JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur (sebelumnya Jurnal Online Mahasiswa S1 Arsitektur UNTAN) adalah jurnal nasional yang berisi kumpulan naskah/ artikel hasil perancangan arsitektur yang fokus pada kegiatan "analisis dan sintesis" yang mendukung proses-proses perancangan arsitektur dan menghasilkan karya arsitektural. Substansi naskah dapat berupa kajian mengenai metode perancangan, proses analisis dalam perancangan, pengambilan keputusan dalam proses desain, proses penciptaan karya arsitektural, dan teori yang mendukung proses perancangan. Selain itu, JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur juga menerima (terbatas) naskah dengan pendekatan "penelitian" kajian arsitektural lainnya, seperti sejarah, teori, dan kritik arsitektur, teknologi bangunan, serta kota dan permukiman. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur mempunyai ISSN 2746-5896 (media online)
Articles
417 Documents
PUSAT REHABILITASI BAGI PECANDU DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI KOTA PONTIANAK
Safira, Sarah Amanda
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (592.033 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40131
Badan Narkotika Nasional Kota Pontianak telah memberikan pelayanan berupa asesmen dan rawat jalan untuk penyalahguna narkotika. Namun di Kota Pontianak belum terdapat bangunan khusus untuk merehabilitasi pengguna narkotika tersebut. Oleh karena itu, dirancangnya Pusat Rehabilitasi bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika bertujuan untuk memberikan pelayanan secara lengkap yang memenuhi kebutuhan pelaku di dalamnya. Pendekatan perancangan yang digunakan adalah metode lingkungan penyembuhan. Lingkungan penyembuhan menggunakan enam prinsip untuk penerapannya. Prinsip pertama yaitu prinsip panca indera, dimana dalam mendesain lingkungan dan bangunan, semua indera manusia dipertimbangkan. Prinsip pencahayaan yaitu menciptakan pencahayaan yang sehat dengan menggunakan cahaya alami dan buatan yang dipilih secara cermat. Prinsip bentuk dimana bentuk bangunan maupun ruang dibuat secara jelas dan mudah dipahami agar mendukung kesehatan pelaku. Prinsip material yaitu pemilihan material yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan tiap ruangan serta penggunaan material alami untuk memberikan kesan hangat dalam bangunan. Prinsip udara sehat yaitu dengan memberikan ventilasi, penyaring udara, serta tanaman dalam ruangan. Terakhir, yaitu prinsip keterhubungan dengan alam, dimana lingkungan buatan dan alam dibuat saling terhubung untuk kesejahteraan pelaku didalamnya. Prinsip-prinsip ini digunakan dengan harapan Pusat Rehabilitasi bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika dapat memberikan rasa nyaman, dan mempercepat proses penyembuhan penyalahguna narkotika selama menjalani proses rehabilitasi. Kata kunci: Rehabilitasi Narkotika, Healing Environment, Kota Pontianak
BALAI BUDAYA KABUPATEN KAYONG UTARA
Hendra, Hendra
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 2 (2019): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (992.185 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v7i2.39364
Kabupaten Kayong Utara merupakan daerah yang memiliki ragam kekayaan budaya. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pelaku seni yang terdiri dari seniman, komunitas sanggar dan budayawan. Namun tokoh – tokoh tersebut mengalami kesulitan dalam berkarya dikarenakan tidak adanya wadah yang dapat menampung aktivitas mereka. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Kayong Utara melalui Dinas Pendidikan berencana membuat gedung Balai Budaya yang rencananya akan dibangun tahun 2018 serta akan difungsikan untuk menyelenggarakan pagelaran seni budaya khas Kabupaten Kayong Utara. Budaya yang akan ditunjukkan adalah budaya tak wujud seperti seni tari, seni musik, dan seni teater. Konsep bangunan yang sesuai dengan julukan Kabupaten Kayong Utara yaitu Negeri Bertuah. Latar belakang dari julukan ini adalah dahulu di wilayah Kabupaten Kayong Utara dulunya pernah berdiri satu kerajaan besar yaitu kerajaan Tanjungpura. Kerajaan Tanjungpura pernah menjadi daerah termasyhur di Pulau Kalimantan dan menjadi kerajaan dengan peradaban islam pertama di Propinsi Kalimantan barat. Oleh karena itu perancangan Balai Budaya ini mengadopsi peninggalan sejarah Keraton Tanjungpura seperti Keraton simpang matan dan Keraton kayong matan. Adapun fungsi atau fasilitas yang di dapat adalah fungsi pertunjukan, fungsi pelatihan, fungsi pengelola, fungsi penunjang dan fungsi pendukung. Kata kunci: Balai Budaya, Negeri Bertuah, Tanjungpura
SEJARAH PERKEMBANGAN TATA GUNA LAHAN DAN SIRKULASI KAWASAN TANJUNGPURA DI KOTA PONTIANAK
Sinaga, Saskia Oktrifani
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (923.221 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40543
Kota Pontianak sebagai ibukota Kalimantan Barat mempunyai kawasan bersejarah yang berperan penting dalam perekonomian Kota Pontianak. Salah satu kawasan bersejarah Kota Pontianak adalah kawasan Tanjungpura. Kawasan Tanjungpura merupakan pusat Kota Pontianak pada masa pemerintahan Kolonial Hindia-Belanda dan masih berkembang hingga sekarang. Seiring perkembangan waktu kawasan Tanjungpura mengalami perkembangan tata guna lahan dan sirkulasi. Salah satu perkembangan tata guna lahan kawasan Tanjungpura adalah pemukiman Kampung cina yang sekarang dikenal dengan Pasar Tengah. Kampung Cina (Pasar Tengah) pada masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda difungsikan untuk pemukiman, kemudian adanya pertumbuhan jumlah penduduk dan kebutuhan hidup Kampung Cina (Pasar Tengah) difungsikan sebagai perdagangan hingga sekarang. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui perkembangan sejarah tata guna lahan dan sirkulasi kawasan Tanjungpura dari waktu ke waktu. Penelitian menggunakan metode sejarah dengan tahap pengumpulan meliputi heuristik, kritik sejarah, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian berupa peta linimasa perkembangan tata guna lahan dan sirkulasi kawasan Tanjungpura di Kota Pontianak. Kata Kunci: Perkembangan, Tata Guna Lahan, Sirkulasi
PUSAT BUDAYA KOTA PONTIANAK
Aditya, Muhamad Fakhri
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2416.906 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40453
Masuknya budaya asing menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap penurunan minat masyarakat kepada budaya lama di Kota Pontianak, terutama generasi muda yang lebih senang dengan budaya luar. Tanpa di sadari kebudayaan dan kesenian daerah pun sudah mulai terlupakan ditelan oleh kebudayaan asing. Maka dari itu, dibutuhkan perancangan Pusat Kebudayaan Kota Pontianak untuk memperkenalkan keaneka ragaman kebudaya dan sejarahnya dengan memberikan pelatihan, pengembangan dan informasi seputar budaya kota kepada masyarakat khususnya masyarakat asli kota Pontianak, sebagai sarana pelestarian kebudayaan dan sarana rekreasi. Konsep perancangan Pusat Budaya Kota Pontianak dimulai dari alur gerak manusia pada ruang pameran yang dimana pergerak tersebut memutar mengelilingi bangunan. Ruang tersebut membentuk pola sirkulasi melingkar yang mempengaruhi akses sirkulasi di luar bangunan dan susunan tata ruang luar di kawasan. Karakteristik fasad merupakan hasil komposisi bangunan berbentuk bulat dipadukan dengan sun shading yang mengambil wujud tanjak dan motif pada corak insang. Kriteria dalam menentukan konsep secara arsitektural dan struktural yaitu berdasarkan konsep komposisi bentuk metafora. Lokasi perancangan Pusat Budaya Kota Pontianak berada di jalan Jenderal Ahmad Yani. Pusat Kebudayaan Kota Pontianak memliki fungsi sebagai tempat edukasi , pameran dan komersil. Bangunan ini menjadikan ruang untuk berkumpul, bersosialisasi, serta bersama belajar dan melestarikan kebudayaan Kota Pontianak. Kata kunci: Pusat Budaya, Bentuk Metafora, Kota PontianakÂ
JAPAN CULTURAL CENTER PONTIANAK
Khansa, Gusti Maharani
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1925.626 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40142
Kemajuan teknologi di era globalisasi telah memicu ekspos budaya dari berbagai negara di seluruh dunia. Salah satu negara yang kebudayaannya saat ini sedang digemari oleh anak muda di Indonesia adalah Jepang yang terkenal dengan anime dan manga. Anime dan manga ini mudah diakses melalui internet. Banyak para penggemar budaya Jepang mendapatkan informasi awal tentang budaya Jepang dari anime dan manga. Penggemar anime dan manga ini tersebar hampir di seluruh Indonesia, termasuk Pontianak. Pontianak sendiri memiliki beberapa komunitas penggemar budaya Jepang dan telah mengadakan matsuri (Festival Jepang) setiap 2 tahun sekali. Japan Cultural Center Pontianak dibuat dengan tujuan untuk mewadahi kegiatan komunitas-komunitas Jepang di Pontianak, serta sebagai sarana untuk mempelajari lebih lanjut mengenai kebudayaan Jepang yang telah didapat dari anime dan manga. Konsep yang di terapkan pada Japan Cultural Center yaitu pendekatan budaya Jepang secara umum, dan budaya ini juga terdapat di anime dan manga. Tujuan pendekatan ini agar komunitas-komunitas Jepang dan orang-orang yang tertarik pada budaya Jepang dapat meningkatkan semangat belajar. Untuk fisik bangunan, konsep yang digunakan adalah kedekatan dengan alam dengan menggunakan material-material alam. Selain material, penerapan konsep kedekatan dengan alam ini juga terdapat pada bukaan yang lebar, taman air dan taman pasir. Kata kunci: Perancangan, Japan Cultural Centre, budaya Jepang
PUSAT SEPAK TAKRAW KALIMANTAN BARAT
Hantoro Adi Rivai
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.733 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.39877
Cabang olahraga sepak takraw di Kalimantan Barat pada saat ini belum dipandang oleh masyarakat sebagai olahraga kompetitif dan tidak termasuk dalam cabang olahraga unggulan. Hal tersebut dikarenakan minimnya intensitas pertandingan sepak takraw yang diadakan setiap tahunnya. Proyek Tugas Akhir Pusat Sepak Takraw Kalimantan Barat bertujuan untuk menghasilkan rancangan bangunan khusus olahraga sepak takraw dengan ruang lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi yang dapat menarik minat masyarakat. Metode perancangan Pusat Sepak Takraw Kalimantan Barat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu gagasan, pengumpulan data, identifikasi, analisis, sintesis, dan pengembangan rancangan. Konsep yang digunakan dalam perancangan didasarkan pada peraturan Kementerian Pemuda dan Olahraga No. 8 Tahun 2018 Tentang Standar Prasarana Olahraga. Analisis perancangan menghasilkan tiga fungsi, yaitu fungsi primer (olahraga, pertandingan, kebugaran), sekunder (administrasi, medis, dan hunian atlet), dan tersier (pemeliharaan). Hasilnya ketiga fungsi tersebut dikombinasikan dalam satu massa yang berbentuk oval dengan pola organisasi ruang terpusat dan pola sirkulasi melingkar. Karakteristik fasad bangunan mengambil wujud dari anyaman bola sepak takraw. Atap bangunan yang membentang lebar di atas lapangan sepak takraw dirancang dengan struktur sistem rangka ruang untuk menghindari kolom dalam ruangan. Kata kunci: Sepak Takraw, Prasarana Olahraga, Perancangan
LABORATORIUM BOTANI UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Aulia, Aulia
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (993.096 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40539
Laboratorium memiliki peran yang besar dalam penunjang kegiatan pembelajaran. Saat ini Universitas Tanjungpura sudah memiliki gedung laboratorium dasar terpadu. Namun laboratorium dasar tersebut hanya memfasilitasi praktikum yang bersifat ilmu dasar, tidak untuk ilmu terapan. Padahal ilmu terapan juga memiliki peran penting dalam kehidupan sehari hari. Laboratorium Terapan (Advance) tersebut salah satunya adalah Laboratorium Botani. Laboratorium Botani adalah laboratorium yang dikhususkan untuk melakukan riset yang berkaitan dengan tumbuhan. Tujuan perancangan adalah menghasilkan rancangan Laboratorium Botani Universitas Tanjungpura. Metodologi perancangan meliputi tahap penelitian awal, pengumpulan data, identifikasi, analisis data, perencanaan dan konsep perancangan. Konsep bangunan menggunakan bentuk dasar dan mengadopsi bentuk bangunan tropis sekitar kawasan Perguruan Tinggi Universitas Tanjungpura. Konsep utilitas menyesesuaikan kebutuhan dan persyaratan bangunan khusus laboratorium. Konsep arsitektur lingkungan menyeimbangkan penggunaan energi alami dan buatan, memanfaatkan koridor sebagai sirkulasi. Konsep struktur menyesuaikan tapak sekitar lokasi perancangan yaitu di kawasan Perguruan Tinggi Universitas Tanjungpura, memperhatikan peraturan daerah Pontianak dan mempertimbangkan standar bangunan khusus laboratorium. Hasil perancangan berupa bangunan Laboratorium yang tidak hanya memiliki fasilitas penelitian namun juga fasilitas penunjang seperti Herbarium Gallery dan ruang konsultasi sehingga laboratorium juga berfungsi sebagai pusat informasi mengenai tumbuhan. Kata kunci: Perancangan, Laboratorium, Botani
CENTRA REMAJA KHATULISTIWA
Kinanti, Balda Ahadiyah
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1119.131 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40171
Remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Menurut KBBI Remaja adalah mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kawin. Remaja juga berarti muda atau pemuda. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) memiliki organisasi remaja yang bertujuan untuk mengurangi permasalahan sosial di kalangan remaja. Akan tetapi fasilitas yang ada sudah tidak memadai sehingga wadah remaja untuk berkumpul hilang. Untuk itu, diperlukan perancangan Centra Remaja Khatulistiwa (CRK) untuk mengembalikan fasilitas remaja untuk berkumpul dan berkegiatan serta mengembangkan fasilitas yang sudah ada. Dengan adanya perancangan CRK ini diharapkan dapat mengurangi permasalahan sosial remaja yang ada di Kalimantan Barat. Metode perancangan berupa pemrograman kemudian analisis, dari analisis mendapatkan suatu konsep sehingga menghasilkan sintesis. Perancangan Centra Remaja Khatulistiwa sesuai dengan kebutuhan remaja. Konsep berdasarkan fungsi dalam menampung kegiatan remaja yang di dalamnya terdapat fungsi operasional, fungsi pengelolaan, dan fungsi non fisik jasa keterampilan. Dari fungsi tersebut menghasilkan empat massa bangunan yaitu gedung olahraga, gedung pertunjukan, gedung pengelola, dan gedung utama. Kata kunci: remaja, centra remaja, berkegiatan
ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS PANCA BHAKTI PONTIANAK
Putra, Norman Permana
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (834.205 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40132
Universitas Panca Bhakti Pontianak (UPB) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Kalimantan Barat yang terdapat empat fakultas didalamnya. UPB tercatat memiliki jumlah mahasiswa aktif sebanyak 2032 baik dari dalam maupun luar kota Pontianak. Saat ini UPB belum menyediakan hunian bagi mahasiswa dari luar. Sementara itu surat Permendikbud No. 104 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Minimum Universitas, sebuah universitas harus memfasilitasi agar setiap mahasiswa baru yang dimiliki sejumlah 3 (tiga) persennya harus tertampung di asrama universitas tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan asrama mahasiswa UPB. Dilihat dari visi dan misi UPB yaitu menghasilkan lulusan yang berwirausaha. Maka dari itu perancangan asrama UPB dirancang tidak hanya sebagai fungsi hunian tetapi juga berfungsi sebagai tempat wirausaha. Perancangan asrama ini dilakukan dengan menganalisis internal dan eksternal dari sumber dan literatur serta standar acuan dalam merancang asrama yang ada. Bangunan asrama mahasiswa UPB dirancang dengan memiliki tiga masa bangunan yang terpisah. Satu masa bangunan diletakkan di bagian depan sebagai bangunan utama dengan fungsi retail. Kedua masa bangunan lainnya di letakkan di bagian belakang yang saling berdekatan untuk memisahkan antara bangunan hunian putra dan putri. Fasad bangunan utama dibuat sama dengan auditorium UPB guna menselaraskan bangunan asrama dengan Universitas Panca Bhakti. Katakunci: Universitas, Asrama, Panca Bhakti
PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) NIPAH KUNING DALAM, KOTA PONTIANAK
Salsabila, Salsabila
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 2 (2019): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1335.293 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v7i2.39579
Setiap manusia berhak hidup sejahtera, memiliki tempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Pertumbuhan dan pembangunan wilayah yang kurang memerhatikan kemampuan dan kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah mengakibatkan kesulitan bagi masyarakat untuk memperoleh rumah yang layak dan terjangkau. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang tidak sebanding dengan jumlah hunian menyebabkan meningkatnya angka backlog rumah. Maka dari itu, pemerintah memfasilitasi agar setiap keluarga bisa menghuni rumah yang layak. Saat ini, program pembangunan rumah susun sederhana sewa dilaksanakan di Kota Pontianak. Lokasi perancangan berada di Jalan Nipah Kuning Dalam. Dalam proses perancangan rusunawa, terdapat beberapa langkah antara lain dimulai dari gagasan, penyusunan program, analisis, konsep, hingga desain. Perancangan ini bertujuan mewujudkan hunian yang layak bagi dan pemenuhan atas kebutuhan tempat tinggal yang terjangkau dan nyaman. Konsep yang digunakan yaitu konsep integrasi yang perancangannya berharmonisasi dengan peraturan dan lingkungan yang ada. Hasil desain terdiri dari empat massa bangunan dalam organisasi linier, dengan fasilitas pendukung yaitu toko, kantin, lapangan olahraga, taman dan jogging track. Bentuk dasar massa dan ruang adalah persegi, guna memaksimalkan efektivitas fungsi. Kata kunci: Rumah Susun, Integrasi, Perancangan Rusunawa