cover
Contact Name
Cecep Romli
Contact Email
cecep.romli@uinjkt.ac.id
Phone
+6281210424703
Journal Mail Official
jsj.fidikom@uinjkt.ac.id
Editorial Address
Prodi Jurnalistik Fidikom UIN Jakarta Jl Ir Juanda no 95 Ciputat Tangerang Selatan Banten
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Studi Jurnalistik
ISSN : 27155196     EISSN : 27157857     DOI : https:// 10.15408/jsj
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Studi Jurnalistik memuat kajian tentang jurnalisme cetak, jurnalisme radio, jurnalisme televisi, jurnalisme online, jurnalisme foto, jurnalisme film, dan beragam kajian serupa dengan pendekatan jurnalisme kontemporer lainnya.
Articles 89 Documents
Konstruksi Isu Kontra Kebijakan Pemerintah Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia Pada Komik Setrip Mice Cartoon: Jurnalisme Satire di Media Dalam Jaringan Indah Fadhilla; Almufarid Almufarid
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v3i2.22986

Abstract

Selama pandemi Covid-19, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti penerapan protokol kesehatan, pembatasan kegiatan masyarakat, dan aturan wajib vaksin. Akun instagram Mice Cartoon ikut merespons kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia selama pandemi melalui komik setrip yang dibagikan dalam rentang waktu Januari sampai Agustus 2021. Sebagai produk sastra dan produk jurnalistik, komik setrip akan dianalisis menggunakan teori Semiotika Peirce yang menyoroti representamen (ikon, indeks, dan simbol), objek, interpretasi, dan makna. Bahasa dan gambar yang ditampilkan Mice Cartoon memberikan kesan sindiran atau satire atas kebijakan yang dibuat pemerintah selama pandemi di Indonesia. Sebagai salah satu media dalam jaringan yang sering memakai tanda pagar “politik santun dalam kartun”, Mice Cartoon memberikan gambaran mengenai respons dari masyarakat terhadap kebijakan pemerintah. Temuan dari penelitian ini adalah respons masyarakat yang kontra terhadap kebijakan pemerintah selama pandemi di Indonesia. Sebagai salah satu media komunikasi, jurnalisme satire dalam komik setrip Mice Cartoon ingin menyampaikan kritik bahwa kebijakan yang dibuat pemerintah Indonesia selama pandemi perlu dikaji ulang agar tepat sasaran.
Efek Pemberitaan Televisi Tentang Percepatan Penanganan Covid-19 Terhadap Proteksi Kesehatan (Survei Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Egih Supendi; Siti Nurbaya; Kholis Ridho
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v3i2.22987

Abstract

Pandemi virus korona telah dijumpai di lebih dari 120 negara dan berita tersebut disiarkan di berbagai media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberitaan tentang virus korona oleh televisi di Indonesia terhadap munculnya kecemasan dan upaya menjaga kesehatan.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kultivasi. Teori ini berasumsi televisi secara independen berkontribusi dalam membentuk konsepsi penontonnya dalam menilai realitas sosial. Metode penelitian yang digunakan survei kuantitatif dengan pendekatan eksplanatif. Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta. Sampel penelitian ini diperoleh dengan teknik teknik accidental sampling dan diperoleh sebanyak 98 orang responden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari korelasi product moment, uji regresi linear sederhana, dan uji determinasi.Hasil penelitian diketahui bahwa berita virus korona oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di televisi berpengaruh terhadap persepsi akan pentingnya proteksi kesehatan sebesar 21,2%. Sedangkan pengaruh berita virus korona terhadap kecemasan sebesar 24,6%. Dapat disimpulkan selain dampak pemberitaan terhadap kecemasan akibat pemberitaan lebih tinggi daripada proteksi kesehatan, adalah juga medium televisi masih cukup efektif mengubah pemahaman dan perilaku publik.
KEKERASAN TERHADAP PERS MELALUI SERANGAN SIBER: STUDI KASUS PADA MEDIA ONLINE TEMPO.CO Basudiwa Supraja Sangga Buana; Syamsul Rijal
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v3i2.22983

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya kasus kekerasan terhadap pers melalui serangan siber terhadap media online Tempo.co. Serangan ini menghambat jalannya kerja jurnalistik dalam menyajikan informasi untuk masyarakat. Artikel ini bertujuan mengetahui bagaimana kasus serangan siber terjadi pada Media Online Tempo.co. Selain itu, artikel ini menganalisis faktor-faktor yang memicu pihak anonim meretas situs Tempo serta bentuk- bentuk kekerasan yang terjadi dalam serangan siber tersebut. Oleh karena itu penelitian ini memfokuskan pada motif terjadinya serangan siber dan bentuk kekerasan siber terhadap Tempo.co. Dengan menggunakan teori Analisis Media Siber (AMS) yang dikembangkan oleh Rulli Nasrullah, penelitian ini menunjukkan bahwa serangan siber yang dialami Tempo dipicu oleh ulasan Tempo yang menyinggung peran influencer dan buzzer dalam mendukung kampanye RUU Cipta Kerja pada tahun 2020. Peneliti juga menemukan motif serangan tersebut disebabkan oleh kekesalan pelaku terhadap Tempo. Bentuk kekerasan di dalamnya berupa kekerasan verbal dan vandalisme digital. Di dalam tindakan pelaku juga terdapat unsur kejahatan siber jenis cyber sabotage atau sabotase media siber yang berupa pengrusakan dan mengganggu sistem jaringan situs Tempo.co.DOI: https://doi.org/10.15408/jsj.v3i2.22983
Isu Dinasti Politik pada Pilkada Serentak 2020 di Media Daring: Analisis Isi Pemberitaan Kompas.com Ningtyas Septiani Putri; Helmi Hidayat; R. Cecep Romli
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v3i2.22988

Abstract

Pemberitaan dinasti politik menjadi diskusi popular dan akademis dalam Pilkada serentak 2020 sejak majunya anggota keluarga Presiden dan Wakil Presiden dalam ajang kontestasi politik di Indonesia. Demikian halnya Kompas.com yang sangat intens memberitakan isu dinasti politik ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan sekaligus memilah kategori berita yang paling dominan dan sikap Kompas.com dalam mengemas pemberitaan isu dinasti politik. Metode yang digunakan adalah analisis isi dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan imbangnya jumlah paragraf berita yang mendukung pasangan calon berlatar dinasti politik dan sekaligus pemberitaan yang mengkritiknya, yakni sebanyak 300 paragraf dan 296 paragraf. Sedangkan sikap penulisan yang dominan adalah kategori netral yakni sebanyak 520 paragraf atau 38.23%. Dengan kata lain, meski pemberitaan media Kompas.com dapat disimpulkan independen, berimbang dan mengulasnya sesuai kebenaran factual secara kritis, tetapi Kompas.com tidak menolak adanya praktik dinasti politik tersebut terjadi dalam kontestasi pilkada serentak 2020.
Praktik Jurnalisme Lingkungan di Media Daring: Analisis Isi Isu Reklamasi Teluk Jakarta di Media Kompas.com Rhoma DY Reynaldi; Bintan Humeira
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v3i2.22984

Abstract

Media memiliki pengaruh penting dalam meningkatkan literasi masyarakat tentang kesadaran lingkungan. Namun, pemberitaan tentang lingkungan kurang mendapatkan prioritas dibanding berita politik dan ekonomi, dan bahkan isu lingkungan lebih banyak dibingkai sebagai komoditas politik daripada literasi lingkungan.Riset ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana isu reklamasi pantai utara Jakarta tampil dalam media daring Kompas.com berdasarkan kategorisasi yang dominan dan fungsi pemberitaan dalam perspektif jurnalisme lingkungan hidup. Untuk itu riset ini menggunakan perspektif teori jurnalisme lingkungan dan metode analisis isi kuantitatif .Hasi riset ini menunjukkan bahwa pemberitaan reklamasi pantai Jakarta selama tahun 2016 lebih banyak ditampilkan dalam kategorisasi isu hukum dan peraturan perundangan, dan lebih banyak menggunakan fungsi informasi sebagai fungsi pemberitaan dominan. Dengan demikian riset ini menunjukkan media lebih banyak menyajikan isu lingkungan dari perspektif hukum dalam konteks politik daripada literasi tentang persoalan lingkungan. Hal ini terjadi karena tahun 2016 merupakan tahun politik menjelang Pilkada DKI Jakarta di tahun 2017 sehingga isu lingkungan lebih ditampilkan sebagai komoditas politik, minim dalam penerapan prinsip jurnalisme lingkungan.
Membincang Pembubaran Front Pembela Islam dalam Framing Pemberitaan Republika.co.id Fiiki Ridho Rabbina; Ali Irfani
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v4i1.25850

Abstract

The Indonesian government's decision to dissolve the Front Pembela Islam (FPI) has sparked controversy. Republika.co.id is one of the online media that intensively reported on the disbandment of FPI three days after the government's decision was delivered, which was to release 47 stories on its online site. This article aims to find out how the Republika.co.id media framed the issue concerning the history of Republika as a media that was created by the Indonesian Muslim Intellectuals Association (ICMI), one of the famous Islamic groups in Indonesia. In addition, this article also analyzes how media framing is related to media ownership to see the media's alignment with power. This article uses framing analysis by Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki to determine how the text strategy of media builds frames. The results show that the Republika.co.id remains critical of the government's policy of disbanding FPI as an organization even though the media owners are part of the government.
Dilema Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dalam Praktik Jurnalisme: Tinjauan dari Teori Panoptikon Indi Hikami
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v4i1.25846

Abstract

Law No. 19 of 2016 electronic information and transactions has caused an overlapping issue in journalism. However, there is Law No. 40 of 1999, which regulates and guarantees press freedom. Unfortunately, many journalists have become a victim of the Law itself. Such a condition will distort Indonesia’s public sphere, where journalism is a supportive instrument. As per Foucault’s panopticon theory, the researcher sees this Law as a supervision instrument to monitor the activity of Indonesia’s press so that they do not produce such a critical news point of view and eventually threaten the authorities. This article uses a narrative approach to break down the relationship between Indonesian Electronic Information and Transactions. The result shows that this Law can either be a supervision instrument. Nevertheless, on the other hand, for journalists, this will potentially limit their freedom since the authorities see their activity as a threat to the government.
Analisis Korelasi antara Intensitas Mengakses Media Sosial dengan Persepsi tentang Puisi “Doa Yang Ditukar” pada Anggota Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Achmad Zaky Faiz
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v4i1.25851

Abstract

This article aims to determine the relationship between the intensity of access to social media with students' perceptions of the Poetry "Doa yang Ditukar." This research uses the Stimulus-Organism-Response (S-O-R) theory, examining the correlation between stimulus exposure and objects' responses. In addition, this research also uses a survey method on 115 students of the Nadhatul Ulama community at the UIN Sunan Kalijaga Jogja Campus. The results of hypothesis testing with Pearson's Product Moment Correlation show a correlation score of 0.338 with p = 0.000 (p > 0.05), which means that there is a significant relationship in low level between the access intensity of social media and perceptions of poetry.
Podcast Sebagai Media Alternatif Praktik Jurnalistik Radio oleh Tempo Fauziah Muslimah
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v4i1.25847

Abstract

The presence of podcasts is a form of development of radio journalism practice in the era of convergence. This article discusses three podcast programs on Tempo media: Berita Utama Koran Tempo, Apa Kabar Tempo, and Celetuk Bahasa Tempo. This article uses a qualitative approach to examine how the play on-demand aspect as one of a podcast's characteristics works in radio journalism practices. The results show that three Tempo podcast content applies content production practices that cannot be separated from the character of radio media, such as auditive, emphasizing conversation, at a glance, and global. The article also shows that although podcasts come with the concept of play on-demand that allows listeners to re-listen to old episodes, podcasts have not succeeded in building interaction between the mass media and their listeners. Thus, interactivity as one of the characteristics of radio journalism has not been fully present in this podcast.
Komodifikasi Konten dalam Pemberitaan Prostitusi Online di Akurat.co Garis Khatulistiwa; Rubiyanah Rubiyanah
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v4i1.25848

Abstract

Media coverage of online prostitution is often present with sensational rather than informative news in the media room. This article aims to show how the online media Akurat.co reported continuously on the online prostitution case of an Indonesian celebrity for nine days, July 13-21, 2020. This article uses political economy theory with a critical perspective to describe how the practice of commodification of online prostitution news takes place to increase site traffic for economic gain. The results show that for nine days, Akurat.co uploaded 69 news about the issue of online prostitution on several channels. Analysis of the content shows that the media carry out commodification practices by producing sensational content and revealing the celebrity's private lives related to her prostitution case to increase news site traffic instead of giving literacy and providing the correct information about the issue.