cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 585 Documents
GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN ESOFAGOGASTRODUODENOSKOPI PADA PENDERITA SINDROM DISPEPSIA DI RUMAH SAKIT UMUM SANTO ANTONIUS PONTIANAK TAHUN 2015-2016 ., Lia Pramita
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.88 KB)

Abstract

Latar Belakang: Dispepsia merupakan sindrom yang meliputi satu atau lebih darigejala-gejala yang terdiri dari nyeri, rasa terbakar di ulu hati, rasa cepat kenyang,perut terasa penuh, dan gejala berlangsung sedikitnya dalam 3 bulan terakhir,dengan awal mula gejala sedikitnya timbul 6 bulan sebelum diagnosis.Esofagogastroduodenoskopi menjadi baku emas dalam pengelolaan pasien dispepsia, menentukan diagnosa dan pemberian terapi Tujuan: Mengetahuigambaran hasil pemeriksaan Esofagogastroduodenoskopi pada penderita sindromdispepsia di RSU Santo Antonius Pontianak Metodologi: Penelitian deskriptifdengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian adalah semua populasi yangmemenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta menggunakan total sampling dariseluruh rekam medis pasien sindrom dispepsia. Variabel bebas penelitian iniadalah sindrom dispepsia dan variabel terikatnya adalah hasil pemeriksaan EGD.Hasil: Pada pemeriksaan EGD didapatkan Gastritis (78,4%), Ulkus ventrikuli(7,4%), Esofagitis (3,5%), Ulkus peptikum (2,7%), Ulkus duodenum (0,5%),Gastropati hipertensi porta (2,1%), Varises esophagus (0,4%), Gastroduodenitis(2,1%), Keganasan (2,7%), dan Esofagus Barret (0,2%). Gastritis (78,4%) lebihbanyak ditemukan pada kelompok usia 37-47 tahun (28,8%), dan lebih banyakditemukan pada perempuan. Kesimpulan: Gambaran hasil pemeriksaan EGDpada penderita dispepsia terbanyak adalah Gastritis, Ulkus Ventrikuli, danterendah pada Keganasan dan Barret esophagus. Kata Kunci: Sindrom dispepsia, hasil pemeriksaan Esofagogastroduodenoskopi.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI INFUSA DAUN MANGGA BACANG (Mangifera foetida L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella flexneri ., Muhammad Rheza
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.167 KB)

Abstract

Latar Belakang: Shigellosis merupakan penyakit endemik di banyak negara berkembang termasuk Indonesia dan menyebabkan morbiditas serta mortalitas. Shigella flexneri merupakan  bakteri dengan  isolat terbanyak yang ditemukan pada kasus-kasus shigellosis. Studi literatur menunjukkan bahwa infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) mengandung senyawa-senyawa metabolit yang memiliki efek sebagai antibakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) terhadap pertumbuhan Shigella flexneri, mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.), dan menentukan konsentrasi hambat minimum infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) terhadap pertumbuhan Shigella flexneri. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni. Daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) diekstraksi dengan metode  infundasi menggunakan  pelarut akuades, kemudian dilakukan uji fitokimia dan uji aktivitas antibakteri dengan metode tuang dan sumuran pada konsentrasi 100%, 80%, 40%, 20%, dan 10%. Kontrol  positif  yang  digunakan adalah siprofloksasin  5  μg/sumuran dan kontrol negatif  yang  digunakan  adalah  akuades. Hasil: Hasil uji fitokimia infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) mengandung alkaloid, fenol, flavonoid, terpenoid, saponin, dan tanin. Infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) pada konsentrasi 100%, 80%, 40%, 20%, dan 10% tidak menunjukkan adanya zona hambat. Kesimpulan: Infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Shigella flexneri. Kata Kunci: Antibakteri, infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.), Shigella flexneri.
Hubungan Kadar Glukosa Darah sewaktu dan Gangguan Fungsi Kognitif pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Purnama Pontianak ., Irene Olivia Salim
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.096 KB)

Abstract

Latar Belakang. Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang dapat menimbulkan komplikasi akut maupun kronik bila tidak dikelola dengan baik. Hiperglikemia yang berkepanjangan berkonstribusi terhadap berkembangnya komplikasi berupa gangguan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Sebanyak 70 sampel penelitian dipilih dengan teknik consecutive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data mengenai  kadar glukosa darah sewaktu didapatkan dari hasil pemeriksaan langsung dengan glucometer. Data mengenai gangguan fungsi kognitif didapat dari pemeriksaan menggunakan kuesioner Montreal Cognitive Assesment dalam bahasa indonesia. Uji statistik dengan uji chi-square.  Hasil. Dari 70 sampel yang dilibatkan pada penelitian, sebanyak 44 orang (62,8%) mengalami gangguan fungsi kognitif. Terdapat perbedaan proporsi bermakna antara kelompok kadar glukosa darah sewaktu normal dan kelompok kadar glukosa darah sewaktu tinggi terhadap gangguan fungsi kognitif (p=0,023). Kesimpulan. Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara kadar glukosa darah sewaktu dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Studi Kualitatif Perilaku Mencari Kesehatan dan Praktik Perawatan Diri pada Penderita Filariasis di Kecamatan Teluk Pakedai ., Ade ES Putri
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.479 KB)

Abstract

Latar Belakang. Lymphatic Filariasis (LF) adalah penyakit yang disebabkan oleh nematode dari famili Filariodidea. Kurang lebih 90% infeksi dari penyakit lymphatic filariasis (LF) ini disebabkan oleh Wuchereria bancrofi. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala akut dan gejala kronis. Metode. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif observasional melalui wawancara mendalam (in depth interview) dengan pendekatan cross-sectional. Hasil. Penderita Filariasis Limfatik di Teluk Pakedai pada awal mengalami pembengkakan tidak memeriksakan dirinya atau tidak melakukan kegiatan apa-apa. Perawatan diri yang dilakukan penderita filariasis belum sesuai standar perawatan limfedema. Kesimpulan.Perilaku mencari kesehatan dan perawatan diri penderita Filariasis Limfatik dipengaruhi oleh dukungan keluarga penderita, akses jalan yang tidak baik, jarak yang jauh, dan biaya transportasi serta pembengkakan yang menyebabkan sulitnya penderita bergerak (berjalan) menjadi penghambat bagi penderita memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan dan melakukan perawatan diri.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENGENAI KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOM YOS SUDARSO PONTIANAK ., Sekar Fatmadyani Trisnawati
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.501 KB)

Abstract

Latar Belakang: Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas anak tetapi masih banyak bayi maupun anak di seluruh dunia yang belum mendapatkan imunisasi. Alasan ibu tidak membawa anak imunisasi salah satunya karena takut KIPI. Rasa takut ibu akan KIPI yang berlebihan disebabkan ketidaktahuan ibu mengenai KIPI dimana pengetahuan dan sikap yang masih terbatas bahkan keliru terhadap KIPI. Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu mengenai KIPI dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakan desain kasus-kontrol dengan jumlah sampel 162 responden. Hasil: Sebagian besar ibu memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai KIPI (88,27%). Tingkat pengetahuan ibu mengenai KIPI tidak berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita (p=0,46). Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling berpengaruh terhadap pemberian imunisasi anak adalah pendidikan ibu (OR=2,884). Kesimpulan: Pengetahuan ibu mengenai KIPI tidak berhubungan dengan pemberian imunisasi pada balita. Pendidikan ibu merupakan faktor yang paling memengaruhi pemberian imunisasi pada balita.
PENGARUH PEMBERIAN ASTAXANTHIN TERHADAP AKTIVITAS SPESIFIK ENZIM KATALASE JARINGAN HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI FORMALDEHID SECARA ORAL ., Wahyu Fathurrachman
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.417 KB)

Abstract

Latar Belakang: Formaldehid merupakan zat yang banyakdisalahgunakan, sebagai contohnya sebagai pengawet makanan.Paparan formaldehid yang berlebihan dapat merusak hepar melalui stressoksidatif dan menurunkan jumlah antioksidan alami dalam tubuh, salahsatunya katalase. Pemberian astaxanthin sebagai antioksidan eksogendiharapakan dapat meningkatkan aktivitas spesifik enzim katalase.Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberianastaxanthin terhadap aktivitas spesifik enzim katalase pada jaringan hepartikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang diinduksiformaldehid secara oral. Metodologi: Desain penelitian ini merupakaneksperimental murni dengan rancangan posttest-only control groupdesign. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 tikus yang dibagimenjadi 5 kelompok: kelompok kontrol normal: kelompok kontrol negatifhanya diberi induksi formaldehid; kelompok dosis 1 diberikan astaxanthin12mg/hari; kelompok dosis 2 astaxanthin 24 mg/hari; kelompok dosis 3diberikan astaxanthin 48 mg/hari. Aktivitas spesifik enzim katalasejaringan hepar diuji dengan metode Mates kemudian data dianalisisdengan One Way ANOVA dilanjutkan Post Hoc Test LSD. Hasil:. Tidakterdapat perbedaan bermakna pada aktivitass spesifik enzim katalasejaringan hepar antara kelompok kontrol positif, kontrol negatif, dosisastaxanthin 12 mg/hari, dosis astaxanthin 24 mg/hari, dan dosisastaxanthin 48 mg/hari (One Way ANOVA>0,05). Kesimpulan:Pemberian astaxanthin tidak menyebabkan peningkatan bermakana padaaktivitas spesifik enzim katalase jaringan hepar pada tikus galur wistaryang diinduksi formaldehid secara oral.
GAMBARAN KOINFEKSI SIFILIS PADA PASIEN HIV/AIDS DI KLINIK MELATIRSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK ., David Aron Mampan Pryono
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.632 KB)

Abstract

Latar belakang: Sifilis dapat meningkatkan jumlah virus HIV di dalam darah dan menurunkan jumlah CD4 pada pasien koinfeksi. Pasienpositif HIV sering terjadi koinfeksi dengan sifilis karena berbagai rutetransmisi yang sama seperti pemakaian jarum suntik bersamaan danhubungan seksual.Tujuan: Untuk mengetahui angka prevalensi koinfeksiSifilis pada pasien HIV/AIDS dan karakteristik pasien koinfeksi HIV-Sifilisdi Klinik Melati RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Metode: Penelitian inimerupakan penelitian analitik observasional menggunakan desain crosssectional. Penelitian dilaksanakan di klinik Melati RSUD Dr. SoedarsoPontianak dan Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran UniversitasTanjungpura Pontianak. Penilaian koinfeksi HIV-Sifilis berdasarkan hasiluji pemeriksaan immunokromatografi antiSifilis dan penilaian karakteristikberdasarkan rekam medis pasien. Data disajikan dalam bentuk tabel dannarasi Hasil: Dari 98 pasien HIV/AIDS, terdapat 5 pasien (5,1%) koinfeksiHIV-Sifilis. Semua berjenis kelamin laki-laki (100%) dan sebagian besarberada pada rentang umur 23-29 tahun (60%). Jenis pekerjaan terbanyakadalah swasta (80%). Jalur transmisi melalui heteroseksual mendominasi(60%) dan jumlah CD4+≥100 sel/ul adalah yang terbanyak (60%).Kesimpulan: Angka prevalensi koinfeksi HIV-Sifilis pada pasien HIV/AIDSdi klinik Melati RSUD dr. Soedarso Pontianak adalah 5 dari 98 pasienHIV/AIDS. Pasien koinfeksi HIV-Sifilis semua berjenis kelamin laki-laki danberada pada rentang umur 23-29 tahun, jenis pekerjaan terbanyak adalahswasta, jalur transmisi terbanyak adalah heteroseksual dan sebagianbesar memiliki jumlah CD4+ diatas 100 sel/ul. Kata kunci: Koinfeksi, HIV/AIDS, sifilis
Hubungan Kadar Asam Urat Serum sebagai Prediktor terhadap Keluaran Fungsional Penderita Stroke Iskemik Akut di RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang ., Wendy Wongso
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.641 KB)

Abstract

Latar belakang. Stroke merupakan penyebab utama kematian, kesakitan dan kecacatan di dunia. Asam urat sering digunakan sebagai prediktor terhadap keluaran buruk pada beberapa penyakit seperti gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan stroke. Metode. Penelitian observasional dengan rancangan cohort prospective yang dilakukan di bangsal penyakit dalam RSUD dr.Abdul Aziz Singkawang. Hasil. Subjek penelitian dengan kadar asam urat rendah-normal dengan asam urat tinggi tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna terhadap keluaran fungsional
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KRIM PEMUTIH WAJAH DENGAN TERJADINYA TELANGIEKTASIS PADA PARA MODEL SANGGAR INSIX DI PONTIANAK ., Tia Aditya Rini
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.941 KB)

Abstract

Latar belakang: Kortikosteroid topikal dalam krim pemutih secara luas sering disalahgunakan dan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan pada kulit wajah, salah satu efek samping dari penggunaan kortikosteroid topikal jangka panjang termasuk telangiektasis. Telangiektasis merupakan dilatasi pembuluh darah halus pada kulit yang bersifat menetap. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan krim pemutih wajah dengan terjadinya telangiektasis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di Sanggar Insix dan kandungan krim pemutih wajah diteliti dengan metode skrining fitokimia di Universitas Tanjungpura. Penilaian telangiektasis berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan fisik. Uji statistik dengan uji fisher. Hasil: Analisis statistik diperoleh nilai p pada uji fisher adalah 0,018 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan terdapat hubungan antara penggunaan krim pemutih wajah dengan telangiektasis. Kesimpulan: Penggunaan krim pemutih wajah berhubungan dengan kejadian telangiektasis. Kata kunci: pemutih kulit, kortikosteroid, telangiektasis
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS II ., Assa Ayu Marsitha
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.56 KB)

Abstract

Latar belakang: Angka Kematian Ibu di Indonesia masih cukup tinggi dimana angkanya cenderung meningkat pada tahun 2012. Penyebab AKI dapat diturunkan dan dicegah melalui pemberian asuhan kehamilan yang rutin dan berkualitas untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan dan komplikasi. Tingkat pengetahuan dan dukungan suami memiliki peran penting untuk memberikan dorongan bagi ibu agar semakin aktif memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Tujuan: 1. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil beserta suami terhadap kunjungan antenatal care. 2. Mengetahui hubungan dukungan suami terhadap kunjungan antenatal care. Metodologi: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 80 responden ibu hamil dan 80 responden suami. Analisa data menggunakan chi square, jika tidak memenuhi syarat maka menggunakan kolmogorov smirnov. Hasil: 1. Hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care p=0,015 (<0,05). 2. Hubungan tingkat pengetahuan suami terhadap kunjungan antenatal care p=0,139 (>0,05). 3. Hubungan dukungan suami dari sudut pandang ibu hamil dan suami masing-masing p=0,003 dan p=0,012 (<0,05)

Filter by Year

2013 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue