cover
Contact Name
Mukhamad Faeshol Umam
Contact Email
mukhamad.umam@esdm.go.id
Phone
+62296421888
Journal Mail Official
jurnal.ppsdmmigas@esdm.go.id
Editorial Address
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi Jl. Sorogo No.1 Cepu Blora Jawa Tengah 58315
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas
ISSN : 20899572     EISSN : 26555859     DOI : https://doi.org/10.37525/sp
Majalah Ilmiah Swara Patra merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi Widyaiswara, Instruktur, Dosen, Peneliti dan civitas academika yang hendak mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bentuk studi literatur, latihan penelitian, dan pengembangan teknologi sebagai bentuk penerapan metode, algoritma, maupun kerangka kerja. Scope Majalah Ilmiah Swara Patra meliputi energi terbarukan, minyak dan gas bumi, konservasi energi dan ekonomi energi.
Articles 241 Documents
Program Monitoring dan Otomasi Tangki Timbun dengan Sistem SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) di Kilang PPSDM Migas Desy Kurnia Puspaningrum
Swara Patra Vol 9 No 2 (2019): Inovasi untuk Nilai Tambah Energi
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Storage tank is one component of the processing unit at the PPSDM Migas refinery. The Variation in number and size of tanks makes the operators difficult to calculate the tanks capacity, which until now has been done manually which is prone to errors. Besides, the operator cannot present the realtime data. To minimize this problem, an automation and monitoring system design of tank capacity in PPSDM Migas Refinery was made by using the SCADA System. SCADA is a control system that is equipped with HMI (Human Machine Interface) facilities that can display field data that is more user friendly and easier for ordinary people to understand. This design uses Allan Bradley type Micro Logix PLC (Programmable Logic Controller) with RS Logix 500 software, and HMI Wonderware.
Penanganan Masalah Kick Dengan Metode Sirkulasi (Reverse Circulation) Joko Susilo
Swara Patra Vol 10 No 1 (2020): Kebangkitan Energi Terbarukan
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/sp/2020-1/236

Abstract

Masalah Kick merupakan masalah yang bisa terjadi kapanpun dan dimanapun baik pada saat operasi pengeboran maupun operasi WOWS (Work Over and Well Service). Selama masalah ini dapat dikontrol maka masalah yang lebih besar tidak akan terjadi yakni semburan liar (blow out) yang akan sangat merugikan. Ada banyak metode yang digunakan untuk mengontrol sumur agar kick bisa dihilangkan. Salah satu metodenya adalah circulation. Dalam tulisan ini, penulis membahas tentang penggunaan metode sirkulasi (Reverse Circulation) dalam menangani masalah kick pada Perawatan Sumur (Well Service).
Sumber Limbah dan Potensi Pencemaran Penggunaan Sumber Daya Alam Panas Bumi (Geothermal) pada Industri Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wahyu Mei Trianto; Sulistyono
Swara Patra Vol 9 No 2 (2019): Inovasi untuk Nilai Tambah Energi
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara yang memiliki potensi sumber daya panas bumi (geothermal) terbesar di dunia. Berdasarkan data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2016, total potensi energi Panas Bumi sebesar 29.543,5 Mega Watt (MW). Uap panas bumi diperoleh dengan cara melakukan pengeboran (eksplorasi) dan eksploitasi yaitu kegiatan operasi produksi panas bumi yang telah dihasilkan. Panas bumi dalam bentuk uap air adalah sumber energi terbarukan (renewable) yang dapat digunakan sebagai penggerak turbin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Penggunaan energi panas bumi memiliki nilai positif karena dapat menekan penggunaan energi fosil. Namun penggunaan panas bumi sebagai sumber energi juga memiliki dampak negatif yang harus dicari jalan keluarnya. Salah satu dampak negatif penggunaan energi panas bumi adalah menghasilkan limbah terutama limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Limbah yang dihasilkan industri PLTP berupa geothermal brine dan sludge, jika limbah tersebut baik berupa limbah padat, cair maupun gas ada yang dibuang ke lingkungan akan mengakibatkan masalah pencemaran lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Untuk mengatasi masalah limbah geothermal industri PLTP, dilakukan pengelolaan dan memanfaatkan limbah geothermal tersebut. Limbah sludge dari PLTP mengandung silika yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pencampur semen, selain itu juga dapat dibuat untuk pencampur batako ataupun paving. Sedangkan limbah cair (brine) yang mengandung berbagai jenis mineral berupa silica (SiO2), kalium (K), magnesium (Mg), dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk yang bernilai ekonomi tinggi yaitu berupa pupuk multinutrien phosphate-base seperti Mg-K-PO4, Mg3(PO4).
Drillstring Design untuk Directional Drilling pada Sumur X Lapangan Y Khalid Akbar Suryakusuma
Swara Patra Vol 10 No 1 (2020): Kebangkitan Energi Terbarukan
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/sp/2020-1/238

Abstract

Pada metode-metode awal, saat media informasi dan teknologi yang belum begitu maju, semua sumur di bor secara vertikal kebawah. Pengeboran berarah lahir dan berkembang dari kebutuhan pengeboran lubang sumur ke berbagai arah, tidak hanya kebawah. Peralatan pengeboran khusus dan bermacam metode digunakan untuk mengubah arah pemboran dari vertikal ke arah tertentu atau bahkan kearah horizontal dengan tujuan untuk mencapai target yang tidak dapat dicapai dengan metode pemboran biasa. Program pemboran yang efisien harus didesain secara hati-hati. Desain dapat dikatakan sukses jika memiliki well path yang mudah untuk dibor, kesiapan untuk casing, dan menimalisir hole problem. Well path yang didesain pada sumur ini memiliki BUR sebesar 2.71°/100 ft dengan final inclination sebesar 15.42°. Sumur ini memiliki kedalaman target di 1875 ft dan total kedalaman di 2200 ft. Setelah well path selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah memilih bottom hole assembly yang tepat dan mendesain drillpipe agar sesuai dengan kondisi operasi pemboran sumur ini. Desain ini harus sesuai dengan parameter-parameter dalam pengeboran berarah seperti adanya kemungkinan collapse, adanya kemungkinan pipa putus, serta adanya drag dan torsi.
Desain dan Pemilihan Material Casing Produksi Sumur Gas N dengan Kandungan CO2 dan H2S M Ilham Farrohi
Swara Patra Vol 9 No 2 (2019): Inovasi untuk Nilai Tambah Energi
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain casing suatu sumur merupakan hal penting dalam suatu kegiatan pengeboran. Terlebih lagi jika sumur tersebut memiliki karakteristik tertentu yang memerlukan perhatian khusus. Sumur N merupakan sumur gas dengan kandungan CO2 dan H2S, sehingga dalam melakukan perencanaan pengeborannya diperlukan studi dan pembahasan lebih lanjut jika disbandingkan dengan sumur biasa. Well testing serta pengumpulan data sumur sekitar dilakukan untuk mengetahui kondisi formasi yang akan dibor. Selanjutnya data tersebut digunakan sebagai dasar desain casing sumur gas dengan kandungan CO2 dan H2S. Pada studi ini, desain casing yang dimaksud adalah desain casing produksi. Desain casing produksi dimulai dengan melakukan plot tekanan pori dan tekanan rekah sumur. Selanjutnya dari grafik tekanan pori dan tekanan rekah, ditentukan casing seat section. Setelah itu berdasarkan data yang ada, dilakukan perhitungan beban pada casing. Setelah casing lolos perhitungan beban, maka dilanjutkan dengan pemilihan material casing. Hal ini dilakukan karena adanya kandungan CO2 dan H2S pada sumur. Setelah casing telah melalui semua perhitungan beban maupun material, maka selanjutnya dilakukan pemilihan koneksi. Hasil akhir studi ini menunjukkan bahwa casing yang tepat untuk digunakan pada sumur N adalah casing 7 inch 80 ksi dengan berat 26 ppf serta menggunakan premium gas tight connection.
Peranan Sertifikasi Kompetensi Loading Master dalam Perhitungan Volume Lifting Minyak Bumi Mohammad Hasan Syukur
Swara Patra Vol 10 No 1 (2020): Kebangkitan Energi Terbarukan
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/sp/2020-1/240

Abstract

Realisasi lifting minyak bumi sampai dengan Desember 2018 mencapai 778 MBOPD atau sebesar 97.3% dari target 800 MBOPD yang ditetapkan dalam Tahun 2018 (Lakin Ditjen Migas, 2019). Lifting adalah Produksi migas yang telah siap jual. Istilah lifting juga kerap digunakan untuk menggambarkan proses distribusi migas dari produsen ke pembeli. Ketika lifting migas terpenuhi, penerimaan negara dari kegiatan hulu migas pun terealisasi. Lifting migas merupakan proses penting dalam industri hulu migas. Oleh karena itu peranan Loading master dalam Pengukuran dan penghitungan penerimaan minyak dari fasilitas produksi lapangan, Penampungan minyak dari fasilitas produksi lapangan untuk penjualan, Penghitungan stok minyak, Pelaksanaan Lifting, Dokumentasi lifting. Adalah hal hal yang harus diperhatikan dan itu semua dalah tugas dari seorang loading master. Sampai tulisan ini dibuat Loading Master data LSP PPT MIGAS 156 orang yang mengambil sertifikasi kompetensi Loading Master
Bekerja di Ketinggian pada Pekerjaan Konstruksi – Peraturan dan Tindakan Pencegahan Wahyu Mei Trianto
Swara Patra Vol 10 No 1 (2020): Kebangkitan Energi Terbarukan
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/sp/2020-1/247

Abstract

Bekerja di ketinggian pada pekerjaan konstruksi diasosiasikan dengan bahaya dan kecelakaan. Tingginya angka kecelakaan akibat bekerja pada ketinggian menyebabkan diperlukannya prosedur kerja di ketinggian. Bekerja pada ketinggian harus direncanakan dengan tepat, dilakukan dengan cara yang aman dan diawasi. Bekerja pada ketinggian hanya dilakukan jika situasi dan kondisi kerja tidak membahayakan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan orang lain. Oleh sebab itu,bekerja pada ketinggian wajib memenuhi persyaratan K3 yang meliputi : perencanaan, prosedur kerja, teknik bekerja aman, APD, perangkat pelindung jatuh, dan angkur, serta tenaga kerja yang kompeten. Kata kerja : bekerja, ketinggian, konstruksi.
New Approach to the Development of Gas Hydrate Accumulations Located at the Bottom of the Seas and Oceans Samandar wazeri
Swara Patra Vol 10 No 2 (2020): Pendekatan Baru untuk Konservasi Energi
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/sp/2020-2/250

Abstract

Nowadays fundamental scientific researches and practical works are carried out worldwide to identify and use alternative sources and resources of energy carriers in place of oil and gas. In the world practice, to date, there are no technologies and technology for the development of gas hydrate accumulations and gas hydrate deposits located at the bottom of the seas and oceans. In this article, some methods of possible drilling of conditional wells are being discussed, that is, the creation of gas-hydrodynamic channels for lifting gas through the water column and decomposition of gas hydrates inside gas-hydrate clusters-strata. The possibility of creating double-barrel horizontal wells for supplying the heat carrier and inhibitor to the bottom hole zone for fracturing the gas hydrate and producing gas by a single well is considered.
Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Potensi Likuifaksi Wahyu Budi Kusuma
Swara Patra Vol 10 No 2 (2020): Pendekatan Baru untuk Konservasi Energi
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/sp/2020-2/251

Abstract

In 2018, precisely on September 28, Indonesia was shocked by the phenomenon of movement and the collapse of everything on the surface in the form of buildings and plants in the Petobo and Balaroa regions, after an earthquake measuring 7.4 on the Richter scale shook Palu, Central Sulawesi. This phenomenon is known as liquefaction. What is the liquefaction? How did it happen? How is the process happening? How to overcome it? The question became a trending topic after the earthquake. This paper is compiled from various sources and opinions of experts in order to answer the questions above.Liquefaction is a natural phenomenon that usually occurs in areas with water-saturated soil conditions, shallow ground water levels and water saturation. Potential liquefaction can be predicted qualitatively and quantitatively. Qualitative analysis is used for regional scales while quantitative analysis is used for detailed scales. The compilation of potential zones of liquefaction can be done using the value of Liquefaction Potential Index (LPI), Liquefaction Severity Index (LSI) and Liquefaction Risk Index (LRI). Common methods for determining liquefaction potential are by calculating the strength of the ground to prevent liquefaction due to earthquake called cyclic resistance ratio (CRR) and shear stress due to earthquake called cyclic stress ratio (CSR). CRR and CSR are calculated from data obtained by conducting a self penetration test (SPT) or cone penetration test (CPT).
Pra-Rancangan Used Lube Oil Plant Kapasitas 120 Ton/Hari PT. Pertamina RU IV Cilacap Farah Zhafira
Swara Patra Vol 10 No 2 (2020): Pendekatan Baru untuk Konservasi Energi
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/sp/2020-2/257

Abstract

Dalam rangka mengurangi jumlah limbah pelumas yang dibuang ke lingkungan, sekaligus untuk membantu memenuhi ketersedian pelumas nasional yang kebutuhannya semakin meningkat, pembangunan Used Lube Oil Plant yang terintegrasi dengan PT. Pertamina RU IV Cilacap adalah salah satu solusinya. Berdasarkan data badan pusat statistik tahun 2014 bahwa jumlah pemakaian pelumas di Jawa Tengah sebesar 43.456 ton. Cilacap menjadi lokasi yang strategis karena kemudahan transportasi, keberadaan instalasi pembangkit dan utilitas, serta terdapat Lube Oil Blending Plant (LOBP). Used Lube Oil Plant ialah kilang yang berfungsi untuk mengolah kembali limbah pelumas menjadi lube base oil. Feed yang diolah pelumas bekas dengan batasan kandungan air sebesar 7,5%. Kapasitas Used Lube Oil Plant sebesar 120 ton/hari. Terdapat 3 unit pada Used Lube Oil Plant yaitu Preflash Unit (PFU), Vacuum Deasphalting Unit (VDU), dan Lube Hidrofinishing Unit (LHU). Produk yang dihasilkan adalah lube base oil dengan 3 macam spesifikasi yang berbeda yaitu HVI 60, HVI 95 dan HVI 160 yang akan diolah di Lube Oil Blending Plant (LOBP). Hasil analisa keekonomian proyek kilang ini mempunyai nilai investasi sebesar $ 57.243.005,47 dan total biaya produksi sebesar $ 19.714.811,24. Keuntungan setelah pajak sebesar $ 5.564.210,63/tahun. Parameter evaluasi keekonomian menunjukkan bahwa proyek ini mempunyai ROI sebesar 9,72%, NPV sebesar $ 15.338.248,24, IRR sebesar 13,48%, PBP sebesar 5,75 tahun dan BEP sebesar 42,6%.

Filter by Year

2011 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 15 No 2 (2025): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 15 No 1 (2025): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 14 No 2 (2024): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 14 No 1 (2024): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 13 No 2 (2023): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 13 No 1 (2023): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 12 No 2 (2022): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 12 No 1 (2022): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 11 No 2 (2021): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 11 No 1 (2021): Perbaikan Berkelanjutan untuk Konservasi Energi Vol 10 No 2 (2020): Pendekatan Baru untuk Konservasi Energi Vol 10 No 1 (2020): Kebangkitan Energi Terbarukan Vol 9 No 2 (2019): Inovasi untuk Nilai Tambah Energi Vol 9 No 1 (2019): Konservasi Energi Tak Sekedar Hemat Energi Vol 8 No 4 (2018): Swara Patra Vol 8 No 3 (2018): Swara Patra Vol 8 No 2 (2018): Swara Patra Vol 8 No 1 (2018): Swara Patra Vol 7 No 1 (2017): Swara Patra Vol 6 No 4 (2016): Swara Patra Vol 6 No 3 (2016): Swara Patra Vol 6 No 2 (2016): Swara Patra Vol 6 No 1 (2016): Swara Patra Vol 5 No 4 (2015): Swara Patra Vol 5 No 3 (2015): Swara Patra Vol 5 No 2 (2015): Swara Patra Vol 5 No 1 (2015): Swara Patra Vol 4 No 4 (2014): Swara Patra Vol 4 No 3 (2014): Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra Vol 3 No 4 (2013): Swara Patra Vol 3 No 3 (2013): Swara Patra Vol 3 No 1 (2013): Swara Patra Vol 2 No 3 (2012): Swara Patra Vol 2 No 2 (2012): Swara Patra Vol 2 No 1 (2012): Swara Patra Vol 1 No 2 (2011): Swara Patra More Issue