cover
Contact Name
Dr. Ir., Nurtati Soewarno, M.T
Contact Email
nurtati@itenas.ac.id
Phone
+6222-7272215
Journal Mail Official
terracotta@itenas.ac.id
Editorial Address
Tata Usaha Prodi Arsitektur Institut Teknologi Nasional Bandung - Itenas Gedung 17 Lantai 1 Jl. P.H.H. Mustofa No 23 Bandung - Jawa Barat 40124
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA
ISSN : -     EISSN : 27164667     DOI : https://doi.org/10.26760/terracotta
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA adalah Jurnal Ilmiah yang berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan pengembangan teknologi dalam bidang-bidang utama : Perancangan Arsitektur (gedung), Stuktur dan Konstruksi, Teknologi Bangunan, Perencanaan Kota dan Asitektur Kota, Perumahan dan Permukiman, serta Teori-Metoda dan Sejarah Arsitektur.
Articles 125 Documents
Unsur Hijau pada Ruang Publik dan Sisa Halaman Rumah Kampung Cibunut RW 07 RT 05 Kota Bandung Hasim, Irfan Sabarilah
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 1, No 3 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v1i3.4107

Abstract

AbstrakTanaman sangat penting untuk menunjang kehidupan sebagai penunjang kesehatan, pengendali iklim mikro, menyerap polusi bahkan berguna meningkatkan kualitas visual. Kehadiran tanaman di lingkungan perkotaan semakin sulit, mengingat lahan-lahan perkotaan semakin sempit terutama di lingkungan permukiman kota yang umumnya padat dan menyisakan sedikit ruang untuk tanaman. Berbeda dengan permukiman-permukiman padat pada umumnya, Kampung Cibunut RW 07 khususnya RT 05 Kota Bandung terlihat lebih asri, banyak sekali tanaman di lingkungan ini, meskipun lahan terbuka sedikit, gang juga tidak terlalu besar dan teras-teras rumah sangat terbatas. Melihat perkembangan yang sangat baik di Kampung Cibunut, maka penelitian ini layak untuk dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi jumlah dan jenis tanaman, serta cara dan metoda penanaman di ruang sempit dan mengetahui luas diameter tajuk tanaman. Digunakan metoda deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui survey dan studi pustaka. Data primer diperoleh melalui observasi lapangan, pengukuran dan pencatatan langsung di lapangan. Setiap tanaman diberi nomor, dan dicatat kemudian seluruh data akan dimasukan ke dalam matrik untuk memudahkan perhitungan. Pembahasan dilakukan untuk mendapatkan ragam jenis tanaman, sistem dan cara penanaman, dan luas total tajuk tanaman. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat ditiru dan diterapkan di permukiman padat sejenis di kota Bandung agar dapat meningkatkan keasrian kawasan dan penyerapan polusi.Kata kunci : Tanaman, Unsur Hijau, Lahan sempit, permukiman padat. AbstraCTPlants are very important to support life as health support, control the microclimate, absorb pollution, and even improve visual quality. The presence of plants in urban environments is increasingly difficult, given that urban lands are increasingly narrow, especially in urban residential areas which are generally dense and leave little room for plants. Unlike the dense settlements in general, Kampung Cibunut RW 07, especially RT 05 Kota Bandung, looks more beautiful, there are lots of plants in this environment, although there is little open land, the alleys are not too big and the terraces of the houses are very limited. Seeing the excellent development in Cibunut Village, this research is feasible to do the aim of identifying the number and types of plants, as well as methods and methods of planting in narrow spaces and knowing the diameter of the plant canopy. Qualitative descriptive method is used, data is collected through surveys and literature studies. Primary data obtained through field observations, measurements, and direct notes in the field. Each plant is numbered, recorded and then all data will be entered into a matrix to facilitate calculation. Discussions were conducted to obtain various types of plants, planting systems and methods, and the total area of the plant canopy. It is hoped that the results of this research can be replicated and applied in similar dense settlements in the city of Bandung to increase the beauty of the area and the absorption of pollution. Keywords: Plants, Green Element, Narrow land, dense settlement.
Kualitas Pencahayaan Alami pada Gang di Kawasan Kampung Kota Terhadap Aktivitas Septianto, Eggi; Kusmayadi, Adi; Fadhilah, Ditta; Fajriani, Intan Fadila Noor; Nadiyah, Hanifah Nur
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v1i1.3375

Abstract

ABSTRAK Perkembangan permukiman di daerah perkotaan berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk. Ciri yang menonjol dari permukiman di kampung kota adalah gang sempit, kerapatan bangunan yang tinggi dan ketinggian bangunan yang beragam. Gang di permukiman kampung-kota tidak hanya berfungsi sebagai sarana sirkulasi tetapi juga menjadi sarana berbagai aktivitas masyarakat lainnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Kualitas pencahayaan di kampung kota yang padat memiliki pengaruh sangat besar terhadap kenyamanan, keamanan, dan keselamatan. Pada penelitian ini, analisa dilakukan pada kondisi fisik bangunan terhadap kualitas pencahayaan yang terkait aktivitas masyarakat bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas pencahayaan terhadap aktivitas pada gang di kawasan kampung kota . Kawasan yang menjadi objek pengamatan adalah perkampungan di daerah Sukasenang, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung karena dianggap dapat mewakili karakteristik kampung – kota yang ada di Bandung. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif penentuan rasio dan arah jalur sirkulasi yang baik dalam memperoleh kualitas pencahayaan optimal dan layak untuk melakukan aktivitas pada gang kampung kota. Kata Kunci : gang, kondisi fisik, aktivitas, pencahayaan alami. ABSTRACT The development of settlements in urban areas is directly proportional to the population of growth. A prominent feature of the village settlements in the city is a narrow alley, building high density and height of buildings that vary. Alleys in the hometown not only serves as a means of circulation but also a means of various other community activities in performing daily life Quality lighting in the crowded hometown has a very big influence on comfort, security, and safety. In this study, the analysis conducted on the physical condition of the building on the quality of lighting-related community activities aimed to determine how the quality of light on the activities of the alleys in the hometown area of the city. Regions that become the object of observation is a village in the area Sukasenang, Village Cikutra, District Cibeunying Kidul, Bandung City. because it is considered to represent the characteristics of the hometown in Bandung. The results of this study can be used as an alternative to the determination of the ratio and good circulation path toward obtaining optimal lighting quality and worth to conduct activities in the alleys of howmetown. Keywords : alleys, physical condition, activity, natural lighting.
Elemen Nature Suistanable Infrastructure di WetLand Park Bandung Timur Kustianingrum, Dwi
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v2i2.4627

Abstract

Pembangunan infrastruktur yang kian marak mengakibatkan berkurangnya secara pesat lahan hijau dan pertanian di setiap daerah Kota Bandung yang beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman dan bisnis baru. Dampak dari berkurangnya lahan hijau dan pertanian di Kota Bandung adalah berkurangnya daya serap air di saat curah air hujan tinggi dan mengakibatkan banjir yang berkelanjutan. Salah satunya yaitu daerah Gedebage. Pemerintah Kota Bandung memberikan solusi terhadap banjir yaitu dibuatnya Kawasan Wetland Park yang berlokasi di Desa Cisurupan, Cibiru, Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi elemen landscape (lansekap), wetland (lahan basah), water management (manajemen air), dan pengendalian alam Kawasan Wetland Park Cisurupan sebagai bagian dari Nature Infrastructure dalam konsep Sustainable Infrastructure. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis kualitatif. Adapun simpulan dari bahasan ini yaitu kawasan dibuat sebagai daerah resapan air hujan, salah satunya melalui wetland buatan berupa kolam retensi. Pentingnya dibuat wetland dengan penataan landscape sebagai pengendali banjir dan sirkulasi air dari buangan air hujan yang diatur melalui sungai untuk direkayasa dengan cara dibelokkan ke dalam kolam retensi. Kawasan ini menjadi strategi untuk menciptakan lingkungan yang sehat melalui tanaman yang ada pada kawasan ini agar bermanfaat bagi kawasan Wetland Park Cisurupan dan lingkungan sekitarnya sebagai pengendalian alamKata kunci: Suistanable Infrastruktur, Wetland Park, Banjir, Kolam Retensi,
Bukaan Jendela Untuk Pencahayaan Alami Bangunan RUTILAHU di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung Hidajat, Achsien -; Putra, Wahyu Buana
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v2i2.4293

Abstract

Rehab rumah tidak layak huni yang dilakukan pemilik dengan bantuan pemda Jawa Barat,sudah selesai dilaksanakan. Dari 139 Rutilahu, diambil 3 sample yang dinilai memiliki pembagian ruang dalam yang sama. Desain bukaan jendela juga sama,hanya berbeda ukuran. Penelitian dibuat untuk mengamati sejauh mana penerapan ukuran minimal bukaan jendela dikaitkan dengan standar nasional.
Kenyamanan Pencapaian Pengguna Bangunan Rumah Sakit Multi Massa terhadap Desain Sirkulasi sebagai Penghubung Antarfungsi Bangunan Pynkyawati, Theresia; Meilan, Panji; Rafles, Alfonzo Dianro; Putro, Bayu Mirza Dwi
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v1i2.4017

Abstract

ABSTRAKRumah sakit merupakan sebuah sarana penunjang bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan jasmani ketika dalam kondisi sakit ataupun saat mengalami kecelakaan darurat. Sarana maupun prasarana yang tersedia pada rumah sakit diharapkan dapat memberikan kenyamanan terhadap pasien, maupun staff tenaga medis dan non medis. Sarana sirkulasi menjadi sebuah penghubung kegiatan di dalam sebuah bangunan. Pola sirkulasi yang baik akan mempermudah pengguna bangunan dalam beraktifitas. Desain rancangan Rumah Sakit Dustira menerapkan konsep bangunan dengan tatanan multi massa. Dampak dari konsep ini menyebabkan setiap bangunan pada kawasan memiliki jarak pencapaian yang berbeda. Adapun maksud dari penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kenyamanan pencapaian pada pengguna di kawasan rumah sakit. Metode analisa dilakukan secara kualitatif terhadap kenyamanan sirkulasi yang diuraikan secara deskriptif dan mengacu pada teori kenyamanan pencapaian, zoning pada rumah sakit, dan teori konsep tatanan massa. Hasil analisis menunjukan bahwa kenyamanan pencapaian pada setiap kebutuhan medis cukup nyaman, dengan pola sirkulasi yang teratur dan zoning yang jelas ditambah adanya signage disetiap node dapat membantu pengunjung atau pasien dalam menemukan gedung medis yang dituju.Kata kunci: Rumah Sakit, multi massa, kenyamanan pencapaian, sirkulasi, pengguna bangunnan AbstraCTThe hospital is a supporting facility for the community in meeting physical needs when they are sick or when experiencing an emergency accident. Facilities and infrastructure available at the hospital are expected to provide comfort to patients, as well as medical and non-medical staff. The means of circulation become a hub of activity in a building. A good circulation pattern will facilitate building users in their activities. The design design of the Dustira Hospital applies the concept of building with a multi-mass order. The impact of this concept causes each building in the region to have different achievement distances. The purpose of this study aims to measure the level of comfort of achievement for users in the hospital area. The method of analysis is carried out qualitatively on the convenience of circulation which is described descriptively and refers to the theory of comfort of achievement, zoning in hospitals, and the theory of the concept of mass order. The results of the analysis show that the comfort of achievement in each medical need is quite comfortable, with regular circulation patterns and clear zoning plus the presence of signage in each node can help visitors or patients find the intended medical building.Keywords: Hospital, multi mass, comfort achievement, circulation, building users
Konsep Arsitektur Rekreatif Dalam Perancangan Perpustakaan Di Kota Baru Parahyangan (KBP) Kabupaten Bandung Barat Faisyah, Rifa
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v1i1.3374

Abstract

ABSTRAK Kota Baru Parahyangan merupakan kota mandiri berwawasan pendidikan. Salah satu sarana dan prasarana yang dapat mendukung kemajuan pendidikan yaitu menyediakan perpustakaan umum untuk masyarakat. Perpustakaan umum di Kota Baru Parahyangan menggunakan tema rekreatif sehingga perpustakaan dapat dijadikan sarana edukasi yang dapat memberikan penyegaran dan penghiburan untukmasyarakat. Penerapan tema rekreatif diterapkan pada bentuk bangunan dan elemen arsitektural. Hasil studi ini diharapkan pembaca dapat memperoleh informasi dan pengetahuan mengenai penerapan tema rekreatif pada perpustakaan umum. Kata Kunci: Fasilitas, infrastruktur, komunitas, perpustakaan umum, rekreatif. ABSTRACT Kota Baru Parahyangan is an independent city with an educational perspective. One of the facilities and infrastructure that can support the progress of education is to provide a public library for the community. The public library in Kota Baru Parahyangan uses a recreational theme so that the library can be used as an educational tool that can provide refreshment and entertainment for the community. The application of recreational themes is applied to the shape of buildings and architectural elements. The results of this study are expected to enable readers to obtain informations and knowledge regarding the application of recreational themes in public libraries. Keywords: Fasilitas, infrastucture, community, public librarary, recreative.
Perubahan Pola Parkir Akibat Penambahan Fungsi Bangunan di Kawasan Paskal Hypersquare di Kota Bandung Parliana, Dewi
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v2i1.4314

Abstract

Perubahan  tatanan fungsi dan massa bangunan yang diakibatkan oleh perluasan pada sebuah kawasan kota akan mengakibatkan perubahan pada fungsi lainnya, diantaranya fungsi parkir. Penelitian ini akan mengkaji mengenai perubahan kawasan Paskal 23 di Kota Bandung Indonesia yang berkaitan dengan parkir serta aspek – aspek yang menunjang parkir lainnya  yaitu perabot jalan. Paskal 23 awalnya adalah kawasan pertokoan berupa deretan ruko 23 Paskal Shopping Center berlokasi di kawasan one stop business strategis di pusat kota Bandung. Tujuan penulisan ini adalah mengidentifikasi transformasi pada elemen-elemen fisik yang difokuskan pada parkir, perabot jalan yang berpotensi membentuk kawasan Paskal Hypersquare. Metode yang digunakan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, pendekatan studi morfologi kota, dan dilihat secara diakronik, yaitu menganalisis transformasi parkir, dan perabot jalan,  pada kawasan Paskal Hypersquare  berdasarkan data sebelum hingga sesudah Mall 23 Paskal dibangun. Data-data diperoleh dari observasi langsung ke wilayah penelitian dan observasi pustaka lain, serta pembahasan yang bersifat deskriptif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan  transformasi elemen-elemen fisik kota terkait Parkir adalah adanya penambahan parkir pada Mall 23 Paskal. Terkait Perabot jalan dapat disimpulkan bahwa setelah Mall 23 Paskal dibangun ada penambahan elemen fisik yang mendukung pada pencapaian ke arah Mall 23 Paskal.. Elemen Parkir dan Perabot jalansangatlah berpengaruh terhadap pembentuk kawasan di Paskal Hypersquare. Elemen fisik pembentuk kawasan Paskal Hypersquare telah memenuhi aspek perencanaan sebuah kawasan.Kata Kunci: Transformasi Paskal Hypersquare, Parkir, Perabot jalan
Contemporary Sustainable pada Perancangan Superblok Gedebage Kota Bandung Ratnaningrum, Yuselita Intan
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 1, No 3 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v1i3.4101

Abstract

AbstrakKepadatan penduduk yang terus meningkat akibat dari urbanisasi menyebabkan Kota Bandung menjadi kota termacet ke-14 se-Asia. Faktor dari kemacetan tersebut adalah meningkatnya jumlah pengguna kendaraan pribadi yang bertujuan untuk urbanisasi baik untuk tujuan kerja, pendidikan, atau berpindah tempat. Hal tersebut juga mendukung alasan Kota Bandung memiliki penumpukan dan pertumbuhan permukiman horizontal yang timpang dan tidak terencana. Superblok Gedebage merupakan suatu kawasan di konteks urban yang dirancang secara terpadu yang tata gunanya bersifat campuran yang diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan di atas sebagai mana Gedebage direncanakan oleh pemerintah sebagai Kawasan Primer. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memberikan sebuah gagasan mengenai kawasan yang terpadu dan efisien tetapi tetap memberikan ruang, kenyamanan, dan dampak positif bagi pengguna dan lingkungan. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif dan studi banding. Analisis kualitatif deskriptif digunakan pada literatur dan kebijakan yang berlaku. Analisis studi banding digunakan untuk membandingkan antara literatur dengan bangunan yang ada, dan membandingkan antara satu bangunan dengan yang lain. Contemporary Sustainable menjadi pilihan pendekatan pada perancangan ini yang diharapkan dapat memberikan rancangan yang sederhana tetapi tetap modern dan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan dan penggunanya. Penggunaan green wall and roof, rain harvesting, kolam retensi dapat menjadi solusi dari permasalahan lingkungan.Kata kunci: superblok, kontemporer berkelanjutan, efisien, analisis kualitatif deskriptif AbstractThe increasing population density due to urbanization has caused Bandung City to become the 14th most congestive city in Asia. The factor of the traffic jam is the increasing number of private vehicle users aiming at urbanization for work, education, or relocation purposes. It also supports the reason that the city of Bandung has a build-up and uneven horizontal settlement growth. The Gedebage Superblock is an area in an urban context that is designed in an integrated manner with mixed-use that is expected to be the solution of the above permeation as planned by the government as the Primary Area. The purpose of this design is to provide an idea of an integrated and efficient area but still provide space, comfort, and positive impacts for users and the environment. The method used is the descriptive qualitative analysis and case studies. Descriptive qualitative analysis is used in the applicable literature and policy. Case study analysis is used to compare literature with existing buildings and compare one building to another. Contemporary Sustainable is the choice of approach to this design which is expected to provide a simple design but still modern and has a positive impact on the environment and its users. The use of green walls and roofs, rain harvesting, retention ponds can be a solution to the environmental problemsKeywords: superblock, contemporary sustainable, efficient, descriptive qualitative analysis
Desain Ruang Terbuka Publik Ditinjau dari Elemen Pembentuk Fisik Kota Rahadian, Erwin Yuniar; Salamah, Alisha Nuur; Kania, Verina Dyah; Lestari, Vigia Tri
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v1i1.3376

Abstract

ABSTRAK Ruang terbuka publik pada dasarnya merupakan suatu wadah yang dapat menampung aktivitas tertentu dari masyarakatnya. Ruang terbuka Publik juga merupakan salah satu identitas citra kota atau kawasan dan indikator kualitas hidup kawasan perkotaan. Mengingat pentingnya peranan keberadaan ruang terbuka publik di dalam suatu kawasan perkotaan, maka sebuah ruang terbuka publik harus memiliki perencanaan dan perancangan sesuai dengan kelengkapan elemen pembentuk fisik kota. Kelengkapan elemen pembentuk kota tersebut juga terkait dengan desain arsitektural agar berfungsi sebagaimana mestinya ruang terbuka publik. Salah satu ruang terbuka publik di Bandung yaitu Alun-alun Cicendo Bandung yang didesain secara arsitektural dan menjadi icon kawasan Cicendo, berfungsi sebagai wadah untuk menampung aktivitas sosial masyarakat di kawasan Cicendo. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakretistik ruang terbuka publik berdasarkan elemen-elemen pembentuk fisik kota yang berada di kawasan Alun-alun Cicendo Bandung dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil pembahasan dapat menggambarkan bahwa kawasan Alun alun Cicendo Bandung memenuhi elemen-elemen pembentuk fisik kota dengan desain yang baik. Kata kunci : Ruang Tebuka Publik, Alun-alun, Elemen Pembentuk Fisik Kota. ABSTRACT Open Space basically is a space that can accommodate people’s activity. Open space is one of the city image and a city life quality indicator. The existence of open space in a city has an important role in an urban area so a public space needs proper planning and design with completeness an image of the city elements. The completeness image of the city elements is related to an architectural design so the public space can operate properly. Alun alun Cicendo is one of open space in Bandung that designed architecturally and become an icon of Cicendo, functions as a place to accommodate a social activity. This research aims to review the characteristics of a public space based on the image of the city elements around Alun alun Cicendo Bandung with the descriptive qualitative method. The result can describe that Alun alun Cicendo Bandung complies image of the city elements with a good design. Keywords: Open Space, Square, Image of the City Elements
Desain Bangunan Eks Kolonial Terkait Kenyamanan Visual dengan Pencahayaan Alami - Studi Kasus Gedug Negara Cirebon Latifah, Nur Laela; Wigna, Ramadhan Paskal Dinda; Darmawan, Teguh; Mundika, Saefulloh Karim
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v2i2.4654

Abstract

Bangunan eks kolonial merupakan warisan bernilai sejarah tinggi yang harus dilestarikan, salah satunya Gedung Negara Cirebon. Fungsi bangunan ini sebagai tempat penginapan tetap dipertahankan, di samping terdapat ruang yang menjadi area kerja dan pada masa depan direncanakan menjadi fasilitas sumber budaya. Dalam melakukan aktivitas dan kerja visual dibutuhkan cahaya alami dengan kuantitas dan sesuai agar pengguna tetap dapat memperoleh kenyamanan visual, dan hal ini sangat ditentukan oleh desain bangunan terutama orientasi bangunan dan bukaan cahaya; alokasi dan kedalaman ruang; dimensi, bentuk, posisi, dan spesifikasi bukaan cahaya; serta reflektansi permukaan. Terkait Gedung Negara yang telah ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya dimana kondisi fisiknya harus dipertahankan, penting untuk dikaji apakah dengan desain yang ada sebagai bangunan eks kolonial, dapat memberikan kuat penerangan yang mendukung perolehan kenyamanan visual bagi penggunanya. Metoda analisis dilakukan baik kuantitatif dan kualitatif, dan pada analisis kuantitatif dilakukan pengukuran di loksi juga simulasi model menggunakan software Revit 2020 dan DIALux evo 8.2 yang hasilnya dibandingkan dengan standar kenyamanan visual terkait kuat penerangan. Diharapkan melalui penelitian ini diperoleh nilai manfaat agar dapat mengoptimalkan potensi cahaya alami bagi pengguna bangunan eks kolonial dengan tetap menjaga kelestariannya sebagai bangunan cagar budaya.  Kata kunci: desain bangunan eks kolonial, kenyamanan visual, pencahayaan alami

Page 2 of 13 | Total Record : 125