JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur (sebelumnya Jurnal Online Mahasiswa S1 Arsitektur UNTAN) adalah jurnal nasional yang berisi kumpulan naskah/ artikel hasil perancangan arsitektur yang fokus pada kegiatan "analisis dan sintesis" yang mendukung proses-proses perancangan arsitektur dan menghasilkan karya arsitektural. Substansi naskah dapat berupa kajian mengenai metode perancangan, proses analisis dalam perancangan, pengambilan keputusan dalam proses desain, proses penciptaan karya arsitektural, dan teori yang mendukung proses perancangan. Selain itu, JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur juga menerima (terbatas) naskah dengan pendekatan "penelitian" kajian arsitektural lainnya, seperti sejarah, teori, dan kritik arsitektur, teknologi bangunan, serta kota dan permukiman. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur mempunyai ISSN 2746-5896 (media online)
Articles
421 Documents
PUSAT OLEH-OLEH DAN PRODUKSI KERAJINAN KOTA PONTIANAK
Mudiatama, Zarima
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1007.619 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40599
Kota Pontianak atau dikenal dengan Kota Khatulistiwa menyimpan ragam keunikan dan kekhasan yang tidak kalah dibanding daerah lain di Indonesia. Pusat oleh-oleh merupakan pusat yang menjual oleh-oleh, kuliner, dan kerajinan khas Kota Pontianak yang banyak diminati atau di cari oleh wisatawan. Kata Pusat memiliki definisi suatu tempat koordinasi kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan atau sumber perhatian. Tujuan judul Proyek Tugas Akhir ini adalah mengembangkan Kota Pontianak dengan merancang Pusat oleh-oleh dan kerajinan terbesar di Kota Pontianak yang mewadahi dengan keunggulan yang dimiliki Kota Pontianak. Tujuan Pusat oleh-oleh dan kerajinan adalah menjadi daya tarik wisatawan maupun salah satu ikon Kota Pontianak. Lokasi Perancangan Pusat oleh-oleh dan Produksi Kerajinan berada di wilayah Kota Pontianak karena Kota Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat yang berpengaruh besar terhadap perkembangan. Perancangan Pusat Oleh-oleh dan Produksi Kerajinan Kota Pontianak dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu meliputi identifikasi permasalahan, ide perancangan, pengumpulan data, analisis, konsep, dan desain. Pusat Oleh-oleh dan Produksi Kerajinan Kota Pontianak merupakan bangunan yang memiliki Fungsi fungsi pemasaran, produksi, dan komersil. Bangunan ini diharapkan menjadi daya tarik di Kota pontianak. Kata kunci: Pusat Oleh-Oleh, Kerajinan, Pontianak
HOTEL RESORT PANTAI PULAU DATOK
Sadikin, Sadikin
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1738.394 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40457
Kalimantan Barat memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak, baik dari segi keindahan panorama alam maupun keanekaragaman etnik budaya. Hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk menjadikan Kalimantan Barat sebagai tujuan wisata. Pantai-pantai di Kabupaten Kayong Utara, khususnya Kecamatan Sukadana, baru-baru ini mulai menjadi tujuan wisata populer bagi para wisatawan. Salah satu pantai di Kecamatan Sukadana adalah Pantai Pulau Datok. Kekayaan akan potensi wisata alam dan budaya yang terdapat di Pantai Pulau Datok merupakan salah satu faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pembangunan sebuah penginapan yang lebih baik dan layak pakai bagi para wisatawan. Berdasarkan fasilitas dan letaknya di pesisir pantai, Beach resort hotel sangat tepat diterapkan pada kawasan Pantai Pulau Datok. Selain fasilitas memadai, lokasi juga merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam membangun kawasan hotel resort. Berkaitan dengan kondisi kawasan wisata Pantai Pulau Datok, maka perlu dibangun Hotel resort demi memfasilitasi segala aktifitas wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pulau Datok sehingga dapat menambah daya tarik bagi para wisatawan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah Kabupaten Kayong Utara. Kata kunci: Hotel, Resort, Pantai
MA’HAD Al-Ayman Pontianak
Achmad Suhartono
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1144.329 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40143
Ma’had Al-Ayman merupakan salah satu wadah pendidikan Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan sunnah Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam yang mana di dalamnya dipelajari beberapa ilmu Islam dasar. Pada awalnya Ma’had ini hanya wadah bagi beberapa mahasiswa yang kuliah di Timur Tengah untuk memperkenalkan ajaran Islam. Namun, seiring waktu berjalan kebutuhan masyarakat akan ilmu yang disampaikan kian bertambah pesat, sehingga didirikanlah Ma’had Al-Ayman tersebut. Hingga saat ini, minat masyarakat untuk bergabung dan menuntut ilmu disana semakin meningkat pesat. Maka dari itu hadirlah perancangan Ma’had Al-Ayman. Dalam proses perancangan Mahad Al-Ayman, terdapat beberapa langkah yang digunakan yakni dimulai dengan satu gagasan, pengumpulan data, analisis, rancangan awal hingga pengembangan rancangan. Bentuk masa diambil dari pendekatan fungsi Ma’had yang disesuaikan dengan kegiatan bagi tholib dan tholibah. Tujuan penulisan adalah memaparkan konsep dan perancangan Ma’had Al-Ayman agar dapat memenuhi kebutuhan pelaksanaan program-program pembelajaran di lingkungan Ma’had . Terdiri dari dua masa bangunan dengan masjid sebagai tempat berkumpul seluruh kegiatan dalam masa tertentu. Kata kunci: Ma’had , Al-Ayman, Pontianak
PONTIANAK DAY CARE AND PRE-SCHOOL
Putri, Suci Ramadayanti
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1652.178 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.39905
Dewasa ini, era globalisasi yang terjadi membuat pola kehidupan pada keluarga modern masa kini berbeda dengan zaman dulu. Pendidikan anak usia dini di Indonesia mulai menjadi salah satu aspek penting bagi anak yang semakin disadari oleh sebagian besar orang tua. Keberadaan day care dan pre-school sangat dibutuhkan guna membantu para orang tua yang bekerja dalam mengasuh, menjaga, dan memberikan pendidikan saat ini. Pontianak Day Care and Pre-School berfokus pada fungsi pengasuhan dan pendidikan. Prinsip bermain sambil belajar diangkat sebagai tema karena cara belajar anak yang paling efektif adalah dengan bermain. Secara alamiah, bermain dapat memotivasi anak untuk mengetahui segala sesuatu lebih mendalam dan secara spontan mengembangkan kemampuan berbahasanya. Oleh karena itu, dibutuhkan kualitas suasana ruang yang memadai dan sesuai kebutuhan bagi perkembangan anak-anak. Konsep bermain sambil belajar ini diterapkan melalui pengembangan ide dalam semua aspek. Bangunan ini didirikan dengan pembagian dua massa yang berbentuk awal lingkaran. Bentuk lingkaran dipilih karena bersifat dinamis dan terpusat. Selain itu, bentuk lingkaran juga dimaksudkan untuk meminimalisir sudut tajam sehingga aman bagi aktivitas anak yang cenderung aktif. Pontianak Day Care and Pre-School diharapkan dapat mewadahi seluruh kegiatan anak dalam mendapatkan pendidikan dan pengasuhan secara menyenangkan, aman, dan nyaman. Kata kunci: Penitipan Anak, Pra Sekolah, Pendidikan Anak Usia Dini
TAMAN WISATA KULINER PONTIANAK
Adela, Lisna
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 2 (2019): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1506.471 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v7i2.38932
Pontianak memiliki kuliner yang beragam mulai dari makanan kecil hingga makanan utama yang beragam jenis dan memiliki kenikmatan tersendiri. Trend kuliner sebagai promosi komersial saat ini sedang menjamur dan memunculkan bisnis baru yang praktis seperti yang ada pada restoran ataupun cafe di beberapa tahun terakhir. Akan tetapi kondisi tempat makan yang ada di Pontianak memiliki lahan parkir yang terbatas, sehingga sering menggunakan badan jalan sebagai lahan parkir. Selain itu, tempat makan yang ada di Pontianak sebagian besar hanya berfungsi sebagai area untuk makan, tidak terdapat objek wisata dan rekreasi di dalamnya. Adapun tujuan dalam judul proyek tugas akhir ini adalah merancang tempat makan yang memadukan unsur kuliner dengan unsur wisata dalam satu tempat. Metode yang digunakan untuk mengkaji data yang berkaitan dengan Taman Wisata Kuliner Pontianak yaitu melalui pengumpulan data atau survei, yang kemudian dianalisis untuk mendapatkan konsep desain. Berlokasi di Jalan Letkol Soegiono atau yang biasa dikenal dengan kawasan GOR, dengan ukuran lahan ±7.900 m². Area tersebut dibuat menjadi indoor dan outdoor, di area indoor terdapat counter-counter foodcourt dan di area outdoor terdapat taman dan kios-kios jajanan sehingga pengunjung dapat menikmati bersantap di area taman atau di dalam foodcourt yang dibuat terbuka agar tetap berkaitan erat dengan nuansa taman. Kata kunci: Taman, Wisata, Kuliner, Ruang Terbuka, Pontianak
PUSAT PELAYANAN TERPADU KORBAN KEKERASAN DAN HUMAN TRAFFICKING DI KALIMANTAN BARAT
Suryani, Petty
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2720.909 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40540
Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang paling banyak terjadi kasus kekerasan dan perdagangan manusia (human trafficking). Hal ini merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi pada perempuan maupun anak-anak. Dalam menangani tindak kekerasan dan human trafficking di Kalimantan Barat, sudah terdapat Pusat Pelayanan Terpadu yang dilakukan dengan berjejaring, tapi intervensi dan layanan terhadap korban belum meningkat baik. Sehingga dibuatlah Pusat Pelayanan Terpadu yang dirancang satu atap dengan tujuan sebagai tempat penyembuhan dan pengembangan korban kekerasan dan human trafficking. Bangunan dibuat dengan 4 fungsi yaitu fungsi pelayanan, hunian, pengelolaan dan pemeliharaan. Bangunan ini berfokus pada konsep healing architecture, dimana arsitektur berperan penting dalam pemulihan para pasiennya. Hasil dari konsep healing architecture ini menggunakan 7 prinsip dan di aplikasikan ke bangunan antara lain, penyusunan ruang yang jelas, membuat bangunan dengan elevasi lantai tinggi dan rendah, permainan gelap dan terang pada ruang, menanam vegetasi di jendela pasien, penggunaan bukaan besar yang langsung berhubungan dengan ruang luar, mengecat dinding dengan mural, dinding menjadi bagian yang organik dan hidup, serta penggunaan warna yang lembut. Dalam penerapan struktur menggunakan kolom bulat, lalu penerapan pada utilitas dan fisika bangunan menggunakan bahan plafond dan dinding yang kedap suara, serta penggunaan penghawaan alami dan buatan yang maksimal. Kata kunci: Human Trafficking, kekerasan, korban
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PONTIANAK BARAT
Ro’py Tindaon
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1065.244 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40210
Pendidikan merupakan suatu sistem yang diberlakukan untuk mengatasi kebodohan di masa yang akan datang. Sebuah Negara dapat dikatakan maju jika memiliki Sumber Daya Manusia yang unggul dan mampu menghadapi tantangan global. Pendidikan formal bisa dijangkau oleh seluruh anak dan tidak terkecuali masyarakat menengah ke bawah. Terutama pada Sekolah Menengah Atas banyak anak yang tidak dapat melanjutkan karena biaya yang cukup mahal, ditambah dengan adanya peraturan tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menggunakan zonasi, sehingga beberapa daerah kurang daya tampung bahkan tidak memiliki sekolah. Pemerintah harus mengambil kebijakan dengan cepat dan tepat, salah satu kebijakan tersebut adalah dengan membangun Sekolah Menangah Atas Negeri di daerah yang mengalami kekurangan, dan salah satunya berada di Kecamatan Pontianak Barat. Hal yang harus dilakukan sebelum perancangan bangunan sekolah adalah dengan mengidentifikasi standar bangunan sekolah menengah atas negeri sesuai dengan kebutuhan. Hasil identifikasi tersebut menghasilkan kebutuhan ruang dan persyaratan ruang yang dibutuhkan. Sistem utilitas dan struktur yang dibutuhkan sesuai dengan keadaan sekitar lokasi. Sistem tapak seperti perletakan, sirkulasi, orientasi, vegetasi dan arsitektur lingkungan baik eksternal maupun internal. Bentuk dan susunan terkait tata ruang dalam dan ruang luar bangunan akan terbentuk sehingga menghasilkan bangunan sekolah menengah atas di kecamatan Pontianak Barat dengan pendekatan konsep sekolah alami. Kata kunci: Sumber daya manusia, Sekolah menengah atas, Sistem zonasi, Sekolah alami
GEDUNG OLAHRAGA KABUPATEN LANDAK
Tarigan, Leo Hendrawan
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1795.108 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40137
Gedung Olahraga merupakan sarana tempat diadakannya aktifitas olahraga dari berbagai macam cabang olahraga yang berada didalam suatu bangunan tertutup. Dewasa ini, terdapat beberapa permasalahan yang menghambat aktifitas tersebut khususnya di Kabupaten Landak, yaitu belum adanya gedung olahraga yang sesuai dengan standar Kabupaten/Kota yang dapat memfasilitasi kegiatan berolahraga bagi para atlit dan masyarakat sekitar. Dari permasalahan tersebut metode yang dipakai dalam perancangan Gedung Olahraga Kabupaten Landak terdiri dari kajian literatur, pengumpulan data, analisis data dan perancangan. Kajian literatur yang digunakan yaitu sejarah dan teori arsitektur, bentuk ruang dan susunan, arsitektur perilaku, fisika bangunan, struktur dan utilitas bangunan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan studi lapangan. Analisis data terdiri dari analisis tapak, analisis internal, analisis eksternal, analisis bentuk, analisis fisika bangunan, analisis struktur dan analisis utilitas. Gedung olahraga Kabupaten Landak merupakan fasilitas olahraga yang menyesuaikan dengan standar gedung olahraga yang dikembangkan dengan mengangkat nilai kebudayaan khas Landak untuk mendukung kegiatan olahraga bagi atlit dan masyarakat sekitar. Gedung Olahraga Kabupaten Landak memiliki fungsi sebagai tempat diselenggarakannya turnamen olahraga dan sebagai fasilitas olahraga bagi masyarakat sekitar. Gedung Olahraga Kabupaten Landak ini dilengkapi fasilitas lapangan yang sesuai dengan standar bangunan gedung olahraga Indonesia skala Kabupaten/Kota. Kata kunci: Olahraga, Gedung Olahraga, Fasilitas
PERANCANGAN KANTOR GUBERNUR PROVINSI KAPUAS RAYA
Santosa, Muhammad Aji Ridha
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1560.843 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.39874
Jauhnya rentang kendali pemerintahan Provinsi Kalimantan Barat menyebabkan tidak meratanya pembangunan. Pemekaran Provinsi baru Kapuas Raya menjadi upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi hal tersebut, yang mencakup Kabupaten Kapuas Hulu, Melawi, Sekadau, Sanggau serta Sintang sebagai ibukotanya. Pemerintah Kabupaten Sintang telah menyediakan lokasi yang akan digunakan untuk perancangan Kantor Gubernur Kapuas Raya yang berada di Jalan Sintang-Putussibau, Kelurahan Tanjung Puri, Kecamatan Sintang. Tahapan dalam perancangan Kantor Gubernur Kapuas Raya menggunakan studi contoh kasus dan wawancara staf pegawai Kantor Gubernur. Perancangan ini bertujuan untuk memfasilitasi fungsi baik fungsi utama sebagai pusat pemerintahan maupun fungsi publik. Kedua fungsi tersebut menghasilkan lima massa perancangan. Perancangan Kantor Gubernur Kapuas Raya menerapkan pendekatan rancangan neo vernakular dari bangunan Rumah Panjang adat Dayak dengan konsep bangunan yang terbuka dan transparan. Aplikasi konsep dalam perancangan berupa penggunaan atap pelana dan miring, penonjolan kolom-kolom yang menyerupai kaki panggung dan bentuk massa yang memanjang, ruang yang luas untuk menunjukkan transparansi serta bagian entrance yang minim dinding untuk memberikan kesan bangunan yang terbuka dan menerima. Kata kunci: Kantor Gubernur, Kapuas Raya, Neo Vernakular
GRAHA LANJUT USIA KOTA PONTIANAK
Aditya, Sis Wicaksono
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (903.162 KB)
|
DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40600
Jumlah lansia dengan rentang usia 60-75 tahun di Kota Pontianak kian meningkat tiap tahun nya. Pada tahun 2018, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak mencatat ada sebanyak 49.181 jiwa lansia dengan rentang umur 60-75 yang berada di Kota Pontianak. Hal ini tidak disertai dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung lansia dengan rentang umur tersebut dalam beraktivitas dan melakukan interaksi sosial. Kegiatan dan interaksi lansia yang didukung oleh fungsi kegiatan kreatif, komersil, serta edukasi dapat diwadahi dalam bangunan Graha Lanjut Usia. Perancangan Graha Lanjut Usia Kota Pontianak ini dilakukan dengan metode perancangan melalui observasi dan dokumentasi pada gedung dengan fungsi serupa, melakukan wawancara dengan instansi terkait dan melakukan studi literatur. Perencanaan dan perancangan Graha Lanjut Usia Kota Pontianak ini ditekankan pada penyediaan sarana dan prasarana yang memperhatikan kemudahan aksesibilitas bagi lansia. Kemudahan aksesibilitas pada lansia dapat ditinjau dari kemudahan pada sirkulasi seperti penyedian ramp, handrail, penunjuk jalan bagi lansia dan difabel, serta penyediaan signage untuk memudahkan lansia dan kemudahan penggunaan sarana dan prasarana umum seperti penyediaan toilet, kamar, ruangan, taman, gedung yang sesuai dengan standar bagi lanjut usia serta difabel. Kata kunci: Lanjut Usia, Graha Lanjut Usia, Perancangan