cover
Contact Name
Muhammad Subhan
Contact Email
d.hansfisika@gmail.com
Phone
+6282340867086
Journal Mail Official
admin@jurnal.stkipbima.ac.id
Editorial Address
Jl. Piere Tendean - Mande Kota Bima, Kode POS 84119, Tlpn. (0374) 43195/42801
Location
Kota bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Gravity Edu : Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Fisika
ISSN : 26852586     EISSN : 25993143     DOI : https://doi.org/10.33627/ge.v5i1
Gravity Edu : Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Fisika merupakan jurnal open-access peer-review double-blind. Naskah yang masuk akan melalui proses seleksi editor dan team reviewer. Jurnal Gravity Edu merupakan terbitan dari Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Bima mulai menerbitkan artikel Online pada tahun 2018. Artikel diterbit 2 kali setahun pada bulan April dan November. Jurnal Gravity Edu adalah sebagai media publikasi informasi, hasil pemikiran dan penelitian berupa karya ilmiah dibidang pendidikan Fisika, Ilmu Fisika, Astronomi dan umumnya IPA (sains)
Articles 76 Documents
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA Iwan Setiawan
GRAVITY EDU : Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Fisika Vol 1 No .2 (2018): GRAVITY EDU
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.864 KB) | DOI: 10.33627/ge.v1i.2.23

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ambalawi tahun ajaran 2018/2019 dengan jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen dan menggunakan desain Control Group Pretest-Posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes hasil belajar dan untuk menganalisis data menggunakan uji hipotesis dan uji N-gain.Hasil analisis data menunjukkan bahwa diperoleh uji hipotesis (Uji-t independent) t hitung = 8,560 dibandingkan t tabel = 1,998. Kriteria pengujian Ha diterima karena t hitung > t tabel . Uji N-gain menunjukkan bahwa dari 33 orang jumlah keseluruhan siswa mendapatkan pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe think pair share kategori tinggi yaitu sebesar 45,45 % atau 15 orang siswa, kemudian sebesar 30,30 % atau 10 orang siswa mendapatkan pengaruh kategori sedang, dan sebesar 24,24 % atau 8 orang siswa mendapatkan penagruh kategori rendah. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) terhadap hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ambalawi tahun ajaran 2018/2019.
PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA Rofita Sari
GRAVITY EDU : Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Fisika Vol 1 No .2 (2018): GRAVITY EDU
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.101 KB) | DOI: 10.33627/ge.v1i.2.26

Abstract

Pembelajaran fisika yang menarik dan kemudahan untuk memahami konsep-konsep fisika bergantung pada seorang guru mendesain pembelajaran sehingga memberi respon dan rangsangan siswa lebih mudah diterima dan aktif dalam proses pembelajaran, akan tetapi terlihat masih banyak siswa yang belum aktif secara maksimal, hal ini disebabkan karena siswa mengakui bahwa Fisika itu adalah pelajaran yang sulit dan susah dipahami sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar yang belum maksimal. Cara untuk mendorong hal tersebut maka didesain model pembelajaran problem solving dengan pendekatan CTL untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika kelas X SMKN 4 Kota Bima tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperiment. Penelitian ini menggunakan desain secara deskriptif kualitatif untuk menentukan peningkatan aktifitas belajar siswa. Hasil belajar didesain secara Post-test control grup disigne, sampel dalam penelitian ini, yaitu kelas X NKPI sebanyak 20 orang siswa sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas X TPHP sebanyak 18 orang siswa sebagai kelas kontrol yang diambil claster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi keaktifan belajar siswa dan tes kognitif pada hasil belajar siswa. Teknik analisis yang digunakan adalah uji t-tes statistik parametik. Hasil rata-rata persentase untuk keaktifan belajar siswa pada kelas ekperimen dalam kategori (84.44% - 98.67%) sangat baik dan hasil rata-rata persentase keaktifan pada kelas kontrol (48.33% - 51.11%) dalam kategori cukup. kemudian bukti analisis uji hipotesis pada hasil belajar menunjukan bahwa thitung = 3.36 > ttabel 2.05 pada taraf signifikan 5 %, berarti bahwa Ha2 diterima “Terdapat pengaruh model problem solving dengan pendekatan CTL (contextual teaching and learning) terhadap hasil belajar siswa”. Dengan menigkatnya hasil rata-rata persentase pada kelas eksperimen dan diterimanya hipotesisi pada hasil belajar, maka disimpulkan bahwa model pembelajaran problem solving dengan pendekatan CTL (contextual teaching and learning) berpengaruh terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika kelas X SMKN 4 Kota Bima tahun pelajaran 2018/2019
Penggunaan Aplikasi Sound Level Meter Berbasis Android pada Pengukuran Kebisingan PLTD Ni’u Bima dan SDN 77 Kota Bima M Subhan; Fatimah -; Lis Suswati
GRAVITY EDU : Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Fisika Vol 1 No .2 (2018): GRAVITY EDU
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.994 KB) | DOI: 10.33627/ge.v1i.2.94

Abstract

Lingkungan pendidikan seyogyanya mendukung terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran, dimana peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi diri sehingga memiliki kecerdasan intelektual, spiritual, akhlak serta keterampilan. Namun dalam kenyataaannya, perkembangan kebutuhan masyarakat menimbulkan masalah baru seperti berdampingannya SDN 77 Kota Bima dengan PLTD Ni’u Bima dalam penelitian ini. Sesuai aturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, intensitas standar lingkungan pendidikan ≤ 55 dBA. Otomatis intensitas diatas standar ini menjadi polutan dan harus dicari solusinya jika tidak, dapat mengganggu kesehatan apalagi jika terpapar dalam waktu yang lama. Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif yang dimulai dengan tahapan pendahuluan, tahapan pengukuran data intensitas dan frekuensi, dan tahapan penyusunan rekomendasi penciptaan lingkungan belajar yang kondusif dalam bentuk bahan ajar mahasiswa yang berisi konsep dan aplikasi rekomendasi sekolah berbasis kebisingan. Teknik pengukuran terdiri dari 2 yaitu jarak dari sumber bising dan keliling pada PLTD serta lingkungan sekolah. Adapun data hasil pengukuran rata – rata di dalam PLTD memiliki (Lmax) 100 dBA, (Lmin) 85,64 dBA, (Lavg) 88,46 dBA dengan frekuensi 1.250 Hz dan 2 klasifikasi Subway Train serta Factory machinery. Sedangkan pada lingkungan sekolah (Lmax) 86,0 dBA, (Lmin) 71,0 dBA, (Lavg) 79,59 dBA dengan frekuensi 950 Hz dan klasifikasi Busy street serta Busy traffic. Keseluruhan tahapan penelitian memberikan indikasi kuat akan perlunya upaya treatment lingkungan sekolah demi terjaganya konduktivitas lingkungan belajar
Rekayasa Permukaan Lapisan Tipis Kitosan Sebagai Dasar Pengembangan Teknologi Self Cleaning Eka Rahmawati; Sri Agustina
GRAVITY EDU : Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Fisika Vol 1 No .2 (2018): GRAVITY EDU
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.292 KB) | DOI: 10.33627/ge.v1i.2.95

Abstract

Rekayasa lapisan tipis dari bahan kitosan telah dihasilkan dengan pengaplikasian metode pelapisan dan konsentrasi yang berbeda. Variasi konsentrasi kitosan 0,2 % -1 % serta metode pelapisan spray dan dip coating mengasilkan morfologi yang berbeda yang diamati dengan menggunakan mikroskop optik dengan perbesaran 100 X. Semakin besar konsentrasi maka lapisan yang dihasilkan semakin tidak rata dan kasar. Demikian pula lapisan yang dihasilkan dengan single dip coating akan terlihat lebih rata dan halus bila dibandingkan dengan pelapisan dengan metode multi dip coating dan spray coating. Perbedaan morfologi lapisan dapat dimanfaatkan dalam teknologi self cleaning.
Penerapan Pembelajaran Fisika Dengan Kegiatan Laboratorium Desain Pada Konsep Kalor Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa STKIP Bima M Subhan; Eka Rahmawati
GRAVITY EDU : Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Fisika Vol 2 No 1 (2019): Gravity Edu : April 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.284 KB) | DOI: 10.33627/ge.v2i1.139

Abstract

Pembelajaran Laboratorium adalah suatu tempat untuk memberikan kepastian atau menguatkan informasi, menentukan hubungan sebab akibat, menunjukkan gejala, memverivikasi (konsep, teori, hukum, rumus) mengembangkan keterampilan proses, membantu siswa belajar menggunakan metoda ilmiah dalam memecahkan masalah dan untuk melaksanakan penelitian. Penelitian ini merupakan Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari lima tahap yaitu; Perencanaan, Tindakan, Observasi, Evaluasi dan Refleksi. Data keterampilan proses sains siswa diperoleh melalui observasi sedangkan data pemahaman kosep fisika siswa diperoleh melalui tes evalusi belajar di setiap akhir siklus dengan model soal subyektif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil rata-rata dari Keterampilan Proses Sain Siswa untuk siklus I sebesar 64 % kategori cukup dan di siklus II sebesar 76 % dengan kategori baik, sedangkan hasil observasi aktivitas dan evaluasi pembelajaran pada siklus I adalah 70,6 % cukup aktif siklus II 82,4 % kategori aktif dan pemahaman konsep adalah 82,76 % dari jumlah keseluruhan 29 siswa dan masih dalam kategori belum tuntas. Pada siklus II terlihat perubahan yang signifikan untuk keterampilan proses 82,4 % sudah dalam kategori aktif, sedangkan untuk pemahaman konsep menigkat menjadi 86,21 sudah di kategorikan Tuntas
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS KARAKTER MAJA LABO DAHU UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA widia fisika
GRAVITY EDU : Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Fisika Vol 1 No .2 (2018): GRAVITY EDU
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.13 KB) | DOI: 10.33627/ge.v1i.2.148

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat model Problem Based Learning (PBL) Berbasis Karakter “Maja labo Dahu” yang layak untuk melatihkan keterampilan berpikir kreatif pada materi fluida statis. Perangkat pembelajaran dikembangkan menggunakan model 4-D dengan desain uji coba one group pretest-posttest design. Metode pengumpulan data menggunakan pengamatan, angket dan tes. Perangkat pembelajaran diberikan pada 10 siswa kelas XI/IPA SMAN 1 Ambalawi tahun ajaran 2017/2018. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Temuan hasil penelitian, yaitu: 1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah RPP, LKS, Buku Ajar siswa dan instrumen berkategori valid; 2) Kepraktisan perangkat pembelajaran dilihat dari terlaksananya RPP berkategori baik (3,43) dan aktivitas siswa (2,91) terlaksana sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah direncanakan; 3) Keefektifan perangkat pembelajaran ditinjau dari: (a) Keterampilan berpikir kreatif siswa sebelum diberikan perlakuan 37,5% dengan kategori kurang kreatif dan nilai setelah diberikan perlakuan 69,37% dengan kategori kreatif, (b) Respon siswa terhadap perangkat dan pelaksanaan pembelajaran sangat positif sebesar 89,9%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) Berbasis Karakter “Maja labo Dahu” yang dikembangkan layak untuk melatihkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
PROTOTYPE BENDA LANGIT SISWA TUNA NETRA DALAM MEMBENTUK PEMAHAMAN KONSEP MATERI TATA SURYA Fitria Sarnita; Andi Eddy
GRAVITY EDU : Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Fisika Vol 1 No .2 (2018): GRAVITY EDU
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.598 KB) | DOI: 10.33627/ge.v1i.2.153

Abstract

Penelitian ini membuat dan mengembangkan Prototype benda langit yang layak bagi siswa tuna netra untuk memberikan pemahaman konsep materi tata surya. Jenis penelitian ini adalah pengembangan model 4-D, yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. dengan rancangan one group pretest-posttest design. Analisis signifikansi peningkatan pemahaman konsep tes dan respon siswa. Hasil penelitian: 1) validitas perangkat pembelajaran dengan hasil nilai validasi prototype sebesar 3,48 berkategori valid, Modul sebesar 3,07 berkategori valid, RPP sebesar 3.43 berkategori valid; 2) kepraktisan perangkat pembelajaran ditinjau dari keterlaksanaan RPP sebesar 3,43 berkategori sangat baik dan nilai R sebesar 98,97., kendala pelaksanaan pembelajaran yang muncul adalah butuh waktu lama dan tenaga ekstra dalam membimbing dan mengarahkan siswa; 3) keefektifan perangkat pembelajaran, ditinjau dari peningkatan pemahaman konsep siswa dan respon siswa terhadap Prototype yang dikembangkan dan proses pembelajaran yang berlangsung, sebanyak 89,58 siswa memberikan respon positif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Prototype benda langit dapat membentuk pemahaman konsep siswa Tuna Netra dnegan perbedaan hasil pree-test dengan post-test siswa . sehingga Prototype benda Langit dikatakan layak digunakan.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA Fatimah Fatimah
GRAVITY EDU : Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Fisika Vol 2 No 1 (2019): Gravity Edu : April 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.179 KB) | DOI: 10.33627/ge.v2i1.194

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian Non-Equivalent Control Group design yang bertujuan untuk mendapatkan ada tidaknya perbedaan terhadap hasil belajar fisika siswa antara yang diajar dengan model pembelajaran problem posing dan siswa yang diajar secara konvensional Kelas X SMA Negeri 1 Palibelo tahun pelajaran 2018/2019. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu siswa X IPA1dan kelas X IPA2 SMA Negeri 1Palibelo dengan jumlah peserta didik sebanyak 54 orang. Pengolahan data hasil penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan program SPSS untuk menggambarkan hasil belajar fisika siswa dan analisis inferensial untuk menguji hipotesis penelitian. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa setelah diterapkan model pembelajaran problem posing terhadap hasil belajar fisika siswa lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Selanjutnya dianalisis juga menggunakan Normalitas, dimana hasil yang diperoleh untuk skor hasil belajar fisika pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol meskipun perbedaannya tidak berbeda jauh. Sedangkan untuk hasil uji hipotesis dua pihak menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, jadi hasil yang diperoleh bahwa Ha diterima artinya terdapat perbedaan peningkatan antara kemampuan hasil belajar fisika yang diajar menggunakan model pembelajaran problem posing dengan siswa yang diajar secara konvensional siswa Kelas X SMA Negeri 1 Palibelo tahun pelajaran 2018/2019.
PENGARUH MODEL INQUIRI TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI SMA NEGERI 2 MADAPANGGA Nur Wahidah; Andang 2; Lis Suswati
GRAVITY EDU : Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Fisika Vol 2 No 1 (2019): Gravity Edu : April 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.299 KB) | DOI: 10.33627/ge.v2i1.206

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model inquiri terbimbing terhadap pemahaman konsep fisika siswa SMA Negeri 2 Madapangga kelas XI semester I. Jenis Penelitian ini adalah quasi eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Sampling Jenuh dengan mengambil 2 kelas. Sampelnya kelas XI IPA1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 32 orang dan XI IPA2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 32 orang. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes (pretest dan posttest) dan uji N-Gain. Hasil analisis dari uji N-Gain diperoleh untuk kelas kontrol adalah 0,44 sedangkan untuk kelas eksperimen adalah 0,60. Hasil uji t yang diperoleh menunjukkan bahwa thitung = 0,27 dibandingkan dengan ttabel = 1,9989 untuk taraf signifikansi 5% atau α = 0,05. Hasil pengujian hipotesis pada penelitan ini t hitung < t tabel, maka dapat disimpulkan dalam penelitian ini tidak terdapat pengaruh model inquiri terbimbing terhadap pemahaman konsep fisika siswa SMA Negeri 2 Madapangga tahun pelajaran 2018/2019.
Penggunaan Media Peraga Bandul Magnetik Pada Model Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XII SMAN 5 Kota Bima Bambang Setiawan
GRAVITY EDU : Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Fisika Vol 2 No 1 (2019): Gravity Edu : April 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/ge.v2i1.209

Abstract

Pemanfaatan media pembelajaran berupa media peraga bandul magnetik yang diseting pada pembelajaran inquiry dengan harapan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa. Atas dasar tersebut maka dalam penelitian ini yang menjadi tujuannya adalah untuk mengetahui peranan penggunaan media alat peraga bandul magnetik pada model pembelajaran Inquiry sehingga dapat meningkatkan hasil belajar Fisika Siswa, selain itu pula dalam penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media peraga bandul magnetik tersebut. Penelitian ini dibatasi pada materi Gaya Lorentz untuk pelajaran Fisika di Kelas XII pada SMAN 5 Kota Bima dengan model penelitian tindakan kelas. Target pencapaian peningkatan hasil belajar adalah 70% nilai ketuntasan klasikal dengan ketuntasan minimal 65. Pelaksanaan penelitian berlangsung dalam 2 (dua) siklus dengan perubahan hasil belajar yang bervariasi. Pada siklus I hasil belajar yang dicapai 50 % nilai ketuntasan klasikalnya dengan rata-rata capaian 60,45, sedangkan pada siklus II hasil belajar yang dicapai 77,3 % nilai ketuntasan klasikalnya dengan rata-rata capaian 66,59. Selain itu dalam penelitian ini didapatkan rata-rata respon siswa terhadap pembelajaran sebesar 72,5 yang artinya memiliki respon yang sangat positif. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media peraga bandul magnetik pada model pembelajaran inquiry dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa kelas XII SMAN 5 Kota Bima, dan siswa memiliki respon sangat positif terhadap proses pembelajaran yang dilakukan.