cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 41 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016" : 41 Documents clear
ANALISIS POTENSI DEMAND BATIK SOLO TRANS KORIDOR 2 PADA FUNGSI GUNA LAHAN PERKANTORAN DAN ANALISIS ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) Adidya Afandi; Slamet Jauhari Legowo; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.308 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37051

Abstract

Kebutuhan akan transportasi pada saat ini terus meningkat dan hal ini akan mengakibatkan kemacetan jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu cara yang ideal adalah dengan menyediakan angkutan umum massal seperti Batik Solo Trans. Potensi demand merupakan faktor penting dalam pengembangan angkutan umum massal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah potensi demand yaitu masyarakat yang akan beralih ke moda transportasi angkutan umum. Serta melakukan analisis ATP dan WTP dari potensi demand tersebut pada koridor pelayanan rute BST koridor 2 pada fungsi guna lahan perkantoran. Pada penelitian ini data diperoleh dengan membagikan kuisioner kepada pegawai yang berada pada fungsi guna lahan perkantoran dalam koridor area pelayanan BST koridor 2. Data yang diambil dari responden meliputi pertanyaan-pertanyaan yang hasilnya digunakan untuk analisis penambahan demand dan persepsi tarif berdasarkan kemampuan dan kemauan untuk membayar. Untuk metode sampling digunakan metode Slovin. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi penambahan demand BST koridor 2 pada fungsi guna lahan perkantoran sebesar 65% dari 6.987 orang pegawai. Dari analisis tersebut berarti terdapat 4.542 orang pegawai yang mau beralih menggunakan BST untuk kegiatan kesehariannya setelah dilakukan perbaikan pada beberapa fasilitas dan pelayanan transportasi seperti penambahan halte, perbaikan jadwal BST yang tetap, dan penambahan armada. Kemudian dilakukan analisis ATP dan WTP dari potensi demand tersebut dan didapat nilai ATP sebesar Rp 6.703,4 dan WTP sebesar Rp 3.861,54 untuk kondisi eksisting yaitu belum dilakukan perbaikan pada fasilitas Batik Solo Trans. Nilai WTP masih dibawah tarif yang berlaku sekarang, sehingga utilitas pegawai terhadap BST masih rendah. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan utilitas Batik Solo Trans dengan melakukan perbaikan dari segi fasilitas dan juga pelayanan, sehingga nantinya Batik Solo Trans dapat menjadi pilihan terbaik masyarakat untuk kebutuhan transportasi dan menghindari terjadinya kemacetan.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL GEDUNG PARKIR SEPEDA MOTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Handayani, Dewi; Purnomoasri, Raden Ajeng Dinasty; Legowo, Slamet Jauhari
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.544 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37030

Abstract

UNS sedang melakukan pembenahan untuk mengatasi permasalahan parkir sepeda motor dan dalam renstra green campus UNS direncanakan akan dibangun gedung parkir sebagai penyelesaian masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan parkir pengguna sepeda motor di Kampus UNS dan menganalisis kelayakan finansial pembangunan gedng parkir di UNS. Data primer didapat melalui survei kordon dengan pencatatan plat nomor sepeda motor yang digunakan untuk memprediksi kebutuhan ruang parkir. Data sekunder rencana biaya pembangunan gedung, biaya operasional dan perawatan diambil dari pedoman harga bangunan pembangunan gedung negara. Penghitungan benefit guna menganalisis kelayakan dengan metode BCR, NPV, dan IRR didapat dari dua skenario alternatif yaitu Alternatif I diambil ongkos parkir /pungutan dan Alternatif II Pengunaan kartu parkir berlangganan yang diperbarui setiap semester dan biaya sewa 5 los. Dari hasil analisis kebutuhan parkir didapat volume sebesar 20816 kendaraan dengan akumulasi tertinggi kendaraan 7202 kend/15 menit dan rata-rata lamanya parkir 183,55 menit (3 jam 4 menit). Kapasitas gedung parkir diketahui mampu menampung 53,8% kebutuhan parkir sekawasan UNS. Dari hasil analisis kelayakan finansial dengan IRR sebesar 12,6% (Sumber: The World Bank Interest Rate, 2015) terhadap kedua alternatif gedung parkir diketahui bahwa untuk Alternatif I didapat NPV (Net Present Value) = 5.696.170.999.531,- > 1, BCR (Benefit Cost Ratio) = 5,172 > 1, dan suku bunga yang ada IRR ³ 11,7112% suku bunga yang berlaku (Alternatif I Layak) dan untuk Alternatif II didapat NPV = Rp 301.349.857.245,- > 1, BCR = 1,221 > 1, dan suku bunga yang ada IRR ³ 12,3237% suku bunga yang berlaku (Alternatif II Layak). Maka dapat disimpulkan bahwa pembangunan gedung parkir layak dilakukan atau dibangun.
STABILISASI TANAH LEMPUNG PLASTISITAS TINGGI PADA INDEKS LIKUIDITAS 0 DAN 0.25 MENGGUNAKAN SEMEN Mahmood M Kalworai; Yusep Muslih Purwana; Noegroho Djarwanti
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.456 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37053

Abstract

Stabilisasi tanah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kekuatan dan memperbaiki karakteristik dari lempung plastisitas tinggi. Penelitian ini terfokus pada stabilisasi tanah menggunakan semen dengan faktor air semen (FAS) (20%, 25%, 30% dan 35%) dengan mengontrol kadar air pada indeks likuiditas (LI) 0 dan 0.25 dan variasi semen:tanah (5%, 10%, dan 15%). Pada hasil stabilisasi dilakukan perawatan selama 0, 3, 7 dan 14 hari pada keadaan tak-terendam dan terendam, kemudian dilakukan pengujian kuat tekan silinder (UCS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tegangan tanah meningkat dengan meningkatnya proporsi semen:tanah dan meningkatnya masa perawatan, kemudian menurun dengan meningkatnya kadar air tanah. Ini terbukti bahwa penggunaan semen dengan variasi semen:tanah dapat meningkatkan kekuatan tanah pada tanah lempung plastisitas tinggi.
Pengaruh Panjang Sambungan Lewatan Kurang dari Syarat SNI-03-2847-2013 pada Balok Beton Bertulang dengan Tulangan Baja Ulir Terhadap Kut Lentur Slamet Prayitno; Sunarmasto Sunarmasto; Henri Riyanti
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.714 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37032

Abstract

Perkembangan zaman semakin maju, struktur bangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan. Panjang lewatan yang dibutuhkan harus diperhitungkan untuk menghindari keruntuhan atau kegagalan sambungan. Kebutuhan panjang lewatan berhubungan dengan panjang penyaluran tegangan (ld) yang bertambah sesuai dengan peningkatan tegangan. Panjang penyaluran adalah panjang penambatan yang diperlukan untuk mengembangkan tegangan luluh pada tulangan yang merupakan fungsi tegangan luluh baja (fy), diameter tulangan (db), dan tegangan lekat. Pada penelitian ini panjang sambungan yang akan diteliti adalah dibawah dari nilai standar yang tercantum pada SNI 03-2847-2013. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Bahan UNS. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, dan balok beton bertulang dengan dimensi 80 x 120 x 1100, dengan variasi panjang sambungan lewatan 250 mm, 275 mm, 300 mm, dan tanpa sambungan lewatan (utuh). Pada adukan beton normal pada penelitian ini digunakan bahan tambah superplasticzier dan bestmittel. Nilai momen nominal untuk variasi panjang sambungan 250 mm, 275 mm, 300 mm, adalah sebesar 3,97 kNm, 4,40 kNm, 4,40 kNm. Balok beton bertulang dengan panjang sambungan lewatan 300 mm merupakan panjang sambungan standar yang disyaratkan. Balok beton bertulang tanpa sambungan (utuh) digunakan sebagai balok referensi. Nilai momen nominal terbesar terdapat pada balok beton bertulang tanpa sambungan dengan nilai momen nominal sebesar 6,30 kNm. Nilai momen berdasarkan hasil analisis yang sesuai pada persyaratan SNI-2847-2013 lebih kecil dari momen nominal hasil pengujian yaitu sebesar 4,049 kNm.
ANALISIS BANJIR 2 HARIAN MAKSIMUM TAHUNAN DENGAN ARCGIS DI DAS TEMON Sigit Nur Waskito; Raden Roro Rintis Hadiyani; Setiono Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.816 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37048

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena mengingat dampak banjir yang di timbulkan sangat merugikan makhluk hidup dan alam sekitar, sehingga dianggap perlu mengetahui pola distribusi, debit banjir periode ulang dan mengetahui potensi banjir di DAS Temon dengan menggunakan Hidrograf Satan Sintetik Soil Conservation Service (SCS). Setelah diketahui besaran potensi banjir pada masing - masing tahun, maka akan disajikan dalam bentuk visualisasi dengan ArcGIS. Data yang dipergunakan di dalam penelitian ini antara lain data curah hujan selama 11 tahun, yaitu pada tahun 2004-2014 yang ditinjau dari besarnya debit kala ulang yang dibandingkan dengan besarnya debit banjir 2 harian tahunan dan bulanan sehingga potensi banjirnya dapat terdeteksi. Besar potensi banjir tahunan berdasarkan hujan 2 harian maksimum tahunan pada tahun 2006 dan 2011 dengan debit 51,7395 m3/detik, 45,1402 m3/detik, maka tidak berpotensi banjir. Tahun 2004, 2005, 2009, 2012, dan 2014 dengan debit 62,5895 m3/detik, 62,3138 m3/detik, 66,1505 m3/detik, 70,2020 m3/detik, dan 58,6494 m3/detik, maka berpotensi banjir Q2. Tahun 2008, 2010, dan 2013 dengan debit 107,2160 m3/detik, 108,4555 m3/detik, dan 107,0553 m3/detik, maka berpotensi banjir Q5. Tahun 2007 dengan debit 117,8200 m3/detik, maka berpotensi banjir Q10. Prediksi potensi banjir tahunan pada tahun 2015-2018, Tahun 2015 dan 2018 dengan debit 21,2543 m3/detik dan 43,0904 m3/detik tidak berpotensi banjir. Tahun 2016 dengan debit 68,9978 m3/detik berpotensi banjir Q2. Tahun 2017 dengan debit 97,8292 m3/detik berpotensi banjir Q5.
KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 3 CM TIAP JARAK 15 CM Hevina Muhanifah; Agus Setiya Budi; Sunarmasto Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.719 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37064

Abstract

Semakin meningkatnya jumlah penduduk maka semakin meningkat pula kebutuhan bangunan/rumah. Salah satu komponen yang sering digunakan dalam pembuatan bangunan/rumah adalah balok beton bertulangan baja. Di daerah terpencil penggunaan baja sebagai tulangan menemui kendala yaitu akses yang sulit sehingga diperlukan material alternatif pengganti baja dengan material yang mudah didapat di daerah tersebut. Salah satu material alternatif pengganti baja sebagai tulangan adalah bambu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat lentur balok beton tulangan bambu petung vertikal takikan tidak sejajar tipe U dengan lebar 3 cm tiap jarak 15 cm. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan benda uji berupa balok beton dengan panjang 1700 mm, lebar 110 mm, dan tinggi 150 mm. Di dalam balok tersebut ditanam tulangan bambu petung vertikal takikan tidak sejajar tipe U lebar 3 cm tiap jarak 15 cm dengan dimensi panjang 1650 mm, lebar 20 mm dan tebal 5 mm serta sebagai pembanding nilai kuat lentur balok beton bertulangan bambu dibuat pula balok beton dengan dimensi sama yang ditanam tulangan baja berdiameter 8 mm. Berdasarkan analisis hasil pengujian didapat nilai kuat lentur balok beton bertulangan bambu sebesar 4.1455 N/mm2 atau 33.5144 % dari nilai kuat lentur balok beton bertulangan baja yang besarnya 12.3693 N/mm2
KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 2 CM TIAP JARAK 15 CM DENGAN POSISI KULIT BAMBU DI SISI DALAM Ratih, Patria Eka; Budi, Agus Setiya; Sangadji, Senot
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.598 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37062

Abstract

Bambu dapat menjadi alternatif ramah lingkungan yang dapat menggantikan peranan tulangan baja pada balok beton bertulang, dimana kondisi untuk memproduksi bahan baku baja berupa bijih besi memerlukan energi yang sangat besar dan tidak ramah lingkungan, juga sulit dijangkau untuk masyarakat pedesaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi seberapa besar kuat lentur balok beton tulangan bambu petung vertikal takikan tidak sejajar tipe U lebar takikan 20 mm setiap jarak 150 mm dengan posisi kulit bambu di sisi dalam. Pengujian agregat halus, agregat kasar dan pengujian karakteristik bambu digunakan sebagai uji pendahuluan untuk mengetahui kelayakan material. Perencanaan rancang campur beton menggunakan metode SK SNI 03 - 2834 - 2000. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan jumlah benda uji 14 buah balok memiliki dimensi panjang 1700 mm, lebar 110 mm dan tinggi 150 mm. Delapan buah balok menggunakan tulangan bambu petung (dua buah untuk penelitian longterm), sisanya 6 buah menggunakan tulangan baja. Dimensi bambu yang digunakan adalah panjang 1650 mm, lebar 20 mm dan tebal 5 mm. Mutu beton minimal yang digunakan adalah 17 MPa. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metode two point loading dan nilai kuat lentur balok beton tulangan bambu petung adalah 5,2976 N/mm2 atau sekitar 42,828 % dari kuat lentur balok tulangan baja sebesar 12,3693 N/mm2.
Kajian Pengaruh Penambahan Serat Bendrat dan Styrofoam Pada Beton Ringan Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur Miranda, Elsa Septia; Prayitno, Slamet; Supardi, Supardi
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.084 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37046

Abstract

Beton merupakan material yang umum digunakan untuk struktur. Beton banyak digunakan karena relatif murah, kekuatannya yang tinggi, kemudahan dalam pelaksanaannya, perawatannya dan mudah dibentuk. Hal ini disebabkan karena Beton mempunyai banyak keunggulan jika dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya. Beton juga memiliki beberapa kekurangan yaitu berat jenisnya cukup tinggi sehingga beban mati pada suatu struktur menjadi lebih besar. Berbagai usaha telah dilakukan untuk mendapatkan beton ringan. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan menambahkan butiran styrofoam pada beton. Penelitian- penelitian yang sudah dilakukan dengan beberapa inovasi-inovasi baru, salah satunnya dengan penambahan 20% styrofoam dan serat bendrat dengan variasi 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% yang bertujuan meningkatkan kuat tekan dan kuat lentur balok beton bertulang. Metode yang digunakan oada penelitian ini adalah metode SNI yang dilaksanakan di Laboratorium Bahan Teknik sipil Universitas Sebelas Maret. Untuk mengetahui kuat tekan dan kuat lentur beton ,maka dibuat benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15cm dan tinggi 30cm untuk pengujian kuat tekan dan 8 cm x 12 cm x 100 cm untuk pengujian kuat lentur. Benda uji masing-masing berjumlah 3 buah untuk 1 variasi kadar penambahan serat bendrat. Pengujian menggunakan alat CTM (Compression Testing Machine) untuk kuat tekan dan Loading Frame untuk kuat lentur. Hasil dari penelitian penambahan butiran styrofoam 20% dari berat volume beton dan serat bendrat dengan variasi 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% berturut-turut adalah 17,74MPa; 19,44MPa; 20,67MPa; 22,36MPa dan 18,21MPa. Dengan peningkatan kuat tekan berturut-turut 9,57%; 16,49%; 26,06% dan 2,66%. Kadar optimum penambahan styrofom dan serat bendrat berdasarkan grafik fungsi polinomial dengan kuat tekan sebesar 22,6394 MPa. Nilai kuat lentur beton dengan variasi serat 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% berturut-turut adalah 4,3942kNm; 4,769 kNm; 5,0192 kNm; 5,8942 kNm; dan 4,8942kNm. Kadar optimum penambahan styrofoam dan serat bendrat adalah pada kadar 1,34% berdasarkan grafik fungsi polinomial dengan nilai kuat lentur sebesar 4,3585 kNm.
KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAMBU ORI TAKIKAN TIPE U JARAK 5 CM Shendy Nurcahyo Putro; Agus Setiya Budi; Endang Rismunarsi
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.448 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37050

Abstract

Salah satu bahan utama dari beton adalah tulangan baja. Oleh sebab itulah perlu diupayakan mencari alternatif baru pengganti tulangan baja pada beton. Adapun alternatif lain sebagai pengganti tulangan beton tersebut, diantaranya adalah bambu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis berapa kapasitas lentur balok beton bertulangan bambu ori takikan tipe "u" dengan jarak takikan 10 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 15 buah. Benda uji yang digunakan adalah balok beton berukuran 110 x 150 x 1700 mm. Lima buah menggunakan tulangan baja, 10 buah menggunakan tulangan bambu ori dengan dimensi 1650 x 20 x 5,2 mm menggunakan takikan tipe "U" dengan jarak takikan 10 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metode three point loading. Pola keruntuhan pada balok beton dengan tulangan baja maupun pada balok beton dengan tulangan bambu ori tipe "u" dengan jarak takikan 10 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm terletak antara 1/3 bentang tengah. Keruntuhan yang demikian termasuk dalam keruntuhan lentur.
EVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN KOLOM BETON BERTULANG SESUAI SNI 2847:2013 DAN SNI 1726:2012 (STUDI KASUS : HOTEL 7 LANTAI DI WILAYAH PEKALONGAN)chsan Toni Ulinnuha; Supardi Supardi; Sunarmasto Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.89 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37034

Abstract

Seiring terjadinya perkembangan ilmu dan teknologi dikarenakan kondisi di lapangan, maka peraturan-peraturan bangunan seperti SNI gempa dan SNI beton juga sering terjadi perubahan. Berdasarkan hal tersebut, evaluasi gedung-gedung yang direncanakan menurut SNI terdahulu perlu di evaluasi ulang untuk mengetahui bagaimana perbedaan dengan munculnya peraturan terbaru apakah masih aman atau tidak. Evaluasi bangunan diperoleh melalui metode analisis statik ekuivalen dengan program ETABS. Setelah pembebanan gempa sesuai peraturan SNI 1726:2012 didistribusikan ke struktur bangunan, kemudian tentukan defleksi maksimum masing-masing lantai untuk mendapatkan nilai simpangan antar lantai pada struktur bangunan tersebut. Berdasarkan analisis program ETABS untuk berbagai macam kombinasi pembebanan gempa dan gravitasi, didapatkan gaya dalam untuk masing-masing elemen struktur bangunan. Beberapa gaya dalam pada kolom tersebut yang nantinya akan dievaluasi kekuatan dan persyaratan detailling tulangannya berdasarkan SNI 2847:2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh simpangan antar tingkat untuk gedung hotel 7 lantai di Pekalongan (?) < ?a/?. Evaluasi elemen kolom eksisting memenuhi persyaratan geometri struktur kolom. Kekuatan lentur dan aksial kolom memenuhi persyaratan yaitu gaya luar berfaktor (Pu-Mu) masuk dalam diagram interaksi Pn-Mn, sehingga Pu < ?Pn dan Mu < ?Mn . Kekuatan geser nominal (Vn) pada kolom untuk semua kondisi memenuhi persyaratan Ve < ?Vn. Persyaratan detailing tulangan memanjang kolom memenuhi syarat 0,01Ag < Ast < 0,06Ag. Pada tulangan transversal untuk jarak spasi sengkang pada lo maupun di luar lo memenuhi persyaratan detailing dan panjang lo tulangan transversal juga memenuhi persyaratan detailing. Spasi pengikat silang atau kaki-kaki sengkang persegi pada lo memenuhi persyaratan detailing hx < 350 mm, sedangkan di luar lo lebih dari persayaratan detailing hx > 350 mm. Panjang sambungan lewatan untuk tulangan memanjang memenuhi persyaratan detailing sesuai SNI 2847:2013.