cover
Contact Name
Fauzi Rachman
Contact Email
fauzirachman.veteranbantara@gmail.com
Phone
+6285728585911
Journal Mail Official
pendidikansejarahunivet@gmail.com
Editorial Address
Univet Bantara Sukoharjo Jl. Letjend Sujono Humardani No. 1 Sukoharjo
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
Keraton: Journal of History Education and Culture
Keraton: Journal of History Education and Culture Is a scientific journal that contains and disseminate the results of research, in-depth study, and the ideas or innovative work in the field of science and history education. The innovative work of the teachers and lecturers of the development of the education sector which is able to make a positive contribution to the schools and educational institutions the focus of this journal. History Education History literature Cultural studies Anthropology Social Studies Humaniora Multicultural Education Character Education Education Issues and Policy Curriculum Instructional Media and Model Teaching and Learning
Articles 126 Documents
NASIONALISME MOH. HATTA DALAM MAJALAH JAYA BAYA TAHUN 1984-1986 Endah Puspita Sari
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v1i2.526

Abstract

Majalah Jaya Baya tahun 1984-1986 banyak memuat tulisan tentang nasionalisme di tingkat lokal maupun nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) nasionalisme Mohammad Hatta, (2) majalah Jaya Baya tahun 1984-1986, (3) wacana nasionalisme Mohammad Hatta dalam majalah Jaya Baya tahun 1984-1986. Hasil penelitian: (1) nasionalisme Mohammad Hatta ialah sebuah kesadaran suatu warga negara untuk mempunyai kebijakan sendiri tanpa adanya campur tangan negara lain. (2) majalah Jaya Baya 1984-1986 menggambarkan rasa toleransi dan gotong royong masyarakat Indonesia saat itu. (3) majalah Jaya Baya tahun 1984-1986 menggambar jika masyarakat Indonesia saat itu sangat mandiri untuk melakukan pembangunan tanpa adanya ganguan dari luar.
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI MICROSOFT OFFICE 365 Anisatul Aziizah; Tegar Bima Sakti; Andriyanto Andriyanto
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/.v2i2.1158

Abstract

The purpose of this study is to describe how Microsoft Office 365 applications are used in online learning. This study uses a qualitative approach with a descriptive design. The data collection technique is done by collecting information and pictures. The data obtained were then described descriptively. From this method, the research results show that the use of Microsoft Office 365 in online learning activities is said to be quite effective and efficient. With various features in one application, it makes it easier for teachers to use them, because teachers can deliver teaching materials using various facilities or features provided by the office, not only in text but also in text. video form. In addition, teachers can also monitor the activeness of their students with the chat feature, and can efficiently assign assignments as evaluation materials to determine the level of student understanding. In addition, Office 365 can also be used for video conferencing for face-to-face learning via online. This shows that learning using Microsoft Office 365 has problems in terms of students regarding the problem of the size of the application and different network questions for each student but for questions about the Office 365 features it is good with complete teaching features. Keywords : Applications, Learning, Microsoft, Online
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH (PEMINATAN) Rus Hartata
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v1i2.521

Abstract

Tujuan penelitian adalah meningkatkan Motivasi  belajar peserta didik dan prestasi belajar  Sejarah (Peminatan)  menggunakan Model Pembelajaran Problem Based learning (PBL) kelas XI IPS1 SMA Negeri 1 Polokarto  semester Gasal  tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dimulai Agustus 2019 sampai November 2019, di kelas XI IPS1 SMA Negeri  1 Polokarto. Subyek penelitian: peserta didik kelas XI IPS1. Jumlah peserta didik 32. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus. Teknik pengumpulan data adalah teknik tes dan non tes. Alat pengumpul data berupa butir-butir soal tes tertulis dan lembar Observasi aktivitas  belajar peserta didik yang dilakukan kolaborator. Hasil  penelitian : Kondisi awal ke siklus 2 terjadi peningkatan motivasi  belajar peserta didik dari ke-empat aspek yang dinilai yaitu : Aspek kehadiran tetap 100%, aspek interaksi dengan guru  meningkat dari 15,63% menjadi 93,75%, aspek antusias dalam kelompok meningkat dari 0% menjadi 66,27%, sedangkan aspek  tanggung jawab dalam pembelajaran meningkat dari 15,63% menjadi 93,75%. Pada nilai prestasi dari kondisi awal ke siklus 2 meningkat dari nilai rerata  58,91  menjadi 80,16. Nilai tertinggi naik dari 75 menjadi 95, nilai terendah naik dari 45 menjadi 65 dan ketuntasan belajar meningkat dari 31,25% menjadi 90,63%.
ARSITEKTUR BARAT DAN BANGUNAN PURA MANGKUNEGARAN I Made Ratih Rosanawati
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v1i1.320

Abstract

Masuknya adat dan budaya Eropa ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia tentunya menambah kekayaan adat dan budaya termasuk bangunan serta arsitektur Indonesia.Berbagai interaksi yang terjadi antara pejabat pemerintahan pribumi dengan pegawai Belanda menyebabkan terserapnya berbagai adat istiadat Barat, termasuk dalam bidang arsitektur dan bangunan. Modernisasi dan Westernisasi ikut memperkenalkan berbagai bangunan tradisional menjadi bangunan modern yang bergaya Eropa. Tulisan ini medeskripsikan 1). Interaksi yang terjadi antara Pura Mangkunegaran dengan Bangsa Barat, 2). Bangunan Pura Mangkunegaran yang mendapat pengaruh arsitektur Barat.
PERSEPSI GENERASI MUDA SUKU BATAK DI KELURAHAN SIMPANG BARU KOTA PEKANBARU TERHADAP TRADISI MARTAROMBO Grace Octaviani; Isjoni Isjoni; Asyrul Fikri
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/.v2i2.1160

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi generasi muda suku Batak terhadap tradisi martarombo di Kelurahan Simpang Baru Kota Pekanbaru. Tradisi Martarombo merupakan salah satu tradisi suku Batak yang dilakukan untuk mengetahui kekerabatan antar suku Batak. Sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat suku Batak untuk mengetahui silsilahnya agar mengetahui letak hubungan kekerabatan dengan orang lain. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan jumlah populasi 500 generasi muda suku Batak yang merupakam amggota dari setiap organisasi marga yang ada di Kelurahan Simpang Baru, pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik kuota yaitu 10% dari 500, sehingga jumlah sampel sebanyak 50 responden dengan pengambilan sampel secara insidental (kebetulan). Selain itu dilakukan wawancara kepada setiap ketua Badan Pengurus Harian (BPH) organisasi marga yang ada di Kelurahan Simpang Baru. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa generasi muda suku Batak di Kelurahan Simpang Baru dengan pemahaman baik ada 8 orang, berpemahaman sedang dengan jumlah 36 orang, berpemahaman buruk 6 orang. Sementara generasi muda yang berpenerapan baik ada 10 orang, yang berpenerapan sedang ada 31 orang, yang berpenerapan buruk ada 9 orang, dan generasi muda yang berpersepsi baik ada 10 orang, berpersepsi sedang ada 29 orang dan yang berpersepsi buruk ada 11 orang. Berdasarkan hasil analisis penelitian ini, kesimpulan yang didapatkan yaitu responden setuju dengan adanya pelaksanaan tradisi martarombo di perantauan, selain pelestarian budaya melalui tradisi ini juga dapat memperkuat hubungan persaudaraan dengan sesama. Kata Kunci : Persepsi, Tradisi martarombo, Suku Batak
KONFLIK INTERNAL DAN PERPINDAHAN KERATON KARTASURA KE SALA I Made Ratih Rosanawati
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/.v2i1.872

Abstract

Perpindahan istana kerajaan Keraton Mataram dari Kartasura ke Surakarta, menyebabkan keraton Kartasura tidak pernah ditempati lagi. Berdasarakan pengamatan terhadap peninggalan yang masih tersisa di lokasi bekas keraton. Perpindahan istana kerajaan Keraton Mataram dari Kartasura ke Surakarta, menyebabkan keraton Kartasura tidak pernah ditempati lagi. Berdasarakan pengamatan terhadap peninggalan yang masih tersisa di lokasi bekas keraton. Penelitian ini mendeskripsikan tentang konflik internal yang terjadi di Mataram Islam yang mengakibatkan berpindahnya istana kerajaan dari Kartasura ke Sala. Penelitian ini menggunakan metode historis. Kata kunci : konflik internal, keraton Kartasura, perpindahan Keraton
PEMBELAJARAN IPS BERBASIS NILAI - NILAI KEARIFAN LOKAL TRADISI TEGAL DESA SEBAGAI CULTURAL INTELLIGENCE Nabillah Mahdiana
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v1i2.525

Abstract

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini telah menimbulkan dampak positif dan juga dampak negatif dalam kehidupan manusia. Kemajuan Ilmu Pengetahun dan Teknologi telah mempermudah keberlangsungan hidup manusia, selain itu juga merusak tatanan kehidupan manusia seperti degradasi moralitas, pengerusakan lingkungan alam dan sosial serta mengikisnya dan bahkan hilangnya kearifan lokal. Rendahnya pengetahuan dan pemahaman peserta didik mengenai kearifan lokal menimbulkan permasalahan sehingga diperlukan solusi berupa pengintegrasian nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran. Pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai kearifan lokal sebagai salah satu sarana untuk menanamkan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta didik untuk ikut terlibat dalam menjaga dan melestarikan nilai dan budaya lokal. Kota Gresik merupakan kota yang kaya akan tradisi, hal ini terlihat dari  tiap – tiap daerah yang memiliki aneka ragam jenis tradisi seperti upacara adat. Salah satu kearifan lokal upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Gresik secara turun temurun adalah tradisi upacara adat Tegal Desa. Disisi lain, peserta didik harus memiliki kecerdasan di luar kecerdasan kognitif, yaitu kecerdasan majemuk yang diperlukan individu untuk memahami kondisi keragaman budaya. Kecerdasan ini di namakan Cultural Intelligence. Jadi melalui pembelajaran IPS berbasis nilai – nilai kearifan lokal tradisi Tegal Desa dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki Cultural Intelligence. Metodologi yang di gunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif dengan analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan.
Akulturasi Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas dalam Pembelajaran Sejarah Lokal di SMA Negeri 1 Baturraden Suci Rahayu
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v3i1.1609

Abstract

History subjects are one of a number of subjects studied at the elementary to high school level.  History Subjects have an important role in the life of the nation and the country. In the concept of historical learning, those objectives are more realized specifically such as historical awareness, nationalism, patriotism, humanoria insights in addition to academic proficiency that until now has not been intensively socialized so that the main substance of the curriculum is less than achieved the target. To realize it all is absolutely necessary efforts to improve the quality of historical learning in particular and national education in general. History subjects play an important role in the formation of the character of learners, where the general goal of historical learning is to develop an understanding of the self; provide a precise picture of the concepts of time, space and society, make the community able to evaluate the values of the results that have been achieved by its generation, teach tolerance, instill, intellectual attitudes, expand the horizons of intellectuality, teach moral principles, instill orientation into the future, provide mental training, train learners to deal with controversial issues, help find a way out for various social problems and perse orangan, strengthening the sense of nationalism; develop international understanding, and develop useful skills.
Wisata Sejarah, Warisan Budaya, dan E-Service: Study Kasus untuk Menilai Preferensi Pelaku Wisata Dimasa Pandemi Covid 19 di Yogyakarta I Putu Hardani Hesti Duari
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v3i1.1610

Abstract

This paper discusses the use of in-depth FGDs to assess residents, tourists, and travelers' preferences for e-service electronic services that will increase access to historical tourism heritage and cultural tourism in Yogyakarta Special Region (Keraton Yogyakarta and Taman Sari) during the Covid Pandemic. 19. Several electronic e-services are mentioned, such as in social media FB, TW, IG and travel blogs. The implementation of this integration is closely related to information and communication technology (ICT). The results show that the need for customized information e-service services, profiling, booking systems, trip planner, guided tours, online practical information (transportation schedules, etc.) as well as virtual tours. In several findings, the FGD group expressed the need for various forms of electronic governance. Cellular devices and navigation systems are also high on the agenda in more technologically advanced cities.
Review Kurikulum Pendidikan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Tahun 1984 dalam Pendidikan Indonesia Ivan Prapanca Wardhana
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v3i1.1611

Abstract

Curriculum is an essential thing in the implementation of education. Curriculum changes over time are not without clear reasons and foundations, because these changes are driven by the desire to continuously improve, develop, and improve the quality of national education. The National Education Curriculum has undergone changes from 1947 to 2006. The change is a logical consequence of changes in the political, economic and science and technology systems, socio-cultural, in national and state societies. Curriculum 1984 carries the Skill Approachprocess. Although it prioritizes the approach of the process, but the goal factor remains important, this curriculum is also often called "Enhanced 1975 Curriculum" where students are placed in the subject of learning. One of the principles of curriculum development 1984 is the principle of deconcentration which means the division of authority in the development of the curriculum between the center and the region, the regional authority in this case mainly lies in the development of skills in accordance with the development of community culture and employment in the region.

Page 3 of 13 | Total Record : 126