cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jmars@untan.ac.id
Editorial Address
Gedung Program Studi Arsitektur Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jalan Prof Dr. H. Hadari Nawawi, 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur
ISSN : -     EISSN : 27465896     DOI : -
Core Subject : Engineering,
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur (sebelumnya Jurnal Online Mahasiswa S1 Arsitektur UNTAN) adalah jurnal nasional yang berisi kumpulan naskah/ artikel hasil perancangan arsitektur yang fokus pada kegiatan "analisis dan sintesis" yang mendukung proses-proses perancangan arsitektur dan menghasilkan karya arsitektural. Substansi naskah dapat berupa kajian mengenai metode perancangan, proses analisis dalam perancangan, pengambilan keputusan dalam proses desain, proses penciptaan karya arsitektural, dan teori yang mendukung proses perancangan. Selain itu, JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur juga menerima (terbatas) naskah dengan pendekatan "penelitian" kajian arsitektural lainnya, seperti sejarah, teori, dan kritik arsitektur, teknologi bangunan, serta kota dan permukiman. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur mempunyai ISSN 2746-5896 (media online)
Arjuna Subject : -
Articles 417 Documents
WEST BORNEO WOODWORKING SPACE Bastin, Mario John
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2458.421 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.32235

Abstract

Provinsi Kalimantan Barat memiliki hasil alam yang melimpah, terutama hasil alam berupa kayu. Kayu memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan akan produk berbahan dasar kayu terus bertambah. Saat ini, terdapat banyak perusahaan milik perorangan yang memproduksi produk berbahan kayu, namun tidak terdapat wadah bagi pekerja kayu maupun masyarakat yang ingin mengetahui lebih seputar pemanfaatan kayu di Provinsi Kalimantan Barat, sehingga informasi seputar pemanfaatan kayu belum terfasilitasi dengan baik. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan dan perancangan West Borneo Woodworking Space sebagai media produksi, pelatihan galeri, dan pemasaran seputar produk olahan kayu di Provinsi Kalimantan Barat. Lokasi perancangan berada di Jalan Ya’m Sabran, Kecamatan Pontianak Timur. Pemilihan lokasi perancangan karena terletak di kawasan yang sedang berkembang, dekat dengan permukiman warga, pusat kota, dan akses darat maupun sungai sebagai sarana pendistribusian bahan baku. West Borneo Woodworking Space memiliki fungsi sebagai tempat pembelajaran berupa pelatihan, galeri, dan produksi seputar produk kayu di Provinsi Kalimantan Barat. Konsep utama dari West Borneo Woodworking Space adalah “Akar Hidup” memiliki makna sebagai bangunan produksi yang terus merangkul masyarakat agar terus bertahan. Penerapan konsep diterapkan pada bentuk maupun tapak yang ramah sistem pengairan dan penghawaan yang terbuka dan struktur bangunan yang aman di Kalimantan Barat. Kata Kunci: Kayu, produksi, Kalimantan Barat
PUSAT PERBELANJAAN MALL DI KABUPATEN KUBU RAYA Sari, Gradia Tutu
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 5, No 2 (2017): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.555 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v5i2.21553

Abstract

Kecenderungan untuk mengupayakan efektifitas komersial mengakibatkan terjadinya pergeseran wadah bagi kegiatan perdagangan. Sehingga, sistem seperti pertokoan linear (shopping street) dan pasar tradisional mulai ditinggalkan dan beralih ke bentuk pusat perbelanjaan modern, yaitu Mall yang tidak hanya menawarkan kelengkapan namun juga kenyamanan, kemudahan serta efektifitas komersial yang lebih tinggi, didukung oleh  jumlah penduduk dan pendapatan perkapita yang cukup tinggi, Kabupaten Kubu Raya membutuhkan Pusat Perbelanjaan Mall sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat berbelanja sekaligus tempat hiburan keluarga bagi masyarakat Kubu Raya dan di sekitarnya. Perancangan Pusat Perbelanjaan Mall di Kabupaten Kubu Raya berdasarkan pada konsep fungsi yang diwadahi oleh Mall mencakup fungsi utama yaitu untuk kegiatan perbelanjaan serta fungsi penunjang yaitu kegiatan edukatif atau pendidikan dan rekreasi. Permasalahan pada proses perancangan ini ialah menyatukan beberapa fungsi kegiatan yang berbeda antara kegiatan perbelanjaan dan edukatif serta kegiatan rekreasi dan menggabungkan dua fungsi tersebut ke dalam satu bangunan yang saling terintegrasi satu sama lain. Hasil laporan perancangan berupa konsep internal dan eksternal sebagai pedoman dalam merancang bangunan Pusat Perbelanjaan Mall di Kabupaten Kubu Raya.  Kata kunci: Kegiatan perdagangan, Pusat perbelanjaan, Mall
RUMAH SEHAT LANSIA KOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT Silawane, Prily Rizki
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 1 (2018): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1337.884 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v6i1.25414

Abstract

Berkembangnya zaman dan bertambahnya jumlah penduduk menuntut masyarakat di Pontianak untuk meningkatkan kesibukan agar dapat bersaing dan bertahan hidup. Namun, banyaknya aktivitas anggota keluarga dapat berdampak kepada kondisi fisik dan psikis orang tua mereka yang perkembangannya membutuhkan perhatian lebih. Pada beberapa tempat, terdapat panti jompo yang menjadi tempat tinggal baru bagi lansia. Namun di Kota Pontianak, lansia tidak terbiasa untuk tinggal terpisah dari keluarga dan rumah mereka. Lansia di Kota Pontianak membutuhkan tempat di mana mereka dapat mendapatkan perhatian penuh pada kondisi dan perkembangan kesehatan mereka serta wadah untuk berkegiatan tanpa membuat mereka meninggalkan rumah dan keluarganya. Rumah Sehat Lansia Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat adalah wadah aktivitas dan sosialisasi bagi lansia yang didesain untuk meningkatkan mutu kesehatan fisik dan psikis mereka dari pagi hingga sore hari. Fasilitas-fasilitas dalam Rumah Sehat Lansia disediakan berdasarkan pada kebutuhan dalam terapi fisik bernama Terapi Non-Farmakologi dan terapi psikis bernama Terapi Lingkungan. Lokasi rancangan, penyediaan fasilitas serta desain Rumah Sehat Lansia ditentukan dengan berpegang pada konsep “Healthy Environment” yang memperhatikan kondisi kesehatan lansia sebagai poin pertimbangan utama. Rumah Sehat Lansia terbagi atas zona-zona yang disusun menyesuaikan dengan jenis aktivitas dan didesain dengan berorientasi pada arah matahari yang bermanfaat bagi kesehatan lansia. Kata Kunci : Wadah Aktivitas dan Sosialisasi, Sehat, Lansia 
PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR DI KOTA SINGKAWANG Purwaningsih, Dyah Listyo
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 2, No 2 (2014): November
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.861 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v2i2.8211

Abstract

Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian negara secara umum dan bagian dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Selain itu, pengembangan di bidang peternakan mulai menjadi perhatian penting karena adanya program diversifikasi pangan dengan tujuan untuk peningkatan kualitas gizi masyarakat. Usaha peternakan ayam ras khususnya ras petelur mengalami perkembangan yang sangat pesat dan umumnya bersifat komersial yang didorong oleh kondisi di sektor pertanian yang menyediakan bahan pakan yang sangat diperlukan untuk industri peternakan. Dalam proses perancangan Peternakan Ayam Ras Petelur di Kota Singkawang ini terdapat proses tahapan yaitu dari suatu gagasan, pengumpulan data, analsis, dan sintesis awal hingga akhir rancangan. Metode perancangan yaitu tahap permulaan, persiapan, pengajuan usul, dan evaluasi. Zonasi bangunan yang ada yaitu kantor, pintu masuk utama, gudang dan pengepakan, hunian, sterilisasi alat, sterilisasi karyawan, dan kandang. Konsep yang ditekankan pada perancangan adalah konsep ECO-Machine yaitu implementasi dari arsitektur berkelanjutan dengan konsentrasi pada 5 elemen yaitu manajemen peternakan, energi terbarukan, pengolahan limbah cair, buffer area, dan daur ulang limbah. Utilitas dan arsitektur lingkungan disesuaikan dengan kebutuhan, terkait dengan daur ulang limbah cair yang menerapkan living machine system serta pemaksimalan pencahayaan dan penghawaan alami pada bangunan. Sedangkan untuk struktur disesuaikan dengan fungsi bangunan yaitu permanen dan non permanen.   Kata kunci : Peternakan, Ayam Ras Petelur, Singkawang
TAMAN KULINER DI KOTA PONTIANAK Arrahman, Arrahman
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 2 (2018): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1243.066 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v6i2.30883

Abstract

Pontianak menjadi salah satu dari 23 Kota ekonomi kreatif di Indonesia yang ditetapkan oleh Badan Ekonomi Kreatif Nasional. Ada banyak subsektor ekonomi kreatif yang ada, antara lain aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio. Dilihat dari potensi yang ada di Pontianak, subsektor bidang kuliner adalah pilihan yang bisa dikembangkan dan memiliki perkembangan ekonomi yang baik dalam segi kuliner. Diperlukan sebuah tempat untuk mewadahi wisata dalam kategori kuliner di Kota Pontianak sekaligus terdapat nilai edukasi yang bisa diangkat didalamnya untuk menambah nilai jual serta bisa menjadi ruang kreatif publik untuk mewadahi ekonomi kreatif bidang kuliner ini. Maka dari itu diperlukan sebuah perancangan berupa taman sekaligus pengunjung bisa menikmati kuliner yang ada, khususnya kuliner di Kalimantan Barat dalam satu tempat. Desain taman kuliner ini berperan sebagai sarana berkumpul, berinteraksi, dan bereksperimen, serta mendukung fungsi edukasi, produksi, dan promosi bagi anak muda pelaku dan peminat kreatif dengan fokus pada subsektor industri kuliner sebagai sarana berkumpul, berbagi, berekspresi, berkreasi, dan membentuk ruang apresiasi.  Kata kunci: Taman, Kuliner, Kreatif
PENGEMBANGAN FASILITAS UNIVERSITAS PANCA BHAKTI PONTIANAK Abuyahman, Ridho Fajar
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 3, No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (972.737 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v3i2.13040

Abstract

Universitas Panca Bhakti ingin mengembangkan peranannya dalam perguruan tinggi yang lebih kompetitif dengan melaksanakan pembukaan program studi baru, dengan dibukanya program studi baru tersebut maka diharapkan dapat menghadapi perkembangan sumber daya yang setiap tahun semakin meningkat. Untuk mendukung terlaksananya progran studi baru tersebut maka diperlukan rancangan pengembangan Universitas salah satunya penambahan fasilitas  sarana-prasarana. dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung perkembangan kampus. Fasilitas pendukung kampus tersebut dapat meningkatkan kinerja serta kenyamanan kegiatan yang terjadi di area kampus, fasilitas-fasilitas yang belum tersedia tersebut salah satunya belum tersedianya fasilitas belajar bersama yang dapat membawa suasana kebersamaan dalam belajar. Kondisi tapak (site) juga menjadi suatu permasalahan, tapak yang dimiliki Universitas Panca Bhakti ini terletak tepat di tepian muara sungai kapuas sehingga muara sungai tersebut dapat menajdi potensi yang juga dapat menjadi ciri khas serta identitas kampus Universitas Panca Bhakti. Analisis yang perlu ditekankan ialah analisis pelaku yaitu mahasiswa dan warga sekitar kemudian analisis bentuk bangunan lama dan analisis potensi site yang berada di tepi sungai, dari analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa konsep yang dapat diterapkan pada pengembangn fasilitas ini ialah gedung kelas yang menjadi satu kawasan dan terletak ditepian sungai sebagai pemanfaatan potensi, dan diberikan ruang komunal sebagai wadah mahasiswa berkomunikasi.   Kata kunci: Pengembangan, Fasilitas, Universitas Panca Bhakti
RUMAH KOPI DI KOTA PONTIANAK Setiadi, Bagus
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2469.572 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.31725

Abstract

Kopi adalah sejenis minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk, kemudian dihidangkan panas maupun dingin. Perkembangan konsumsi kopi di Kota Pontianak mengakibatkan pertumbuhan warung kopi yang terus bertambah. Salah satunya yang merupakan pusat warung kopi di Kota Pontianak berada di Jalan Gajah Mada yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan coffee street Kota Pontianak. Pada awalnya ngopi hanyalah aktifitas mengisi waktu luang dan tempat untuk istirahat dari kepenatan. Seiring dengan bertambahnya pecinta kopi dan penikmat kopi yang ada di Kota Pontianak, warung kopi kini hadir dengan beragam konsep untuk menarik para konsumen. Sekarang warung kopi memiliki tempat yang lebih luas, bersih, dan lebih tertata dengan baik dibanding warung kopi tradisional. Pontianak merupakan salah satu kota dimana peminat kopi lumayan tinggi di Indonesia. Akan tetapi banyak dari masyarakat sekitar yang masih belum mengetahui sepenuhnya mengenai kopi, dikarenakan tidak adanya wadah yang dapat memberikan informasi mengenai kopi. Karena itu, adanya warung kopi yang dapat menyediakan informasi mengenai kopi menjadi hal yang dibutuhkan dikota ini, maka dari itu perancangan Rumah Kopi ini bertujuan untuk menciptakan sebuah wadah atau fasilitas yang didalamnya menyediakan semua informasi mengenai kopi dan sebagai tempat berkumpulnya para pecinta kopi dan penikmat kopi yang setiap hari bertambah jumlahnya di Pontianak. Kata kunci: Komersil ,Kopi, Kota Pontianak
RUMAH EDUKASI ANAK DI KOTA PONTIANAK Dodi, Hendri
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 4, No 2 (2016): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.904 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v4i2.18375

Abstract

Rumah edukasi anak lahir dari adanya permasalahan pendidikan yang terjadi. Hal ini terlihat dari masih banyaknya jumlah anak terlantar yang belum bersekolah dan putus sekolah, sehingga banyak anak terlantar yang belum memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengembangkan potensi dan bakat. Tujuan perancangan adalah menyediakan wadah dan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas anak terlantar baik secara individu, sosial, bakat, potensi maupun pelatihan. Obyek perencanaan dan perancangan adalah berada di Jalan Abu Naim, Kelurahan Tambelan Sampit, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Metode perencanaan pada Rumah Edukasi Anak di Kota Pontianak menggunakan metode Snyder, diawali dengan penentuan gagasan, pengumpulan serta penganalisaan informasi. Perencanaan dan perancangan dimulai dengan mengaplikasikan konsep kreativitas anak yang akan diterapkan sebagai solusi untuk permasalahan dan pembinaan bagi anak terlantar dalam mengembangkan ketrampilan, potensi serta sosialisasi dengan masyarakat. Konsep kemudian akan disusun berdasarkan analisis yang akan diterapkan dalam denah, tampak, bentuk dan suasana bangunan. Hasil perancangan yaitu berupa wadah yang berisi kawasan dan bangunan yang dapat mengembangkan kreatifitas anak terlantar. Kawasan perancangan berisi area plaza apresiasi anak terlantar dan taman bermain sebagai area edukasi luar bangunan. Dan bangunan perancangan berupa ruang-ruang edukasi dan pelatihan yang digunakan dalam pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar.   Kata kunci: rumah edukasi anak, kreatifitas, keterampilan
PUSAT PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT Kurniawan, Muhammad Rofi
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1919.727 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.34235

Abstract

Indonesia memiliki tingkat bencana yang sangat tinggi, lebih dari 1800 kejadian bencana terjadi di Indonesia, merupakan bencana hydrometeorology dan bencana geologi. Pengaruh perubahan iklim dan aktivitas manusia yang merusak, memberikan kontribusi besar dalam memperburuk kondisi lingkungan dan menyebabkan kejadian bencana alam meningkat pada periode tahun 2005 hingga 2015. Pusat Penanggulangan Bencana ini dirancang dengan menganalisis fungsi bangunan sesuai dengan aktivitas penanggulangan bencana, serta di implementasi pada seluruh aspek anatomi dan struktur pada bangunan dari analisis potensi arsitektur tradisional Kalimantan Barat. Hasil perancangan Pusat Penanggulangan Bencana Provinsi Kalimantan Barat ini, memiliki tiga bagian bangunan yang saling berhubungan. Dengan fungsi utama sebagai pusat komando dan administrasi strategis terhubung pada bangunan pendidikan dan pelatihan serta dilengkapi dengan fasilitas pusat logistik dan pergudangan. Setiap bangunan terhubung oleh akses berupa sky bridge dan menara pemantau yang terhubung langsung ke area hanggar pesawat. Gedung pusat pelatihan dan pendidikan memiliki fungsi sebagai area pelatihan bagi petugas tanggap darurat, terhubung langsung ke area helipad dan parkir transportasi khusus. Fasilitas pusat logistik dan peralatan merupakan area penyimpanan logistik, pendistribusian barang, dan perlengkapan untuk mendukung kegiatan sehingga, Pusat Penanggulangan Bencana ini diharapkan dapat menjadi area yang terpadu dalam menanggulangi bencana di Indonesia. Kata kunci: Mitigasi Bencana, Arsitektur Kalimantan Barat, Pasca Bencana
TAMAN WISATA REKREASI DI KABUPATEN KUBU RAYA Hendyta, Nur Fathia Hana
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 1 (2018): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1544.967 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v6i1.25096

Abstract

Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang dilalui oleh Sungai Kapuas. Ibu kota Provinsi Kalimantan Barat adalah Kota Pontianak. Terdapat pengembangan tempat wisata yang belum maksimal, terutama pada kawasan tepian Sungai Kapuas seperti Keraton Kadariyah, Masjid Jami’, Kawasan Beting dan Tugu Khatulistiwa serta Alun-Alun Kapuas. Kawasan wisata pada area tersebut bersifat pasif, sedangkan tidak terdapat kegiatan wisata bersifat aktif. Metode perancangan menggunakan analisis dengan membandingkan teori dengan di lapangan. Lokasi perancangan berada di Drs. Muhammad Hatta, Desa Sungai Rengas, Kubu Raya. Konsep utama perancangan ini adalah “Kawasan Wisata Terpadu”. Selain itu, terdapat konsep landmark kawasan dan magnet kawasan untuk mengembangkan wilayah Kabupaten Kubu Raya menjadi lebih maju serta konsep lokalitas pada kawasan setempat. Hasil perancangan Taman Wisata Rekreasi di Kabupaten Kubu Raya yaitu terdapat tiga pembagian zonasi area wisata sesuai dengan fungsi utama kawasan. Orientasi perancangan mengarah ke sungai karena memanfaatkan pemandangan tepi sungai yang alami dan terdapat kanal yang menghubungkan antara fungsi wisata satu dengan lainnya. Jadi, hadirnya kawasan ini dapat menjadi destinasi wisata dengan berbagai jenis pilihan wisata yang dapat menarik masyarakat luar kota maupun lokal untuk berwisata dan berekreasi dengan lingkungan nuansa alam sekaligus menjadi penanda kawasan dalam pembangunan wilayah sekitarnya. Kata Kunci : Taman wisata, rekreasi, wisata tepian sungai

Page 5 of 42 | Total Record : 417