Articles
KONFLIK DAN TANTANGAN BUDAYA BARU
Ridho, Kholis
Sosio Informa Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Puslitbangkesos
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Jika di era orde lama, kon ik horisontal lebih dominan akibat pertentangan ideologis, sementaraera Orde Baru lebih pada perebutan sumber ekonomi, maka di era reformasi sumber kon ik semakinvariatif dan kompleks. Kini sumber kon ik tidak saja karena keduanya, tetapi dampak integrasi budayaasing dengan kebudayaan sendiri telah menjadi sumber kon ik yang melengkapi dinamika kehidupanbermasyarakat di Indonesia. Tidak semua anggota masyarakat mampu melakukan adopsi dan adaptasidengan gencarnya kebudayaan baru yang masuk ke Indonesia. Pergesekan antara mereka yang menerimadan menolak kebudayaan baru di era reformasi menjadi sumber kon ik horisontal baru yang pentingdidiskusikan secara lebih luas.Kata Kunci: konô ik antar budaya, budaya populer, pembangunan sosial
Makna Agama dan Budaya di dalam Foto Karya Rony Zakaria Berjudul Men, Mountains and the Sea
Sayyida, Hana;
Ridho, Kholis
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/jsj.v1i1.13928
Foto dokumenter bertema hubungan manusia, gunung dan laut karya Rony Zakaria berjudul Men, Mountains and the Sea menurut penulis penting dikaji. Karena di dalamnya merepresentasikan tata cara hidup yang diyakini, dijalani, dan dikembangkan sebagai pandangan hidup umumnya masyarakat Jawa. Akulturasi agama dan budaya, yang diantaranya dicerminkan dari upacara keagamaannya, merupakan bukti bahwa agama tidak hadir dalam ruang yang hampa budaya. Foto dokumentasi tersebut tidak saja bernilai historis, tetapi juga ke depan dapat menjadi pijakan habituasi cultural bagi masa depan generasi suku Jawa.Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif melalui model analisis semiotika Roland Barthes. Yakni memberi titik tekan pada makna denotasi, konotasi, dan mitos yang ditafsirkan melalui prespektif makna budaya yang dikembangkan dalam keilmuan antropologi, sosiologi dan sejarah.Hasil analisa buku foto ini didapatkan kesimpulan bahwa manusia Jawa tidak dapat meninggalkan kelestarian alam semesta sebagai bagian dari kehadiran Tuhan di dunia. Alam semesta itu dapat berupa gunung dan laut, yang juga adalah penghidupan yang melekat dalam keseharian mereka. Meskipun pergeseran zaman telah memasuki sistem keyakinan keagamaan mereka, namun agama local tetap bertahan dan terus hidup di masyarakatnya.
Internet dan Metamorfosa Generasi Digital: Analisa Perbandingan Perilaku Penyebarluasan Berita Hoax Lintas Generasi
Rizka Maulidina;
Kholis Ridho
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/jsj.v2i2.18920
Generasi lanjutan dari immigrant digital adalah metamorphosis digital, yaitu bentuk perubahan yang biasanya dikenal dalam ilmu biologi untuk menunjukkan perubahan wujud dari kepompong menjadi kupu-kupu dan atau hewan serupa lainnya. Peneliti mengajukan pembuktian kemampuan responden mengenali berita benar dan palsu di setiap generasi. Benarkah generasi yang lebih senior lebih mampu mengenali berita palsu dibanding generasi milenial? Apakah penyebarluasan berita palsu kepada yang lain lebih banyak dilakukan generasi milenial dan sebaliknya? Populasi dalam riset ini adalah seluruh civitas akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terdiri dari seluruh dosen dan mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam dan Jurnalistik angkatan 2015. Hasilnya, konsumsi dan penyebarluasan berita hoax dapat dilakukan oleh semua generasi. Karena itu riset ini menolak kategori immigrant digital berdasarkan kategori usia atau waktu kelahiran, karena SDM digital atau metamorphosis human digital lebih ditentukan oleh kualitas yang bersangkutan dalam mengomsumsi berita dan informasi, penguasaan teknologi informasi, dan keluasan wawasan serta pengetahuannya.
Budaya Partisipasi Penulisan Berita Pada Media Komunitas Virtual Kompasiana
Wanda Saphira;
Rully Nasrullah;
Kholis Ridho
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/jsj.v3i1.20050
Jurnalisme warga hadir bisa jadi sebagai dampak lanjutan dari kian pesatnya perkembangan teknologi informasi sehingga kebutuhan informasi semakin meluas, tetapi bisa juga akibat dari terbatasnya jumlah jurnalis profesional. Kompasiana adalah alternatif jawaban dari konteks kebutuhan informasi dan terbatasnya jurnalis profesional tersebut. Riset ini berupaya menjelaskan bagaimana praktik jurnalisme warga melalui komunitas virtual Kompasiana, yaitu tempat bertemunya para penulis dengan beragam latar belakang. Apa saja bentuk aktivitas keterlibatan dalam komunitas virtual Kompasiana, pertimbangan apa yang mendorong mereka berkontribusi dalam menulis artikel, opini atau peristiwa yang dipandang penting oleh warga. Maka, keterlibatan warga dalam pemberitaan dan atau informasi publik adalah budaya jurnalistik baru yang perlu mendapatkan jawaban sekaligus regulasi yang tepat.
Makna Agama dan Budaya di dalam Foto Karya Rony Zakaria Berjudul Men, Mountains and the Sea
Hana Sayyida;
Kholis Ridho
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/jsj.v1i1.21757
Foto documenter bertema hubungan manusia, gunung dan laut karya Rony Zakaria berjudul Men, Mountains and the Sea menurut penulis penting dikaji. Karena di dalamnya merepresentasikan tata cara hidup yang diyakini, dijalani, dan dikembangkan sebagai pandangan hidup umumnya masyarakat Jawa. Akulturasi agama dan budaya, yang diantaranya dicerminkan dari upacara keagamaannya, merupakan bukti bahwa agama tidak hadir dalam ruang yang hampa budaya. Foto dokumentasi tersebuttidak saja bernilaihistoris, tetapi juga ke depan dapat menjadi pijakan habituasi cultural bagi masa depan generasi suku Jawa.Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif melalui model analisis semiotika Roland Barthes. Yakni memberi titik tekan pada makna denotasi, konotasi, dan mitos yang ditafsirkan melalui prespektif makna budaya yang dikembangkan dalam keilmuan antropologi, sosiologi dan sejarah.Hasil analisa buku foto ini didapatkan kesimpulan bahwa manusia Jawa tidak dapat meninggalkan kelestarian alam semesta sebagai bagian dari kehadiran Tuhan di dunia. Alam semesta itu dapat berupa gunung dan laut, yang juga adalah penghidupan yang melekat dalam keseharian mereka. Meskipun pergeseran zaman telah memasuki sistem keyakinan keagamaan mereka, namun agama local tetap bertahan dan terus hidup di masyarakatnya.
Pemberitaan Kekerasan Seksual terhada Perempuan di Magdalena.co dalam Prespektif Jurnalisme Gender
sinaida fahima;
Siti Nurbaya;
Kholis Ridho
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/jsj.v3i1.20052
Artikel ini menjelaskan apa upaya kreatif Magdalene.co dalam memperjuangkan isu perempuan melalui produk jurnalistik. Bagaimana Magdalene.co mengkonstruksi berita kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dengan menggunakan metode analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Jurnalisme berperspektif gender adalah praktek jurnalistik yang menginformasikan atau bahkan mempermasalahkan dan atau menguatkan secara terus-menerus melalui media massa tentang adanya hubungan yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan, atau bias gender. Dengan catatan, hal itu tanpa mengulangi perlakuan diskriminasi yang sama dengan membalas dendam kepada laki-laki.
Efek Pemberitaan Televisi Tentang Percepatan Penanganan Covid-19 Terhadap Proteksi Kesehatan (Survei Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Egih Supendi;
Siti Nurbaya;
Kholis Ridho
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/jsj.v3i2.22987
Pandemi virus korona telah dijumpai di lebih dari 120 negara dan berita tersebut disiarkan di berbagai media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberitaan tentang virus korona oleh televisi di Indonesia terhadap munculnya kecemasan dan upaya menjaga kesehatan.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kultivasi. Teori ini berasumsi televisi secara independen berkontribusi dalam membentuk konsepsi penontonnya dalam menilai realitas sosial. Metode penelitian yang digunakan survei kuantitatif dengan pendekatan eksplanatif. Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta. Sampel penelitian ini diperoleh dengan teknik teknik accidental sampling dan diperoleh sebanyak 98 orang responden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari korelasi product moment, uji regresi linear sederhana, dan uji determinasi.Hasil penelitian diketahui bahwa berita virus korona oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di televisi berpengaruh terhadap persepsi akan pentingnya proteksi kesehatan sebesar 21,2%. Sedangkan pengaruh berita virus korona terhadap kecemasan sebesar 24,6%. Dapat disimpulkan selain dampak pemberitaan terhadap kecemasan akibat pemberitaan lebih tinggi daripada proteksi kesehatan, adalah juga medium televisi masih cukup efektif mengubah pemahaman dan perilaku publik.
KONFLIK DAN TANTANGAN BUDAYA BARU
Kholis Ridho
Sosio Informa Vol 18 No 2 (2013): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33007/inf.v18i2.71
Jika di era orde lama, kon ik horisontal lebih dominan akibat pertentangan ideologis, sementaraera Orde Baru lebih pada perebutan sumber ekonomi, maka di era reformasi sumber kon ik semakinvariatif dan kompleks. Kini sumber kon ik tidak saja karena keduanya, tetapi dampak integrasi budayaasing dengan kebudayaan sendiri telah menjadi sumber kon ik yang melengkapi dinamika kehidupanbermasyarakat di Indonesia. Tidak semua anggota masyarakat mampu melakukan adopsi dan adaptasidengan gencarnya kebudayaan baru yang masuk ke Indonesia. Pergesekan antara mereka yang menerimadan menolak kebudayaan baru di era reformasi menjadi sumber kon ik horisontal baru yang pentingdidiskusikan secara lebih luas.Kata Kunci: konô ik antar budaya, budaya populer, pembangunan sosial
ADAPTASI MASYARAKAT URBAN TERHADAP PERUBAHAN SISTEM MATA PENCAHARIAN DAERAH OTONOMI BARU KOTA TANGERANG SELATAN BANTEN
Kholis Ridho
Sosio Konsepsia Vol 5 No 3 (2016): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33007/ska.v5i3.134
Riset ini ditujukan untuk mengkaji ketahanan sosial-ekonomi masyarakat miskin perkotaan terhadap perubahan daerah otonomi baru Kota Tangerang Selatan 2008. Yakni apa saja bentuk adaptasi sosial dan ekonomi yang berkembang dan bagaimana konsekuensi pilihan adaptasi dalam upaya merespon situasi sosial ekonomi paska pemekaran daerah otonomi baru tersebut. Metode riset yang digunakan adalah survei-kuantitatif terhadap warga di kampung miskin melalui penarikan sampel secara multistage random sampling. Hasil yang didapatkan adalah sekurangnya terdapat tiga klasifikasi (tipologi) masyarakat miskin perkotaan dalam merepon perubahan daerah otonomi baru. Pertama adalah individu atau masyarakat yang cepat menyesuaikan dengan situasi baru, mampu mengatasi dan menyesuaikan halangan-tantangan yang ada di lingkunganya, meskipun tidak selalu berhasil memanfaatkan sumber-sumber perekonomian yang tersedia. Kedua, sulit melakukan penyesuaian dengan norma-norma baru, atau tidak mampu menyesuaikan dengan ketegangan-ketegangan elit-politis yang terjadi, meskipun juga tak mampu menolak/tidak berdaya dengan pelbagai perubahan yang terjadi. Ketiga, menolak perubahan dan tidak bersedia menyesuaikan dengan keadaan yang ada meski tetap “terpaksa†hidup bersama baik secara sosial dan ekonomi. Uniknya mereka yang dalam kategori ini adalah masyarakat dengan status sosial menengah ke-atas, atau tingkat pendapatan yang layak, atau di atas 4 juta ke-atas. Kategori ketiga ini adalah model penyesuaian “terbaru†yang nampaknya khas pada masyarakat urban.
Pesantren-Based School Curriculum Integration Model in Indonesia
Jejen Musfah;
Rusydi Zakaria;
Ahmad Sofyan;
Wahdi Sayuti;
Kholis Ridho;
Fauzan Fauzan;
Muawam Muawam
MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Prodi Manajemen Pendidikan Islam FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14421/manageria.2020.52-13
The research aimed to analyze religious and general subjects' integration in six Pesantren-Based Junior High Schools, employing a qualitative approach with a case study method. The data were collected through documentation, interview, and observation and analyzed using the flow analysis model. The analysis took several steps: data collecting, data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that the Pesantren-Based School curriculum integrated several disciplines (within and across learners), such as religious subjects and natural sciences or social sciences. Pesantren-Based Curriculum also belongs to a connected model, which connects several topics, concepts, or skills. Integration of religious and general subjects in Pesantren-Based Junior High School was conducted by internalizing the religious values into the general subjects. It took the form of relating the subjects to particular Quran verses, hadith, or Islamic history about the prophet or his companions; adding the numbers of religious subjects; and studying the Kitab Kuning.