cover
Contact Name
Singgih Wibowo
Contact Email
singgihwibowo@kemenperin.go.id
Phone
+6285782792443
Journal Mail Official
singgihwibowo@kemenperin.go.id
Editorial Address
Jl. Pangeran Sogiri No. 283, Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Warta AKAB
Published by Politeknik AKA Bogor
ISSN : 02159929     EISSN : 28079574     DOI : 10.55075
Warta AKAB adalah jurnal nasional yang dikelola oleh Politeknik AKA Bogor dan telah terindeks Google Scholar serta Garuda. Pertama kali diterbitkan pada Juli tahun 1998 dan terbit dua kali setiap tahunnya. Jurnal Warta AKAB memiliki tujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian, report maupun review yang telah diseleksi melalui proses peer review. Warta AKAB mempublikasikan paper penelitian, short communication, dan paper review terkait bidang kimia baik dari skala pendidikan sampai penerapan di industri. Beberapa topik yang menjadi pilihan dalam Warta AKAB tetapi tidak menutup untuk topik lainnya, antara lain : Analisis Kimia Biokimia Kimia Organik dan Bahan Alam Kimia Fisika Ilmu Bahan/Material Teknik dan Reaksi Kimia Elektrokimia Nanoteknologi Ilmu Pangan Penjaminan Mutu Industri Pangan Ilmu Lingkungan Pengolahan Limbah Industri Teknologi Konversi Energi Industri 4.0 pada Bidang Industri Kimia dan Pangan
Articles 102 Documents
EVALUASI ANTIBAKTERI KAIN KASA TERMODIFIKASI Ag, KRISTALIN TiO2/Ag, DAN KITOSAN/Ag DENGAN VARIASI URUTAN PELAPISAN TERHADAP AKTIVITAS Escherichia coli Sotya Rawiningtyas
Journal Warta AKAB Vol 46, No 1 (2022): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v46i1.75

Abstract

Sterilitas kain kasa sangat berpengaruh terhadap pencegahan kontaminasi silang pada luka terbuka. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sterilitas dan memberikan nilai tambah pada kain kasa adalah dengan pelapisan menggunakan bahan yang memiliki aktivitas antibakteri. Pada penelitian ini telah dilakukan pelapisan kain kasa menggunakan kristalin TiO2/Ag, Diaminperak, dan komposit kitosan/Ag melalui metode dip coating-teknik paddry cure dengan variasi urutan pelapisan. Sintesis kristalin TiO2/Ag dilakukan dengan metode sol-gel menggunakan pelarut etanol. Karakterisasi hasil sintesis dilakukan menggunakan FTIR dan XRD. Kain kasa hasil pelapisan dikarakterisasi menggunakan XRD dan diuji antibakterinya menggunakan metode optical density terhadap aktivitas Escherichia coli pada variasi waktu inkubasi jam ke-3, 6, 9, 12, dan 24. Antibakteri juga dievaluasi terhadap kain kasa yang telah dilakukan pencucian. Hasil uji antibakteri optimum diperoleh pada kain kasa dengan urutan pelapis TiO2/Ag- Kitosan/Ag- Ag yang memiliki daya hambat lebih dari 65% setelah jam ke-6 inkubasi. Kain kasa yang memiliki daya hambat optimum kemudian dicuci dengan surfaktan Tween-80 0.2 % (v/v) menggunakan sonic washer selama 5 menit. Daya hambat setelah 3x pencucian diketahui masih cukup baik yaitu 63.54% pada jam ke-24.
EKSTRAKSI FENOLIK TOTAL TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida) DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN Kartini Afriani
Journal Warta AKAB Vol 44, No 1 (2020): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v44i1.119

Abstract

Ekstraksi tanaman suruhan (Peperomia pellucida) telah berhasil dilakukan dengan metode ekstraksi konvensional dengan jus (tanpa pemanasan) dan rebus (dengan pemanasan) serta metode ekstraksi yang menggunakan temperatur dan tekanan yang terkontrol atau ekstraksi cair bertekanan (Pressured Liquid Extraction, PLE). Efek temperatur dan waktu ekstraksi dengan metode PLE telah dipelajari. Hasil ekstraksi dengan metode PLE pada temperatur 120˚C dan waktu ekstraksi 10 menit memberikan nilai rendemen sebesar 2,3565 mg/g, kadar fenolik total sebesar 787,2 mg/g dan aktivitas antioksidan sebesar 89,14 mg/g. Metode PLE memberikan hasil ekstraksi yang lebih baik dibandingkan metode konvensional (rebus dan jus). Kata kunci : tanaman suruhan (Peperomia pellucida); ekstraksi cair bertekanan (Pressured Liquid Extraction, PLE); antioksidan
KAJIAN ANALITIK PADA PEMISAHAN ION TIMBEL MENGGUNAKAN RESIN LEWATIT K-2621 Cheppy Asnadi; Riri Enriyani; Rasyid Muhamad. H
Journal Warta AKAB Vol 43, No 2 (2019): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v43i2.123

Abstract

Resin Lewatit K-2621 merupakan salah satu resin penukar ion yang yang sifat pertukarannya selektif untuk beberapa ion logam. Resin lewatit dapat menyerap ion logam timbel (Pb2+) yang dipengaruhi oleh kapasitas resin dan pH larutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi penyerapan ion timbel (Pb2+) terhadap kapsitas resin dan pH larutan. Resin lewatit K-2621 divariasikan konsentrasinya dari 0,03 g/L – 0,5 g/L dimana efisiensi penyerapan ion logam Pb2+ masing – masing  62,96%, 70,28%, 82,63%, 93.10%, 96,03% dan 91,63%  . Sedangkan, pH larutan divariasikan dari pH 3,4,5,6 dan 7 dimana efisiensi penyerapan ion logam Pb2+ pada masing-masing pH 99,02%; 99,57%; 99,80%; 99,13% dan 98,24% . Efisiensi penyerapan ion Pb2+optimum diperoleh pada konsentrasi resin 0,2 g/L menggunakan larutan dengan pH 5. Kata Kunci : Ion timbel, resin lewatit K-2621, kapasitas resin, pH
Pengujian Aktivitas Katalitik Nikel Berpori yang Disintesis Menggunakan Metode Pengadukan Mekanik untuk Proses Hidrogenasi Furfural Ahmad Dzaky Mualim; Yessi Permana
Journal Warta AKAB Vol 46, No 1 (2022): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v46i1.92

Abstract

Hidrogenasi furfural terkatalisis nikel berpori menggunakan asam format sebagai sumber hidrogen. Sintesis paduan logam Ni-Al menggunakan metode pengadukan mekanik dengan alat ball mill. Proses pengadukan dilakukan selama 24 jam, dengan kecepatan 500 rpm dan rasio serbuk 1:20 (75at% Ni) terhadap bola. Pembentukkan paduan logam Ni-Al dikonfirmasi menggunakan XRD. Hasil analisa XRD menunjukan terbentuknya spesi Ni3Al, namun masih terdapat logam Ni(0) yang belum membentuk paduan Ni-Al. Proses pelepasan logam Al dari paduan logam Ni-Al dilakukan dengan mereaksikan paduan logam dengan NaOH. Proses ini dilakukan pada suhu 90 °C selama 1 jam menghasilkan padatan hitam. Padatan hitam yang terbentuk kemudian disaring dan dicuci dengan menggunakan H2O dan etanol. Padatan hitam yang diprediksi merupakan logam Ni berpori kemudian dikeringkan dengan dengan proses vakum dan hasilnya disimpan dalam atmosfer nitrogen. Padatan Ni berpori ini kemudian dipergunakan sebagai katalis pada reaksi hidrogenasi furfural untuk membentuk senyawa furfuril alkohol. Reaksi katalitik dilakukan pada suhu 150 °C selama 4 jam dalam pelarut etanol atau asam format tanpa menggunakan gas hidrogen. Hasil reaksi katalitik dikarakterisasi menggunakan GC dan 1H NMR.  Hasil analisas menunjukkan logam Ni berpori yang disintesis menggunakan metode pengadukan mekanik tidak menunjukkan aktivitas katalitik terhadap reaksi hidrogenasi.
EFEKTIVITAS BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ORGANIK DALAM MEMPERBAIKI KUALITAS AIR PADA LIMBAH INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA Lintannisa Rahmatia
Journal Warta AKAB Vol 44, No 1 (2020): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v44i1.117

Abstract

Biji asam jawa (Tamarindus Indica) mengandung tanin, minyak essensial dan polimer alami seperti pati dan albumin yang memiliki kemampuan adsorbsi untuk meningkatkan kualitas air pada air limbah. Penelitian ini bertujuan mengamati dan mempelajari efektivitas biji asam jawa sebagai koagulan organik yang ramah lingkungan untuk memperbaiki kualitas air limbah industri komponen otomotif.  Penelitian ini menggunakan metode jar test dengan parameter uji pengukuran pH, Total Suspended Solid (TSS), kandungan zat organik dan kadar logam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengolahan limbah dengan proses koagulasi-flokulasi menggunakan koagulan organik biji asam jawa telah memenuhi standar baku mutu limbah industri berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 69 Tahun 2013 tentang Baku mutu air limbah industri otomotif dan komponennya. Efisiensi penurunan kadar TSS, kadar zat organik dan kadar logam Cr6+, Zn, Ni, dan Fe diperoleh berturut-turut antara lain 96% kadar TSS, 67% kadar zat organik, 99% logam Cr6+,  99% kadar Zn, 99% kadar Ni dan 87% kadar Fe. Dosis larutan koagulan organik biji asam jawa optimum yang digunakan adalah 7500 mg/mL dengan kecepatan putaran proses koagulasi 100 rpm dan proses flokulasi  20 rpm. Kata kunci : biji asam jawa; koagulan organik; limbah industry; kualitas air; koagulasi
FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe Vera) Septilina Melati Sirait
Journal Warta AKAB Vol 43, No 2 (2019): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v43i2.130

Abstract

Karena potensi lidah buaya yang sangat melimpah, maka dilakukan pengembangan sediaan formulasi gel lidah buaya menjadi sediaan gel. Gel dipilih sebagai bentuk sediaan karena tahan lama (tidak cepat tengik), tidak berbau dan mempunyai penampilan menarik. Formula dengan penambahan 3 tetes TEA memiliki sifat organo leptik dan viskositas yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji organoleptic berwarna putih jernih dan berbentuk gel semi solid, viskositas 3207 CP, pH 5,2 dan uji dayasebar 2,3 – 3,05 (cm). Namun dari pengujian daya sebar, penambahan 2 tetes TEA memiliki kemampuan yang lebih baik. Kata kunci : ekstrak; lidah buaya; sediaan gel; formulasi; karakteristik
Penentuan Isoterm dan Kinetika Adsorpsi Ion Besi oleh Sedimen Sebagai Adsorben Isna Nurhidayati; Bella Mellisani; Fitria Puspita; Fajar Amelia Rahmawati Putri
Journal Warta AKAB Vol 46, No 1 (2022): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v46i1.98

Abstract

Kemampuan adsorpsi ion besi oleh sedimen telah dikaji dalam pengaruh variasi konsentrasi ion besi dan waktu kontak untuk menentukan isoterm dan kinetika adsorpsi. Isoterm adsorpsi didasarkan pada hasil adsorpsi ion besi pada konsentrasi 10 sampai 30 ppm dengan interval 5 ppm. Lebih lanjut, kinetika adsorpsi ditentukan dari variasi waktu kontak yaitu 30 sampai 150 menit dengan interval 30 menit. Semua hasil adsorpsi ion besi oleh sedimen diukur dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi ion besi oleh sedimen mengikuti isoterm BET dengan nilai CBET sebesar 18,6667 L/mg dan korelasi sebesar 0,8577. Model kinetika adsorpsi yang lebih sesuai adalah pseudo orde dua dengan nilai R2 sebesar 0,9999 dan nilai k2 adalah 84,604 g mg-1 jam-1.   Kata kunci: Isoterm Adsorpsi, kinetika, ion besi, sedimen
Isolation and Characterization of Microorganisms From Scoby (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast) During Kombucha Fermentation Eva Yuliana; Anita Herawati Permana
Journal Warta AKAB Vol 46, No 2 (2022): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v46i2.140

Abstract

Kombucha is made by fermenting tea with sugar solution using SCOBY (symbiotic culture of bacteria and yeast). Kombucha fermentation is divided into several stages, such as the conversion of sugar into ethanol, the conversion of ethanol into acetic acid, and the conversion of acetic acid into carbon dioxide. Thus, several types of unique microorganisms must be involved during kombucha fermentation. Our previous research has reported that culturable microorganisms from kombucha drink (liquid phase) were all bacteria. Furthermore, in this research we investigated culturable microorganisms from the SCOBY itself. During kombucha fermentation, SCOBY sheets were cut (about 1×1 cm) each day using a sterile knife. SCOBY slice was enriched in Potato Dextrose Broth and incubated at 37 °C for 24 hours. The enriched culture was inoculated into Plate Count Agar and incubated at 37 °C for 24 hours. Four different colonies, named isolate (a), (b), (c), (d), were collected during 14 days of kombucha fermentation. The suspected colonies of bacteria were cultivated in Nutrient Agar, while the suspected colonies of mold or yeast were cultivated in Potato Dextrose Agar. The characterization results suggested that isolate (a) has close characteristic to Acetobacter genus (gram negative, short rod, does not produce endospore), meanwhile isolate (b) is gram negative, long rod, and produces endospore. Isolate (c) was suspected as mold, and isolate (d) was identified as yeast.
Pengaruh Derajat Deasetilisasi Kitosan pada Coating Nata de coco sebagai Bahan Perban Antibakteri Penutup Luka Kurnia Widhi Astuti, M.Sc.; Vina Fauza Rizqiyah; Tokok Adiarto
Journal Warta AKAB Vol 46, No 2 (2022): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v46i2.151

Abstract

AbstrakKemampuan kitosan sebagai bahan yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri sehingga dapat digunakan sebagai bahan coating pada lembaran nata de coco dan diaplikasikan sebagai bahan perban antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh derajat deasetilisasi terhadap kemampuan antibakteri sebagai bahan perban antibakteri. Kitosan dilarutkan dalam asam asetat 2% kemudian dilapiskan (coating) pada lembaran kering nata de coco dan didiamkan pada suhu kamar hingga kering. Derajat deasetilasi dihitung dengan menggunakan metode baseline dan diperoleh nilai derajat deasetilasi kitin dan kitosan masing-masing, adalah 81,52%; 77,87%; dan 77% sedangkan derajat deasetilasi masing-masing kitin adalah 58,34%; 55,76%; dan 62,10%. Derajat deasetilisasi 81,52% memiliki kemampuan antibakteri paling baik dibandingkan derajat deasetilisasi 77,87% dan 77%. Pengujian antibakteri dengan E.coli dan S. aureus menggunakan metode difusi agar, menunjukkan uji positif sebagai antibakteri dengan adanya zona bening disekitar sampel nata de coco-kitosan masing-masing diameter zona bening sebesar 1.17 cm pada E.coli dan 1,27 cm pada S.aureus.
Pengaruh Suhu Reaksi, Waktu Reaksi, dan Basa pada Sintesis Karboksimetil Konjak Glukomanan (KM-KGM) untuk Kemasan Pangan Tri Sutanti Budikania; Kartini Afriani; Achmad Nandang Roziafanto; Gina Maulina; Ahmad Dzaky Mualim; Fareka Kholidanata; Dewi Latifah; Try Wahyu Suryaningtyas; Muhammad Fadhil Khoirurrizal
Journal Warta AKAB Vol 46, No 2 (2022): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v46i2.158

Abstract

Senyawa Konjak Glukomanan (KGM) memiliki berat molekul yang besar dengan tingginya kandungan gugus hidroksil dan asetil. Senyawa KGM bersifat mudah dibentuk, mudah terdegradasi sehingga ramah lingkungan, dan memiliki kemampuan pembentukan film yang bagus sehingga banyak digunakan sebagai biofilm pada kemasan pangan. Senyawa KGM murni memiliki kelemahan yaitu kekuatan mekanik yang rendah dan kurang stabil. Modifikasi KGM menjadi karboksimetil KGM (KM-KGM) menjadi salah satu metode untuk  meningkatkan kekuatan mekanik dan mengurangi sifat hidrofilik KGM. Pada penelitian ini dilakukan sintesis KM-KGM dengan menggunakan variasi basa, suhu reaksi, dan waktu reaksi untuk menentukan pengaruh kondisi tersebut terhadap sintesis senyawa KM-KGM.  Hasil sintesis senyawa KM-KGM dikarakterisasi melalui penetapan nilai %asetil dengan menggunakan titrasi asam basa. Dari nilai %asetil tersebut ditetapkanlah nilai derajat substitusinya. Pada senyawa KM-KGM juga dilakukan karakterisasi analisis gugus fungsi dengan Fourier Transform Infrared (FTIR). Hasil yang diperoleh dilakukan uji normalitas, data uji tersebut menunjukkan nilai mean sebesar 2,721, standar deviasi 0,1139, dan P-Value sebesar 0,164 dimana data sudah  terdistribusi normal. Hasil uji t data menunjukan nilai standard error mean sebesar 0,0268 dan P-value sebesar 0,077 dengan nilai H0 berada pada confidence interval. Hal ini menunjukan bahwa sintesis senyawa KM-KGM yang dihasilkan melalui variasi basa, suhu reaksi, dan waktu reaksi tidak berbeda secara signifikan.

Page 7 of 11 | Total Record : 102