ABSTRAK Latar belakang: Rumah sakit dalam kegiatan operasionalnya perlu didukung oleh sumber daya manusia (SDM) berkualitas agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. RSUD Kota Bau-Bau dihadapkan dengan keterbatasan SDM salah satunya bagian administrasi yang berimplikasi pada tingginya beban kerja sehinga menyebabkan kinerja belum optimal. Tujuan: Untuk menganalisis sumber daya manusia di bidang administrasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bau-Bau. Metode: Penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan data kuantitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dan analisis dokumen. Penelitian melibatkan tujuh informan. Hasil: Staf administrasi di RSUD Kota Bau-Bau bekerja lima hari dalam seminggu dari jam 08.00 hingga 17.00 WITA, dengan total waktu kerja tahunan sebanyak 1768 jam atau 40 jam per minggu setelah mempertimbangkan cuti, pelatihan, dan hari libur. Manajemen menggunakan data ini untuk merencanakan tugas dan kebutuhan sumber daya manusia secara efisien, menjamin penyelesaian tugas tepat waktu tanpa membebani staf. RSUD Kota Bau-Bau juga menerapkan standar beban kerja dan kelonggaran yang efektif dalam administrasi dan pelayanan. Meskipun demikian, RSUD Kota Bau-Bau menghadapi kekurangan signifikan tenaga kerja administrasi yang tidak mencukupi standar beban kerja, sehingga direkomendasikan untuk menambah staf administrasi sesuai standar beban kerja untuk meningkatkan pelayanan optimal. Kesimpulan: RSUD Kota Bau-Bau dipandang mampu mengelola waktu kerja dan beban kerja staf administrasi, namun dengan beban kerja saat ini, RSUD masih dihadapkan dengan kurangnya tenaga kerja administrasi. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan staf dan peningkatan keterampilan serta kolaborasi sehingga mampu meningkatkan kualitas maupun efisiensi dalam pelayanan. ABSTRACT Background: Hospitals in their operational activities need to be supported by quality human resources (HR) to provide effective and efficient healthcare services. RSUD Kota Bau-Bau faces human resource limitations, particularly in the administrative department, resulting in high workloads and suboptimal performance. Objective: To analyze human resources in the administrative field of RSUD Kota Bau-Bau. Method: The research adopts a qualitative method with a descriptive approach and quantitative data analysis. Data were gathered through interviews and document analysis involving seven informants. Results: Administrative staff at RSUD Kota Bau-Bau work five days a week from 08:00 to 17:00 WITA, totaling 1768 annual working hours or 40 hours per week, accounting for leave, training, and holidays. Management utilizes this data to plan tasks and human resource needs efficiently, ensuring timely task completion without burdening staff. RSUD Kota Bau-Bau also implements effective workload standards and flexibilities in administration and service. However, the hospital faces a significant shortage of administrative staff, failing to meet workload standards. It is recommended to increase administrative staff according to workload standards to enhance optimal service delivery. Conclusion: RSUD Kota Bau-Bau manages administrative work hours and workload effectively. Nevertheless, the current workload indicates a shortage of administrative personnel. Therefore, additional staffing and skill enhancement, coupled with collaboration, are essential to improve service quality and efficiency. However, if the goal is purely to imitate beauty standards that are not in accordance with Islamic values, it needs to be considered further. In Islam, maintaining a healthy body is considered important. If the whitening infusion procedure does not harm health, it can be considered more acceptable.