cover
Contact Name
Ovalina Sylvia Br. Ginting
Contact Email
fortejournalunhaj@gmail.com
Phone
+6285658580179
Journal Mail Official
fortejournalunhaj@gmail.com
Editorial Address
Universitas Haji Sumatera Utara JL. Rumah Sakit Haji Medan Medan Estate, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
Location
Kota binjai,
Sumatera utara
INDONESIA
FORTE JOURNAL
ISSN : -     EISSN : 27744655     DOI : https://doi.org/10.51771/fj
Core Subject : Health, Science,
FORTE JOURNAL adalah jurnal resmi yang diterbitkan oleh Prodi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Haji Sumatera Utara yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal peer-review nasional, yang terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Januari dan Juli. Forte Journal memuat tentang topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan dan sains yang terkait erat. Jurnal ini menerima naskah berbahasa Indonesia dan Inggris. Berikut merupakan area-area yang difokuskan oleh jurnal ini: 1. Obat Bahan Alam dan Obat Tradisional 2. Farmasi Klinis dan Komunitas 3. Farmasetika dan Teknologi Farmasi 4. Kimia Farmasi 5. Biologi Farmasi 6. Farmakologi Farmasi, dan 7. Sains yang terkait dengan bidang kesehatan Naskah yang terpilih untuk dipublikasikan di Forte Journal akan dikirim kepada reviewer yang ahli dibidangnya, yang tidak berafiliasi dengan lembaga yang sama dengan penulis dan dipilih berdasarkan pertimbangan tim editor. Proses review dilakukan secara tertutup dimana penulis dan reviewer tidak mengetahui identitas dan afliasi masing-masing. Setiap naskah yang didelegasikan ke anggota redaksi diperiksa untuk keputusan akhir proses review, komentar dan saran akan dikirim ke penulis untuk menanggapi ulasan reviewer dan mengirim kembali naskah revisi dalam waktu yang telah ditentukan. Naskah yang diterima untuk publikasi adalah salinan yang diedit untuk tata bahasa, tanda baca, gaya cetak, dan format. Seluruh proses pengajuan naskah hingga keputusan akhir untuk penerbitan dilakukan secara online.
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025" : 30 Documents clear
FORMULASI SEDIAAN LIP TINT BERBASIS EKSTRAK KULIT BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa Mill. Urb) SEBAGAI PEWARNA ALAMI Hasni Yaturramadhan Harahap; Shofian Syarifuddin; Ahmad Hafizullah Ritonga; Herlina Herlina; Rizqa Hafizhah Harahap
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1176

Abstract

Salah satu sediaan kosmetik yang digemari oleh wanita adalah pewarna bibir yaitu Liptint . Lip tint merupakan jenis lipstik yang memiliki bentuk yang berbeda dari umumnya, yakni dalam bentuk cairan. Tujuan penelitian yaitu  Formulasi  sediaan liptint dari ekstrak kulit bawang dayak (Eleutherine Bulbosa Mill.Urb) sebagai pewarna alami. Metode penelitian ini yaitu  eksperimental dengan pembuatan ekstrak , pembuatan formulasi sediaan dan pemriksaan mutu fisik sediaan seperti uji organoleptis , uji homegenitas , uji pH , uji daya oles , uji iritasi , uji kesukaan dengan konsentrasi bervariasi yaitu 5%, 10%, 15%. Hasil uji organoleptis pada warna menunjukkan bahwa pada F1 menghasilkan warna merah cerah, F2 menghasilkan warna merah pekat dan F3 menghasilkan warna merah kecoklatan , memiliki tektur yang lembut warna yang bagus dan memiliki aroma (tuttyfruity Assence) . Uji Homogenitas menunjukan hasil liptint yang homogen, daya oles yang baik, ph F1 (5) , F2 (5) , F3 (6), uji iritasi lip tint menunjukkan tidak adanya reaksi iritasi pada panelis, uji kesukaan menyatakan bahwa formulasi lip tint yang paling disukai adalah F3. Kesimpulan bahwa Formulasi lip tint yang paling disukai oleh panelis adalah F2 (10%) ditinjau dari tekstur, warna dan aroma.
PENGARUH AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN MERICA (Piper nigrum L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Shofian Syarifuddin; Hasni Yaturramadhan Harahap; Andy Febriady; Rika Andriani
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1177

Abstract

Escherichia coli adalah bakteri yang paling banyak dijumpai pada usus besar manusia sebagai mikroflora normal. Bakteri ini biasanya dapat menyebabkan hilangnya besar air dan garam dalam tubuh. Salah satu penyakit infeksi yang disebabasa oleh Eschericha coli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antibakteri dari ekstrak etanol daun merica (Piper nigrum L.). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan model rancangan penelitian eksperimental murni. Berdasarkan hasil peenlitian didapatkan hasil bahwa semua konsentrasi ekstrak memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan Escherchia coli dengan kategori lemah pada konsentrasi 5% dan kategori sedang pada konsentrasi 10% dan 15%..Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara aktivitas antibakteri ekstrak daun merica 15% yang memiliki rata-rata zona hambat terbesar yaitu 8,1 mm kategori sedang selanjutnya diikuti konsentrasi 10% sebesar 5,2 mm, konsentrasi 5% sebesar 2,6 mm. Perlakuan dengan ekstrak daun merica konsentrasi 5%, 10%, dan 15% dinyatakan memiliki aktivitas antibakteri yang rendah. Pada hasil juga menunjukkan semakin tinggi konsentrasi, semakin besar zona hambat yang terbentuk disekeliling kertas cakram. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas suatu zat antibakteri dipengaruhi oleh konsentrasi zat tersebut. Meningkatnya konsentrasi zat menyebabkan meningkatnya kandungan senyawa aktif yang berfungsi sebagai antibakteri, sehingga kemampuan dalam membunuh suatu bakteri juga semakin besar.
PROFIL KROMATOGRAM DAN UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI TERHADAP Candida albicans DAN ANTIBAKTERI TERHADAP Pseudomonas aeruginosa EKSTRAKETANOL DAUN LEUNCA (Solanum nigrum L.) Aulia Sari; Haris Munandar Nasution; Yayuk Putri Rahayu; Muhammad Amin Nasution
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1180

Abstract

Perkembangan dan peningkatan  ketahanan  mikroorganisme terhadap infeksi terus terjadi pada manusia,Infeksi saluran kemih adalah istilah kolektif yang menggambarkan setiap infeksi yang melibatkan setiap bagian dari saluran kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Infeksi saluran kemih paling banyak disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa, serta infeksi jamur yaitu Candida albicans. Leunca (Solanum nigrum L.) dimanfaatkan sebagai obat  tradisional mengobati infeksi saluran kemih. Tahapan Penelitian ini dimulai dari pengelolaan Daun Leunca (Solanum nigrum L.) Karakterisasi simplisia, pembuatan ekstrak, uji skrining, uji analisis senyawa menggunakan Kromatografi lapis tipis, serta pengujian aktivitas antifungi dan antibakteri digunakan metode difusi agar.Dengan konsentrasi ekstrak etanol daun leunca (Solanum  nigrum L.) 10,  20,  30,  40,  dan  50%,  serta kontrol negatif menggunakan DMSO, dan kontrol positif antifungi menggunakan Ketokenazole 200 mg, kontrol positif bakteri menggukan ciprofloxacin 500 mg. Hasil dari penelitian pada uji Kromatografi  lapis tipis terdapat senyawa di dalam ekstrak etanol daun leunca (Solanum nigrum L), pada uji antibakteri menunjukkan hasil diameter zona hambat pada antifungi pada konsentrasi 10%, 10,5mm, konsentrasi 20% 12, 8mm, konsentrasi 30% 15,9mm, konsentrasi 40% 17,7mm, konsentrasi 50% 20,5mm, pada kontrol negatif tidak memberikan zona hambat, kontrol positif memberikan zona hambat sebesar 29,4 mm. Pada antibakteri konsentrasi 10%, 15,9mm, konsentrasi 20% 20,7mm, konsentrasi 30% 22,9mm, konsentrasi 40% 26,4mm, konsentrasi 50% 27,6mm, kontrol positif memberikan zona hambat sebesar 36,4mm. Dapat disimpulkan bahwa Ekstrak Etanol daun leunca (Solanum nigrum L.) memiliki profil Kromatogram memiliki aktivitas antifungi dan antibakteri.
EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH BIT (Beta vulgaris L.) DALAM SEDIAAN BODY SCRUB Herlina Herlina; Desni Rama Yunita Hasibuan; Hasni Yaturramadhan Harahap; Lasmaryna Sirumapea
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1191

Abstract

Buah bit (Beta vulgaris L.) memiliki potensi besar sebagai bahan alami dengan kandungan betasianin yang tidak hanya berfungsi sebagai pewarna alami pada produk pangan, tetapi juga memiliki sifat antioksidan kuat, aktivitas anti-radikal tinggi, serta potensi sebagai agen pencegah kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemanfaatan ekstrak buah bit dalam formulasi body scrub dengan aktivitas antioksidan dan untuk mengevaluasi efektivitasnya dalam memberikan kelembapan serta potensi iritasi pada kulit. Ekstrak buah bit diperoleh melalui maserasi dengan etanol 96%, dan diformulasi dalam konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Sediaan body scrub diuji untuk homogenitas, pH, stabilitas, daya sebar, iritasi pada kulit, serta kelembapan menggunakan skin analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa body scrub berbahan ekstrak buah bit memiliki homogenitas dan stabilitas yang baik, dengan pH berkisar antara 4,5 hingga 6 dan daya sebar 5-7 cm. Formula dengan konsentrasi 10% menunjukkan kelembapan rata-rata sebesar 44,6%, yang termasuk dalam kategori "sedikit lembab". Selain itu, body scrub dengan konsentrasi 10% juga mengandung antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 6,84 ppm. Berdasarkan hal ini, ekstrak buah bit dapat diformulasikan menjadi body scrub yang efektif dalam memberikan kelembapan dan memiliki potensi antioksidan yang tinggi, serta aman digunakan pada kulit.
ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF TARO LEAVES EXTRACTCOMBINED WITH ZnO AND ORGANO-ZnO AGAINST Staphylococcus aureus Ahmad Hafizullah Ritonga; Imel Santika; Hasni Yaturramadhan Harahap; Barita Aritonang
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1197

Abstract

Staphylococcus aureus is a pathogenic bacterium commonly associated with serious human infections, leading to various health complications. Zinc oxide (ZnO) is well known for its antibacterial properties, while Organo-ZnO, a modified form of ZnO incorporating organic compounds, exhibits even stronger antibacterial potential. Due to their therapeutic properties, Taro leaves (Colocasia esculenta L.) have a long history of traditional use for treating various ailments, including burns and boils. This study aims to identify the active compounds in taro leaves that function as antibacterial agents and to evaluate the combined antibacterial activity of taro leaf extract with ZnO and Organo-ZnO against Staphylococcus aureus. The research was conducted as a laboratory experiment. Phytochemical screening revealed that the taro leaf extract contains alkaloids, flavonoids, tannins, and saponins, which may contribute to its antibacterial effects. Antibacterial activity tests against Staphylococcus aureus showed inhibition zones of 8.5 mm for taro leaf extract, 8.8 mm for 5% ZnO, and 10 mm for 5% Organo-ZnO. The combination of taro leaf extract with 5% ZnO resulted in an inhibition zone of 9.1 mm, while the combination with 5% Organo-ZnO exhibited the highest inhibition zone of 10.7 mm. These results suggest that the ethanol extract of taro leaves possesses significant antibacterial activity against Staphylococcus aureus, and its effectiveness is further enhanced when combined with ZnO and Organo-ZnO. The combination with Organo-ZnO demonstrates the greatest antibacterial potential, indicating its promise for further development in antibacterial applications.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MASKER PEEL OF EKSTRAK ETANOL DAUN MARKISA KUNING (Passiflora edulis Sims.) DENGAN METODE DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) Rika Puspita Sari; Iranita Tanjung
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1203

Abstract

Markisa kuning (passiflora edulis Sims.) merupakan tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan. Secara tradisional digunakan dalam mengobati disentri dan insomnia. Beberapa senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan antara lain fenol dan flavonoid. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak daun markisa kuning. Ekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode penangkal radikal bebas DPPH (1-1diphenyl-2-picrihydrazyl). Dengan menggunakan spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun markisa kuning mempunyai aktivitas antioksidan dengan IC50 sebesar 138μg/mL tergolong memiliki aktivitas antioksidan sedang. Sedangkan vitamin C memiliki nilai IC50 sebesar 7,60 μg/mL dengan kategori antioksidan sangat kuat dibandingkan ekstrak etanol daun markisa kuning. Ekstrak etanol daun markisa kuning mempunyai potensi sebagai antioksidan. Dari hasil IC50 daun markisa dibuat masker peel off sebagai antioksidan atau sebagai penghambat penuaan dini, dengan konsentrasi 10%, 15%.
PERBANDINGAN UJI EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN SAWO (Manilkara zapota L.) DENGAN SALEP BETADIN TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA EKSISI PADA TIKUS PUTIH JANTAN Nina Irmayanti Harahap; Wulandarry Wulandarry
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1204

Abstract

Sawo manila (Manilkara zapota L.) merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai obat. Daun sawo diketahui mengandung zat aktif seperti saponin, tanin, dan flavonoid. Saponin mempunyai kemampuan sebagai pembersih dan antiseptik yang berfungsi membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme agar luka tidak terinfeksi. Kandungan tanin dan flavonoid mampu menghambat bahkan membunuh bakteri penyebab luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi Salep Ekstrak Etanol Daun Sawo (SEEDS) pada formulasi salep yang paling efektif dalam penyembuhan luka eksisi. Metode yang digunakan adalah eksperimental. Sampel yang digunakan adalah daun sawo yang diambil secara sengaja dari daerah lain, kemudian diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 80% yang dibuat dalam bentuk ekstrak kental. Kemudian ekstrak kentalnya dibuat BENIH dengan konsentrasi vaned 2,5%, 5% dan 7,5% sebagai kontrol positif (salep betadine) dan kontrol negatif (basis salep), masing-masing perlakuan dibuat luka diameter 1x1 cm dengan anestesi lidokain lalu mengamati penyembuhan diameter luka eksisi dan kondisi fisik selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan penyembuhan luka eksisi mempunyai efektivitas yang paling baik berturut-turut yaitu salep betadine (0,10cm), SEEDS 7,5% (0,15cm), 5% (0,28cm) dan 2,5% (0,45cm) kemudian salep dasar (0,51cm). Sediaan SEEDS kurang efektif dibandingkan salep betadine dalam pengobatan luka eksisi.
EFEK ANTI AGING DARI SERUM KATEKIN KOMBINASI MINYAK SEREH TERHADAP KECANTIKAN Sefrianita Kamal; Lusia Eka Putri; Cindy Paraditha Kasandra
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1205

Abstract

Penelitian ini dilatarbelangi oleh katekin yang merupakan komponen gambir terbesar yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan, Gambir mengandung senyawa polifenol, yang banyak digunakan sebagai anti oksidan maupun sebagai antibakteri. Begitupun dengan minyak sereh wangi juga memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Pada penelitian ini dicoba dikembangkan kombinasi dari katekin dengan minyak sereh wangi, yang diformulasikan dalam bentuk sediaan serum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah bisa diformulasi sediaan serum anti aging kombinasi katekin dan minyak sereh dan memberikan efek sinergis. Metode dari penelitian ini adalah menguji ekstrak gambir (katekin  dan lanjut pembuatan serum dengan teknik formulasi sediaan liquid dengan membandingkan tiga konsentrasi sediaan yaitu F0, F1, F2dan F3 dengan serangkaian evaluasi sediaan yaitu, uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji stabilitas dan uji iritasi. Hasil dari penelitian ini adalah Ekstrak gambir (katekin) sesuai dengan persyaratan Farmakope Herbal Indonesia, dengan kadar katekin 98 % (> 90 %). pH sediaan sesuai pH kulit, viskositas baik dan daya sebar sesuai persyaratan. Dari Hasil penelitian bisa disimpulkan bahwa ekstrak gambir (katekin) dan minyak sereh wangi dapat diformulasikan menjadi sediaan serum yang sesuai dengan persyaratan dan aspek organoleptik, homogenitas, pH, viskositas dan daya sebar, aman dan tidak mengiritasi.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL TUMBUHAN AKAR BALSEM (Polygala paniculata L.) DENGAN METODE DPPH (2,2 diphenyl-1-picrylhydrazyl) Aswan Pangondian; Robiatun Rambe; Nadya Rohma Ritonga; Saddam Husein; Athaillah Athaillah; Nur Aini Khairunnisa; Ovalina Sylvia Br. Ginting; Putra Chandra
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1249

Abstract

Tumbuhan akar balsem (Polygala paniculata L.) memiliki kandungan kimia seperti alkaloid, flavonid, tanin, saponin dan steroid . Berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas sehingga membantu memperlambat proses penuaan dini, menambah kekebalan tubuh terhadapa berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak akar balsem (Polygala paniculata L.) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental meliputi tahapan Penyiapan sampel, pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak, uji karakterisasi simplisia, uji skrining fitokimia, dan Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil ekstrak etanol menghasilkan % rendemen sebesar 15,8%. Dari hasil pengukuran aktivitas antioksidan diperoleh nilai IC50 ekstrak etanol akar balsem (Polygala paniculata L.) sebesar 6,92 ppm dan Vitamin C sebesar 1,38 ppm.Kesimpulan penelitian ini bahwa Aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol akar balsem (Polygala paniculata L.) termasuk kategori sangat kuat.
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN KAPSUL EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia Steen.) SEBAGAI ANTIDIABETES Mexsi Mutia Rissa; Andi Wijaya; Qarriy ‘Aina Urfiyya
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1262

Abstract

Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang tidak terkontrol. Salah satu alternatif pengobatan yang dapat dikembangkan adalah penggunaan bahan alami, seperti ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia), yang diketahui memiliki potensi sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan mengevaluasi fisik sediaan kapsul ekstrak daun binahong sebagai antidiabetes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksperimental, ada 3 formulasi variasi sediaan kapsul ekstrak daun binahong (F1, F2, dan F3) yang dibuat menggunakan bahan pengikat dan disintegran yang berbeda. Setiap formula dievaluasi berdasarkan uji organoleptik, uji waktu alir granul, uji waktu istirahat granul, uji pengetapan granul, dan uji waktu hancur kapsul. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk menentukan formula terbaik berdasarkan kriteria fisik yang diharapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Formula F1 memiliki waktu alir granul yang lebih baik, waktu istirahat granul yang sesuai standar, pengetapan granul yang relatif optimal, dan waktu hancur kapsul yang sangat cepat (1,02 detik), yang menunjukkan bahwa formula ini memiliki kualitas fisik yang baik. Formula F1 juga menunjukkan potensi terbaik untuk pengembangan lebih lanjut sebagai sediaan kapsul antidiabetes. Berdasarkan hasil evaluasi, dapat disimpulkan bahwa Formula F1 adalah formula terbaik di antara ketiga formula yang diuji.

Page 3 of 3 | Total Record : 30