cover
Contact Name
Kafa Abdallah Kafaa
Contact Email
kafa_abdallah@mail.ugm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jsds.fisipol@ugm.ac.id
Editorial Address
Lt.3 Gedung BC FISIPOL UGM, Jl. Sosio Yustisia No. 2, Bulaksumur , Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Journal of Social Development Studies
ISSN : 27213870     EISSN : 27213889     DOI : https://doi.org/10.22146/jsds.
Core Subject : Humanities, Social,
The Journal of Social Development Studies (JSDS) focuses on three main area of discussions: community empowerment, corporate social responsibility, and social policy. The journal welcomes papers that discuss the following themes: Social Movement and Empowerment; Human Rights, Citizenship and Development; Social Entrepreneurship; Community Development Theories, Approaches and Methods; Community Organization and Participation; Socio-cultural, Environmental and Economic Development; Industrial Relations; Decent Work; Education and Social Policy; Health Insurance and Policy; Social Protection; Wellbeing, Welfare, and Development; Poverty and Social Justice; Social Inclusion; Gender, Family and Development; Digital Technology and Development; Welfare Regime.
Articles 68 Documents
Bantuan Sosial bagi Warga Lanjut Usia di Masa Pandemi Sari Handayani
Journal of Social Development Studies Vol 1 No 2 (2020): Social Development in the Time of Crisis
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.657

Abstract

Penduduk lanjut usia termasuk dalam kelompok rentan di masa pandemi COVID-19. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi peran pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah dalam pemberian bantuan sosial bagi lansia. Data penelitian didapatkan dari open source sejak bulan Maret hingga Juli 2020. Ditemukan bahwa pada level pusat, Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta pada level daerah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur, telah menyediakan bantuan sosial yang menyasar lansia di masa pandemi. Program bantuan ini kemudian dianalisis menggunakan konsep familisasi dan defamilisasi. Beberapa lansia sebelum masa pandemi masih mampu bekerja dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa bergantung pada keluarga (defamilisasi). Namun, selama pandemi, lansia tersebut harus bergantung kembali kepada keluarga (familisasi) karena terbatas untuk bekerja di luar rumah dan atau tidak memiliki dana pensiun. Dapat disimpulkan bahwa bantuan sosial dari pemerintah bagi lansia selama masa pendemi sangat diperlukan untuk mengurangi risiko-risiko defamilisasi.Kata Kunci: bantuan sosial; lanjut usia; COVID-19; familisasi; defamilisasi Elderly are included in the vulnerable group during the COVID-19 pandemic. This paper aims to identify the role of government at both the central and regional levels in providing social assistance for the elderly during the pandemic. This study utilizes an open-source obtained from March to July 2020. It was found that at the central level and at the regional level, have provided social assistance. This assistance is then analyzed using the concept of familization and defamilization. Some elderly before the pandemic were still able to work and fulfill their daily needs without depending on family (defamilization). However, due to the pandemic, the elderly had to depend on their families (familization) because they are limited to working outside the home and do not have a pension fund. It can be concluded that social assistance from the government during the pandemic is very much needed to reduce the risk of defamilization.Keywords: social assistance; elderly; COVID-19; familization; defamilization
Pengembangan Inovasi Sosial Digital: Studi Kasus Pasarsambilegi.id Matahari Farransahat; Acniah Damayanti; Hempri Suyatna; Puthut Indroyono; Rindu Sanubari Mashita Firdaus
Journal of Social Development Studies Vol 1 No 2 (2020): Social Development in the Time of Crisis
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.670

Abstract

Belum ditemukannya vaksin COVID-19 membuat perkembangan inovasi sosial berbasis digital berkembang pesat, dan terbukti efektif dalam menanggulangi penyebaran COVID-19. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengembangan inovasi sosial berbasis digital merespon COVID-19 dilakukan. Ini dilakukan dengan mengambil kasus penelitian pada web-apps pasarsambilegi.id, yang merupakan sistem belanja daring pada pasar tradisional di DI. Yogyakarta. Metode penelitian kualitatif dilakukan dengan pengambilan data primer melalui observasi dan wawancara mendalam, sedangkan data sekunder melalui studi literatur. Hasilnya proses pengembangan inovasi sosial pasarsambilegi.id memiliki komponen penyusun yang sama dengan program kewirausahaan sosial. Diketahui kebaruan nilai sosial telah tercapai, namun belum diikuti dengan perubahan sistemik seperti yang diharapkan, karena masih membutuhkan waktu promosi lebih lama untuk meningkatkan jumlah pengguna.Kata Kunci: inovasi sosial; belanja daring; COVID-19; pasar tradisional; kewirausahaan sosial The absence of a COVID-19 vaccine has made the development of digital-based social innovation grow rapidly, and has proven effectively in tackling the spread of COVID-19. This paper aims to examine how the process of developing digital-based social innovation in response to COVID-19 is performed. It is done by research case on the pasarsambilegi. id web-apps, which is an online shopping system in traditional markets in the province of DI. Yogyakarta. The qualitative research method is carried out by collecting primary data through observations and in-depth interviews, while secondary data through literature studies. The results of the process of developing social innovation in pasarsambilegi.id has theidentical essential components as the social entrepreneurship program. It is identified that the novelty of social values has been achieved, but has not been followed by systemic changes as expected, owing to it takes longer time for promoting in order to increase the number of users.Keywords: social innovation; online shopping; COVID-19; traditional markets; social entrepreneurship
Inisiasi Taman D’terong sebagai Bentuk Resiliensi Komunitas Desa Panggungharjo Roichan Rochmadi Irwanto; Tuti Rokmawati; Ratu Hanifa Pradnya Siwi
Journal of Social Development Studies Vol 2 No 1 (2021): Connective Action, Solidarity and Pandemic
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.1002

Abstract

Pembuatan Taman D’Terong dicetuskan sebagai gagasan dari masyarakat untuk kebermanfaatan bersama. Tulisan ini memperlihatkan bentuk kepedulian sosial masyarakat melalui gerakan ini sebagai resiliensi komunitas desa terhadap COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui wawancara, observasi dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep resiliensi komunitas terhadap bencana memiliki efek percepatan pemulihan yang baik. Dengan kerangka kerja konsep melalui pendekatan berbasis modal terbukti bahwa modal di dalamnya telah memperkuat resiliensi tersebut. Dimulai dengan inisiasi sepuluh warga yang terdampak di tengah pandemi, kemudian mengajak warga untuk berswasembada tani. Kemudian hasil panen dijual kepada warga dengan harga murah, di mana mampu meringankan beban belanja kebutuhan dan menyumbang pemasukan kas desa untuk disalurkan ke warga membutuhkan, serta pemutaran anggaran pengelolaan usaha tani. Kata Kunci : Taman D’Terong, Resiliensi, Modal, COVID-19 Taman D’Terong was initiated by the community for mutual benefit. This paper shows a form of community social concern as the resilience of the village community against the COVID-19. This study used descriptive qualitative methods in which the data were collected through interviews, observations, and literature review. It revealed the concept of community resilience to disasters had a good effect on recovery acceleration. Using the conceptual framework through a capital-based approach, it is evident that capital has strengthened this resilience. It was started with the initiation of ten people who were impacted amid a pandemic, they invited others to be self-supporting in farming. Then the harvest was sold to residents at low prices so that it could lighten the burden of the basic needs and contribute to village cash income to be distributed to the community in need, as well as the supporting budget management of the agricultural business. Keywords: Taman D’Terong, Resilience, Capital, COVID-19
Kampung Tangguh: Wujud Kolaborasi antar-Stakeholder dalam Merespons Pandemi COVID-19 Yusrin Rahmawati; Farah Fadillah Anugrah; Erva Mutiara Hati; Ali Roziqin
Journal of Social Development Studies Vol 2 No 1 (2021): Connective Action, Solidarity and Pandemic
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.1020

Abstract

Kolaborasi dalam penanganan pandemi COVID-19 sangat dibutuhkan, terutama dalam menangani permasalahan-permasalahan yang muncul. Penelitian ini mencoba untuk menemukan bentuk kolaborasi antar aktor dalam Program Kampung Tangguh. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasiakan peran antar stakeholder dalam merespons pandemi COVID-19, melihat konteks Program Kampung Tangguh Semeru. Menggunakan teori kebencanaan dan konsep terkait desa, penelitian ini berargumen bahwa kunci kesuksesan berjalannya Program Kampung Tangguh Semeru di Jawa Timur merupakan hasil partisipasi dari bawah (bottom up participation) atau bentuk partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19. Dalam penulisan artikel, peneliti menggunakan pendekatan analisis deskriptif, yang didasarkan pada studi pustaka atau bersumber dari data sekunder. Kata Kunci: Pandemi, Kolaborasi, Kampung Tangguh Collaboration in handling COVID-19 pandemic is urgently needed, especially in handling problems that arise from it. This research is try to find collaboration between stakeholders within Tough Village Program (Program Kampung Tangguh). In addition, this study aims to elaborate on the roles between stakeholders in responding to the COVID-19 pandemic. Using disaster theory and concept about village, this research argues that the key to the success of the Tangguh Semeru Village Program in East Java is through bottom up participation or a form of community participation in the government in facing the COVID-19 pandemic. In writing this article using a descriptive analysis approach, which is based on literature study or sourced from secondary data. Keywords: Pandemic, Collaboration, Tough Village
Kolaborasi Komunitas Stucash dan Lakoni dalam Penanganan Dampak Sosial-Ekonomi Pandemi COVID-19 Miftah Awalurrizqi; Agresti Retno Sumantiyasmi; Atikah Azzahidah
Journal of Social Development Studies Vol 2 No 1 (2021): Connective Action, Solidarity and Pandemic
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.1035

Abstract

Komunitas Stucash dan Lakoni menjadi aktor penting dalam penanganan pandemi COVID-19 di Yogyakarta karena bersentuhan secara langsung dengan masyarakat dan juga telah akrab dengan pemanfaatan teknologi digital. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kolaborasi dua komunitas tersebut dalam penanggulangan dampak sosial-ekonomi akibat pandemi. Komunitas Stucash dan Lakoni dipilih sebagai fokus penelitian karena mereka merupakan representasi dari pergerakan sosial oleh pemuda, mulai dari tahap inisiasi, konsepsi hingga eksekusi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif-deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara secara daring terhadap perwakilan dari setiap komunitas, dokumentasi dan observasi pada publikasi serta interaksi dari akun media sosial di tiap komunitas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Stucash dan Lakoni mampu membantu kinerja Pemerintah Daerah D.I. Yogyakarta dalam menanggulangi dampak sosial-ekonomi akibat pandemi COVID-19 dengan menggunakan pendekatan partisipatif dimana komunitas sebagai wujud aktor dari masyarakat menjadi inisiator utama sekaligus eksekutor gerakan dengan memanfaatkan teknologi digital yang dalam hal ini yaitu media sosial. Kata Kunci: Kolaborasi, Komunitas Pemuda, Media Baru, Pandemi COVID-19 The Stucash and Lakoni communities are important actors in handling the COVID-19 pandemic in Yogyakarta because they have direct contact with the community and familiar with the utilization of digital technology. This study aims to see how the collaboration of the two communities in dealing with the socio-economic impacts of the pandemic is. The Stucash and Lakoni communities were chosen as the research focus because they represent the social movements of youth from initiation, conception to execution stages. This research is a descriptive-qualitative type with data collection techniques through online interviews to representatives from each community, documentation and observation on publications and interactions in social media accounts of each community. The results of the study show that Stucash and Lakoni are able to help the performance of the local government of D.I. Yogyakarta in overcoming the socio-economic impacts of the COVID-19 pandemic by using a participatory approach in which the community as an actor from society becomes the main initiator and executor of the movement by utilizing digital technology, which in this context is social media. Keywords: Collaboration, COVID-19 Pandemic, New Media, Youth Communities
Media Sosial dan Connective Action: Studi Kasus Penggunaan Twitter sebagai Ruang Solidaritas selama Pandemi COVID-19 Kristianto Kristianto; Abdul Basith Ramadhan; Fernandito Dikky Marsetyo
Journal of Social Development Studies Vol 2 No 1 (2021): Connective Action, Solidarity and Pandemic
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.1037

Abstract

Tulisan ini membahas munculnya aksi solidaritas di media sosial Twitter. Dengan menggunakan kerangka teori connective action dan efektivitas gerakan di media sosial, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana aksi solidaritas di Twitter muncul dan menjelaskan aktor yang terlibat di dalamnya. Selain itu, tulisan ini juga bertujuan untuk menjelaskan efektivitas dari aksi solidaritas. Penelitian dilakukan dengan analisis media sosial dan analisis konten. Penelitian menunjukkan bahwa aksi solidaritas yang muncul di Twitter merupakan respons atas situasi krisis akibat pandemi COVID-19. Meskipun merespons isu dalam rentang waktu yang sama dan menggunakan narasi yang serupa, aksi solidaritas yang dimunculkan oleh individu, organisasi, dan komunitas dilakukan secara personal dan tidak saling terikat secara langsung. Namun demikian, tidak semua aksi solidaritas mendapatkan impresi/engagement yang tinggi. Aktor yang menjadi opinion leader, yang dipengaruhi oleh faktor indegree, retweet dan mention, memiliki pengaruh besar dalam melakukan aksi solidaritas. This article discusses the emergence of solidarity actions on Twitter social media. Using the framework of connective action and the effectiveness of social media movements, this paper aims to explain how solidarity actions on Twitter emerge and explain the actors involved in it. Besides, this paper also aims to explain the effectiveness of solidarity actions. The research was conducted with social media analysis and content analysis. Research shows that the solidarity action that appears on Twitter is a response to the crisis caused by the COVID-19 pandemic. Although responding to issues in the same time frame and using similar narratives, solidarity actions raised by individuals, organizations, and communities are carried out personally and are not directly tied to each other. However, not all solidarity actions received high impressions/engagement. Actors who are opinion leaders, who are influenced by indegree, retweet, and mention factors, have a big influence in carrying out solidarity actions. Keywords: solidarity; crisis; opinion leader; twitter; connective action
Implementasi Program Jaminan Kesehatan Khusus Terpadu dalam Upaya Perlindungan dan Pemenuhan Hak Kesehatan Penyandang Disabilitas Rut Dwi Ardiyantini
Journal of Social Development Studies Vol 2 No 1 (2021): Connective Action, Solidarity and Pandemic
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.1040

Abstract

Program Jamkesus Terpadu digulirkan oleh Pemerintah Daerah DIY melalui Bapel Jamkesos DIY untuk mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak kesehatan penyandang disabilitas dengan cara mempermudah, mendekatkan, memfasilitasi, dan memberikan jaminan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program tersebut di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penekanan pada pendekatan deskriptif. Informan penelitian ini berjumlah 13 orang yang dipilih melalui teknik purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi berdasarkan analisis keluaran program dari tujuh indikator, masih memuat masalah pada lima indikator tersebut yaitu cakupan, frekuensi, bias, ketepatan layanan, dan akuntabilitas. Namun demikian, hasil implementasi juga menunjukkan bahwa program tersebut telah memberikan dampak yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung. Akan tetapi, pada dampak jangka menengah menunjukkan masih belum sepenuhnya bisa dirasakan dan pada dampak jangka panjang juga masih menjadi harapan program untuk ke depannya. Kata kunci: Jamkesus Terpadu, Penyandang Disabilitas, Perlindungan dan Pemenuhan Hak Kesehatan Jamkesus Terpadu program is launched by the Provincial Government of DIY to realize the protection and fulfillment of health rights for persons with disabilities by making it easier, closer, facilitating, and giving the guarantee. This research aims to know the program’s implementation in Gunungkidul Regency. This research used a qualitative method with an emphasis on descriptive approach. There are 13 informants, who were selected through purposive sampling and snowball sampling techniques. Data collection is done through in-depth interview, observation, and documentation. The research result shows that the implementation based on an analysis of the program’s output from seven indicators that still contained problems there were five indicators namely coverage, frequency, bias, the accuracy of service, and accountability. Although the outcome of the program shows that the impact of the program can be felt directly. The medium-term impact shows not yet fully felt. Furthermore, the long-term impact is still the expectation of future programs. Keywords: Jamkesus Terpadu, Persons with Disabilities, Protection and Fulfillment of Health Rights
Peran Lembaga Swadaya Masyarakat dalam Penetapan Taman Nasional Lore Lindu: Studi Yayasan Tanah Merdeka dalam Memperjuangkan Hak Masyarakat Katu Mohamad Bustam
Journal of Social Development Studies Vol 2 No 1 (2021): Connective Action, Solidarity and Pandemic
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.1358

Abstract

Lembaga swadaya masyarakat ini berupaya memperjuangkan hak komunitas lokal dalam isu kebijakan penetapan kawasan taman nasional. Tujuan penulisan ini mengidentifikasi peran dan strategi Yayasan Tanah Merdeka (YTM) dalam memperjuangkan hak komunitas Orang Katu atas penetapan Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah. Data dikumpulkan menggunakan metode kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Studi mengungkapkan YTM memainkan peran strategis dalam menciptakan hegemoni tandingan atas kebijakan penetapan kawasan Taman nasional Lore Lindu di wilayah komunitas Orang Katu. Hal ini dilakukan dengan membentuk kesadaran kolektif, melibatkan komunitas dalam gerakan akar rumput, mengembangkan strategi perjuangan melalui penyusunan dokumen pengelolaan sumber daya alam berbasis pengetahuan lokal serta, penggunaan terminologi masyarakat adat sebagai instrumen perjuangan yang dihubungkan dengan wacana hak global sehingga menjadi kekuatan yang konstitutif dalam arena politik pengelolaan sumber daya alam pada tingkat lokal. Kata kunci: Lembaga swadaya masyarakat, gerakan masyarakat adat, kebijakan taman nasional This non-governmental organization seeks to fight for the rights of local communities in the policy issue of setting the national park area. This paper aims to identify the role of Yayasan Tanah Merdeka (YTM) in the struggling rights of the Orang Katu community for the establishment of the Lore Lindu National Park Area. Data is collected using qualitative methods and presented descriptively. The study revealed that YTM played a strategic role in creating counter-hegemony over the policy of establishing Lore Lindu National Park in the Katu community area. Conducted by establishing collective awareness, involving communities in grassroots movements, the strategy is developed through the preparation of documents on the management of natural resources based on local knowledge as well as, the use of indigenous terminology that is connected with global rights discourse to become a constitutive force in the political arena of natural resource management at the local level. Keywords: non-government organization, indigenous movement, national park policy
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Rumah Literasi Kreatif di Kabupaten Kutai Kartanegara Rachmat Dana Pratama; Abdul Raji; Hidayah Utama Lubis; Hempri Suyatna
Journal of Social Development Studies Vol 2 No 2 (2021): Asset and Innovation in Community Empowerment
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.1915

Abstract

Sampai hari ini, sebagian besar penduduk dari daerah tertinggal di Indonesia masih menghadapi persoalan kualitas pendidikan yang kurang memadai. Mengeksplorasi program kolaborasi edukasi antara Rulika Bunga Kertas dan perusahaan Pertamina Hulu Sanga Sanga, makalah ini berupaya mengembangkan pemahaman tentang bagaimana inisiatif pemberdayaan diimplementasikan dengan menempatkan masyarakat lokal sebagai subjek pembangunan. Terkait dengan hal ini, sembilan pemangku kepentingan di Desa Beringin Agung, Kabupaten Samboja di wawancarai dan ditemukan bahwa pemberdayaan lembaga lokal telah berkontribusi efektif terhadap peningkatan literasi dasar bagi penerima manfaat. Selain itu, pemberdayaan agensi lokal juga terbukti telah memberikan efek keberlanjutan, mengindikasikan keberhasilan program. Secara keseluruhan, Rulika Bunga Kertas telah memainkan peranannya sebagai solusi efektif bagi warga dari daerah transmigrasi. Makalah ini dengan demikian, memberikan wawasan penting dalam studi tentang relasi komunitas-sektor swasta dalam inisiatif pemberdayaan. Kata Kunci: Rumah Literasi Kreatif; Rulika Bunga Kertas; Taman Baca Masyarakat It is widely acknowledged that a key proportion of residents from backward areas in Indonesia are remained to suffer from inadequate quality of education. Exploring the case of a fruitful collaboration of Rulika Bunga Kertas and Pertamina Hulu Sunga company, this paper aims at developing an understanding of how empowerment initiatives are implemented by situating local communities as development subjects for improving education in Beringin Agung Village, Samboja District. Based on interviews with 9-stakeholders, the findings demonstrate that empowering local agencies have provided them with the necessary capacity to help their residents in improving basic literacy skills. Furthermore, the empowered local agency has contributed to sustainability, indicating a successful empowerment strategy. Overall, Rulika Bunga Kertas has expanded and played as an effective solution for residents from transmigration areas. This paper, therefore, offers essential insight into discussing the community-private sector relationship against empowerment initiatives.. Keywords: Rumah Literasi Kreatif; Rulika Bunga Kertas; Community Reading Gardens
Inovasi Gerakan Gelar Gulung sebagai Solusi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Mandiri di Kota Yogyakarta Farida Rahmawati; Ana Chusniatul Hidayah; Aida Nur Faizah; Ahmad Falahuddin; M Adryan Okuputra
Journal of Social Development Studies Vol 2 No 2 (2021): Asset and Innovation in Community Empowerment
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.2183

Abstract

Gerakan Gelar Gulung merupakan aksi tanggap warga dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang terdampak oleh Pandemi COVID-19 di Desa Tegalweru Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi aksi dan inovasi yang dilakukan Gerakan Gelar Gulung dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri sebagai upaya mitigasi dampak pandemi COVID-19. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif melalui pengumpulan data-data kualitatif yang diperoleh melalui metode observasi, wawancara, dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 aksi dalam Gerakan Gelar Gulung yaitu a) aksi mapping warga mandiri pastisipatif, b) aksi tanggap darurat pangan, c) aksi sosial kemandirian ekonomi, d) aksi jejaring pangupa jiwa, dan e) aksi berkebun lumbung pangan. Implementasi Gerakan Gelar Gulung ini mendapatkan respon positif dari berbagai pihak dikarenakan program yang sedang berjalan ini mampu meningkatkan ketahanan pangan dalam masa pandemi COVID-19 dan mendorong kemandirian ekonomi dalam jangka panjang. Kata kunci: Gerakan Gelar Gulung, Pandemi COVID-19, Ketahanan Pangan Gelar Gulung is a citizen action in terms of fulfilling the food needs of society who affected by COVID-19pandemic. The purpose of the study is exploring what actions and innovations which were carried out by Gelar Gulung action in fulfilling food needs to mitigate the impact of COVID-19 pandemic, especially in Tegalweru Village. The analysis in this study was done using descriptive methods by collecting qualitative data obtained through observation, interview, and literature study. The results showed that there were 5 actions, namely a) participatory mapping, b) food emergency response actions, c) sufficiency economy, d) community leaders’ network actions, and e) urban farming. The implementation of Gelar Gulung action received positive response from the stakeholders as this ongoing program was able to increase food security during the COVID-19pandemic and encourage long-term economic sufficiency. Keywords: Gelar Gulung Action, COVID-19 Pandemic, Food Security