cover
Contact Name
Kaswanto
Contact Email
kaswanto@apps.ipb.ac.id
Phone
+628121939739
Journal Mail Official
j.lanskapindonesia@apps.ipb.ac.id
Editorial Address
Department of Landscape Architecture Faculty of Agriculture IPB University Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, West Java, Indonesia
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Lanskap Indonesia
ISSN : 19073933     EISSN : 20879059     DOI : https://doi.org/10.2944/jli
Core Subject : Science,
Focus and Scope The Indonesian Landscape Journal (JLI) is a periodical scientific publication of Department of Landscape Architecture, Faculty of Agriculture, IPB University and the Indonesian Institute of Landscape Architects (IALI) with the purpose for enhancing conceptual, scientific understanding and application to develop a sustainable landscape as a solution to landscape change. Various disciplines and perspectives are needed to understand the landscape and harmonize social and ecological values to ensure the sustainability of the landscape. This journal has been published 6 Volume, starting from 2009. One volume of publication consists of two numbers: the edition of April and October each year. We invite researchers, academics and practitioners in the field of Landscape Architecture and other fields related to the science and profession of Landscape Architecture to submit articles in the form of academic research, thought, and academic reports including the following themes: • Planning, design, management, and landscape plants • Planning and development of urban and rural areas • Ecology and the environment • Ecological landscape engineering • Landscape history and culture
Articles 222 Documents
Penilaian Kualitas Estetika Visual Lanskap Pada Koridor Jalan Raya Bandara Internasional Soekarno-Hatta Olivia Dais Agustin; Nur Intan Simangunsong; Rustam Hakim
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v13i2.33324

Abstract

Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan salah satu gerbang untuk menuju Negara Indonesia yang mempunyai potensi visual yang mampu memberikan multi-image baik secara lokal, nasional maupun internasional. Lanskap koridor Jalan Raya Bandara Internasional Soekarno-Hatta (BISH) mempunyai peran dalam membangun karakter lingkungan dan estetika visual dlam menampilkan citra dan identitas kawasan. Namun, saat ini kondisi koridor jalan tersebut belum optimal dalam menampilkan citra kawasan yang menarik. Tujuan penelitian ini untuk menilai kualitas estetika visual lanskap pada koridor Jalan Raya Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta menentukan area-area yang mempunyai potensi estetika visual lanskap. Metode penelitian dalam studi ini adalah metode deskriptif-kualitatif sedangkan pengumpulan data melalui kuisioner, data yang telah terkumpul diukur nilai estetika visual lanskap menggunakan teknik analisis skala likert. Hasil analisis dari penilaian tersebut menghasilkan area-area yang mempunyai potensi estetia visual lanskap pada obyek studi. Dengan demikian, karakter visual lanskap koridor Jalan Raya BISH mampu menampilkan citra kawasan yang menarik baik secara lokal, nasional maupun internasional.
Kajian Peletakan Fungsi Vegetasi Terhadap Kondisi Ruang Terbuka Kampus (Studi Kasus: Indonesia Port Corporation University, Ciawi, Bogor) Ratu Segi Regita; Nur Intan Simangunsong; Abdul Chalim
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v13i2.33327

Abstract

Ruang terbuka merupakan hal utama pada setiap aktifitas di ruang luar khususnya tempat yang padat pengguna dan memiliki beragam kegiatan seperti kampus. Fungsi ruang terbuka sebagai tempat berinteraksi, bermain, berolahraga, tempat bersantai dan tempat parkir. Selain itu ruang terbuka juga memiliki fungsi sebagai pengendali mikro klimat dan penyerapan air hujan. Dalam hal ini vegetasi berpengaruh pada setiap perencanaan ruang terbuka. Ruang terbuka kampus Indonesia Port Corporation University memiliki jenis dan aktifitas yang beragam, oleh karena itu peletakan pada vegetasi disetiap ruang terbuka kampus harus disesuaikan dengan fungsi dan kriterianya. Namun masih ada lokasi pada ruang terbuka kampus Indonesia Port Corporation University yang peletakan vegetasinya tidak sesuai dengan fungsi dan kriteria vegetasi tersebut. Penelitian dilakukan pada 4 lokasi dan 8 titik disetiap area ruang terbuka yang ditentukan berdasarkan purposive sampling. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu kualitatif dengan literature review untuk mengetahui jenis dan fungsi vegetasi yang akan diteliti lalu untuk menentukan kriteria vegetasi yang sesuai dengan (1) fungsi peneduh (2) fungsi pengarah (3) fungsi penyerap polutan (4) fungsi estetika dan peletakan pada setiap ruang terbuka kampus dilakukan menggunakan metode kuantitatif Key Performance Index (KPI). Hasil dari penelitian peletakan vegetasi dengan fungsi peneduh yang memiliki nilai scor tertinggi ada pada lokasi 1 yaitu tempat yang digunakan sebagai tempat parkir (66,25%) karena didalamnya didominasi pohon tanjung dengan kriteria pola peletakan tanaman yang ditanam berbaris dan bermassa daun padat. Lokasi 3 memiliki scor tertinggi (80%) yang peletakan vegetasinya sebagai fungsi pengarah karena didominasi oleh vegetasi bertajuk kolumnar dan ditanam secara berbaris. Peletakan vegetasi yang sesuai dengan fungsi sebagai penyerap polutan terdapat pada lokasi 4 (67,85%)dimana kriteria vegetasi yang mendominasi yaitu bermassa daun padat dan percabangannya menyebar. Sedangkan untuk peletakan vegetasi dengan fungsi estetika terdapat pada lokasi 3 (88,33%) karena pada lokasi ini didominasi oleh vegetasi dengan kriteria bentuk tajuk serta percabangan menarik dan terdapat variasi warna terhadap (daun, batang,bunga dan buah). Penelitian ini menunjukkan bahwa peletakan vegetasi sangat mempengaruhi kondisi ruang terbuka suatu tapak untuk itu diperlukan kajian mengenai fungsi dan kriteria vegetasi sebelum perencanaan pengembangan suatu kawasan pada tapak.
Model Desain Taman Toga Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar Wiranatha Kadek; I Made Agus Dharmadiatmika; Anak Agung Keswari Krisnandika
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v13i2.34321

Abstract

Tanaman Obat Keluarga (Toga) adalah sebidang tanah di halaman rumah yang dimanfaatkan untuk menumbuhkan tumbuhan yang berkhasiat obat untuk memenuhi kebutuhan obat keluarga. Nilai fungsional taman Toga di pekarangan rumah Desa Bukian sudah tercapai namun penataan tamannya belum mempertimbangkan karakter tanaman, estetika serta filosofi Taman Tradisional Bali. Konsep dasar yang diterapkan adalah taman tematik yang menyeimbangkan antara keindahan taman dengan suplay tanaman obat, berdasarkan filosofi taman tradisional bali yang terdiri dari 7 unsur pembentuk taman di Bali. Yang ditonjolkan dari konsep ini adalah tata ruang sebagai alas, atap, dinding dan pola desain di masing-masing mandala yang saling terkait menjadi satu kesatuan sehingga mampu menjadi panduan pemilik rumah dalam menata taman, serta rekomendasi model desain taman Toga hasil dari penempatan tanaman pada konsep ruang yang telah dirancang berdasarkan karakter masing-masing tanaman dan menjadikan filosofi taman tradisional bali sebagai panduan. Dalam setiap perancangan taman di pekarangan diharapkan menggunakan filosofi tamana tradisional bali sebagai dasar sehingga dapat menjaga dan melestarikan kearifan lokal dan menjaga kesehatan keluarga dengan pengobatan herbal.
Fungsi Hutan Kota: Korespondensi Motivasi Berkunjung dan Kegiatan Riyad Maulana; Annisa Safira Riska; Hanson Endra Kusuma
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v13i2.34925

Abstract

Intensitas kegiatan di perkotaan yang tinggi, cenderung membuat masyarakat butuh melakukan kegiatan rekreasi. Salah satu fungsi hutan kota merupakan tempat rekreasi untuk melepas kepenatan masyarakat kota dari tingginya intensitas kegiatan sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara motivasi berkunjung dengan kegiatan yang dilakukan di hutan kota berdasarkan preferensi masyarakat. Penelitian dilakukan melalui pendekatan grounded theory dengan metode kualitatif yang bersifat eksploratif. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner daring yang bersifat terbuka (open-ended) dan tertutup (close-ended), serta pemilihan sampel secara bebas (non-random sampling). Data teks yang terkumpul dianalisis dengan analisis isi. Hasil analisis korespondensi motivasi berkunjung dan kegiatan ini mengungkap dua fungsi hutan kota, yaitu wisata interaktif dan wisata edukatif. Wisata interaktif merupakan pengunjung datang dengan motivasi kualitas tempat, kegiatan yang dilakukan bersifat afektif dan psikomotorik. Sedangkan wisata edukatif merupakan pengunjung datang dengan motivasi informasi, kegiatan yang dilakukan bersifat kognitif.
Standardisasi Pekerjaan Pemeliharaan Pertamanan di Kabupaten Jember Rindha Rentina Darah Pertami; Jumiatun; Bety Etikasari
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v13i2.35652

Abstract

Langkah awal untuk meningkatkan kualitas RTH membutuhkan kajian yang matang terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan agar hasil pembangunan diperoleh dari analisis yang mendalam dan utuh. Agar hasil pekerjaan sesuai dengan harapan dan seragam maka diperlukan suatu standar dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi klasifikasi dan kriteria taman kota yang ramah anak dan masyarakat serta menyusun standar prasarana taman dan keindahan kota ideal sesuai kebutuhan, termasuk jenis taman (RTH dan RTNH), standarisasi pekerjaan pemeliharaan taman, dan pekerjaan pemeliharaan kapasitas kerja. Taman-taman yang tersebar ini tidak terklasifikasi dengan baik sehingga seringkali saat menghitung kebutuhan SFM di bidang pemeliharaan taman, Anda tidak dapat menggunakan satu referensi untuk luas taman yang sesuai dengan klasifikasinya. Menyesuaikan area perawatan dengan persyaratan situs atau taman itu sendiri merupakan bagian penting dari seni dan ilmu manajemen taman dan bahkan dapat memberikan formula atau spesifikasi standar yang pasti yang dapat diterapkan pada jenis taman atau lanskap tertentu. Pemeliharaan dan perawatan rutin suatu kawasan lanskap akan sangat mempengaruhi penampilan lanskap itu sendiri, dan juga mempengaruhi nilainya sebagai kenyamanan (fasilitas) bahkan dalam jangka panjang akan sangat mempengaruhi komunitas tumbuhan dan alam secara keseluruhan. Hal ini benar karena pemeliharaan merupakan upaya untuk menjaga keindahan dan fungsi suatu lanskap atau taman.
Pengembangan Kawasan Wisata Tamamelong Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Desa Patikarya Kepulauan Selayar Erfin Kurniawan; Afra Donatha Nimia Makalew; Nizar Nasrullah
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v14i1.36854

Abstract

This research was conducted in several tourist areas in Patikarya Village, Bontosikuyu District. Each part of the area was identified. This research examines community participation in regional planning and landscape planning of tourist areas. The results of this study are in accordance with the tourism suitability ana;lysis, where the overlay results of all biophysical conditions presented in the Patikarya Village area are divided into three classes of land suitability for tourism, there is no unsuitable land (S4) so that in general Patikarya Village is suitable for tourism development. The tourism suitability class with the tourism suitability index is very suitable (S1) with an area of 674.82 ha or 39.12% and the appropriate class (S2) is 892.34 ha or 51.73%. For the unsuitable tourism suitability index (S3), the area of 157.84 ha or 9.15% is in a dry forest area so it should be maintained as a conservation area with a minimum development of tourism supporting facilities. In the analysis of community acceptability, based on the answers from the acceptability questionnaire to residents and visitors around Tamamelong as many as 30 respondents, they gave a positive response to the existence of Tamamelong if it develops into a sustainable tourist spot. The result of atudy is a plan that consists of a space plan, circulation, vegetation as well as activity and facility plan. In addition, there is also a plan for the carrying capacity of the area so that the sustainability of the area can be maintained.
Persepsi dan Preferensi Masyarakat terhadap Tingkat Kenyamanan Taman Merdeka Metro sebagai Ruang Interaksi Sosial di Masa Pandemi Covid-19 Indah Nurrohimah; Indung Sitti Fatimah
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v14i1.37680

Abstract

The covid-19 pandemic has resulted in changes in people's behavior, activities, and social space, thus triggering changes in the comfort level of visitors in the Merdeka Park area. This study aims to identify and analyze the comfort level of Merdeka Park as a social interaction space based on perceptions and preferences; and make recommendations for the design of Merdeka Park based on the results of the analysis of community perceptions and preferences. The analysis was used in this research are spatial analysis and descriptive analysis using quantitative and qualitative methods. Based on the results of the study, the comfort level of Merdeka Park is included in the very comfortable category as a social interaction space. The percentage of park comfort value is 84.1% which is generated from the average percentage of all parameters. The park's carrying capacity is 58 people per day with the addition of playing and sport rooms, as well as the addition of lawn facilities. The recommended design in this study is improving facilities, adding facilities, structuring vegetation, and adding vegetation.
Pengaruh Kombinasi Kerapatan Kanopi Pohon terhadap Kenyamanan Termal di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar Bagas Utomo Putra; Anak Agung Keswari Krisnandika; I Made Agus Dharmadiatmika
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v14i1.38646

Abstract

Puputan Margarana as a city park is used as a public space that can accommodate outdoor activities for its users. Comfort is an important factor consider for users to conduct activity inside. User comfort level can be measured using the thermal humidity index formula based on the temperature and humidity variables. The temperature and humidity can be influenced by the presence of vegetation, especially trees. Differences in tree species composition will cause differences in the canopy density formed. This study aims to identify the effect of the combined tree canopy density on thermal comfort. This research method begins with determining the sample point based on the combination of canopy density to areas that are not shaded by the canopy. Then, the canopy was photographed at the sample point for analysis using Hemiview 2.1 software to obtain the leaf area index (LAI) value. Furthermore, independent samples T test, assessment of thermal comfort, correlation analysis and linear regression between variables. The results of the analysis show that there is a strong correlation between LAI with temperature, humidity, and THI. There were significant differences between THI at sample points 1, 2, 4, and 5 with LAI 1.68-4.53 against THI without canopy shade. Meanwhile, THI at sample points 3 and 6 with LAI 0.96-1.36 was not significantly different from THI without canopy shade. This shows that the combination of tree canopy density in this study has an effect on thermal comfort. This shows that canopy density can be one of the considerations in selecting trees for landscape design for climate engineering purposes.
Penerapan Konsep Walkable Campus pada Perancangan Jalur Pedestrian Kampus Diponegoro UKSW Isna Nugraha Wibawa; Alfred Jansen Sutrisno
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v14i1.38752

Abstract

Walkable Campus is a pedestrian track design concept that prioritizes connectivity, accessibility, security, comfort, and beauty. The UKSW pedestrian track needs to be evaluated so that it can meet the needs of users. The evaluation was carried out using the walkable campus concept, so this study aims to produce a pedestrian path design based on a walkable campus. The research method used is descriptive statistics and Scenic Beauty Estimation (SBE). Descriptive statistics were used to evaluate connectivity, accessibility, security, and convenience. While SBE is used to evaluate beauty. There are 5 spots out of 3 zones where zone 1 has 2 spots, zone 2 has 1 spot, and zone 3 has 2 spots. The results of the descriptive statistical test show that the connectivity, accessibility, security, and comfort of the 3 zones received poor ratings from users. Therefore, the results of the evaluation of user perceptions are used to make a design proposal. The proposed design is made to meet the aspects of connectivity, accessibility, security, and convenience. Meanwhile, the results of the SBE evaluation show that the aesthetic condition of the existing pedestrian paths from 5 spots has a low SBE value when compared to the 3 proposed designs. In addition, the SBE evaluation is used to determine the design recommendations. There are 5 designs that meet the walkable campus concept.
Penerapan Konsep Taman Sehat pada Layout Taman Hotel Butik Resor di Kota Batu Rieka Aprilia Tanuy; Herman Wilianto
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v14i1.38960

Abstract

The stresses of city living cause more people to become aware of and concerned about their health and well-being. People are beginning to look for places to take a holiday, and ecotourism is one of them. Returning to nature is said to be able to replenish the energy that has been expended. The overwhelming demand for open space that promotes a healthy lifestyle in the community has prompted a number of businesses to respond. The hotel's gardens are no longer just a green space. Several hotels have begun to build gardens based on a healthy lifestyle design concept. However, the gardens at these hotels are rarely designed in such a way that they can encourage a healthy lifestyle. As a result, this research looks at how a healthy garden might be used in a boutique resort hotel's environment to promote a healthy lifestyle. On the basis of connected issues, this qualitative research employs an exploratory descriptive approach on the two selected precedents, namely Klub Bunga Boutique Resort Batu, Malang and Park Royal on Pickering, Singapore. The community's demand for a location that can alleviate boredom and stress levels through an interaction with nature is intended to be met by this research. The study's result is a basic guideline for building healthy gardens in boutique resort hotels, while additional attention to the context of site is required.