cover
Contact Name
Swastya Rahastamaa
Contact Email
swastya.r@lecturer.itk.ac.id
Phone
+6281266111589
Journal Mail Official
positron@physics.untan.ac.id
Editorial Address
Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Kota Pontianak Kalimantan Barat
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
POSITRON
Core Subject : Science,
POSITRON: Berkala Ilmiah Fisika (POSITRON) is a peer-reviewed open accessed Indonesian journal that publishes scientific research papers in the field of physics and its application. The journal covers a wide range of topics in physics, including conceptual studies, theoretical and experimental studies, the use of computational methods, instrumentation, and multidisciplinary studies involving physics. This journal aims to be a platform to exchange research results in physics-related topics across all scientific disciplines. POSITRON is published by Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura, Indonesia, twice a year (Mei and November). This journal is accreditated SINTA 2 by RISTEKDIKTI and indexed in Directory of Open Access Journal (DOAJ), Bielefeld Academic Search Engine (BASE), Google Scholar, Science and Technology Index (Sinta), Garda Rujukan Digital (GARUDA), and Indonesia One Search (IOS). All articles in this journal are uniquely identified with DOI.
Articles 222 Documents
Simulasi Pelelehan Freeze Plug Termodifikasi pada Molten Salt Reactor Menggunakan Metode Moving Particle Semi-implicit Nabiilah, Banafsaj Fatiya; Mustarib, Asril Pramutadi Andi; Yulianto, Yacobus
POSITRON Vol 12, No 2 (2022): Vol. 12 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1103.055 KB) | DOI: 10.26418/positron.v12i2.57434

Abstract

In the Molten Salt Reactor, the freeze plug is one of the components that plays an important role when a reactor accident occurs. In designing the freeze plug, the selection of the constituent material is based on the ability of the material to spread the heat. Therefore, studies on material selection are needed to provide information regarding freeze plug design. The modified freeze plug melting process has been simulated using the Moving Particle Semi-Implicit method. This study aims to observe the behavior of the modified freeze plug melting phenomena and to see the effect of the conductivity value on the melting process. The alloys used around frozen salts with different thermal conductivity are Hastelloy-N, Heynes-242, and ODS Alloy (MA754). The simulation results show that the time required for frozen salt to melt in Hastelloy-N, Heynes-242 variations , and ODS Alloy (MA754) are 12.3 seconds each; 12.7 seconds; and 24.3 seconds. The results obtained explain that freeze plugs with metal alloys that have the highest thermal conductivity require a shorter time to reach the melting point. This shows that the greater the thermal conductivity value, the easier it is to spread heat to the alloy that hits the frozen salt.
Identifikasi Jenis Mikroplastik dan Logam Berat di Air Sungai Kapuas Kota Pontianak Sugandi, Didiek; Agustiawan, Deri; Febriyanti, Shafira Viana; Yudi, Yulius; Wahyuni, Nelly
POSITRON Vol 11, No 2 (2021): Vol. 11 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.866 KB) | DOI: 10.26418/positron.v11i2.49355

Abstract

Sungai Kapuas berperan sebagai sarana transportasi, sumber air baku untuk PDAM, tempat rekreasi, hingga menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah bagi masyarakat Pontianak, Kalimantan Barat. Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dihasilkan karena tingginya aktivitas masyarakat. Sampah plastik yang terpapar sinar ultraviolet atau proses lainnya dapat terdekomposisi menjadi mikroplastik (5 mm - 1 µm) yang dapat berdampak negatif bagi ekosistem perairan bahkan manusia. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis polimer dan logam berat pada mikroplastik yang ada di air Sungai Kapuas. Pengambilan sampel pada 6 titik lokasi didasarkan pada outlet pasar, pelabuhan, penyebrangan feri dan industri. Identifikasi kelimpahan, bentuk dan warna dilakukan dengan menggunakan mikroskop, karakterisasi jenis polimer dengan Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan logam berat dengan Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX). Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan mikroplastik di Sungai Kapuas sebesar 943,3 partikel/L dengan persentase terbesar berbentuk filamen (33%) dan  fragmen (33%). Karakterisasi gugus fungsi dengan FTIR menunjukkan adanya plastik jenis polietilena (PE) pada serapan 2918 cm-1, polipropilena (PP) pada serapan 2917 cm-1, polistirena (PS) pada serapan 3348 cm-1, 2917 cm-1, 1397 cm-1, politetraflouoroetilena (PTPE) pada serapan 1030 cm-1 dan poliamida pada serapan 1586 cm-1. Berdasarkan analisa SEM-EDX, sampel mikroplastik mengandung unsur C, O, Na, Al, Si, Cl, dan K serta tidak ditemukan logam berat. Variasi bentuk, jenis, dan komposisi unsur-unsur pada sampel mikroplastik disebabkan karena adanya perbedaan aktivitas masyarakat di sekitar Sungai Kapuas Kota Pontianak. Penelitian ini dapat menjadi dasar dalam melakukan kegiatan konservasi dan mitigasi dari dampak polusi mikroplastik di kawasan Sungai Kapuas Kota Pontianak.
Identifikasi Zona Reservoir Panas Bumi Gunung Ijen Jawa Timur Berdasarkan Pemodelan 2 Dimensi Anomali Geomagnetik Alimuddin Muchtar; Zelica K. M. Manurung; Rustadi Rustadi; Yasa Suparman; M. Ishak Jumarang
POSITRON Vol 12, No 1 (2022): Vol. 12 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.979 KB) | DOI: 10.26418/positron.v12i1.49130

Abstract

Komplek Gunung api Ijen merupakan prospek panas bumi yang terletak di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Sistem panas bumi Gunung api Ijen ditandai oleh kawah danau berfluida asam dan solfatara bertemperatur tinggi. Beberapa batuan teralterasi di dekat Gunung Kukusan dan sekelompok mata air panas Blawan di bagian utara kaldera. Pengukuran magnetik dilakukan pada 175 titik tersebar di dalam kaldera melingkupi kawah Gunung Ijen hingga Gunung Merapi. Anomali intensitas magnetik total diperoleh melalui koreksi standard IGRF dan variasi diurnal. Metode reduksi ke kutub (RTP) diterapkan dengan inklinasi geomagnet sekitar -32°. Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa anomali magnetik tinggi berasosiasi dengan jalur patahan yang menghasilkan pembentukan gunung api baru di bagian selatan, Sedangkan anomali magnetik rendah berada berdekatan dengan kawah Ijen dan Gunung Merapi di bagian timur. Anomali yang rendah ditafsirkan oleh dua kemungkinan pengaruh demagnetisasi batuan akibat kontak termal atau pengaruh remanen batuan dengan umur geologi tertentu menghasilkan polaritas reversal. Anomali intensitas magnet total tinggi pada komponen regional berada 50 hingga 114 nT dan anomali rendah berada di kisaran -850 hingga –750 nT, hal ini ditafsirkan bahwa potensi batuan panas di Komplek Gunung api Ijen tersebar sesuai keberadaan kaldera dan jalur gunung api muda. Prospek batuan panas berkorelasi dengan Formasi batuan gunung api muda dan intrusi magmatic hasil proses pembentukan gunung api berumur Kuarter.
The Effect of Cell Surface Area on the Effectivity and Reusability of Bixin Sensitized Solar Cells Anissa Bella Maharani; Lia Destiarti; Winda Rahmalia
POSITRON Vol 12, No 1 (2022): Vol. 12 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.67 KB) | DOI: 10.26418/positron.v12i1.53409

Abstract

Dye-Sensitized Solar Cells or DSSC is the latest solar cell type generation that uses natural dyes as sensitizers. Bixin extracted from the seeds of kesumba (Bixa orellana L) is one of the natural dyes that can be used as a sensitizer. This study aims to determine the effect of the active surface area of solar cells on the effectivity and reusability of bixin-sensitized solar cells based on their open-circuit voltage (Voc), short-circuit current (Isc), and maximum energy conversion efficiency. The results of this study will provide an overview of the best surface area to produce DSSC with the highest maximum energy conversion efficiency and the lifetime of bixin sensitized solar cells. The measurement results showed that the resulting Voc for each variation of the surface area 1, 2, and 3 cm2 was 344; 719; 1002 mV under intensity 100 mW cm-2, while the Isc produced under the same intensity was 0.223; 0.471; 0.680 mA. Based on the calculation results, the maximum power generated by each surface area was 0,077; 0,338; 0,681 W.  This means that the larger the active surface area of the solar cell, the greater the voltage and current generated. In this work, the highest efficiency was produced by solar cells with a surface area of 2 cm2, which is 0.085%. The solar cells fabricated in this study can be reused for five days under continuous irradiation.
Analisis Pengaruh Diameter Kawat terhadap Distribusi Kapasitansi dari Wire Mesh Sensor: Studi Kasus Simulasi Sistem Deteksi Anomali pada Saluran Pembuangan Limbah Industri Andiani, Linahtadiya; Utami, Amaliyah Rohsari Indah
POSITRON Vol 11, No 2 (2021): Vol. 11 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.045 KB) | DOI: 10.26418/positron.v11i2.50072

Abstract

Pembuangan limbah industri menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan. Deteksi dini saluran pembuangan menggunakan sistem wire mesh sensor (WMS) dapat diterapkan dalam mencegah pencemaran lingkungan. WMS adalah sensor berbasis tomografi yang menghasilkan suatu citra distribusi dari suatu aliran fluida. Citra distribusi tersebut merupakan pola distribusi kapasitansi yang terukur oleh elektroda sensor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diameter kawat terhadap kinerja sistem dalam mendeteksi anomali pada saluran pembuangan limbah. Pada penelitian ini, sistem WMS disimulasikan di dalam phantom silinder sebagai model dari pipa pembuangan limbah. Selain itu, suatu anomali bola juga ditambahkan sebagai representasi dari limbah padat yang akan dideteksi oleh sistem. Dari hasil simulasi, dilakukan analisis terlebih dahulu pada pola distribusi potensial listrik untuk mengetahui karakteristik potensial listrik dari sistem WMS yang dimodelkan. Ditemukan bahwa perbedaan parameter berupa variasi jenis larutan dapat mempengaruhi distribusi potensial listrik. Hal ini disebabkan adanya perbedaan nilai konstanta dielektrik masing-masing jenis larutan. Kinerja sistem WMS dalam mendeteksi anomali dievaluasi dengan menganalisis perubahan distribusi kapasitansi terhadap pengaruh perubahan diameter kawat. Hasil simulasi menunjukkan bahwa jenis fluida pada kondisi tanpa dan dengan anomali dapat dibedakan dengan jelas melalui pola distribusi kapasitansi yang terukur untuk seluruh diameter kawat. Diameter kawat hanya mempengaruhi kualitas citra distribusi.
Perluasan Kinerja Akustik Limbah Kayu Batang Kelapa Sawit Termodifikasi Bahan Formaldehida Manik, Tetti Novalina; Shaliha, Shaliha; Siregar, Simon Sadok; Santoso, Tanto Budi; Yahya, Iwan; Mashuri, Mashuri; Zainuri, Muhammad; Darminto, Darminto
POSITRON Vol 12, No 2 (2022): Vol. 12 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.893 KB) | DOI: 10.26418/positron.v12i2.55963

Abstract

Chemical modifications for waste oil palm trunks had carried out as acoustic material. This modification was conducted in two stages. Firstly, formalization with formaldehyde solution and secondly is impregnation with melamine-formaldehyde resin. Formalization was conducted in alkaline condition (pH 10) for 3 days and 5 days. Impregnation was carried out under pressure 3 bar and 5 bar and held for an hour. For completed these modification, the samples was cured at 120oC for 10 minutes and then dried at (103±2)oC to reached moisture content of less than 6%. This modification has changed the chemical structure and the morphology of wood, as shown by the FTIR and SEM results. The samples became denser, stronger and more rigid. Furthermore, the mechanical and physical properties of modified wood are also increasing. The absorption coefficient decreases with increasing formalization time and impregnation pressure. Based on trend of absorption coefficient, BKS wood can be applicated as resonant absorber with work class from A to class B and D.
Sirkulasi Laut dan Biogeokimia di Kawasan Teluk Cendrawasih Darmawan, Aldo; Atmadipoera, Agus Saleh; Nugroho, Dwiyoga; Kamal, Mohammad Mukhlis; Koch-Larrouy, Ariane
POSITRON Vol 11, No 2 (2021): Vol. 11 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2218.168 KB) | DOI: 10.26418/positron.v11i2.46780

Abstract

Teluk Cendrawasih (TC) merupakan salah satu teluk terbesar di Indonesia dan merupakan teluk semi tertutup yang memiliki biodiversitas hayati laut tinggi. Lokasi TC yang berada dekat ekuator dan berhadapan dengan Ekuator Samudera Pasifik bagian barat diduga memiliki dinamika dan variabilitas laut yang unik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola sirkulasi laut, variabilitas arus, biogeokimia serta pengaruh fenomena El Nino Southern Oscillation (ENSO) di kawasan TC. Dataset deret-waktu yang digunakan adalah keluaran model sirkulasi laut dari Infrastructure Development of Space Oceanography (INDESO) dari tahun 2008-2015. Hasil penelitian terungkap bahwa pola sirkulasi arus permukaan di luar teluk dicirikan dengan pembalikan arah arus dua kali dalam setahun yang sejalan dengan pembalikan angin muson, sedangkan di dalam TC arus permukaan cenderung selalu mengalir keluar teluk. Sirkulasi di kedalaman 110 m dicirikan dengan dominasi Arus Pantai Papua (APP) yang bergerak secara permanen sepanjang tahun menuju barat laut dan terlihat terbentuk pusaran arus (eddy) pada musim timur. Arus muson terlihat sampai kedalaman 50 m, sedangkan APP berada pada kolom dari 50 m sampai 200 m (di Selat Biak) dan sampai 1000 m (di sisi Pasifik) dengan kecepatan maksimum 0,75 m/s. Rerata dan simpangan baku dari volume transpor APP adalah -25,25 (±11,1) Sv, sedangkan di Selat Biak -0,8756 (±0,5) Sv. Variabilitas dari transpor APP didominasi periodisitas tahunan.  Rerata volume transpor di pintu masuk barat TC adalah 0,03 (±0,1096) Sv dimana variabilitasnya pada periode intra musiman.  Variabilitas beberapa parameter biogeokimia di TC dan Pasifik didominasi periodisitas antar tahunan, tahunan dan intra musiman. Variasi antar tahunan dari parameter tersebut berkoherensi kuat dengan suhu permukaan laut di kawasan ekuator Pasifik, sebagai wilayah ENSO.
Deteksi dan Kuantifikasi Internal Wave Menggunakan Instrumen Broadband Echosounder SIMRAD EK80 di Perairan Padang Bay Bali Situmorang, Edriyan; Manik, Henry Munandar; Atmadipoera, Agus Saleh
POSITRON Vol 12, No 2 (2022): Vol. 12 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.216 KB) | DOI: 10.26418/positron.v12i2.51854

Abstract

Internal wave adalah gelombang laut yang terjadi di lapisan dalam di perairan laut dangkal dan dalam, di mana kemunculannya hanya dapat terjadi jika kolom air terstratifikasi akibat adanya perbedaan densitas massa air. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi peristiwa internal wave, serta mengukur nilai hambur balik akustik dari internal wave yang terjadi di Selat Lombok. Data yang digunakan adalah hasil pengukuran instrumen broadband echosounder SIMRAD EK80 frekuensi 200 kHz tipe pulsa continuous wave (CW) dengan data pendukung elevasi muka air, suhu, salinitas, dan densitas dari Conductivity Temperature Depth (CTD) “Yoyo” selama 24 jam. Nilai hambur balik didapatkan dengan analisis menggunakan perangkat lunak Sonar5-Pro. Echogram menunjukkan adanya pembentukan nonlinear internal wave disertai dengan adanya turbulensi yang terjadi pada saat gelombang pasang membawa massa air dengan densitas berbeda melewati topografi kasar di Selat Lombok. Nilai backscatter hasil segmentasi berentang dari -75 dB sampai -59 dB.
Analisis Kecenderungan Hujan Ekstrem Berbasis Indeks Iklim Ekstrem Periode Tahun 1990-2019 di Kalimantan Barat Riri Nur Ariyani; Muliadi Muliadi; Riza Adriat
POSITRON Vol 12, No 1 (2022): Vol. 12 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.507 KB) | DOI: 10.26418/positron.v12i1.47312

Abstract

Perubahan iklim dapat meningkatkan peluang kejadian cuaca/iklim ekstrem. Salah satu dampak cuaca/iklim ekstrem adalah bencana hidrometeorologi, termasuk banjir. Banjir merupakan bencana paling banyak terjadi di Kalimantan Barat periode tahun 1998-2019. Salah satu faktor pemicu terjadinya banjir ialah hujan ekstrem. Durasi, intensitas, maupun frekuensi hujan ekstrem dapat diidentifikasi menggunakan Indeks Iklim Ekstrem (IIE) parameter hujan. Informasi terkait kecenderungan hujan ekstrem diperlukan untuk mendukung pembangunan berbagai sektor, terutama mitigasi bencana hidrometeorologi. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini menganalisis kecenderungan  hujan ekstrem berdasarkan delapan jenis nilai IIE di Kalimantan Barat. Data yang digunakan adalah data curah hujan harian periode tahun 1990-2019 pada 14 lokasi di Kalimantan Barat. Data curah hujan harian digunakan untuk menghitung nilai IIE menggunakan perangkat lunak RClimDex. Analisis kecenderungan menggunakan metode Uji Mann-Kendall, dengan tingkat kepercayaan ditentukan sebesar 95%. Hasil menunjukkan telah terjadi kecenderungan nilai IIE secara signifikan pada empat lokasi penelitian. Nilai Consecutive Dry Day (CDD) mengalami kecenderungan menurun di Bengkayang mengindikasikan hari kering cenderung terakumulasi pada suatu waktu yang relatif lebih singkat. Kemudian di Sekayam, Kabupaten Sanggau nilai CDD meningkat, namun Consecutive Wet Day menurun mengindikasikan periode jeda hujan semakin meningkat, namun hujan menjadi lebih lebat. Nilai Max 5-day precipitation amount meningkat di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya terkait dengan perubahan tutupan lahan yang terjadi secara drastis. Nilai Annual total wet days precipitation dan Number of days above 50 mm di Karangan, Kabupaten Landak meningkat bersesuaian dengan kejadian banjir yang juga meningkat.
Identifikasi Bidang Gelincir dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis 2 Dimensi di Daerah Keranggan, Tangerang Selatan Miftahul Farhati; Mohammad Syamsu Rosid
POSITRON Vol 12, No 1 (2022): Vol. 12 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.95 KB) | DOI: 10.26418/positron.v12i1.53584

Abstract

Daerah Keranggan, Tangerang Selatan yang menjadi wilayah penelitian merupakan salah satu kawasan di Indonesia yang berpotensi longsor. Wilayah ini memiliki karakter tanah bergerak dengan adanya lereng yang sangat curam. Pada rumah-rumah warga di atas lereng timbul retakan sejajar lereng yang mengindikasikan adanya pergerakan tanah. Oleh karena itu dilakukan pengukuran geolistrik tahanan jenis 2 dimensi untuk mengetahui struktur litologi bawah permukaan yang berpotensi dapat berperan sebagai bidang gelincir. Pengukuran menggunakan konfigurasi Wenner-Schlumberger multichannel di 2 lintasan berarah Barat-Timur. Panjang lintasan 1 dan 2 secara berturut-turut adalah 117,5 dan 105 meter dengan jarak antar elektroda 2,5 meter. Dari hasil korelasi model tahanan jenis, data geologi regional, dan data sumur gali warga lokal, diyakini bahwa litologi penyusun di wilayah penelitian terdiri dari batuan lempung, batu pasir, dan konglomerat batu apung yang merupakan bagian dari Formasi Serpong. Dari model tahanan jenis terindikasi adanya bidang gelincir dengan litologi batu lempung di atas konglomerat batu apung dengan kemiringan 53o tepat di bawah lereng. Diduga kuat bidang gelincir ini memicu terbentuknya lereng di permukaan dengan kemiringan serupa sekitar 53o. Kedua faktor tersebut diperparah dengan beban yang tinggi dari jumlah penduduk dan kendaraan di atasnya, serta getaran yang berasal dari aktivitas manusia sehari-hari.