cover
Contact Name
Swastya Rahastamaa
Contact Email
swastya.r@lecturer.itk.ac.id
Phone
+6281266111589
Journal Mail Official
positron@physics.untan.ac.id
Editorial Address
Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Kota Pontianak Kalimantan Barat
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
POSITRON
Core Subject : Science,
POSITRON: Berkala Ilmiah Fisika (POSITRON) is a peer-reviewed open accessed Indonesian journal that publishes scientific research papers in the field of physics and its application. The journal covers a wide range of topics in physics, including conceptual studies, theoretical and experimental studies, the use of computational methods, instrumentation, and multidisciplinary studies involving physics. This journal aims to be a platform to exchange research results in physics-related topics across all scientific disciplines. POSITRON is published by Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura, Indonesia, twice a year (Mei and November). This journal is accreditated SINTA 2 by RISTEKDIKTI and indexed in Directory of Open Access Journal (DOAJ), Bielefeld Academic Search Engine (BASE), Google Scholar, Science and Technology Index (Sinta), Garda Rujukan Digital (GARUDA), and Indonesia One Search (IOS). All articles in this journal are uniquely identified with DOI.
Articles 222 Documents
Analisis Fluktuasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Andi Ihwan; Yudha Arman; Iis Solehati
POSITRON Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.773 KB) | DOI: 10.26418/positron.v1i1.594

Abstract

Fluktuasi suhu udara berdasarkan deret waktu dapat didekati dengan menggunakan model Jaringan Saraf Tiruan (JST), dalam penelitian ini dilakukan estimasi suhu udara bulanan dengan studi kasus di Kota Pontianak menggunakan JST Propagasi Balik. Fungsi aktifasi yang digunakan adalah fungsi linear, sigmoid bipolar, dan sigmoid biner. Hasil simulasi pada tahap training dengan data bulanan sebanyak 216 data (1990 – 2008) diperoleh bahwa data model mampu mengikuti pola suhu udara observasi pada iterasi 6936 dengan nilai MSE 9,98.10-7 dan koefisien korelasi 1. Sedangkan pada tahap pengujian menggunakan sebanyak 12 data diperoleh bahwa hasil model masih dapat mengenali pola suhu udara bulanan dengan nilai koefisien korelasinya 0,97.
Karakterisasi Mineral Magnetik Sedimen Sungai Citarum Hilir Melalui Analisa Sifat Magnetik, Mineralogi serta Morfologi Magnetik Kartika Hajar Kirana; Mechdi Ghazali; Luh Ayu Eka Safitri Septiana; Dini Fitriani; Eleonora Agustine; Silvia Jannatul Fajar; Muhamad Gina Nugraha
POSITRON Vol 10, No 2 (2020): Vol. 10 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.096 KB) | DOI: 10.26418/positron.v10i2.42143

Abstract

Sungai Citarum merupakan sungai utama yang ada di Provinsi Jawa Barat yang sangat penting bagi kehidupan sosial dan ekonomi. Di bagian hilir, Sungai Citarum ini banyak melewati daerah pemukiman padat penduduk, daerah industri, dan bahkan pesawahan. Oleh karena itu, perlu kajian mengenai kondisi Sungai Citarum salah satunya dengan mengidentifikasi parameter electrical conductivity (EC), total dissolve solid (TDS), pH dan suhu serta karakteristik mineral magnetik pada sedimen melalui analisis sifat magnetik, mineralogi dan morfologi magnetiknya. Pengukuran parameter EC, TDS, pH dan suhu dilakukan secara in situ pada sampel air Sungai Citarum, pengukuran sifat magnetik dilakukan pada sampel sedimen yang telah dipreprasi, sedangkan pengukuran mineralogi dan morfologi dilakukan pada sampel sedimen yang telah diekstraksi. Sifat magnetik sedimen diketahui dari nilai suseptibilitas magnetik dual frekuensi yang diukur menggunakan Bartington Magnetik Susceptibilitymeter, sedangkan mineralogi dan morfologi magnetik diketahui berdasarkan hasil pengukuran scanning electron microscope–energy disperdsive x-ray (SEM-EDS) dan x-ray diffractometer (XRD). Hasil pengukuran secara in situ pada sampel air menunjukkan bahwa rentang nilai EC, TDS, pH dan suhu berturut-turut adalah (200–4120) mS/cm, (100–2060) ppt, 7,34–9,22, dan (26,8–32,6) oC. Sedangkan, hasil pengukuran sifat magnetik menunjukkan bahwa sampel sedimen Sungai Citarum bagian hilir memiliki nilai suseptibilitas magnetik frekuensi rendah (cLF) dengan rentang (65,00–173,80) x 10-8 m3/kg, sedangkan rentang nilai suseptibilitas magnetik frekuensi tinggi (cHF) adalah (64,90–165,70) x 10-8 m3/kg. Dari kedua pengukuran cLF dan cHF diperoleh rentang nilai cFD (%) sebesar 0,15–4,66. Selanjutnya, hasil analisis morfologi dari citra SEM-EDS dan analisis mineralogi berdasarkan pengukuran XRD menunjukkan dominasi jenis mineral magnetik pada sampel sedimen adalah magnetit. Mineral magnetit ini memiliki morfologi berbentuk oktahedral sebagai representasi mineral magnetik alami dan ada pula yang berbentuk spherule sebagai representasi mineral magnetik karena adanya proses oksidasi akibat kehadiran material antropogenik pada sedimen Sungai Citarum bagian hilir.
Penyesuaian Fungsi Deret Fourier untuk Karakteristik Pola Curah Hujan di Kota Pontianak Andi Ihwan
POSITRON Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.699 KB) | DOI: 10.26418/positron.v2i1.2003

Abstract

Secara umum karakteristik curah hujan bulanan di Indonesia menunjukkan adanya pola hubungan dengan frekuensi revolusi bumi yang menyebabkan spektrum gelombang tidak bisa dianggap berdiri sendiri. Hal ini membuat fluktuasi curah hujan terhadap waktu merupakan fungsi gelombang priodik tak-harmonik dimana fungsi gelombang tersebut adalah superposisi gelombang yang harmonik. Karakteristik curah hujan yang merupakan superposisi gelombang tersebut dapat didekati dengan analisis deret Fourier. Hasil simulasi menggunakan metode least-square non linier menunjukkan bahwa pola curah hujan bulanan di Kota Pontianak dapat didekati dengan analisis deret Fourier pada orde ke-8 dengan tingkat kesesuaian di atas 70%.
Optimalisasi Desain Parameter Lapangan Untuk Data Resistivitas Pseudo 3D . Makhrani
POSITRON Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4838.549 KB) | DOI: 10.26418/positron.v3i1.5416

Abstract

Penelitian yang berjudul Optimalisasi Desain Parameter Lapangan Untuk Data Resistivitas Pseudo 3D dilakukan dengan tujuan memprediksi model geologi dan mengestimasi parameter-parameter geofisika, menentukan sensitivitas dari konfigurasi Wenner-Schlumberger dan Wenner dalam mendeteksi anomali, membuat Pseudo 3D dari profil 2D serta meningkatkan kemampuan dalam memilih parameter survei  yang optimal  berdasarkan perbandingan kekuatan signal yang diharapkan dan kharakteristik dari bising (noise). Proses pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger dan konfigurasi Wenner. Pengolahan data geolistrik resistivitas dalam penelitian ini diawali dengan pengolahan data sintetik hasil forward modeling. Data ini dapat dijadikan sebagai data masukan pada perangkat lunak Surfer 9 untuk menggambarkan profil 2D. Seluruh hasil inversi dalam bentuk profil 2D akan digabungkan sehingga menjadi profil pseudo 3D, proses ini akan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Matlab R2008a. Kedua konfigurasi yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan dalam hal sensitivitas, baik konfigurasi Wenner-Schlumberger maupun konfigurasi Wenner. Meskipun kedua konfigurasi mendeteksi anomali yang dibuat, namun konfigurasi Wenner-Schlumberger lebih menonjolkan anomali, baik pada data sintetik maupun pada hasil pengukuran. Selain itu, pembuatan pseudo 3D dari profil 2D dapat membantu dalam menginterpretasi data pada lintasan yang saling berpotongan.
Quantum Anharmonic Oscillators: A Truncated Matrix Approach Redi Kristian Pingak; Albert Zicko Johannes; Minsyahril Bukit; Zakarias Seba Ngara
POSITRON Vol 11, No 1 (2021): Vol. 11 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.967 KB) | DOI: 10.26418/positron.v11i1.44369

Abstract

This study aims at implementing a truncated matrix approach based on harmonic oscillator eigenfunctions to calculate energy eigenvalues of anharmonic oscillators containing quadratic, quartic, sextic, octic, and decic anharmonicities. The accuracy of the matrix method is also tested. Using this method, the wave functions of the anharmonic oscillators were written as a linear combination of some finite number of harmonic oscillator basis states. Results showed that calculation with 100 basis states generated accurate energies of oscillators with relatively small coupling constants, with computation time less than 1 minute. Including more basis states could result in more correct digits. For instance, using 300 harmonic oscillator basis states in a simple Mathematica code in about 8 minutes, highly accurate energies of the oscillators were obtained for relatively small coupling constants, with up to 15 correct digits. Reasonable accuracy was also found for much larger coupling constants with at least three correct digits for some low lying energies of the oscillators reported in this study. Some of our results contained more correct digits than other results reported in the literature.
Analisis Kurva Dose Volume Histogram (DVH) pada Teknik 3D Konformal dengan Metode Monte Carlo Sitti Yani
POSITRON Vol 11, No 1 (2021): Vol. 11 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.918 KB) | DOI: 10.26418/positron.v11i1.44052

Abstract

Pemilihan sudut penyinaran yang tepat dalam terapi 3D konformal beberapa jenis kanker sangat menentukan keberhasilan pengobatan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dose volume histogram (DVH) teknik 3D konformal dengan konfigurasi sudut penyinaran yang berbeda pada fantom inhomogenitas dengan metode Monte Carlo (MC). EGSnrc-DOSXYZnrc MC digunakan untuk menyimulasikan teknik 3D konformal pada fantom inhomogenitas. Fantom inhomogenitas terdiri atas material air dan paru-paru dimana material paru-paru berada di dalam fantom air pada kedalaman 2 cm dari permukaan fantom air. Fantom ini diradiasi dengan sumber radiasi monoenergetik 10 MeV dengan sudut penyinaran 0 – 360o. Data distribusi dosis yang diperoleh diolah untuk memperoleh data DVH. Analisis DVH juga dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa sudut penyinaran dan pembobotan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa distribusi dosis hasil simulasi beragam terhadap sudut penyinaran. Dari kurva DVH diperoleh bahwa sudut penyinaran pada 0o, 20o, 40o, 320o, dan 340o dengan pembobotan memberikan kurva DVH target yang paling baik dibandingkan dengan set-up sudut penyinaran lainnya. Pembobotan dapat mereduksi dosis pada resiko organ dan meningkatkan dosis pada target.
Biosynthesis of Zinc Oxide Powder Using Sandoricum koetjape Peel Extract at Various Annealing Temperature Rini, Ari Sulistyo; Hidayanti, Nurul; Rati, Yolanda
POSITRON Vol 11, No 2 (2021): Vol. 11 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.835 KB) | DOI: 10.26418/positron.v11i2.49699

Abstract

Zinc oxide (ZnO) synthesized with natural reductants has attracted the attention of researchers because it is environmentally friendly and non-toxic. In this study, ZnO was prepared using Sandoricum koetjape (S. koetjape) peel extract. An aqueous extract of S. koetjape peel was used as biological reduction agent for the synthesis of ZnO from zinc nitrate hexahydrate. The ZnO powder obtained was annealed at different temperatures i.e, 300°C, 400°C, and 500°C for 1 hour. Structural, morphological, optical properties, and functional groups of samples were analyzed using X-Ray Diffraction, Scanning Electron Microscopy, UV-Vis Spectroscopy, and Fourier Transform Infrared Spectroscopy, respectively. The X-ray diffraction pattern shows that pure hexagonal wurtzite structure of ZnO particles can be achieved after annealing. The crystal size has also increased with increasing annealing temperature. SEM photo demonstrates the transformation of ZnO particle from spherical to microflower due to annealing. The widest absorption peaks in the UV-Vis spectrum was occurred after annealing at 500°C. The bandgap energy of ZnO increases after annealing from 3.08 eV to 3.20 eV. The FT-IR analysis confirms O-H functional group from extract has been decomposed due to the annealing process. Based on this study, biosynthesized ZnO using Sandoricum koetjape peel extract requires annealing process to improve the purity, enhance the light absorbance and change the microstructure of ZnO.
Optimalisasi Data Gayaberat untuk Pemodelan Struktur Geologi Bawah Permukaan Daerah Kepulauan Sabu-Raijua, Nusa Tenggara Timur, Indonesia Accep Handyarso
POSITRON Vol 12, No 1 (2022): Vol. 12 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1291.598 KB) | DOI: 10.26418/positron.v12i1.54321

Abstract

Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang merupakan daerah frontier meliputi sepertiga luas cekungan sedimen di Indonesia. Namun sampai dengan saat ini hanya beberapa cekungan sedimen yang berproduksi. Kendala yang dihadapi di daerah frontier adalah ketersediaan dan kualitas data yang kurang memadai. Data gayaberat dapat dijadikan solusi alternatif dalam memberikan gambaran awal kondisi bawah permukaan di daerah frontier. Analisis lanjut dilakukan dengan mengkompilasi land gravity data (onshore) dengan topex free air gravity data yang dikoreksi menjadi anomali bouguer untuk mengungkap daerah offshore, penerapan metode Second Vertical Derivative (SVD) untuk mendelineasi struktur geologi dan metode Euler 3D Deconvolution dalam memperkirakan kedalaman sumber anomali gayaberat yang umumnya dilakukan dengan analisis spektral. Hasil penelitian menunjukkan adanya anomali gayaberat tinggi yang diinterpretasikan sebagai prismatic body di bawah Pulau Sabu – Raijua. Prismatic body diduga terbentuk karena terdapat dua arah tegasan yang hampir saling tegak lurus, yaitu arah baratdaya – timurlaut dan arah tenggara – baratlaut di sekitar Scott Plateau. Tegasan baratdaya – timurlaut mensesarkan Savu Thrust di sebelah timurlaut daerah penelitian. Metode Euler 3D Deconvolution memberikan informasi kedalaman yang mendekati hasil estimasi kedalaman analisis spektral dengan disertai informasi posisi lateralnya. Kedalaman sumber berdasarkan Euler bervariasi dari 2.4 Km – 7 Km, sedangkan kedalaman berdasarkan analisis spektral pada kisaran 2 Km – 6 Km. Pemodelan 2.5D dilakukan berdasarkan data gayaberat dengan 3 unit lapisan yaitu air laut (seabed), lapisan sedimen, dan lapisan batuan alas yang diduga berupa Thrust Fold Australian Continental Margin. Pemodelan struktur geologi bawah permukaan memperlihatkan pola struktur naik yang mendorong lapisan di atasnya (uplifted) hingga memunculkan daratan Pulau Sabu – Raijua.Kata kunci: Gayaberat, prisma akresi, sabu – raijua, struktur, uplift.
Kontribusi Massa Air Tawar dari Estuari Banyuasin ke Perairan Selat Bangka pada Musim Peralihan II Heron Surbakti; I Wayan Nurjaya; Dietrich G Bengen; Tri Prartono
POSITRON Vol 12, No 1 (2022): Vol. 12 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.509 KB) | DOI: 10.26418/positron.v12i1.53035

Abstract

Perairan Selat Bangka banyak mendapat pasokan air tawar dari sungai-sungai di pesisir timur Provinsi Sumatera Selatan, termasuk estuari Banyuasin.  Percampuran air tawar dan air laut menentukan kondisi lingkungan estuaria, khususnya pola salinitas, termasuk pembentukan habitat yang kompleks untuk komunitas tumbuhan dan hewan yang khas di dalamnya.  Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi besarnya masukan air tawar dari empat muara sungai di estuari Banyuasin ke Perairan Selat Bangka pada bulan Oktober (musim peralihan II).  Pengukuran data lapangan dilakukan di 23 lokasi pada bulan Oktober 2018 menggunakan Valeport Midas CTD+ Model 606.  Selanjutnya, data salinitas digunakan untuk mengetahui kisaran nilai salinitas, menganalisis nilai anomali, fraksi air tawar dan stabilitas massa air dari masing-masing sungai.  Kisaran salinitas massa air di perairan Selat Bangka pada musim peralihan II adalah 2,19 sampai 31,42 psu dengan nilai anomali salinitas sebesar -30,23 sampai -1,00 psu. Masukan massa air tawar dari empat sungai adalah berbeda satu sama lain sehingga terbentuk kontur lidah salinitas di mulut estuari dan nilai salinitas bervariasi secara spasial di Selat Bangka.  Fraksi air tawar yang paling dominan berasal dari Sungai Musi dengan kontribusi sebesar 31,2 %, selanjutnya diikuti Sungai Air Saleh (21,9%), Sungai Banyuasin (20,5%) dan Sungai Upang (20,3%).
Penentuan Area Potensi Tanah Longsor Berdasarkan Analisis Mikrotremor Di Dusun Jeruk Dan Sekitarnya Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo Nur, Rusnianti; Hartantyo, Eddy
POSITRON Vol 11, No 2 (2021): Vol. 11 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1944.584 KB) | DOI: 10.26418/positron.v11i2.46833

Abstract

Dusun Jeruk adalah salah satu daerah dengan tingkat kerawanan longsor yang tinggi. Hal ini disebabkan daerah tersebut memiliki kondisi topografi curam, tanah beragam dan curah hujan yang tinggi. Terdapat 125 kepala keluarga, 133 bangunan berupa 128 rumah penduduk, 2 masjid, 1 gereja dan 2 sekolah dasar yang dapat berdampak, sehingga pentingnya dilakukan kajian ini. total 31 data mikrotremor tersebar di daerah Dusun Jeruk dan sekitarnya. Pengukuran menggunakan seismometer tipe lennertz le-3d/20s selama 45 menit dengan frekuensi sampling 100 Hz. Data mikrotremor diolah menggunakan software geopsy dengan metode Horizontal to Vertical Spatial Ratio (HVSR) dan pembobotan pada setiap parameter dengan metode statistik Analytical Hierarchy Process(AHP) dalam area potensi longsor. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa persebaran nilai frekuensi dominan (fo) sebesar 3,3 Hz-18,05 Hz, amplifikasi (Ao) berkisar antara 1,2-7,06, indeks kerentanan seismik (Kg) antara 0,12-7, 67 , ketebalan lapisan sedimen (h) berkisar antara 7,67-69,42 meter, GSS berkisar antara 1,2x10^-5-6,8x10^-4 dan nilai PGA berkisar antara 93,20-215,95 gal. Berdasarkan perhitungan pembobotan dengan metode statistik AHP, daerah yang memiliki potensi longsor tertinggi adalah Dusun Jeruk, Dusun Ngelebengan, Dusun Kalipak, Dusun Kemiriombo dan Dusun Manggis, sedangkan daerah yang tidak memiliki potensi longsor tinggi adalah Dusun Srimulyo dan Dusun Pelet.