Warta Pendidikan : Jurnal Pendidikan dan Budaya
Jurnal Ilmiah WARTA PENDIDIKAN, adalah JURNAL NASIONAL yang terbit bulanan. Warta Pendidikan hadir sebagai media ilmiah yang khusus diperuntukkan bagi pemuatan/publikasi materi-materi ilmiah yang berasal dari Karya Ilmiah Guru, Dosen, Mahasiswa S1, S2,dan S3.
Articles
165 Documents
Pentingnya Upaya Menerapkan Pendidikan Karakter Cinta Damai pada Siswa Sekolah Dasar
Ardiatyas Pramesti;
Henry Aditia Rigianti
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 6 No. 12 (2022): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.0503/wp.v6i12.183
Penanaman pendidikan karakter sejak usia dini merupakan bagian terpenting untuk membentuk karakter seorang siswa, guna mencegah melakukan tindakan kekerasan dan kerusuhan, untuk itu guru akan menerapkan upaya menanamkan karakter cinta damai sejak usia dini. Dengan cara tersebut diharapkan karakter yang baik akan selalu melekat pada diri siswa. Cinta damai adalah sikap, perkataan, dan perbuatan yang menyebabkan orang lain merasa senang, aman dan nyaman atas kehadiran dirinya. Karakter cinta damai sangat perlu untuk ditanamkan dan ditumbuhkan dalam diri siswa sejak usia dini. Apabila anak usia dini sudah ditanamkan pentingnya mencintai perdamaian atau cinta damai, maka kelak anak-anak akan takut atau terhindar dari perbuatan anarkis/berbuat keburukan dimasa remajanya sampai dengan masa dewasanya. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa penanaman pendidikan karakter cinta damai pada Sekolah Dasar Negeri 1 Terong Dlingo dilakukan dengan cara; (1) Guru berupaya menunjukkan sikap yang baik agar menjadi teladan bagi siswa (2) Guru menerapkan perilaku anti kekerasan (3) Menciptakan lingkungan sekolah yang cinta damai. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penanaman karakter cinta damai di Sekolah Dasar Negeri 1 Terong telah dilaksanakan dengan baik.
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mapel Matematika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas VI SD Negeri Margoagung
Ika Saputri;
Henry Aditia Rigianti
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 6 No. 12 (2022): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.0503/wp.v6i12.184
This study aims to improve the learning outcomes of sixth graders at SD Negeri Margoagung on maple mathematics by using the Contextual Teaching Learning (CTL) learning model. The method used in this research is the description method. Furthermore, the data collection techniques used are interview and observation techniques. This research uses two cycles, each cycle consists of two meetings. The results of this study indicate that: (1) the skills of teachers in learning mathematics through the CTL learning model increase. (2) student activity in learning mathematics through the CTL learning model increases. (3) student learning outcomes in cycle I and cycle II have increased. The conclusion of this research is the application of the CTL learning model can improve the quality of student learning outcomes.
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa di Masa Pandemi di SDN 1 Natai Sedawak
Silvia Muna Rosida;
Henry Aditia Rigianti
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 6 No. 12 (2022): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.0503/wp.v6i12.185
This research was conducted with the aim of finding and digging up information about online learning during the pandemic, because many students do not have mobile phones. in this study with the interview method and also with documentation. Interviews were conducted to gain insight into online learning for elementary school students. Documentation is done to find out how the actual conditions of online learning are, because there are no facilities from the school. The results of this study indicate that students have difficulty participating in online learning because of the absence of technological facilities in schools.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Membuat RPP Melalui Supervisi Akademik Di SMP Negeri 1 Bajawa Tahun Pelajaran 2022/2023
Maria Florida Onasi Raja Lewa
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 7 No. 3 (2022): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.0503/wp.v7i3.187
Hasil pengamatan di tahun pelajaran 2022/2023 di SMP Negeri 1 Bajawa, kemampuan guru dalam menyusun RPP abad 21 mencapai nilai rata-rata sebesar 20 % yang berada pada kategori rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kepala sekolah merencanakan untuk melakukan supervisi akademik yang berkelanjutan. Dengan metode tersebut diharapkan setelah kegiatan, guru mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai pembelajaran abad 21. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan melaksanakan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah. Supervisi akademik berhubungan dengan penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Melalui penilaian kinerja guru dapat digunakan untuk melihat kondisi nyata kinerja guru baik dalam merencanakan maupun melaksanakan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dapat disimpulkan sebagai berikut; Supervisi akademik Kepala sekolah dapat meningkatkan motivasi guru dalam menyusun RPP dengan lengkap. Guru menunjukkan keseriusan dalam memahami dan menyusun RPP apalagi setelah mendapatkan bimbingan pengembangan/penyusunan RPP dari peneliti. Informasi ini peneliti peroleh dari hasil pengamatan pada saat mengadakan wawancara dan bimbingan pengembangan/penyusunan RPP kepada para guru;Supervisi akademik Kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP. Hal itu dapat dibuktikan dari hasil observasi /pengamatan yang memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP dari siklus ke siklus . Pada siklus I nilai rata-rata komponen RPP 69% dan pada siklus II 83%.
Penggunaan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Dengan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Aturan Sinus Dan Kosinus Siswa Kelas X MIPA-4 SMAN 1 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2019/2020
Suprapto
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 7 No. 3 (2022): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.0503/wp.v7i3.188
Observasi awal yang dilakukan menunjukkan adanya permasalahan pembelajaran matematika di SMA N 1 Ngadirojo antara lain masih adanya kecenderungan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) dan rendahnya hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan kondisi tersebut perlu adanya peningkatan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Dengan Pendekatan Saintifik (GI-S) merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan pembelajaran kooperatif tipe GI-S untuk meningkatkan hasil belajar materi Materi Aturan Sinus Dan Kosinus. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini dilaksanakan di Kelas X MIPA-4 tahun Pelajaran 2019/2020 SMA N 1 Ngadirojo dengan jumlah siswa 33 orang. Pelaksanaan tindakan terbagi menjadi dua siklus. Tes esai terstruktur digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dengan meningkatnya ketuntasan klasikal 12% dari 82% menjadi 94%, dan peningkatan rata-rata kelas sebesar 7,36 dari 74,24 menjadi 81,60. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe GI-S yang digunakan peneliti dengan melakukan modifikasi dari teori GI, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun tahapan yang digunakan oleh peneliti adalah Model pembelajaran GI-S siklusnya sama dengan model pembelajaran GI yaitu Grouping, Planning, Investigation, Organizing, Presenting, dan Evaluating. Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian adalah: (1) mengelola waktu dengan cermat agar pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan terutama pada tahap Investigation. (2) memberikan pemahaman kepada siswa tentang aturan pembelajaran GI-S agar dapat melaksanakan tugas sesuai perannya dan sesuai waktu yang direncanakan. (3) membuat alat ukur untuk mengetahui hasil belajar siswa pada masing-masing materi dengan tingkat kesulitan/kompleksitas yang sesuai dengan kemampuan anak. (4) menyiapkan perangkat dan sarana sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe GI-S dengan lebih matang. (5) memberikan perangkat kegiatan kepada siswa dengan mempertimbangkan jenis kegiatan dan jumlah siswa agar keterlibatan siswa dalam kelompok merata.
Supervisi Akademik Berkelanjutan untuk Meningkatan Kompetensi Guru Dalam Perencanaan, Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran di SMP Negeri 1 Sijunjung
Darlisma
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 7 No. 3 (2022): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.0503/wp.v7i3.189
Penelitian dilatar belakangi dalam pembelajaran masih ditemukan penggunaan cara-cara konvensional, guru masih cenderung mengajar tanpa rencana pembelajaran, belum seluruh guru kompeten dalam merencanakan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan dilaksanakannya program Supervisi Akademik Berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Supervisi Akademik Berkelanjutan meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran. Pada Keadaan awal 3 orang guru (15%) berada pada kategori ”Cukup” dan 17 orang guru (85%) dengan kategori ”Baik”. Dilaksanakan supervisi akademik berkelanjutan pada Siklus I, didapatkan semua guru (100%) berada pada kategori ”Baik” dalam penyusunan perencanaan pembelajaran. Keadaan ini meningkatkan pada Siklus II dan diperoleh hasil 13 orang guru (65%) berada pada kategori ”Baik” dan 7 orang (35%) sudah berada pada kategori ”Sangat Baik”. Peningkatan kompetensi guru dalam perencanaan pembelajaran berpengaruh pada pada peningkatan kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Pada Keadaan awal 6 orang guru (30%) berada pada kategori ”Cukup” dan 14 orang guru (70%) dengan kategori ”Baik”. Dilaksanakan supervisi akademik berkelanjutan pada Siklus I, didapatkan semua guru (100%) berada pada kategori ”Baik” dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Keadaan ini ditingkatkan pada Siklus II dan diperoleh hasil 11 orang guru (55%) berada pada kategori ”Baik” dan 9 orang (45%) sudah berada pada kategori ”Sangat Baik”. Kemampuan guru dalam pelaksanaan penilaian juga meningkat dari keadaan awal 5 orang guru (25%) berada pada kategori ”Cukup” dan 15 orang guru (75%) dengan kategori ”Baik”. Setelah dilaksanakan Supervisi Akademik Berkelanjutan pada Siklus I, didapatkan 16 orang guru (80%) dalam kategori ”Baik: dan 4 orang guru (20%) mencapai kategori ”Sangat Baik” dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Keadaan ini semakin meningkat pada Siklus II dan diperoleh hasil 6 orang guru (30%) berada pada kategori ”Baik” dan 14 orang (70%) sudah berada pada kategori ”Sangat Baik”.
Penerapan Supervisi Observasi Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran yang Efektif di SMP Negeri SATAP 2 Wolomeze Tahun Pelajaran 2022/2023
Fransiskus A. Loy Pety
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 7 No. 3 (2022): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.0503/wp.v7i3.190
Guru yang profesional memiliki empat kompetensi, yaitu meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Guru adalah sumber daya manusia di sekolah, bahkan merupakan tumpuan utama peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Dalam rangka menjaga mutu Sumber Daya Manusia (dalam hal ini adalah guru), maka dalam kegiatan manajamen Sumber Daya Manusia dapat menerapkan beberapa cara, antara lain melalui penerapan fungsi manajerial dan fungsi operasional dalam manajemen Sumber Daya Manusia.Salah satu tugas Kepala Sekolah adalah melaksanakan supervisi di sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui peningkatan kinerja guru dalam proses belajar mengajar yang dilakukan melalui pembinaan supervisi observasi kelas. Tujuan dari penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif di SMP Negeri Satap 2 Wolomeze melalui supervisi observasi kelas.Dalam penelitian tindakan ini dilakukan dalam 2 siklus, dari hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan kinerja guru dengan mencapai standar ideal. Dari 67,5% % pada Siklus l,dapat meningkat menjadi 85,40% % pada siklus II. Hasil penelitian tindakan sekolah ini menunjukkan bahwa penerapan supervisi observasi kelas kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dengan ketuntasan mencapai 100%, tanggapan guru adalah sangat positif terhadap pembinaan yang dilakukan kepala sekolah melalui supervisi observasi kelas.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila; Butuh Pemahaman dan Interpretasi Guru
Nurtrianik
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 7 No. 3 (2022): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.0503/wp.v7i3.191
Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila menjadi bagian penting dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada tiap jenjang pendidikan yang menjalankannya. Dengan adanya program tersebut, Kurikulum Merdeka bukan saja tentang kegiatan pembelajaran intrakurikuler, namun juga mengutamakan kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler yang ditujukan pada pembentukan keterampilan peserta didik dengan ragam lifeskill. Dalam tahap ini, guru pengampu kelas yang mengajar dengan Kurikulum Merdeka mendapat tantangan untuk menemukan bentuk projek yang sesuai dengan kelas peserta didik. Untuk itu, tentu saja guru perlu menerjemahkan aturan dan elemen-elemen yang ada dalam penguatan profil pelajar Pancasila dengan tepat dan benar.
Model Supervisi yang Diterapkan di UPTD SD Negeri 01 Koto Tuo
Gita Ristralia;
Suswati Hendriani
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 7 No. 3 (2022): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.0503/wp.v7i3.192
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan model supervisi yang diterapkan kepala sekolah terhadap guru-guru di UPTD SD Negeri 01 Koto Tuo Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif melalui studi kasus yang ada dengan mendapatkan informasi melalui wawancara dan observasi bersama kepala sekolah dan 17 orang guru yang terdiri dari guru kelas dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Jasmani Olah raga dan Kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa model supervisi yang diterapkan di UPTD SD Negeri 01 Koto Tuo adalah model supervisi klinis , model supervisi berbeda dan model supervisi bersama yang mana supervisi dilakukan oleh kepala sekolah dengan memfokuskan pada peningkatan kompetensi guru dalam mengajar secara terencana, sesuai dengan urutannya dengan tujuan untuk mengubah kearah yang lebih baik. Supervisi dilakukan oleh guru secara terbuka, tidak merasa terbebani dan guru meminta lansung untuk memberikan saran-saran dan pendapat kepada kepala sekolah untuk memperbaiki pengajaran pada masa yang akan dating. Selain itu supervisor juga melakukan supervisi berbeda yangmana disesuaikan dengan keamampuan dan keadaan masing-masing guru. Dengan adanya penerapan supervisi klinis diharapkan memperkecil ketidaksesuaian serta kesenjangan antara pelaksanaan pembelajaran yang nyata dengan pembelajaran ideal yang diharapkan.
Strategi Kepala Sekolah Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Membuat Vidio Pembelajaran di SDN 01 Bukiklimbuku
Dewi Kurnia Putri;
Suswati Hendriani
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 7 No. 3 (2022): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.0503/wp.v7i3.193
The main problem facing education today is the quality of teachers as human resources and an important component in education development. Teachers should follow and have the capability the progress in science and technology in the era of globalization where competition quality being some things very urgent. Then the background of this research is the teacher problems using educational videos in the teaching and learning process that influence student interest. Every professional teacher should improve their personal quality in intellectual, spiritual, morality, creativity, and responsibility. This study aims to determine how the principal strategy for improving teacher competence in terms of pedagogical, professional, and quality personal and social. Furthermore, this study also aims to improve the competence of teachers to maximize the achievement of education that influence the result of the study by using interesting educational videos and media. This study uses a qualitative descriptive approach. In conclusion the principal strategy for improving the competence of teachers through empowerment by education supervisors. The strategy of the headmaster is needed for this problem.