cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 41 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016" : 41 Documents clear
STUDI PARAMETRIK PENGARUH KUAT TEKAN BETON DAN GAYA PRATEGANG AWAL TERHADAP DIMENSI PENAMPANG T BALOK BETON PRATEGANG (STUDI KASUS HOTEL ALILA, SURAKARTA) Aufan Armando Syaifullah; Stefanus Adi Kristiawan; Edy Purwanto
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.947 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37045

Abstract

Pada perencanaan struktur dengan bentang yang panjang, dibutuhkan gaya konsentris atau eksentris yang diberikan ke arah longitudinal elemen struktural, gaya tersebut disebut gaya prategang. Akan tetapi balok prategang memiliki harga yang tinggi dibanding dengan balok konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mencari penampang yang lebih optimum dan mengkaji lebih jauh tentang bagaimana pengaruh optimasi yang di aplikasikan dalam perencanaan luas penampang balok prategang pada elemen balok prategang gedung Hotel Alila Solo dengan bentang 42 m. Perhitungan yang dilakukan menggunakan fungsi konstrain yang mengacu pada SNI 7833 - 2012. Diperoleh nilai luas penampang yang lebih kecil yaitu 2,7503 m2 dari semula 3 m2, dan juga terdapat suatu pola optimasi yang menghubungkan antara parameter fc, parameter luas penampang (A), dan parameter gaya prategang (P). Semakin besar nilai fc dan P, maka semakin kecil nilai luas penampang (A), akan tetapi pada nilai tertentu, nilai A menjadi konvergen atau mendatar.
STUDI PERBANDINGAN ESTIMASI KESALAHAN PADA LINEAR MODEL DAN INSTANTANEOUS MODEL DALAM MENGESTIMASI WAKTU PERJALANAN BERBASIS KECEPATAN SESAAT (LOKASI STUDI : RING ROAD UTARA SURAKARTA) Ikhsan Dwi Kurniawan; Amirotul M.H Mahmudah; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.775 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37061

Abstract

Waktu perjalanan merupakan waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk melewati suatu ruas jalan dengan jarak tertentu dan pada kecepatan tertentu. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi waktu perjalanan pada suatu ruas jalan. Metode tersebut memiliki estimasi kesalahan yang berbeda-beda. Estimasi kesalahan merupakan selisih antara waktu perjalanan aktual dengan waktu perjalanan hasil dari estimasi. Jika hasil estimasi kesalahannya besar maka waktu perjalanan hasil dari estimasi tidak akurat. Sedangkan jika estimasi kesalahannya rendah maka waktu perjalanan hasil dari estimasi mendekati akurat. Metode estimasi waktu perjalanan yang memiliki estimasi kesalahan yang rendah nantinya dapat digunakan untuk menginformasikan kepada pengguna jalan mengenai waktu perjalanan pada suatu ruas jalan. Mempertimbangkan pentingnya mengetahui estimasi kesalahan dari metode estimasi waktu perjalanan, maka dibutuhkan studi tentang perbandingan estimasi kesalahan untuk beberapa metode estimasi waktu perjalanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan estimasi kesalahan metode estimasi waktu perjalanan antara linear model dan instantaneous model berdasarkan data kecepatan sesaat menggunakan Time Mean Speed (TMS). Lokasi penelitian berada di Ring Road Utara Surakarta dengan kondisi lalu lintas mixed traffic. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kendaraan, kecepatan sesaat dan waktu perjalanan aktual. Data kecepatan sesaat dalam penelitian ini diperoleh dari cara manual dan alat speed gun. Sedangkan untuk waktu perjalanan aktual diperoleh dari survei plat nomer kendaraan. Untuk mengetahui estimasi kesalahan dari linear model dan instantaneous model digunakan uji indikator statistik, yaitu Root Mean Square Error (RMSE), Mean Absolute Error (MAE), dan Mean Absolute Relative Error (MARE). Dari hasil analisis didapatkan bahwa untuk data kecepatan sesaat yang menggunakan cara manual dan alat speed gun, linear model memiliki estimasi kesalahan yang lebih rendah dari instantaneous model. Walaupun demikian, perbedaannya tidak signifikan.
PENGARUH PENAMBAHAN VARIASI SERAT BENDRAT PADA BETON MUTU TINGGI TERHADAP KUAT GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN ABU SEKAM PADI DAN BESTMITTEL SEBAGAI BAHAN TAMBAH. Slamet Prayitno; Sunarmasto Sunarmasto; Edwin Bahtiar
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.168 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37028

Abstract

Kuat geser adalah kekuatan suatu komponen struktur atas penampang yang berfungsi untuk meningkatkan kekakuan struktur dan menahan gaya-gaya lateral. Pengaruh-pengaruh geser yang timbul merupakan akibat dari torsi dan kombinasi torsi dengan lentur. Adanya ide penambahan abu sekam padi, serat bendrat, dan bestmittel ditujukan untuk meningkatkan mutu dan memperbaiki sifat-sifat beton itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu sekam padi, serat bendrat, dan bestmittel terhadap nilai P geser saat retak leleh awal dan P geser maksimum serta kapasitas geser pada beton. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Bahan UNS. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, 8 cm x 12 cm x 100 cm untuk pengujian kuat geser. Benda uji masing-masing berjumlah 4 buah pada uji tekan dan 3 buah untuk 1 variasi kadar serat bendrat pada uji geser. Persentase serat bendrat yang digunakan adalah 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2%. Pengujian menggunakan alat CTM (Compression Testing Machine) untuk kuat tekan dan BMT (Bending Test Machine) untuk kuat geser. Perhitungan analisis menggunakan bantuan program Microsoft Excel. Dari analisis hasil penelitian didapatkan peningkatan nilai kuat tekan dengan kadar serat bendrat sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah 37,64 MPa; 41,50 MPa; 45,47 MPa; 35,71 MPa; dan 30,02 MPa. Kadar optimum penambahan abu sekam padi, serat bendrat, dan bestmittel adalah pada kadar 0,77% berdasarkan grafik fungsi polinomial dengan nilai kuat tekan sebesar 43,22 MPa. Nilai kuat geser beton dengan kadar serat bendrat sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah sebesar 16,25 kN; 17,92 kN; 22,50 kN; 15,00 kN; dan 14,58 kN. Kadar optimum penambahan abu sekam padi, serat bendrat, dan bestmittel adalah pada kadar 0,87% berdasarkan grafik fungsi polinomial dengan nilai kuat geser sebesar 19,66 kN.
ANALISIS POTENSIAL DEMAND PADA SEKOLAHAN SERTA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) PADA BATIK SOLO TRANS (BST) KORIDOR EMPAT DI SURAKARTA Setoadi Hutomo; Budi Yulianto; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.456 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37044

Abstract

Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar yang sedang mengalami perkembangan transportasi. Untuk itu, maka peningkatan pelayanan angkutan umum menjadi sebuah kebutuhan penting bagi Kota Surakarta. Pergerakan perjalanan yang relatif besar menimbulkan permasalahan lalu lintas (kemacetan, kecelakaan, polusi, dan lain-lain) di Kota Surakarta. Berdasarkan data dari Dishubkominfo Kota Surakarta pada Tahun 2012, pertumbuhan kendaraan yang mencapai 7,5 persen per tahun. Selain itu, adanya pelanggaran lalu lintas di Kota Surakarta mengenai banyaknya siswa/siswi di bawah umur yang menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor. Penelitian dilakukan dengan menganalisis potensial demand bus BST koridor empat di sekolahan yang ditunjukan kepada siswa dan mahasiswa dengan menggunakan metode survei (Slovin, 1966). Penelitian ini mengambil 400 sampel dengan nilai (e) pada penelitian ini sebesar 5%. Penelitian ini juga menghitung nilai Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dengan menggunakan metode Departemen Perhubungan serta menghitung pendapatan dari load factor rencana sebesar 70% dan Break Even Point (BEP) dari adanya penambahan potensi demand pada sekolah. Hasil penelitian ini adalah jumlah potensial demand pada sekolah sebesar 20 orang siswa dan 98 orang mahasiswa per bus per hari. Nilai BOK sebesar Rp. 346.836.000,-/bus-tahun jika bus beli dan Rp. 297.528.000,-/bus-tahun jika bus hibah.
KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1CM TIAP JARAK 15CM Azwar Anes; Agus Setiya Budi; Bambang Santosa
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.062 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37060

Abstract

Bambu dapat menjadi alternatif bahan pengganti tulangan baja pada balok beton bertulang yang lebih ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat lentur pada balok beton tulangan bambu petung takikan tidak sejajar tipe U dengan lebar takikan 10 mm pada tiap jarak 150 mm dan balok beton tulangan baja D7,45 mm. Pengujian agregat halus, agregat kasar dan pengujian karakteristik bambu digunakan sebagai uji pendahuluan untuk mengetahui kelayakan material. Perencanaan rancang campur beton menggunakan metode SK SNI 03-2834-2000. Dimensi bambu yang digunakan adalah panjang 1650 mm, lebar 20 mm dan tebal 5 mm. Benda uji berbentuk balok dengan dimensi panjang 1700 mm, lebar 110 mm dan tinggi 150 mm. Kuat lentur balok bertulangan bambu petung didapat sebesar 3,9394 MPa, dan balok bertulangan baja D7,45 mm adalah sebesar 12,3693 MPa. Perbandingan kuat lentur hasil pengujian pada balok bertulangan bambu petung terhadap balok bertulangan baja D7,45 mm adalah 31,8481%.
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEMUDAHAN PELAKSANAAN DAN HAMBATAN DALAM PENERAPAN KRITERIA GREEN CONSTRUCTION DI SURAKARTA Artanto, Abdjad Agung; Hartono, Widi; Muttaqien, Adi Yusuf
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.005 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37024

Abstract

Pekerjaan konstruksi mempunyai hubungan yang erat terhadap lingkungan. Kerusakan lingkungan yang menjadi perbincangan dalam beberapa tahun terakhir memunculkan suatu ide yaitu konsep green construction. Green contruction merupakan usaha meminimalkan dampak lingkungan akibat kegiatan konstruksi. Penerapan green construction di Indonesia relatif masih rendah. Rendahnya penerapan green construction muncul karena terdapat hambatan dalam usaha untuk menerapkannya. Hambatan tersebut menurunkan tingkat kemudahan pelaksanaan green construction. Penelitian dilakukan dengan menganalisa hubungan antara tingkat kemudahan pelaksanaan dan hambatan dalam penerapan kriteria green construction di Surakarta. Data diperoleh dengan survei kuisioner kepada pekerja konstruksi di Surakarta. Analisis data menggunakan program SPSS untuk menguji pengaruh hambatan terhadap tingkat kemudahan pelaksanaan dengan uji regresi linier berganda. Tingkat kemudahan pelaksanaan yang diambil dari enam kriteria green construction oleh Green Building Council Indonesia merupakan variabel terikat, sedangkan hambatan yang diambil dari beberapa penelitian terdahulu merupakan variabel bebas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengaruh hambatan terhadap tingkat kemudahan pelaksanaan kriteria green construction adalah pengaruh negatif. Terdapat tiga variabel hambatan yang berpengaruh secara signifikan. Ketiga variabel tersebut adalah keterbatasan ketersediaan produk hijau (teknologi), perencanaan yang rumit, dan rendahnya permintaan pasar, dimana rendahnya permintaan pasar merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap tingkat kemudahan pelaksanaan kriteria green construction di Surakarta.
ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION MENURUT KONTRAKTOR DI SURAKARTA Nurul Fatimah; Widi Hartono; Adi Yusuf Muttaqien
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.585 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37040

Abstract

Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 Perserikatan Bangsa Bangsa menyepakati upaya penurunan konsentrasi CO2 sebesar 26% sampai 41% akhir tahun 2020. Sustainable Construction digunakan sebagai agenda penurunan konsentrasi CO2. Sustainable Construction merupakan green contruction dengan proses menjaga keseimbangan lingkungan alami dan buatan. Perangkat penilaian green contruction dikembangkan Green Building Council Indonesia berupa Sistem Rating GREENSHIP. Penilaian meliputi tahap perencanaan (62,2%), tahap pengoperasian (33,3%) dan tahap pembangunan (4,5%). Masih kecilnya tingkat penilaian tahap pembangunan, maka perlu dilakukan penelitian mengenai penilaian green construction pada tahap pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keinginan kontraktor mengenai penerapan green construction dan kriteria green construction paling sesuai untuk diterapkan berdasarkan kepentingan dan kemudahan operasional pelaksanaan menurut kontraktor. Metode analisis yang digunakan adalah Importance Performance Analysis (IPA). Metode ini digunakan untuk menilai performa kriteria green construction berdasarkan tingkat kepentingan (x) dan tingkat operasional (y). Data didapatkan melalui kuesioner yang dibagikan ke beberapa proyek kontruksi di Surakarta dan sekitarnya. Hasil rekapitulasi data menunjukkan keinginan kontraktor mengenai penerapan green construction sangat tinggi terbukti dari jawaban keinginan menjalankan green construction 89,74% dan pentingnya melaksanakan green construction 94,87%. Namun kesiapan kontraktor untuk menjalankan green contruction rendah terbukti dari kurang dari 60% kontraktor yang mengetahui kriteria penerapan green construction. Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan kriteria green construction yang paling sesuai diterapkan harus memiliki nilai performa tingkat kepentingan dan operasional yang tinggi. Kriteria yang sesuai dapat dilihat dari letak kriteria pada diagram kuadran important performance analysis. Kriteria green construction yang paling sesuai untuk dilaksanakan adalah safety and security, earthquake resistance, maintenance dan user engegement.
DESAIN KRITERIA PENILAIAN KINERJA SUNGAI BERDASARKAN ASPEK FUNGSI BANGUNAN (STUDI KASUS SUNGAI PEPE BARU SURAKARTA) Idham Yunanto; Sobriyah Sobriyah; Agus Hari Wahyudi
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37041

Abstract

Sungai merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Kurang terpeliharanya sungai dengan baik dapat menjadikan bencana dan menurunkan fungsi sungai. Permasalahan utama dari suatu sistem sungai adalah kurangnya deteksi dini terhadap penurunan kinerja sungai secara menyeluruh. Untuk itu penting dilakukan suatu penyusunan desain kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja sungai yang ditinjau dari segi fungsi bangunan sebagai pematus banjir. Penelitian ini dilakukan di Sungai Pepe Baru, Surakarta dengan metode deskriptif kuantitatif. Tahapan dari penelitian ini antara lain (1) Menentukan komponen bangunan sungai pengendali banjir. (2) Menyusun indikator bangunan sungai dalam pengendalian banjir. (3) Menyusun kriteria bangunan berdasarkan fungsinya sebagai pematus banjir. (4) Menghitung distribusi bobot antar komponen sungai. (5) Mengujicobakan teknik penilaian fungsi bangunan pada Sungai Pepe Baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen penting sungai adalah bangunan pelindung, bangunan pengaturan, dan bangunan pendukung. Bobot untuk setiap komponen sungai dihitung berdasarkan fungsi sungai sebagai pematus banjir. Distribusi bobot pada setiap komponen sungai adalah bangunan pelindung 44%, bangunan pengaturan 39%, dan bangunan pendukung 17%. Hasil penilaian yang diterapkan di Sungai Pepe Baru yaitu bangunan pelindung 71,089% dengan kategori CUKUP, bangunan pengaturan 68,583% dengan kategori CUKUP, dan bangunan pendukung 90,499% dengan kategori BAIK. Hasil penilaian kinerja fungsi Sungai Pepe Baru secara keseluruhan sebagai pematus banjir adalah 73,9% dengan kategori CUKUP.
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DAN OPTIMALISASI KOMPOSISI JUMLAH TIPE RUMAH UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN OPTIMUM PADA PERUMNAS JERUK SAWIT PERMAI KARANGANYAR Arief Prasetya Adi; Fajar Sri Handayani; Setiono Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37057

Abstract

Tujuan mengoptimalkan keuntungan investasi biasanya dihubungkan dengan skala waktu jangka pendek, yaitu bagaimana mendayagunakan kapasitas dari suatu perusahaan yang telah tersedia sebaik mungkin. Berdasarkan komposisi dari Perumnas Jeruk Sawit Permai yang terletak di Jl. Lawu Raya, Jeruk Sawit, Gondangrejo, Karanganyar pada sektor 3 analisis investasi pada nilai sekarang menunjukan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 15.838.718.000,-. Tujuan optimalisasi ini untuk mengetahui apakah komposisi jumlah unit rumah yang dibangun pada Perumnas Jeruk Sawit Permai dapat memberikan keuntungan lebih berdasarkan permintaan pasar. Evaluasi ini membahas beberapa aspek yaitu perhitungan harga jual minimum rumah, aspek analisis kelayakan investasi (metode : Net Present Value (NPV), Annual Equivalen (AE), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Analisis Sensitivitas), optimalisasi dengan metode simpleks menggunakan program Quantitative System for Busines (QSB) dan perhitungan subsidi untuk Tipe 23 dan Tipe 27. Penelitian ini menghasilkan jumlah komposisi optimum sesuai dengan minat konsumen untuk rumah tipe 23/60 sebanyak 48 unit, tipe 27/60 sebanyak 259 unit dan tipe 36/84 sebanyak 25 unit. Nilai subsidi pada Perumnas Jeruk Sawit Permai Karanganyar untuk tipe 23 yaitu Rp 11.661.548,- s/d Rp 36.175.217,- dan tipe 27 yaitu Rp 11.472.976,- s/d Rp 35.216.090,-.
STUDI KARAKTERISTIK PARKIR ON STREET KENDARAAN RODA EMPAT PADA JALAN HONGGOWONGSO KAWASAN SWALAYAN SAMI LUWES SURAKARTA Agustien Dyah; Agus Sumarsono; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37025

Abstract

Jalan Honggowongso merupakan satu kawasan kompleks yang padat karena terdapat pertokoan, swalayan, sekolah dan beberapa tempat makan. Pada kawasan ini terdapat ruas jalan terpadat sehingga sering kali menimbulkan kemacetan. Kemacetan pada ruas ini dikarenakan terdapat Swalayan Sami Luwes yang tidak memberikan fasilitas ruang parkir bagi kendaraan roda empat di dalam area gedung, selain itu terdapat pertokoan maupun tempat makan yang cukup ramai pengunjung, hal inilah yang mengakibatkan penggunaan parkir pada bahu jalan (on street) untuk memenuhi kebutuhan parkir kendaraan roda empat yang ada. Kondisi tersebut dapat ditunjukan dengan analisa karakteristik, persentase penggunaan dan pendapatan parkir. Metode analisa yang digunakan adalah metode simulasi, dengan data yang diperoleh dengan cara survei di lapangan. Survei dilakukan hari Sabtu dan Minggu pada jam sibuk pukul 11.00-17.00 WIB. Karakteristik parkir on street kendaraan roda empat pada Jalan Honggowongso Kawasan Swalayan Sami Luwes adalah sebagai berikut akumulasi maksimal sebesar 58 kendaraan, durasi rata-rata parkir kendaraan sebesar 38 menit, volume parkir 348 kendaraan/hari, tingkat pergantian parkir 0,725 kend./petak/jam dan indeks parkir maksimal sebesar 72,50 %. Persentase penggunaan parkir maksimal pada survei lapangan sebesar 72,50% sedangkan hasil metode simulasi sebesar 50%, hasil yang menyatakan <100% ini mengindikasikan bahwa kapasitas parkir yang ada masih mencukupi kebutuhan parkir, dan untuk pendapatan parkir di kawasan tersebut sebesar Rp.764.000,-/hari.