cover
Contact Name
Prasetyo Adi Nugroho
Contact Email
prasetyo.adi@staf.unair.ac.id
Phone
+6231-5030826
Journal Mail Official
jpua@journal.unair.ac.id
Editorial Address
Perpustakaan Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam, Surabaya - 60286 Telp.: (031) 5030826, 5055294 Fax.: 5020468
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan
Published by Universitas Airlangga
Core Subject : Science,
JPUA: Universitas Airlangga Library Journal: Information and Communication Media Librarianship is published by the Airlangga University Library. Focus: publish scientific articles from librarians, researchers, educators with an article focus on information and library studies. Scope: contains topics related to libraries, information literacy, information technology, librarian profession, and information management.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 132 Documents
Analysis of Communication Effectiveness in the Digital Era as a Communication Media for iGeneration (Gen Z) during the Recovery Period of the COVID-19 Pandemic: Descriptive Study of MIKOM USU 2022 Juli Purnawati; Dewi Kurniawati
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 13 No. 1 (2023): JANUARI - JUNI 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpua.v13i1.2023.61-68

Abstract

ABSTRACT All sectors are feeling the impact of the Corona virus outbreak, such as education, the economy, tourism, and others. This has also shifted the direct interpersonal communication system to the digital (online) media communication system. With the COVID-19 virus, all universities in North Sumatra, both public and private, received an appeal from the government to implement PSBB (Large-Scale Social Restrictions) and carry out social distancing, where all employees, lecturers, and students of the University of North Sumatra are required to carry out their activities and daily operations at WFH (Work From Home) homes. However, during this recovery period, campus activities began to be carried out offline and also online, so the purpose of this study was to identify and analyze the effectiveness, constraints, and digital communication solutions during the pandemic (COVID-19) and recovery during the COVID-19 pandemic. , in the Master of Communication Science, University of North Sumatra. This research was conducted using a qualitative approach and a descriptive method. The research results show the effectiveness of digital communication during the COVID-19 pandemic and COVID-19 recovery.  Keywords: efektivitas, komunikasi digital, Pandemi COVID-19 dan Pemulihan COVID-19 Analisis Efektivitas Komunikasi di Era Digital Sebagai Media Komunikasi Pada iGeneration (Gen Z) di Masa Pemulihan Pandemi COVID-19 (Studi Deskriptif MIKOM USU 2022) ABSTRAK Semua sektor merasakan dampak dari wabah virus Corona, seperti pendidikan, ekonomi, pariwisata, dan lain-lain. Hal ini juga telah menggeser sistem komunikasi interpersonal langsung ke sistem komunikasi media digital (online)(Ardiyanti, 2020). Dengan adanya virus COVID-19, seluruh perguruan tinggi di SUMUT baik negeri maupun swasta mendapat himbauan dari pemerintah untuk menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan melakukan social distancing, dimana seluruh karyawan, dosen, dan mahasiswa Universitas Sumatera Utara diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan pekerjaan dan operasional sehari-hari mereka di rumah WFH (Work From Home). Namun pada masa recovery ini, kegiatan kampus mulai dilakukan secara offline dan juga online, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis efektifitas, kendala, dan solusi komunikasi digital pada masa pandemi COVID-19 dan pemulihan pada masa pandemi COVID-19, di Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas komunikasi digital selama pandemi COVID-19 dan pemulihan COVID-19. Kata Kunci : efektivitas, komunikasi digital, Pandemi COVID-19 dan Pemulihan COVID-19  
National Library of Indonesia Collection and Early Cold War: Case Study of United States Information Service (USIS) Bulletin (1948-1953) Frial Ramadhan Supratman
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 13 No. 1 (2023): JANUARI - JUNI 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpua.v13i1.2023.53-60

Abstract

ABSTRACT Cold War was a war which does not merely involved military and economic aspects. The war also involved several aspects, including information media, such as newspaper, magazine, movie etc. Although Cold War was ended up by the fall of Soviet Union in 1991, however, the memory of Cold War is still preserved  in library collection. National Library of Indonesia is the center of national deposit preserving all of Indonesia-based publications since colonial era until present day. One of Cold War collection deposited in the National Library is United States Information Service (USIS) Daily Bulletin. The collection is deposited in the division of rare newspaper collection, National Library of Indonesia. This article investigates history and analysis of content information regarding USIS Daily Bulletin from historical and library science perspective. Method used in this article is qualitative method by analyzing document through international history perspective. The aim of this research is to know information content of National Library of Indonesia’s collection in Cold War era Accordingly, author argues that USIS Daily Bulletin is the National Library’s collection containing culture  and poltical propaganda of United States of America (USA) in early Cold War era. Keywords: United States Information Service (USIS); Cold War; National Library of Indonesia; Information, Newspaper.  Koleksi Perpustakaan Nasional RI dan Perang Dingin Awal: Studi Kasus United States Information Service (USIS) Bulletin (1948-1953) ABSTRAK Perang Dingin merupakan perang yang tidak hanya melibatkan kekuatan militer dan ekonomi saja. Perang  ini banyak melibatkan berbagai aspek, termasuk media informasi, seperti surat kabar, majalah, film dan lain-lain. Meskipun Perang Dingin sudah berakhir pada 1991 yang ditandai dengan keruntuhan Uni Soviet, namun memori mengenai Perang Dingin masih tersimpan di dalam koleksi perpustakaan. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (RI) merupakan pusat deposit nasional yang menyimpan seluruh terbitan Indonesia sejak era kolonial Belanda hingga hari ini. Salah satu koleksi Perang Dingin yang tersimpan di Perpustakaan Nasional adalah United States Information Service (USIS) Daily Bulletin. Koleksi ini tersimpan di divisi surat kabar langka, Perpustakaan Nasional RI. Artikel ini membahas mengenai sejarah dan analisis konten informasi dari USIS Bulletin dari perspektif ilmu sejarah dan perpustakaan. Metode yang digunakan di dalam artikel ini adalah metode kualitatif dengan melakukan analisis dokumen menggunakan perspektif sejarah internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konten informasi dari koleksi Perpustakaan Nasional RI pada era Perang Dingin. Berdasarkan hal tersebut, penulis berargumen bahwa USIS Daily Bulletin merupakan koleksi Perpustakaan Nasional yang memuat propaganda kebudayaan dan politik Amerika Serikat (AS) untuk menanamkan pengaruh di Indonesia pada era Perang Dingin awal. Kata kunci: United States Information Service (USIS); Perang Dingin; Perpustakaan Nasional RI; Informasi; Surat Kabar.
The Relationship between Health Anxiety and Online Health Information Discovery Among Airlangga University Students Rohmah, Siti Miftakhur; Sugihartati, Rahma; Wardhana, Arya Wijaya Pramodha
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 13 No. 2 (2023): JULI - DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpua.v13i2.2023.69-83

Abstract

ABSTRACT The convenience and anonymity offered by the internet have led people to seek health information online. Every year, the number of individuals searching for health information online continues to increase. However, along with the benefits of easier access to health information, new challenges arise. One of these challenges is the potential impact on individuals who search for health information online, such as increased anxiety or stress and spending more time on information-seeking activities. This study aims to examine the relationship between health anxiety and online health information seeking. The research utilizes an explanatory quantitative method involving a sample of 100 undergraduate students from various faculties at Airlangga University. The study employs the Rank-Spearman correlation test to analyze the data. The results of the Rank-Spearman correlation analysis indicate a significant relationship between the intensity of health anxiety and the intensity of online health information seeking (p value 0.301 > p critical 0.165). Thus, the null hypothesis (H0) is rejected, and the alternative hypothesis (H1) is accepted. This means that there is a relationship between health anxiety and seeking health information. Furthermore, this relationship has a positive direction, suggesting that lower levels of health anxiety correspond to lower levels of online health information seeking and vice versa. These findings have important implications for understanding the psychological impact of seeking online health information. The public must be aware of the potential risks of anxiety and the importance of managing health information wisely. Further research can delve into the factors influencing this relationship and provide recommendations for the development of more effective policies and approaches to managing online health information seeking.   Hubungan Antara Kecemasan Kesehatan dengan Penemuan Informasi Kesehatan Online di Kalangan Mahasiswa Universitas Airlangga ABSTRAK Kemudahan dan anonimitas yang ditawarkan oleh internet telah mendorong masyarakat untuk mencari informasi kesehatan secara online. Setiap tahun, jumlah orang yang mencari informasi kesehatan online terus meningkat. Namun, di balik manfaat akses yang lebih mudah ke informasi kesehatan ini, muncul beberapa permasalahan baru. Salah satunya adalah dampak yang mungkin timbul pada individu yang mencari informasi kesehatan online, seperti meningkatnya kecemasan atau tekanan serta penggunaan waktu yang lebih banyak untuk melakukan penelusuran informasi. Penelitian ini ditujukan untuk menguji hubungan antara kecemasan kesehatan (health anxiety) dan penemuan informasi kesehatan online. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif eksplanatif dengan melibatkan 100 mahasiswa tingkat S1 dari berbagai fakultas di Universitas Airlangga. Penelitian ini menggunakan uji korelasi Rank-Spearman untuk menganalisis data. Hasil analisis korelasi Rank-Spearman menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara intensitas kecemasan kesehatan dan intensitas penemuan informasi kesehatan online (p hasil 0,301 > p tabel 0,165). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Artinya, terdapat hubungan antara kecemasan kesehatan dan penemuan informasi kesehatan. Lebih lanjut, hubungan ini memiliki arah positif, sehingga semakin rendah intensitas kecemasan kesehatan, semakin rendah pula intensitas penemuan informasi kesehatan online, dan sebaliknya. Penemuan ini memiliki implikasi penting dalam pemahaman terhadap dampak psikologis dari penemuan informasi kesehatan online. Masyarakat perlu menyadari risiko kecemasan yang dapat timbul dan pentingnya pengelolaan informasi kesehatan secara bijak. Penelitian selanjutnya dapat menggali lebih dalam faktor-faktor yang memengaruhi hubungan ini dan memberikan rekomendasi untuk pengembangan kebijakan dan pendekatan yang lebih efektif dalam mengelola penemuan informasi kesehatan secara online.
Model of Library Promotion with The Concept of Distance Education in Universitas Terbuka Mohamad Pandu Ristiyono
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 13 No. 2 (2023): JULI - DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpua.v13i2.2023.104-114

Abstract

ABSTRACT A good library not only has a nice and magnificent building, but also must have a complete and up-to-date collection, be it books, journals, or other electronic collections. But all will be meaningless if the users do not know what the library has. For this reason, a good library promotion is needed, so that users know the library's collections. This paper aims to determine how effective the promotion model is in The Universitas Terbuka library with the concept of distance education. Research methods using descriptive methods that are based on existing data. Results and Discussion From the results it is known that the promotion model at Universitas Terbuka using networks and social media in library promotion is still less effective. However, there is a significant increase in numbers, but far from expected. The role of social media, Zoom, and playback of e-flyer about library services on each streaming service of study programs in the Universitas Terbuka has also not helped much. Conclusions and Suggestions. The Library Promotion Model using Networks and Social Media is still insignificant even though there is an increase in the use of library collections at the Universitas Terbuka, in the future the Universitas Terbuka Library needs to change and develop a new promotion strategy.   ABSTRAK Perpustakaan yang baik tidak hanya memiliki gedung yang bagus dan megah, namun juga harus memiliki koleksi yang lengkap dan mutakhir, baik itu buku, jurnal atau koleksi elektronik lainnya. Namun semua akan tiada arti bila pemustaka tidak mengetahui apa yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Untuk itulah perlunya promosi perpustakaan yang baik, agar pemustaka mengetahui apa saja koleksi yang dimiliki perpustakaan. Tulisan ini bertujuan mengetahui seberapa efektif model promosi di Perpustakaan Universitas Terbuka yang berkonsep pendidikan jarak jauh. Metode Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif yaitu berdasarkan data yang ada. Hasil dan Pembahasan Dari hasil diketahui bahwa model promosi di Universitas Terbuka menggunakan jaringan dan media sosial (medsos) dalam promosi perpustakaan masih kurang efektif, meski ada kenaikan angka yang naik secara signifikan, namun jauh dari yang diharapkan. Peran medsos, zoom, pemutaran e-flyer tentang layanan perpustakaan pada setiap layanan streaming program studi di Universitas Terbuka  juga belum banyak membantu. Kesimpulan dan Saran. Model Promosi Perpustakaan yang menggunakan Jaringan dan Medsos masih kurang optimal walau ada kenaikan penggunaan koleksi Perpustakaan di Universitas Terbuka, ke depannya pihak perpustakaan Universitas Terbuka perlu merubah dan menyusun strategi promosi yang baru.
Criteria Selection and Comparative Analysis of Popular Chatbot Frameworks (Dialog flow, Microsoft Bot Framework, IBM Watson Assistant and Rasa) For Implementation in Libraries: a Systematic Literature Review Permadi, Iwan
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 13 No. 2 (2023): JULI - DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpua.v13i2.2023.94-103

Abstract

ABSTRACT Chatbots are increasingly popular in various fields, including in libraries, to improve services and interactions with users. In choosing a chatbot for libraries, proper criteria are needed. Some common chatbot frameworks are Dialogflow, Microsoft Bot Framework, IBM Watson Assistant, and Rasa, which have advantages and disadvantages in the library context. This research conducts a systematic literature review on the selection criteria and comparison of popular chatbot frameworks such as Dialogflow, Microsoft Bot Framework, IBM Watson Assistant, and Rasa in library implementation. The research method used a systematic literature review from sources such as IEEE, Proquest, and ScienceDirect. The keywords used were ("Chatbot" OR "Bot" OR "Conversational agent" OR "Virtual assistant") AND ("Dialogflow" OR "IBM Watson Assistant" OR "Microsoft Bot Framework" OR "Rasa"). The results show that the criteria in chatbot selection include Natural Language Understanding (NLU) pipeline customization capabilities, ease of use, integration with Machine Learning and Natural Language Processing, integration capabilities with communication channels, natural language understanding capabilities, validation with automated user story extraction systems, flexibility in development, and tools for natural language processing and machine learning. Although no articles specifically addressing chatbots were found in the library, this research provides an overview of chatbot selection criteria and provides information on the advantages and disadvantages of each chatbot framework as outlined in the results and discussion table. In conclusion, although research questions RQ1 and RQ2 cannot be answered due to the lack of specific articles about chatbots in libraries, this research provides an overview of chatbot selection criteria and can provide an understanding of the advantages and disadvantages of existing chatbot frameworks...   ABSTRAK Chatbot semakin populer di berbagai bidang, termasuk di perpustakaan, untuk meningkatkan layanan dan interaksi dengan pengguna. Dalam memilih chatbot untuk perpustakaan, kriteria yang tepat diperlukan. Beberapa framework chatbot umum adalah Dialogflow, Microsoft Bot Framework, IBM Watson Assistant, dan Rasa, yang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam konteks perpustakaan. Penelitian ini melakukan tinjauan literatur sistematis tentang kriteria pemilihan dan perbandingan framework chatbot populer seperti Dialogflow, Microsoft Bot Framework, IBM Watson Assistant, dan Rasa dalam implementasi perpustakaan. Metode penelitian menggunakan tinjauan literatur sistematis dari sumber seperti IEEE, Proquest, dan ScienceDirect. Kata kunci yang digunakan adalah ("Chatbot" OR "Bot" OR "Conversational agent" OR "Virtual assistant") AND ("Dialogflow" OR "IBM Watson Assistant" OR "Microsoft Bot Framework" OR "Rasa"). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria dalam pemilihan chatbot mencakup kemampuan penyesuaian pipeline Natural Language Understanding (NLU), kemudahan penggunaan, integrasi dengan Machine Learning dan Natural Language Processing, kemampuan integrasi dengan saluran komunikasi, kemampuan memahami bahasa alami, validasi dengan sistem ekstraksi cerita pengguna otomatis, fleksibilitas dalam pengembangan, dan alat untuk pemrosesan bahasa alami dan pembelajaran mesin. Meskipun tidak ditemukan artikel yang secara khusus membahas chatbot di perpustakaan, penelitian ini memberikan gambaran umum tentang kriteria pemilihan chatbot dan memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing framework chatbot seperti yang diuraikan dalam tabel hasil dan pembahasan. Dalam kesimpulannya, meskipun pertanyaan penelitian RQ1 dan RQ2 tidak dapat terjawab karena kurangnya artikel yang spesifik tentang chatbot di perpustakaan, penelitian ini memberikan gambaran umum tentang kriteria pemilihan chatbot dan dapat memberikan pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan framework chatbot yang ada.  
Development of a Visitor Management System According to The Demands of Higher College Libraries in The 4.0 Era Suroto, Suroto
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 13 No. 2 (2023): JULI - DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpua.v13i2.2023.84-93

Abstract

ABSTRACT Recording user visits to higher education library reading rooms is an important routine activity for evaluating the function of the reading room or the intensity of user interaction with the reading room. Manually recording visits for more than 20 reading rooms that serve more than 30,000 students, 1,000 lecturers and 500 staff is far behind in this era of industrial revolution 4.0. Therefore, it is necessary to develop a website-based visitor recording system with the help of digital card scans on smartphones and integrated with databases of students, lecturers, education staff, and records in circulation services, as well as having historical records of interactions with reading rooms that have been visited. This research aims to develop a Visitor Management System for the Unesa Library (VMSUL) that suits the visitor management needs of all reading rooms at Unesa. The method used is the development method with the Waterfall model. In the work process, apart from the research team from the Unesa Library UPT, the PPTI team and application development teams from outside Unesa were also involved. The results are (1) VMSUL Application Website with user level Central Library Admin, Reading Room Admin, (2) SSO-based Electronic Library Card which can be opened by all Unesa residents via smartphone for attendance via special scanners available in all reading rooms around Unesa, (3) History of user visits available on Unesa user smartphones, and (4) number and details of visitors available at the reading room user level and central library admin. It can be concluded that the VMSUL developed at the Unesa Library UPT can function optimally according to needs in the era of Industrial Revolution 4.0.    Pengembangan Visitor Management System Sesuai Tuntutan Perpustakaan Perguruan Tinggi Di Era 4.0 ABSTRAK Pencatatan kunjungan pemustaka ke ruang-ruang baca Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan kegiatan rutin yang penting untuk bahan evaluasi fungsi ruang baca ataupun intensitas interaksi pemustaka dengan ruang baca. Pencatatan kunjungan secara manual untuk lebih dari 20 ruang baca yang melayani lebih dari 30.000 mahasiswa, 1.000 dosen, dan 500 tendik, sudah tertinggal jauh di era revolusi industri 4.0 ini. Oleh karena itu diperlukan pengembangan sistem pencatatan pengunjung yang berbasis website dengan bantuan scan kartu digital yang ada di smartphone dan terintegrasi dengan database mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan catatan di layanan sirkulasi, serta memiliki catatan riwayat interaksi dengan ruang baca yang penah dikunjunginya. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan Visitor Management System Unesa Library (VMSUL) yang sesuai dengan kebutuhan manajemen pengunjung seluruh ruang baca di Unesa. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan dengan model Waterfall. Dalam proses pengerjaannya selain tim peneliti dari UPT Perpustakaan Unesa juga melibatkan tim PPTI dan tim pengembang aplikasi dari luar Unesa. Hasil berupa (1) Website Aplikasi VMSUL dengan level user Admin Perpus Pusat, Admin Ruang Baca, (2) Kartu Perpustakaan Elektronik berbasis SSO yang dapat dibuka oleh semua warga Unesa melalui smartphone untuk presensi melalui scanner khsusus yang tersedia di seluruh ruang baca selingkung Unesa, (3) Riwayat kunjungan pemustaka yang tersedia di smartphone pemustaka Unesa, dan (4) jumlah dan detil pengunjung yang tersedia di level user ruang baca maupun admin perpus pusat. Dapat disimpulkan bahwa VMSUL yang dikembangkan di UPT Perpustakaan Unesa dapat berfungsi secara optimal sesuai kebutuhan di era revolusi industry 4.0.
ChatGPT: Opportunities or Obstacles in College Library Services Iman Wahyudi, Phillips
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 13 No. 2 (2023): JULI - DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpua.v13i2.2023.115-122

Abstract

ChatGPT merupakan teknologi AI, yang dapat diintegrasikan kedalam kegiatan operasional perpustakaan seperti layanan informasi dan processing koleksi seperti katalogisasi. ChatGPT tidak bisa menggantikan peran pustakawan dan perpustakaan sebagai sumber informasi. ChatGPT belum bisa dikatakan sebagai sumber informasi yang valid, maka hasil tanggapannya pun harus diverifikasi kesahihannya.
Assesment of The Need and Availability of Agricultural Information at The Center for Agricultural Library and Literacy Wardah Rufaidah, Vivit
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 13 No. 2 (2023): JULI - DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpua.v13i2.2023.131-137

Abstract

ABSTRACT The Center for Agricultural Library and Literacy of the Ministry of Agriculture (PUSTAKA Kementan) as a government agency plays an active role in disseminating information on agricultural technology. As a special library, one of the main users of LITERATURE information is officers and agricultural business actors. The study aims to determine the behavior patterns and information needs of agricultural technology agricultural officers and farming actors. Second, the study aims to determine the availability of information from the library's online database. This study was carried out quantitatively through online surveys and analysis of the library's online database. Respondents amounted to 894 people consisting of agricultural extension workers and farming entrepreneurs. The collected data were analyzed descriptively and presented in the form of tables and diagrams and qualitative analysis was carried out using a text mining approach. The results of the study show that the information needs of agricultural officers and farming actors are dominated by information on food crops and horticulture. In addition, agricultural officers and agricultural business actors are quite active in following developments in agricultural technology information with various media and types of agricultural technology information such as website or blog articles, social media content, infographics, books, and so on. Content material needed by agricultural officers and farming actors includes pest control and plant diseases, material on seeds and seedlings, and fertilizers. The results of the analysis show that the agricultural information needs covering the topics of pests and diseases, seeds and seedlings, fertilizers, harvest, and post-harvest, as well as agricultural mechanisms, are available quite a lot in the agricultural repository, where the most content and material is the topic of pests and diseases, followed by seeds and seedlings, fertilizer, harvest, and post-harvest as well as agricultural mechanization. Kajian Kebutuhan dan Ketersediaan Informasi Pertanian di Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian ABSTRAK Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian Kementerian Pertanian (PUSTAKA Kementan) sebagai salah satu instansi pemerintah berperan aktif dalam penyebarluasan informasi teknologi pertanian.  Sebagai perpustakaan khusus, salah satu pengguna utama informasi PUSTAKA adalah petugas dan pelaku usaha pertanian. Kajian bertujuan untuk mengetahui pola perilaku dan kebutuhan informasi teknologi pertanian petugas pertanian dan pelaku usaha tani. Kedua, kajian bertujuan mengetahui ketersediaan informasi dari database online perpustakaan. Kajian ini dilakukan secara kuantitatif melalui survei online dan analisis database online perpustakaan. Responden berjumlah 894 orang yang terdiri atas penyuluh pertanian dan pelaku usaha tani. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan disajikan berupa tabel dan diagram serta dilakukan analisis kualitatif dengan pendekatan text mining. Hasil kajian menunjukkan bahwa kebutuhan informasi petugas pertanian dan pelaku usaha tani didominasi oleh informasi tanaman pangan dan hortikultura. Di samping itu, petugas pertanian dan pelaku usaha tani sudah cukup aktif dalam mengikuti perkembangan informasi teknologi pertanian dengan berbagai media dan jenis informasi teknologi pertanian seperti artikel website atau blog, konten media sosial, infografis, buku, dan lain sebagainya. Materi konten yang dibutuhkan oleh petugas pertanian maupun pelaku usaha tani antara lain mengenai pengendalian hama dan penyakit tanaman, materi mengenai benih dan bibit, serta pupuk. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan informasi pertanian yang meliputi topik hama dan penyakit, benih dan bibit, pupuk, panen dan pasca panen, serta mekanisme pertanian telah tersedia cukup banyak di repositori pertanian, dimana konten dan materi terbanyak adalah topik hama dan penyakit, kemudian diikuti oleh benih dan bibit, pupuk, panen dan pasca panen, serta mekanisasi pertanian. 
Coffee Shop VS Library: Concept of Learning Spaces for New Library Users Aliwijaya, Araf; Syahfitri, Dwi Retno
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 13 No. 2 (2023): JULI - DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpua.v13i2.2023.123-130

Abstract

ABSTRACT Coffee Shops have been increasingly mushrooming due to the trend of coffee culture in Indonesia, not to mention the occurrence in Yogyakarta City. The habit of going to the Coffee Shop is not only to taste typical coffee, but to just hang out, relax, discuss, or obtain information outside the library. This study aims to find out the perspective of users about the attraction of visiting the Coffee Shop or library. This study also answers the question of what impact can be caused by the existence of a café in the library. Method. This study used qualitative methods with observation and interview data collection techniques. Data was collected by interviewing 17 Coffee Shop and library visitors. Analysis. Data is collected and analyzed descriptively and systematically. Results. Users are more interested in visiting the Coffee Shop for the learning process than the library. Users look for information at the Coffee Shop because of the longer opening time, more relaxed environment, access to eat and drink, open discussion rooms, internet access, and facilities available are more supportive than the library. Coffee Shop VS Perpustakaan: Konsep Tempat Belajar Pemustaka Generasi Baru ABSTRAK Coffee Shop sudah semakin berkembang kian menjamur akibat adanya tren budaya ngopi di Indonesia, tidak terlepas pula terjadi di Kota Yogyakarta. Kebiasaan pergi ke Coffee Shop tidak hanya untuk mencicipi kopi khas, melainkan untuk sekedar nongkrong, bersantai, diskusi, atau memperoleh informasi di luar perpustakaan. Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui perspektif pemustaka tentang daya tarik untuk mengunjungi Coffee Shop atau perpustakaan. Penelitian ini juga menjawab pertanyaan mengenai asumsi apakah dampak yang dapat ditimbulkan dengan adanya café di perpustakaan. Metode. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data observasi dan wawancara. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara 17 pengunjung Coffee Shop dan perpustakaan. Analisis. Data dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif dan sistematis. Hasil. Pemustaka lebih tertarik mengunjungi Coffee Shop untuk proses pembelajaran daripada perpustakaan. Pemustaka mencari informasi di Coffee Shop karena waktu buka yang lebih lama, lingkungan yang lebih santai, akses makan dan minum, ruang diskusi terbuka, akses internet dan fasilitas yang tersedia lebih mendukung daripada perpustakaan.    
UM Library Literacy Class (Kelasium): Challenges And Hopes Novianto, Achmad Qorni; Wibowo, R. Sapto; Safii, Mohammad; Priyono, Rokhmad; Kosasih, A.A.
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol. 14 No. 1 (2024): JANUARI - JUNI 2024
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpua.v14i1.2024.15-23

Abstract

Background: The UM Library performs its functions and roles as a learning resource center and scientific information reference center for UM academic members. In the current era of information flooding, it is necessary to foster information literacy for academics as a provision for them to carry out various academic activities and lifelong learning processes. Methods: This research uses a library research approach. Data analysis was carried out using descriptive analysis techniques and content analysis. Purpose: This condition prompted the UM Library to develop the KelasiUM (UM Library Literacy Class) with the aim of (1) increasing the information literacy competence of academics, and (2) optimizing the role and function of the UM Library as a means of supporting academic activities. ClassiUM was developed based on five information literacy standards based on ACRL and the use of The Big6 literacy model. Findings: The UM Library has carried out several student literacy development activities, including (1) library orientation during PKKMB, (2) direct (face-to-face) literacy development, and (3) online literacy development through social media. However, these activities are not optimal because many academicians still do not know about various sources of information both in the library and outside the library. Conclusion: With the implementation of the KelasiUM program, it is hoped that the information literacy competence of UM academics can be improved by presenting kelasiUM material, which will lead to increased academic achievement.  Keywords: Information Literacy, KelasiUM ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- KELAS LITERASI UPT PERPUSTAKAAN UM (KELASIUM): TANTANGAN DAN HARAPAN Latar Belakang: UPT Perpustakaan UM menjalankan fungsi dan peranan sebagai pusat sumber belajar dan pusat rujukan informasi ilmiah bagi anggota akademika UM. Di era banjir informasi saat ini, diperlukan pembinaan literasi informasi bagi sivitas akademika sebagai bekal mereka melaksanakan berbagai kegiatan akademik dan proses belajar sepanjang hayat. UPT Perpustakaan UM telah melaksanakan beberapa kegiatan pembinaan literasi mahasiswa, diantaranya (1) orientasi perpustakaan pada saat PKKMB, (2) pembinaan literasi secara langsung (tatap muka), dan (3) pembinaan literasi secara daring melalui media sosial. Namun, kegiatan-kegiatan tersebut belum optimal karena masih banyak sivitas akademika yang belum mengetahui berbagai sumber informasi baik yang ada di perpustakaan maupun diluar perpustakaan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan (library research). Analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis konten (content analysis) Tujuan: Mengembangkan program KelasiUM (Kelas Literasi Perpustakaan UM) dengan tujuan untuk (1) meningkatan kompetensi literasi informasi sivitas akademika, dan (2) mengoptimalkan peran dan fungsi UPT Perpustakaan UM sebagai sarana penunjang kegiatan akademik. Temuan: KelasiUM dikembangkan dengan berlandaskan kepada lima standar literasi informasi berdasarkan ACRL dan penggunaan model literasi The Big6. Kesimpulan: Dengan terselenggaranya program KelasiUM, diharapkan kompetensi literasi informasi sivitas akademika UM dapat ditingkatkan melalui sajian materi KelasiUM, yang berujung pada peningkatan prestasi akademis.   Kata Kunci: Literasi Informasi, KelasiUM

Page 11 of 14 | Total Record : 132