cover
Contact Name
Singgih Wibowo
Contact Email
singgihwibowo@kemenperin.go.id
Phone
+6285782792443
Journal Mail Official
singgihwibowo@kemenperin.go.id
Editorial Address
Jl. Pangeran Sogiri No. 283, Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Warta AKAB
Published by Politeknik AKA Bogor
ISSN : 02159929     EISSN : 28079574     DOI : 10.55075
Warta AKAB adalah jurnal nasional yang dikelola oleh Politeknik AKA Bogor dan telah terindeks Google Scholar serta Garuda. Pertama kali diterbitkan pada Juli tahun 1998 dan terbit dua kali setiap tahunnya. Jurnal Warta AKAB memiliki tujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian, report maupun review yang telah diseleksi melalui proses peer review. Warta AKAB mempublikasikan paper penelitian, short communication, dan paper review terkait bidang kimia baik dari skala pendidikan sampai penerapan di industri. Beberapa topik yang menjadi pilihan dalam Warta AKAB tetapi tidak menutup untuk topik lainnya, antara lain : Analisis Kimia Biokimia Kimia Organik dan Bahan Alam Kimia Fisika Ilmu Bahan/Material Teknik dan Reaksi Kimia Elektrokimia Nanoteknologi Ilmu Pangan Penjaminan Mutu Industri Pangan Ilmu Lingkungan Pengolahan Limbah Industri Teknologi Konversi Energi Industri 4.0 pada Bidang Industri Kimia dan Pangan
Articles 102 Documents
PEMANFAATAN KULIT JENGKOL SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENYERAPAN ION LOGAM TIMBAL (Pb) DI AIR LIMBAH SIMULASI Nurdiani Nurdiani; Olivia Olivia
Journal Warta AKAB Vol 43, No 1 (2019): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v43i1.195

Abstract

Proses industrialisasi menghasilkan limbah cair yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Teknik adsorpsi menggunakan bahan alami sebagai adsorben merupakan hal yang tepat untuk mengurangi potensi pencemaran dari limbah organik yang sangat tersedia di lingkungan, salah satunya adalah tanaman jengkol yang tidak digunakan sebagaimana fungsinya. Percobaan ini bertujuan mengetahui potensi pemanfaatan dan efektivitas kulit jengkol sebagai adsorben alami dalam menurunkan kadar ion logam timbal (Pb) di dalam air limbah simulasi. Percobaan ini juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan air pencuci yang digunakan terhadap kualitas adsorben dari kulit jengkol dalam mengadsorbsi ion logam timbal (Pb) dan dibandingkan dengan standar mutu SNI 06-3730-1995 tentang arang aktif teknis. Adsorben kulit jengkol dengan lama pengeringan 5 hari dengan bantuan pengovenan selama 1 jam pada suhu 110°C yang memiliki nilai bilangan iod 671,08 mg/g dapat menyerap konsentrasi 5,4 mg/L ion logam timbal (Pb) disetiap 0,5 g adsorben kulit jengkol. Kata kunci: kulit jengkol; adsorben; ion logam timbal (Pb)
Pemanfaatan Biji Rambutan Sebagai Produk Pangan Inovasi Martabak Tepung Biji Rambutan Septilina Melati Sirait; Ade Nabila Harpil; Dea Try Alma; Dony Andika; Farrel Fachrezy Shakti; Muhammad Alvin Azhar Solihin; Sultan Malikussaleh Suryana Putra
Journal Warta AKAB Vol 47, No 1 (2023): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v47i1.175

Abstract

Biji rambutan memiliki banyak fungsi yang baik untuk kesehatan, diantaranya adalah sumber antioksidan, mengatasi masalah pencernaan, dan mencegah kanker. Pemanfaatan biji rambutan menjadi produk pangan inovasi salah satunya yaitu martabak dilakukan dengan mengolah biji rambutan yang diolah menjadi tepung untuk bahan baku pada martabak. Untuk mengurangi rasa pahit dari produk martabak yang dibuat, dilakukan perbandingan komposisi tepung biji rambutan dan tepung tapioka sebesar 70 : 30. Kemudian dilakukan pengujian kimia dengan hasil kadar abu sebesar 0,74% , kadar karbohidrat sebesar 29,28 %, kadar protein sebesar 2,69 % dan kadar lemak sebesar 12,98 %. Jumlah karbohidrat, protein dan lemak dalam satu takaran saji (15 gram) secara berturut-turut sebanyak 2, 0,4, dan 4 gram dengan % AKG secara berturut-turut sebesar 3%, 0,7%, dan 1%. Martabak tepung biji rambutan dapat bertahan selama 1 hari di suhu ruang dan 2 hari di suhu dingin. Pengujian organoleptik pada tepung martabak biji rambutan dari segi rasa, tekstur, warna dan penampakan memiliki nilai rata-rata secara berturut-turut sebesar 4.27, 5.13, 5.20, dan 5.33. Dapat diketahui dari segi tekstur, warna dan penampakan produk masuk kedalam kategori agak suka-suka sedangkan dari segi rasa masuk kedalam kategori netral-agak suka.
PENENTUAN MODEL KESETIMBANGAN PROSES ADSORBSI LOGAM KROMIUM PADA LIMBAH CAIR MENGGUNAKAN LIMBAH CANGKANG TELUR Mohammad Jihad Madiabu; Joko Untung
Journal Warta AKAB Vol 43, No 1 (2019): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v43i1.196

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses kesetimbangan yang terjadi pada proses adsorbsi logam kromium menggunakan cangkang telur sebagai adsorben. Serbuk cangkang telur dikarakterisasi menggunakan FT-IR untuk mengetahui gugus fungsi yang ada pada cangkang telur. Penelitian ini menggunakan metode batch dengan waktu kontak tetap (60 menit) dan konsentrasi awal larutan kromium yang berbeda-beda sebanyak 50 mL. Persentase efektifitas adsorbsi diperoleh (98,57 ± 0,23) menunjukkan cangkang telur efektif digunakan sebagai adsorben logam kromium pada limbah cair. Model kesetimbangan proses adsorbsi Langmuir, Freundlich, dan Temkin diaplikasikan pada data penelitian. Masing-masing konstanta pada tiap model dihitung berdasarkan analisis plot regresi. Kata kunci : kesetimbangan; adsorbsi; FTIR; cangkang telur; kromium
Sintesis dan Karakterisasi ZSM-5 Ramah Lingkungan dari Limbah Ampas Tebu tanpa Kehadiran Pelarut dan Organic Structure Directing Agent (OSDA) Rukmana, Mutiara Dewi; Asni, Nurul; Suhartati, Siti
Journal Warta AKAB Vol 48, No 1 (2024): WARTA AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v48i1.211

Abstract

Zeolite Socony Mobile-5 atau ZSM-5 merupakan material kristalin aluminosilikat dengan struktur pori 3 dimensi. ZSM-5 banyak dimanfaatkan sebagai katalis heterogen dalam industri untuk beberapa reaksi penting seperti perengkahan, alkilasi, asilasi, isomerisasi, dan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensintesis ZSM-5 dengan metode tanpa pelarut dan OSDA dengan memanfaatkan limbah ampas tebu sehingga diharapkan menjadi sintesis berkelanjutan yang ramah lingkungan. ZSM-5 umumnya disintesis dengan menggunakan metode hidrotermal dengan penambahan suatu Organic Structure Directing Agent (OSDA) berupa senyawa organik yang berperan sebagai pengarah struktur atau “template” dalam pembentukan ZSM-5. Namun ada beberapa kekurangan baik dalam segi ekonomi maupun lingkungan karena harga OSDA yang digunakan mahal, yield yang dihasilkan sedikit, timbulnya tekanan autogeneous dari pelarut, konsumsi energi yang tinggi, serta menghasilkan limbah gas dan cair yang berbahaya bagi lingkungan. Pada penelitian ini ZSM-5 disintesis dengan metode yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pendekatan melalui sintesis yang ramah lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan sumber silika dari bahan alam. Limbah ampas tebu diketahui memiliki kandungan silika sebesar 70%. Berdasarkan potensi tersebut, urgensi penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan limbah ampas tebu sebagai sumber silika untuk mensintesis ZSM-5 dengan kondisi bebas pelarut dan OSDA. Komponen silika limbah ampas tebu diekstrak melalui perlakuan basa-asam. Untuk mempercepat proses, benih ditambahkan ke dalam prekursor. Kristalisasi ZSM-5 dilakukan pada suhu 160°C. Selanjutnya tahap akhir pada penelitian ini dilakukan dengan karakterisasi XRD dan FT-IR. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah didapatkan ZSM-5 dengan waktu optimum 18 jam. Kata kunci : Limbah ampas tebu; ZSM-5; tanpa pelarut; tanpa OSDA
Pemanfaatan Limbah Biomassa Kulit Singkong, Talas dan sludge Limbah Industri Tepung Tapioka sebagai Bahan Baku Briket Styani, Erna; Lestari, Poppy Sri; Novansyah, Tito; Priyambada, Ahmad
Journal Warta AKAB Vol 47, No 2 (2023): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v47i2.214

Abstract

Biomassa adalah sumber energi yang dapat diperbaharui, yang berarti dapat menyediakan energi secara berkesinambungan. Di Indonesia, tepatnya di Kota Bogor, banyak ditemui produk singkong dan talas. Tingginya kebutuhan akan pengolahan singkong dan talas di masyarakat tidak sebanding dengan pengolahan limbahnya. Pemanfaatan limbahnya saat ini masih belum optimal. Salah satu metode untuk mengurangi jumlah bahan bakar fosil yang masih digunakan sebagai energi pokok dan volume limbah biomassa yang belum dioptimalkan adalah pembriketan. Kulit singkong dan talas, serta limbah yang dihasilkan dari pembuatan tepung tapioka, akan digunakan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah pemanfaatan kulit singkong dan talas serta sludge limbah hasil pengolahan tepung tapioka sebagai briket.  Metode penelitian mencakup proses persiapan bahan baku, pengujian kadar air dan abu, nilai kalor kulit singkong dan talas, pembuatan briket, dan pengujian kualitas briket. Hasil uji kualitas briket untuk campuran kulit singkong/talas dengan perekat sludge limbah industri tepung tapioka (komposisi 2:3) diperoleh nilai kadar air rata-rata 7,28%, kadar abu 28,35%, dan nilai kalor 5499,50 kal/g. Berdasarkan temuan tersebut, terbukti bahwa meskipun nilai kadar abunya perlu diturunkan, kualitas briket yang dihasilkan dari penelitian ini nilai kadar air dan kalornya  telah memenuhi standar Badan Standardisasi Nasional tahun 2000 sehingga berpotensi bermanfaat sebagai bahan bakar alternatif.
Formulasi serta Karakterisasi Sifat Fisik dan Kimia Mi Kering Tersubtitusi Tepung Biji Alpukat dan Tepung Tempe nurani widyahapsari, dhina aprilia; Setyawati, Sri Redjeki
Journal Warta AKAB Vol 48, No 1 (2024): WARTA AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v48i1.237

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi karakteristik fisika dan kimia mi kering tersubtitusi tepung biji alpukat dan tepung tempe. Tepung biji alpukat mengandung melanoidin yang menyebabkan berwarna coklat. Melanoidin dihilangkan dengan perlakuan perendaman dalam larutan natrium metabisulfit. Selain tepung biji alpukat ditambahkan tepung tempe untuk meningkatkan nilai gizi mi kering. Formulasi diperlukan untuk mengetahui komposisi optimum dalam pembuatan mi kering dengan subtitusi tepung biji alpukat dan tepung tempe. Mi kering dengan formulasi optimum di analisis sifat fisik dan kimianya. Formulasi mi kering optimum dengan perbandingan tepung terigu : tepung tempe : tepung biji alpukat (tanpa treatment) adalah  5 : 1 : 1 dan formulasi tepung terigu : tepung tempe : tepung biji alpukat (treatment) adalah 5 : 1 : 0,35. Hasil analisis kimia mi kering menunjukan kadar air, protein dan abu dari semua mi kering telah memenuhi persyaratan SNI 8217 : 2015. Berdasarkan sifat fisik, mi kering dengan tepung biji alpukat (tanpa treatment) memiliki waktu masak optimum lebih lama dan daya serap air lebih rendah dibandingkan dengan mi kering tepung biji alpukat (treatment). Nilai kehilangan padatan selama pemasakan paling tinggi terjadi pada mi kering tepung biji alpukat (treatment). Kata kunci: mi kering; tepung biji alpukat; tepung tempe; natrium metabisulfit
Penapisan Senyawa Kandidat Obat Covid-19 dari Ekstrak Asparagus dengan Mekanisme Inhibisi Spike Protein Varian B.1.1.7 terhadap Ligan Panglipur, Hanum Sekar; Fachrurrazie, Fachrurrazie; Wulanawati, Armi; Untung, Joko; Cahyotomo, Anom; Tirta, Ardina Purnama; Solihat, Imas; Amalia, Annissa
Journal Warta AKAB Vol 47, No 2 (2023): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v47i2.164

Abstract

Penyebaran yang cepat dan terus meluas semenjak ditemukannya virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 atau SARS-CoV-2 pada 2019, telah memberikan dampak yang luas pada aspek kesehatan dan kesejahteraan global, khususnya Indonesia. Pencarian terapi standar melalui jalur paru seperti nebulizer, menggunakan ekstrak Asparagus diharapkan mampu menjadi alternatif dan terobosan bagi pengobatan SARS-CoV-2. Pengobatan ini merujuk pada proses penapisan antara Spike Glikoprotein (SGP) virus SARS-CoV-2 varian B.1.1.7 dengan reseptor sel manusia ACE2. Penapisan dilakukan dengan mereaksikan senyawa-senyawa yang terdapat pada ekstrak Asparagus dengan SGP virus SARS-CoV-2, sehingga infeksi dapat dicegah. Asparagus dipilih karena mengandung banyak senyawa fitokimia yang diharapkan dapat memberikan karakteristik antivirus, dan dapat menjadi acuan pengobatan COVID-19 melalui studi in silico. Didapat bahwa Dioscin merupakan senyawa yang paling kuat berinteraksi dengan SGP virus SARS-CoV-2 varian B.1.1.7 dari 67 senyawa pada ekstrak Asparagus yang dipelajari. Selain Dioscin terdapat 3 senyawa lainnya yang dapat menjadi acuan untuk pengobatan COVID-19, yakni Shatavarin IV, Aspafilioside A, dan Solasonin dengan nilai afinitas masing-masing -8.3, -8.1, -7.9, dan -7.9 kkal/mol.
Degradasi Fotokatalitik Senyawa Metilen Biru Dengan Katalis Titania Nanotube Aziz, Ilyas Taufik Abdul; Supriyono, Supriyono
Journal Warta AKAB Vol 48, No 1 (2024): WARTA AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v48i1.230

Abstract

Pembuatan fotokatalis titania nanotube (TiO2 NT) dan peranannya dalam mendegradasi senyawa metilen biru (MB) telah dilakukan. Tujuan dari riset ini adalah menyelidiki hubungan waktu anodisasi dengan nilai photocurrent TiO2 NT serta menggunakan nilai photocurrent sebagai dasar pemilihan waktu optimum sintesis TiO2 NT untuk mendegradasi MB. Riset diawali dengan melakukan anodisasi lempengan Ti dengan variasi waktu anodisasi antara 30-180 menit untuk menghasilkan TiO2 NT. Selanjutnya dilakukan pengukuran nilai photocurrent TiO2 NT yang telah dihasilkan dan ditentukan waktu anodisasi yang dapat menghasilkan TiO2 NT dengan nilai photocurrent tertinggi. Material TiO2 NT dengan nilai photocurrent tertinggi dikarakterisasi dengan spektrofotometer FTIR, SEM-EDS dan diuji aktivitas degradasi fotokatalitiknya pada MB. TiO2 NT yang disintesis dengan waktu anodisasi 180 menit menunjukkan nilai photocurrent sebesar 165 µA (tertinggi). Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan serapan pada bilangan gelombang 554 cm-1 (vibrasi ikatan Ti-O) dan 593 cm-1 (vibrasi ikatan Ti-O-O). Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa TiO2 yang telah disintesis memiliki bentuk tabung dengan ukuran diameter berkisar antara 118 hingga 150 nm dan distribusinya merata. Karakterisasi dengan EDS menunjukkan bahwa perbandingan titanium dan oksigen pada TiO2 NT bernilai 1:2. Hasil uji aktivitas degradasi fotokatalitik MB dengan fotokatalis TiO2 NT menampilkan bahwa semakin lama waktu radiasi UV, maka jumlah MB yang terdegradasi oleh TiO2 NT semakin meningkatkan. Efisiensi degradasi tertinggi dari TiO2 NT (47,73%) dicapai pada waktu radiasi 360 menit. Degradasi MB dengan fotokatalis TiO2 NT mengikuti persamaan reaksi orde satu semu dengan nilai tetapan laju reaksi sebesar 0,0018 menit-1.
Physical and Chemical Characteristics of Sulawesi Cocoa Beans 2 (Theobroma cacao L) Fermented and Unfermented Result Khaerunnisa, Khaerunnisa; Rosniati, Rosniati; Kalsum, Kalsum
Journal Warta AKAB Vol 47, No 2 (2023): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v47i2.205

Abstract

This study aims to determine the physical and chemical characteristics of fermented and unfermented BR 25 clone dry cocoa beans. The treatment in this study was the fermented treatment (Treatment A) and the unfermented treatment (Treatment B). The fermented and unfermented treatments were processed from wet cocoa beans with 10 kilograms of beans for each treatment. The fermentation treatment uses a box of Styrofoam, while the unfermented treatment is directly dried in the sun after removing the mucus (pulp). The parameters for fermented and unfermented dry cocoa beans were water, pH, fat content, protein, polyphenols, antioxidant activity (IC50), and ALT. The results showed that fermented cocoa beans had a moisture content of 5.77%, pH of 6.41; fat content of 55.63%; protein of 14.36%; polyphenol content of 4.62%; antioxidant activity (IC50) of 21.96%; and ALT value of 1.0 x 102 colonies/gram. Unfermented cocoa beans have a moisture content of 6.52%, pH of 5.20; fat content of 59.63%; protein of 17.83%; polyphenol content of 2.06%; antioxidant activity (IC50) of 62.23%; and ALT value of 1.1 x 102 colonies/gram.Keywords: cacao beans; fermented; unfermented; characteristics
INOVASI SISTEM PENYARINGAN DAN PEMANTAUAN KUALITAS AIR BERBASIS IoT Hartanto, Bagus; Mulyawan, Reza; Meidira, Gandes; Zikrian, M. Zidan; Nuraini, Putri
Journal Warta AKAB Vol 48, No 1 (2024): WARTA AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v48i1.209

Abstract

Biji kelor merupakan tanaman yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Biji kelor berperan sebagai  penetral muatan-muatan partikel koloid antar partikel yang terkandung dalam air sungai dan penting sebagai agen penjernih air. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi filtrasi air yang berfokus pada pemanfaatan arang aktif berbasis biji kelor sebagai media penyaring. Penelitian ini juga memanfaatkan internet of thing (IoT) dalam upaya penyediaan air bersih yang aman dan berkelanjutan. Filtrasi menggunakan arang aktif dari biji kelor yang telah diayak menggunakan mesh 20 (850 μm), dengan sistem IoT untuk memantau dan mengontrol kualitas air secara real-time menggunakan Microcontroller Arduino Uno yang dilengkapi dengan alat sensor pH, TDS, Suhu, dan Ultrasonic Distance. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan filtrasi arang aktif biji kelor dengan sistem integrasi sensor IoT adalah pendekatan yang efektif untuk meningkatkan kualitas air sungai dan memberikan solusi berkelanjutan dalam mengatasi masalah kualitas air sungai. Dari penelitian yang telah dilakukan hasil yang didapat dari monitoring kualitas air yaitu pH sebesar 6,23 – 6,95 dan suhu sebesar 26,25°C. Sehingga arang aktif biji kelor efektif dalam menurunkan nilai pH air sungai sebagai media filtrasi air. Berdasarkan Permenkes No.2 Tahun 2023, nilai suhu yang didapatkan memenuhi baku mutu, dan untuk nilai pH tidak memenuhi baku mutu yaitu kisaran 6,5 – 8,5. Namun pada penelitian ini berfokus untuk mengetahui apakah arang aktif biji kelor mampu menurunkan atau menaikkan nilai pH. Hal ini telah terbukti bahwa arang aktif biji kelor mampu menurunkan dan menaikkan nilai pH pada air sungai dan diharapkan dapat memberikan manfaat besar dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat dan melindungi lingkungan dari dampak pencemaran air, serta dapat memanfaatkan teknologi dari penerapan IoT 4.0 ke dalam proses filtrasi air. Kata Kunci : Arang aktif; biji kelor; sistem filtrasi air; IoT 

Page 9 of 11 | Total Record : 102