cover
Contact Name
Ida Leida Maria
Contact Email
jurnal.mkmi@gmail.com
Phone
+628114440454
Journal Mail Official
journal.mkmi@unhas.ac.id
Editorial Address
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 02162482     EISSN : 23564067     DOI : https://doi.org/10.30597/mkmi.v18i1
Core Subject : Health,
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia accepts scientific papers in the form of research reports (original research papers) with a focus on the development of public health issues problems in Indonesia, including the developments and main problems in the field of epidemiology; Health Promotion; Environmental Health, Occupational Health, and Safety, Health Administration and Policy, Biostatistics, Reproductive Health, Hospital Management, Nutrition Science, Health Information Systems in Regional of Indonesia.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 11 No. 4: DESEMBER 2015" : 9 Documents clear
PERILAKU KONSUMSI SAYUR DAN BUAH ANAK PRASEKOLAH DI DESA EMBATAU KECAMATAN TIKALA KABUPATEN TORAJA UTARA Irene Ayu Indira
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 4: DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.983 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i4.538

Abstract

Toraja Utara merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan dengan komsumsi sayur dan buah terendah, menurut Riskesdas tahun 2013 hanya 0,3% masyarakat yang mengonsumsi sayur dan buah sesuai standar rekomendasi Kemenkes. Kurangnya konsumsi sayur dan buah dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi, sehingga dapat menghambat masa pertumbuhan anak, khususnya anak usia prasekolah. Studi kualitatif dengan rancangan fenomenologi digunakan untuk menganalisis perilaku konsumsi sayur dan buah anak prasekolah di Desa Emabatau Kecamatan Tikala Kabupaten Toraja Utara. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara terhadap 10 informan. Selain itu, observasi juga dilakukan untuk menjaga keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sayur dan buah yang dikonsumsi anak tidak sesuai dengan jumlah standar rekomendasi Kemenkes.Untuk usia 3-6 tahun dibutuhkan 4-5 porsi sayur dan buah perhari rutin dalam seminggu. Rata-rata ibu hanya memberi anak 1-3 sendok makan sayur dan tidak rutin, sedangkan buah jarang dikonsumsi. Sayur dan buah diberikan sesuai dengan ketersediaan, dan selera makan anak. Kemampuan ibu untuk menyajikan menu sayur secara menarik dan membujuk anak supaya mau mengonsumsi sayur dan buah masih kurang. Praktik pemberian sayur dan buah oleh ibu tersebut juga dipengaruhi oleh panutan ibu dalam penyediaan sayur dan buah, kurangnya informasi kesehatan yang diperoleh ibu terkait sayur dan buah, dan budaya yang dianut mendukung kurangnya konsumsi sayur dan buah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perilaku konsumsi sayur dan buah anak prasekolah tergantung dari praktik ibu dalam penyediaan konsumsi sayur dan buah.
DETERMINAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU MULTIPARA DI KABUPATEN JENEPONTO Ida Leida M. Thaha; Rahmatillah Razak; Ansariadi Ansariadi
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 4: DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.411 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i4.534

Abstract

Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu strategi global yang dicanangkan WHO dan UNICEF untuk mengurangi angka kematian bayi dan neonatal. Pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Jeneponto pada tahun 2013 sebesar 67,7%, belum mencapai target nasional yaitu 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deteminan yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu multipara. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Wawancara dilakukan pada 262 ibu multipara yang memiliki bayi usia 6-12 bulan. Sampel diperoleh dengan cara proporsional random sampling. Analisis data menggunakan uji statistik chi square dengan p=0,05. Penelitian ini menemukan bahwa sebesar (26,3%) ibu mutlipara yang memberikan ASI eksklusif. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel yang berhubungan dengan pemberberian ASI eksklusif oleh ibu multipara, yaitu tingkat pengetahuan ibu (0,000), sikap ibu (0,000) dan penerimaan informasi dari petugas kesehatan (0,000), sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif yaitu usia ibu (0,237), tingkat pendidikan ibu (0,468), tingkat pendidikan suami (0,476), status pekerjaan ibu (0,289), dan usia kehamilan ibu (0,095). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu, sikap ibu dan penerimaan informasi dari petugas kesehatan dengan pemberian ASI eksklusif oleh ibu multipara di Kabupaten Jeneponto.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM TINGKAT RUMAH TANGGA DI SULAWESI SELATAN Nadimin Nadimin
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 4: DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.512 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i4.530

Abstract

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan mental sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia. Upaya pencegahan GAKY dilakukan melalui penggunaan garam beryodium. Tingkat penggunaan garam beryodium di Sulawesi Selatan belum memenuhi target garam beryodium untuk semua rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan penggunaan garam beryodium tingkat rumah tangga di Sulawesi Selatan. Data dikumpulkan melalui kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) Sulawesi Selatan tahun 2014 yang dirancang secara cross sectional survey, menggunakan sampel keluarga yang memiliki balita usia 0-59 bulan yang dipilih secara klaster. Data tingkat pendidikan dikumpulkan melalui wawancara, sedangkan data penggunaan garam beryodium dikumpulkan dengan metode beryodium tes. Hasil penelitian menunjukkan jumlah rumah tangga yang menggunakan garam beryodium sebanyak 77,4%. Jenis garam yang terbanyak digunakan adalah garam curah (55%) dengan pertimbangan utama dalam pemilihan jenis garam yang terbanyak karena harganya yang murah (47,5%). Masih banyak orang tua yang memiliki tingkat pendidikan hanya sampai tamat SD, baik untuk ayah (36,4%) maupun ibu (34.4%). Ada hubungan yang bermakna antara penggunaan garam beryodium di rumah tangga dengan tingkat pendidikan ayah (p=0,000) dan tingkat pendidikan ibu (p=0,000). Rumah tangga yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi cenderung menggunakan garam beryodium. Perlu ditingkatkan promosi penggunaan garam beryodium dan memberikan subsidi atau penyediaan garam beryodium secara gratis terutama bagi keluarga prasejahtera dan rumah tangga di daerah endemis gondok.
HARAPAN DAN KENYATAAN PASIEN JKN TERHADAP PELAYANAN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UNHAS Nurul Istiqna
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 4: DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.034 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i4.545

Abstract

Peta alur penyelenggaraan BPJS tertera bahwa kepuasan pasien pada pengguna BPJS, yaitu 75%, dan akan menjadi 85% pada tahun 2019. Berdasarkan data sekunder RS Universitas Hasanuddin bahwa kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan dari Januari-Desember tahun 2014 diperoleh pada triwulan I kepuasan pasien hanya sebesar 66%, pada triwulan II kepuasan pasien hanya sebesar 64,47%, pada triwulan III dan triwulan IV sebesar 100%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan harapan dan pelayanan yang diterima oleh pasien JKN terhadap kualitas pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin. Jenis penelitian ini adalah observational dengan teknik cross sectional. Populasi adalah pasien JKN Instalasi Rawat Jalan pada RS Universitas Hasanuddin sebesar 28.415, teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel sebesar 110. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan metode servqual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pelayanan rawat jalan yang diterima pasien JKN terhadap kualitas pelayanan rawat jalan di RS Universitas Hasanuddin, belum memuaskan dengan nilai gap sebesar -0,07. Dari segi variabel, pasien merasa belum puas terhadap kompetensi teknis petugas -0,07, akses pelayanan -0,07, efektivitas pelayanan -0,17, efisiensi pelayanan -0,04, kesinambungan pelayanan -0,05, keamanan -0,06, kenyamanan -0,02, informasi -0,05, ketepatan waktu -0,13, dan variabel hubungan antar manusia -0,03. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasien tidak puas terhadap kualitas pelayanan rawat jalan.
KEARIFAN LOKAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL SUKU TABURTA DALAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BERBASIS RUMAH TANGGA Marthen Sagrim; Nur Nasry Noor; Ridwan M. Thaha; Alimin Maidin
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 4: DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.86 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i4.526

Abstract

Program PHBS merupakan salah satu tatanan dalam rumah tangga sehat yang hendak dicapai dengan pemberdayaan anggota rumah tangga yang diharapkan masyarakat tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta ikut berperan aktif dalam gerakan-gerakan peningkatan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengkaji kearifan lokal yang dapat mempengaruhi perubahan dan pemahaman suku Taburta dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi Rumah Tangga di Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kampung Taria Distrik Megambilis Kabupaten Mamberamo Tengah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi etnografi. Informan penelitian adalah masyarakat KAT suku Taburta, kepala suku, Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA), petugas kesehatan (dokter), dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Membramo Tengah. Hasil penelitianc menunjukkan Suku Taburta sangat menjunjung tinggi adat istiadat terkait nilai-nilai kesehatan yang mereka pahami. Terdapat nilai yang berkenan dengan PHBS, yakni penimbangan bayi dan balita, JPKM, olahraga dan aktifitas fisik, penggunaan air bersih, dan memberantas jentik nyamuk. Nilai-nilai yang tidak berkenan dengan PHBS, yakni persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI ekslusif, pola makan dan gizi seimbang, tidak merokok, dan pemanfaatan jamban sehat. Kebijakan dan program intervensi PHBS berbasis rumah tangga hendaknya dilakukan dengan merujuk pada kearifan lokal masyarakat suku setempat.
ANALISIS RISIKO KESEHATAN PAJANAN PM-10 PADA PEKERJA INDUSTRI READYMIX PT. X PLANT KEBON NANAS JAKARTA TIMUR Isnatami Nurul Azni; Bambang Wispriyono; Meliana Sari
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 4: DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.589 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i4.522

Abstract

Pajanan agen risiko kesehatan dari lingkungan kerja berdampak pada timbulnya risiko penyakit akibat kerja sehingga pekerja menjadi tidak produktif. Oleh karena itu, untuk mengestimasi risiko kesehatan dari pajanan agen risiko berupa PM10 dari lingkungan kerja, sebuah penelitian analisis risiko telah dilakukan pada 70 orang pekerja industri readymix PT. X Plant Kebon Nanas. Risiko kesehatan akibat pajanan PM10 dihitung dengan membandingkan asupan PM10 dengan dosis referensi. Konsentrasi PM10 diukur pada 6 titik dengan konsentrasi rata-rata yaitu 0,289 mg/m3. Perhitungan risiko yang diterima saat ini (realtime) terdapat 21,4% pekerja yang berada dalam kategori berisiko. Hasil estimasi risiko yang diterima seumur hidup (lifetime) hanya 2 orang pekerja yang dalam kategori tidak berisiko. Manajemen risiko yang dapat dilakukan adalah dengan menurunkan konsentrasi menjadi 0,08 mg/m3. Dengan konsentrasi tersebut pekerja diestimasikan aman bekerja selama 11 jam per hari dan 362 hari per tahun.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MAHASISWA FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS IQRA TERHADAP HIV DAN AIDS DI KABUPATEN BURU Andi Ummu Salmah; Nurjanna La Adili; Rahma Rahma
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 4: DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.608 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i4.532

Abstract

Sangat sedikit kaum muda yang memiliki pengetahuan yang memadai dan benar tentang IMS termasuk HIV dan AIDS. Dilaporkan setiap 14 detik satu orang remaja terinfeksi HIV dan AIDS. Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan perilaku terhadap HIV dan AIDS pada mahasiswa Fakultas Agama Islam (program studi Pendidikan Agama Islam dan program studi Komunikasi Penyiaran Islam) Universitas Iqra Buru di Kabupaten Buru. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Populasi adalah seluruh mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Iqra Buru. Sampel adalah 60 mahasiswa Fakultas Agama Islam. Penarikan sampel menggunakan stratified random sampling dengan besar sampel 41 mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam dan 19 mahasiswa program studi Komunikasi Penyiaran Islam. Analisis data yang dilakukan adalah uji t independen. Hasil penelitian diperoleh variabel yang menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05) yaitu pengetahuan (p=0,001) dan tindakan (0,000) sedangkan variabel yang tidak memiliki perbedaan adalah sikap (0,143) terhadap HIV dan AIDS. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada perbedaan pengetahuan dan tindakan mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam dan program studi Komunikasi Penyiaran Islam.
MODEL PEMBERDAYAAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS Endang Triyanto; Atyanti Isworo; Eva Rahayu
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 4: DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.806 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i4.528

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. DM hanya dapat dikendalikan, sehingga dibutuhkan kepatuhan dalam pengobatan. Pasien diabetes sering merasa bosan menjalani pengobatan jangka panjang. Penyebab tidak patuh adalah tidak memahami tujuan, manfaat, kurangnya dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan yang minimal. Tujuan penelitian untuk membuktikan pengaruh model pemberdayaan secara terpadu terhadap kepatuhan pasien diabetes dalam menjalani perawatan. Desain penelitian ini menggunakan one group pre post test design. Hasil yang diperoleh sebelum dilakukan perlakuan pemberdayaan secara terpadu, sebagian besar responden memiliki tingkat kepatuhan rendah sebesar 67%. Setelah diberikan perlakuan, kepatuhan responden meningkat dengan tingkat kepatuhan tergolong tinggi mencapai 80%. Model pemberdayaan terpadu dapat meningkatkan kepatuhan secara signifikan. Terdapat pengaruh yang signifikan antara perlakuan model pemberdayaan terpadu dengan penurunan kadar glukosa darah sewaktu. Rerata kadar glukosa darah sewaktu yang semula 188,83 mg/dl turun menjadi 106,43 mg/dl. Tenaga kesehatan bersama keluarga dan penderita bersama-sama secara terpadu mendampingi, memberi motivasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien.
URGENSI PERUBAHAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DALAM MENURUNKAN IMS, HIV DAN AIDS PADA KOMUNITAS LSL DI KABUPATEN JEMBER Dewi Rokhmah; Khoiron Khoiron
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 4: DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.682 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i4.524

Abstract

Program penanggulangan AIDS populasi LSL selama ini telah menerapkan berbagai metode untuk merubah perilaku yang berisiko tinggi. Namun prevalensi HIV pada populasi LSL tetap saja naik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis urgensi perubahan Stategi Kebijakan dalam MenurunkanIMS dan HIV dan AIDS pada Komunitas LSL Di Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan antara kuantitatif secara survei analitik dengan kualitatif melalui indept interview. Survei dilakukan melalui purposive sampling pada 89 LSL, kemudian data dianalisa menggunakan regeresi logistic. Data kualitatif dianalisis secara tematic content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Program PMTS melalui sosialisasi save sex pada komunitas LSL tidak efektif dalam menurunkan prevalensi IMS dan HIV dan AIDS. Terbukti penemuan kasus baru pada komunitas LSL cenderung naik baik dari sisi jumlah maupun usia yang semakin muda. Hal ini diperburuk dengan hasil indepth interview yang menunjukkan berbagai kendala dalam melalukan sosialisai safe sex pada komunitas LSL, yaitu alasan kenikmatan dan kenyamanan seksual, sehingga perilaku berisiko seperti bergonta ganti pasangan tanpa kondom masih banyak terjadi. Jadi pendekatan kebijakan safe sex melalui program PMTS tidak efektif menurunkan prevalensi IMS, HIV dan AIDS pada komunitas LSL di Kabupaten Jember.

Page 1 of 1 | Total Record : 9