cover
Contact Name
Muhtar Mochamad Solihin
Contact Email
muhtarsolihin@uinjkt.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpa.bpi@uinjkt.ac.id
Editorial Address
Lt 3 Gedung Fak. Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Penyuluhan Agama
ISSN : 28280121     EISSN : 2828013X     DOI : https://doi.org/10.15408/jpa
Focus This journal focused on religion extention the results of field research, the results of literature reviews (critical/literature review), as well as the results of community development activities and/or social religion extention carried out by individuals and/or groups of researchers, practitioners and academics (students and/or lecturers) Jurnal ini berfokus pada penyuluhan agama hasil penelitian lapangan, hasil kajian pustaka (kritis/review literatur), serta hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat dan/atau penyuluhan sosial keagamaan yang dilakukan oleh individu dan/atau kelompok peneliti, praktisi dan akademisi (mahasiswa dan/atau dosen) Scope Religion Guidance | Spiritual Guidance | Religion Extension | Social Extension | Community Development Extension | Non-Formal Education | Behavior Change Communication | Community Empowerment/ Development | Community Intervention | Islam and Mental Health | Gender and Development Studies Bimbingan Agama | Bimbingan Spiritual | Penyuluhan Agama | Penyuluhan Sosial | Penyuluhan Pembangunan Masyarakat | Pendidikan Non Formal | Komunikasi Perubahan Perilaku | Pemberdayaan/ Pengembangan Masyarakat | Intervensi Komunitas | Islam dan Kesehatan Mental | Kajian Gender dan Pembangunan
Articles 131 Documents
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Penyuluh Agama Islam Honorer di Jakarta Selatan Siti Masripah; Rini Laili Prihatini
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 9 No. 1, 2022
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.56 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v9i1.24480

Abstract

Abstract: The wide field of duties and functions of Islamic Extension Workers, and the many challenges that must be faced, are not accompanied by the amount of attention and appreciation they receive, especially for those who are Honorary Islamic Extension Workers. But interestingly, the existence and performance of Honorary Islamic Extension Workers to date have shown good development. This study aims to: (1) analyze the relationship between internal and external factors with the work motivation of the Honorary Islamic Extension Workers in South Jakarta, (2) analyze the factors that have the strongest relationship with the work motivation of the Honorary Islamic Extension Workers in South Jakarta. The main theory used in this research is Herzberg's Two-Factor Theory regarding internal and external factors. This research uses a quantitative approach, with data collection done through questionnaires, observation, and literature study. The data obtained were analyzed using the Rank Spearman technique. The conclusions of the results of this study are: (1) internal factors have a very strong and significant positive relationship with the work motivation of the Honorary Islamic Extension Workers in South Jakarta, while external factors have a strong and significant positive relationship with the work motivation of the Honorary Islamic Extension Workers in South Jakarta; (2) the factor that has the strongest correlation with the work motivation of Honorary Islamic Extension Workers in South Jakarta is internal factors, while the sub-factors that have the strongest relationship with the work motivation of honorary Islamic extension workers in South Jakarta are achievement, progress and the possibility of growth.Abstrak: Luasnya medan tugas dan fungsi Penyuluh Agama Islam, dan banyaknya tantangan yang harus dihadapi, ternyata tidak diiringi dengan besarnya perhatian dan apresiasi yang mereka terima, khususnya bagi mereka yang merupakan penyuluh agama honorer. Namun menariknya, eksistensi dan performa penyuluh agama islam honorer sampai saat ini tetap menunjukan perkembangan yang baik.  Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan motivasi kerja Penyuluh Agama Islam Honorer di Jakarta Selatan, (2) menganalisis faktor yang memiliki hubungan paling kuat dengan motivasi kerja Penyuluh Agama Islam Honorer di Jakarta Selatan. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Dua Faktor Herzberg mengenai faktor internal dan eksternal. Penelitian ini menggunakan pendekatan  kuantitatif, dengan pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, observasi dan studi literatur. Data yang diperoleh kemudian di analisis dengan menggunakan teknik Rank Spearman. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: (1) faktor internal memiliki hubungan positif yang sangat kuat dan signifikan dengan motivasi kerja Penyuluh Agama islam Honorer di Jakarta Selatan, sementara faktor ekternal memiliki hubungan positif yang kuat dan signifikan dengan motivasi kerja Penyuluh Agama islam Honorer di jakarta selatan; (2) faktor yang berhubungan paling kuat dengan motivasi kerja penyuluh agama islam honorer di jakarta selatan adalah faktor internal, sedangkan sub-faktor yang memiliki hubungan paling kuat dengan motivasi kerja penyuluh agama islam honorer di Jakarta Selatan adalah pencapaian, kemajuan dan kemungkinan untuk tumbuh.    
Pengaruh Bimbingan Agama Terhadap Motivasi Beribadah Mahdah Anak Punk di Yayasan Laskar Berani Hijrah Depok Jawa Barat Hasanah Hasanah; Noor Bekti Negoro
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 8 No. 1, 2021
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.261 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v8i1.24376

Abstract

Komunitas punk adalah sebuah fenomena sosial yang tengah mewabah di seluruh kota-kota besar di Indonesia salah satunya di Kota Depok Jawa Barat. Namun fenomena yang banyak menarik perhatian adalah adanya anak punk hijrah, anak punk yang tetap nge-punk tetapi tidak meninggalkan nilai-nilai agama dengan mengikuti pengajian serta belajar membaca al-Quran. Hal ini menjadi pembeda bagi anak-anak punk di Yayasan Laskar Berani Hijrah dengan anak punk lainya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti Pengaruh Bimbingan Agama Terhadap Motivasi Beribadah Mahdah Anak Punk di Yayasan Laskar Berani Hijrah Depok Jawa Barat dengan menggunakan teori bimbingan agama menurut Samsul Munir dan teori motivasi beribadah menurut Muhamad Tholchah Hasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh bimbingan agama terhadap motivasi beribadah mahdah anak punk di Yayasan Laskar Berani Hijrah Depok Jawa Barat dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode sensus. Dengan analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, uji regresi linear sederhana, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi, uji F, dan uji t. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bimbingan agama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi beribadah mahdah anak punk di Yayasan Laskar Berani Hijrah Depok Jawa Barat dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Serta terdapat hubungan sangat kuat antara Bimbingan agama dengan motivasi beribadah dengan didukung oleh nilai r square sebesar 0,829. Artinya sebesar 82,9% motivasi beribadah dipengaruhi oleh bimbingan agama sedangkan sisanya sebesar 17,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
Peran Penyuluh Agama dalam Memotivasi Kepala Keluarga untuk Mencari Nafkah di Kabupaten Majalengka Wiwin Asmawiyah
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 9 No. 1, 2022
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.054 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v9i1.24662

Abstract

Abtsract: Islamic Religious Counslors has a quite strategic role in the midst of society. Besides he is a preacher of Islam, also the Islamic Religious Counselors, according to his function as a guide, illuminator, and community builder with religious language. The role of religious counselors in addition to functioning as an impetus for the community to actively participate in development also plays a role in overcoming obstacles that build the course of development, particularly overcoming negative impacts. Religious counselors as religious leaders always guide, nurture, and move the community to do good and stay away from prohibited acts, inviting something that is needed by the community in fostering its territory both for the purposes of social facilities and worship. The Religious Counselors is a place to ask questions and a place to complain for his community to solve and resolve the problem with his advice. Religious Counselors as community leaders act as priests in matters of religion and social problems as well as in matters of state by an effort to succeed the government program. This study is aimed to know The role of Religious Counselors in motivating head of family to earn a living in Majalengka City, it can be concluded that religious counselors play an important role in motivating head of family to earn a living. One of which is with terms to give understanding to them, that to earn the living not only as an obligation a head of family, but also set an example for his next generation, especially his son. To be responsible head of family at a later time.Abtsrak: Penyuluh Agama Islam memiliki peranan yang cukup strategis di tengah-tengah masyarakat. Selain sebagai pendakwah Islam, Penyuluh Agama Islam juga, sesuai dengan fungsinya sebagai pembimbing, penerang, dan pembangun masyarakat dengan bahasa agama. Peranan penyuluh agama selain berfungsi sebagai pendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan, berperan juga ikut serta mengatasi hambatan yang membangun jalannya pembangunan, khususnya mengatasi dampak negatif. Penyuluh agama sebagai pemuka agama selalu membimbing, mengayomi, dan menggerakkan masyarakat untuk berbuat baik dan menjauhi perbuatan yang terlarang, mengajak kepada sesuatu yang menjadi keperluan masyarakatnya dalam membina wilayahnya baik untuk keperluan sarana kemasyarakatan maupun peribadatan. Penyuluh Agama menjadi tempat bertanya dan tempat mengadu bagi masyarakatnya untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah dengan nasehatnya. Penyuluh Agama sebagai pemimpin masyarakat bertindak sebagai imam dalam masalah agama dan masalah kemasyarakatan begitu pula dalam masalah kenegaraan dengan usaha menyukseskan program pemerintah. Salah satunya dengan membantu mewujudkan kesejahteraan rakyat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peran Penyuluh Agama memotivasi kepala keluarga yang ada di Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat untuk mencari nafkah. Kegiatan tersebut di lakukan dengan memberikan pemahaman dan pendampingan kepada mereka bahwa mencari nafkah tidak hanya sebagai kewajiban kepala keluarga, tetapi juga memberikan teladan bagi generasi penerusnya yaitu anak-anaknya terutama anak laki-lakinya. Agar menjadi kepala keluarga yang bertanggungjawab di masa yang akan datang.
Dukungan Sosial Dalam Menumbuhkan Kebermaknaan Hidup Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 – Jakarta Selatan Umi Mahmuda; Mahmud Jalal
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 8 No. 2, 2021
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.557 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v8i2.24384

Abstract

Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua  orang  yang  dikaruniai  usia  panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun, namun manusia dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya. Dalam dukungan sosial tentunya banyak sekali cara yang dapat dilakukan sehingga mampu membentuk hidup yang lebih bermakna bagi lingkungan, salah satunya melalui dukungan sosial khususnya dukungan emosional. Dalam dukungan sosial, termuat jenis-jenis dukungan yang terdapat dalam faktor makna hidup, yakni spiritualitas, kebebasan dan tanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dukungan sosial dalam menumbuhkan kebermaknaan hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif naratif dari Miles dan Huberman yang terdari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa: (1) bentuk dukungan sosial yang diberikan oleh petugas, pramu sosial kepada Warga Bina Sosial (WBS) lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan penghargaan, dukungan informasional maupun dukungan jaringan sosial. Dan untuk menumbuhkan kebermaknaan hidup kepada lansia Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 dalam hal ini peneliti dapat mengartikan bahwasannya lanjut usia mendapatkan dukungan sosial dari pramu sosial yang dapat menumbuhkan kebermaknaan hidup.
Dinamika Kesejahteraan Psikologis Guru Honorer SD Negeri 02 Tiudan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung Faatihatul Ghaybiyyah; Mohammad Mahpur
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 8 No. 1, 2021
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.542 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v8i1.24367

Abstract

Guru honorer merupakan guru yang diangkat secara resmi oleh pemerintah untuk mengatasi kekurangan guru (Mulyasa, 2006). Birokrasi pemerintah yang kurang memperhatikan hak guru honorer membuat guru honorer harus memutar otak agar bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini bukan  hanya terjadi di satu wilayah saja, namun menyebar di seluruh wilayah di Indonesia. Pemerintah diharapkan bisa memberikan perhatian khusus bagi guru-guru yang ada di seluruh Indonesia, utamanya adalah guru honorer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika kesejahteraan psikologis guru honorer SD Negeri 02 Tiudan, upaya guru honorer untuk menghadapi situasi sulit, upaya yang dilakukan guru honorer untuk mencapai kesejahteraan psikologis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang. Subjek yang pertama dengan karakteristik perempuan berada pada usia 33 tahun yang telah menjadi guru selama 11 tahun di SD Negeri 02 Tiudan. Sedangkan subjek yang kedua dengan karakteristik laki-laki berada pada usia 33 tahun yang telah menjadi guru honorer selama 8 tahun di SD Negeri 02 Tiudan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika kesejahteraan psikologis pada guru honorer SD Negeri 02 Tiudan ditunjukkan secara signifikan oleh kedua subjek. Terdapat dinamika kesejahteraan psikologis pada kedua subjek, yakni perubahan dalam fisik, psikologis, finansial, spiritual, sosial, dan kognitif. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat dinamika kesejahteraan psikologis pada guru honorer SD Negeri 02 Tiudan. Dinamika ini mengacu pada adanya perubahan yang signifikan pada kedua subjek. Upaya kedua subjek untuk menghadapi keadaan sulit adalah dengan berusaha memaksimalkan potensi yang dimiliki kedua subjek. Sedangkan untuk upaya mencapai kesejahteraan psikologis, kedua subjek mempunyai usaha yang berbeda untuk mencapai kesejahteraan psikologis. Subjek pertama mempunyai usaha yang linier dalam keilmuannya yakni membuka bimbingan belajar, sedangkan subjek yang kedua adalah memilih untuk membuka bisnis makanan, minuman, dan pulsa.
Peran Penyuluh Agama Islam dalam Membangun Moderasi Beragama Berbasis Literasi pada Era Media Baru 5.0 di Kabupaten Majalengka Agus Susanto; Maya Ulfah
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 9 No. 1, 2022
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.255 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v9i1.24507

Abstract

Abstract: This study is aimed to determine several strategic alternatives by maximizing the role of counsellor of Islam in developing religious moderation based on literacy in the new media era of 5.0 in Majalengka Regency. In this study, the author used a mixed methodology, a methode that combine qualitative and quantitative approaches and used a SWOT analysis as a knife analysis to examine internal and external factors that influence the counsellor of Islam in developing religious moderation based on literacy in the new media era of 5.0 in Majalengka Regency. Based on the results of IFAS-EFAS, it is discovered that the role of counsellor of Islam in developing religious moderation based on literacy in the new media era of 5.0 in Majalengka Regency is relatively good and must be maintained because it has enormous potential for public benefit. The existing internal and external factors basically becomes a big support for the role of the counsellor of Islam.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan berbagai alternatif strategis dengan memaksimalkan peran Penyuluh Agama Islam dalam membangun moderasi beragama berbasis literasi di Era Media Baru 5.0 di Kabupaten Majalengka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (mixed methodology), metode yang memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan menggunakan analisis SWOT sebagai pisau analisis untuk mengkaji faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi Penyuluh Agama Islam dalam membangun moderasi beragama berbasis literasi di Era Media Baru 5.0 di Kabupaten Majalengka. Berdasarkan hasil IFAS-EFAS, diketahui bahwa peran Penyuluh Agama Islam dalam membangun moderasi beragama berbasis literasi di Era Media Baru 5.0 di Kabupaten Majalengka sedah relatif baik dan harus dipertahankan karena memiliki potensi yang sangat besar untuk kemaslahatan publik. Keberadaan faktor-faktor internal dan eksternal, pada dasarnya, menjadi dukungan yang sangat besar bagi peran Penyuluh Agama Islam.
Peran Penyuluh Agama dalam Menjalankan Fungsi Profesi untuk Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Parung Bogor Khomsiatul Inayah; Rini Laili Prihatini
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 8 No. 1, 2021
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.734 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v8i1.24377

Abstract

Keutuhan dan kerukunan rumah tangga dapat terganggu jika kualitas pengendalian diri tidak dapat dikontrol, terlebih pada permasalahan yang dapat menimbulkan terjadinya kekerasan. Menanggapi hal tersebut, keberadaan profesi penyuluh agama memiliki fungsi strategis dalam pembangunan bangsa melalui bahasa agama. Penelitian ini bertujuan menjelaskan 1) Peran penyuluh agama dalam menjalankan fungsi profesinya untuk kasus kekerasan dalam rumah tangga 2) Menjelaskan faktor pendukung dan faktor penghambat penyuluh agama dalam mencegah KDRT di Parung Bogor. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang penyuluh agama Islam, 1 orang mediator Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dan 3 orang masyarakat Parung. Adapun teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan ialah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Peran penyuluh agama dalam menjalankan fungsi informatif dan edukatif ialah menyampaikan informasi mengenai prosedur apabila pasangan yang berkonflik memutuskan untuk bercerai, memberikan pengajaran di majelis ta’lim dan menjadi pemateri dalam kegiatan bimbingan perkawinan pra-nikah. Melakukan layanan konsultasi dengan masyarakat yang memiliki permasalahan rumah tangga sebagai fungsi konsultatif dan menjadi pendamping (mediator) pada masyarakat yang memiliki konflik rumah tangga sebagai fungsi advokatif. 2) Faktor pendukung penyuluh dalam mencegah kekerasan dalam rumah tangga adalah kemampuan penyuluh melakukan metode penyuluhan, kerjasama antara penyuluh dan BP4, keterampilan penyuluh melakukan pendampingan bagi masyarakat yang berkonflik. Faktor penghambat penyuluh adalah keterbatasan fasilitas, jumlah SDM yang terbatas dan rendahnya kemampuan penyuluh memanfaatkan media massa dalam melakukan penyuluhan.
Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Penerimaan Diri Remaja di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Annajah Jakarta Selatan Farida Aryani; Noor Bekti Negoro
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 9 No. 1, 2022
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.359 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v9i1.24541

Abstract

Abstract: Adolescence is a time when a person will experience significant changes, both physically and psychologically. At this time they need support and affection from their parents and other family members to deal with any problems in their life, but for those who do not have complete parents or live in orphanages, they cannot feel support from their parents directly and this often results in they are not confident and do not accept themselves for the problems they experience because they have to live in an orphanage. Therefore, it is necessary to have religious guidance to instill and cultivate an attitude of self-acceptance in foster children. This study aims to determine whether or not there is an influence of religious guidance on adolescent self-acceptance at the Annajah Children's Orphanage (PSAA) and to find out how strong the relationship between religious guidance and adolescent self-acceptance is at PSAA Annajah, South Jakarta. This study uses a quantitative approach with causal associative research. The sampling technique used in this study is saturated sampling with a sample of 38 respondents. The data analysis used were regression test, F-test, t-test, correlation coefficient test, and coefficient of determination test. The results of this study indicate that simultaneously religious guidance has a significant effect on adolescent self-acceptance at PSAA Annajah with a significance value of 0.000. Religious guidance has a strong relationship with selfacceptance. It can be seen from the R value of 0.724. Then obtained the value of R2 or R square of 0.525. This means that religious guidance has an effect on selfacceptance by 52.5%, while the remaining 47.5% is influenced by other variables outside this study.Abstrak: Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mengalami berbagai perubahan yang signifikan, baik dalam bentuk fisik maupun psikis. Pada masa ini mereka membutuhkan dukungan dan kasih sayang dari orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk menghadapi setiap permasalahan dalam hidupnya, namun bagi mereka yang sudah tidak memiliki orang tua lengkap atau tinggal di panti asuhan tidak dapat merasakan dukungan dari orang tua secara langsung dan mengakibatkan seringkali mereka tidak percaya diri serta kurang menerima diri atas permasalahan yang dialami karena harus tinggal di panti asuhan.  Maka dari itu diperlukan adanya bimbingan agama untuk menanamkan dan menumbuhkan sikap penerimaan diri pada anak asuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh bimbingan agama terhadap penerimaan diri remaja di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Annajah dan mengetahui seberapa kuat kaitan bimbingan agama terhadap penerimaan diri remaja di PSAA Annajah Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif kausal. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu sampling jenuh dengan sampel sebanyak 38 responden. Analisis data yang digunakan yaitu uji regresi, uji F-test, uji t-test, uji koefisien korelasi, dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan bimbingan agama berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan diri remaja di PSAA Annajah dengan nilai signifikansi 0,000. Bimbingan agama memiliki hubungan kuat dengan penerimaan diri. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai R sebesar 0,724. Kemudian diperoleh nilai R2 atau R square sebesar 0,525. Artinya bimbingan agama berpengaruh terhadap penerimaan diri sebesar 52,5%, sedangkan sisanya 47,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Pengaruh Intensitas Bimbingan Agama Terhadap Pengetahuan Agama Anak Jalanan di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 Dinas Sosial DKI Jakarta Nur Ossa Velina; Artiarini Puspita Arwan
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 8 No. 2, 2021
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.517 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v8i2.24385

Abstract

Fenomena pertambahan anak jalanan di DKI Jakarta semakin tahun terus meningkat. Worldometers mencatat pada 2019 jumlah penduduk perkotaan di Indonesia sebanyak 150,9 juta jiwa atau 55,8% dari total penduduk Indonesia yang sebesar 270,6 juta jiwa. Dominasi tersebut meningkat 0,7% dari tahun sebelumnya. Dan selama lima tahun mendatang jumlah penduduk perkotaan di Indonesia semakin meningkat. Kehidupan anak jalanan yang jauh dari pembinaan, pengayoman dan pendidikan menjadikan anak jalanan tidak memiliki masa depan yang cerah. Keberadaan Panti Sosial diperuntukkan untuk memberikan keterampilan, pendidikan dan salah satunya pembinaan dalam bidang agama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Intensitas Bimbingan Agama yang diberikan pada saat anak jalanan di dalam panti sosial terhadap Pengetahuan Agama Anak Jalanan di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 Dinas Sosial DKI Jakarta. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sampel diambil dari 80 populasi dengan menggunakan non-probability sampling. Analisis data yang digunakan adalah uji regresi linear berganda, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi, uji F dan uji T (parsial) dengan menggunakan software SPSS 24.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intensitas Bimbingan Agama berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Pengetahuan Agama Anak Jalanan di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 Dinas Sosial DKI Jakarta. Adapun nilai signifikannya adalah (0,001) atau kurang dari (0,050). Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 31,6%. Dapat disimpulkan bahwa Intensitas Bimbingan Agama berpengaruh sebesar 31,6% terhadap Pengetahuan Agama Anak Jalanan di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 Dinas Sosial DKI Jakarta.
Bimbingan Agama Dalam Mengatasi Kecemasan Pada Lansia Melalui Dzikir di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung – Jakarta Timur Adelia Pratiwi Dewini; M Jufri Halim
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 8 No. 1, 2021
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.866 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v8i1.24369

Abstract

Lanjut usia meruakan suatu keadaan yang ditandai dengan perubahan dan penurunan kesehatan, kekuatan, ketahanan fisik serta daya kemampuan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Kondisi kelemahan dan penurunan tersebut menjadi masalah yang serius yang dapat mengakibatkan kecemasan. Selain mengalami penurunan fisik, para lansia harus menghadapi masalah psikologis seperti kekhawatiran tentang rasa takutnya terhadap kematian, kehilangan keluarga atau teman karib, dukungan sosial. Panti sosial ini telah memberikan bimbingan agama kepada lansia terutma kegiatan dzikir “Dzikir Ratib Al-Hadad” secara khusus diberikan oleh pihak panti berupa memberikan jalan yang dapat mengatasi lansia dari kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses bimbingan agama dalam mengatasi kecemasan pada lansia melalui dzikir dan faktor pendukung dan penghambat bimbingan agama dala mengatasi kecemasan pada lansia melalui dzikir. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yan digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Juga dari referensi buku, jurnal dan data lembaga yang terkait dengan lansia. Hasil penelitin ini menjelaskan bahwa proses pelaksanaan bimbingan agama memiliki berpengaruh terutama dalam kegiatan dzikir dalam mengatasi kecemasan pada lansia. Kegiatan dzikir khusus dengan materi Dzikir Ratib Al-Hadad. Keutaman dari dzikir ini adalah jika mengamalkannya akan dipanjangkan umur, mendapat khusnul khotimah dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah SWT. Dzikir ini membawa perubahan pada lansia dalam mengatasi kecemasan. Adanya ketenangan dan ketentraman jiwa, kebahagiaan serta mengingatkan akan kematian dengan khusnul khotimah. Faktor pendukungnya yaitu dari sarana dan prasarana serta dukungan besar dari semua pihak panti sosial. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kondisi penurunan fisik dan kesehatan.

Page 2 of 14 | Total Record : 131