cover
Contact Name
Singgih Wibowo
Contact Email
singgihwibowo@kemenperin.go.id
Phone
+6285782792443
Journal Mail Official
singgihwibowo@kemenperin.go.id
Editorial Address
Jl. Pangeran Sogiri No. 283, Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Warta AKAB
Published by Politeknik AKA Bogor
ISSN : 02159929     EISSN : 28079574     DOI : 10.55075
Warta AKAB adalah jurnal nasional yang dikelola oleh Politeknik AKA Bogor dan telah terindeks Google Scholar serta Garuda. Pertama kali diterbitkan pada Juli tahun 1998 dan terbit dua kali setiap tahunnya. Jurnal Warta AKAB memiliki tujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian, report maupun review yang telah diseleksi melalui proses peer review. Warta AKAB mempublikasikan paper penelitian, short communication, dan paper review terkait bidang kimia baik dari skala pendidikan sampai penerapan di industri. Beberapa topik yang menjadi pilihan dalam Warta AKAB tetapi tidak menutup untuk topik lainnya, antara lain : Analisis Kimia Biokimia Kimia Organik dan Bahan Alam Kimia Fisika Ilmu Bahan/Material Teknik dan Reaksi Kimia Elektrokimia Nanoteknologi Ilmu Pangan Penjaminan Mutu Industri Pangan Ilmu Lingkungan Pengolahan Limbah Industri Teknologi Konversi Energi Industri 4.0 pada Bidang Industri Kimia dan Pangan
Articles 102 Documents
Pengaruh Kadar Senyawa Kapsaisinoid Terhadap Produksi Biogas Dalam Proses Anaerobic Digestion Limbah Sayur Marendra, Fajar; Sarnes, Risa; Ramadhania Putri Maresi, Sinta; Puspaduhita, Amilla; Dwi Sutarni, Yayan; Mustafawi Muhammadi, Fatimah
Journal Warta AKAB Vol 49, No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v49i1.256

Abstract

Abstrak Senyawa kapsaisinoid, seperti kapsaisin yang ditemukan dalam berbagai jenis sayuran dikenal karena sifat antimikrobanya, yang dapat memengaruhi aktivitas mikroba dalam sistem pencernaan anaerobik atau anaerobic digestion (AD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar senyawa kapsaisinoidterhadap produksi biogas dalam proses anaerobic digestion menggunakan limbah sayur. Pada penelitian ini, senyawa capsaicinoids yang digunakan berupa bubuk kapsaisin natural. Untuk mengetahui pengaruh kadar senyawa capsaicinoids terhadap produksi biogas didesainlah enam kadar senyawa capsaicinoids (Cp) pada substrat (campuran bubuk kapsaisin natural, limbah sayur dan kotoran sapi) yaitu 0 mg Cp/L; 0,005 mg Cp/L, 0,01 mg Cp/L; 0,015 mg Cp/L; 0,02 mg Cp/L; dan 0,025 mg Cp/L. Substrat dimasukkan ke dalam digester untuk memproduksi biogas melalui proses anaerobic digestion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substrat dengan kadar 0 mg Cp/L; 0,005 mg Cp/L, 0,01 mg Cp/L; 0,015 mg Cp/L; 0,02 mg Cp/L; dan 0,025 mg Cp/L secara berturut-turut menghasilkan biogas komulatif sebesar 1000 ml; 880 ml; 720 ml; 640 ml; 570 ml; dan 430 ml dengan kandungan metana secara berturut-turut sebesar 759,5 ml; 599,5 ml; 470 ml; 371 ml; 302 ml; dan 220 ml. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar senyawa capsaicinoids maka biogas dan metana yang dihasilkan semakin sedikit. Kata kunci : Capsaicinoids; biogas; metana; anaerobic digestion; limbah sayur Abstract Capsaicinoid compounds, such as capsaicin in various vegetables, are recognized for their antimicrobial properties, which can affect microbial activity in the anaerobic digestion (AD) system. The research aims to assess the impact of different levels of capsaicinoid compounds on biogas production during the anaerobic digestion process using vegetable waste. Due to this research, the capsaicinoid compound used was natural capsaicin powder. The six concentrations of the compound (Cp) were prepared in the substrate to evaluate the effect of capsaicinoid levels on biogas production, which consisted of a mixture of natural capsaicin powder, vegetable waste, and cow dung (0 mg Cp/L, 0.005 mg Cp/L, 0.01 mg Cp/L, 0.015 mg Cp/L, 0.02 mg Cp/L; and 0.025 mg Cp/L). The substrate was fed into the digester to produce biogas through an anaerobic digestion. The results indicated that the cumulative biogas production at each level of capsaicinoid concentration was as follows: 0 mg Cp/L produced 1000 ml; 0.005 mg Cp/L produced 880 ml; 0.01 mg Cp/L produced 720 ml; 0.015 mg Cp/L produced 640 ml; 0.02 mg Cp/L produced 570 ml; and 0.025 mg Cp/L produced 430 ml. The corresponding methane content was 759.5 ml, 599.5 ml, 470 ml, 371 ml, 302 ml, and 220 ml, respectively.  In conclusion, the results suggest that higher levels of capsaicinoid compounds lead to decreased biogas and methane production. Keywords: Capsaicinoids; biogas; methane; anaerobic digestion; vegetables waste. 
Studi Pengaruh Pelarut terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Afrika (Gymanthemum amygdalinum (Delile) Sch. Bip.) Enriyani, Riri; Irawan, Candra; Rosalina, Rosalina; Sukiman, Maman; Utami, Andita; Putri, Imalia Dwi; Rahmatia, Lintannisa; Lisandi, Anisa
Journal Warta AKAB Vol 49, No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v49i1.261

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pelarut terhadap aktivitas antioksidan ekstrak daun afrika (Gymanthemum amygdalinum (Delile) Sch. Bip.) menggunakan pelarut etanol dan butanol. Ultrasonic Assist Extraction (UAE) adalah metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, dilakukan analisis total fenolik dan aktivitas antioksidan terhadap ekstrak daun afrika (Gymanthemum amygdalinum (Delile) Sch. Bip.). Kadar total fenolik ekstrak etanol daun afrika (Gymanthemum amygdalinum (Delile) Sch. Bip.) dengan metode Folin - Ciocalteau diperoleh sebesar (349,85 ± 0,21) mg GAE/g dan ekstrak butanol daun afrika (Gymanthemum amygdalinum (Delile) Sch. Bip.) memiliki kadar total fenolik sebesar (226,62 ± 1,63) mg GAE/g ekstrak. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun afrika (Gymanthemum amygdalinum (Delile) Sch. Bip.) dengan metode FRAP diperoleh nilai IC50 sebesar (11,41 ± 0,03) mg/L dan ekstrak butanol daun afrika (Gymanthemum amygdalinum (Delile) Sch. Bip.) diperoleh nilai IC50 sebesar (12,35 ± 0,13) mg/L. Dari hasil IC50 antioksidadan diperoleh bahwa ekstrak daun afrika (Gymanthemum amygdalinum (Delile) Sch. Bip.) dengan kedua pelarut tersebut termasuk ke dalam kategori aktivitas sangat kuat sebagai antioksidan, sehingga pelarut butanol dapat digunakan sebagai pelarut alternatif pengganti etanol.Kata kunci: Ultrasonic Assist Extraction, antioksidan, Gymanthemum amygdalinum (Delile) Sch. Bip, pelarut alternatif

Page 11 of 11 | Total Record : 102