cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jmars@untan.ac.id
Editorial Address
Gedung Program Studi Arsitektur Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jalan Prof Dr. H. Hadari Nawawi, 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur
ISSN : -     EISSN : 27465896     DOI : -
Core Subject : Engineering,
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur (sebelumnya Jurnal Online Mahasiswa S1 Arsitektur UNTAN) adalah jurnal nasional yang berisi kumpulan naskah/ artikel hasil perancangan arsitektur yang fokus pada kegiatan "analisis dan sintesis" yang mendukung proses-proses perancangan arsitektur dan menghasilkan karya arsitektural. Substansi naskah dapat berupa kajian mengenai metode perancangan, proses analisis dalam perancangan, pengambilan keputusan dalam proses desain, proses penciptaan karya arsitektural, dan teori yang mendukung proses perancangan. Selain itu, JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur juga menerima (terbatas) naskah dengan pendekatan "penelitian" kajian arsitektural lainnya, seperti sejarah, teori, dan kritik arsitektur, teknologi bangunan, serta kota dan permukiman. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur mempunyai ISSN 2746-5896 (media online)
Arjuna Subject : -
Articles 421 Documents
PONTIANAK BASKETBALL ARENA TIPE C DI KOTA PONTIANAK Fahruna, Arijuddin
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1525.684 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.32567

Abstract

Olahraga bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Pada permasalahan yang terjadi di Gedung Olahraga di Kota Pontianak maka diperlukannya sebuah konsep yaitu natural konsep, pada penerapan konsep natural diharapkan bangunan basketball arena dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang ada sekarang. Merancang bangunan Pontianak Basketball Arena tipe c dengan konsep natural serta memperhatikan kebutuhan yang ada pada masyarakat dan menciptakan Basketball Arena yang dapat beradaptasi dengan cahaya matahari yang masuk ke dalam bangunan tanpa mengganggu permainan olahraga didalamnya serta memberikan sirkulasi udara alami yang optimal. Lokasi perancangan merupakan area pendidikan yang berpusat di Kecamatan Pontianak Tenggara tepatnya di Jl. Abdurahman Saleh. Luas site secara keseluruhan adalah 9.100 m2 dengan KDB 80%, sehingga mendapatkan luas total 7280 m2. Diharapkan perancangan Pontianak Basketball Arena ini dapat menjadi salah satu kebutuhan gaya hidup sehat dan juga menjadi tempat pusat olahraga serta kebutuhan fasilitas olahraga lainnya untuk warga Kota Pontianak. Kata kunci: Olahraga Basket, Natural, Tipe C
PERANCANGAN LABORATORIUM DASAR TERPADU UNIVERSITAS TANJUNGPURA Pascalis, Felix
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 1 (2018): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1927.362 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v6i1.24283

Abstract

Laboratorium adalah bangunan yang dilengkapi peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian/produksi bahan. Laboratorium memiliki peran penting menunjang kegiatan akademik/non akademik untuk mengimbangi perkembangan ilmu dan pengetahuan yang semakin pesat, khususnya Perguruan Tinggi Universitas Tanjungpura. Laboratorium sekarang bersifat privat milik fakultas. Oleh karena itu, dibutuhkan sarana laboratorium yang dirancang secara terpadu pada satu bangunan khusus terpisah dari fakultas dan terdapat kumpulan laboratorium sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tujuan perancangan adalah menghasilkan rancangan laboratorium dasar terpadu Universitas Tanjungpura sebagai sarana/wadah untuk memfasilitasi kegiatan pendidikan serta mempermudah pengajaran bagi mereka yang berkepentingan dalam hal akademik, penelitian maupun pengabdian masyarakat. Metodologi perancangan laboratorium dasar terpadu Universitas Tanjungpura adalah metode lima langkah dimulai dari tahap permulaan, persiapan, pengajuan usul, evaluasi dan tahap tindakan. Konsep bangunan menggunakan bentuk dasar dan mengadopsi bentuk bangunan tropis sekitar kawasan Perguruan Tinggi Universitas Tanjungpura. Konsep utilitas menyesesuaikan kebutuhan dan persyaratan bangunan khusus laboratorium dasar tingkat II. Konsep arsitektur lingkungan menyeimbangkan penggunaan energi alami dan buatan, memanfaatkan koridor sebagai sirkulasi silang. Konsep struktur menyesuaikan tapak sekitar lokasi perancangan yaitu di kawasan Perguruan Tinggi Universitas Tanjungpura, memperhatikan peraturan daerah Pontianak dan mempertimbangkan standar bangunan khusus laboratorium sehingga aman dan nyaman bagi pengguna bangunan. Kata kunci: Laboratorium Dasar Terpadu, Labotatorium Universitas Tanjungpura,Laboratorium Pontianak
PUSAT KAJIAN DAN PENELITIAN ARKEOLOGI KALIMANTAN BARAT Manalu, Benson
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 1, No 2 (2013): November
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2050.909 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v1i2.4440

Abstract

Kebudayaan merupakan suatu element yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga pentingnya pengenalan akan budaya. Kebudayaan manusia dipercaya telah ada di mulai sejak ribuan tahun yang lalu, hal ini terbukti dari banyaknya peninggalan yang ditemukan para arkeolog mengenai kebudayaan manusia pada ribuan tahun yang silam. Penemuan-penemuan benda arkeologi terus berlanjut seiring berjalannya waktu. Teknologi, mengambil peranan penting dalam membantu para arkeolog untuk mengidentifikasi, meneliti serta merestorasi benda-benda arkeologi, sehingga diperoleh gambaran kehidupan manusia di masa lampau. Benda-benda arkeologi di Kalimantan Barat yang berumur ratusan hingga ribuan tahun sebagian besar ditemukan dengan cara ekskavasi, untuk itu perlindungan serta perawatan merupakan suatu proiritas utama guna menjaga warisan budaya tersebut. Sebuah fasilitas yang memadai merupakan kunci keberlangsungan perlindungan, penelitian dan penemuan terhadap benda-benda arkeologi yang ada di Kalimantan barat, untuk itu diperlukan sebuah fasilitas berupa Pusat Kajian dan Penelitian Arkeologi yang dapat memaksimalkan penyimpanan penemuan-penemuan benda arkeologi di Kalimantan Barat.
PANTI SOSIAL BINA NETRA DI KOTA PONTIANAK Wulandari, Lia
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 2 (2018): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1964.267 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v6i2.27961

Abstract

Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Berdasarkan tingkat gangguannya tunanetra dibagi dua yaitu buta total (total blind) dan yang masih mempunyai sisa penglihatan (low vision). Saat ini, salah satu layanan publik yang disediakan pemerintah bagi tunanetra adalah Unit Pelayanan Teknis khusus tunanetra berbentuk Panti Sosial Bina Netra. Panti Sosial Bina Netra mempunyai tugas memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabiltasi sosial dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, dan bimbingan lanjut bagi para penyandang tunanetra. Di Kota Pontianak, jumlah kapasitas penyandang tunanetra terbilang cukup tinggi. Hal ini belum sebanding dengan kapasitas fasilitas pembinaan khusus untuk penyandang tunanetra. Fasilitas yang tersedia tidak menyediakan pelayanan bagi tunanetra. Tujuan perancangan Panti Sosial Bina Netra di Kota Pontianak adalah menyediakan wadah untuk menyelenggarakan bimbingan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang diimbangi dengan standar kelengkapan sarana dan prasarana khusus bagi tunanetra. Konsep perancangan Panti Sosial Bina Netra adalah sensitivitas yang mengutamakan tunanetra untuk memaksimalkan indera sentuhan, pendengaran dan penciuman. Perancangan Panti Sosial Bina Netra ini diharapkan dapat menyelenggarakan kegiatan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi bagi penyandang tunanetra. Sedangkan untuk penyandang tunanetra mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Kata kunci: panti sosial bina netra, tunanetra, rehabilitasi sosial
Pabrik Karet di Kecamatan Mandor Resshye, Gloeria
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 3, No 1 (2015): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1189.613 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v3i1.10177

Abstract

Perkembangan pabrik karet di Kalimantan Barat sangat lambat dan kegunaannya yang sebatas pengolahan setengah jadi menjadikan pabrik tersebut minim dari nilai estetika, sumber pendapatan, kesempatan kerja dan devisa. Banyaknya potensi menunjang penambahan kegunaan dari pabrik seperti pabrik bahan jadi sarung tangan dan ban motor, untuk pemasokan difokuskan di kota Pontianak maupun di daerah-daerah yang ada di Kalimantan Barat. Konsep perancangan pabrik karet dihasilkan dari sistem kerja pabrik yang dimana kunci utamanya adalah kemudahan dalam bekerja dan akses yang mudah dicapai, maka dari itu kawasan pabrik mengambil konsep pengelompokkan massa dilihat dari fungsi bangunan. Konsep gubahan bentuk merupakan analisis pola transformasi terhadap bentuk dan mempertimbangkan gubahan dari analisis internal maupun eksternal gubahan. Pabrik karet yang merupakan proses pengolahan bahan mentah hingga hasil jadi mengharuskan massa dengan beberapa bangunan tunggal sehingga menggunakan bentuk cluster. Perancangan pabrik karet merupakan satu langkah perkembangan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah setempat dan Kalimantan Barat untuk masa sekarang dan masa mendatang.   Kata kunci: Pabrik Karet, Kecamatan Mandor
SEKOLAH TERPADU DI KOTA PONTIANAK Bowo, Ervan Try
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 2 (2018): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.227 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v6i2.31491

Abstract

Kecamatan Pontianak Utara masih memerlukan Pengembangan dan peningkatan pembangunan infrastruktur pendidikan sekolah tingkat SD dan SMP. Perencanaan pembangunan sekolah tersebut mengacu pada ketentuan perencanaan sekolah yang berlaku. Dengan demikian sekolah tersebut dapat memenuhi tujuan dari perencanaan sekolah tersebut yaitu meningatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di Kota Pontianak. Sekolah tersebut memiliki jenjang pendidikan SD dan jenjang pendidikan SMP dalam satu penrencanaan. Lokasi perencanaan sekolah terpadu berada di Kota Pontianak dengan kondisi tanah gambut dengan permukaan air tinggi dan tanah keras yang cukup dalam. Kota Pontianak memiliki iklim tropis dengan curah hujan cukup tinggi dan mendapat cahaya matahari sepanjang tahun. Sekolah Terpadu ini memerlukan perencanaan yang dapat digunakan sebagai sarana dan prasarana pendidikan bagi anak sekolah dasar dan tinggat menengah pertama, dan memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak serta menjaga kearifan lokal di Kota Pontianak. Selain itu perencanaan sekolah terpadu tersebut diharapkan dapat mendukung dalam peningkatan kualitas dan sumber daya manusia di Kota Pontianak. Dengan luas tanah 3,1 ha terdapat bangunan sekolah 2 lantai dengan berbagai fasilitas didalam dan diluar ruangan dengan ruang terbuka sebagai penopang kawasan sekolah. Kata kunci: perencanaan, terpadu
ISLAMIC CENTER KABUPATEN SAMBAS Putra, Mas Dian Chandra
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 3, No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.087 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v3i2.13827

Abstract

Kabupaten Sambas merupakan salah satu daerah di Provinsi Kalimantan Barat yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Kabupaten Sambas memiliki jumlah masyarakat Islam yang banyak serta aktifitas ke-Islaman yang sering dilaksanakan. Berdasarkan alasan tersebut menjadikan wilayah ini dipilih untuk menjadi lokasi perancangan suatu wadah yang mampu menampung semua aktifitas tersebut. Kabupaten Sambas tidak hanya memerlukan wadah tersebut untuk menampung aktifitas, namun untuk mengembalikan jati diri Kabupaten Sambas yang pernah dikenal sebagai Serambi Madinah. Wadah tersebut dapat disebut juga dengan Islamic Center, selain itu dengan adanya Islamic Center di Kabupaten Sambas akan berguna untuk melestarikan kepercayaan yang sudah tumbuh pesat dan akan mampu beriringan dengan adat istiadat di Kabupaten Sambas itu sendiri. Tujuan penulisan ini untuk menjelaskan proses tahapan perancangan Islamic Center di Kabupaten Sambas. Tahapan perancangan yang digunakan dimulai dari penentuan gagasan, mengumpulkan serta menganalisis informasi mengenai Islamic Center, penentuan konsep, mengevaluasi kembali konsep berdasarkan analisis sehingga dapat dilanjutkan pada tahap penerapan langsung pada desain. Hasil tahapan evaluasi menghasilkan bangunan Islamic Center dengan konsep bangunan bermassa banyak dan menjadikan Masjid sebagai bangunan utama yang menjadi pusat aktifitas di kawasan tersebut.   Kata kunci: Islamic Center, Aktifitas Islam, Kabupaten Sambas
CONDOTEL DI KABUPATEN KUBU RAYA Putra, Nabiel Andraha
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2380.061 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.32347

Abstract

Pembangunan di Provinsi Kalimantan Barat berkembang sangat pesat, Kabupaten Kubu Raya termasuk kabupaten yang sedang berkembang di Provinsi Kalimantan Barat karena banyaknya jumlah penduduk yang terus bertambah dan pendatang serta investor yang melakukan berbagai aktifitas. Melihat dari potensi tersebut di butuhkan tempat tinggal atau penginapan untuk pendatang yang ada di Kubu Raya, dengan melihat permasalahan yang terjadi saat ini, salah satu solusi untuk tempat tinggal baik informal maupun formal dengan adanya sebuah Condominium Hotel atau Condotel. Konsep Condotel tersusun dari konsep bentuk ruang dan susunan yang terdiri dari gabungan beberapa bentuk yang terdiri menjadi satu podium, dua tower dan gedung parkir, konsep struktur pada Condotel menggunakan struktur rigid dan core dengan sistem kolom dan balok yang saling mengikat. Utilitas pada Condotel terdiri dari sistem air bersih, air kotor, keamanan, jaringan listrik, HV/AC dan lainnya, dan konsep fisika bangunan yang terdiri dari pencahayaan alami, pencahayaan buatan, penghawaan alami, penghawaan buatan dan akustika bangunan. Selain itu konsep pada Condotel dikembangkan berdasarkan permasalahan dan solusi yang ada, dan berguna bagi para masyarakat maupun pendatang yang berada di Kubu Raya. Condotel akan memudahkan para masyarakat maupun para pendatang yang tidak memiliki tempat tinggal agar mendapatkan tempat tinggal sementara.
RUMAH SAKIT KHUSUS KANKER DI KOTA PONTIANAK Eritha, Ria
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 5, No 2 (2017): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1515.253 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v5i2.22643

Abstract

Perancangan rumah sakit khusus kanker di Kota Pontianak memiliki kriteria dan persyaratan yang sama dengan rumah sakit secara umum. Akan tetapi, rumah sakit khusus kanker memiliki beberapa ruang khusus dengan beberapa persyaratan yang ditambah maupun yang dikurangi. Sebagai salah satu kota besar di pulau Kalimantan, Kota Pontianak menempati urutan pertama kasus kanker terbesar diantara Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Barat. Kebutuhan akan rumah sakit khusus kanker di Kota Pontianak juga didukung oleh faktor kurangnya fasilitas kesehatan yang khusus melayani penyakit kanker saja, mengingat jumlah penderita kanker selalu meningkat dari tahun ke tahun. Konsep yang diaplikasikan pada rumah sakit khusus kanker di Kota Pontianak ini mengambil konsep penyatuan keharmonisan pikiran, jasmani dan rohani. Dengan kata lain, karakteristik lingkungan fisik dari fasilitas kesehatan dimana pasien menerima perawatan akan mempengaruhi hasil perawatan, kepuasan, dan keselamatan pasien, serta efisiensi staf dan kepuasan staf. Ini membuktikan diperlukannya desain lingkungan yang meningkatkan keharmonisan pikiran, jasmani dan rohani. Selain itu, penanganan untuk tiap-tiap penyakit kanker berbeda-beda yang terdiri dari operasi, kemoterapi, terapi radiasi, immunotherapi, dan radioterapi sehingga membutuhkan ruang-ruang khusus untuk terapi. Ruang-ruang khusus tersebut didesain sedemikian menarik agar pasien tersebut merasakan kenyamanan dak ketentraman di dalamnya.   Kata kunci: Rumah Sakit Khusus Kanker, Kota Pontianak, Perancangan
GEDUNG PARKIR DI KAWASAN GAJAH MADA Muharani, Bella Zulita
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 1 (2018): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.197 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v6i1.26880

Abstract

Ketersediaan lahan parkir di kawasan Jalan Gajah Mada saat ini tidak sebanding dengan bertambahnya jumlah kendaraan. Penggunaan lahan parkir sering tidak dipatuhi oleh pengguna, seperti penggunaan lahan parkir pada ruas Jalan Gajah Mada yang melebihi kapasitas seharusnya. Salah satu wilayah yang memiliki permasalahan terkait kemacetan dan keterbatasan parkir berada di Jalan Siam. Jalan ini berada di kawasan Gajah Mada yang memiliki permasalahan kemacetan paling padat dibandingkan dengan lokasi lainnya. Jalan Siam merupakan area komersial yang memiliki lahan parkir yang terbatas namun tinggi akan kebutuhan parkir, sehingga sering terjadi kemacetan lalu lintas. Gedung Parkir yang berlokasi di jalan Siam menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kemacetan akibat aktivitas manusia yang parkir kendaraannya di sekitar badan jalan. Hal tersebut memunculkan satu konsep perancangan Gedung Parkir sebagai Wajah Kawasan. Gedung Parkir tidak hanya berfungsi sebagai tempat memarkirkan kendaraan, namun juga memiliki fasilitas penunjang yang dilengkapi oleh area komersial seperti retail, cafe dan restoran. 

Page 11 of 43 | Total Record : 421