Articles
128 Documents
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MASA KLIMAKTERIUM DI KELURAHAN GUNUNG ANYAR, SURABAYA
Herisa Dinarsi;
Shinta Wurdiana Rhomadona
Bahasa Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47560/keb.v11i1.331
Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Ada 6 tingkat pengetahuan yaitu mengetahui, memahami, penerapan, analisis,sintesis, evaluasi. Masa klimakterium merupakan menurunnya produksi hormon estrogen mengakibatkan terhentinya haid terjadi pada usia 45- 55 tahun. Sebagian masyarakat menganggap bahwa keluhan-keluhan yang terjadi saat menopause adalah sesuatu yang dianggap fisiologis sehingga tidak diperlukan penanganan. Sebagian masyarakat juga tidak tahu bahwa dirinya sedang barada dalam masa menopause, sehingga mereka sering ketakutan menghadapi keluhan yang muncul. Hal ini nampak pada pasien-pasien yang datang ketempat pelayanan kesehatan dengan berbagai keluhan menopause dengan tidak mengetahui kondisi yang sedang dialami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu – ibu premenopause usia 38 – 45 tahun tentang klimakterium di RT 10, RW 04 Kelurahan Gunung Anyar ,Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, dengan tehnik pengambilan sampel metode random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 56 orang. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 27 orang (48,20 %), pengetahuan kurang 20 orang (35,7%), pengetahuan baik 9 orang (16,1%). Diharapkan kepada petugas kesehatan setempat sebaiknya mengadakan program penyuluhan mengenai menopause. sehingga dapat meningkatkan pengetahuan wanita tentang menopause sehingga ibu – ibu dapat melewati menopause dengan baik.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN DALAM PENGISIAN BUNDLE IV LINE UNTUK MENCEGAH TERJADINYA PHLEBITIS DI SILOAM HOSPITALS SURABAYA
Ni Putu Widari;
Retty Nirmala;
Anggie Krestiani Prama Yunita
Bahasa Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47560/keb.v11i1.333
Masih tingginya angka kejadian phlebitis di Rumah Sakit Siloam Surabaya salah satunya dapat diakibatkan oleh kurang patuhnya perawat dalam mengisi bundle IV line. Bundle IV line sangat penting. Pengetahuan perawat yang kurang juga akan ikut menjadi faktor pemicu kurang patuhnya perawat dalam mengisi bundle IV line. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan pengetahuan perawat dengan kepatuhan dalam pengisian bundle IV line untuk mencegah terjadinya phlebitis di Siloam Hospitals Surabaya. Dalam penelitian ini menggunakan desain korelasional analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana Di Siloam Hospitals Surabaya, dengan jumlah sampel yang memenuhi kreteria inklusi dan eksklusi sebanyak 25 orang. Tehnik sampling mempergunakan total sampling. Alat untuk proses pengumpulan data kuesioner dan lembar observasi, selanjutnya dianalisa dengan uji statistik Rank Spearman dengan p value < 0.05. Hasilnya Diketahui hampir seluruh responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 21 orang (84%) yang terbagi menjadi kategori patuh sebanyak 17 orang (68%) dan kategori tidak patuh sebanyak 4 orang (16%). Dari hasil uji statistic dengan menggunakan Rank Spearman dipeloreh hasil p value 0.022, yang artinya H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan perawat dengan kepatuhan dalam pengisian bundle IV line untuk mencegah terjadinya phlebitis di Siloam Hospitals Surabaya tahun 2021. Kesimpulannya: Ada hubungan pengetahuan perawat dengan kepatuhan dalam pengisian bundle IV line untuk mencegah terjadinya phlebitis. Untuk itu perawat meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan phlebitis dengan pelatihan yang diadakan Rumah Sakit sehingga berpengaruh pada pelaksanaan tugas di rumah sakit khususnya dalam pelaksanaan pengisian bundle IV line.
STUDI TENTANG TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK SMARTPHONE BAGI ANAK PRA SEKOLAH DI KECAMATAN ASEMROWO SURABAYA
Dianita Primihastuti;
Lina Mahayati;
Endang Eka Chayani
Bahasa Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47560/keb.v11i1.341
Banyak orang yang menggunakan smartphone. Pengguna smartphone tidak hanya orang dewasa saja melainkan anak – anak juga menggunakan smartphone. Banyak ibu memiliki pemikiran bahwa smartphone dapat memberikan dampak positif bagi anak terhadap perkembangannya. Selain itu, mempermudah ibu untuk membujuk anak yang sedang rewel atau menangis padahal smartphone tidak hanya memiliki dampak positif namun dapat berdampak negatif bagi penggunanya. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitiaan ini digunakan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang dampak smartphone bagi anak pra sekolah di RT 10 dan RT 13 RW 02 Kecamatan Asemrowo, Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, populasi dari penelitian ini adalah ibu yang menggunakan smartphone dan memiliki anak usia prasekolah sebanyak 36 responden, sampel yang diambil sebanyak 34 responden yang menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan media kuesioner, diolah secara manual dan dimasukan kedalam tabel prosentase, selanjutnya ditampilkan dalam bentuk diagram pie. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa 10 ibu berpengetahuan baik (29%), 16 ibu berpengetahuan cukup (47%) dan 8 ibu berpengetahuan kurang (24%) dan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dapat disimpulkan bahwa Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Smartphone Bagi Anak Pra Sekolah di RT 10 & RT 13 RW 02, Kecamatan Asemrowo, Surabaya adalah berpengetahuan cukup. Dengan berpengetahuan cukup seharusnya ibu memberikan batasan waktu dan mendampingi anaknya saat menggunakan smartphone.
ANALISIS PROSES INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM HARI KE TIGA DI PRAKTIK BIDAN MANDIRI LYSTIANI GRESIK
Eny Astuti;
Herisa Dinarsi
Bahasa Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47560/keb.v11i1.342
Involusi uterus adalah kembalinya uterus pada keadaan seperti sebelum hamil. normal turunya TFU kira-kira 1-2 cm tiap 24 jam, namun pada kenyataannya masih di temukan TFU pada ibu nifas pada hari ke 3 masih 1-2 jari di bawah pusat dan hal ini di sebut sub involusi. hal juga yang menyebabkan seorang bidan tidak menganjurkan ibu nifas untuk pulang karena menurut WHO, setiap menit seorang wanita meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. Salah satu komplikasi yang terjadi pada ibu nifas yaitu subinvolusi uterus atau uterus tidak dapat berkontraksi dengan baik yang kemudian bisa menimbulkan perdarahan, syok sampai pada kematian. Oleh karena itu peneliti ingin melihat gambaran proses involusi uterus ibu post partum hari ke 3. Desain penelitian yang di gunakan adalah deskriptif dengan tujuan menggambarkan proses involusi uterus pada ibu post partum hari ke tiga. Populasinya adalah seluruh ibu post partum sebanyak 20 dan sampel yang di ambil sebanyak 19 ibu dengan menggunakan consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal dengan alat ukurnya adalah lembar observasi saat masa nifas. data hasil penelitian ini di masukan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukan dari 19 responden yang mengalami involusi uterus normal sebanyak 8 ibu (42%). Hal ini menunjukan bahwa masih ada ibu yang mengalami involusi uterus yang lambat maupun yang cepat. Oleh karena itu, sebaiknya setiap tenaga kesehatan melaksanakan IMD dan mobilisasi dini bagi setiap ibu nifas untuk mencegah terjadinya komplikasi.
PENGARUH YOGA TERHADAP NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TM III
Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47560/keb.v11i1.343
Perubahan fisik yang dialami ibu hamil TM III salah satunya adalah bentuk punggung yang semakin lordosis yang mengakibatkan ibu hamil TM III akan mengalami sakit punggung dan jika tidak ditangani dengan baik dapat mempengaruhi kondisi ibu dan janin sehingga dapat menimbulkan komplikasi. Melakukan eksercise selama kehamilan adalah metode nonfarmakologis yang efektif untuk mengatasi nyeri punggung selama kehamilan. Senam yoga merupakan salah satu pilihan manajemen untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh yoga terhadap intensitas nyeri punggung pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental pre post control group design. Sebanyak 40 peserta dibagi rata menjadi 2 kelompok, untuk 20 responden per kelompok. Kelompok 1 mendapat intervensi senam yoga, sedangkan kelompok 2 sebagai kelompok kontrol. Perbedaan tingkat nyeri punggung dinilai dengan menggunakan uji-U Mann-Whitney. Rata-rata tingkat nyeri punggung yang dengan skala pengukuran NRS setelah diberikan intevensi adalah 2,35 ± 0,67 (nyeri ringan), sedangkan kelompok kontrol adalah 4,1 ± 0,78 (nyeri sedang). Sedangkan rata-rata tingkat nyeri punggung yang dengan menggunakan skala pengukuran VAS setelah intervensi adalah 23,5 ± 6,70 (nyeri ringan), sedangkan kelompok kontrol adalah 41 ± 7,88 (nyeri sedang). Hasil uji beda nyeri punggung menggunakan uji Mann-Whithney diperoleh nilai p = 0,000. Itu artinya yoga berpengaruh dalam mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil TM III.
PENGARUH PEMBERIAN JAHE MERAH TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI
Intiyaswati Intiyaswati
Bahasa Indonesia Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47560/keb.v11i2.375
Pendahuluan : Dismenorea merupakan masalah menstruasi yang sering dialami oleh remaja putri. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMPN I Sidoarjo didapatkan dari 27 responden remaja, 19 diantaranya mengalami dismenorea. Nyeri saat menstruasi mengakibatkan aktivitas dan konsentrasi terganggu. Nyeri haid dapat diatasi menggunakan terapi secara farmakologis atau non farmakologis. Bahan tanaman yang dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri salah satunya adalah jahe merah (red ginger). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian minuman jahe merah terhadap penurunan tingkat nyeri menstruasi (dismenorea) pada remaja putri di SMPN I Sidoarjo. Metode : Rancangan penelitian menggunakan pre experimental dengan pendekatan one group pre test post test desain. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi yang mengalami nyeri menstruasi. Sampel remaja yang mengalami nyeri menstruasi sebanyak 17 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Hasil : Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata skor nyeri sebelum perlakuan adalah 2,53, setelah perlakuan rata-rata skor nyeri 1,59 berdasarkan uraian tersebut maka diketahui terjadi penurunan skor nyeri sebesar 0.94 atau sebesar 37,1% . Uji normalitas diketahui bahwa sebaran data pada skor nyeri sebelum diberi perlakuan berdistribusi tidak normal dengan nilai p<0.05 sedangkan setelah diberi perlakuan data berdistribusi tidak normal p<0.05, sehingga hasil statistik menggunakan uji Wilcoxon menunjukan nilai P = 0.000 (p< α=0.05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Diskusi : Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian minuman jahe merah terhadap penurunan tingkat nyeri menstruasi (dismenorea) pada remaja putri di SMPN I Sidoarjo. Responden disarankan untuk mengatasi nyeri menstruasi minuman jahe merah.
FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN BLIGHTED OVUM
Nur Hamidah Anggraini H;
Endah Kamila Mas'udah;
Reni Wahyu Triningsih
Bahasa Indonesia Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47560/keb.v11i2.380
Blighted ovum atau kehamilan anembrionik merupakan keadaan dimana seorang wanita hamil namun tidak terdapat janin didalam kandungannya, dikarenakan ovum yang dibuahi tidak berkembang. Hingga saat ini penyebab kejadian blighted ovum belum dapat dideteksi karena gejala yang tidak spesifik. Umumnya kejadian blighted ovum terjadi pada trimester I dan memungkinkan untuk terulang kembali pada kehamilan selanjutnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian blighted ovum. Metode penelitian yang digunakan adalah Literature Review yang didapatkan dari 3 database yaitu PubMed, ResearchGate dan Google Scholar dengan kriteria inklusi jurnal terakreditasi Sinta dan Scopus. Hasil penelitian dari 5 jurnal yang telah diidentifikasi melalui proses literature review didapatkan karakteristik ibu hamil berdasarkan usia, paritas, imunologis, dan kelainan genetik ada pada ibu hamil dengan blighted ovum. Ibu hamil yang mengalami blighted ovum memiliki karakteristik usia >40 tahun dengan paritas multigravida dan grandemultigravida serta kelainan genetik.
MINI RISET : PEMBERIAN TERONG BELANDA DAN TABLET FE TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
Sendy Firza Novilia Tono
Bahasa Indonesia Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47560/keb.v11i2.383
Kebutuhan zat besi ibu hamil selama kehamilan semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan asupan zat besi pada ibu hamil digunakan untuk menambah volume sel darah merah (eritrosit) baik untuk janin, plasenta, dan persiapan kehilangan zat besi saat melahirkan, sehingga kebutuhan zat besi ibu hamil lebih tinggi dibandingkan ibu tidak hamil. Pada saat kehamilan Trimester I terjadi penurunan kebutuhan zat besi karena tidak adanya menstruasi, tetapi terjadi peningkatan kebutuhan saat setelahnya dengan perkiraan kebutuhan meningkat sekitar 1000 mg selama kehamilan, sehingga kebutuhan harian besi menjadi sekitar 0,8 mg Fe pada trimester pertama, 4 sampai 5 mg pada trimester 2, dan >6 mg pada trimester 3. Mini riset ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari pemberian jus terong belanda terhadap peningkatan kadar HB pada ibu hamil. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan mengobservasi kadar hemoglobin sebelum dan sesudah diberikan minuman terong belanda dan tablet fe secara teratur. Hasil mini riset diperoleh terdapat peningkatan kadar HB pada ibu hamil sebelum dan setelah diberikan perlakuan dari katagori anemia ringan menjadi normal sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh minuman jus terong belanda terhadap peningkatan kadar HB pada ibu hamil.
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI CALON PENGANTIN
Krisjentha Iffah Agustasari;
Dian Kusumaningtyas;
Rahma Dian Hanifarizani
Bahasa Indonesia Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47560/keb.v11i2.392
Pengetahuan terkait kesehatan reproduksi pada calon pengantin dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan calon pengantin. Pendidikan kesehatan berbasis teknologi seperti audio visual merupakan jalur yang inovatif untuk pemberian informasi kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media audio visual terhadap pengetahuan calon pengantin. Desain penelitian pre-eksperimen dengan one group pre test dan post test design. Populasi semua peserta kulwap berjumlah 61 orang dengan teknik total sampling. Analisis data dengan uji statistik Wilcoxon. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapatkan ρ value < α (0.000). Tingkat pengetahuan sebelum penyuluhan (pre test) sebagian besar (75,4%) memiliki pengetahuan cukupdan setelah diberikan penyuluhan (post test) Sebagian besar (88,5%) memiliki pengetahuan baik. Hasil penelitian dapat disimpulkan penyuluhan media audio visual dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi calon pengantin.
PERBEDAAN RISIKO KEJADIAN STUNTING BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN
Devi Aprilia
Bahasa Indonesia Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47560/keb.v11i2.393
Stunting merupkan bayi yang memiliki parameter TB/U dengan nilai z-score <-2SD yang dikategorikan pendek dan nilai z-score <-3SD yang dikategorikan sangat pendek. Prevalensi stunting dapat mengakibatkan anak mengalami keterlambatan proses perkembangan motorik dan mental, penurunan produktivitas dan kecerdasan, peningkatan kemungkinan terkena penyakit degeneratif bahkan kematian, kelebihan berat badan dan peningkatan risiko terkena berbagai penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara umur dan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Kenjeran Surabaya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 102 balita menggunakan laporan hasil timbang bulan Desember 2021. Variable independent dalam penelitian ini adalah jenis kelamin dan umur balita, variable dependent adalah kejadian stunting. Teknik analisa data yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 36-48 bulan sejumlah 57.8%, sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sejumlah 55.9%, dan responden yang sangat pendek dan pendek sejumlah 16.6%. Hasil cross tabulasi antara umur dengan kejadian stunting menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur balita dengan kejadian stunting dengan nilai p-value sebesar 0.000 dan ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian stunting dengan nilai p-value sebesar 0.003. Pencegahan stunting sebaiknya dilakukan sejak masa prakonsepsi dan selama kehamilan guna mencegah status gizi kurang sejak masa kehamilan dan prakonsepsi, pendampingan tentang ASI eksklusif, asupan gizi anak, asupan gizi ibu menyusui dan kegiatan posyandu rutin.