cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Manajemen Teknologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Manajemen Teknologi merupakan salah satu publikasi ilmiah yg diterbitkan oleh SBM ITB, dalam kerangka untuk mendorong pengembangan praktik dan teori manajemen di Indonesia melalui penyebarluasan temuan-temuan hasil riset di bidang sains dan kasus manajemen. Jurnal ini dikenal secara luas dikalangan praktisi dan akademisi di Indonesia sebagai 'The Indonesian Journal for the Science of Management' yang mencakup bidang-bidang antara lain: Knowledge and People Management, Operations and Performance Management, Business Risk, Finance and Accounting, Entrepreneurship, Strategic Business and Marketing and Decision Making and Strategic Negotiation. Jurnal Manajemen Teknologi ( ManTek ) sudah terakreditasi "B" berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 81/DIKTI/Kep/2011. Masa Berlaku 5 (lima) tahun sejak tanggal ditetapkan. Dan terindeks oleh Indonesian Publication Index (IPI), Google Schoolar. Print ISSN: 1412-1700; Online ISSN: 2089-7928
Arjuna Subject : -
Articles 463 Documents
Non-Financial Performance Measurement for Shariah Banks : A Survey to Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Surakarta Astuti, Septin Puji; Astika, Hari
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 10, No 1 2011
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.946 KB)

Abstract

Measurement of non-financial performance in shariah banks is needed to enhance their market share and to maintain their long-term sustainability. The main aim of this research is to show the position of shariah banks in Surakarta in respect with their non-financial aspects (i.e. product, service, human resource and image) based on opinions given by members of Shariah Economic Society (MES) of Surakarta. Extent analysis for Fuzzy Analytic Hierarchy Process is employed to measure the non-financial performance of the banks. The result indicates that the first two banks with best non-financial performance are BMI and BSMKeywords:  Shariah bank, extent analysis, fuzzy analytic hierarchy process, service performanc
Managing Operational Risks in Water Supply Sector Wati, Kandiana; Najib, Mukhamad; Djohar, Setiadi
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 18, No 3 (2019)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8232.794 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2019.18.3.1

Abstract

Abstract. Water and sanitation sector is characterized with having many risks. The ability to manage risks is one of the success factors in providing clean water services to the community. The objective of this paper is to identify the operational risks in the water supply provision, to analyze the significant risks, and to formulate actions to manage the significant risks.  The operational risks are analyzed using probability impact matrix. The research shows that the significant operational risks mostly occur during raw water extraction process, which are risks related to the quality and quantity of raw water, as well as reliability of the supporting facilities (intake and transmission pipe). Other significant risks are production failure, intermittent supply, low water pressure, and contractor availability for meter installation. Because significant operational risks are caused by process and external factor, the proposed risk management includes the development of procedures and guidelines, as well as the implementation of effective contractor management. Risk management also includes the establishment of effective communication and coordination with relevant stakeholders. Keywords: Operational risk, probability impact matrix, risk management, water company, water supply provisionAbstrak. Sektor air dan sanitasi memiliki banyak risiko. Kemampuan untuk mengelola risiko yang muncul menjadi salah satu faktor keberhasilan penyediaan air bersih bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko operasional dalam penyediaan air bersih, menganalisa risiko yang signifikan, serta memformulasikan langkah-langkah penanganan risiko yang signifikan. Analisa risiko operasional dilakukan menggunakan matriks probability impact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko operasional signifikan paling banyak terjadi pada proses pengambilan air baku, yaitu risiko yang terkait kualitas dan kuantitas air baku, serta kehandalan fasilitas pendukung (bangunan sadap dan pipa transmisi). Risiko signifikan lainnya yaitu kegagalan produksi, gangguan suplai, tekanan air kecil, dan ketersediaan kontraktor pemasangan meter. Karena risiko operasional yang signifikan disebabkan oleh faktor proses dan eksternal, pengelolaan risiko yang diusulkan meliputi penyusunan prosedur dan pedoman kerja, serta penerapan pengelolaan kontraktor yang efektif. Pengelolaan risiko juga meliputi pengembangan komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan pemangku kepentingan yang terkait.Katakunci: Matriks probability impact, pengelolaan risiko, penyediaan air bersih, perusahaan air bersih, risiko operasional.
Rancangan Variabel Kinerja, Pembobotan, dan Penentuan Standar dalam Sistem Manajemen Kinerja Kontekstual pada PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten Wibisono, Dermawan; Akhiyar, ,; Sardjana, I Nyoman
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 5, No 2 2006
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengemukakan rancangan variable kinerja, pembobotan tiap variable kinerja, dan penentuan standar kinerja dalam kerangka rancangan sistem manajemen kinerja yang konstekstual pada PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten. Rancangan variable kinerja yang dikemukakan merupakan langkah penyempurnaan dan penggabungan dari pendekatan the Balanced Scorecard (BSC) yang diusulkan dan key performance indicator (KPI) yang saat ini diterapkan serta menggunakan sistem pembobotan dengan metode Analytic Hierarcy Process (AHP). Penentuan standar kinerja dilakukan berdasarkan data actual dan masukan dari para pakar serta praktisi yang sehari-hari berkecimpungan dalam operasional PLN DJBB. Dengan menggunakan data pada tahun 2004 model yang dikemukakan divalidasi sehingga dapat diketahui kemampuan terapan model yang disusun. Rancangan variable kinerja, pembobotan dan penentuan standar yang dikemukakan dalam paper ini merupakan rincian dari kerangka kerja sistem manajemen kinerja yang telah dikemukakan dalam artikel terdahulu: Rancangan Kerangka Sistem Manajemen Kinerja Kontekstual pada PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten. Katakunci: manajemen kinerja, the balanced scorecard, analytic hierarcy process, key performance indicator, PLN.
R & D dan Inovasi di Perusahaan Sektor Manufaktur Indonesia Prihadyanti, Dian; Laksani, Chichi Shintia
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9756.731 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2015.14.2.5

Abstract

Abstrak. Di era globalisasi ini, inovasi telah terbukti menjadi faktor penentu kesuksesan bersaing dan juga pertumbuhan bisnis perusahaan. Salah satu faktor penentu kesuksesan inovasi adalah kegiatan Research & Development (R&D). Namun, hingga saat ini, keberadaan R&D sebagai faktor pendorong terciptanya inovasi seringkali masih diperdebatkan. Dengan melakukan uji statistik terhadap data hasil survey di sektor manufaktur Indonesia, studi ini ingin melihat pengaruh R&D terhadap inovasi di perusahaan sektor manufaktur Indonesia. Hasil studi memperlihatkan bahwa aktivitas R&D memiliki peran penting terhadap inovasi di sektor manufaktur Indonesia. Tingkat pengeluaran R&D juga berpengaruh terhadap keberadaan inovasi. Hasil studi ini sekaligus mendebat teori innovation without R&D, yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang melakukan R&D dengan perusahaan yang tidak melakukan R&D dalam menghasilkan inovasi. Kata kunci: R&D, inovasi, tingkat inovasi, pengeluaran R&D, perusahaan manufakturAbstract. In this globalized era, innovation has proven to be the key success factor for competition and also company’s business development. One of the factors determining the success of innovation is Research & Development (R&D) activities. However, until now, the existence of R & D as a driving factor for the creation of innovation is still being debated. Using statistical test to the survey data in the Indonesia’s manufacturing sector, this study attempts to observing the effect of R & D for innovation in the Indonesian manufacturing sector. The result of the study shows that R & D activity has an important role to innovation in Indonesia’s manufacturing firms. R & D expenditure level also affects the existence of innovation. Result of this study all at once debate the theory of innovation without R&D which state that there is no significant difference between firms with and without R&D in creating innovation. Keywords: R&D, innovation, level of innovation, R&D expenditure, manufacturing firm
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Kepariwisataan (Studi Kasus: Obyek Wisata Pangandaran) Putro, Utomo Sarjono; Rahmana, Arif
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 2, No 2 2003
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6032.186 KB)

Abstract

As stated in the National Development Program (PROPENAS), in the Strategic Plan (RENSTRA) of West Java and in the Area Program Development (PROPEDA) of Ciamis, tourism should be developed professionally to gain tourist satisfaction. Recently Pangandaran frequently getting criticism from tourists. For example the parking system is not managed regulary, the security system is not well guaranted, the settlement of merchant is not managed well and the environtment looks very dirty. To give a suggest of improvement of Quality of Tourism Public Service, this research use a Quality Function Deployment (QFD) method which is based on the SERVQUAL Model  using quality variables, there are Tangibility, Realibility, Responsiveness, Assurances and Empathy. This research adopt 39 attributes of tourism service which is judged by tourist. The survey result 19 attributes have positive SERVQUAL score so it have satisfied the tourist yet. The value of Customer Satisfaction Indexs (CSI) obtained equal to 94,8%. It’s mean that level service of Pangandaran is not yet really satisfy the tourist. Attributes with negative SERVQUAL score is judged as voice of customer to quality of tourism public service. The improvement of quality of tourism public service are training program, operational activity program,repair or addition of tourism facility program and addition of human resources program. Keywords: SERVQUAL, QFD, Voice of Customer
Product characteristic uncertainty in supply chains-cases from the food industry Simangunsong, Eliot
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 11, No 1 (2012)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.482 KB)

Abstract

The food industry is a complex supply chain, where the path of a specific food product may vary and the supply chains within the food industry may have different structures from each other.  Another important characteristic of the food industry is the high frequency of new product introductions; this increases choice for consumers and initiates uncertainty related to product issues such as high product failure rates, short product life cycles and high inventory holding costs. Consequently, it is important to understand product characteristic as a source of supply chain uncertainty, how they can be managed and the resulting impact on performance. This paper presents a review of the available literature on supply chain uncertainty and related fields, highlights that although product characteristic has been identified as a source of uncertainty, insufficient empirical evidence has been presented. Multi-case study research, using semi-structured interviews, has been conducted across a group of inter-related companies in the food industry in Indonesia to investigate the role of product characteristic in creating uncertainty.  The result of analysis helps to refine the concept and provides a basis for detecting and managing product characteristic uncertainty, critical in the current competitive context. Keywords: Supply chain uncertainty; Food Industry; Uncertainty management
Perancangan Model Integrasi Manajemen Kebijakan Outsourcing dalam Perspektif Hubungan Industrial Riyanto, Agus; Eriyatno, Eriyatno; Pasaribu, Bomer; Maulana, Agus
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3177.08 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2014.13.1.7

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian adalah merancang model integrasi manajemen kebijakan outsourcing dalam perspektif hubungan industrial untuk menciptakan harmonisasi aspek sosial budaya, ekonomi, dan hukum. Implementasi model ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan pekerja, keuntungan bagi perkembangan industri, dan memberikan manfaat bagi pemerintah. Penelitian ini diawali dengan observasi untuk mengidentifikasi kondisi empiris praktik outsourcing dari perspektif industri, pemerintah, dan serikat pekerja. Hasil identifikasi masalah dianalisis untuk merancang model integrasi manajemen kebijakan outsourcing untuk mencapai hubungan industrial yang harmonis. Metode yang digunakan adalah Soft System Methodology (SSM). Data dikumpulkan melalui Fokus Group Discussion (FGD), In Depth Interview (IDI) dan survei pakar. Teknik analisis menggunakan analisis CATWOE (Customer, Actor, Transformation, World view, Owner, Environment constraint),Business Process Management (BPM), Analytical Network Process (ANP), Strategic Assumption Surfacing and Testing (SAST). Model dirancang melalui SSM Learning Model yang bertujuan untuk merancang Purposeful Activity Models (PAM). Model Integrasi Manajemen Kebijakan Outsourcing sebagai sistem manajemen outsourcing terpadu yang melibatkan stakeholder dalam perencanaan, yaitu pengawasan, pembinaan dan penindakan untuk minimalisasi konflik. Implikasi model adalah penguatan Trilogi Hubungan Industrial, yaitu kesejahteraan pekerja, keamanan dan keberlanjutan untuk perusahaan serta iklim yang kondusif dan pendapatan bagi pemerintah.Kata kunci: Hubungan Industrial, Outsourcing, Soft Systems Methodology, ANP, Trilogi Hhubungan Industrial Abstract. This research objective is to design an outsourcing policy management integration model in industrial relation perspective in order to harmonize social, cultural, economic and legal aspects. The model is expected to improve welfare for workers, profit for industrial development, and provide benefit for the government.This research was initiated by field observation to analyze empirical condition on current outsourcing practices from the view of industries, government, and the workforce themselves along with their labor union. The result of problem identification was then analyzed to obtain outsourcing policy management integration model in order to build harmonious industrial relation. The method used was Soft System Methodology (SSM). Data were collected through FGD, IDI, and expert survey. Technique analysis was conducted through analysis CATWOE (Customer, Actor, Transformation, World-view, Owner, Environment constraint ), Analytical Network Process (ANP), Strategic Assumption Surfacing and Testing (SAST), through SSM Learning Models aiming to design Purposeful Activity Models (PAM). The Integration Management of Outsourcing Policy Model to perfom comprehensive management outsourcing system involving stakeholders in planning, supervision, guidance and enforcement to minimize conflict. The implication of modeling result is strong industrial relation trilogy; namely welfare for workers, security and sustainability for companies, conducive climate and benefits for the government.Keywords: Industrial Relations, Outsourcing, Soft Systems Methodology, ANP, Trilogy Industrial Relation
Sensitivity Analysis of Average Inventory Level (AIL) at a Specialized Hospital Basri, Mursyid Hasan; Farmaciawaty, Desy Anisya; Adhiutama, Akbar; Widjaja, Fransisca Budyanto; Rachmania, Ilma Nurul
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 17, No 3 (2018)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16406.808 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2018.17.3.7

Abstract

Abstract. Hospital inventory management play a very significant role in hospital's performance. Too much inventory wiil lead to excessive inventory cost but too low inventory might result in dissatisfactions of patiens and lack of performance of physicians or doctors. Economic order Quantity (EOQ) is an inventory control method that can help hospital to minimize total inventort cost. However, managers might find difficulties in deterimining the right amount of ordering and holding cost which are needed in calculating EOQ. This research is a case study from a class “A” specialized hospital. Inventory data of pharmaceutical items are calculated to measure the sensitivity of changes in ordering and holding cost to average inventory level which will lead to understock or overstock. Different ordering cost and holding cost will lead to different proportion of overstock and understock but will not give a significant differences. This research recommend EOQ model to be used in hospital inventory management inspite of the difficulty and hesitation of hospitals to estimate ordering and holding cost.Keywords: Economic order quantity, sensitivity analysis, hospital inventory management, overstock, healthcare inventory management, holding cost, ordering cost, fixed order quantityAbstrak. Manajemen persediaan rumah sakit memainkan peran yang sangat penting dalam kinerja rumah sakit. Terlalu banyak persediaan akan menyebabkan biaya persediaan meningkat, namun persediaan yang terlalu rendah juga bisa mengakibatkan ketidakpuasan pasien serta rendahnya kinerja pelayanan dokter kepada pasien. Economic Order Quantity (EOQ) adalah metode pengendalian persediaan yang dapat membantu rumah sakit untuk meminimalkan biaya persediaan total. Umumnya manajer menemukan kesulitan dalam menentukan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan yang dibutuhkan dalam menghitung EOQ. Penelitian ini merupakan studi kasus dari rumah sakit khusus kelas A. Data inventaris barang farmasi dihitung untuk mengukur sensitivitas perubahan dalam pemesanan dan biaya penyimpanan terhadap tingkat persediaan rata-rata yang akan menyebabkan kondisi understock atau overstock. Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan yang berbeda akan menghasilkan proporsi overstock dan understock yang berbeda namun tidak akan berbeda secara signifikan. Penelitian ini menyarankan penggunaan model EOQ untuk digunakan dalam manajemen persediaan rumah sakit walaupun terdapat kesulitan dan keenggaran dari rumah sakit untuk mengestimasi biaya pemesanan dan penyimpanan.Kata kunci: Economic order quantity, analisis sensitivitas, manajemen inventori rumah sakit, overstock, manajemen persediaan di bidang kesehatan, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, fixed order quant
Pengaruh dimensi etika terhadap sikap konsumen pada viral stealth marketing Sri Rezki N, A Dian; Purwanegara, Mustika Sufiati
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 9, No 2 2010
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.348 KB)

Abstract

Persaingan bisnis yang semakin tinggi dewasa ini, menuntut para pelaku bisnis dan pemasar untuk lebih cerdas dalam mengkomunikasikan produk mereka kepada konsumen. Pola komunikasi tersebut tidak hanya lebih murah untuk dilakukan tapi juga dapat diterima baik oleh konsumen. Penelitian ini mencoba untuk memahami konsumen lebih dalam mengenai persepsi konsumen dalam menilai faktor etika dari suatu pemasaran dan bagaimana konsumen bersikap terhadap hasil penilainya tersebut. Dan variabel apa saja yang paling dominan mempengaruhi sikap tersebut. Terdapat 12 variabel yang dimasukkan sebagai variabel yang mempengaruhi sikap konsumen tersebut yaitu persepsi terhadap kelengkapan identitas sender, persepsi terhadap kelengkapan deskripsi kondisi produk, persepsi terhadap kebenaran identitas sender, persepsi terhadap kebenaran deskripsi produk, persepsi terhadap intrusion, persepsi terhadap deception, persepsi terhadap fairness, kepercayaan, merekomendasikan, keinginan membeli, menceritakan, dan dimanfaatkan. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan berupa pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada konsumen yang memiliki account Facebook dan merupakan bagian dari generasi Y. Untuk memecahkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka digunakan analisis diskriminan untuk membedakan sikap konsumen terhadap viral marketing. Dari kedua belas variabel tersebut, ternyata terdapat enam variabel yang dapat berpengaruh membedakan sikap konsumen dalam menerima atau menolak viral stealth marketing yaitu variabel persepsi terhadap intrusion (X5), persepsi terhadap deception (X6), persepsi terhadap fairness (X7), kepercayaan (X8), merekomendasikan (X9), dan variabel dimanfaatkan (X12). Dengan mengetahui hal tersebut diharapkan dapat memberi masukan pada pelaku pemasaran dalam mengkomunikasikan produk mereka dan masukan bagi penentu kebijakan dalam melakukan perlindungan terhadap konsumen.Kata kunci: STEALTH Marketing, Etika, Viral Marketing, Sikap Konsumen
Development of Spatial-System Dynamics Model for Food Security Policy in Indonesia: A Generic Sub-Model Simulation Avianto, Teten W; Putro, Utomo Sarjono; Hermawan, Pri
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8732.829 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2017.16.2.4

Abstract

Abstract. The Indonesia has the immense geographic condition and heterogeneous condition, therefore food security issues could not be aggregated nationally, instead, they have to be described per region. In this paper, the region is defined as a province. Food security issues in every region are dynamic, and generated with complex system structure, will be described in the paper as follows. First, in order to have the comprehensive description of food security, we develop a new spatial system dynamics model that combines the concept of space and time. Previous spatial system dynamics methods could only describe the dynamics of the natural/physical system. The new spatial system dynamics proposed in this paper is designed to accommodate human decision for policy intervention. Then, we develop a decision support system, as follow. (1) After comparing characteristics of each province, we can identify the similarity of all province. We call the similarity as the generic model. (2). We propose a new method of spatial system dynamics that can accommodate the immense geographic condition and the heterogeneity. (3) By combining the generic model and the new method we propose a comprehensive model for decision support system in food security policy. Finally, from the experiments with a simulation of the comprehensive model, we could understand that a policy intervention of food security could give impact differently toward each region. Keywords: System dynamics, spatial system dynamics, food security, modeling, policyAbstrak. Indonesia mempunyai kondisi geografis yang membentang sangat luas dan heterogen, oleh karena itu persoalan ketahanan pangan tidak dapat diagregasikan secara nasional, tetapi harus dirinci per wilayah. Di paper ini satu wilayah itu representasi suatu provinsi. Persoalan ketahanan pangan suatu wilayah itu dinamis, dan dimunculkan oleh struktur sistem yang kompleks, yang akan dipaparkan dalam paper ini sebagai berikut ini. Pertama, agar dapat mendeskripsikan ketahanan pangan secara komprehensif, kami mengembangkan suatu model spatial-system dynamics baru yang memadukan konsep ruang dan waktu. Metodologi ini sebelumnya hanya bisa menggambarkan sistem fisik. Spatial-system dynamics baru yang diusulkan di paper ini didisain untuk mengakomodasi pemodelan keputusan manusia untuk intervensi kebijakan. Kemudian, kami membangun suatu sistem pendukung keputusan, sebagai berikut ini. (1) Setelah membandingkan karakteristik tiap provinsi, kita dapat mengidentifikasi kesamaan di antara seluruh provinsi. (2) Kami mengusulkan metode spatial-system dynamics baru yang dapat mengakomodasi kondisi geografi yang membentang sangat luas dan heterogen. (3) Dengan mengkombinasikan model generik dengan metode baru, kami mengajukan gagasan suatu model komprehensif untuk sistem pendukung pembuatan keputusan dalam hal kebijakan ketahanan pangan. Akhirnya, dari hasil simulasi model yang komprehensif kita dapat memahami bahwa suatu intervensi kebijakan pangan dapat berdampak berbeda beda dari satu wilayah dengan wilayah lainnya.Katakunci: System dynamics, spatial system dynamics, ketahanan pangan, pemodelan, kebijakan

Page 7 of 47 | Total Record : 463