cover
Contact Name
Komarudin
Contact Email
komarudin_pko@upi.edu
Phone
+6281646894417
Journal Mail Official
jurnal.jko@upi.edu
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK Lt. 2 UPI. Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Kepelatihan Olahraga
ISSN : 2086339X     EISSN : 26571765     DOI : https://doi.org/10.17509/jko-upi
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Kepelatihan Olahraga (JKO) is a media for widespread the results of research, studies and ideas in the field of sports coaching. Jurnal Kepelatihan Olahraga focuses on information related to the issues of the latest sports training development. The scope of the journal includes: 1) Sports Coaching Theory and Methodology, 2) Physical conditioning, 3) Sports Biomechanics, 4) Anatomy, 5) Exercise Physiology, 6) Sports Psychology, 7) Sports Sociology, 8) Sports Nutrition, 9) Sports Recovery, 10) Sports Tests and Measurements.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 229 Documents
GAMBARAN AKTIVITAS FISIK PADA LANSIA DEMENSIA DI BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL TRESNA WREDA CIPARAY BANDUNG Mulyadi, Asep; Fitriana, Lisna Anisa; Rohaedi, Slamet
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 9, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v9i1.16046

Abstract

Lanjut usia merupakan suatu periode kehidupan yang ditandai dengan perubahan atau penurunan fungsi tubuh. Memasuki usia lanjut biasanya didahului oleh penyakit salah satunya adalah demensia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran aktivitas fisik pada lanjut usia yang menderita demensia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Wreda Ciparay Kabupaten Bandung. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan p u r p o siv e s a m plin g sebanyak 46 orang lansia demensia yang berusia 60 tahun, sehat berdasarkan anamnesa dan tidak memiliki gangguan jiwa dan hasil Mini Mental State Examination (MMSE) 24. Instrumen yang digunakan adalah Physical Activities Scal e for Elderly (PASE). Dapat disimpulkan bahwa gambaran aktivitas fisik pada lanjut usia demensia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Wreda Ciparay sebagian besar aktivitasnya kurang. Rekomendasi bagi pihak Balai Perlindungan Sosial Tresna Wreda Ciparay yaitu perlu upaya untuk memotivasi lansia yang menderita demensia agar mau mengikuti kegiatan yang ada di panti seperti senam dan kegiatan aktivitas fisik.
Peningkatan Keterampilan Atlet Bola Voli melalui Latihan Life Kinetik Iqbal, Dika Nur; Tafaqur, Muhamad
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v12i1.24006

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan Life Kinetikterhadap peningkatan keterampilan atlet bola voli. latihan ini memadukanantara aspek psikomotor (kegiatan fisik) dan aspek kognitif dalam satuwaktu yang sama sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif.Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desainpenelitian pretest-posttest control group design . Populasi dari penelitianini adalah seluruh mahasiswa atlet putri yang aktif dalam UKM Bola VoliUniversitas Pendidikan Indonesia. Sampel dari penelitian ini berjumlah 6atlet kelompok eksperimen dan 6 atlet kelompok kontrol. Analisispenelitian menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk , dan uji hipotesispaired t-test dan independent t-test, Hasil dari penelitian menunjukkanbahwa latihan Life Kinetik memberikan pengaruh yang signifikan terhadappeningkatan keterampilan atlet putri Bola Voli. Maka dari itu, penelitimerekomendasikan pelatih bola voli untuk memasukkan latihan LifeKinetik ke dalam program latihan sebagai pemanasan untuk masuk kelatihan teknik.
PENGARUH MEDIA KARET DAN SHADOW TERHADAP TEKNIK SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI Ishak, Muchamad; Nugraha, Eli
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 9, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v9i1.16080

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui pengaruh media karet terhadap teknik servis atas dalam permainan bolavoli; 2) Untuk mengetahui pengaruh shadow terhadap teknik servis atas dalam permainan bolavoli; dan 3) Untuk mengetahui mana yang pengaruhnya lebih signifikan antara media karet dan shadow terhadap teknik servis atas dalam permainan bolavoli. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sindang Kerta yang berjumlah 90 orang. Populasi terdiri dari tiga kelas yang diambil sampel dengan teknik proportionate sampling dan terpilih acak 12 siswa dari masing-masing kelas. Sampel berjumlah 36 siswa. Penelitian ini menggunakan dua kelompok; kelompok A dan kelompok B. Kelompok A diberikan pengajaran teknik servis atas menggunakan media karet, sementara kelompok B diberikan pengajaran teknik servis atas menggunakan shadow. Pembagian kelompok dilaksanakan dengan metode A – B – B – A setelah menyusun peringkat sesuai skor dari yang tertinggi hingga terendah. Instrumen yang digunakan adalah tes servis atas. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh: 1) Terdapat pengaruh media karet terhadap teknik servis atas dalam permainan bolavoli dengan t kelompok A sebesar 11.7 t tabel 2.11; 2) Terdapat pengaruh shadow terhadap teknik servis atas dalam permainan bolavoli dengan t kelompok B sebesar 7.12 t tabel 2.11; dan 3) terdapat perbedaan hasil yang signifikan pada kelompok A yang diajarkan teknik servis atas menggunakan media karet dibanding kelompok B yang diajarkan teknik servis atas menggunakan shadow dengan rata-rata beda (B) kelompok A sebesar 9.7 lebih besar dari rata-rata beda (B) kelompok B sebesar 5.2.
Penerapan Media Audio Visual terhadap Kemampuan Under Basket Shoot dalam Ekstrakurikuler Bola Basket Agusna, Lugie Firdaus; Rismayadi, Alen
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v12i2.23132

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media audio visual terhadap kemampuan Under Basket Shoot, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMPN 1 Baleendah, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 24 atlet laki-laki. Instrumen yang dipakai menggunakan Jhonson Basketball Battery yang telah diuji cobakan oleh Agus Amin (2003, hlm. 31). Data diolah menggunakan program SPSS versi 23. Hasil penelitian ini adalah: Terdapat peningkatan pada hasil under basket shoot dengan peningkatan 68,71%. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa nilai Sig.(2-tailed) = 0.000, dan berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa nilai Sig. (2-tailed) 0.05, atau 0.000 0.05 maka hipotesis diterima.Terdapatnya pengaruh juga ditunjukan dengan nilai rata-rata post test sebesar 22.9167 13.5833 nilai rata-rata pre test. Dari hasil pengolahan data penelitian maka diperoleh bahwa signifikansi dari kelompok treatment tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode audio visual terhadap kemampuan under basket shoot dan cocok diterapkan dalam latihan.
PENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAEROB & AEROB MELALUI PELATIHAN HARNESS sidik, dikdik zafar
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 3, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v3i2.16178

Abstract

Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kemampuan fisik adalah salah satu faktor yang sangat penting apabila ingin mendapatkan prestasi yang maksimal dalam setiap cabang olahraga, terlebih lagi jika atlet yang ditangani adalah atlet yang masuk dalam kelas atlet elit. Kita mengetahui bahwa kunci keberhasilan prestasi adalah karena hadirnya faktor-faktor penentu prestasi, baik secara internal maupun eksternal seperti tergambarkan di samping berikut.Kemampuan fisik atlet pada dasarnya secara fisiologis merupakan kemampuan dinamis anaerobik dan aerobik. Setiap berlangsungnya pelatihan fisik maka hakekatnya sedang terjadi keberlangsungan aktivitas fisiologis yang secara garis besar terangkum dalam tiga sistem kerja (Santosa, 2010:5) yang terdiri dari : (a) sistem kerja I sebagai pelaksana gerak yang meliputi sistema skelet, sistema muscular, dan sistema nervorum; (b) sistem kerja II sebagai pendukung gerak yang meliputi sistema hemo-hidro-limfatik, sistema respirasi, dan sistema kardiovaskular; dan (c) sistem kerja III sebagai perangkat pemulih/pemelihara yang meliputi sistema digestivus, sistema ekskresi, sistema reproduksi. Oleh karena itu, para ahli menyarankan agar setiap pelatih mempunyai kompetensi pemahaman fisiologi (ilmu faal/ilmu fungsi) ketika mempersiapkan untuk menjalankan pelatihan fisik pada setiap atlet. Hal ini sering menjadi kendala yang cukup pelik dialami oleh para pelatih, terutama dasar pemahaman keilmuan ini yang masih belum mencukupi. Problematika ini sering mengakibatkan terjadinya “malpraktik” dalam pelatihan olehraga prestasi yang berindikasi pada sulitnya atau tidak munculnya prestasi yang diharapkan.Setiap orang yang lahir ke bumi ini pada hakekatnya telah diberikan anugrah potensi dari Yang Maha Pencipta. Oleh karena itu, tidak ada manusia yang tidak berbakat, tidak ada manusia yang tidak potensial. Hanya karena kurang pandai menempatkan dan mengembangkan potensi-lah yang menjadikan kurang dan tidak berprestasi.
KONTRIBUSI POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PINGGANG TERHADAP HASIL TEKNIK BANTINGAN PINGGANG GEPITAN PADA KETIAK Kad, Abdul
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v3i1.16207

Abstract

Gagalnya pegulat dalam melakukan teknik bantingan pinggang gepitan pada ketiak, dan jarangnya teknik ini digunakan saat bertanding, maka penulis bertujuan dalam penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar kontribusi power tungkai dan fleksibilitas pinggang terhadap efektivitas hasil teknik bantingan pinggang gepitan pada ketiak.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Instrumen yang di gunakan adalah Vertical Jump untuk mengukur power tungkai, Lucky Meter untuk mengukur fleksibilitas pinggang, bantingan pinggang gepitan pada ketiak untuk mengukur efektivitas teknik bantingan pinggang. Sedangkan untuk mengumpulkan data untuk penelitian ini, di gunakan atlet PPLP JABAR 2011 sebagai populasi dan sampel penelitian. Dari hasil pengolahan dan analisis data dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai efektivitas bantingan pinggang gepitan pada ketiak ditinjau dari power tungkai dan fleksibilitas pinggang : Terdapat kontribusi power tungkai terhadap hasil teknik bantingan pinggang gepitan  ketiak pada cabang olahraga gulat. 2. Terdapat kontribusi fleksibilitas pinggang terhadap hasil teknik bantingan pinggang gepitan ketiak pada cabang olahraga gulat. 3. Terdapat kontribusi  antara power tungkai dan fleksibilitas pinggang secara bersama-sama terhadap hasil teknik bantingan pinggang gepitan ketiak pada cabang olahraga gulat.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL OTOT/ LATIHAN OTOT Giriwijoyo, Santosa; Mulyana, Boyke
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 1, No 2 (2009)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v1i2.16225

Abstract

Kemampuan fungsional otot mempunyai 2 (dua) kutub yaitu kemampuan anaerobik dan kemampuan aerobik. Oleh karena itu latihan otot juga mempunyai 2 (dua) kutub, yaitu kutub latihan anaerobik dan kutub latihan aerobik. Kutub anaerobik diwujudkan oleh kekuatan dan daya tahan statis, sedangkan kutub aerobik diwujudkan oleh daya tahan dinamis otot.Pelatihan untuk meningkatkan kemampuan fungsional otot harus sesuai dengan mekanisme fisiologi pengembangan kemampuan fungsionalnya. Oleh karena itu harus memahami apa yang menjadi rangsangnya dan bagaimana mekanisme terjadinya perangsangan. Rangsang untuk meningkatkan kemampuan anaerobik ialah kondisi anaerobik yang terjadi oleh karena adanya ischaemia (kekurangan darah) di dalam otot. Ischaemia terjadi oleh karena pembuluh-pembuluh darah di dalam otot terjepit ketika terjadi kontraksi isometrik.  Sedangkan rangsang untuk meningkatkan kemampuan aerobik adalah kondisi aerobik di dalam otot.  Kondisi aerobik terjadi oleh karena menjadi aktifnya sistem pompa otot oleh adanya kontraksi isotonis repetitif dari otot yang bersangkutan.Prinsip pelatihan otot adalah Repetisi Maksimal (RM) dengan konsepnya untuk:Pelatihan anaerobik: beban berat sehingga repetisinya menjadi di arah minimalPelatian aerobik : beban ringan sehingga repetisinya menjadi di arah maximal.Kesan kinestesi dari latihan otot sangat perlu difahami agar kemampuan koordinasi otot bagi pengembangan dan pemeliharaan ketrampilan teknik kecabangan olahraga dapat terpelihara.Latihan otot menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan anatomis, bio-kimis dan fisilogis. Sifat perubahan-perubahan ditentukan oleh cara dan tujuan latihan otot yang dilakukan, perubahan hasil latihan memang untuk mendukung tujuan pelatihan.
PERBANDINGAN ANTARA TANGKISAN DUA DENGAN TANGKISAN DELAPAN TERHADAP KETEPATAN TUSUKAN RIPOSTE PADA ATLET ANGGAR JENIS SENJATA DEGEN yanto, andi
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v5i1.16241

Abstract

Melalui skripsi ini penulis ingin mendeskripsikan bahwa teknik tangkisan dua lebih efektif terhadap ketepatan tusukan riposte pada atlet anggar jenis senjata degen. Karena dalam teknik tangkisan dua waktu dan tenaga yang diperlukan relatif sedikit, ujung senjata lawan ditekan jauh keluar bidang sasaran serta lebih mudah dalam pelaksanaannya. Untuk mencapai prestasi maksimal atlet anggar jenis senjata degen memerlukan teknik tangkisan yang tepat untuk melakukan riposte, karena itu diperlukan teknik tangkisan yang efektif dan efisien hasilnya untuk melakukan riposte. Bertolak dari itu, maka penulis ingin mengetahui:1. Apakah teknik tangkisan dua efektif terhadap ketepatan tusukan riposte?2. Apakah teknik tangkisan delapan efektif terhadap ketepatan tusukan riposte?3. Manakah yang lebih efektif hasilnya terhadap tusukan riposte apabila senjata lawan mengarah kebagian badan bawah sebelah luar?Metoda penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi yang digunakan adalah atlet yang pernah mengikuti KEJURNAS yang ada di Klub. SFC Kab. Tasikmalaya sebanyak sepuluh orang dan menggunakan teknik Sampling Purposive. Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah Tes Kuhadja (keteptan tusukan riposte). Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data dapat diketahui bahwa teknik tangkisan dua lebih efektif dibandingkan dengan teknik tangkisan delapan terhadap ketepatan tusukan riposte apabila senjata lawan mengarah kebagian badan bawah sebelah luar.Penulis merekomendasikan adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan instrument/item tes lain pada setiap variabel.
PERBANDINGAN LATIHAN PULL UP DAN LATIHAN PUSH UP TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS BOLA BASKET meirizal, yopi; rusmana, ruslan
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v10i1.16277

Abstract

Kurangnya kemampuan atlet dalam melakukan gerakan chest pass menjadi topik peneliti untuk mengkaji lebih mendalam sehingga penulis menganggap bahwa, tidak adanya perhatian penting untuk komponen kekuatan dalam melakukan gerakan sedangkan kemampuan kekuatan menjadi daya dorong yang begitu penting. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui adakah pengaruh latihan pull up dan push up terhadap kemampuan chest pass pada permainan bola basket. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan randomized pretest posttest group design. Populasi penelitian ini adalah atlet Sekolah Menengah Atas dengan sampel sebanyak 30 atlet. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik statistik deskriptif model distribusi frekuensi, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan rumus uji t. Berdasarkan analisis data pada uji t didapat jika t hitung t tabel atau 8,12 1,70 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka hasil penelitian ini menjelaskan bahwa, metode dengan latihan push up lebih efektik dibandingkan dengan latihan pull up.
KENYAMANAN TERMAL PADA SARANA OLAHRAGA Cahyani, Diah; Kusdinar, Yopi; Mardiana, Riskha
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 10, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v10i2.15922

Abstract

Permasalahan sering terjadi pada bangunan sarana olahraga adalah kurang memberi kenyamanan termal bagi pelaku kegiatan. Kondisi udara begitu statis banyak dijumpai selama berolahraga indoor. Kelembaban udara yang tinggi sangat tidak mendukung proses penguapan keringat yang amat dibutuhkan saat berolahraga. Kondisi ini tentu saja bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi atlet maupun penonton pada saat pertandingan. Penelitian pada bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan termal sarana olahraga baru atau renovasi di Jawa Barat berdasarkan pengukuran subyektif dan obyektif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Pengukuran obyektif terhadap tingkat kenyamanan akan dilakukan dengan pengukuran pada tiga faktor, yaitu; 1) temperatur udara, 2) pergerakan angin, 3) kelembapan udara, Kemudian dibandingkan dengan standar-standar Kenyamanan termal yang berlaku. Sedangkan pengukuran subyektif akan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner mengenai persepsi mengenai kenyamanan termal yang mereka rasakan pada saat pertandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, baik dari pengukuran obyektif maupun subyektif, sarana olahraga di Jawa Barat memberi sensasi termal hangat menuju panas. Artinya sarana olahraga tersebut tidak memberi kenyamanan termal.

Page 3 of 23 | Total Record : 229