cover
Contact Name
Maria Indira Aryani
Contact Email
maria_indira.hi@upnjatim.ac.id
Phone
+6231-8706369
Journal Mail Official
jgp@upnjatim.ac.id
Editorial Address
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Global and Policy Journal of International Relations
ISSN : 23379960     EISSN : 27454274     DOI : -
Global & Policy adalah jurnal ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan "Veteran" Jawa Timur. Global & Policy menerima artikel baik hasil pemikiran maupun hasil penelitian dalam bidang terkait kajian Hubungan Internasional kontemporer. Jurnal Global & Policy diterbitkan dua kali dalam setahun, yaitu setiap bulan Juni dan Desember.
Articles 245 Documents
Meningkatkan Efisiensi Perdagangan: Sinergi Berkelanjutan Indonesia-Uni Eropa Melalui ARISE+ Indonesia Trade Support Facility Heriamsal, Krisman
Global and Policy Journal of International Relations Vol 12, No 02 (2024)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jgp.v12i02.4755

Abstract

ABSTRACT This study aims to analyze the impact of the European Union's support initiative for Indonesia's trade facilitation through the ASEAN Regional Integration Support from European Union plus Indonesia (ARISE+ Indonesia) program on trade relations between the European Union and Indonesia. This research uses a qualitative approach, and uses data collection techniques through literature studies, by studying, analyzing, and reviewing literature sourced from books, e-books, journals, documents, and online media. By using the theory of liberalism, the results of this study show that the ARISE+ Indonesia program has succeeded in increasing trade flows between the European Union and Indonesia, improving the quality of Indonesian export products, creating open access for Indonesian export products to enter the global market, and increasing the promotion and productivity of Indonesian geographical indication products. Keywords: European Union, ARISE+ Indonesia, Trade Facilitation ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari inisiatif dukungan Uni Eropa untuk fasilitasi perdagangan Indonesia melalui program ASEAN Regional Integration Support from European Union plus Indonesia (ARISE+Indonesia) terhadap hubungan perdagangan kedua pihak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, dengan cara mempelajari, menganalisis, dan menelaah literatur yang bersumber dari Buku, E-book, Jurnal, dokumen, dan media daring. Dengan menggunakan teori liberalisme, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program ARISE+ Indonesia telah berhasil meningkatkan arus perdagangan antara Uni Eropa dan Indonesia, meningkatkan kualitas produk ekspor Indonesia, menciptakan keterbukaan akses bagi produk ekspor Indonesia untuk memasuki pasar global, serta meningkatkan promosi dan produktivitas produk indikasi geografis Indonesia. Kata Kunci: Uni Eropa, ARISE+ Indonesia, Fasilitasi Perdagangan
BELT AND ROAD INITIATIVE SEBAGAI GERBANG KONEKTIVITAS DI ASIA TENGGARA Erba, Reyhan
Global and Policy Journal of International Relations Vol 12, No 02 (2024)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jgp.v12i02.4649

Abstract

This research aims to analyze the Belt and Road Initiative (BRI) as a connectivity gateway in Southeast Asia through a literature review method. The BRI, spearheaded by China, has become one of the largest global initiatives focused on infrastructure development and economic connectivity. This study reviews various literature including government reports, journal articles, books and other publications to evaluate the impact and implications of the BRI in the Southeast Asia region. The research results show that BRI has made a significant contribution to improving physical and economic connectivity between countries in Southeast Asia through infrastructure development such as roads, bridges, ports and trains. Apart from that, BRI also encourages increasing foreign direct investment and strengthening regional cooperation. However, this research also identified several challenges, including environmental sustainability issues, financial risks, and economic inequality between countries. In conclusion, although the BRI offers great opportunities for increased connectivity in Southeast Asia, a careful approach and risk mitigation strategies are needed to ensure long-term benefits for the entire region.Keywords: Belt and Road Initiative, BRI, Southeast Asia, Connectivity
China's Multi-Stakeholder Engagement in Indonesia via Development-Driven Public Diplomacy Riyanto, Budi; Amaliyah, Ridha; Nuraini, Rahmi
Global and Policy Journal of International Relations Vol 13, No 01 (2025)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jgp.v13i01.5163

Abstract

This paper examines China's "development-driven" public diplomacy in Indonesia, focusing on how economic initiatives, particularly under the Belt and Road Initiative (BRI), strategically engage the multi-stakeholder ecosystem comprising Academia, Business, Government, Community, and Media (ABGCM). Drawing on the Penta Helix framework, the study argues that China utilizes tangible development projects, such as Luban Workshops, the Jakarta-Bandung High-Speed Rail, and the Morowali Industrial Park, as deliberate platforms to shape Indonesian perceptions, strengthen bilateral ties, and advance its strategic goals. Analysis reveals that this multi-stakeholder engagement results in uneven effectiveness and inherent contradictions. While these initiatives often deliver discernible economic benefits and foster positive sentiment in certain quarters, particularly strengthening Government-to-Government (G-G) and Business-to-Business (B-B) ties, they simultaneously produce significant negative externalities, social friction, environmental degradation, and public skepticism. The effectiveness varies across cases and ABGCM pillars; Luban Workshops show positive outcomes with targeted groups. HSR and IMIP face substantial negative feedback from the Community, Media, and NGOs due to implementation issues and social/environmental costs. The study highlights those Indonesian stakeholders who actively mediate outcomes. It contributes a nuanced understanding of how development functions as a public diplomacy tool within a complex domestic context and the challenges of balancing economic objectives with achieving broad social acceptance and legitimacy.
Analisis Strategis Keanggotaan Indonesia dalam BRICS terhadap Migrasi dan Proteksionisme Tenaga Kerja: Tinjauan Ekonomi Politik Migrasi Sari, Dewi Fortuna; Ningsih, Walda Okvi Juliana
Global and Policy Journal of International Relations Vol 13, No 01 (2025)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jgp.v13i01.5119

Abstract

Keanggotaan Indonesia dalam BRICS dapat menciptakan berbagai peluang dan tantangan yang berbeda dalam integrasi ekonomi global yang berpengaruh terhadap migrasi nasional dan kebijakan proteksionisme tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran BRICS dalam arah kebijakan ketenagakerjaan global dan dampaknya terhadap kebijakan ketenagakerjaan Indonesia, khususnya pada perlindungan pekerja dan mobilitas tenaga kerja. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan kerangka teori Political Economy of Migration dari Geddes dan Scholten (2016), penelitian ini menganalisis interaksi antara kepentingan politik nasional dan tekanan global dalam konseptualisasi kebijakan ketenagakerjaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BRICS digunakan sebagai platform alternatif bagi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan integrasi global khususnya terkait ketenagakerjaan yang lebih sesuai dengan konteks negara berkembang. Bagi Indonesia, keanggotaan BRICS memberikan peluang yang strategis mengingat posisi tawarnya saat ini dalam diplomasi ketenagakerjaan, keanggotaan BRICS akan membuka jalur yang memungkinkan terbentuknya kebijakan yang beradaptasi dengan perubahan di pasar tenaga kerja global dan sumber daya domestik Indonesia.Kata Kunci: Indonesia, BRICS, Ketenagakerjaan, Ekonomi Politik
Kemiskinan dan Daya Saing Indonesia: Analisis Keterkaitan Antara Standar Kemiskinan dengan Posisi Indonesia di Pasar Global Wulandari, Diah Ayu; Simatupang, Helga Yohana
Global and Policy Journal of International Relations Vol 13, No 01 (2025)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jgp.v13i01.5217

Abstract

ABSTRACT   Poverty is not only a domestic problem in the context of globalization and worldwide economic integration, but it also directly affects a nation's standing on the map of global competition. Compared to other Southeast Asian nations, Indonesia has a low national poverty standard, which contributes to the country's ongoing difficult poverty issue. The Indonesian government's poverty standard is frequently criticized for being too low and failing to accurately represent the actual circumstances of the impoverished. This study looks at how national productivity, human resource quality, and human development accomplishments—the primary determinants of the global competitiveness index—are impacted by the setting of the poverty criterion. Using secondary data from national and international institutions and a descriptive qualitative approach, this study concludes that while a low poverty standard may give the appearance of effective poverty alleviation, it actually limits attempts to raise Indonesia's competitiveness in a sustainable way. Therefore, setting a more reasonable poverty standard is necessary before creating a more inclusive and long-lasting national competitiveness. Keywords: Poverty, Competitiveness, Indonesia, Global Market ABSTRAK Dalam konteks globalisasi dan integrasi ekonomi internasional, isu kemiskinan tidak hanya menjadi persoalan domestik, tetapi juga berdampak langsung terhadap posisi suatu negara dalam peta persaingan global. Kemiskinan di Indonesia masih menjadi persoalan yang kompleks, salah satunya disebabkan oleh standar kemiskinan nasional yang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Standar kemiskinan yang digunakan oleh pemerintah Indonesia sering dikritik karena dinilai terlalu rendah sehingga tidak mencerminkan kondisi riil masyarakat miskin.  Penelitian ini mengkaji bagaimana penetapan standar kemiskinan tersebut memengaruhi capaian pembangunan manusia, kualitas sumber daya manusia, dan produktivitas nasional, yang merupakan komponen utama dalam indeks daya saing global. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan data sekunder dari lembaga nasional dan internasional, penelitian ini menemukan bahwa standar kemiskinan yang rendah dapat menciptakan ilusi keberhasilan pengentasan kemiskinan, tetapi justru menghambat upaya peningkatan daya saing Indonesia secara berkelanjutan. Oleh karena itu, penyesuaian standar kemiskinan yang lebih realistis menjadi krusial sebagai langkah awal dalam membangun daya saing nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Kata Kunci: Kemiskinan, Daya Saing, Indonesia, Pasar Global