cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Manajemen Teknologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Manajemen Teknologi merupakan salah satu publikasi ilmiah yg diterbitkan oleh SBM ITB, dalam kerangka untuk mendorong pengembangan praktik dan teori manajemen di Indonesia melalui penyebarluasan temuan-temuan hasil riset di bidang sains dan kasus manajemen. Jurnal ini dikenal secara luas dikalangan praktisi dan akademisi di Indonesia sebagai 'The Indonesian Journal for the Science of Management' yang mencakup bidang-bidang antara lain: Knowledge and People Management, Operations and Performance Management, Business Risk, Finance and Accounting, Entrepreneurship, Strategic Business and Marketing and Decision Making and Strategic Negotiation. Jurnal Manajemen Teknologi ( ManTek ) sudah terakreditasi "B" berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 81/DIKTI/Kep/2011. Masa Berlaku 5 (lima) tahun sejak tanggal ditetapkan. Dan terindeks oleh Indonesian Publication Index (IPI), Google Schoolar. Print ISSN: 1412-1700; Online ISSN: 2089-7928
Arjuna Subject : -
Articles 463 Documents
Model Struktural Pengaruh Atribut Produk Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelangan : Studi Kasus Pelanggan Telkomsel di Jabodetabek Surjandari, Isti; Hamdani, Deny
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 8, No 1 2009
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2681.856 KB)

Abstract

Industri telekomunikasi seluler berkembang sangat pesat di Indonesia. Hal ini diikuti dengan tingkat persaingan yang tinggi yang mendorong tiap operator untuk dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggannya sebagai strategi untuk dapat bertahan. Hingga saat ini tarif masih menjadi hal yang sensitive bagi pelanggan dan juga merupakan salah satu factor utama yang mempengaruhi preferensi pelanggan dalam memilih jasa telekomunikasi seluler. Hal ini menjadi salah satu sebab tingginya tingkat perpindahan pelanggan dari satu operator ke operator lain (chun rate), dimana Indonesia merupakan salah satu Negara dengan tingkat churn yang lebih tinggi di Asia. Tingginya tingkat churn dan pesaingan di industri telekomunikasi seluler ini menyebabkan kepuasan dan loyalitas pelanggan menjadi hal yang harus diperhatikan oleh setiap operator. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara atribut produk terhadap tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan pada industry telekomunikasi seluler di Indonesia dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Sebagai studi kasus dipilih pelanggan Telkomsel di wilayah Jabodetabek ( Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi ). Hasil dari penelitian ini berupa model structural yang menggambarkan rangkaian pola perilaku pelanggan pada industri telekomunikasi seluler untuk melihat pengaruh variabel atribut produk (kualitas produk, kualtias layanan, keterjangkauan tariff, dan image perusahaan) terhadap tingkat kepuasan (satisfaction), kepercayaan (trust), komitmen (commitment), keluhan (complaint), dan loyalitas (loyality) pelanggan.Katakunci: kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, structural equation modeling
Pengaruh Komitmen Tenaga Kerja Lepas terhadap Motivasinya dalam Perusahaan Keluarga di Sektor Informal anggrian, wahyu meutia; sumarlin, antonius widyatma
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12695/jmt.2016.15.2.3

Abstract

Abstrak. Berdasarkan data tahun 2012 yang diperoleh dari Dinas Koperasi & UKM Tangerang Selatan, dari dua belas ribuan pelaku UMKM, mayoritas status kepemilikannya adalah perusahaan keluarga di sektor informal.  Pada umumnya, keterbatasan modal dan pesanan membuat perusahaan ini mengandalkan kekuatan komitmen karyawan untuk bertahan.  Dalam kajian penelitian terdahulu, hubungan antara komitmen organisasional dan motivasi karyawan selalu menjadi dasar pemikiran dari formulasi strategi fungsional dalam menjalankan misi perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi yang tepat guna pembentukan strategi fungsional dalam perusahaan di sektor informal.  Penelitian terkait komitmen tenaga kerja lepas terhadap motivasinya dalam perusahaan keluarga di sektor informal baru pertama kali ini dilakukan dengan harapan kunci pertahanan dan keberlangsungan pola manajemen UMKM Indonesia dapat teridentifikasi. Pengolahan data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) yang diolah dengan Lisrel 8.7. Responden dalam penelitian ini yaitu pekerja lepas di tiga perusahaan keluarga sektor informal di Tangerang Selatan di bidang kayu lapis, konveksi dan kuliner. Hasil penelitian menunjukan komitmen afektif adalah dimensi yang terpenting dalam mempertahankan keberlangsungan hubungan tenaga kerja dan perusahaan keluarga; artinya, keterikatan emosional organisasi dan karyawan harus sejalan dan erat hubungannya. Kedepannya, kajian yang terkait transformasi perusahaan keluarga dari sektor informal ke sektor formal dapat menggunakan studi ini sebagai titik awal referensi.Kata kunci:   komitmen organisasional,  motivasi karyawan, perusahaan keluarga sektor informal, tenaga kerja lepas,  manajemen stratejik fungsional Abstract. The office of Cooperative and SME Tangerang Selatan estimated in 2012 around twelve thousands SME in the area are mostly family owned business operating in informal sector.  Constrained by capital and orders, many rely on their strong organizational commitment to survive.  Previous researches have also shown that the strong relationship between organizational commitment and employees’ motivation is the key to uphold the fort. Family owned company in the informal sector and non-contractual workers are the least researched in the Indonesian Managment literatures; hence, bring it up the two objects together to the surface should enlight some indicative keys to their management survivability and continuity.  Respondents were non-contractual worker in the three informal sectors in Plywood, Garment and Culliner in Tangerang Selatan.  The data was then processed with Structural Equation Model (SEM) and run with Lisrel 8.7. The finding indicates that the affective commitment is the essential dimension for the family owned company to have survived theroughut these years.  Hence, future research has an opportunity to focus on a unanimousity in behavior and culture between the family owned company and her non-contractual workers should the business evolves into existence in the formal sector.Keyword:  organizational commitment,  employee motivation, informal sector’ family owned company,  non contractual worker, functional strategic management 
Dampak Paket Kebijakan Otomotif 1999 terhadap Daya Saing Produk C Bahagia, Senator Nur; Priyanto, Bayu
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 1, Juni 2002
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3372.78 KB)

Abstract

Selama hampir tiga dasa warsa industry otomotif nasional telah tumbuh dan berkembang sehingga mencapai kandungan hampir mencapai 45% untuk kendaraan niaga dan kurang dari 40% untuk kendaraan penumpang pribadi. Perubahan besar telah terjadi dengan adanya krisis ekonomi yang dimulai pada tahun 1997, ditambah lagi dengan kekalahan Indonesia di panel WTO mengenai MOBNAS mengakibatkan berbagai konsekuensi, diantaranya adalah diputuskannya oleh WTO bahwa kebijakan lokalisasi komponen otomotif dengan system insentif tidak boleh diteruskan, regulasi perpajakan dibidang otomotif nasional harus diganti dengan yang adil. Untuk itulah muncul Paket Kebijakan Industri Otomotif 1999. Yang menjadi permasalahan yang akan dikaji adalah bagaimana dampak regulasi 1999 terhadap produk otomotif nasional dan apakah produk nasional khususnya produk “C” masih bisa bertahan dalam persaingan setelah regulasi 1999 tersebut berlaku? Untuk mengkaji masalah ini pendekatan yang digunakan adalah analisis sistem rantai nilai (Value Chain System). Hasil kajian menunjukan bahwa regulasi tidak menimbulkan dampak yang berarti bagi penurunan biaya proses perakitan “C” di dalam negeri, tetapi sangat berarti dampaknya bagi produk CBU. Dengan penurunan bea masuknya membuat harga produk CBU di tangan konsumen menjadi jauh lebih rendah dibanding sebelum regulasi, hal ini membuat struktur pasar diperkirakan dapat bergeser ke produk CBU, khususnya untuk produk yang volume permintaan konsumennya rendah. Dampak terhadap persaingan baru pasca regulasi ditentukan oleh citra produk dan Nilai Tukar. Munculnya pesaing baru dalam bentuk CBU diperkirakan akan lebih banyak merebut pangsa pasar dari kelompok produk yang berada di papan bawah dibanding menyedot dari produk yang berada di posisi citra yang jauh lebih tinggi seperti produk 'C'.Katakunci: Otomotif, Deregulasi, Value Chain dan Persaingan
Penentuan Waktu Pembangunan Pabrik Semen Baru untuk Antisipasi Shortages di Indonesia Saputra, Yudha Andrian
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 10, No 3 2011
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.607 KB)

Abstract

The capacity expansion through a new plant is a strategic issue for cement industry. Determining the right time for expansion is a critical issue since built too fast means the cement manufacturer will facing overproduction risks, while too slow the cement manufacturer may lose their potential markets. We discuss the situation dealt by cement industry to determine when this industry requires additional capacity. We use the concept of equilibrium supply-demand to develop a surplus/shortages map of Indonesian cement industries. The result indicates that the cement industry will experience shortages in 2014 with quantity around 397 thousands tons (for 90% utilization assumption). Development of new cement plant should be started from 2011 with an assumption it require 3 years construction period.Keywords: the equilibrium of supply-demand, shortages, the capacity expansion, cement industry
Uji Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan BUMN yang Go Public di Indonesia Ciptaningsih, Tri
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 12, No 3 (2013)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.537 KB)

Abstract

This study examined the influence of intellectual capital on firm performance. The sample used in this study is that State-Owned Enterprises listed in Indonesia Stock Exchange for period 2007-2011. The test result based on multiple regression analysis indicated that: 1) VAIC has no effect on corporate performance, 2) HCE has no effect on corporate performance, 3) SCE has positive effect on corporate performance, 4) CEE has positive effect on company performance, 5) VAIC last year did not affect the company's performance today, 6) HCE last year did not affect the company's performance today, 7) SCE last year did not affect the performance of the company today, and 8) CEE last year has positive influence on the performance of the company today.Keywords: Intellectual capital, VAIC, human capital, structural capital and financial performance.
Back-Matter JMT Vol 17 No 2 2018 Haryanto, Supri
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.101 KB)

Abstract

Back-Matter JMT Vol 17 No 2 2018
Strategi operasi tim supply chain management dengan pendekatan value-based management: studi kasus perusahaan minyak dan gas bumi Yudoko, Gatot; Susanto, Sony
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 9, No 1 2010
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.851 KB)

Abstract

Sebuah perusahaan multinasional yang bergerak dalam bisnis eksplorasi minyak dan gas bumi di Indonesia memiliki sebuah unit organisasi yang disebut Tim SCM (Supply Chain Management) yang bertanggung  jawab  dalam  menjamin pasokan  barang-barang  sediaan  untuk  proyek-proyek dan kegiatan operasi harian. Masalah yang sedang dihadapi oleh tim ini adalah makin meningkatnya jumlah barang sediaan untuk item-item MRO (Maintenance, Repair and Operations), item-item untuk PCI (Project Common Items), item-item untuk DC (Direct Charged), dan  item-item yang lambat bergerak (slow-moving items). Di samping itu, juga terjadi kekurangan pasokan pada beberapa item MRO dan PCI.  Makalah  ini  bertujuan  merancang  strategi operasi  bagi  Tim  SCM  dengan  menggunakan pendekatan value-based  management.  Metode  penelitian  yang digunakan  untuk  memecahkan masalah  terdiri  dari  empat tahap,  yaitu  identifikasi  akar masalah (root  causes), penentuan  tujuan kinerja, penentuan kebijakan yang relevan, dan penyusunan matriks strategi operasi. Hasil analisis menunjukkan lima akar masalah, dan diusulkan 10 kebijakan manajemen rantai pasok.Kata kunci: inventory, supply chain management, value-based management, strategi operasi
Organizational Health Index and Organizational Agility Maturity Criteria as Measurement Tools of Organizational Transformation Effectiveness Harjanti, Swasti Sri; Gustomo, Aurik
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8382.413 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2017.16.1.7

Abstract

Abstract. As a response to negative growth in the mobile legacy projection - which supports 50% of Telkom revenue, and a positive high growth projection in the ICT and digital business revenue, Telkom decides to shift the business to digital. To be a successful digital company, Telkom has created strategic initiatives, including organizational transformation adopting Customer Facing Unit (CFU) concept that has been done for several months but there still no evaluation method for the success. This paper purpose is to evaluate the implementation of one human capital management strategic initiatives - CFU transformation implementation success, through Organizational Health Index and Organizational Agility Maturity model and formulate a recommendation for Telkom to create a more healthy and agile organization. This research using 11 synthetized dimension of Organization Health Index and Organizational Agility Maturity Model method as tools. Questionnaire consist of 53 practices that represented by 55 questions that asks about respondents extent to which they agree (satisfaction) and whether it meet respondents expectation. Survey result shows that Telkom already in a healthy condition and agile as an organization. This result concluded that by methods used in this research, the transformation could be stated as a success. However, according to the result, maintain and improvement of current health and agility still needed, especially improvement regarding innovation and learning.Keywords:Organization, organizational agility, organizational health index, telecommunication, transformationAbstrak. Dalam merespon proyeksi pertumbuhan negatif dalam bisnis mobile – yang menjadi 50% sumber pendapatan Telkom, dan pertumbuhan positif yang tinggi di bidang ICT dan bisnis digital, Telkom harus masuk ke dalam bisnis digital. Untuk itu Telkom telah membuat beberapa strategi, termasuk transformasi organisasi yang mengadopsi konsep Customer Facing Unit (CFU). Transformasi ini sudah dilakukan selama beberapa bulan namun belum pernah dievaluasi kesuksesannya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengevaluasi kesuksesan transformasi melalui metode Organizational Health Index dan model Organizational Agility Maturity. Penelitian ini juga merumukan rekomendasi bagi Telkom untuk menciptakan kondisi organisasi yang lebih sehat dan mampu bergerak cepat. Penelitian ini menggunakan sintesa dimensi Organization Health Index dan model Organizational Agility Maturity. 53 indikator dari hasil sintesa diwakili oleh 55 pertanyaan yang menunjukkan kepuasan dan ekspektasi responden. Hasil survey menunjukkan bahwa Telkom memiliki organisasi yang sehat dan mampu bergerak cepat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah berdasarkan metode yang digunakan, proses transformasi dapat dikatakan sukses. Namun, usaha-usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi saat ini masih diperlukan, terutama peningkatan terkait inovasi dan pembelajaran.Keywords:Organisasi, organizational agility,organizational health index, telekomunikasi, transformasi
The Influence of 'Product-and-Non-Product Dimension' and Country of Origin Dimension on Brand Image Sirnamora, Bilson; Sari, Hasrini; Heryanto, Jony
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 7, No 2 2008
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.675 KB)

Abstract

There is no doubt the contribution of country-of-origin (COO) dimension for product value or brand value and to influence consumer behavior. However, if we confronted with the question about which is the most powerful one among brand and COO, we still have no answer until now. There are also differences among researchers about the linkage of individual brand and COO. Some experts put COO as a dimenstion of brand equity. Other experts put COO into super position or ‘halo effect’ that influences all of the brand attributes that shape brand image. In this article, the authors develop conceptual framework to find the relative influence of COO and ‘product-and-non-product’ dimension on brand image. We generate eleven hypotheses and propose new construct called ‘nation disconfirmation’. Together with conclusion, we propose the managerial and academic implications of our conceptual framework. Keywords: brand image, brand equity
Back-Matter JMT Vol 14 No 1 2015 Haryanto, Supri
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.101 KB)

Abstract

Back-Matter JMT Vol 14 No 1 2015

Page 8 of 47 | Total Record : 463