cover
Contact Name
Fauziah Laili
Contact Email
prodiseniteater19@gmail.com
Phone
+6285381857376
Journal Mail Official
red.cartjjournal@gmail.com
Editorial Address
Creativity And Research Theatre Journal Institut Seni Indonesia Padangpanjang Jln. Bahder Johan. Kel.Guguk Malintang. Kec. Padang Panjang Timur. Kota Padangpanjang Sumatera Barat Telepon : 0752 (82077)
Location
Kota padang panjang,
Sumatera barat
INDONESIA
Creativity And Research Theatre Journal
ISSN : 27155404     EISSN : 27155412     DOI : http://dx.doi.org/10.26887/cartj
Creativity And Research Theatre Journal welcomes full research articles in the area of creativity and research on performing Art .following subject areas: Practice, Process, performing Art Discourse, Dramaturgy.
Articles 75 Documents
STRUKTUR DAN TEKSTUR PERTUNJUKAN OPERA BATAK LAKON “PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU” SUTRADARA LENA SIMANJUNTAK Ihda Hidayati
Creativity And Research Theatre Journal Vol 1, No 1 (2019): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v1i1.939

Abstract

Teater sebagai salah satu bentuk seni pertunjukan memiliki unsur-unsur pendukung dalam proses penciptaannya terutama naskah lakon. Naskah lakon menjadi salah satu unsur pendukung penciptaan teater, yang merupakan langkah awal sebagai landasan untuk memulai sebuah proses teater. Naskah lakon yang diolah menjadi pertunjukan teater tidak lepas dari dua unsur yaitu struktur dan tekstur. Pertunjukan Opera Batak Perempuan Di Pinggir Danau sutradara Lena Simanjuntak adalah salah satu aplikasi perwujudan proses teater yang berangkat dari naskah lakon yang mempunyai unsur struktur dan tekstur. Sehingga dapat dipahami oleh berbagai kalangan. Pertunjukan juga diolah dengan penataan yang maksimal mengikuti konvensi kebutuhan pertunjukan teater dan sudah digarap dalam bentuk pertunjukan konvensi-konvensi teater modern yang mengandung nilai-nilai yang lahir di tengah masyarakat, serta mampu memberikan pemahaman tentang kehidupan yang keras dan penuh persaingan. Pertunjukan mengisahkan seorang perempuan yang memperjuangkan dan mempertahankan pendapatnya untuk menjaga dan melestarikan alam yang kelak menjadi tempat hidup keturunannya. Dalam pertunjukan ini banyak konflik antar tokoh demi mempertahankan pendapat masing-masing dalam melestarikan alam, seperti situasi .
Tokoh Arini Dalam Naskah Mainan Gelas Karya Tennessee Williams Saduran Suyatna Anirun Febby Monica; Desi Susanti; Yuniarni Fakultas Seni Pertunjukan
Creativity And Research Theatre Journal Vol 2, No 2 (2020): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v2i2.1459

Abstract

Tokoh Arini dalam naskah Mainan Gelas karya Tennessee Williams Saduran Suyatna Anirun merupakan tokoh yang mengalami konflik batin pada dirinya, karena Arini memiliki banyak permasalahan dalam hidup mulai dari tokoh ayah yang pergi meninggalkannya dan kedua anaknya yang tidak mau mendengarkan perkataan Arini. Naskah ini merupakan naskah realisme psikologi karena berangkat dari kondisi kehidupan masa lalu si pengarang dan menceritakan seorang ibu bernama Arini yang terjebak pada kenangan masa lalu dan harapan untuk masa depan yang tidak bisa dicapainya. Arini mendidik anaknya secara otoriter, sifat keegoisannya yang hanya ingin didengar membuat anaknya tidak nyaman dengan prilaku Arini. Dalam konteks ini, maka tokoh Arini akan dihadirkan dengan metode akting Stanislavsky (to be). Berdasarkan metode akting ini pemeran ingin meyakinkan penonton bahwa apa yang terjadi di atas panggung adalah kejadian yang sebenarnya.
Penyajian Pemeranan Tokoh Pelayan II dalam Lakon Pelayan Karya Jean Genet Terjemahan Asrul Sani Nova Susanti
Creativity And Research Theatre Journal Vol 2, No 2 (2020): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v2i2.1712

Abstract

Tulisan ini merupakan laporan perancangan peran tokoh Pelayan II dalam naskah Pelayan karya Jean Genet, terjemahan Asrul Sani. Pendekatan pemeran yang digunakan adalah pendekatan presentasi, yaitu sebuah pendekatan yang menekankan identifikasi tokoh dengan diri pemeran. Tujuan dari penulisan ini adalah menjabarkan analisis struktur lakon, yang menjadi landasan bagi proses identifikasi karakter tokoh. Selanjutnya, dijabarkan batasan-batasan penokohan yang meliputi identifikasi fisik, identitas sosial dan identitas kejiwaan.
Pemeranan Tokoh Rose dalam Naskah Perangkap Karya Eugene O’neill Terjemahan Faried W Abe dengan Metode Akting Stanislavky SRI RAHAYU
Creativity And Research Theatre Journal Vol 3, No 1 (2021): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v3i1.2141

Abstract

Pemeranan tokoh Rose dalam naskah Perangkap karya Eugene O’Neill terjemahan Faried W Abe merupakan bentuk penciptaan yang dilakukan oleh pemeran untuk mewujudkan tokoh Rose yang akan dipertunjukan di atas panggung, proses penciptaan tokoh Rose dimulai dari analisis naskah, kemudian analisis tokoh berdasarkan sosiologi, psikologi, dan fisikologi. Melalui pertunjukan naskah Perangkap karya Eugene O’neill memberi gambaran bahwa kehidupan yang diinginkan tidak selalu sesuai dengan Ekspektasi. Rose seorang pelacur jalanan, berusia 22 tahun namun tampak seperti 30 tahun-an. Wajahnya begitu kusam karena mengidap penyakit TBC, Rose menganggap hidupnya tidak berarti sedari kecil, ia menganggap kehidupan adalah sebuah kutukan yang harus ia jalani. Maka dari itu metode yang pemeran gunakan untuk mewujukan tokoh Rose dalam naskah Perangkap karya Eugene O’neill terjemahan Faried W Abe yaitu metode akting Stanislavsky dalam bentuk karakteristik tokoh yang harus dicapai pemeran dengan menggunakan ‘menjadi’ (to be),yaitu lakuan dikemas dengan bersandar pada ‘penghadiran’ tokoh dalam batin pemeran, beberapa tahapan yang pemeran gunakan antara lain, mengidentifikasi tokoh Rose, menubuhkan tokoh Rose, menjiwai tokoh Rose, mengontrol emosi tokoh Rose, mendandani tokoh Rose
Pemeranan Tokoh Ilau dalam Naskah Perempuan Salah Langkah Karya Wisran Hadi Menggunakan Metode Akting Stanislavsky DENI SAPUTRA
Creativity And Research Theatre Journal Vol 3, No 2 (2021): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v3i2.2211

Abstract

Proses penciptaan pemeranan dalam naskah Perempuan Salah Langkah karya Wisran Hadi penulis lakukan dengan pilihan tokoh Ilau. Dalam penciptaan pemeranan dilakukan analisis penokohan yang terdiri dari segi psikologis, sosiologis dan fisiologis. Hubungan tokoh dengan; tokoh, tema, alur/plot dan latar/setting.Pada proses pencipataan pemeranan menggunakan metode akting stanislavky. Dalam proses perwujudan tokoh Ilau, beberapa metode stanislavsky yang digunakan diantaranya; obsevasi, imajinasi, ingatan emosi, menubuhkan tokoh, mengekang dan mengendalikan. Tahapan-tahapan kerja dari metode digunakan, penulis lakukan secara intens dari proses latihan hingga pertunjukan dengan memadukan unsur-unsur artistik yang mendukung penuh wujud dalam pementasan secara maksimal
Pemeranan Tokoh Paijah dalam Naskah Malam Jahanam Karya Motinggo Boesje dengan Metode Akting Stanislavsky AYUNI RACHMAN
Creativity And Research Theatre Journal Vol 3, No 1 (2021): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v3i1.2142

Abstract

ABSTRAKPemeranan tokoh Paijah dalam naskah Malam Jahanam karya Motinggo Boesje merupakan bentuk penciptaan yang dilakukan oleh pemeran. Perwujudan pemeranan tokoh Paijah dimulai dengan menganalisis naskah Malam Jahanam dan melakukan identifikasi tokoh serta mengkaitkan hubungan tokoh dengan tema dan alur. Perwujudan dan pencapaian tokoh Paijah dalam naskah Malam Jahanam diwujudkan dengan menggunakan metode akting Stanislavsky. Perwujudan tokoh Paijah juga menggunakan metode meliputi; observasi, mengidentifikasi tokoh, menubuhkan tokoh, menjiwai tokoh, mengontrol emosi tokoh, dan mendandani tokoh. Melalui pertunjukan naskah Malam Jahanam karya Motinggo Boesje, pemeran ingin memperlihatkan bahwa sebuah penyesalan selalu datang di akhir. Hal ini dapat dilihat melalui tokoh Paijah, yang pada akhirnya menyesal karena berselingkuh dengan Soleman, sahabat suaminya sendiri. Naskah Malam Jahanam mengangkat realitas kehidupan yang umum terjadi. Jika Mat Kontan tidak sibuk dengan burung-burung peliharaannya dan bermain judi, mungkin Paijah tidak akan selingkuh. Kesepian dan keinginan untuk mendapatkan seorang anak menjadi alasan Paijah melakukan perselingkuhan
Kajian Resepsi Penonton Terhadap Pertunjukan Wayang Mbah Soero, Dalang Ki Bandung Sriyanto di Kota Sawahlunto RINI OKTAVIA SARI
Creativity And Research Theatre Journal Vol 3, No 2 (2021): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v3i2.2238

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian terhadap objek penelitian “Resepsi penonton terhadap pertunjukan Wayang Mbah Soero oleh Ki Bandung Sriyanto”. Dua pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1). Bagaimana struktur dan tekstur pertunjukan Wayang Mbah Soero oleh Ki bandung Sriyanto 2). Bagaimana resepsi penonton terhadap pertunjukanWayang Mbah Soero oleh Ki Bandung Sriyanto. Penelitian ini menggunakan teori resepsi sastra untuk menjawab dua pertanyaan di atas. Teori resepsi, yaitu bagaimana penonton memberikan makna terhadap apa yang ditontonnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif atas struktur dan tekstur pertunjukan dan resepsi penonton terhadap pertunjukan. Data yang dikumpulkan berupa, video, dan wawancara. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penonton Wayang Mbah Soero oleh Ki Bandung Sriyanto merupakan penonton pasif. Artinya, penonton tidak menciptakan karya baru yang ide penciptaanya berasal dari apa tontonannya. Pemaknaan yang ditangkap hanya digunakan sebagai pengalaman dan pemahaman pribadi.  Dari 10 (sepuluh) penonton ada 6 (enam) yang menangkap struktur dan 8 (delapan) penonton menangkap tektur pertunjukan. Maka penonton lebih dominan menangkap unsur tekstural dibanding unsur struktural. Peneliti juga menemukan horison penerimaan penonton yang pro dan kontra terhadap pertunjukan Wayang Mbah Soero oleh Ki Bandung Sriyanto. Ada penonton yang merasa puas atas apa yang ia tonton dan ada yang tidak puas atas pertunjukan tersebut. Semua itu dipengaruhi oleh pengetahuan penonton terhadap pertunjukan Wayang Purwa.
Pemeranan Tokoh Gareng dalam Naskah Penjual Bendera Karya Wisran Hadi dengan Metode Stanislavsky MUHAMMAD FAJAR
Creativity And Research Theatre Journal Vol 3, No 1 (2021): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v3i1.2152

Abstract

ABSTRAKPemeran tokoh Gareng dalam naskah Penjual Bendera karya Wisran Hadi merupakan penciptaan seni peran yang dilakukan untuk mewujudkan tokoh Gareng pada sebuah pertunjukan diatas panggung. Penciptaan pemeran tersebut diawali dengan analisis naskah sesuai dengan tokoh yang akan di perankan. Bagian dari analisis tokoh Gareng meliputi aspek Psikologi, Fsiologi, Sosiologi. Hasil dari analisis tersebut menjadi pedoman bagi pemeran untuk mewujudkan tokoh Gareng, dengan menggunakan metode Akting Stanislavsky. Disini pemeran menggunakan Magic If atau Pengandaiaan yang berguna bagi pemeran untuk membangun bentuk keaktoran dan menyatukan karakter pemeran dengan karakter tokoh yang diperankan.
Konsep Kebangsaan pada Pertunjukan Kreasi Teater Tutur Aceh Karya PASUA PA FANI DILA SARI
Creativity And Research Theatre Journal Vol 3, No 2 (2021): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v3i2.2239

Abstract

PASUA PA (Papua, Sunda, Aceh Performing Art) is a performance art work inspired by three ethnic regions, namely Papua, Sunda and Aceh. The three regions are united in a research and creation of performing arts works that carry the indigenous of each region as a form of Indonesian multiculturalism. Aceh, which is echoed by speech theater in its performing arts, is one of the means for the abstraction of national values found in PASUA PA's works. The text that was present had the theme of locality from Papua, Sundanese and Aceh which reflected the diversity of Indonesian arts and culture. The creation of PASUA PA is a research assignment for RISTEK BRIN that focuses on qualitative research and a 4.0-based model of art creation with the aim of turning performance art into new media art content.AbstrakPASUA PA (Papua, Sunda, Aceh Performing Art) merupakan karya kreasi seni pertunjukan yang diilhami dari tiga wilayah suku bangsa yakni Papua, Sunda dan Aceh. Ketiga wilayah disatukan dalam sebuah riset dan penciptan karya seni pertunjukan yang mengusung indigenous masing-masing wilayah sebagai wujud multicultural Indonesia. Aceh yang digaungkan dengan teater tutur pada seni pertunjukannya menjadi salah satu wahana abstraksi nilai kebangsaan yang terdapat pada karya PASUA PA. Teks yang hadir bertemakan lokalitas dari Papua, Sunda dan Aceh yang mencerminkan keberagaman seni budaya bangsa Indonesia. Penciptaan PASUA PA merupakan sebuah riset penugasan RISTEK BRIN yang berfokus pada penelitian kualitatif dan model penciptaan karya seni berbasis 4.0 dengan tujuan menjadikan seni pertunjukan sebagai konten seni media baru. 
Kajian Resepsi Penonton Terhadap Pertunjukan Wayang Mbah Soero Oleh Ki Bandung Sriyanto di Kota Sawahlunto RINI OKTAVIA SARI
Creativity And Research Theatre Journal Vol 3, No 1 (2021): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v3i1.2153

Abstract

Penelitian ini merupakan sebuah studi Resepsi penonton terhadap pertunjukan Wayang Mbah Soero oleh Ki Bandung Sriyanto”. Dua pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1). Bagaimana struktur dan tekstur pertunjukan Wayang Mbah Soero oleh Ki bandung Sriyanto 2). Bagaimana resepsi penonton terhadap pertunjukan Wayang Mbah Soero oleh Ki Bandung Sriyanto. Penelitian ini menggunakan teori resepsi sastra, yaitu bagaimana penerimaan penonton terhadap apa yang ditontonnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif atas struktur dan tekstur pertunjukan dan resepsi penonton terhadap pertunjukan. Data yang dikumpulkan berupa, video, dan wawancara. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penonton Wayang Mbah Soero oleh Ki Bandung Sriyanto merupakan penonton pasif. Artinya, penonton tidak menciptakan karya baru yang ide penciptaanya berasal dari apa tontonannya. Pemaknaan yang ditangkap hanya digunakan sebagai pengalaman dan pemahaman pribadi.  Dari 10 (sepuluh) penonton ada 6 (enam) yang menangkap struktur dan 8 (delapan) penonton menangkap tektur pertunjukan. Maka penonton lebih dominan menangkap unsur tekstural dibanding unsur struktural. Peneliti juga menemukan horison penerimaan penonton yang pro dan kontra terhadap pertunjukan Wayang Mbah Soero oleh Ki Bandung Sriyanto. Ada penonton yang merasa puas atas apa yang ia tonton dan ada yang tidak puas atas pertunjukan tersebut. Semua itu dipengaruhi oleh pengetahuan penonton terhadap pertunjukan Wayang Purwa.