cover
Contact Name
SEPRIADI
Contact Email
sepri@pap.ac.id
Phone
+62711-7320800
Journal Mail Official
jtpa@pap.ac.id
Editorial Address
POLITEKNIK AKAMIGAS PELEMBANG KAMPUS KOMPERTA Jl. Kebon Jahe Komplek PERTAMINA RU III Plaju, Palembang KAMPUS JAKABARING Jl. Gubernur H. A. Bastari, Jakabaring
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
JURNAL TEKNIK PATRA AKADEMIKA
ISSN : 20895925     EISSN : 26219328     DOI : https://doi.org/10.52506/jtpa
Core Subject : Engineering,
Aim of the journal This journal aimed to be a platform for academics, regulators, practitioners, and also policy makers to share and discuss about Engineering Knowledge Especially in Mining and Oil Gas Knowledge Scope of the journal The scope of this journal includes all issues of Engineering science, management, technology and related fields. In particular, the journal welcomes the following field: Chemical Engineering Petroleum Engineering Mining Engineering Environmental Engineering Safety Management Geological Engineering
Articles 149 Documents
P PROSES ABSORBSI GAS CO2 DALAM BIOGAS MENGGUNAKAN ALAT ABSORBER TIPE PACKING DENGAN ANALISA PENGARUH LAJU ALIR ABSORBEN NaOH Sri Ardhiany
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 02 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.046 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i02.78

Abstract

Biogas dapat dihasilkan dari limbah organik seperti sampah, sisa-sisa makanan, kotoran hewan dan limbah industri makanan. Hasil fermentasi dari bahan-bahan diatas menghasilkan biogas dengan kadar komponen terbesar yaitu CH4 (55% - 75%) dan CO2 (25% - 45%). Pemanfaatan biogas sebagai bahan bakar masih dalam skala rumah tangga dan belum terpakai secara optimal. Hal ini disebabkan biogas masih mengandung CO2 dalam kadar yang tinggi sehingga effisiensi panas yang dihasilkan rendah. Untuk mengurangi kadar CO2 yang terkandung dalam biogas adalah dengan mengabsorbsi CO2 menggunakan larutan NaOH secara kontinyu dalam suatu reactor (absorber). Pada penelitian ini, variabel yang diteliti adalah pengaruh laju alir NaOH terhadap CO2 yang terserap dan CH4 yang dihasilkan. Absorbsi CO2 dilakukan dengan mengumpankan larutan NaOH secara kontinyu pada bagian atas menara pada konsentrasi dan laju alir tertentu, sementara biogas dialirkan pada bagian bawah menara. Gas dan cairan akan saling kontak dan terjadi reaksi kimia. Tiap interval waktu 3 menit, larutan NaOH setelah diabsorbsi diambil untuk dianalisa jumlah CO2 terserap dengan metode acidi alkalimetri. Dari hasil analisa dan perhitungan didapatkan jumlah CO2 yang terserap dan CH4 yang dihasilkan semakin besar seiring berkurangnya laju alir NaOH serta % CO2 yang terserap maksimum 58,11% dan kadar CH4 yang dihasilkan sebesar 74,13%.
P PEMBUATAN BIOETANOL DARI KULIT PISANG KEPOK MELALUI FERMENTASI Indah Pratiwi
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 02 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.961 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i02.79

Abstract

Kulit pisang kepok selama ini hanya dianggap sebagai salah satu limbah industri rumah tangga yang belum termanfaatkan dengan baik. Komposisi terbanyak kedua kulit pisang kepok adalah karbohidrat 18,50% dimana karbohidrat dapat dikonversi menjadi glukosa yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Penelitian ini bertujuan membuat bioethanol dari kulit pisang kepok dengan variasi waktu fermentasi dan penambahan starter. Pada penelitian ini kulit pisang kepok dihidrolisis dengan mengunakan HCl 5% pada suhu 100oC selama 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu fermentasi maka semakin banyak etanol yang dihasilkan.Pada variasi waktu fermentasi diperoleh waktu terbaik fermentasi pada waktu 7 hari dengan kadar etanol 40 % sebanyak 34 ml.
E EVALUASI PENGGUNAAN ISOLATOR PADA SISTEM PERPINDAHAN PANAS SUATU ALAT HEAT EXCHANGER Abdul Hamid; Indah Agus Setiorini
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 02 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.124 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i02.80

Abstract

Heat exchanger merupakan alat penukar panas yang digunakan sebagai media untuk memindahkan panas dari fluida yang bertemperatur lebih tinggi menuju fluida yang bertemperatur lebih rendah. Dalam aplikasinya alat ini digunakan untuk menaikkan maupun menurunkan temperatur, dan juga mengubah fase fluida, proses tersebut terjadi dengan memanfaatkan proses perpindahan kalor dari fluida bersuhu tinggi menuju fluida bersuhu rendah. Di dalam dunia industri peran dari heat exchanger sangat penting. Hal ini memotivasi penulis untuk mengangkat judul ini menjadi karya ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil panas yang hilang saat alat penukar panas tersebut menggunakan isolator dan tanpa isolator. Hasil analisa yang diperoleh menunjukkan perbedaan sangat signifikan dimana jumlah panas yang hilang saat heat exchanger tidak menggunakan isolator sangat besar yaitu 655,7 BTU/hr.ft, sedangkan untuk jumlah panas yang hilang saat menggunakan isolator hanya sebesar 261,36 BTU/hr.ft. Dari hasil analisa panas yang hilang tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan isolator dalam sistem pertukaran panas sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah panas yang hilang serta dapat menghemat penggunaan energi, dimana jumlah penghematan panas yang didapat sebesar 394,34 BTU/hr.ft dengan ketebalan isolasi (X) = 3,24 inch.
P PENGARUH PENAMBAHAN TiO2-POWDER TERHADAP KANDUNGAN COD PADA LIMBAH SINTETIS C.I. REACTIVE RED 2 DENGAN METODE FOTOKATALISIS Melati Ireng Sari
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 10 No 01 (2019): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.521 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v10i01.81

Abstract

Berkembangnya industri Tekstil di Indonesia, berdampak dengan meningkatnya penggunaan berbagai zat warna. Zat warna sintetis masih mendominasi penggunaannya karena memiliki banyak keunggulan antara lain harganya murah, mudah diperoleh dan variasi warnya banyak. Namun, penggunaan zat warna sintetis dapat menimbulkan dampak yang serius bagi lingkungan, karena zat warna sintetis sulit terurai di alam khususnya kadar Chemical Oxide Demand (COD). Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian untuk mengurangi kadar COD tersebut menggunakan Titanium Oksida (TiO2) bubuk dengan metode fotokatalisis. Konsentrasi zat warna C.I. Reactive Red 2 yang digunakan adalah 150 ppm dan 300 ppm dengan 2 g/l, 4g/l, dan 6 g/l katalis TiO2. Analisa COD menggunakan metode Ferri Amonium Sulfat (FAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penuruan kadar COD tertinggi terjadi pada jam ke-12 penyinaran pada 150 ppm limbah sintetis menggunakan 6 g/l yaitu sebesar 59%.
P PENGARUH PENAMBAHAN RAGI TERHADAP KADAR ALKOHOL PADA PROSES PEMBUATAN BIOETHANOL DARI KULIT PISANG Sri Ardhiany
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 10 No 01 (2019): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.171 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v10i01.82

Abstract

Bioetanol merupakan cairan hasil fermentasi karbohidrat (pati) menggunakan bantuan mikroorganisme. Karbohidrat yang digunakan pada penelitian ini berasal dari kulit pisang kepok. Produksi bioetanol dari tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) dengan beberapa metode diantaranya dengan hidrolisis asam dan secara enzimatis. Metode hidrolisis secara enzimatis lebih sering digunakan karena lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan katalis asam. Glukosa yang diperoleh selanjutnya dilakukan fermentasi atau peragian dengan menambahkan yeast atau ragi sehingga diperoleh bioetanol. Penelitian ini bertujuan membuat bioethanol dari limbah kulit pisang dengan variasi waktu fermentasi dan penambahan ragi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama fermentasi dihasilkan etanol banyak sampai pada waktu tertentu dan semakin banyak ragi yang ditambahkan akan dihasilkan etanol semakin rendah. Pada variasi waktu fermentasi diperoleh waktu optimum fermentasi pada waktu 144 jam dengan kadar etanol 13,5406 %. Pada variasi penambahan berat ragi diperoleh kadar etanol 13,5353% dengan berat ragi 0,0624 gram.
E EVALUASI MUTU MINYAK BUMI DENGAN DISTILASI TRUE BOILING POINT (TBP) BERDASARKAN PARAMETER UJI SIFAT FISIKA SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK KEROSIN DAN AVTUR Dian Kurnia Sari; Rian Ternando
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 10 No 01 (2019): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.042 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v10i01.83

Abstract

Minyak bumi dievaluasi guna menentukan potensi minyak bumi sebagai bahan baku kilang minyak untuk menghasilkan fraksi yang dikehendaki. Evaluasi yang dilakukan meliputi pengujian sifat umum minyak bumi, klasifikasi minyak bumi dengan distilasi True Boiling Point (TBP) wide cut (pemotongan jarak lebar) serta analisis fraksi kerosin. Fraksi kerosin yang dihasilkan dari primary process dapat diolah menjadi bahan bakar rumah tangga (minyak tanah) dan bahan bakar lampu penerangan. Selain itu fraksi kerosin juga dapat dioalah menjadi bahan bakar untuk pesawat terbang jenis jet (avtur). Avtur adalah kerosin yang dengan spesifikasi yang diperketat, terutama mengenai titik uap dan titik beku. Untuk melakukan pengolahan pada minyak bumi perlu diketahui karakteristik dan spesifikasi minyak bumi (bahan baku) yang akan diolah untuk mengetahui mutu dan manfaat minyak bumi tersebut. Salah satu parameter uji analisis minyak bumi yaitu parameter sifat fisika. Dari data distilasi TBP diperoleh persentase fraksi kerosin Crude Oil 99 PT HS sebesar 29 % vol sedangkan Crude Oil 165 PT RT sebesar 23 % vol. Berdasarkan analisis sifat fisika yang meliputi Specific Gravity, Refractive Index nD20, Freezing Point, Smoke Point, Flash Point “Abel”, Aniline Point, Copper Strip Corrosion, Kinematic Viscosity dan Characterization KUOP. Crude Oil 99 dan Crude Oil 165 memiliki mutu yang baik serta memenuhi spesifikasi produk kerosin maupun produk avtur.
A ANALISA KUALITAS AUTOMOTIVE DIESEL OIL (ADO) SESUAI DENGAN BAKU MUTU YANG BEREDAR DI MASYARAKAT Indah Agus Setiorini
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 10 No 01 (2019): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.157 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v10i01.84

Abstract

Automotif Diesel Oil (ADO) adalah bahan bakar jenis distilat berwarna kuning kecoklatan yang jernih, sedikit lebih kental dari pada minyak tanah atau kerosine, dengan trayek didih berkisar antara 180 oC sampai 370 oC, digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel berkecepatan tinggi (lebih besar dari 1000 rpm), seperti : kendaraan umum, truk, trailer, alat-alat penggusur tanah, traktor, kereta api, dll. Automotif Diesel Oil (ADO) disebut juga gasoil atau HSD (High Speed Diesel Oil). Tujuan dari evaluasi kualitas Automotif Diesel Oil (ADO) ini yaitu untuk tahu apakah Automotif Diesel Oil (ADO) yang beredar di masyarakat memenuhi syarat pemasaran terutama peruntukan automotif atau mesin diesel. Beberapa parameter uji yang dilakukan, yaitu berupa : Berat Jenis (spesific gravity), Sifat Pembakaran (ignation quality), dan Sifat Penguapan (volatility). Hasil pegujian bahan bakar ADO dari berbagai SPBU memberikan gambaran bahwa sifat atau karakteristik minyak ADO yang diteliti umumnya masih memenuhi spesifikasi baik digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel maupun persyaratan transaksi dan transportasi. Dari hasil analisa Spesific Gravity berada di range 0,820 - 0,870, yaitu 0,850 sampai dengan 0,852. Untuk Analisa Sifat Pembakaran dengan Metode Calculated Cetane Index (CCI) ASTM D-976 dimana rata-rata cetane index berkisar 47 - 48 yaitu diatas spesifikasi (min 45). Analisa Sifat Penguapan dengan metode distilasi ASTM D-86 menunjukkan bahwa temperatur FBP memenuhi spesifikasi yaitu < 370oC.
P PENGARUH VARIASI JUMLAH METANOL DALAM REAKSI PEMBUATAN BIODIESEL DARI FRAKSI STEARIN MINYAK SAWIT Ineke Febrina Anggraini; Aldri Yongki Hijriah
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 10 No 01 (2019): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.62 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v10i01.85

Abstract

Transesterifikasi adalah tahap konversi dari stearin menjadi metil ester, melalui reaksi dengan metanol dan menghasilkan produk samping gliserol dengan kondisi operasi temperatur 65–70 °C. Biodiesel yang terbentuk dari variasi penambahan metanol, terdapat kenaikan dari standar mutu biodiesel seperti densitas (854,1 – 857,2 kg/m3), viskositas (4,3 – 5,1 cSt), air dan sedimen (0,00 – 0,15 % vol), temperatur distilasi (351,8 – 422,5 °C), angka iodium (37,17 – 61,93 % massa) dan residu karbon (0,2 – 2,2 % massa). Perolehan biodiesel yang memenuhi parameter uji adalah dengan menggunakan variasi rasio molar metanol/stearin 5 yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 04-7182 : 2006). Sertifikat produk diperlukan untuk memberikan jaminan mutu kepada pelanggan. Sertifikat produk menyatakan kesesuain suatu produk yang dihasilkan secara berulang oleh suatu unit produksi terhadap standar produk atau regulasi teknis tertentu.
P PENGGUNAAN METODE IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) DALAM PENCEGAHAN KOROSI PADA JALUR PIPA 24” SKG X PRABUMULIH BARAT – CAMBAI PT PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD PRABUMULIH Roni Alida; Budiono Budiono
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 10 No 01 (2019): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1451.511 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v10i01.86

Abstract

Salah satu penyebab kerusakan pada sistem jaringan dan fasilitas pipa distribusi gas yaitu korosi. Untuk mencegah terjadinya korosi pada pipa flowline, PT Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih yang berada di SKG X Prabumulih Barat menggunakan sistem proteksi katodik. Proteksi Katodik (Cathodic Protection) adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katoda dari sel elektrokimia. Pada PT Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih digunakan sistem proteksi katodik arus tanding atau yang dikenal dengan ICCP (Impressed Current Cathodic Protection), dimana metode ini lebih efektif digunakan dari pada menggunakan metode anoda korban atau SACP (Sacrificial Anode Cathodic Protection). Proteksi katodik dianggap bekerja jika, potensial minimum adalah 850 mV, potensial maksimum adalah1.300 mV,range inilah yang dijadikan nilai oleh PT Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih terhadap pengukuran potensial pipanya untuk mencegah dari korosi. Umur pipa line SKG X – Cambai sendiri yaitu 40 tahun, maka dari itu pemilihan jenis anodanya harus mengikuti umur pipa tersebut supayalebihekonomisdanlebih efisien. Dalam perhitungan jumlah anoda, PT Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih menggunakan 1 pcs anoda untuk memproteksi jalur pipa seluas area 19,33 m2. Adapun parameter-parameter keberhasilan dalam pelaksanaan sistem proteksi katodik ini yaitu tegangan yang dihasilkan tidak melebihi range yang ditentukan, yaitu 850 – 1.300 mV dan pipaterlindungi dari korosi.
A ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE KESETIMBANGAN BATAS PADA LERENG HIGH WALL PIT 1 UTARA TAMBANG BANKO BARAT MENGGUNAKAN SOFTWARE GEOSTUDIO SLOPE/W 2018 DI PT BUKIT ASAM, Tbk. TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN Sepriadi Sepriadi; Andre Muhid Prastowo
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 10 No 01 (2019): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.004 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v10i01.87

Abstract

Sebelum melakukan kegiatan penambangan, untuk dapat memudahkan dalam proses produksi dilakukan suatu kegiatan, yaitu membuat rancangan desain lereng agar terjaminnya keamanan bagi para pekerja di area front kerja penambangan guna meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja terutama pada daerah lereng yang erat kaitannya dengan kelongsoran. PT Bukit Asam, Tbk. menggunakan standar faktor keamanan lereng menurut klasifikasi Bowles (1984) dengan FK > 1,25 yang berarti lereng dalam keadaan stabil. Proses Pembuatan rencana desain lereng tambang ini dibantu dengan menggunakan software Geosudio Slope/W 2018 dengan menggukan metode kesetimbangan batas. Dalam pembuatan desain lereng harus diperhatikan tinggi bench , lebar berm , dan sudut tiap single slope maupun overall slope, semakin tinggi dan terjal suatu lereng maka nilai FK yang didapatkan akan semakin kecil begitu pula sebaliknya. Dalam menentukan nilai faktor keamanan lereng, terdapat beberapa faktor lainnya yang juga mempengaruhi nilai FK lereng, yaitu nilai masukan berupa unit weight, kohesi, dan sudut geser dalam. Hasil perhitungan nilai faktor keamanan lereng dengan menggunakan software Gesotudio Slope/W 2018 didapatkan nilai FK sebesar 2,096 yang berarti lereng dalam keadaan stabil pada siatuasi bulan Februari 2019. Desain Lereng dibuat untuk mendapatkan nilai FK optimum agar bahan galian dapat dimaksimalkan dengan memperhatikan faktor kemanan dan peraturan yang berlaku terhadap desain lereng yang akan dibuat. Hasil yang didapatkan yaitu jarak crest terhadap sungai 50,4 m dengan sudut overall slope 28,25o dan nilai FK sebesar 1,259 yang menunjukkan bahwa lereng tersebut dalam keadaam stabil.

Page 6 of 15 | Total Record : 149