cover
Contact Name
Ethyca Sari
Contact Email
lppmwb@gmail.com
Phone
+6282332683839
Journal Mail Official
lppmwb@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cimanuk No.20, Darmo, Kec. Wonokromo, Kota SBY, Jawa Timur 60241
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kebidanan
ISSN : 23029471     EISSN : 27151255     DOI : https://doi.org/10.47560/keb.v10i1
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Kebidanan menerbitkan artikel ilmiah terkait masalah kebidanan dan kesehatan. Jurnal ini ada sejak tahun 2012 dan terbit dua kali dalam satu tahun di bulan Mei dan November.
Articles 128 Documents
PERBEDAAN PENGARUH LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI PIL KOMBINASI DENGAN DMPA TERHADAP PENINGKATAN INDEKS MASSA TUBUH Endah Kamila Mas'udah; Moh. Wildan; Dina Fristy Dzulhijah
Bahasa Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i1.275

Abstract

Kontrasepsi hormonal jangka pendek menjadi alat kontrasepsi yang paling banyak diminati wanita usia subur karena bersifat efektif dan reversibel untuk mencegah terjadinya kehamilan. Kontrasepsi oral kombinasi bekerja secara primer dengan cara menghambat ovulasi. Sedangkan kontrasepsi suntik DMPA menekan pembentukan releasing faktor dan hipotalamus untuk menghambat penetrasi sperma melalui serviks uteri. Salah satu efek samping penggunaan kontrasepsi hormonal adalah peningkatan berat badan yang dapat mempengaruhi nilai IMT. Tujuan penelitian adalah mengetahui perbedaan pengaruh lama pemakaian kontrasepsi pil kombinasi dengan DMPA terhadap peningkatan IMT. Metode penelitian menggunakan retrospektif komparatif observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik sampling menggunakan Purposive Sampling dengan Besar sampel pil kombinasi sebanyak 15 orang dan 23 orang akseptor KB suntik DMPA. Intrumen penelitian menggunakan kuesioner akseptor KB. Hasil uji Chi-Square didapatkan ρ value pil kombinasi (0,001) < α dan suntik DMPA (0,048) < α. Kesimpulan secara statistik H0 ditolak yang artinya ada pengaruh, pil kombinasi memiliki hubungan yang lebih erat terhadap lama pemakaian kontrasepsi dengan peningkatan indeks masa tubuh dibandingkan suntik DMPA. Kandungan hormon estrogen dan progesteron dalam pil kombinasi bekerja secara aktif dalam menstimulasi lemak tubuh sementara kandungan progesteron saja dalam suntik DMPA meningkatkan kadar LDL yang menyebabkan pil kombinasi lebih besar pengaruhnya dalam peningkatan IMT dibanding DMPA. Oleh karena itu, diharapkan petugas kesehatan dapat memantau IMT akseptor selama pemakaian kontrasepsi untuk mencegah angka kejadian obesitas.
PENGGUNAAN PEANUT BALL UNTUK MENGURANGI KECEMASAN DAN MEMPERLANCAR PROSES KALA II PADA IBU BERSALIN Dianita Primihastuti; Shinta Wurdiana Rhomadona
Bahasa Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i1.282

Abstract

Kondisi menjelang persalinan merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan kecemasan. Terdapat 4 Kala dalam fase persalinan. Kala 2 persalinan adalah kala pengeluaran yang dimulai dari pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya bayi. Peanut ball merupakan Bola yang digunakan dalam terapi fisik yang berbentuk seperti kacang yang dapat meningkatkan kemajuan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat kecemasan dan mengetahui lama persalinan kala 2 pada ibu bersalin. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan Quasy experiment (post test only design). Sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Besar sampel kelompok kontrol dan perlakuan masing-masing 15 sampel. Prosedur pengambilan data dilakukan menggunakan kuisioner, lembar partograf, dan skala pengukuran tingkat kecemasan Hamilton Rating Scale Anxiety (HRS-A). Analisis data menggunakan Uji statistik Mann-Whitney. Sebagian besar Ibu bersalin yang menggunakan peanut ball memiliki tingkat kecemasan sedang (54%). Ibu bersalin yang menggunakan peanut ball sebagian besar (80%) lama waktu kala 2 berlangsung sekitar 60 menit Terdapat perbedaan signifikan lama persalinan kala 2 yang menggunakan peanut ball dan yang tidak menggunakan peanut ball dengan nilai α =0,000 atau α <0,05.Dengan demikian dapat disimpulkan penggunaan peanut ball dapat mengurangi kecemasan pada ibu bersalin dan mempengaruhi lama persalinan kala 2.
HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA Intiyaswati Intiyaswati; Puput Pramesti
Bahasa Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i1.283

Abstract

Pendahuluan : Angka kejadian retensio plasenta di PMB Sari Surabaya selama tiga periode pada tahun 2019-2020 cenderung meningkat yaitu 2,83% - 4,19 %, dimana retensio plasenta dapat menyebabkan perdarahan postpartum primer yang merupakan penyebab utama kematian ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Umur dan Paritas dengan Kejadian Retensio Plasenta di PMB Sari Surabaya. Metode : Pada penelitian ini menggunakan metode Analitik dan desain Cross sectional. Populasi sebanyak 568 orang dengan sampel sebanyak 58 orang. Pengumpulan data menggunakan data sekunder yaitu buku register persalinan di PMB Sari Surabaya. Data diolah, disajikan dengan Tabulasi Frekuensi dan Silang kemudian dianalisa dengan Uji Chi-Square. Hasil : Hasil penelitian didapatkan umur ibu bersalin mayoritas 20-35 tahun sebanyak 40 orang (68,9%) dan paritas mayoritas primipara sebanyak 38 orang (65,5%). Sedangkan ibu bersalin yang mengalami retensio plasenta sebanyak 19 orang (32,8%). Hasil analisa data untuk umur dengan Uji Chi Square diperoleh χ² hitung 13,6 dan χ² tabel 3,84 jadi χ² hitung > χ² tabel maka Ho ditolak. Untuk paritas dengan Uji Chi Square diperoleh χ² hitung 6,7 dan χ² tabel 3,84 jadi χ² hitung > χ² tabel maka Ho ditolak.. Diskusi :Para petugas kesehatan khususnya bidan hendaknya mampu menangani retensio plasenta secara cepat dan tepat sehingga angka kejadian perdarahan postpartum primer dan angka kematian ibu dapat diminimalkan
RANGSANGAN PAPILLA MAMMAE MEMPERCEPAT PERSALINAN KALA III DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN AFAH FAHMI SURABAYA Eny Astuti
Bahasa Indonesia Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i2.286

Abstract

Rangsangan papilla mammae adalah suatu tindakan atau perlakuan yang diberikan pada kala III yang dapat mempercepat lahirnya plasenta dan dapat mengurangi resiko perdarahan secara berlebihan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas rangsangan papilla mammae terhadap percepatan waktu yang dibutuhkan pada persalinan kala III di Bidan Praktek Mandiri Afah Fahmi Surabaya. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen. Variabel independen yaitu rangsangan papilla mammae ibu pada persalinan kala III dan variabel dependen yaitu waktu kala III. Populasi penelitian adalah ibu bersalin di Bidan Praktek Mandiri Afah Fahmi Surabaya sebanyak 24 ibu bersalin dengan jumlah sampel yang digunakan sebagai kelompok eksperimental sebanyak 12 orang, sedangkan kelompok kontrol sebanyak 12 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar observasi mengenai waktu keluar plasenta dengan menggunakan rangsangan papilla mammae. Analisa data menggunakan uji Man-Whitney. Sebelum dilakukan tindakan rangsangan papilla mammae, dari 12 responden didapatkan sebanyak 7 responden (58,83%) yang memiliki keterangan waktu normal dan setelah dilakukan rangsangan papilla mammae didapatkan sebanyak 5 responden (41,67%) yang memiliki keterangan waktu cepat diperoleh nilai (p) sebesar 0,005 (p< 0,05) yang berarti terdapat efektivitas rangsangan papilla mammae dapat mempercepat persalinan kala III. Dengan menerapkan teknik rangsangan papilla mammae dengan benar diharapkan plasenta cepat keluar dan tidak terjadi perdarahan yang berlebihan
EFEKTIFITAS MENYUSUI TERHADAP PERCEPATAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM DI PETERONGAN - JOMBANG Pandeirot Nancye; Hendro Djoko Tjahjono; Setyoningsih Retno
Bahasa Indonesia Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i2.287

Abstract

Menyusui merupakan suatu pengetahuan yang selama berjuta-juta tahun mempunyai peran yang penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Ibu yang menyusui bayinya akan memperoleh manfaat yaitu penurunan tinggi fundus uteri yang lebih cepat. Sedangkan di masyarakat masih banyak di jumpai ibu-ibu yang tidak menyusui. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh menyusui terhadap percepatan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum hari ketiga. Desain penelitian pre eksperimental, pre test and post test group design. Sampel penelitian adalah ibu postpartum di BPS Ny. Umi Salamah Peterongan Jombang berjumlah 15 orang. Metode sampling yang digunakan adalah non probability sampling. Data dikumpulkan melalui observasi. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan derajat kemaknaan p<0,05. Hasil Hasil menunjukkan ada pengaruh anntara menyusui dengan penurunan tinggi fundus uteri. Dari hasil penelitian ibu post partum yang menyusui akan mempunyai penurunan tinggi uteri lebih cepat. Karena dengan menyusui akan membuat hormone oksitoksin berkerja dan menyebabkan kontraksi pada uterus sehingga uterus dapat kembali pada kondisi semula atau sebelum hamil.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG FIBROADENOMA MAMMAE (FAM) TERHADAP PERILAKU SADARI PADA REMAJA PUTRI Budi Artini; Ni Putu Widari; Rika Amelia Safira
Bahasa Indonesia Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i2.288

Abstract

Fibroadenoma mammae (FAM) atau tumor jinak pada payudara adalah benjolan pada payudara yang dapat digerakkan dan berbatas jelas. FAM dapat dideteksi dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). FAM yang tidak terdeteksi mulai dini akan menyebabkan terjadinya kondisi yang lebih parah yaitu ke arah kanker payudara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang Fibroadenoma Mammae (FAM) terhadap perilaku SADARI remaja putri di Krembangan Jaya Selatan 2 Surabaya. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu pre experiment (one group pre test post test). Jumlah populasi adalah sebanyak 20 responden remaja putri. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuisioner SOP SADARI dengan checklis. Hasil penelitian sebelum dilakukan pendidikan kesehatan perilaku SADARI remaja putri didapatkan yaitu sebanyak 12 orang (60%) memiliki perilaku SADARI kurang, 2 orang (10%) memiliki perilaku SADARI cukup, dan 6 orang (30%) memiliki perilaku SADARI baik. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan menunjukkan bahwa sebanyak 16 orang (80%) memiliki perilaku SADARI yang baik dan memiliki perilaku cukup sebanyak 4 orang (20%) . Analisa data menggunakan uji Wilcoxon signed ranks test dan diperoleh nilai signifikan (p) sebesar 0,000 dimana p<0,05 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang FAM dengan perilaku SADARI pada remaja putri di Krembangan Jaya Selatan Surabaya. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan bermanfaat bagi remaja putri deteksi dini sehingga pendidikan kesehatan ini dapat dilakukan secara rutin pada remaja putri lainnya.
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN DAN AROMATERAPHY LAVENDER TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUR I KABUPATEN BANJARNEGARA Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i2.295

Abstract

Latar belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi bagi bayi yang penting terlebih di bulan pertama kehidupan ASI merupakan sumber gizi yang ideal dengan kandungannya yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI juga merupakan makanan tunggal yang cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia empat sampai enam bulan. Di Indonesia ASI eksklusif masih sangat memprihatinkan dan masih perlu banyak mendapat perhatian dari semua pihak. Masalah ini dipengaruhi oleh beberapa masalah seperti berkurangnya rangsangan hormone oksitosin. Teori mengatakan kondisi psikologis ibu sangat mempengaruhi produktifitas ASI, Karena itu adanya persiapan persalinan hingga melahirkan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan menyusui, stress, rasa khawatir yang berlebihan kesedihan sangat berperan dalam keberhasilan menyusui sehingga dengan metode pijat oksitosin dan aromatherapy lavender merupakan salah satu bentuk terapi komplementer untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh pijat oksitosin dan aromatherapy Lavender untuk peningkatan prmoduksi ASI pada ibu post partum. Metode penelitian ini menggunakan Jenis penelitian Quasi Eksperimen dengan desain penelitan pre dan post test desain. Hasil penelitian diperoleh nilai p value 0,109 dimana nilai p value > nilai α (0.05) yang berarti bahwa tidak ada pengaruh pemberian pijat oksitosin dengan aromatherapy lavender pada ibu postpartum 4 hari. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa pijat oksitosin dan aromatherapy lavender untuk meningkatkan produksi ASI tidak ada pengaruh dari hasil uji Wilcoxon tersebut, dikarenakan keterbatasan durasi waktu penelitian terlalu cepat.
ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY “Y” USIA 26 TAHUN GIP0A0 DARI MASA KEHAMILAN HINGGA MASA NIFAS DI PMB LISTIANI, GRESIK Shinta Wurdiana Rhomadona; Patricia Agatha
Bahasa Indonesia Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i2.296

Abstract

Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah dengan melihat jumalh kematian ibu dan bayi dalam suatu negara, oleh karena itu pelayanan kesehatan kepada ibu secara berkelanjutan penting dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mengawasi kesehatan ibu dari masa kehamilan, persalinan, nifas sampai saat pemilihan alat kontrasepsi. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan pada anak dimulai pertama kali pada kunjungan neonatus sesuai Standar Manajemen Terbaru Bayi Muda (MTBM) dan konseling tentang bagaimana merawat bayi baru lahir yang didalamnya diberikan edukasi tentang ASI Ekslusif dan bagaimana merawat tali pusat. Tujuan asuhan kebidanan ini adalah menerapkan asuhan kebidanan komprehensif secara Continuity Of Care (COC) pada NY. Y di PMB Listiani Gresik dengan pendekatan secara diskriptif yang dilakukan dengan anamnesa dan observasi kepada pasien dari masa kehamilan, bersalin, nifas sampai saat pemilihan alat kontrasepsi. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan pada anak dimulai pertama kali pada kunjungan neonatus sesuai Standar Manajemen Terbaru Bayi Muda (MTBM) dan konseling tentang bagaimana merawat bayi baru lahir yang didalamnya diberikan edukasi tentang ASI Ekslusif dan bagaimana merawat tali pusat. Tujuan asuhan kebidanan ini adalah menerapkan asuhan kebidanan komprehensif secara Continuity Of Care (COC) pada NY. Y di PMB Listiani Gresik dengan pendekatan secara diskriptif yang dilakukan dengan anamnesa dan observasi kepada pasien dari masa kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana dan didokumentasikan dengan model SOAP. Hasil yang didapat dari pendampingan secara COC pada Ny. Y adalah dari masa kehamilan hingga masa persalinan kemudian nifas serta bayi baru lahir hingga ibu menggunakan kontrasepsi berjalan secara fisiologis dan tidak ada penyulit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai tenaga kesehatan bidan dapat menenerapkan asuhan kebidanan secara COC dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dan tenaga kesehatan, yaitu memantau kondisi ibu hamil mulai dari awal kehamilan sampai proses persalinan ke bidan , serta memantau perkembangan bayi baru lahir, adakah komplikasi setelah melahirkan serta fasilitator untuk pasangan usia subur dalam pelayanan keluarga berencana.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN FAKTOR RESIKO KEHAMILAN DAN JENIS PERSALINAN Intiyaswati Intiyaswati
Bahasa Indonesia Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i2.297

Abstract

Pendahuluan : Faktor penyebab meningkatnya angka kematian ibu 11% karena infeksi. Infeksi yang banyak dialami oleh ibu sebagian besar merupakan akibat dari adanya komplikasi persalinan yaitu ketuban pecah dini. Penyebab KPD di antaranya infeksi, servik inkompeten, tekanan intrauterine yang meninggi, trauma, kelainan letak dan multipara. Dampak dari KPD adalah adalah infeksi maternal dan neonatal, persalinan premature, hipoksia karena kompresi tali pusat dan deformitas janin. Di RS William Booth Surabaya tahun 2021 kejadian KPD sebesar 17,73. Tujuan dari penelitian yaitu diketahuinya hubungan antara kehamilan letak sungsang dengan kejadian ketuban pecah dini di ruang bersalin RS William Booth Surabaya Tahun 2021. Metode: Penelitian dilaksanakan di RS William Boothpada bulan Agustus 2021 dengan desain penelitian analitik dan pendekatan cross sectional, variabel independen adalah kehamilan letak sungsang, variabel dependen kejadian KPD. Populasi penelitian adalah semua ibu bersalin pada tahun 2021 sejumlah 947 dan besar sampel 281 orang. Teknik sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Hasil: Hasil penelitian dibuat dalam bentuk tabel frekuensi, tabulasi silang dan dianalisis menggunakan uji Spearman Rank dengan α = 0,05. Hasil penelitian 65,5% responden tidak mengalami letak sungsang dan 64,1% tidak KPD. Hasil uji Spearman Rank didapatkan bahwa P Value 0,000 dimana p value < α sehingga H0 ditolak dan H1 diterima maka ada hubungan antara kehamilan letak sungsang dengan kejadian KPD. Diskusi: Peran nakes yaitu mendeteksi kelainan letak sungsang sedini mungkin sangat penting dan diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik pada ibu hamil dan bersalin sehingga tidak terjadi komplikasi
ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY “N” USIA 32 TAHUN GIVP2012 MASA HAMIL SAMPAI MASA NIFAS DI PMB ANY ISWAHYUNI SURABAYA. Dianita Primihastuti; Eny Astuti; Maria Fransiska Andreani Ina
Bahasa Indonesia Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i2.298

Abstract

Pre-eklamsia merupakan resiko tinggi yang sering terjadi pada ibu hamil. Pre-eklamsia diketahui dengan adanya tanda-tanda seperti hipertensi, proteinuria, dan oedema pada ibu hamil. Pre-eklamsia paling sering terjadi pada primigravida muda dan timbul pada usia kehamilan 20 minggu. Pre-eklamsia juga dapat menyebabkan Hemorargich post partum dan kematian pada bayi akibat kurangnya suplai darah dari ibu yang dapat menyebabkan buruknya pertumbuhan janin dalam kandungan atau IUGR (Intra Uterin Growth Retardation) (Prawirohardjo, 2018). Terkadang ibu hamil tidak teratur dalam memeriksakan kehamilannya dan terlambat mendeteksi resiko tinggi sehingga pada proses persalinan tidak dapat dilakukan deteksi dini untuk mengantisipasi komplikasi seperti perdarahan, persalinan yang lama, persalinan prematur,retensio plasenta, rupture uteri pada saat nifas akan timbul atonia uteri, perdarahan yang disebabkan karena kontraksi otot rahim lemah dalam masa involusi. Pada saat nifas apabila tidak dipantau akan timbul masalah seperti HPP, Infeksi serta anemia.Kejadian-kejadian tersebut berpotensi menyumbang AKI dan AKB lebih banyak setiap tahunnya ( Sarwono,2016 ). Upaya yang dapat dilakukan oleh bidan yakni dengan adanya pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi, di mana nilai Roll Over –Test ( ROT ), Mean Arterial Presure ( MAP ), IMT. Hasil yang didapat dari pendampingan pada kasus ini adalah pendampingan ibu dalam pelayanan pendampingan dalam kehamilan sangat berarti untuk memonitor Kesehatan ibu hamil terutama yang beresiko tinggi seperti pre-eklampsia..

Page 6 of 13 | Total Record : 128