cover
Contact Name
Kafa Abdallah Kafaa
Contact Email
kafa_abdallah@mail.ugm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jsds.fisipol@ugm.ac.id
Editorial Address
Lt.3 Gedung BC FISIPOL UGM, Jl. Sosio Yustisia No. 2, Bulaksumur , Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Journal of Social Development Studies
ISSN : 27213870     EISSN : 27213889     DOI : https://doi.org/10.22146/jsds.
Core Subject : Humanities, Social,
The Journal of Social Development Studies (JSDS) focuses on three main area of discussions: community empowerment, corporate social responsibility, and social policy. The journal welcomes papers that discuss the following themes: Social Movement and Empowerment; Human Rights, Citizenship and Development; Social Entrepreneurship; Community Development Theories, Approaches and Methods; Community Organization and Participation; Socio-cultural, Environmental and Economic Development; Industrial Relations; Decent Work; Education and Social Policy; Health Insurance and Policy; Social Protection; Wellbeing, Welfare, and Development; Poverty and Social Justice; Social Inclusion; Gender, Family and Development; Digital Technology and Development; Welfare Regime.
Articles 68 Documents
Adolescent Reproductive Health Issues and Sexual Behaviors in Coastal Communities: A Case of Biriwa, Ghana Afua Kumi-Takyiwaa
Journal of Social Development Studies Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.4299

Abstract

Abstract Adolescence is a vital stage of human development because it is characterized by physical, mental, emotional, and psychological changes and sexual experimentation as an individual transitions from childhood to adulthood. This study investigated adolescent reproductive health issues and sexual behaviors in Biriwa, Ghana. The study draws on the health belief model and social learning theory components to analyze the motivations and responses toward reproductive health issues. The study employed a descriptive survey design, and a questionnaire was used to gather data from 200 adolescents. The study discovered the prevalence of unhealthy premarital sexual intercourse and consequent abortion of pregnancies. Peer pressure and lack of financial support from parents or guardians were the main factors that motivated adolescents to engage in unhealthy premarital sex. Therefore, it is recommended that the health center provide regular reproductive health education for adolescents in the community. Keywords: Adolescent, Sexual Behaviour, Sex, Reproductive Health Abstrak Masa remaja merupakan tahap vital perkembangan manusia karena ditandai dengan perubahan fisik, mental, emosional, dan psikologis serta eksperimentasi seksual sebagai transisi individu dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Penelitian ini menyelidiki masalah kesehatan reproduksi remaja dan perilaku seksual di Biriwa, Ghana. Studi ini mengacu pada komponen model keyakinan kesehatan dan teori pembelajaran sosial untuk menganalisis motivasi dan tanggapan terhadap masalah kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan desain survei deskriptif, dan kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dari 200 remaja. Studi ini menemukan prevalensi hubungan seksual pranikah yang tidak sehat dan aborsi kehamilan. Tekanan teman sebaya dan kurangnya dukungan finansial dari orang tua atau wali menjadi faktor utama yang memotivasi remaja untuk melakukan hubungan seks pranikah yang tidak sehat. Oleh karena itu, disarankan agar Puskesmas memberikan pendidikan kesehatan reproduksi secara berkala kepada remaja di masyarakat. Kata Kunci: Remaja, Perilaku Seksual, Jenis Kelamin, Kesehatan Reproduksi
Pengelompokan Provinsi Prioritas di Indonesia Guna Menilai Efisiensi Proporsi Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Sanitasi dan Air Minum Tahun 2020 Friska Cahya Yumanda; Ullya Vidriza
Journal of Social Development Studies Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.5012

Abstract

Abstrak Sustainable Development Goals (SDGs) poin enam yang berfokus pada bidang air minum, sanitasi, dan kebersihan lingkungan memiliki target untuk menciptakan akses air minum dan sanitasi layak bagi semua orang dan memastikan terjaganya kuantitas air bersih. Guna mencapainya, Indonesia menghadapi berbagai tantangan terutama disebabkan adanya ketimpangan dan perbedaan kemampuan ekonomi dalam pelaksanaan program-program bidang air minum dan sanitasi di daerah. Tulisan ini bertujuan untuk mengelompokkan provinsi-provinsi di Indonesia berdasarkan kesamaan karakteristiknya pada variabel air minum layak, sanitasi layak, Indeks Kualitas Air (IKA), dan tingkat kemiskinan menggunakan k-means clustering. Hasilnya, terbentuk lima buah klaster, dengan klaster satu hingga lima secara berurutan menunjukkan peringkat prioritas dari yang teratas hingga terbawah. Penentuan urutan prioritas klaster tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar dalam melakukan perbandingan deskriptif-statistik Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik pada masing-masing klaster untuk menilai efesiensi DAK Fisik 2020, yang ternyata sudah cukup baik dalam menargetkan daerah-daerah sesuai urutan prioritasnya di bidang air minum dan sanitasi. Kata kunci: k-means clustering, air, sanitasi, sustainable development goals Abstract SDGs 6, which focus on water, sanitation, and hygiene, aims to create acess to drinking water and proper sanitation for all and ensuring the quality of clean water is maintained. In achieving this, Indonesia faces various challenges, mainly due to inequality and differences in economic capacity in implementing programs in the water and sanitation sector in the regions. This paper aims to group provinces in Indonesia based on their similarity of characteristics in proper drinking water, proper sanitation, IKA, and poverty level indicators using k-means clustering. As a result, five clusters were formed, with clusters one to five sequentially showed priority rankings from the highest to the lowest. The priority order of the clusters determined before, is then used as the basis for conducting descriptive statistical comparisons of the DAK Fisik allocation in each cluster to assess the efficiency of DAK Fisik allocation in 2020, which turned out to be quite good at targeting regions according to their priority order in the drinking water and sanitation sector. Keywords: k-means clustering, water, sanitation, sustainable development goals
Examining Sustainability Dimension in Corporate Social Responsibility of ExxonMobil Cepu: An Overview of Socio-Cultural and Economic Aspects Mochamad Kevin Romadhona; Bambang Sugeng Ariadi Subagyono; Dwi Agustin
Journal of Social Development Studies Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.5038

Abstract

Abstract Sustainability in corporate social responsibility is essential. ExxonMobil Company, engaged in natural resource exploration, plays a vital role in realizing sustainability in corporate social responsibility. The concept of sustainability is closely related to the 3Ps (profit, people, and planet), which John Elkington discovered. The company's commitment to implementing CSR programs and the benefits provided are based on sociocultural and economic conditions underlying this research. This study aims to identify the benefits of CSR programs in sociocultural and economic aspects and the implementation of sustainability in corporate social responsibility. The method used is descriptive quantitative with an observational approach, as well as an in-depth, in-depth review technique to support the findings of field data. The sociocultural and economic aspects of the research are categorized into eight main categories. Field findings show that in several types, ExxonMobil's CSR program can still not benefit the community of Ringintunggal village, Gayam, Bojonegoro Regency. Keywords: Sustainability, Corporate Social Responsibility, Socio-Cultural Benefit, Economic Benefit Abstrak Perusahaan ExxonMobil yang bergerak dalam bidang eksplorasi sumber daya alam memegang peranan penting dalam mewujudkan keberlanjutan dalam tanggung jawab sosial perusahaan. Konsep keberlanjutan berkaitan erat dengan profit, people, dan planet (3P) yang dikemukakan oleh John Elkington. Komitmen perusahaan dalam menjalankan program CSR serta manfaat yang diberikan didasari pada sosio-kultural dan ekonomi yang juga mendasari penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi manfaat dari program CSR pada aspek sosio-kultural dan ekonomi serta implementasi keberlanjutan dalam tanggung jawab sosial perusahaan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif-deskriptif dengan cara observasi dan wawancara mendalam untuk mendukung temuan data lapangaan. Konsep keberlanjutan dalam tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan dengan kebermanfaatan yang berkelanjutan meliputi aspek socio-kultural dan economi k edalam lima kategori utama dengan sembilan pertanyaan. Hasil penelitian dengan menggunakan konsep keberlanjutan dalam tanggung jawab sosial perusahaan minyak pada ExxonMobil Blok Cepu menunjukkan bahwa dari sembilan kategori item hanya lima yang memiliki kebermanfaatan secara socio-kultural dan ekonomi. Hal tersebut membuktikan bahwa perusahaan ExxonMobil cukup berkomitmen dalam mengimplementasikan konsep keberlanjutan dalam tanggung jawab sosial perusahaan. Sehingga perlu adanya eveluasi terhadap program tanggung jawab sosial perusahaan yang akan datang. Kata Kunci: Sustainability, Corporate Social Responsibility, Manfaat Sosio-Cultur, Manfaat Ekonomi
Mewujudkan Pembangunan Inklusi: Peran Rumah Kebugaran Difabel di Daerah Istimewa Yogyakarta Choirul Muna; Zukhruf Arifin; Rifaldi Maulyansyah
Journal of Social Development Studies Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.5223

Abstract

Abstrak Banyaknya populasi penyandang disabilitas menjadikan sebagai kelompok yang paling rentan terjerumus dalam kemiskinan. Perlu adanya intervensi secara kolektif agar dapat terpenuhi hak-haknya. Tujuan penelitian ini adalah melihat peran pihak swasta dalam mewujudkan pembangunan inklusi melalui program Rumah Kebugaran Difabel (RKD) di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik penarikan informan menggunakan purposive. Data-data penelitian diperoleh menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RKD melakukan identifikasi masalah, pengembangan sumber daya manusia, dan beberapa upaya dalam memberi akses kebugaran bagi kaum difabel. Sedangkan peran RKD sendiri ada lima antara lain menjadi wadah kegiatan, menghasilkan profesional messure, memfasilitasi kebutuhan difabel, memfasilitasi dengan pemangku kepentingan, dan memberikan layanan dengan sistem gotong royong. Kata kunci: Inklusif, Pemberdayaan, Pengembangan, Peran, Rumah Kebugaran Difabel Abstract The large population of people with disabilities makes them the most vulnerable group to fall into poverty. There needs to be a collective intervention in order to fulfill their rights. The purpose of this research is to see the role of the private sector in realizing inclusive development through the Difabel Fitness House (RKD) program in Yogyakarta. This study uses a descriptive qualitative approach with a purposive of informants. The research data were obtained using interview, observation and documentation studies. The results showed that the RKD carried out problem identification, human resource development, and several efforts to provide access to fitness for people with disabilities. While the role of RKD itself is five, namely being a forum for activities, producing professional messengers, facilitating the needs of people with disabilities, facilitating with stakeholders, and providing services with a mutual cooperation system. Keywords: Development, Empowerment, Home Fitness Disability, Inclusive, Role
Analisis Tata Kelola Kebijakan Sosial Penanganan Pandemi COVID-19 di Indonesia Berdasarkan Perspektif Adaptive Governance Sri Harjanto Adi Pamungkas; Muhammad Alvarizi Daffaakbar; Arya Malik Nurrizky
Journal of Social Development Studies Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.5226

Abstract

Abstrak Pandemi COVID-19 merupakan tantangan besar yang dihadapi seluruh negara di dunia sejak tahun 2020. Kebijakan sosial menjadi instrumen kebijakan paling penting pada masa pandemi. Pandemi COVID-19 memiliki karakteristik dinamis, eksponensial, serta dipenuhi kompleksitas dan ketidakpastian. Hal ini membuat implementasi kebijakan sosial perlu dilakukan dengan dasar tata kelola adaptif (adaptive governance). Studi ini melakukan analisis komparatif terhadap implementasi kebijakan sosial di Indonesia dan Brazil pada periode pandemi. Analisis dilakukan berdasarkan 7 indikator tata kelola adaptif yang dioperasikan dalam flexible arrangements dan barriers to flexible arrangements. Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa di Indonesia, proses kebijakan, konten kebijakan, dan struktur organisasi bersifat fleksibel. Namun, terdapat konflik kepentingan, ketidakjelasan distribusi kewenangan, ketidakjelasan distribusi biaya & manfaat, dan distrust. Sementara di Brazil, konten kebijakan fleksibel namun proses kebijakan dan struktur organisasi tidak fleksibel. Selain itu, terdapat konflik kepentingan dan distrust, namun tidak terdapat ketidakjelasan distribusi kewenangan maupun distribusi biaya & manfaat. Kata Kunci: Pandemi, COVID-19, Adaptive Governance, Kebijakan Sosial. Abstract The COVID-19 pandemic is a major challenge faced by countries worldwide since 2020. Social policy, therefore, becomes an important policy instrument. Characteristically, the pandemic is dynamic, exponential, and filled with complexity and uncertainty. This makes adaptive governance crucial to the implementation of social policies. This study compares the implementation of social policies in Indonesia and Brazil during the pandemic. The analysis is based on 7 indicators of adaptive governance, operationalized in flexible arrangements and barriers to flexible arrangements. The findings shows that in Indonesia, the policy process, policy content, and organizational structure are flexible. However, there are conflicts of interest, unclear distribution of authority, unclear distribution of costs & benefits, and distrust. In Brazil, the policy content is flexible, while the policy process and organizational structure are not. Conflict of interest and distrust are present, while the distribution of authority and distribution of costs & benefits are clear. Keywords: Pandemic, COVID-19, Adaptive Governance, Social Policy.
Peran Pemberdayaan Komunitas Sona Circle Terhadap Integrasi Finansial Kelompok Pengungsi di Inggris Sheila Shafira Mahsyar; Arina Nihayati
Journal of Social Development Studies Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.5234

Abstract

Abstrak Keberadaan komunitas pengungsi seringkali dipersepsikan sebagai komunitas yang tidak memiliki kemampuan untuk menjamin keberlangsungan hidupnya secara berkelanjutan. Tulisan ini berfokus pada upaya pemberdayaan komunitas pengungsi yang berada di wilayah Inggris melalui keterlibatan organisasi nonprofit yakni Sona Circle sebagai perantara antara pengungsi dan penyedia lapangan kerja. Penelitian ini menggunakan metode studi Pustaka integratif dengan penyampaian naratif. Melalui pemberdayaan komunitas diproyeksikan mampu meningkatkan taraf kesejahteraan hidup pengungsi di Inggris demi mendapatkan kesejahteraan yang berkelanjutan. Dengan menerapkan konsepsi mengenai pengungsi, integrasi finansial pengungsi, pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan komunitas maka peneliti mampu mengemukakan hasil penelitian yakni Sona Circle memberi pengaruh dalam mendorong integrasi finansial pada pengungsi melalui program yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan dengan menginisiasi pelatihan dasar sesuai pekerjaan yang diminati serta memberikan peluang magang dan pemberdayaan potensi untuk komunitas pengungsi demi tercapainya kesejahteraan hidup yang berkelanjutan. Kata kunci: Pemberdayaan komunitas pengungsi, Integrasi Finansial, Sona Circle Abstract The existence of a refugee community is often perceived as a community that cannot sustainably ensure its sustainability. This study proposes an effort to empower the refugee community in the UK through the involvement of a non-profit organization, namely Sona Circle as an intermediary between refugees and job providers. This study uses an integrative literature studies method in narrative way . Through community empowerment, it is projected to be able to improve the living standards of refugees in the UK to obtain sustainable welfare. By applying the concept of refugees, financial integration of refugees, sustainable development, and community empowerment, the researcher can present the results of the study, namely Sona Circle influences encouraging financial integration of refugees through programs that aim to bridge the gap by initiating basic training according to the work they are interested in and provide opportunities internships and empowerment of potential for the refugee community to achieve sustainable welfare. Keywords: Community Empowerment, Financial Integration, Sona Circle
Pemanfaatan Modal Sosial dalam Proses Pemberdayaan Penyandang Disabilitas oleh Komunitas Disable Motorcycle Indonesia Santoso, Budhy; Sari, Fitria Wulan
Journal of Social Development Studies Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.5232

Abstract

Disable Motorcycle Indonesia (DMI) merupakan wadah bagi pemotor roda tiga untuk beraktualisasi dan melakukan advokasi hak. Kehadiran komunitas berdampak pada proses pemberdayaan yang terjadi bagi anggotanya. Peluang dan kesempatan untuk beraktualisasi diperoleh para anggota melalui jaringan sosial yang difasilitasi oleh komunitas. Dalam prosesnya, para anggota yang semula kurang berdaya menjadi berdaya berkat modal sosial yang menjadi fondasi pemberdayaan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, data kemudian dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemberdayaan DMI dilakukan dengan mengoptimalkan potensi modal sosial yang ada berupa kesamaan nilai, pengalaman dan kepentingan sebagai disabilitas daksa dan pemotor roda tiga. Potensi modal sosial ini kemudian didayagunakan untuk membentuk komunitas secara formal. Pembentukan komunitas ini mempermudah pengorganisasian jaringan sosial yang ada, sehingga modal sosial mampu dimanfaatkan untuk melaksanakan aktivitas komunitas yang berfokus pada pemberdayaan bagi para anggotanya. Kata kunci: komunitas disabilitas, modal sosial, proses pemberdayaan Abstract Disable Motorcycle Indonesia (DMI) is a forum for three-wheeled motorcycle users to actualize and advocate rights. The presence of this community has an impact on the empowerment process that occurs among its members. Members obtain opportunities and chances for actualization through social networks facilitated by the community. In the process, from powerless members becoming empowered, social capital becomes a power base used to go beyond the stages in the empowerment process. The research method used is qualitative research. Data were collected through interviews, observations, and documentation. After the data is collected, the data is analyzed and presented descriptively. The results of this study indicate that the DMI empowerment process is conducted by optimizing the potential of social capital in the form of shared values, experiences and interests as disabled people and tricycle motorists. This potential of social capital is then utilized to form a formal community. This community facilitates the organization of existing social networks so that social capital can be used to carry out community activities that focus on empowering its members. Keywords: disability community, social capital, the empowerment process
Kewirausahaan Sosial pada Sentra Budidaya dan Pengolahan Perikanan Air Tawar Si Pujuk Farm untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Yudi Ariski; Muhtadi; Tantan Hermansah; WG Pramita Ratnasari
Journal of Social Development Studies Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.6767

Abstract

Kesulitan dalam mendapatkan hasil yang maksimal seringkali menjadi permasalahan yang dialami para pembudidaya dalam membudidayakan ikan air tawar. Bertolak dari masalah tersebut, Si Pujuk Farm hadir membawa misi untuk menyejahterakan masyarakat terutama pembudidaya perikanan air tawar berbasis kewirausahaan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pemenuhan keriteria kewirausahan sosial, proses dan hasil pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Si Pujuk Farm. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Si Pujuk Farm telah memenuhi kelima syarat kewirausahaan sosial. Pada aktivitas pemberdayaan, Si Pujuk Farm melakukannya dengan tiga tahapan, yaitu penyadaran, pengkapasitasan dan pendayaan. Tahapan tersebut telah memberikan dampak signifikan kepada penerima manfaat pada bina manusia, usaha, lingkungan dan kelembagaan. Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya dukungan pemerintah dan masyarakat untuk keberlanjutan pemberdayaan masyarakat tersebut melalui Si Pujuk Farm.
Dampak Konteks Internal dan Eksternal terhadap Creating Shared Value (CSV) Perusahaan Energi Terbarukan Hutomi, Luthfi Muhammad
Journal of Social Development Studies Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.5884

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali aspek kontekstual yang memengaruhi implementasi program CSV. Dengan pemahaman yang dalam mengenai CSV dan elaborasi terhadap konteksnya, penelitian kualitatif eksploratif dengan desain studi kasus ini berusaha mendalami program CSV Kamojang Desa Digital yang dijalankan oleh PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) Area Kamojang dari perspektif perencana dan pelaksana program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun CSV merupakan mandat PT Pertamina (Persero), implementasinya mengalami translasi sehingga menghadirkan konsepsi yang memiliki distingsi dengan gagasan aslinya. Dari tiga subprogram yang diteliti, hanya Geotato dan Rangers App yang dapat dikategorikan sebagai CSV dengan model redefinisi rantai nilai perusahaan. Terdapat tujuh konteks yang berhasil diabstraksi, yakni kapasitas perusahaan dalam berjejaring, kepatuhan terhadap regulasi, budaya CSV perusahaan, kapabilitas menciptakan inovasi, dinamika produktivitas komoditas lokal, kendala kompetensi, dan keberlanjutan ekologis. Ketujuh konteks tersebut terkait dengan konteks pembangunan desa di Indonesia yang mengalami disparitas dalam pelayanan publik dan limitasi akses terhadap teknologi modern. Kata kunci: konteks CSV, disparitas pelayanan publik, limitasi akses teknologi Abstract This study aims to explore contextual aspects that affect the implementation of the CSV program. Conceptualizing of CSV and its context, this exploratory qualitative research with a case study design has investigated the Kamojang Desa Digital CSV program run by PT PGE Area Kamojang from the planners’ and implementers’ perspectives. The results show that, although CSV is a mandate from PT Pertamina (Persero), its implementation is examined through translation that presents distinctive conception of the original idea. Of the three subprograms, only Geotato and Rangers App can be categorized as CSV with redefinition of the value chain model. Seven contexts have been abstracted: company capacity in networking, regulatory compliance, corporate CSV culture, capability to create innovation, dynamics of local commodity productivity, competency constraints, and ecological sustainability. Those are related to the context of village development in Indonesia, which is experiencing disparities in public services and limited access to modern technology. Keywords: CSV context, public service disparities, technological access limitations
Crowding In dan Crowding Out Dampak Keragaman Penerimaan Bantuan Sosial (BPNT, BST dan BLTDD ) terhadap Pengeluaran Rumah Tangga di Tengah Pandemi Covid-19 Dalias; I Dewa Gede Karma Wisana
Journal of Social Development Studies Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.6642

Abstract

Beragam bantuan sosial yang didistribusikan oleh pemerintah pada masa pandemi covid-19 menjadi bagian komponen pendapatan rumah tangga yang kemudian dialokasikan untuk pengeluaran konsumsi, bantuan sosial yang didistribusikan oleh pemerintah kepada rumah tangga di Indonesia di antaranya adalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLTDD). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek crowding in dan crowding out dari keragaman bantuan sosial BPNT,BST, dan BLTDD yang diterima 63.924 rumah tangga di Indonesia pada saat krisis ekonomi terhadap pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan. Dengan menggunakan data sekunder dari Survei Sosial Ekonomi Nasional 2020 pada modul ketahanan sosial (Hansos) dan Susenas KOR, kemudian dianalisis menggunakan model Seemingly Unrelated Regression (SUR), penelitian ini menemukan bahwa BPNT, BST dan BLTDD signifikan mempengaruhi pengeluaran rumah tangga. Jika pengaruh bantuan sosial BPNT, BST, dan BLTDD positif (Crowding in) untuk belanja makanan maka dalam penelitian ini menemukan hubungan yang negatif (Crowding out) untuk pengeluaran bukan makanan. Namun ketika bantuan sosial disimulasikan dalam bentuk uang tunai maka konsumsi rumah tangga cenderung negatif untuk makanan (Crowding out) dan positif (Crowding in) untuk konsumsi konsumsi bukan makanan. Kata kunci: Bantuan sosial, BPNT, BST,BLTDD;Covid-19. Abstract The Covid-19 pandemic has resulted in a significant increase in social assistance distributed by the government, which has become a crucial component of household income. This has enabled households to allocate a greater proportion of income to consumption expenditure. This study aims to analyze the effects of crowding in and out of the various social assistance BPNT, BST, and BLTDD received by 63,924 households in Indonesia during the economic crisis on food and non-food expenditures. Using secondary data from the 2020 National Socioeconomic Survey on the social security module (Hansos) and Susenas KOR, then analyzed using the Seemingly Unrelated Regression (SUR) model, this study found that BPNT, BST, and BLTDD significantly affect household spending. This study finds that while the influence of BPNT, BST, and BLTDD social assistance may be positive towards food spending (crowding in), it has a negative relationship towards non-food expenditure (crowding out). However, when social service simulates as cash, household consumption tends to be harmful to food (crowding out) and positive (crowding in) for non-food consumption. Key words: Social Assiatance; BPNT; BST; BLTDD; Covid-19.