cover
Contact Name
Taufik Hidayat
Contact Email
besthd22@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
buletin_thpipb@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
ISSN : 23032111     EISSN : 2354886X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JPHPI publishes manuscripts in the field of marine post-harvest, aquatic biotechnology, aquatic biochemistry, aquatic product diversification, and characteristic of aquatic raw materials. In addition, JPHPI also publishes research about aquatic product quality, standardization, and other researches within the field of aquatic product technology.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 27 No. 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7)" : 7 Documents clear
Pengaruh konsentrasi penambahan bubuk ikan roa asap (Hemiramphus sp.) terhadap tingkat kesukaan bumbu penyedap: The effect of additional concentration of smoked roa fish powder (Hemiramphus sp.) on seasoning preference level Botutihe, Fadlianto; Ali, Desi Arsandi; Nurhafsah, Nurhafsah
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i7.49143

Abstract

Diversifikasi produk perikanan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah produk. Ikan roa asap merupakan salah satu makanan tradisional masyarakat Sulawesi dan Maluku. Bumbu berbahan dasar ikan roa asap dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan nilai tambah ikan roa asap. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi terbaik dalam pembuatan bumbu penyedap bentuk kotak berbahan dasar ikan roa asap berdasarkan tingkat kesukaan (rasa, warna, dan aroma), kadar air, dan protein. Penelitian ini terdiri dari enam perlakuan penambahan bubuk ikan roa asap, yaitu 87,5 g, 122,5 g, 175 g, 210 g, 262,5 g, dan 350 g. Hasil penelitian menunjukkan kadar air terendah terdapat pada perlakuan penambahan bubuk ikan roa asap 87,5 g sebesar 7,52% dan tertinggi pada perlakuan penambahan bubuk ikan roa asap 350 g sebesar 11,72%, dan kadar protein terendah terdapat pada perlakuan penambahan bubuk ikan roa asap 20,34 g sebesar 18,81% dan tertinggi terdapat pada perlakuan penambahan bubuk ikan roa asap 350 g sebesar 38,44%. Formulasi bumbu penyedap terbaik berdasarkan penilaian kesukaan, yaitu perlakuan penambahan bubuk ikan roa asap 210 g dengan nilai kesukaan rasa 3,20, warna 3,48, dan aroma 4,68 dari skala 5, serta nilai kadar air 9,90% dan kadar protein 30,24%.
Penapisan senyawa bioaktif antibakteri fungi laut endofit asal Pulau Buton Sulawesi Tenggara: Screening bioactive compounds of marine endophytic fungi as antibacteria from Buton Island, Southeast Sulawesi Isti'anah, Ismi; Tarman, Kustiariyah; Suseno, Sugeng Heri; Nugraha, Roni; Effendi, Irzal
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i7.50489

Abstract

Fungi laut endofit mengandung senyawa bioaktif alami sehingga memiliki kemampuan sebagai antimikroba, antitumor, antivirus, antikanker, dan antiinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan potensi senyawa bioaktif yang dimiliki oleh fungi laut endofit dan aktivitas antibakterinya dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen Vibrio harveyi. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu isolasi, seleksi, uji antagonis, ekstraksi senyawa aktif, dan uji antibakteri. Isolasi dan seleksi fungi laut endofit dilakukan pada sampel rumput laut dan mangrove yang berasal dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara menggunakan media potato dextrose agar (PDA). Isolat sebanyak 35 diuji antagonis dengan bakteri patogen Vibrio harveyi dan menghasilkan zona bening yang berkisar antara 2-21 mm. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etil asetat dan dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak isolat fungi laut Aspergillus terreus (WB 1-2) membentuk zona hambat (inhibisi) tertinggi pada bobot 2 mg/mL sebesar 21,8±0,3 mm. Diameter zona hambat ekstrak Aspergillus terreus tersebut lebih besar dibandingkan dengan kloramfenikol (19 mm) yang digunakan sebagai kontrol positif. Hal ini menunjukkan bahwa fungi laut endofit A. terreus dapat digunakan sebagai antibakteri alami dalam pencegahan patogen di dalam bidang akuakultur.
Viskositas dan aktivitas antibakteri kitin berpartikel nano yang dihidrolisis dengan volume HCl berbeda: Viscosity and antibacterial activity of nano-particle chitin hydrolyzed with different volumes of HCl Naiu, Asri Silvana; Yusuf, Nikmawatisusanti
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i7.50979

Abstract

Kitin dan kitosan memiliki sifat antibakteri. Kitin bersifat tidak mudah larut sehingga harus diubah menjadi partikel yang mudah larut. Pembentukan kitin menjadi partikel yang mudah larut dapat dilakukan melalui memodifikasi menjadi bentuk nano menggunakan senyawa asam dan proses destruksi berkecepatan tinggi. Proses pengecilan partikel diduga dapat memengaruhi aktivitas antibakteri dan viskositas kitin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbandingan kitin dan HCl terbaik untuk menghasilkan nano kitin berdasarkan zona hambat bakteri yang maksimum dan viskositas larutan nanokitin. Bakteri yang diuji adalah Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Salmonella sp. Perlakuan yang diberikan adalah perbandingan kitin dan HCl, yaitu 1:8, 1:10, dan 1:12 (b/v). Parameter yang dianalisis meliputi rendemen partikel nanokitin, zona hambat bakteri, dan viskositas larutan nanokitin. Perbandingan kitin dan HCl 1:8 merupakan hasil terbaik menghasilkan nanokitin 70,44%. Perbedaan jumlah HCl dalam menghidrolisis kitin berpengaruh terhadap zona hambat bakteri. Zona hambat terhadap Salmonella sp. yaitu 7,4 mm dan S. Aureus, yaitu 8,10 mm. Zona hambat untuk E. coli hanya terdapat pada perlakuan perbandingan 1:10. Nilai viskositas tidak dipengaruhi oleh perbedaan perbandingan kitin dan HCl. Nanokitin dari perbandingan 1:8 berpotensi sebagai bahan aktif dalam pembuatan edible film.
Pengaruh penambahan garam pada kornet ikan lele (Clarias sp.): The effects of salt addition on corned catfish (Clarias sp.) products Ridhowati, Sherly; Septrina, Lita
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i7.51077

Abstract

Kornet ikan lele merupakan salah satu diversifikasi produk curing. Penambahan garam yang berbeda melalui proses curing dapat memengaruhi sifat kimia dan fisik kornet ikan lele. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi penambahan terbaik penambahan garam pada kornet ikan lele berdasarkan parameter warna, hardness, aw, dan profil protein. Kornet ikan lele diproses melalui teknologi curing dengan penambahan garam, yaitu 0; 0,75; 1,5; dan 2 g. Parameter yang diamati meliputi uji warna (lightness (L), redness/greeness (a), dan yellowness/blueness (b)), hardness, aw, dan profil protein menggunakan Sodium Dodecyl Sulfate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS PAGE). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan garam yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap nilai L (49,70-53,06), tetapi berpengaruh nyata terhadap nilai a (12,23-26,60) dan b (7,54–12,29), hardness (56,41-102,53 gf), serta aktivitas aw (0,74-0,82). Profil protein kornet ikan lele terdiri atas protein miofibril, kolagen, sarkoplasma, mioglobin, dan protease. Perlakuan penambahan garam 2 g merupakan perlakuan terbaik dengan nilai L (49,70), a (26,60), b (7,54), hardness (102,53 gf), dan aw (0,74).
Karakteristik dendeng daging lumat ikan tongkol dengan penambahan tepung rumput laut Gracilaria sp.: Characterization of tuna jerky with the addition of seaweed (Gracilaria sp.) flour Lobo, Reni; Roiska, Riris; Wulandari, Tri; Soselisa, Julian Franklin; Zulfamy, Kristian Edo
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i7.52128

Abstract

Fish jerky has a hard texture, which makes it less attractive to consumers. The aim of this study was to determine the concentration of Gracilaria sp., the best seaweed flour, to determine the characteristics of crushed tuna jerky (Euthynnus affinis). The research method used in this study was a Completely Randomized Design with one treatment and three replicates. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and preference levels using Kruskal-Wallis analysis. Result shown that seaweed flour characterization was consisted dietary fiber 75,32±0,69%, viscosity 5.52±0.01 cPs, gel strength 40.65±0.04 g/cm2, agar 32.22±0.01%, heavy metal Hg was <0.002 ppm, Pb was <0.004 ppm and Cd was 0.063±0.001 ppm, water content 11.77±0.34% and yield 14.02±0.06%. Based on the research results, the addition of 2.5% Gracilaria sp. flour resulted in high-quality jerky with an appearance value of 7.67, flavor of 7.30, texture of 7.60, and taste of 7.03 from 1-9 scales. The result of the paired comparison test against commercial jerky (beef) was positive, which means that the quality of tuna jerky was better than that of commercial jerky and was well accepted by the panelists. Proximate analysis of tuna jerky shown that protein content 34.36±0.01%, water 10.56±0.15%, lipid 3.08±0.44% and ash 6.30±0.05%. Texture analysis results shown hardness of 976.67±189.11, adhesiveness of 0.24±0.18 and fracture of 12.96±3.56.
Chemical characteristics of fish sticks from different parts of catfish (Clarias sp.): Karakteristik kimia stik ikan dari bagian ikan lele (Clarias sp.) yang berbeda Kusumaningrum, Indrati; Sulistyawati, Septiana
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i7.52274

Abstract

Catfish is a widely cultivated freshwater fish because of its quick and easy farming and stable market price. Catfish is consumed by frying, grilling, or processing into meatballs, nuggets, shredded meat, and fish sticks. This study aimed to assess the best treatment for different parts of catfish used to make fish sticks based on their calcium and phosphorus content. A Completely Randomized Design (CRD) was employed with three treatments: minced catfish (MC), HFC (head and fishbone catfish (HFC), and WGGC (whole gilled and gutted catfish (WGGC). The parameters analyzed included proximate, calcium, and phosphorus content. The tests showed significantly different results (p<0.05) in terms of moisture, ash, fat, carbohydrate, calcium, and phosphorus content of the three treatments. Meanwhile, the protein content of fish sticks in this study was not significantly different, namely 10.67-10.92%. Fish sticks made from gilled and gutted whole fish (meat and bones) had a calcium content of 0.68±0.02% and a phosphorus content of 0.083±0.00%, thus having the potential to be an alternative processed product with minimal waste (zero-waste).
Aktivitas inhibisi tirosinase ekstrak etanol rumput laut Ulva lactuca secara in vitro: In vitro tyrosinase inhibitory activity of ethanol extract of seaweed Ulva lactuca Gazali, Mohamad; Suhardani, Mila Novalita; Husni, Amir; Nurjanah, Nurjanah; Zuriat, Zuriat; Hasanah, Uswatun; Syafitri, Rina
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i7.53399

Abstract

Ulva lactuca kaya senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi manusia dan organisme lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas inhibisi tirosinase pada ekstrak etanol rumput laut U. lactuca secara in vitro. Penelitian ini dilakukan secara bertahap, yaitu proses maserasi U. lactuca dengan pelarut etanol. Ekstrak difraksinasi cair-cair dengan pelarut n-heksana, kloroform, dan air. Ekstrak etanol dan fraksi diuji total fenol, total flavonoid, dan aktivitas inhibisi tirosinase. Nilai total fenol dan flavonoid tertinggi didapatkan dari fraksi n-heksana dengan nilai 9,43±0,27 mgGAE/g dan 9,20±0,49 mgQE/g. Aktivitas inhibisi tirosinase tertinggi diperoleh dari fraksi n-heksan dengan nilai IC50 127,74±6,47 µg/mL. Senyawa aktif yang berperan penting dalam aktivitas inhibisi tirosinase pada ekstrak etanol dan fraksi n-heksana meliputi kalkon, asam ferulat, asam 4-nitrocinamat, asam 4-aminobenzoat, derivat 2TMS, asam 4-hidroksibenzoat, 4-tert-butylfenol, 1-tetradekanol, ester metil asam n-heksadekanoat, asam palmitat, 2-(2-Aminofenil)-1H-benzimidazol, dan asam 5-metilsalisilat. Fraksi n-heksana U. lactuca dapat digunakan sebagai inhibitor tirosinase alami.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 28 No. 9 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(9) Vol. 28 No. 8 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(8) Vol. 28 No. 7 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(7) Vol. 28 No. 6 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(6) Vol. 28 No. 5 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(5) Vol. 28 No. 4 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(4) Vol. 28 No. 3 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(3) Vol. 28 No. 2 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(2) Vol. 28 No. 1 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(1) Vol. 27 No. 12 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(12) Vol. 27 No. 11 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(11) Vol. 27 No. 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10) Vol. 27 No. 9 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(9) Vol. 27 No. 8 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(8) Vol. 27 No. 7 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(7) Vol. 27 No. 6 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(6) Vol. 27 No. 5 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(5) Vol. 27 No. 4 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(4) Vol. 27 No. 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3) Vol. 27 No. 2 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(2) Vol. 27 No. 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1) Vol. 26 No. 3 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26 (3) Vol 26 No 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2) Vol. 26 No. 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2) Vol 26 No 1 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(1) Vol 25 No 3 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(3) Vol 25 No 2 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(2) Vol 25 No 1 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(1) Vol 24 No 3 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(3) Vol 24 No 2 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(2) Vol 24 No 1 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(3) Vol 23 No 2 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(2) Vol 23 No 1 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(1) Vol 22 No 3 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 2 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(2) Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1) Vol. 21 No. 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1) Vol 21 No 3 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20(3) Vol 20 No 2 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 1 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 3 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 2 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 1 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 3 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 2 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 1 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 3 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 2 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 1 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 16 No. 3 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 16 No. 2 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 1 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 15 (3) Vol 15 No 2 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 2 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 13 No. 1 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 2 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 1 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 11 No 2 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 11 No 1 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 2 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 2 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 1 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 1 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan More Issue