cover
Contact Name
T Heru Nurgiansah
Contact Email
setiawan1000@gmail.com
Phone
+6281322551635
Journal Mail Official
nurgiansah@upy.ac.id
Editorial Address
Jl. IKIP PGRI I Sonosewu No.117, Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55182
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kewarganegaraan
ISSN : 19780184     EISSN : 27232328     DOI : https://doi.org/10.31316/jk.v7i1.5299
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Kewarganegaraan is published 2 times in 1 year in June and December. The scope of the article includes: 1. Pancasila Education 2. Citizenship Education 3. Social Sciences 4. Politic 5. Law
Articles 307 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)" : 307 Documents clear
Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Konteks Kekinian Melviana Melviana; Dhea Amanda Putri; Al Qomariah; Nur Hodijahtun Nisa; Rana Gustian Nugraha
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.013 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2965

Abstract

AbstrakJenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dimana metode penelitian ini digunakan untuk meneliti status masyarakat, suatu situasi, system pemikiran dan peristiwa pada zaman sekarang. Serta kajian literatur untuk memperkuat data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Era Globalisasi yakni dimana zaman semakin berkembang, tekhnologi yang kian maju dan banyak inovasi-inovasi baru pada bidang sandang, pangan, papan, momen Ketika banyak orang bisa memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia dengan mudah, dan tidak ada halangan jarak untuk bisa mendapatkanya, era globalisasi disebut sebagai proses mendunianya suatu hal sehingga batas antara negara mejadi hilang. Nilai yang terkandung dalam pancasila sangat berarti dalam kehidupan.Kata Kunci: Pancasila, Aktualisasi, Globalisasi AbstractThis type of research uses descriptive qualitative methods, where this research method is used to examine the status of society, a situation, system of thought and events in today's era. As well as literature review to strengthen the data. The results of the study show that the Era of Globalization is where the era is growing, technology is increasingly advanced and there are many new innovations in the fields of clothing, food, shelter, a moment when many people can get information from various parts of the world easily, and there are no distance barriers to access. If you can get it, the era of globalization is referred to as the process of globalizing things so that the boundaries between countries disappear. The values contained in Pancasila are very meaningful in life.Keywords: Pancasila values, actualization, globalization era
Pengaruh Dinasti Politik Terhadap Perkembangan Demokrasi Pancasila Di Indonesia Alvina Alya Rahma; Afifah Amaliah Oktaviani; Azmi Hofifah; Tsaqila Ziyan Ahda; Rana Gustian Nugraha
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.219 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2966

Abstract

AbstrakArtikel ini membahas tentang perkembangan dinasti politik di Indonesia dan pengaruhnya terhadap demokrasi pancasila. Latar belakang dari pembahasan tetang perkembangan dinasti politik di iIndonesia dalam penelitian ini yakni karena adanya fenomena politik dinasti aras lokal yang berkembang di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Banten, Bantul, Kendal, Probolinggo, Indramayu, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali. Selain itu, pro dan kontra atas munculnya politik dinasti ini menampakkan wajah baru adanya budaya politik masyarakat Indonesia dalam berpolitik dan berdemokrasi. Strategi politik dinasti dijadikan sebagai alat untuk mengamankan kekuasaan dengan menempatkan keluarga atau kerabatnya pada pos-pos tertentu di bidang formal (pemerintahan) amaupun informal (proyek-proyek atau bisnis). Dalam sejarah pemerintahan Indonesia telah terjadi dinasti politik secara turun temurun. Jika terus dibiarkan maka politik dinasti ini akan berkembang secara cepat dan munculnya pro kontra ditengah pelaksanaan pemerintahan yang berdasarkan demokrasi Pancasila. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan pelaksanaan pemerintahan di Indonesia dan untuk mengetahui pengaruh dinasti politik terhadap perkembangan demokrasi pancasila di Indonesia.Kata Kunci: Pancasila, Demokrasi, Dinasti Politik AbstractThis article discusses the development of political dynasties in Indonesia and its impact on Pancasila democracy. The background of the discussion on the development of political dynasties in Indonesia in this research is due to the phenomenon of local level dynasties politics that developed in various regions in Indonesia, such as Banten, Bantul, Kendal, Probolinggo, Indramayu, North Sulawesi, South Sulawesi, Papua, the Region Special Yogyakarta and Bali. In addition, the pros and cons of the emergence of dynastic politics reveal a new face for the political culture of the Indonesian people in politics and democracy. The dynasty's political strategy was used as a tool to secure power by placing family or relatives in certain posts in the formal (government) or informal (projects or business) fields. In the history of Indonesian government, there have been political dynasties for generations. If this continues, the dynastic politics will develop rapidly and the pros and cons will emerge in the midst of implementing a government based on Pancasila democracy. This study aims to determine the implementation of governance in Indonesia and to determine the influence of political dynasties on the development of Pancasila democracy in Indonesia.Keywords: Pancasila, Democracy, Political Dinasty
Penguatan Ideologi Pancasila Di Kalangan Mahasiswa Dan Masyarakat Nalar Az-zahra; Adelia Puspitasari; Salman Taupik P.; Sherina Birlian Y.; Rana Gustian Nugraha
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.222 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2967

Abstract

AbstrakKedudukan pancasila begitu strategis sebagai dasar pemersatu bangsa Indonesia. Maka dari itu pancasila harus tetap dipertahankan dan juga dilestarikan melalui revitalisasi dan aktualisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tetapi pada kenyataannya kedudukan pancasila pada era reformasi mulai terancam, yang ditandai dengan runtuhnya rezim orde baru dan adanya krisis ekonomi yang mengakibatkan keterpurukan hampir di semua bidang kehidupan. Dan ini mengakibatkan kepercayaan terhadap pancasila mulai pudar. Pancasila mulai tergeser saat terjadi krisis yang mengakibatkan keterpurukan dihampir semua bidang kehidupan. Pada abad ke 21 ini manusia dituntut untuk tidak hanya menguasai satu bidang keahlian meainkan dua atau tiga keahlian sekaligus. Sudah saatnya rakyat Indonesia bangun dari ketertinggalan tersebut. Sudah saatnya ideologi pancasila benar-benar diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan di Indonesia. Karena ideologi pancasila begitu strategis kedudukannya di Indonesia ini.Kata Kunci: Pancasila, Ideologi AbstractThe position of Pancasila is so strategic as the basis for unifying the Indonesian nation. Therefore, Pancasila must be maintained and also preserved through revitalization and actualization in the life of society, nation and state. But in reality the position of Pancasila in the reform era began to be threatened, which was marked by the collapse of the New Order regime and an economic crisis that resulted in a slump in almost all areas of life. And this resulted in the belief in Pancasila began to fade. Pancasila began to be shifted when a crisis occurred which resulted in a downturn in almost all areas of life. In the 21st century, humans are required to not only master one area of expertise but also two or three skills at once. It is time for the Indonesian people to wake up from this backwardness. It is time for the Pancasila ideology to be really applied in real life in Indonesia. Because the Pancasila ideology is so strategically positioned in Indonesia.Keywords: Pancasila, Ideology
Konservasi Kearifan Lokal Tari Dolalak Sebagai Civics Culture Kabupaten Purworejo Putri Dwi Jayanti; Winarno Winarno; Dewi Gunawati
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.745 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2969

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan: 1) menjelaskan penerapan konservasi tari Dolalak sebagai civics culture baik pada masyarakat maupun pendidikan. 2) mengetahui dukungan dan hambatan dalam konservasi kearifan lokal tari Dolalak sebagai civics culture. Jenis penelitian ini adalah deksriptif kualitatif. Sumber data berupa peristiwa informan, dan dokumen dengan teknik purposive sampling. Uji validitas dengan teknik triangulasi data dan triangulasi dokumen. Wawancara dilakukan dengan dua informan kunci: seorang pamong budaya dan seorang sesepuh Dolalak di Kabupaten Purworejo. Selanjutnya, informan lain adalah Guru/pelatih tari di sekolah, dan pemilik sanggar Tari Prigel serta pelaku tari Dolalak. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif oleh Miles dan Hubberman, yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Tari Dolalak sebagai budaya yang melekat dan menjadi sebuah identitas daerah Kabupaten Purworejo dapat diartikan sebagai civics culture; konservasi kearifan lokal yang sudah dilaksakan di masyarakat Kabupaten Purworejo ialah konservasi preservasi dengan cakupannya mendata group kesenian dan memberi pengesahan sertifikat agar diakui dan diketahui warga sekitar, membangun sanggar tari di masing-masing kecamatan, membuat data pustaka atau dokumentasi, serta mengadakan pelatihan, festival, maupun lomba.Kata Kunci: Konservasi, Tari Dolalak, Civics culture AbstractThis study aims to: 1) explain the application of Dolalak dance conservation as a civics culture both in society and education. 2) knowing the support and obstacles in the conservation of local wisdom of Dolalak dance as a civics culture. This type of research is qualitative descriptive. Data sources are informant events, and documents with purposive sampling techniques. Test validity with data triangulation and document triangulation techniques. Interviews were conducted with two key informants: a cultural civil servant and a Dolalak elder in Purworejo District. Furthermore, other informants were the dance teacher/coach at the school, and the owner of the Prigel Dance studio and the performer of the Dolalak dance. Data analysis in this study uses qualitative analysis techniques by Miles and Hubberman, which includes data collection, data condensation, data presentation and drawing conclusions. The results of the study showed that Dolalak Dance as an inherent culture and became a regional identity of Purworejo Regency can be interpreted as civics culture; The conservation of local wisdom that has been carried out in the community of Purworejo Regency is conservation preservation with the scope of recording art groups and certifying certificates so that they are recognized and known to local residents, building dance studios in each sub-district, making library data or documentation, and holding trainings, festivals, and competitions. Keywords: Conservation, Dolalak Dance, Civics culture
Persepsi Tentang Pentingnya Budaya Masohi Atau Kerjasama Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Agustinus Nindatu; Damaris B. Liubana; Providensia Leiwakabessy; Welly C. Elly; Agnia Puspa Naraswari; Jacques F. Lainsamputty
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.699 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2970

Abstract

AbstrakRiset ini bertujuan untuk mendeskripsikan Persepsi Tentang Penitngnya Kerjasama Dalam Berbagai Bidang Kehidupan. Selanjutnya yang menjadi rumusan masalah dalam riset ini adalah 1) Bagaiaman pentingnya Kerjasama dalam Bidang kehidupan dan 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pentingnya Kerjasama. Riset yang dilakukan dengan menggunakan tipe kulaitatif, Teknik pengumpulkan data berupa wawancara dan kemudian laporannya dibahasa diuraikan dalam bentuk narasi. Hasil riset ini mendapatkan bahwa Pentingnya budaya masohi dalam Bidang kehidupan bahwa budaya masohi adalah budaya yang memiliki arti yaitu gotong royong atau kerja sama, budaya ini sudah berlangsung dalam masyarakat Maluku dari sejak dahulu budaya ini memiliki manfaat yang mendalam dalam menjaga keharmonisan hubungan kekeluargaan masyarakat  dengan saling membantu dan bekerja sama baik didalam masyarakat atau didalam lingkungan sekolah.sementara itu faktor-faktor yang mempengaruhi budaya masohi atau kerja sama adalah tujuan yang sama, pembagian tugas, tangung jawab, toleransi, saling membantu, dan saling pengertian.Kata Kunci : Persepsi, Budaya, Masohi/Kerjasama Abstract          This research aims to describe the perception of the importance of cooperation in various fields of life. Furthermore, the formulation of the problem in this research is 1) How important is Cooperation in the Field of Life and 2) Factors that influence the importance of Cooperation. The research was carried out using a qualitative type, data collection techniques were in the form of interviews and then the report was described in the form of a narrative. The results of this research found that the importance of masohi culture in the field of life that masohi culture is a culture that has a meaning, namely mutual cooperation or cooperation, this culture has been going on in Maluku society since ancient times. help and work together both within the community or within the school environment. Meanwhile, the factors that influence masohi culture or cooperation are the same goal, division of tasks, responsibilities, tolerance, mutual help, and mutual understanding. Keywords: Perception, Culture, Masohi/Cooperation
Bela Negara Dan Kaitannya Dengan Proses Pembentukan Karakter Bangsa Pada Aksi Demo Mahasiswa 11 April 2022 Grace Carolina; Abdul Rivai Ras; Purwanto Purwanto; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Panji Suwarno
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.728 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2971

Abstract

AbstrakMahasiswa menggelar aksi demonstrasi dibeberapa daerah di Indonesia pada 11 April 2022. Pada aksi demonstrasi tersebut, mahasiswa yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) datang dari kumpulan beberapa BEM Universitas. Para mahasiswa menyampaikan enam tuntutan, diantaranya penolakan penundaan Pemilihan Umum dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden. Diantara kesibukan aksi demonstrasi yang terjadi, tidak sedikit mahasiswa dan masyarakat yang ikut serta dalam berdemo, tidak mencerminkan hal yang baik untuk dipandang, salah satunya adalah fenomena mahasiswa yang membawa slogan yang dianggap tidak sopan. Maka dari itu, Pendidikan Karakter Bangsa dan Bela Negara baik dikalangan mahasiswa pada lingkup perguruan tinggi maupun masyarakat harus diluruskan.Kata Kunci: Karakter Bangsa dan Bela Negara, Pendidikan Pancasila, Aksi Demonstrasi AbstractStudents held demonstrations in several regions in Indonesia on April 11, 2022. At the demonstration, students on behalf of the All-Indonesian Student Executive Board (BEM SI) came from a collection of several University BEMs. The students submitted six demands, including the rejection of the postponement of the General Election and the extension of the President's term of office. Among the busy demonstrations that occurred, not a few students and the public who took part in the demonstration did not reflect a good thing to look at, one of which was the phenomenon of students carrying slogans that were considered disrespectful. Therefore, National Character Education and State Defense, both among students at the university and in the community, must be straightened out.Action Keywords: National Character and State Defense, Pancasila Education, Demonstration
Integrasi Manajemen Pendidikan Berbasis IT Di Kabupaten Maros Mustari Mustari; St. Fatimah Achmad; Sukmawati Sukmawati
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.866 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2972

Abstract

AbstrakPermasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah; Bagaimana strategi pengintegrasian manajemen pendidikan berbasis IT. Bagaimana bentuk pengintegrasian  manajemen pendidikan berbasis IT. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pengintegrasian manajemen pendidikan berbasis IT. di Wilayah Kecamatan Mandai dan Kecamatan Marusu Kabupaten  Maros. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi strategi pengintegrasian manajemen pendidikan berbasis IT. Bentuk pengintegrasian manajemen pendidikan berbasis IT. Pendekatan yang digunakan dalam kajian penelitian ini adalah pendekatan penelitian survei dengan metode pengumpulan data yakni observasi, dokumentasi dan wawancara, dengan analisis data adalah analisis deskrptif kualitatif. Hasil kajian  menunjukkan bahwa strategi pengintegrasian manajemen pendidikan berbasis IT, secara umum yang dilakukan adalah membangun komitmen dan kerjasama pendidik dan tenaga kependidikan serta motivasi yang tinggi dari Kepala Sekolah dalam mendukung pengintegrasian manajemen pendidikan berbasis IT serta pengutaan sumber daya manusia (SDM) pengelola website. Kata Kunci: Manajemen Pendidikan, Studi terintegrasi, Pembelajaran Berbasis IT AbstractThe problems studied in this research are; How to integrate IT-based education management strategy. What is the form of integration of IT-based education management. What are the supporting and inhibiting factors in integrating IT-based education management. in the Mandai District and Marusu District, Maros Regency. The purpose of this study was to identify and identify strategies for integrating IT-based education management. The form of integration of IT-based education management. The approach used in this research study is a survey research approach with data collection methods namely observation, documentation and interviews, with data analysis using qualitative descriptive analysis. The results of the study indicate that the strategy for integrating IT-based education management, in general, is to build commitment and collaboration between educators and education staff as well as high motivation from school principals in supporting the integration of IT-based education management and strengthening human resources (HR) for website managers.Keywords: Education Management. Integarated Studi, Learning-based IT
Pengaruh Adanya Perpustakaan Daring Terhadap Kemampuan Bahasa Pada Anak Sekolah Dasar Vanesya Mutia Kusumawardani; Viriya Lishetiyana
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.85 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2973

Abstract

AbstrakDi era digitalisasi seperti saat ini, tentunya kita tidak dapat memungkiri perkembangan zaman yang begitu pesatnya, seperti munculnya berbagai aplikasi atau website-website digital. Saat kini semua pihak baik swasta ataupun pemerintah bersaing untuk meluncurkan berbagai aplikasi dan website, salah satunya aplikasi “iPusnas” yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai upaya untuk memberikan pelayanan terbaik khususnya dalam bidang pendidikan. Namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat atau bahkan tenaga pendidik yang belum memanfaatkan hal tersebut terlebih pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Penelitian ini ditujukan untuk mengukur seberapa pengaruhnya perpustakaan daring di ruang lingkup kebahasaan anak sekolah dasar. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa kuesioner. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yakni hasil dari kuesioner yang disebarkan secara daring pada anak usia sekolah dasar.Kata Kunci: Kemampuan Bahasa, Perpustakaan Daring, Anak Sekolah Dasar AbstractIn this era of digitalization, of course, we cannot deny the rapid development of the times, such as the emergence of various applications or digital websites. Currently, all parties, both private and government, are competing to launch various applications and websites, one of which is the "iPusnas" application issued by the government as an effort to provide the best service, especially in the field of education. But in reality there are still many people or even educators who have not taken advantage of this, especially at the elementary school education level. This study aims to measure how influential the online library is in the linguistic scope of elementary school children. The data collection method used in this research is a questionnaire. The source of data used in this study is the result of a questionnaire distributed online to elementary school-aged children.Keywords: Language Skills, Online Library, Elementary School Children.
Ancaman Serangan Siber Pada Keamanan Nasional Indonesia Tamarell Vimy; Surya Wiranto; Rudiyanto Rudiyanto; Pujo Widodo; Panji Suwarno
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.085 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2989

Abstract

AbstrakKeamanan atas kepentingan nasional menjadi ‘nyawa’ dari suatu negara, menjadi hal yang dilindungi dan dipertahankan bagi setiap pihak. Ancaman, gangguan dan hambatan akan terasa apabila hal-hal tersebut diproyeksikan dapat mengganggu kepentingan nasional, yang kemudian negara dapat mempersepsikan bentuk-bentuk ancaman yang mengganggu keamanan nasional. Berangkat dari meningkatkan keamanan nasional, sebagai konsekuensinya setiap negara menggunakan deterrence dan balance of power untuk melindungi kepentingan nasional mereka. Dari beberapa ancaman yang dihadapi di Indonesia, ancaman serangan siber dianggap memiliki prioritas ancaman yang tinggi. Dalam analisi ini kami mencoba menggunakan pendekatan melalui teori lykke dengan membagi elemen-elemen dalam suatu formulasi strategi yaitu end, mean, dan ways, yang kemudian dirubah kedalam bentuk 4T mitigasi resiko untuk mengetahui prioritasnya. Kemudian akhirnya ditentukan strategi untuk meningkatkan keamanan nasional atas ancaman serangan siber.Kata Kunci : Ancaman Siber, Keamanan Nasional, Kepentingan Nasional, Cyber War AbstractSecurity over the national interest becomes the 'life' of a country, it is something that is protected and maintained for each party. Threats, disturbances and obstacles will be felt if these things are projected to interfere with national interests, which then the state can perceive the forms of threats that interfere with national security. Departing from increasing national security, as a consequence each country uses deterrence and balance of power to protect their national interests. Of the several threats faced in Indonesia, the threat of cyber attacks or Cyber War is considered to have a high threat priority. In this analysis, we try to use an approach through Lykke's theory by dividing the elements in a strategy formulation, namely end, mean, and ways, which are then converted into the 4T form of risk mitigation to determine the priorities. Then finally a strategy was determined to improve national security against the threat of cyber attacks.Keywords: Cyber Threat, National Security, National Interest, Cyber War.
Peran Tim Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Maluku Dalam Mengatasi Masalah Pornografi Di Kota Ambon Stenly Haurissa; L. M. Metekohy; Fatima Sialana
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.929 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2993

Abstract

AbstrakTujuan dari dilaksanakan penelitian ini bahwa untuk mengetahui Peran Tim Cyber crime Ditreskrimsus Polda Maluku Dalam Mengatasi Masalah Pornografi Di Kota Ambon. rumusan masalah dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :1) Bagaimana sejarah perkembangan Cyberporn (Kejahatan Pornografi) di Kota Ambon. 2) Bagaimana peran tim Cyber crime Polda Maluku dalam mencegah dan mengatasi masalah pornografi di Kota Ambon. Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan yakni, observasi, wawancara dan Dokumentasi. Selanjutnya data yang dikumpulkan dianalisa secara deskriptif, kualitatif, dan menggunakan interactive models. Hasil penelitian yang ditemukan adalah Sejarah Perkembangan Cyberporn (Kejahatan Pornografi) di Kota Ambon bahwa bila dilihat Terkait dengan perkembangan kasus-kasus Cyberporn atau Kejahatan Pornografi, dari tahun 2018 sebanyak 23 kasus, tahun 2019 sebanyak 15 kasus, tahun 2020 sebanyak 14 kasus 2021 sebanyak 12 kasus dan maret 2022 sebanyak 6 kasus. Hal ini berarti perkembangan Cyberporn di Maluku dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang sangat signifikan. Kejahatan pornografi terjadi karena dilatar belakangi oleh beberapa faktor yaitu faktor dendam, faktor ekonomi, faktor kejiwaan dll. usia 18-35 tahun 80%, usia 36-50 tahun 23 % dan untuk umur 18 tahun itu sebanyak 1 %. Hal ini menujukan usia 18-35 tahun banyak yang melakukan kejahatan pornografi. Peran Tim Cyber crime Polda Maluku dalam mencegah dan mengatasi masalah pornografi di kota Ambon bahwa upaya Tim Cyber crime Polda Maluku dalam mengatasi kejahatan pornografi dilakuka dengan 3 upaya yaitu adanya upaya preemtif, upaya preventif kedua upaya ini memberikan pencegahan dengan Tindakan-tindakan non penal dan upaya represif yaitu upaya penegakan hukum dengan menyelidik pelaku sampai pada membuat berita acara pemeriksaan. Dalam penyelesaian kasus-kasus kejahatan pornografi proses penyelesaian yang dilakukan oleh cyber dalam hal ini Ditreskrimsus Polda Maluku melalui 2 bentuk proses penyelesaian yaitu dengan pendekatan kekeluargaan atau Restorative justice dan penegakan hukum.Kata Kunci: Peran, Tim Cyber crime, Pornografi AbstractThe purpose of this research is to find out the role of the Cyber Crime Team of the Maluku Police Ditreskrimsus in Overcoming the Problem of Pornography in Ambon City. The formulation of the problem in this study can be formulated as follows: 1) How is the history of the development of Cyberporn (Pornography Crime) in Ambon City. 2) What is the role of the Maluku Police Cyber Crime team in preventing and overcoming the problem of pornography in Ambon City. This type of research is descriptive qualitative and the data collection techniques used are observation, interviews and documentation. Furthermore, the data collected were analyzed descriptively, qualitatively, and using interactive models. The results of the research found are the History of Cyberporn Development (Pornographic Crimes) in Ambon City that when viewed Related to the development of Cyberporn cases or Pornographic Crimes, from 2018 there were 23 cases, in 2019 there were 15 cases, in 2020 there were 14 cases, 2021 was 12 cases. cases and March 2022 as many as 6 cases. This means that the development of Cyberporn in Maluku from year to year has experienced a very significant decline. The crime of pornography occurs because it is motivated by several factors, namely revenge factors, economic factors, psychological factors, etc. 80% of 18-35 years old, 23% of 36-50 years old and 1% for 18 years old. This shows that many 18-35 year olds commit pornographic crimes. The role of the Maluku Police Cyber Crime Team in preventing and overcoming the problem of pornography in Ambon city that the Maluku Police Cyber Crime Team's efforts in overcoming pornography crimes are carried out with 3 efforts, namely preemptive efforts, preventive efforts, these two efforts provide prevention with non-penal actions and other efforts. repressive, namely law enforcement efforts by investigating the perpetrators to making an examination report. In the settlement of pornographic crime cases, the settlement process carried out by cyber in this case the Maluku Police Ditreskrimsus through 2 forms of the settlement process, namely with a family approach or Restorative justice and law enforcement.Keywords: Role, Cyber Crime Team, Pornography