cover
Contact Name
Muhammad Efendi
Contact Email
muhammad.efendi@ulm.ac.id
Phone
+6287712191195
Journal Mail Official
geografi@ulm.ac.id
Editorial Address
Jl. Brigjend Hasan Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
JURNAL GEOGRAFIKA (GEOGRAFI LINGKUNGAN LAHAN BASAH)
ISSN : 27462161     EISSN : 27468194     DOI : https://doi.org/10.20527/jgp.v1i1
Core Subject : Science,
JURNAL GEOGRAFIKA (Geografi Lingkungan Lahan Basah) adalah jurnal geografi yang diterbitkan oleh Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat. Diterbitkan dua kali setahun pada periode Juni dan Desember sebagai wahana komunikasi ilmiah dalam geografi, berupa gagasan konseptual, penerapan teori, artikel penelitian, dan pedoman sistem dengan disiplin ILMU GEOGRAFI.
Articles 65 Documents
STRATEGI PENGELOLAAN DANA DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DI DESA SEMANGAT DALAM KECAMATAN ALALAK KABUPATEN BARITO KUALA Nor Aufa Azizah; Selamat Riadi; Arif Rahman Nugroho
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 2, No 1 (2021): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.383 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v2i1.4534

Abstract

Abstrak. Penelitian ini menelaah mengenai strategi pengelolaan dana desa pada wilayah Desa Semangat Dalam karena masih terdapat banyak desa di Indonesia yang belum dapat mengelola dan memanfaatkan dana desa sesuai yang diharapkan oleh masyarakat desa. Menurunnya kualitas infrastruktur dan kemampuan organisasi pemerintah desa dalam mengelola dana desa mengakibatkan beberapa masalah yang terjadi di Desa Semangat Dalam. Hal ini berdampak besar bagi masyarakat dalam meningkatkan ekonomi yang lebih baik untuk kesejahteraan hidup. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif metode studi kasus, serta menggunakan analisis SWOT. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam dalam upaya meningkatkan pembangunan desa. Strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pembangunan desa melalui pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam adalah memaksimalkan dana bantuan supaya dapat meningkatkan aspek di bidang ekonomi dan memanfaatkan SDM yang cukup potensial, menjalin kerjasama yang kooperatif antara pemerintah pusat dengan pemerintah desa yang dituangkan dalam suatu kebijakan pembangunan dan menciptakan lapangan kerja.Kata Kunci: pengelolaan, dana desa, pembangunan, analisis SWOT
Pemanfaatan Data Geospasial dalam Proses Pembelajaran Geografi Pada Kondisi Bencana Covid-19 Rosalina Kumalawati; Selamat Riadi; Gusti Muhammad Syachreza Febriyan
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 1, No 1 (2020): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.923 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v1i1.2294

Abstract

Covid-19 termasuk bencana nonalam yang terjadi di negara maju dan negara berkembang. Negara berkembang yang terkena dampak Covid-19 adalah Indonesia. Proses pembelajaran selama bencana Covid19 dilakukan secara online begitu dalam pembelajaran geografi. Geografi merupakan ilmu spasial (Ruang atau tempat) yang diyakini mampu membekali spatial intelligence, spatial ability kepada peserta didik. Kajian geografi membentang dari obyek/fenomena litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, antroposfer. Data geospasial (peta) dalam pengajaran geografi merupakan media belajar yang penting untuk mengembangkan pengertian ruang dan tempat. Geografi menelaah semua substanisnya darisudut pandang spasial sehingga mengharuskan penggunaan peta; baik peta kerja, peta hasil maupun peta rekomendasi. Begitu besar manfaat data geospasial dalam pembelajaran geografi. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan data geospasial dalam proses pembelajaran geografi pada kondisi bencana Covid-19. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik analisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil yang didapatkan penelitian ini adalah (a) data geospasial (peta) mempunyai kemampuan-kemampuan tertentu yang merupakan ciri khasnya. (b) geografi seringkali overlap dengan bidang ilmu lain, yang membedakan adalah sudut pandang spasial. (c) pemanfaatan data geospasial dalam proses pembelajaran geografi pada kondisi Covid19 sangat memerlukan bantuan teknologi geospasial yang berbasis komputer. Kata Kunci: Data Geospasial, Pembelajaran Geografi, Bencana Covid-19
Analisis Faktor Masyarakat Tetap Bertempat Tinggal Di Kawasan Rawan Bencana Banjir Kabupaten Banjar Arif Rahman Nugroho; Yulika Puspita Sari; Alfio Nita Pangaribuan
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 1, No 2 (2020): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.945 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v1i2.3406

Abstract

Abstrak Topografi wilayah Kabupaten Banjar berkisar antara 0-1.878 meter dari permukaan laut (dpl). Rendahnya letak Kabupaten Banjar dari permukaan laut menyebabkan aliran air pada permukaan tanah menjadi kurang lancar. Akibatnya sebagian wilayah selalu tergenang (29,93 %) sebagian lagi (0,58 %) tergenang secara periodik. Dampaknya dari kondisi fisik Kabupaten Banjar tersebut, banyak masyarakat yang menjadi korban bencana banjir bandang ketika curah hujan yang cukup tinggi, selama ada fenomena La nina maka bisa berdampak pada terjadi banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Masyarakat yang menjadi korban banjir tersebut tetap memilih bertahan dan kembali membangun di daerah tepian sungai tersebut walau status sertifikat lahan yang ada tidak resmi/ilegal. Oleh karena itu untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kondisi eksisting dan preferensi masyarakat yang menjadi korban banjir tersebut kembali bermukim di kawasan tersebut,  maka penulis tertarik untuk melakukan. Populasi dalam penelitian ini hanya terbatas pada seluruh warga masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana banjir sempadan sungai. Penelitian didesain dengan menggunakan mixed method.  Pengumpulan data kuantitatif dilakukan melalui metode survei. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Process). Sedangkan pengumpulan data kualitatif, dilakukan melalui: (1) Indepth - Interview dan (2) Focus Group Discussion (FGD).  Hasil penelitian disimpulkan bahwa pertimbangan utama yang mendasari masyarakat memutuskan untuk tetap tinggal di kawasan rawan bencana banjir sempadan sungai Riam Kiwa, Desa Mangkauk, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar faktor kedekatan dengan keluarga/kerabat (turun-temurun), diikuti dengan sangat sulit mencari lokasi tinggal yang cocok untuk kehidupannya, tidak mampu membeli tanah/rumah yang layak, takut kehilangan mata pencaharian,  mudah mendapatkan sumber air dan harga tanah lebih murah. Masyarakat juga merasa tidak nyaman untuk tetap tinggal karena sadar bahwa lokasi tersebut rawan akan bencana banjir serta rentan menjadi korban penggusuran karena status sertifikat lahan tidak resmi/ilegal, lahan yang ditempati tidak sesuai dengan peruntukan rencana tata ruang Kabupaten Banjar.Kata Kunci: Analisis Faktor, Kawasan Rawan Bencana, Lahan Ilegal, Banjir, Preferensi
PEMETAAN POLA SPASIAL KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU BERBASIS PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2019 Inu Kencana Hadi; Sigit Heri Mukti; Wirastuti Widyatmanti
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 2, No 1 (2021): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.981 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v2i1.4536

Abstract

Abstrak: Indonesia merupakan negara dengan hutan tropis terluas ketiga di dunia, namun hampir setengah dari hutan Indonesia sudah terdegradasi. Salah satu penyebab terjadinya degradasi hutan adalah kebakaran. Secara historis, kebakaran hutan dan lahan adalah fenomena yang terus berulang di semua wilayah berhutan di Indonesia. Kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Merbabu yang terjadi hampir setiap tahun merupakan permasalahan yang serius, terutama pada bulan-bulan kering. Tercatat dalam sepuluh tahun terakhir yaitu antara bulan September 2014 hingga bulan September 2019, terjadi 4 kali kebakaran yang cukup besar. Dalam studi ini, kami menggunakan algoritma untuk mengestimasi kebakaran menggunakan deret waktu citra Landsat-8 OLI. Pendekatan ini diuji di area Taman Nasional Gunung Merbabu menggunakan 2 citra yang diperoleh antara bulan Juni – September 2019. Akurasi keseluruhan 85% diperoleh berdasarkan Overall Accuracy dan Kappa hat Classification. Hal ini menunjukkan bahwa algoritma yang digunakan memiliki potensi yang tinggi untuk diterapkan di lanskap lain dalam studi mendatang.Kata Kunci: NBR, Kebakaran Hutan, Tingkat Keparahan Kebakaran, Penginderaan Jauh
Kajian Karakter Budaya Masyarakat Kawasan Permukiman Gosong Sungai (Bars) (Studi Kasus Kampung Apung Pulau Bromo Kota Banjarmasin) Arif Rahman Nugroho; Selamat Riadi; Ellyn Normelani; Yulika Puspita Sari
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 1, No 1 (2020): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.751 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v1i1.2295

Abstract

Kota Banjarmasin mendapat julukan “kota seribu sungai” untuk menggambarkan betapa banyak dan pentingnya sungai yang mengalir di kota ini. Kondisi ini merupakan sebuah keistimewaan yang membawa pengaruh signifikan terhadap perkembangan sosial dan ekonomi kota. Dari waktu ke waktu orang bermukim di antara berbagai sistem sungai di kota ini, sehingga pada akhirnya terjadi konsentrasi penduduk di setiap sudut kota termasuk di daerah gosong sungai (bars) Martapura. Sungai merupakan salah satu bagian penting yang begitu lekat dalam kehidupan masyarakat Banjar Kalimantan Selatan dari waktu ke waktu. Sungai tidak hanya dipandang sebagai jaringan ekologis namun lebih kepada saujana budaya atau cultural landscape yang memuat aktivitas, riuh suasana, dan keterkaitan masyarakat terhadap sungai. Oleh karena itu untuk mengetahui kondisi eksisting budaya yang ada di kawasan permukiman tepian sungai Kampung Apung Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini guna mengetahui kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah gosong sungai (bars) dan mengidentifikasi aspek - aspek budaya sebagai pembentuk karakter lanskap  budaya masyarakat kawasan permukiman tepian sungai besar. Populasinya adalah masyarakat yang bermukim di lokasi tersebut. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive (sengaja). Penelitian ini didesain menggunakan mixed method. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan melalui survei. Sedangkan pengumpulan data kualitatif, dilakukan melalui Indepth-Interview. Hasil penelitian disimpulkan bahwa budaya air dan karakteristik fisik permukiman tradisional di kawasan permukiman tepian sungai Kampung Apung Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil sangat kaya dan beragam serta memiliki potensi untuk dikembangkan.Kata Kunci: Ragam Potensi, Lanskap  Budaya,  Permukiman, Gosong Sungai.
IMPLEMENTASI SEKOLAH SIAGA KEPENDUDUKAN MELALUI PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI MAN INSAN CENDEKIA TANAH LAUT Restu Ulfah
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 2, No 2 (2021): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v2i2.5013

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan kependudukan, faktor penghambat implementasi pendidikan kependudukan, dan  upaya yang dilakukan dalam mengimplentasikan pendidikan kependudukan melalui pembelajaran geografi dalam mendukung Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di MAN Insan Cendekia Tanah Laut. Penelitian ini merupakan penelitian penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif yaitu tahapan data reduction, data display, dan conclusion drawing/veryficatiion. Hasil penelitian implementasi pendidikan kependudukan dalam mata pelajaran geografi di kelas XI MAN Insan Cendekia Tanah Laut telah dilaksanakan oleh guru pada perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian. Pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) implementasi pendidikan kependudukan dapat dilihat pada kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran. Faktor penghambat implementasi pendidikan kependudukan adalah siswa beranggapan materi kependudukan terlalu luas dan banyak hapalan serta motivasi belajar siswa yang kurang. Upaya yang dilakukan oleh guru geografi dalam mengimplementasikan pendidikan kependudukan adalah memberikan metode dan media pembelajaran yang menarik untuk mempelajari materi kependudukan serta penyediaan layanan pojok kependudukan
MITIGASI BENCANA PADA MASYARAKAT TRADISIONAL KAMPUNG AIR KELURAHAN MANTUIL KOTA BANJARMASIN Moch. Shofwan; Arif Rahman Nugroho; Yogi Prasakti; Nazwa Noor Fitria; Laila Azmi
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 2, No 2 (2021): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v2i2.5011

Abstract

Pesatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi di perkotaan memicu urbanisasi. Seiring dengan kebutuhan hunian, orang cenderung menggunakan sempadan sungai sebagai tempat tinggal. Salah satu kawasan permukiman sempadan sungai di Kota Banjarmasin yang berkembang yaitu sempadan sungai Martapura Kelurahan Mantuil. Ditinjau dari aspek geologis, geografis, dan morfologis, Kalimantan Selatan merupakan provinsi yang rawan banjir, hampir setiap tahun banjir terjadi termasuk di Kota Banjarmasin. Dampaknya, banyak masyarakat sempadan sungai menjadi korban. Masyarakat yang menjadi korban banjir tersebut, tetap memilih bertahan. Oleh karena itu untuk mengetahui kondisi eksisting permukiman, preferensi bermukim, dan bentuk mitigasi bencana banjir pemukim, penelitian ini dilakukan. Penelitian didesain menggunakan mixed method. Teknik sampling yang digunakan Purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui Survey, Indepth - Interview, dan FGD dengan jenis analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pola permukiman mengelompok dengan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya, kondisi ekonomi dan sosial rendah, serta ketersediaan sarana pasarana belum memadai.Pemukim memutuskan untuk tetap bertahan karena aksesbilitas menuju tempat kerja, kedekatan dengan keluarga, lingkungan aman. Bentuk bentuk mitigasi yang dilakukan seperti cara masyarakat meletakan bangunan, membangun infrastruktur, dan pola ruang.
ANALISIS EKONOMI WILAYAH DAN EVALUASI DAMPAK PEMBANGUNAN EKONOMI DI KABUPATEN BONDOWOSO Nor Aufa Azizah; Rosalina Kumalawati; Ellyn Normelani; Ahmad Alim Bachri
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 2, No 2 (2021): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v2i2.4779

Abstract

Negara berkembang dapat mewujudkan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya dengan melakukan pembangunan. Pembangunan yang sering dilakukan oleh negara berkembang adalah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah proses peningkatan pendapatan total, yaitu terjadinya peristiwa pertumbuhan ekonomi di suatu negara dengan meningkatkan jumlah penduduk, perubahan mendasar dalam komposisi ekonomi dan distribusi pendapatan. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu petunjuk kemajuan keuangan yang harus dilihat melalui peningkatan pembayaran teritorial asli selama periode waktu tertentu.Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan penanda yang signifikan untuk menentukan kondisi keuangan di ruang angkasa dalam jangka waktu tertentu, baik berdasarkan biaya saat ini maupun berdasarkan biaya tetap. sebagian besar tingkat pembangunan ekonomi di Kabupaten Bondowoso relatif meningkat meskipun memiliki pendapatan per kapita yang moderat. Sektor industri yang juga merupakan penyumbang pendapatan terbesar di Kabupaten Bondowoso perlu dikembangkan dan dikelola kembali agar dapat memenuhi target pembangunan dan ekonomi.
KARAKTERISTIK PELAKU PERKAWINAN REMAJA PUTRI (STUDI PADA MASYARAKAT KELURAHAN RAYA BELANTI KABUPATEN TAPIN) Norma Yuni Kartika; Muhammad Efendi; Sopyan Sopyan; Muhammad Yusri; Nurin Maulida
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 2, No 2 (2021): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v2i2.4987

Abstract

Tujuan tulisan ini untuk menganalisis karakteristik pelaku perkawinan remaja putri di Provinsi Kalimantan Selatan.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan sampel 160 responden, 113 responden diantaranya merupakan perempuan yang menikah remaja (di bawah 19 tahun) dan 47 responden tidak menikah di usia remaja (19 tahun keatas).  Terjadinya ketimpangan jumlah sampel dikarenakan tingginya kasus perkawinan remaja di lokasi penelitian.  Dari satu kelurahan hanya ditemukan 5,1 persen perempuan dengan usia kawin pertama 19 tahun keatas.  Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, menggunakan analisis univariat (tabulasi silang) untuk melihat karakteristik responden pada kedua kelompok usia kawin pertama.  Beradasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa karakteristik perempuan yang menjadi pelaku perkawinan remaja putri di Kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan antara lain berpendidikan rendah atau tamat SD ke bawah, tidak bekerja sebelum menikah, mayoritas dari rumah tangga miskin, pendidikan ayah rendah atau tidak tamat SD dan ayah bekerja sebagai petani.
ANALISIS KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR DI SDN PETUKANGAN SELATAN 02 JAKARTA SELATAN Lativa Qurrotaini; Diana Diana
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 2, No 2 (2021): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v2i2.5000

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi di SDN Petukangan Selatan 02 Jakarta Selatan belumlah lengkap kesiapsiagaannya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kesiapsiagaan bencana banjir di SDN Petukangan Selatan 02 melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN petukangan Selatan 02 dengan subjek penelitian guru berjumlah 4 orang, petugas kebersihan orang, dan siswa 8 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah Fenomenologi dengan metode Kulalitatif Deskriptif. Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan ada 3 tahap yaitu Obervasi,Wawancara, dan Dokumentasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru,staff dan siswa menunjukkan hasil bahwa kesiapsiagaan bencana banjir Sekolah Dasar Negeri Petukangan Selatan 02 Jakarta Selatan belum terlaksana dengan baik, dapat dilihat dari belum adanya penyuluhan tentang kesiapsiagaan banjir. Hasil penelitian diharapkan dapat mengadakan penyuluhan tentang kesiapsiagaan banjir kepada lingkungan masyarakat disekolah guna meningkatkan pengetahuan teroritis tentang bencara banjir dan lebih meningkatkan lagi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kesiapsiagaan bencana banjir.