cover
Contact Name
Rifki Sakinah Nompo
Contact Email
sentanijurnal@gmail.com
Phone
+6282399677431
Journal Mail Official
sentanijurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Youmakhe Jalan Masuk Pasar Baru Sentani Depan Lap. Futsal Kabupaten Jayapura
Location
Kab. jayapura,
P a p u a
INDONESIA
Sentani Nursing Journal
ISSN : 2615286X     EISSN : 27985075     DOI : https://doi.org/10.52646/snj
Core Subject : Health,
Sentani Nursing Journal merupakan publikasi ilmiah berupa hasil-hasil peneitian dalam bidang ilmu keperawatan dan ilmu kesehatan
Articles 78 Documents
PENGARUH LATIHAN PASIF (STRETCHING) TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI LUTUT PADA LANSIA DI PANTI BINA LANJUT USIA KABUPATEN JAYAPURA Aji Subekti; Kismiyati Kismiyati; Vertianingsih Patungo
Sentani Nursing Journal Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : Jayapura Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/snj.v1i1.3

Abstract

Seiring dengan bertambahnya usia, timbul perubahan-perubahan sebagai akibat proses menua (aging process), meliputi perubahan fisik mental, spiritual dan psikososial. Dari berbagai masalah ternyata gangguan muskuloskeletal menempati urutan kedua (6%) setelah penyakit kardiovaskuler pada lansia. Upaya yang dapat dilakukan dengan pemberian latihan atau terapi latihan pasif (stretching). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh latihan pasif (stretching) terhadap penurunan nyeri sendi lutut pada lansia. Jenis penelitian yaitu penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pre-post test pada dua grup kasus dan kontrol. Populasi adalah seluruh lansia dengan kelompok kasus sebanyak 6 orang dan kelompok kontrol sebanyak 6 orang. Data intensitas nyeri diperoleh menggunakan skala Verbal Numerical Rating Scale (VNRS) setelah dilakuan tes Laseque dan O’conel. Adapun teknik latihan pasif pasif (stretching) sebagai eksperimen dalam penurunan intensitas nyeri sendi. Hasil pengukuran diperoleh bahwa intensitas nyeri lansia pada kelompok kasus sebelum latihan pasif (stretching) pada lutut diperoleh intensitas nyeri ringan sebanyak 1 orang (16,7%), nyeri sedang sebanyak 2 orang (33,3%) dan nyeri berat sebanyak 3 orang (50%). Sedangkan pada kelompok kontrol, yakni nyeri ringan sebanyak 1 orang (16,7%) dan nyeri sedang sebanyak 5 orang (83,3%). Sesudah pemberian latihan pasif (stretching) pada lutut didapatkan pada kelompok kasus selama 7 hari terjadi penurunan intensitas nyeri, yakni tidak ada nyeri sebanyak 1 orang (16,7%), nyeri ringan sebanyak 4 orang (66,6%) dan nyeri sedang sebanyak 1 orang (16,7%). Terdapat pengaruh latihan pasif (stretching) terhadap penurunan nyeri sendi lutut pada lansia di Panti Bina Lanjut Usia Kabupaten Jayapura (p-value = 0,001).Kata kunci : Nyeri Sendi Lutut, Latihan Pasif, Stretching, Lansia
GAMBARAN KARAKTERISTIK BALITA DENGAN MALARIA DI PUSKESMAS SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Asrisal Asrisal
Sentani Nursing Journal Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : Jayapura Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/snj.v1i1.4

Abstract

Malaria adalah penyakit yang mengancam nyawa yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Anak balita merupakan salah satu kelompok yang rentan terinfeksi malaria. Diperkirakan sekitar 438.000 angka kematian akibat malaria diseluruh dunia pada tahun 2015, 69% terjadi pada balita. Tujuan penelitian untuk menggambarkan karakteristik balita dengan malaria di Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura. Jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura pada bulan Agustus 2016. Populasi dalam penelitian adalah orang tua dari balita dengan malaria yang berobat di Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura dengan jumlah sampel sebanyak 59 orang. Data diperoleh menggunakan kuesioner dan dianalisa secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan Sebagian besar umur balita yang terkena malaria adalah yang berumur 2 tahun (28,8 %), jenis kelamin laki-laki (52,5 %), jenis malaria Tropika (74,6 %), keluhan awal dengan kriteria berat sebanyak 41 responden (69,5 %) dan lingkungan tempat tinggal tidak berisiko tinggi malaria sebanyak 35 responden (59,3 %).Kata kunci : Malaria, Karakteristik, Balita.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK TENTANG KESEHATAN GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA KELAS IV DAN V DI SD INPRES KEMIRI SENTANI Gerson Iklen; Kismiyati Kismiyati; Viertianingsih Patungo
Sentani Nursing Journal Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : Jayapura Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/snj.v1i1.5

Abstract

Karies gigi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak. Karies gigi dapat disebabkan oleh banyak faktor. Faktor penyebab utama adalah interaksi antara host (gigi dan saliva), mikroorganisme, substrat dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap anak tentang kesehatan gigi dengan kejadian karies gigi pada siswa kelas IV dan V di SD Inpres Kemiri Sentani. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V yang berusia 9-13 tahun yang berjumlah 110 anak, teknik pengambilan sampel menggunakan Stratified Random Sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan tentang karies gigi, kuesioner sikap tentang karies gigi, dan lembar observasi karies gigi. Teknik analisis menggunakan uji chi square, dengan tingkat kepercayaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang memiliki pengetahuan baik tentang karies gigi yaitu 104 responden (94,5%), sedangkan anak yang memiliki pengetahuan kurang tentang karies gigi yaitu responden 6 (5,5%). Anak yang memiliki sikap baik tentang karies gigi yaitu 108 responden (98,2%), sedangkan anak dengan sikap kurang tentang kesehataan gigi yaitu 2 responden (1,8%). Kemudian anak yang memiliki karies gigi yaitu 82 responden (74,5%) dan anak yang tidak memiliki karies gigi yaitu 28 responden (25,5%). Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan pengetahuan anak dengan kejadian karies gigi dengan (p = 0,649), begitupun dengan sikap anak dengan kejadian karies gigi tidak terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,421).Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Anak, Kesehatan Gigi, dan Karies Gigi
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE LANSIA DI PANTI BINA LANJUT USIA JAYAPURA Risman Takamokan; Viertianingsih Patungo
Sentani Nursing Journal Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : Jayapura Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/snj.v1i1.6

Abstract

Personal hygiene merupakan hal yang sangat penting dan harus dipertahankan karena personal hygiene akan mempengaruhi kesehatan, kenyamanan, keamanan dan kesejahteraan. Lansia sangat rentan dengan berbagai penyakit dan mengalami penurunan fisik, sehingga kebutuhan personal hygiene lansia pun semakin tinggi. Dukungan keluarga sangat diharapkan dapat membantu pemenuhan personal hygiene lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga terhadap pelaksanaan personal hygiene lansia di Panti Bina Lanjut Usia Kabupaten Jayapura.Jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study. Lokasi penelitian dilakukan di Panti Bina Lanjut Usia Kabupaten Jayapura pada bulan Juli 2016. Populasi dalam penelitian adalah seluruh lansia di Panti Bina Lanjut Usia Kabupaten Jayapura dengan jumlah sampel sebanyak 43 lansia. Data diperoleh menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dukungan sosial keluarga terhadap pelaksanaan personal hygiene lansia di Panti Bina Lanjut Usia Kabupaten Jayapura. Hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan sosial keluarga lansia dalam pemenuhan personal hygiene lansia di Panti Bina Lanjut Usia sebagian besar kurang baik (53,5%) dan pelaksanaan personal hygiene lansia di Panti Bina Lanjut Usia sebagian besar dilakukan dengan baik (69,8%). Dengan tingginya dukungan sosial keluarga terhadap pemenuhan personal hygiene lansia, sehingga lansia dapat memenuhi kebutuhan personal hygiene.Kata kunci : Dukungan Sosial Keluarga, Personal Hygiene, Lansia
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PEMELIHARAAN VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI DI SMA NEGERI 1 SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Seba Haba; Kismiyati Kismiyati; Viertianingsih Patungo
Sentani Nursing Journal Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : Jayapura Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/snj.v1i1.7

Abstract

Salah satu perilaku pemeliharaan alat reproduksi wanita adalah dengan melakukan pemeliharaan vulva hygiene. Remaja putri yang berada dalam masa peralihan disertai dengan proses kematangan organ reproduksinya, perlu mendapatkan perhatian khusus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dalam pemeliharaan vulva hygiene saat menstruasi di SMAN 1 Sentani. Desain penelitian ini adalah analitik observasional menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 orang. Masing- masing variabel diteliti dengan menggunakan uji Statistik Spearman’s dengan tingkat signifikan p < 0,05 untuk mengetahui hubungan dari masing-masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan remaja putri yang berpengetahuan baik tentang pemeliharaan vulva hygiene sebanyak 63 responden (96,9%). Sikap remaja putri tentang pemeliharaan vulva hygiene dalam kategori baik sebanyak 46 responden (70,8%). Kemudian diperoleh hasil tentang pemeliharaan vulva hygiene dalam kategori baik sebanyak 46 responden (70,8%). Untuk mengetahui hubungan antara ketiga variabel, digunakan uji statistik Rank Spearman’s. Hasil analisis data tersebut adalah terdapat hubungan antara pengetahuan remaja putri terhadap pemeliharaan vulva hygiene saat menstruasi dibuktikan dengan (p=0,011), dan tidak terdapat hubungan antara sikap remaja putri terhadap pemeliharaan vulva hygiene saat menstruasi dibuktikan dengan (p=0,487).
HUBUNGAN ANTARA RESPON KEHILANGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PANTI BINA LANJUT USIA JAYAPURA Syahafiah Tanarubun; Suriyani Suriyani; Risna Ampulembang
Sentani Nursing Journal Vol. 1 No. 2 (2018): Agustus
Publisher : Jayapura Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/snj.v1i2.8

Abstract

Kehilangan adalah kejadian secara universal yang sifatnya unik bagi setiap individu yang mengalami suatu pengalaman dalam kehidupannya, sedangkan tingkat kecemasan merupakan manifestasi dari respon kehilangan yang dirasakan atau dialami secara emosional oleh seseorang dengan objek ancaman yang tidak begitu jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan respon kehilangan dengan tingkat kecemasan pada lansia. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27-28 Juni 2016 di Panti Bina Lanjut Usia Jayapura. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan total sampling sebanyak 43 lansia. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan uji korelasi Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon kehilangan pada lansia di Panti yang menerima 42 lansia (100%), dimana mayoritas mengalami kecemasan normal 38 lansia (90,5%) dan yang mengalami kecemasan ringan 4 lansia (9,5%). Lansia yang merespon kehilangan dengan kategori tidak menerima kehilangannya ada 1 lansia (100%), dimana lansia ini mengalami kecemasan ringan. Hasil penelitian ini menunjukan Adanya hubungan yang kuat antara respon kehilangan dengan tingkat kecemasan pada lansia di Panti Bina Lanjut Usia (p=0,004).Diharapkan bagi lansia dapat menghadapi respon kehilangan secara adaptif.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KETERAMPILAN PERAWAT DALAM MELAKUKAN TINDAKAN BANTUAN HIDUP DASAR DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD YOWARI KABUPATEN JAYAPURA Anie Mairuhu; Puji Rahayu; Siti Kastela
Sentani Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : Jayapura Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/snj.v2i1.10

Abstract

Latar Belakang: Bantuan hidup dasar adalah tindakan darurat untuk membebaskan jalan napas, membantu pernapasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu. Bantuan hidup dasar biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat, sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat bahkan kematian pada korban kecelakaan atau henti jantung. Metode Penelitian: adalah metode deskriptif korelasional Banyaknya jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel minimal yaitu 38 responden dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Analisis data berdasarkan presentase dan dideskripsikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil: Correlation Coefficient sebesar r = 0.458 dengan sig. (2-tailed) adalah 0,004 ( < 0.05). Hal ini berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan keterampilan perawat dalam melakukan tindakan BHD di RSUD Yowari. Tingkat hubungan antara kedua variabel sebesar (positif) 0.458, yang berarti kekuatan hubungan berada pada tingkat hubungan sedang, selain itu hubungan bernilai positif ini berarti peningkatan pengetahuan diikuti peningkatan keterampilan perawat dalam melakukan tindakan BHD. Kesimpulan: Bantuan hidup dasar merupakan pengetahuan ataupun keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang perawat guna menunjang perannya sebagai provider kesehatan yang profesional. Pengetahuan perawat akan dapat menentukan kualitas dari pelayanan yang akan diberikan, semakin tinggi pengetahuan maka layanan akan semakin berkualitas dan sebaliknya.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MERAUKE Dominggas Koupun; Viertianingsih Patungo; Hulman Simanjuntak
Sentani Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : Jayapura Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/snj.v2i1.29

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang menular disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularannya adalah melalui dahak yang mengandung kuman tuberkulosis. Gejala umum TB pada orang dewasa adalah batuk yang terus menerus selama dua minggu atau lebih dan bila tidak diobati maka setelah lima tahun pasien sebagian besar akan meninggal. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dengan keberhasilan pengobatan penderita tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Daerah Merauke. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian correlative deskriptif, Jenis penelitian yang digunakan adalah survey. Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita BTA Positif di RSUD Merauke sebanyak 320 penderita. Sampelnya menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 30 penderita. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dan observasi. Analisis data menggunakan analisis korelasi product moment. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi product moment memperoleh nilai rho=0,819 yang berpola positif, diartikan bahwa dukungan sosial keluarga memiliki hubungan dengan keberhasilan pengobatan penderita tuberkulosis paru di RSUD Merauke. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang sangat kuat antara dukungan sosial keluarga dengan keberhasilan pengobatan. Diharapkan bagi penderita tuberkulosis paru agar perlu berobat secara terus menerus tanpa terputus walaupun telah merasa lebih baik atau sehat.Kata Kunci: Dukungan Sosial Keluarga, Keberhasilan Pengobatan, Tuberkulosis Paru
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN GANGGUAN JIWA DI KLINIK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA Indrawaty Ismail; Muh Rhomandoni; Makmun Rosidy
Sentani Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : Jayapura Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/snj.v2i1.30

Abstract

Latar belakang: gangguan jiwa di seluruh dunia sudah menjadi masalah yang sangat serius.Dalam penanganan terhadap pasien gangguan jiwa obat bukanlah segala-galanya, namun peran keluarga sangat diharapkan terhadap proses penyembuhan/ pengobatan pasien gangguan jiwa, karena semua pasien gangguan jiwa yang dalam perawatan harus berada di tengah keluarga. Peran keluarga yang perlu diperhatikan kepada pasien gangguan jiwa adalah kepatuhan minum obat. Tujuan: penelitian untuk mengetahui hubungan peran keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien gangguan jiwa di klinik rawat jalan Rumah SakitJ iwa Daerah Abepura. Metode penelitian kuantitatif dengan studi cross sectional. Sampel: dalam penelitian ini sebanyak 37 keluarga pasien gangguan jiwa. Analisis data: menggunakana nalisis univariat dan analisis bivariat dengan ujichi-square.Hasil penelitian: diperoleh bahwa peran keluarga pasien gangguan jiwa di RSJD Abepura yang terbanyak mempunyai peran baik sebanyak 35 responden (94,6%) dan kepatuhan minum obat pasien yang paling banyak adalah pasien patuh minum obat sebanyak 31 responden(83,8%), hasil analisis menunjukkan diperoleh pvalue = 0,023 atau (p value< 0,05). Kesimpulan: ini berarti Ha diterima artinya ada hubungan antara peran keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien gangguan jiwa RSJD Abepura.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN STRES PADA IBU RUMAH TANGGA (IRT) BERSTATUS HIV-AIDS DI KLINIK ANIMHA RSUD MERAUKE Maria Maturbongs; Rifki Nompo; Makmun Rosidi
Sentani Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : Jayapura Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/snj.v2i1.31

Abstract

Pendahuluan: Klinik Animha Merupakan salah satu rujukan pasien Satu pusat HIV-AIDS di papua dan sejak beberapa tahun terakhir dan terus meningkat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kasus kasus HIV-AIDS yang terjadi pada ibu rumah tangga (IRT) yang mendukung dukungan keluarga. IRT dengan HIV-AIDS yang kurang mendapatkan dukungan dari keluarga, disebabkan oleh tingginya stigma yang berkaitan dengan penyakit HIV-AIDS sehingga anggota keluarga menderita penyakit ini sering melanggar norma keluarga dan memalukan keluarga. Pada akhirnya mereka sering dikucilkan, ditelantarkan bahkan diisolasi dari lingkungan sehingga IRT berstatus HIV-AIDS menjadi stres.Oleh sebab itu peneliti yang perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan penurunan stres pada IRT berstatus HIV-AIDS. Metode: Deskriptif kuantitatif dengan analisis uji spearman menggunakan koesioner yang dilakukan pada 30 responden IRT berstatus HIV-AIDS pada klinik Animha. Hasil: Dukungan keluarga kategori tinggi sebanyak 25 orang (83,3%), kategori sedang 4 orang (18,3%) dan kategori rendah 1 orang (3,3%). Tingkatan stres terdapat pada kategori sedang sebanyak 25 orang (83,3%) dan kategori rendah sebanyak 5 orang (16,7%). Kesimpulan: Ada hubungan yang rendah antara hubungan keluarga dengan penurunan stres sangat kuat antara dukungan keluarga dengan penurunan stres (r = 0,199) berpola negatif yang berarti semakin tinggi rendahnya dukungan keluarga tidak meningkatkan atau penurunan stres IRT HIV-AIDS. Bagi klinik Animha RSUD Merauke untuk tetap mempertahankan bahkan meningkatkan mutu pelayanan dan pengobatan yang sudah berjalan dengan baik. Hal ini sangat berdampak pada kualitas hidup bagi IRT berstatus HIV-AIDS tersebut.