cover
Contact Name
KHOLIL IMAM
Contact Email
stisdafabondowoso@gmail.com
Phone
+6285236510445
Journal Mail Official
kasbana@stisdafabondowoso.ac.id
Editorial Address
Jl. K. Massyur, RT. 016, RW. 000, Desa Ramban Kulon, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso Kode Pos : 68286
Location
Kab. bondowoso,
Jawa timur
INDONESIA
KASBANA : Jurnal Hukum Ekonomi Syariah
ISSN : 27743187     EISSN : 27743179     DOI : https://doi.org/10.53948/kasbana
Jurnal Kasbana merupakan media pengembangan ilmu pengetahuan keislaman yang fokus pada studi hukum ekonomi islam dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat yang diterbitkan oleh program studi Hukum Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Bondowoso Jawa Timur. Jurnal Kasbana adalah bagian dari komitmen STIS Darul Falah dalam dalam rangka melestarikan tradisi intelektual ahli sunnah wal jamaah melalui bidang kajian teoritik, gagasan, dan penelitian studi konten dan lapangan. Jurnal ini terbit dua kali setahun yaitu pada bulan Januari dan Juli. [ e-ISSN : 2774-3179 ] [ p-ISSN : 2774-3187 ] Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi email. kasbana@stisdafabondowoso.ac.id
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2024): Januari" : 8 Documents clear
ANSWERING THE CHALLENGES AND POTENTIAL DEVELOPMENT OF ISLAMIC INSURANCE IN INDONESIA: MENJAWAB TANTANGAN DAN POTENSI PERKEMBANGAN ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA Alamudi, Ichwan Ahnaz
KASBANA Vol 4 No 1 (2024): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Bondowoso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53948/kasbana.v4i1.103

Abstract

ABSTRACT This article is motivated by a large market share that reflects the very high interest of the Indonesian people in sharia insurance. Unfortunately, this great interest in Islamic financial products is sometimes not responded to by the Islamic insurance industry. In fact, the existence of Islamic insurance will make it possible to accelerate the rate of growth. This article uses literature data or library research with juridical-normative type. In this paper the author produces sharia insurance is a concept in which there is mutual risk among fellow participants. Thus, one another becomes the insurer of the risks that arise. This mutual risk-bearing is done on the basis of mutual assistance in kindness by each issuing tabarru' funds or benevolent funds (charity). Furthermore, Islamic insurance has the advantage of fulfilling a sense of justice making it an opportunity to grow, the concept of profit sharing in Islamic insurance where the amount is divided according to the proportion of the results obtained so that no one is harmed. Therefore, many conventional insurance companies have begun to look at the products of Islamic insurance. Keywords: Development, Law, Islamic Insurance.
IMPLEMENTASI AKAD-AKAD PADA KOPERASI SYARIAH : Perbedaan Antara Koperasi Syariah Dan Koperasi Konvensional Ikhsan, Muhammad Miftahul
KASBANA Vol 4 No 1 (2024): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Bondowoso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53948/kasbana.v4i1.106

Abstract

Sharia Cooperatives in Fatwa DSN Number 14 concerning Guidelines for the Establishment and Operation of Sharia Cooperatives in 2021 that sharia cooperatives are cooperatives that are created, managed, and run their businesses in accordance with sharia principles. This type of research uses literature research that takes data through information by obtaining library materials, data techniques that have been obtained by reviewing and analyzing, both in the form of books, journals, research results. As well as by using descriptive analysis techniques. Looking at the comparison related to the differences between conventional cooperatives and sharia cooperatives, it is very clear that sharia cooperatives have a prudent nature, where starting from supervisors who are competent related to sharia cooperatives, carrying out a profit-sharing system not based on interest, cooperation with sharia banks, raising funds that can be deposited can also be in the form of term savings. The distribution of funds is broader in focus on whether you want to make loans only, whether to do cooperation, or to carry out buying and selling, and has a social nature that can distribute Ziswaf funds to the community. Legal Basis of Sharia Cooperatives Article 87 paragraphs 3 and 4 of Law of the Republic of Indonesia Number 17 of 2012, Fatwa DSN MUI Number 141 of 2021 concerning Guidelines for the Establishment and Operation of Sharia Cooperatives. contracts used in sharia cooperatives such as:, Ba'i Al-Murabahah, Ba'i Al-Salam, Ba'i Al-Istishna, Ijarah, Shirkah, Wadi'ah, Qardh.
DIMENSI NILAI TAUHID DALAM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat Ikhsan, Muhammad Miftahul
KASBANA Vol 4 No 1 (2024): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Bondowoso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53948/kasbana.v4i1.107

Abstract

Religion has three main basics, namely faith, Islam and ihsan, discussion in faith is the value of tawhid, divinity. Islam teaches that religion is not only limited to worship, but can be applied in the aspect of living, by applying the principle of divinity, Ihsan in the sense of doing good deeds, is classified into 4 types, namely: doing good to Allah. This type of research uses literature research that takes data through information by obtaining library materials, data collection techniques for this research using documentation. data that has been obtained by reviewing and analyzing, both in the form of books, journals, research results. As well as by using descriptive analysis techniques. tawhid is to worship God with the belief that God is the creator of the universe and all that it contains. Tawhid is divided into three types, namely tauhid rububiyah, tauhid uluhiyyah, tauhid asma' wa trait. The economic aspect of life does not escape the eyes of Allah, with regard to zakat, it is explained that zakat is to cleanse people. The perspective of the value of tawhid in the Law of the Republic of Indonesia Number 23 of 2011 concerning Zakat Management that this law takes the source that fulfilling zakat is the obligation of Muslims in accordance with the Qur'an. In chapter two which discusses the principles in zakat management such as Amanah, expediency, justice, legal certainty, integration and accountability. So in terms of tawhid asma' wa the nature of this principle is indeed part of tawhid because this principle is also included in asmaul husna like justice in asmaul husna al-adlu which is all just.
RIBA DALAM AYAT AL-QUR’AN DAN HADITS : TINJAUAN TEKS DAN KONTEKS Hidayatullah, Hidayatullah; Arsal, Arsal; Efendi, Zul
KASBANA Vol 4 No 1 (2024): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Bondowoso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53948/kasbana.v4i1.108

Abstract

Penelitian ini memfokuskan analisis terhadap ayat dan hadits berkaitan dengan riba ditinjau secara teks dan konteks. penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan menjadikan buku dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan riba sebagai bahan hukum utamanya. Data-data yang dikumpulkan akan dianalisis dan diuraikan secara deksriptif analitis. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan. Pertama, berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an tersebut di atas, para ulama sepakat bahwa riba merupakan sesuatu yang dilarang karena ayat-ayat yang menjelaskan tentang keharaman riba dinilai sangat jelas dan secara kronologis dapat dipahami esensi pelarangan tersebut. Kedua, pelarangan riba dalam al-Qur’an memiliki relevansi dengan pergerakan sektor riil dalam ekonomi. Sebab, ekonomi yang berbasis pada riba dengan sendirinya akan mengabaikan underlying transaction yang merupakan basis dari sektor riil. Akibat para pemilik modal (kapitalis) dipastikan beruntung sedangkan para pengelola uang/pengusaha masih belum ada kejelasan, sehingga posisinya menjadi berimbang, tidak adanya keadilan. Sistem ekonomi ribawi tersebut dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan pertumbuhan ekonomi masyarakat dunia makin terjadi secara konstant. Dalam konteks ini, al-Qur’an membicarakan riba dalam konteks ekonomi makro, yakni melihat dampak riba terhadap ekonomi masyarakat secara agregat. Sistem ekonomi ribawi akan mempengaruhi investasi, semakin tinggi suku bunga. Ketika investasi semakin menurun, maka akan berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Di samping itu, sistem ribawi ini telah menjerumuskan negara-negara berkembang kepada debt trap (jebakan hutang).
ANALISIS PENAMBAHAN HARGA PADA SISTEM PEMBAYARAN CASH BERTAHAP PERSPEKTIF JUMHUR ULAMA DAN ULAMA KONTEMPORER Kusmastuti, Ines Prasheila
KASBANA Vol 4 No 1 (2024): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Bondowoso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53948/kasbana.v4i1.114

Abstract

Gradual cash payments provide many conveniences for the community. Buyers who do not have funds can purchase goods with a down payment and the remainder is paid according to the agreed time. The problem is that there is an additional price charged to buyers and this has the potential to include usury which is prohibited. This research aims to analyze the addition of prices in the gradual cash payment system from the perspective of a number of ulama and contemporary ulama. The research method used in this research is normative by collecting data through literature study. The results of this research show that adding prices to the gradual cash payment system according to Jumhur ulama is permissible and does not constitute usury because it is not aimed solely at making a profit. This addition also cannot be categorized as gharar because there is an agreement between both parties. On the other hand, contemporary scholars differ regarding the permissibility of adding prices to gradual cash payments. Scholars who allow it assume that price increases are not usury because they are done freely, while scholars who prohibit it assume that price increases are usury.
PROSES KEPEMILIKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM : Kritik Terhadap Uang Money Politik Arif Mukhlas, Abdulloh
KASBANA Vol 4 No 1 (2024): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Bondowoso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53948/kasbana.v4i1.124

Abstract

Abstrak Menguasai barang belum tentu mempunyai hak atas barang tersebut. Proses yang terjadi dalam penguasaan barang membawa pengaruh status orang yang menguasainya, sebagai orang yang mempunyai hak milik, hak pakai, hak mengatur atau tidak memiliki hak apapun. Menguasai barang melalui proses yang ilegal dalam perspektif ekonomi syariah atau hukum Islam, misalnya lewat mencuri atau korupsi, tidak memberikan dampak terhadap hak apapun. Sedangkan proses yang sesuai dengan aturan hukum syariah bisa memberikan status hak terhadap seseorang, baik hak milik, hak pakai maupun hak mengatur. Bagaimana dengan material yang diperoleh sebagai imbalan dari proses pertarungan politik? Artikel ini adalah hasil penelitian tentang proses kepemilikan dalam perspektif Islam, kritik terhadap uang money politik. Hasil penelitian dengan metode kualitatif ini menghasilkan data dan konklusi bahwa proses akad yang terjadi dalam money politik terdapat celah yang tidak sesuai dengan aturan akad yang ditetapkan dalam ekonomi syariah, baik sebagai jual beli maupun sebagai jual jasa. Sehingga material yang diterima oleh seorang yang memiliki hak pilih atau hak suara tidak bisa menjadi hak miliknya. Aktifitas money politik punya potensi mempengaruhi kebijakan pemilik hak suara dalam menentukan kebijakan dan menjatuhkan pilihan sesuai maslahat. Sehingga haram hukumnya dalam perspektif hukum Islam, kecuali money politik tersebut dilakukan oleh orang yang adil dengan lawan politik orang yang fasik. Karena untuk mempertahankan kemaslahatan atau hak seseorang, material yang diberikan bukan termasuk suap. Meskipun demikian bagi yang menentukan kebijakan atau masyarakat tetap tidak boleh menerima material tersebut, karena kewajiban mengambil kebijakan dengan berdasarkan maslahat tidak boleh memungut imbalan. Kata Kunci: Proses Kepemilikan, Money Politik.
PERAN BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) UGT NUSANTARA DALAM MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT Dia Meta; Lia Waroka; Muhammad Abrori
KASBANA Vol 4 No 1 (2024): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Bondowoso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53948/kasbana.v4i1.126

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui peran baitul mal wat tamwil (BMT) UGT Nusantara dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Metode dan jenis pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan buku-buku, artikel dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang mendukung tema penelitian, meliputi literatur tentang peran BMT yang meliputi ekonomi masyarakat, Baitul mal wat tamwil, dan peran BMT dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, peran BMT Nusantara dalam meningkatkan perekonomian masyarakat meliputi: seperti pengembangan usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha dengan mendorong kegiatan menabung dan mendukung pembiayaan kegiatan ekonomi. BMT memegang peranan penting karena dapat membantu memenuhi keinginan sebagian masyarakat muslim yang menginginkan jasa lembaga keuangan untuk mengelola perekonomiannya sesuai dengan ketentuan syariah.
ANALISIS PRAKTIK JUAL BELI DENGAN KONSEP MULTI LEVEL MARKETING (MLM) PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Andi Susanto
KASBANA Vol 4 No 1 (2024): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Bondowoso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53948/kasbana.v4i1.128

Abstract

Bisnis Multi Level Marketing (MLM) merupakan bisnis yang sudah lama ada dan berkembang di Indonesia. Sistem penjualan bisnis Multi Level Marketing (MLM) dilakukan dengan cara menjaring calon nasabah untuk menjadi konsumen dan sekaligus member dari perusahaan yang melakukan MLM tersebut. Ketika sudah resmi menjadi member, maka tugas member tersebut adalah mencari calon member-member baru lebih banyak lagi. Mengenai produk atau barang yang dijual apakah halal atau haram tergantung kandungannya, apakah terdapat sesuatu yang diharamkan Allah seperti unsur babi, khamr, bangkai atau darah. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif dengan library research (kajian pustaka). Hasil penelitian adalah hukum dari bisnis Multi Level Marketing (MLM) yaitu diperbolehkan selama bisnis tersebut bebas dari riba (permainan bunga), zhulm (merugikan atau tidak adil terhadap salah satu pihak), gharar (penipuan), dharar (bahaya), jahalah (tidak transparan/ketidakjelasan) dan maysir (perjudian atau arisan berantai).

Page 1 of 1 | Total Record : 8