cover
Contact Name
Azharsyah Ibrahim
Contact Email
jurnal.share@ar-raniry.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.share@ar-raniry.ac.id
Editorial Address
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2nd Floor Jln. Syech Abdur Rauf Banda Aceh 23111, Aceh, Indonesia Email: jurnal.share@ar-raniry.ac.id
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam
ISSN : 20896239     EISSN : 25490648     DOI : https://doi.org/10.22373/share
Core Subject : Religion, Economy,
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam [SHARE] is a double-blind peer-reviewed journal published by the Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia. SHARE publishes research and concept papers pertaining to the field of Islamic economics and finance in open access format, which enables readers to freely access and download the articles under the CC BY SA license. Since 2017, SHARE has become a CrossRef Member, meaning that each article published by the journal will have a unique DOI number. SHARE has been indexed in many trusted indexing sites, such as DOAJ, Index Copernicus, Scilit, WorldCat, Google Scholar, Dimensions, EBSCO, and many others. In Indonesia, SHARE is listed among the top-notch journals by the Indonesian journal accreditation body officialized with the Decree of Director General of Research Strengthening and Advancement, Ministry of Research, Technology, and Higher Education, No. 21/E/KPT/2018, starting from 9 July 2018 until 9 July 2023. Currently, SHARE is under consideration for inclusion in SCOPUS.
Articles 327 Documents
IMPLIKASI PENETAPAN MARGIN KEUNTUNGAN PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH (SUATU STUDI DARI PERSPEKTIF ISLAM PADA BAITUL QIRADH AMANAH) Azharsyah Ibrahim; Fitria Fitria
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.967 KB) | DOI: 10.22373/share.v1i2.722

Abstract

Murabahah is a particular kind of sale that compliant with shariah. In this scheme, the seller expressly mentions the cost he/she incurred on the commodities for sale and sells it to another person by adding some profit thereon which is known to the buyer. It is one of the most popular modes used by Islamic banks. With its fixed margin, it offers the seller a more predictable income stream. This study aims to analyze the implications of the determination of the profit margin for the murabahah financing at an Islamic microfinance called Baitul Qiradh Amanah. Primary data was collected mainly through interviews and observation. The observation was conducted for about two months. During the observation process, co-researcher was directly involved as a trainee at the Baitul Qiradh. Interviews were conducted to clarify some unclear information that was obtained through observation. To strengthen the primary data, the secondary data is also utilized through books, magazines, and other studies. The secondary data is then compared with the findings from the field which is then analyzed using content analysis. The results showed that the profit margins in the initial of profit determination unilaterally bring both positive and negative implications for the clients and the Baitul Qiradh itself. The positive implication is (1) the Baitul Qiradh is able to predict its profit and (2) the clients are prevented from the risk of inflation or economic crisis. While the negative implications are (1) eliminating bargaining power of clients and (2) affect to customer satisfaction that leads to the decrease of the number of customers of the Baitul Qiradh. =========================================== Pembiayaan murabahah adalah jual beli barang pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam skema ini, margin keuntungan biasanya ditetapkan di awal sebelum transaksi terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi penetapan margin keuntungan pembiayaan pada sebuah lembaga keuangan mikro syariah, yaitu Baitul Qiradh Amanah. baik terhadap nasabah ataupun terhadap Baitul Qiradh itu sendiri. Data primer dikumpulkan dengan wawancara dan observasi. Observasi dilakukan selama lebih kurang dua bulan di mana salah seorang peneliti terlibat langsung sebagai trainee di Baitul Qiradh yang menjadi objek penelitian. Wawancara dilakukan untuk memperjelaskan hal-hal yang tidak bisa didapat melalui observasi. Di samping itu, untuk memperkuat data primer, peneliti juga mengumpulkan data sekunder melalui buku-buku, majalah, serta penelitian-penelitian lainnya. Data sekunder ini kemudian dibandingkan dengan temuan lapangan untuk kemudian dianalisis dengan cara content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan margin keuntungan di awal secara sepihak memunculkan implikasi positif maupun negatif baik terhadap nasabah atau Baitul Qiradh sendiri. Implikasi positifnya adalah jelasnya jumlah keuntungan yang didapat Baitul Qiradh dan menghindarkan nasabah dari risiko inflasi atau krisis ekonomi. Sedangkan implikasi negatif adalah menghilangkan daya tawar nasabah. Hal ini berimplikasi pada berkurangnya kepuasan nasabah untuk berurusan dengan Baitul Qiradh.
COMPARISON OF ISLAMIC BANKING PERFORMANCE IN INDONESIA, PAKISTAN, AND BANGLADESH: SHARIA MAQASHID INDEX APPROACH Mohammad Nur Rianto Al Arif; Dede Yati
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.27 KB) | DOI: 10.22373/share.v10i1.9351

Abstract

There is a different characteristic between Islamic banks and conventional banks, so Islamic banks must have performance measures based on Islamic values in them. This study aims to measure the performance of Islamic banks in three countries - Bangladesh, Indonesia, and Pakistan - using the Sharia Maqashid Index. Also, this study examined whether there were differences in Sharia Maqashid Islamic bank indexes in the three countries using the one-way ANOVA test. The results of the study, in general, showed that the Al-Arafah Islamic Bank of Bangladesh received the highest score, followed by Bank of BNIS and Bank of BRIS. Besides, the results of the study also showed that there were differences in performance. This result implies that Islamic banks should use the maqashid sharia framework as a benchmark for their objective and performance indicators.========================================================================================================ABSTRAK – Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah di Indonesia, Pakistan, dan Bangladesh: Pendekatan Indeks Maqashid Syariah. Terdapat perbedaan karakteristik antara bank syariah dan bank konvensional, sehingga ukuran kinerja bank syariah harus didasarkan pada nilai-nilai syariah yang terdapat di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja bank syariah di tiga negara yaitu Bangladesh, Indonesia, dan Pakistan dengan menggunakan Sharia Maqashid Index. Selain itu, penelitian ini juga menguji apakah ada perbedaan indeks bank syariah Maqashid Syariah di tiga negara dengan menggunakan uji one-way ANOVA. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa Bank Islam Al-Arafah Bangladesh memperoleh skor tertinggi, disusul oleh Bank BNIS dan Bank BRIS. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan adanya perbedaan kinerja di tiga negara tersebut. Hasil ini menyiratkan bahwa bank syariah harus menggunakan kerangka maqashid syariah sebagai tolok ukur tujuan dan indikator kinerjanya.
THE ATTRIBUTES OF GOVERNMENT EFFECTIVENESS: AN ISLAMIC ECONOMIC THOUGHT Lakhi Muhammad; Gul-e- Rana
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.443 KB) | DOI: 10.22373/share.v7i1.2299

Abstract

The index of government effectiveness captures perceptions of the quality of public services, the quality of the civil service and the degree of its independence from political pressures, the quality of policy formulation and implementation, and the credibility of the government's commitment to such policies. These perceptions are the main attributes of Government Effectiveness Index. The majority of the OIC member states remained negative on Government Effectiveness Index till 2014. What are the Islamic thoughts on these attributes of Government Effectiveness Index? How the government effectiveness can be improved according to the Islamic economic thoughts? These questions are dealt with in this exploratory paper. In the Muslim world, most of the countries are with low income and tax collection is less. This less collection creates a budget pressure to co-brand with government expenditures. The religion Islam not only confesses to the state to take of the poor but to the wealthy people also have a responsibility to take care of the poor. This Islamic thought will support the government to mark some strategies to motivate the wealthy for participating in poverty reduction programs.===============================================Atribut Efektivitas Pemerintah: Suatu Pemikiran Ekonomi Islam - Indeks efektivitas pemerintah menangkap persepsi kualitas layanan publik, kualitas layanan sipil dan tingkat independensinya dari tekanan politik, kualitas formulasi kebijakan dan implementasi, dan kredibilitas komitmen pemerintah terhadap kebijakan tersebut. Persepsi ini merupakan atribut utama dari Indeks Efektivitas Pemerintah. Mayoritas negara anggota OKI tetap negatif pada Indeks Efektivitas Pemerintah hingga 2014. Apa pemikiran Islam tentang atribut-atribut Indeks Efektivitas Pemerintahan ini? Bagaimana efektivitas pemerintah dapat ditingkatkan sesuai dengan pemikiran ekonomi Islam? Pertanyaan-pertanyaan ini dibahas dalam makalah eksplorasi ini. Dalam dunia Islam, rata-rata negara mempunyai pendapat dan pungutan pajak yang rendah. Hal ini mengakibatkan tekanan anggaran yang tidak bisa mengimbangi pengeluaran pemerintah. Agama Islam tidak hanya mewajibkan negara untuk mengurus orang, tetapi juga dibebankan kepada orang-orang kaya. Pemikiran seperti ini akan mendukung pemerintah untuk menciptakan strategi agar orang-orang kaya termotivasi untuk berpartisipasi dalam program pengentasan kemiskinan.
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PEMBIAYAAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2009-2013) Irma Safitri; Nadirsyah Nadirsyah; Darwanis Darwanis
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.282 KB) | DOI: 10.22373/share.v5i2.1239

Abstract

The purposes of this research were to determine the effect of the financial performance of Islamic commercial banks in Indonesia on financing, both individually and simultaneously. The performance was measured through Third Party Funds (TPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non-Performing Financing (NPF), and Financing to Deposit Ratio (FDR). These four independent variables to be tested influence on the dependent variable. This research used census method that includes all of the Islamic banks in Indonesia for observational data. Research data observation period from 2009 until 2013 a total of 11 banks. Multiple linear regression was used to analyze the data.The results of this study found that the Third Party Funds (TPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), and Financing to Deposit Ratio (FDR) affect the financing, both individually and simultaneously. Fluctuations in either an increase or decrease of financing that occurred in Islamic banking in Indonesia is determined by the four independent variables. That is to say, the four independent variables that have an important role in the financing of Islamic banking in Indonesia. =========================================== Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja keuangan bank umum syariah di Indonesia terhadap pembiayaan, baik secara parsial maupun simultan. Kinerja keuangan diukur melalui Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) Keempat variabel bebas tersebut akan diuji pengaruhnya terhadap satu variabel tidak bebas. Penelitian ini adalah penelitian sensus, yakni memasukan semua bank umum syariah yang ada di Indonesia ke dalam data pengamatan. Periode pengamatan data penelitian dari tahun 2009 s.d 2013 yang berjumlah 11 perbankan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia, baik secara parsial maupun simultan. Fluktuasi baik itu peningkatan atau penurunan pembiayaan yang terjadi pada perbankan syariah di Indonesia ditentukan oleh keempat variabel bebas tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa, keempat variabel bebas tersebut mempunyai peranan penting atas pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia.
ISLAMIC FINANCIAL LITERACY AMONG SHARIA BANKERS IN BANDAR LAMPUNG Any Eliza; Vitria Susanti
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.471 KB) | DOI: 10.22373/share.v9i1.6875

Abstract

This article reports the findings of Islamic Financial Literacy for Sharia bankers in Bandar Lampung specifically in terms of Islamic financial products and what factors influencing it. The skill is needed to assist transactions, with a clear understanding and appreciation of the unique characteristics and features of Islamic Finance and its real economic value. As mentioned by the Financial Authority Service, one of the challenges that Sharia banking encounters are the inadequacy of capable and highly qualified human resources to support the development of sharia financial products and services. However, up to now there is a lack of studies about Islamic financial literacy in Indonesia, particularly for people who works on Islamic financial sectors. The objectives of this study are (i) to indicate the level of Islamic financial literacy among human resources of Sharia banks in Bandar Lampung, and (ii) to identify significant factors that influence Islamic financial literacy among the bankers. In terms of Islamic Financial Literacy rate, the result of the study is quite distinct from the existing research finding in that it shows that female bankers have higher Islamic Financial Literacy rate than their male counterpart. In addition, based on length of work and age cohort, the median groups also have higher Islamic financial literacy rate. While in terms of type of institution, bankers of Sharia banks exhibit advanced Islamic financial knowledge than Rural sharia banks’ staffs.  Using Factor Analysis, the study finding revealed the five factors determining Sharia banker’s Islamic financial literacy.========================================================================================================Literasi Keuangan Islam para Bankir Syariah di Bandar Lampung. Artikel ini menyajikan temuan pada studi yang mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Literasi Keuangan Islam untuk bankir Syariah di Bandar Lampung, khususnya dalam hal produk dan jasa keuangan Islam. Keahlian ini diperlukan untuk membantu transaksi, dengan pemahaman dan apresiasi yang jelas terhadap karakteristik dan fitur unik serta nilai ekonomi riil keuangan Islam. Sebagaimana disebutkan oleh Otoritas Jasa Keuangan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi perbankan Syariah adalah tidak memadainya sumber daya manusia yang berkemampuan dan berkualifikasi tinggi untuk mendukung pengembangan produk dan layanan keuangan syariah. Namun, hingga saat ini hanya sedikit studi tentang literasi keuangan Islam di Indonesia, terutama bagi orang-orang yang bekerja di sektor keuangan Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah (i) untuk menunjukkan tingkat literasi keuangan syariah sumberdaya manusia bank syariah di Bandar Lampung, dan (ii) untuk mengidentifikasi faktor-faktor signifikan yang mempengaruhi literasi keuangan syariah para banker tersebut. Dalam hal tingkat Literasi Keuangan Islam, hasil penelitian ini cukup berbeda dari temuan penelitian yang ada karena menunjukkan bahwa banker perempuan memiliki tingkat Literasi Keuangan Islam yang lebih tinggi daripada rekan pria mereka. Selain itu, berdasarkan lama bekerja dan kelompok usia, kelompok median juga memiliki tingkat melek finansial Islam yang lebih tinggi. Berdasarkan jenis institusi, bankir bank Syariah menunjukkan pengetahuan keuangan Islam yang lebih baik daripada staf BPRS. Dengan menggunakan Analisis Faktor, temuan penelitian ini mengungkapkan lima faktor yang menentukan literasi keuangan Islam bankir.
A SHARIAH PERSPECTIVE ON ENVIRONMENTAL PUBLIC POLICY MAKING FOR THE ISLAMIC ECONOMIC SYSTEM: EVIDENCE FROM MALAYSIA Sarabdeen Masahina; A.C. Muhammadu Kijas; Rafia Afroz; Jarita Duasa
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.809 KB) | DOI: 10.22373/share.v6i2.1547

Abstract

As a vicegerent of Allah Subhanahu wa taala, human beings are entrusted to pursue revealed teachings, rights, and preserve order and harmony of nature with other forms of life and physical elements. This study investigates the awareness, attitude, and behaviour of households to suggest policies and economic incentives to improve the air quality in Klang Valley, Malaysia. The results show that the level of awareness and attitude towards air pollution is high among the household respondents. However, the behaviour of the respondents is very low. The public policymakers should focus on developing policies to encourage the environmental behaviour of Malaysians. The beliefs of man need to be changed to protect the environment. An Islamic way of life that includes environmental consciousness, simplicity, planning, legislation, monitoring, and resource development are crucial institutions to keep track of developments for environmental public policymaking in the Islamic economic system. ========================================================================================================Kebijakan Publik tentang Lingkungan untuk Sistem Ekonomi Islam dalam Perspektif Syariah: Studi di Malaysia. Sebagai khalifah Allah Subhanahu wa ta'ala, manusia diperkenankan untuk mengikuti wahyu, mengejar hak-hak dan pertapaan yang diwahyukan dan harmoni alam dengan bentuk kehidupan dan elemen fisik lainnya. Studi ini menyelidiki kesadaran, sikap, dan perilaku rumah tangga untuk menyarankan kebijakan dan insentif ekonomi untuk memperbaiki kualitas udara di Klang Valley, Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran dan sikap terhadap polusi udara tinggi di kalangan responden rumah tangga. Namun, perilaku responden sangat rendah. Pembuat kebijakan publik harus fokus pada pengembangan kebijakan untuk mendorong perilaku lingkungan orang Malaysia. Keyakinan manusia perlu diubah untuk melindungi lingkungan. Cara hidup Islami yang mencakup kesadaran lingkungan, kesederhanaan, perencanaan, legislasi, pemantauan dan pengembangan sumber daya merupakan institusi penting untuk melacak perkembangan pembuatan kebijakan publik lingkungan dalam sistem ekonomi Islam.
THE ZAKAH RECIPIENTS SATISFACTORY AMONG LOW LEVEL INCOME SOCIETY IN YOGYAKARTA Zein Muttaqin; Hasan Al Banna
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.51 KB) | DOI: 10.22373/share.v4i2.1028

Abstract

Since its emergence in the last decade, zakah has become a new hope for the low-level income society to improve their opportunity to break through the poverty line. However, the potential of zakah to eradicate the poverty is yet to be achieved, it happens due to three reasons, they are (1) the proportion of zakah fund that has been distributed into the economy sectors has not become a major program; (2) the regulation regarding zakat still hanging; (3) the consumptive behavior still become the driving factors in the society. This paper is attempted to measure mustahiqs’ satisfaction over zakah distribution, which is affecting they opportunities to improve their living standard. By presenting the data in form of field research and using regression found that the service quality mentoring is influencing the satisfaction of mustahiqs. =========================================== Perkembangan zakat dalam dekade terakhir ini menjadikannya sebagai sebuah harapan baru bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk meningkatkan kesempatannya untuk keluar dari garis kemiskinan. Namun, potensi zakat dalam mengurangi kemiskinan masih belum dapat dicapai, hal ini terjadi karena tiga alasan, (1) proporsi dana zakat yang didistribusikan kepada sektor- sektor ekonomi bukanlah menjadi program utama; (2) Aturan yang berkaitan dengan zakat masih belum berjalan dengan baik; (3) Perilaku konsumtif masih menjadi faktor yang berpengaruh di dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kepuasan mustahiq melalui distribusi zakat yang dapat mempengaruhi kesempatan guna meningkatkan standar hidup mereka. Dengan memaparkan data dalam bentuk riset lapangan dan menggunakan regresi maka ditemukan bahwa kualitas pelayanan, mentoring dapat mempengaruhi kepuasan mustahiq.
ANALISIS SEWA MENYEWA PARALEL PADA PERUSAHAAN RENT CAR CV. HARKAT DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Samsuardi Samsuardi; Muhammad Maulana
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.61 KB) | DOI: 10.22373/share.v2i2.1496

Abstract

This study aims at determining the parallel process of car rental agreement between Harkat Rent Car Company and the owner of the car, and between the company and its customers in an Islamic economics perspective. This study also aims to analyze the risk coverage of the leased car. The data for this study was gathered through interviews, observation and documentation studies. The collected data was then analyzed using descriptive analysis method. Results showed that the process of car leasing begin when customer rented a car from CV. Harkat which was owned by its partner. The company provided a shared price for car owners according to a mutual agreement and applied only for a certain period. Furthermore, the partner has to allocate 20 percent of the income for the company. In addition, the company also required the partner to cover for maintenance costs, insurance, equipment, and spare parts. In the context of Islamic economics, the practice of leasing parallel conducted by the company was not fully Shariah compliance due to practice a lease above a lease and using two contracts in one transaction. =========================================== Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perjanjian sewa menyewa mobil secara paralel antara Perusahaan Rent Car CV. Harkat dengan pemilik mobil dan dengan konsumennya dalam perspektif ekonomi Islam. Penelitian ini juga bertujuan untuk menanganalisis pertanggungan resiko terhadap mobil yang dijadikan objek sewa menyewa tersebut sewa menyewa mobil di Perusahaan Rent Car CV. Data untuk penelitian ini bersumber dari wawancara, obesrvasi dan studi dokumentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CV. Harkat menyewakan mobil milik mitra kerjanya (pemilik mobil) kepada pelanggan yang membutuhkan sewa mobil untuk keperluannya. Pemilik usaha memberikan harga kongsi kepada pemilik mobil sesuai dengan kesepakatan bersama dan untuk jangka waktu tertentu. Selanjutnya, pemilik mobil harus menyisihkan sebanyak dua puluh persen dari penghasilan mobil miliknya yang dikongsikan kepada pengusaha rental mobil. Pengusaha Rent Car CV. Harkat mengharuskan pemilik mobil mengurus asuransi mobil dan menanggung biaya perawatan, peralatan dan suku cadang mobil. Jadi dalam konteks ekonomi Islam, praktik sewa menyewa paralel yang dilakukan oleh CV. Harkat kurang sesuai dengan hukum Islam karena terjadi sewa di atas sewa dalam sistem perjanjian sewa menyewa antara pemilik mobil dengan CV. Harkat.
PEMAHAMAN NASABAH BANK MUAMALAT INDONESIA BANDA ACEH TERHADAP AKAD MUDHARABAH Iskandar Iskandar; Ilhaamie Abdul Ghani Azmi; azian madun
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.001 KB) | DOI: 10.22373/share.v1i2.723

Abstract

Knowledge and understanding of mudharabah products in Islamic banking is necessity for the customers. Mudharabah is one of banking products pose a great risk, because this involves both the investors and the costumers. For the case of Bank Muamalat Indonesia, customer’s lack of understanding on the mudharabah contract may elevate disputes related to the financing offered by the bank as investor and consequently to the consensus of profit sharing ratio. This study aims to discuss and identify the link between the understanding and the conflicts that occur in Bank Muamalat Indonesia Banda Aceh branch. This is a field research that utilized a quantitative approach in gathering data. The results obtained are analyzed using the SPSS software. The finding shows that there is a link between the understanding and the conflicts that occur in Bank Muamalat Indonesia Banda Aceh. The higher level of customer’s understanding towards the product, the smaller risk of conflict may occur. Thus, the data analysis concludes that there is a small positive relationship between customers' understanding of the mudharabah contract and the disputes possibility. =========================================== Pengetahuan dan pemahaman nasabah terhadap produk mudharabah dalam perbankan syariah sangat diperlukan oleh semua nasabah. Mudharabah adalah salah satu produk perbankan yang menimbulkan resiko yang besar, ini karena akad ini melibat dua pihak, yaitu investor dan nasabah. Pada kasus Bank Muamalat Indonesia, kurangnya pemahaman nasabah terhadap produk Mudharabah akan mendatangkan kemungkinan timbulnya sengketa berkaitan pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank sebagai shahibul maal dan kesepakatan nisbah pembagian keuntungan. Kajian ini bertujuan untuk membahas dan mengenal pasti kaitan antara kepahaman dengan konflik yang terjadi di Bank Muamalat Indonesia cabang Banda Aceh. Kajian ini merupakan kajian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dalam mendapatkan data. Temuan data lapangan dianalisis dengan menggunakan SPSS. Kajian ini mendapati bahwa ada kaitan di antara kepahaman dengan konflik yang terjadi di Bank Muamalat Indonesia Banda Aceh. Semakin tinggi tingkat pemahaman nasabah maka semakin kecil risiko terjadi konflik. Analisis data tersebut menunjukkan hubungan positif kecil antara pemahaman nasabah terhadap akad mudharabah dengan risiko konflik.
Mapping the Trend of Islamic Economic Studies Indexed in Sinta Website: A Bibliometric Analysis Muhammad Muhajir Aminy; Imronjana Syapriatama; Restu Fahdiansyah; Gatot Suhirman; Muhammad Salahuddin
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.753 KB) | DOI: 10.22373/share.v10i2.10465

Abstract

Research on Islamic economics experienced rapid development in recent years along with the development of Islamic economics as a branch of science throughout the world, especially in Muslim countries. This paper aims at mapping and observing the trend of Islamic economic studies listed on SINTA, the official Indonesian indexing website. The sampling data for this study is 114 published papers obtained from the website. The data are analyzed using quantitative descriptive with bibliometric analysis method. This study found that most papers are published by “Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah”, owned by Syarif Hidayatullah State Islamic University. The qualitative approach is most used by research samples in this study with 74 papers (64.91%), while quantitative is only used by 40 papers (35.08%). It also found that Islamic economic research in Indonesia is dominated by Islamic bank topics with several general bank keywords, such as efficiency, profitability, liquidity, and Non-Performing Financing (NPF). This study suggested that further researchers conduct more studies on Islamic or Sharia values implemented within Islamic banks since it is the main difference between Islamic and conventional banks. Further studies can also observe broader problems like poverty and how the Islamic economy has overcome this issue==================================================================================================== ABSTRAK – Pemetaan Tren Kajian Ekonomi Islam pada Pengindeks SINTA: Suatu Analisis Bibliometrik. Penelitian di bidang ekonomi Islam mengalami perkembangan yang cukup signifikan beberapa tahun terakhir bersamaan dengan perkembangan ekonomi Islam sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, terutama di negara-negara dengan mayoritas penduduknya adalah Muslim. Artikel ini bertujuan untuk melakukan pemetaan dan melihat tren publikasi pada artikel penelitian ekonomi Islam yang terindeks SINTA, website pengideks resmi Indonesia. Sebanyak 114 artikel diperoleh dari SINTA untuk dijadikan sebagai sampel penelitian. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis bibliometrik. Penelitian ini menemukan bahwa mayoritas paper dipublikasikan oleh “Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah” dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pendekatan kualitatif digunakan oleh 74 sampel artikel (64.91%), sementara pendekatan kuantitatif digunakan oleh 40 artikel (35.08%). Studi ini juga menemukan bahwa artikel kajian ekonomi Islam di Indonesia masih didominasi oleh penelitian terkait bank syariah dengan beberapa kata kunci, diantaranya: efisiensi, profitabilitas, likuiditas, dan Non-Performing Financing (NPF). Penelitian ini merekomendasikan kepada para peneliti di bidang ekonomi Islam untuk melakukan kajian lebih mendalam pada nilai-nilai Syariah yang diimplementasikan di bank Syariah karena hal tersebut merupakan perbedaan mendasar antara bank Syariah dan bank konvensional. Isu lebih luas terkait kemiskinan dan bagaimana ekonomi Islam mengatasinya juga dapat diteliti secara lebih komprehensif dalam kerangka penelitian ekonomi Islam.

Page 7 of 33 | Total Record : 327