cover
Contact Name
Swastya Rahastamaa
Contact Email
swastya.r@lecturer.itk.ac.id
Phone
+6281266111589
Journal Mail Official
positron@physics.untan.ac.id
Editorial Address
Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Kota Pontianak Kalimantan Barat
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
POSITRON
Core Subject : Science,
POSITRON: Berkala Ilmiah Fisika (POSITRON) is a peer-reviewed open accessed Indonesian journal that publishes scientific research papers in the field of physics and its application. The journal covers a wide range of topics in physics, including conceptual studies, theoretical and experimental studies, the use of computational methods, instrumentation, and multidisciplinary studies involving physics. This journal aims to be a platform to exchange research results in physics-related topics across all scientific disciplines. POSITRON is published by Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura, Indonesia, twice a year (Mei and November). This journal is accreditated SINTA 2 by RISTEKDIKTI and indexed in Directory of Open Access Journal (DOAJ), Bielefeld Academic Search Engine (BASE), Google Scholar, Science and Technology Index (Sinta), Garda Rujukan Digital (GARUDA), and Indonesia One Search (IOS). All articles in this journal are uniquely identified with DOI.
Articles 212 Documents
Performance Analysis of Multiple Input Multiple Output (MIMO) Multi-Carrier Code-Division Multiple Access (MC-CDMA) Combined with Quasi-Orthogonal Space Time Block Coding (QO-STBC) in Rayleigh Fading Channel Kusumawardhani, Eka; Astuti, Rina Pudji; Adriansyah, Nachwan Mufti; Imansyah, Fitri; Putra, Leonardus Sandy Ade
POSITRON Vol 12, No 2 (2022): Vol. 12 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.996 KB) | DOI: 10.26418/positron.v12i2.46613

Abstract

The need for a communication system with a higher data rate and mobility grows along with information and communication technology development. Combining MC-CDMA with the MIMO system and supporting the system with a good transmit diversity technique is a promising idea to provide the needed communication system, especially in high mobility conditions. MC-CDMA can support ubiquitous communications without affecting the achievable BER and is more capable of high-speed mobility. It integrates the benefit of both OFDM and CDMA. On the other hand, QO-STBC increases the bit rate without using additional bandwidth to transmit diversity in the MIMO system. So, this study proposed a system combining the MIMO MC-CDMA system with QO-STBC. The proposed system is investigated under high mobility conditions to see the system's performance. The simulation results show that our system performs better than the MC-CDMA STBC system and the QOSTBC system but not better than the MC-CDMA multilevel coding scheme. To reach the value of BER 10−3, MC-CDMA multilevel Coding requires less power, around 5 dB, than the proposed system.
Analisis Struktur Patahan Daerah Suoh Menggunakan Metode Gaya Berat dan Penentuan Kerapatan Patahan Zaenudin, Ahmad; Karyanto, Karyanto; Kurniasih, Aulia; Wibowo, Rahmat Catur
POSITRON Vol 11, No 2 (2021): Vol. 11 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1359.949 KB) | DOI: 10.26418/positron.v11i2.48461

Abstract

Suoh merupakan daerah tektonik aktif yang mengakibatkan terbentuknya struktur geologi yang tersebar di Daerah Suoh. Struktur geologi yang berkembang di Daerah Suoh telah dianalisis menggunakan data gaya berat dan data DEM ALOS PALSAR untuk menentukan dan menganalisis struktur geologi serta arah dominannya. Analisis struktur bawah permukaan menggunakan metode gaya berat dengan analisis Second Vertical Derivative (SVD) dan analisis kelurusan menggunakan metode Fault Fracture Density (FFD). Kontur SVD residual bernilai 0 dan area dengan nilai FFD tinggi (2 sampai 2,6 km/km²) mengindikasikan adanya struktur sesar dangkal. Berdasarkan analisis kelurusan data DEM telah didapatkan informasi tentang kelurusan berarah barat laut-tenggara yang sangat jelas, selaras dengan struktur geologi regional daerah Suoh.
Application of Unmanned Aerial Vehicles for Micro-Small and Medium Enterprises Agricultural in West Java Sawita, I Kadek Agus Sara; Evita, Maria; Kane, Hansel; Rausyanfikr, Fadhil; Djamal, Mitra
POSITRON Vol 12, No 2 (2022): Vol. 12 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.014 KB) | DOI: 10.26418/positron.v12i2.54176

Abstract

Agricultural Micro-Small and Medium Enterprises (MSMEs) play a vital role in maintaining national food security. In terms of sources of economic growth, the agricultural sector is the largest contributor to West Java's economic growth in the first quarter of 2021. The agricultural business sector contributed as much as 0.94%, greater than its contribution in the fourth quarter of 2020 which amounted to 0.39%. MSMEs still have external and internal constraints, especially in terms of financing, product marketing, and lack of access to information. These constraints often hinder MSMEs in developing their business and expanding their market share. From various cases of marketing agricultural MSME products in West Java, it is necessary to implement technology to market agricultural commodities. One of them is a map application, which is useful in providing the location of agricultural MSMEs and how to reach that location from the customer's current location. So that sellers/farmers and buyers can do direct transactions. Therefore, map applications using Unmanned Aerial Vehicles (UAV) can be used as the alternative technology to solve that problem. While, this research only focuses on generating the map. UAV - DJI Phantom 4 Pro has been used in this research to take images at each location of the sample locations. To control the UAV automatically for each mission, it used Pix4D capture flight plans. The data were processed by Agisoft Metashape Professional software. The location of image data collection was carried out in various areas: a building, an open space area and a real small and medium agriculture enterprises location. Two-dimensional maps and 3D maps of these areas have been successfully created. The average RMS error is 0.17 (2.88 pixels) indicating under 1% of the average error.
Implementasi Multibeam Echosounder untuk Pengukuran dan Analisis Data Kedalaman Perairan Teluk Jakarta Berdasarkan Standar International Hydrographic Organization Christian Nugroho; Henry Manik; Dwiadji Gultom; Muhammad Firdaus
POSITRON Vol 12, No 1 (2022): Vol. 12 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.897 KB) | DOI: 10.26418/positron.v12i1.51833

Abstract

Sebagian besar wilayah Indonesia adalah perairan laut dengan luas meliputi dua pertiga luas wilayah negara. Survei hidrografi menggunakan multibeam dinilai lebih efektif dan efisien dalam mengeksplorasi laut terutama kondisi dasar laut apabila dibandingkan dengan single beam echosounder.  Perairan Teluk Jakarta yang dangkal dengan kegiatan maritim yang padat terutama arus lalu-lintas pelayaran memerlukan pemahaman yang kritis dan spesifik untuk menjaga keselamatan navigasi di laut. Untuk itu diperlukan standar survei dalam pengambilan dan pengolahan data multibeam yaitu aturan standar berdasarkanInternational Hydrographic Organization (IHO) yang memuat kalibrasi patch test, kalibrasi offset statik, koreksi pasang surut, dan koreksi kecepatan rambat suara dalam air dan uji kualitas data. Data multibeam yang diperoleh telah dikalibrasi dan dikoreksi dengan hasil uji kualitas  pada orde spesial sebesar 97.47%.  Pengukuran multibeam menghasilkan data kedalaman maksimum perairan  Teluk Jakarta sebesar 10.92 m, kedalaman minimum sebesar 5.84 m, dan rata-rata kedalaman 8.26 m. Interpretasi morfologi dan topografi dasar laut membentuk alur cekungan seperti parit dengan asumsi hasil pengerukan atau erosi.  Analisis data kedalaman menunjukkan terdapat area pendangkalan di sisi barat daya cekungan dengan diperoleh adanya dua titik kedangkalan.
Kajian Dinamika Atmosfer saat Terjadinya Cold Surge, Southerly Surge, dan Borneo Vortex dengan Memanfaatkan Model WRF Dendi Rona Purnama; Wiliam Wiliam; Sinto Lestari; Yosafat Donni Haryanto; Nelly Florida Riama
POSITRON Vol 11, No 1 (2021): Vol. 11 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.175 KB) | DOI: 10.26418/positron.v11i1.45762

Abstract

Fenomena cuaca seperti cold surge, southerly surge, dan Borneo vortex dapat menjadi penyebab anomali musim hujan di Indonesia. Penelitian ini mengkaji dinamika atmosfer saat terjadinya cold surge, southerly surge, dan Borneo vortex di benua maritim Indonesia (BMI) bagian barat pada tanggal 9 – 15 Desember 2012 dengan memanfaatkan model weather research and forecasting (WRF). Penelitian ini menggunakan final global data. Untuk verifikasi digunakan data angin, kelembapan relatif, curah hujan hasil observasi, serta data curah hujan global satellite mapping of precipitation (GSMaP). Metode yang digunakan adalah metode statistik dan deskriptif. Hasilnya didapatkan bahwa model WRF mampu merespon kehadiran cold surge, southerly surge dan Borneo vortex dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan nilai  mean absolute error (MAE) pada kelembapan relatif, kecepatan angin, dan curah hujan yang secara umum masih di bawah nilai toleransi kesalahan. Nilai korelasi yang sangat kuat juga didapatkan pada unsur curah hujan. Namun, model WRF belum mampu mengikuti pola spasial curah hujan GSMaP. Hasil kajian menggunakan keluaran model WRF didapatkan bahwa kehadiran southerly surge mengurangi intensitas cold surge dan Borneo vortex serta menyebabkan penurunan curah hujan di BMI bagian barat. Sementara itu, meningkatnya intensitas cold surge dan Borneo vortex menyebabkan peningkatan curah hujan di BMI bagian barat.
The Electrical Characteristic Analysis of Reduced Graphene Oxide in Pt-Free DSSC Using Single Diode Model and Electrochemical Impedance Spectroscopy Aprilia, Annisa; Yuliasari, Fitri; Siregar, R.E; Syakir, Norman; Bahtiar, Ayi; Safriani, Lusi; Hidayat, Sahrul; Hanipah, Iip; Fitrilawati, Fitrilawati
POSITRON Vol 12, No 2 (2022): Vol. 12 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/positron.v12i2.54272

Abstract

We studied the characteristic of reduced graphene oxide (rGO) as a counter electrode (CE) in Pt-free dye-sensitized solar cell (DSSC) using single diode model equation based on current density-voltage (J-V) measurement. The electrical characteristics of DSSC was investigated by electrochemical impedance spectroscopy (EIS) in order to knowing the catalytic properties of rGO as counter electrode. The rGO thin film as CE was deposited on fluorine-doped tin oxide (FTO) substrate and stacked with FTO/TiO2/ruthenium dye/mosalyte/rGO/FTO DSSC structure. The rGO film was obtained from GO (graphene oxide) film that was thermally reduced at 200°C for one hour under argon flow. The performance of DSSC with rGO as CE was characterized by current-voltage measurement and the interface between each layer was observed by Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS).   The device efficiency (η) of DSSC that used GO and rGO film as CE are 0.09% and 3.43%, respectively. DSSC parameters such as series resistance (RS) shunt resistance (RSH), and ideality factor (n) were obtained from J-V curve which analyzed using single diode model equation. All samples have a Rs value of 2 indicates that all devices have a good ohmic contact. The RSH of device using rGO-1mg/ml is increase (from 2850 to 3670 Ω.cm2) compared with GO indicate that thermal reduction is successes. The rGO film shows a comparable performance to Pt-conventional CE thus it is a good candidate as alternative of DSSC counter electrode.
Pengaruh Susunan Serat pada Papan Komposit Serat Bambu terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Nurhanisa, Mega; Wahyuni, Dwiria; Masela, Patrisia
POSITRON Vol 11, No 2 (2021): Vol. 11 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/positron.v11i2.64319

Abstract

Kebutuhan akan papan sebagai material untuk mebel semakin meningkat. Oleh karenanya, dibutuhkan alternatif material pengganti papan kayu, seperti papan komposit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat papan komposit dari serat bambu dan polipropilena (PP) yang divariasikan susunan seratnya, yaitu susunan serat searah dan serat dua arah. Perlakuan variasi susunan serat dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap sifat fisis (kerapatan dan pengembangan tebal) dan sifat mekanis (Moduluss of Elasticity (MOE) dan Modulus of Rupture (MOR)). Serat bambu yang digunakan berasal dari bambu buluh dan bambu tamiang. Papan komposit serat dibuat dengan perbandingan komposisi 40% serat bambu dan 60% plastik PP dengan metode lapisan (sandwich). Standar pengujian mengacu pada SNI 01-4449-2006 tentang papan serat. Sifat fisis papan komposit serat bambu yang dibuat sudah memenuhi standar dengan nilai kerapatan 0,65-0,70 g/cm3 dan nilai pengembangan tebal 4,82-14,64%. Sementara itu, untuk sifat mekanis, MOR papan komposit adalah 267,87-353,56 N/cm2, dengan komposit berbahan bambu buluh dengan susunan serat searah tidak memenuhi standar. Nilai MOE untuk semua papan komposit yang dibuat tidak memenuhi standar, dengan nilai MOE adalah 10.739-15.895 N/cm2. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa papan komposit dari bambu buluh dan bambu tamiang dengan susunan serat searah memiliki nilai fisis dan mekanis yang baik dengan memenuhi 3 dari 4 sifat yang diuji.
Mikrozonasi Berdasarkan Data Mikrotremor dan Kecepatan Gelombang Geser di Kotamadya Yogyakarta Purnama, Aditya Yoga; Nurcahya, Budi Eka; Nurhanafi, Kholis; Perdhana, Radhitya
POSITRON Vol 11, No 2 (2021): Vol. 11 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/positron.v11i2.46860

Abstract

Gempabumi Yogyakarta dengan magnitude 6,3 Skala Richter yang terjadi pada tahun 2006 menyebabkan kerusakan bangunan di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Kerusakan banyak terjadi di daerah sedimen Yogyakarta daripada di perbukitan Wonosari yang memiliki lapisan lebih keras. Kerusakan ini mengindikasikan adanya kontrol efek tapak lokal. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah rawan kerusakan gempabumi di Kotamadya Yogyakarta berdasarkan analisis kurva Horizontal-to-Vertical Spectral Ratio (HVSR) dan mengetahui litologi bawah permukaan berdasarkan ground profiles kecepatan gelombang geser (Vs) dengan metode inversi kurva HVSR. Penelitian dilakukan di Kotamadya Yogyakarta dan sekitarnya yang dibatasi pada koordinat 7o45’58.09’’- 7o50’59.01’’ Lintang Selatan dan 110o19’7.87’’-110o24’35.43’’ Bujur Timur. Data mikrotremor sebanyak 280 diolah menggunakan metode HVSR. Proses inversi HVSR juga dilakukan untuk memperkirakan model perlapisan tanah. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai frekuensi dominan (fo) di Kotamadya Yogyakarta dan sekitarnya berkisar antara 1,1-5,8 Hz, nilai amplifikasi (A0) berkisar antara 1-21, nilai Vs30 berkisar antara 210-376 m/s. Hasil inversi menunjukkan bahwa ketebalan lapisan sedimen di Kotamadya Yogyakarta dan sekitarnya berkisar antara 104 meter hingga 262 meter. Persebaran daerah lebih rentan secara seismik terdapat pada nilai amplifikasi tinggi sebesar 9-21 dengan rentang frekuensi 1,1-2,3 Hz yaitu di Kecamatan Sewon, Banguntapan dan Umbulharjo. Sebaran lokasi kejadian likuifaksi bersesuaian dengan nilai kecepatan gelombang geser rendah dengan rentang 210-262 m/s dengan jenis tanah sedang (SD) yaitu di Kecamatan Sewon, Banguntapan dan Umbulharjo.
Analisis Normalized Difference Vegetation Index pada Unmanned Aerial Vehicle untuk Identifikasi Pertumbuhan Tanaman Padi di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh Marwan, Marwan; Wirandha, Freddy Sapta; Husna, Mayriska; Saria, Cut Oktavia; Nizzamuddin, Nizzamuddin; Yanis, Muhammad
POSITRON Vol 11, No 2 (2021): Vol. 11 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/positron.v11i2.48102

Abstract

Teknologi unmanned aerial vehicle (UAV) berkembang pesat saat ini untuk berbagai kebutuhan, termasuk dalam bidang pertanian. Salah satu pemanfaatan UAV dalam bidang pertanian yaitu untuk mengamati tingkat kesuburan tanaman padi (Oryza sativa L). UAV mampu menerbangkan berbagai jenis kamera dan sensor, salah satunya adalah sensor normalized difference vegetation index (NDVI) mapir survey 3. Sensor NDVI ini menghasilkan nilai multispektral yang digunakan untuk menghitung selisih indeks vegetasi yang ternormalisasi. Nilai indeks vegetasi tersebut mencerminkan tingkat kesuburan tanaman padi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengklasifikasikan tingkat kesuburan tanaman padi secara cepat dengan menggunakan metode unsupervised dan memperoleh luas lahan masing-masing indeks vegetasi yang telah dikelaskan.  Tahapan awal penelitian ini adalah melakukan pengambilan data NDVI dengan menggunakan UAV yang telah terpasang sensor NDVI. Hasil foto udara tersebut digabungkan dengan proses  mozaik citra dan klasifikasi kelas hasil analisis NDVI. Tahap akhir adalah melakukan klasifikasi hasil analisis NDVI untuk menghitung luasan daerah atau lahan masing-masing kelas NDVI. Hasil klasifikasi unsupervised menunjukkan 4 indeks kelas yaitu kelas indeks non vegetasi dengan nilai NDVI yaitu –0,51 hingga –1 dan luas lahan 1,462845 Ha, kelas vegetasi rendah dengan nilai NDVI yaitu –0,5 hingga –0,01 dan luas lahan 3,412978 Ha, kelas vegetasi sedang dengan nilai NDVI 0,01 hingga 0,49 memiliki luas lahan 4,589696 Ha dan kelas vegetasi tinggi dengan nilai NDVI 0,51 hingga 1 memiliki luas lahan 5,744039 Ha.
Integration of Topex Satellite Gravity and DEM SRTM Imagery for Subsurface Structure Identification at Tiris Geothermal Area, Lamongan Volcano Complex, Probolinggo, East Java Siombone, Salman Hamja; Susilo, Adi; Maryanto, Sukir
POSITRON Vol 12, No 2 (2022): Vol. 12 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/positron.v12i2.56880

Abstract

Tiris area is one area that has geothermal prospects. Tiris area is located in the Tiris sub-district, Probolinggo regency, East Java. This study aims to identify the subsurface structure of the Tiris geothermal area using Topex gravity and DEM SRTM imagery data. The Topex gravity data obtained is still in Free Air Anomali (FAA) form, so it is necessary to make Bouguer and terrain corrections to get a complete Bouguer anomaly. A residual Bouguer anomaly is needed to study shallow subsurface structures. This anomaly is obtained by separating the residual and regional anomalies from the complete Bouguer anomaly using the moving average method. The study area has residual Bouguer anomaly values ranging from -0.5 to 2.9 mGal. The low residual Bouguer anomalies are seen in the body of the Lamongan volcano (LV) and the Tiris geothermal area (TGA). The study of subsurface structures is focused on the LV and the TGA through Forward 2D modeling. The A-A' cross-section illustrates the subsurface of LV, while the B-B' cross-section illustrates the subsurface of TGA. Cross-section A-A' modeling results show that the source of the low anomaly is in the second layer D2 = 1.24 g/  at a depth of 4.0 to 0.6 km below sea level and is suspected to be magma because it has a low density. Cross-section B-B' modeling obtained a low anomaly source at the second layer D2 = 2.03 g/  at a depth of 4.0 to 2.8 km below sea level and is suspected to be intrusive rock. The lineament display on the 2D of DEM SRTM map for the 45o and 135o azimuths shows that the TGA region has a high lineament density, and the orientation of the surface geological structure in the study area is dominant in a northwest-southeast direction.