cover
Contact Name
Muhtar Mochamad Solihin
Contact Email
muhtarsolihin@uinjkt.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpa.bpi@uinjkt.ac.id
Editorial Address
Lt 3 Gedung Fak. Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Penyuluhan Agama
ISSN : 28280121     EISSN : 2828013X     DOI : https://doi.org/10.15408/jpa
Focus This journal focused on religion extention the results of field research, the results of literature reviews (critical/literature review), as well as the results of community development activities and/or social religion extention carried out by individuals and/or groups of researchers, practitioners and academics (students and/or lecturers) Jurnal ini berfokus pada penyuluhan agama hasil penelitian lapangan, hasil kajian pustaka (kritis/review literatur), serta hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat dan/atau penyuluhan sosial keagamaan yang dilakukan oleh individu dan/atau kelompok peneliti, praktisi dan akademisi (mahasiswa dan/atau dosen) Scope Religion Guidance | Spiritual Guidance | Religion Extension | Social Extension | Community Development Extension | Non-Formal Education | Behavior Change Communication | Community Empowerment/ Development | Community Intervention | Islam and Mental Health | Gender and Development Studies Bimbingan Agama | Bimbingan Spiritual | Penyuluhan Agama | Penyuluhan Sosial | Penyuluhan Pembangunan Masyarakat | Pendidikan Non Formal | Komunikasi Perubahan Perilaku | Pemberdayaan/ Pengembangan Masyarakat | Intervensi Komunitas | Islam dan Kesehatan Mental | Kajian Gender dan Pembangunan
Articles 131 Documents
Deaf Children Spiritual Intelligence in Selebar District Bengkulu, Indonesia Triyani Pujiastuti; Ayu Andeka; Honeza Amelia Cintika; Refsi Anisa Fa’ati
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 10 No. 1, 2023
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v10i1.30841

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecerdasan spiritual pada anak tunarungu, di mana seorang anak tunarungu dipandang dalam masyarakat tidak mampu beradaptasi terhadap lingkungan, tidak mampu menghadapi suatu hal yang dilematis, tidak memiliki kesadaran diri yang tinggi, tidak mampu menghadapi dan memanfaatkan penderitaan serta tidak mampu berpikir holistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Dengan jumlah informan 5 orang, yang berjenis kelamin perempuan, dan berusia 20 - 25 tahun, teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara dengan analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menyebutkandiloihat dari 4 aspek kecerdasan spiritual adalah pada aspek kemampuan bersikap fleksibel 4 informan mampu untuk bersikap adaptif aktif dan satu informan lagi belum mampu dengan selalu memilih lingkungan yang cocok saja dengannya. Kelima orang mampu bersikap positif ketika dihadapkan pada kondisi yang dilematis. Pada aspek kesadaran diri yang tinggi semua informan mampu menyikapi hal yang bernilai dalam hidup dan mampu menganalisis kejadian berdasarkan keyakinannya. Aspek kemampuan menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, semua informan sudah mampu menjadikan kejadian buruk sebagai motivasi dan bisa memotivasi diri ketika menghadapi masalah.  Kemudian pada aspek terakhir yakni berfikir holistik, 4 informan sudah mampu memahami keterkaitan peristiwa yang dihadapi dan mampu mengambil hikmahnya sedangkan satu informan belum mampu melakukannya.Abstract: This study aims to analyze spiritual intelligence in deaf children, where a deaf child is seen in society as unable to adapt to the environment, unable to face a dilemmatic thing, not having high self-awareness, unable to face  and utilize suffering and unable to think holistically. This research uses a qualitative approach with a descriptive method. The informant selection technique uses purposive sampling techniques. With the number of informants of 5 people, who are female, and aged 20 - 25 years, data collection techniques use observation and interviews with data analysis using  the Miles and Huberman models. The results of this study stated that of the 4 aspects of spiritual intelligence is in the aspect of the ability to be flexible, 4 informants are able to be actively adaptive and one more informant has not been able to always choose an environment that suits them. All five people are able to be positive when faced with dilemmatic conditions. In the aspect of high self-awareness, all informants are able to respond to things of value in life and are able to analyze events based on their beliefs. In terms of the ability to face and take advantage of suffering, all informants have been able to make bad events as motivation and can motivate themselves when facing problems. Then in the last aspect, namely holistic thinking, 4 informants have been able to understand the relationship between the events faced and are able to take their wisdom while one informant has not been able to do so.
Tingkat Resiliensi Anak Didik Pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jakarta Nabila Alfanisa Dewi; Muhtar Mochamad Solihin
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 10 No. 1, 2023
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v10i1.30639

Abstract

Abtsract: Living life as a correctional student will be difficult to accept in the future and there will be a lot of suffering. With a long time, they will experience various losses and changes in situations and environments. This problem often occurs in LPKA and has a negative psychological impact on children. Therefore, it takes the ability to bounce back from adversity so that it becomes even better or is called resilience. As for one of the factors that can increase the resilience of penitentiary students, namely religious guidance activities. This study aims to (1) describe and analyze the resilience level of correctional students LPKA class II Jakarta and (2) analyze the relationship between religious guidance and the resilience of correctional students at LPKA class II Jakarta. This study uses a quantitative approach with the census method and questionnaires as research instruments. The sampling technique uses saturated or census sampling. The number of samples in this study were 64 respondents. The data analysis technique used the Rank Spearman correlation test with the help of Microsoft Excel and SPSS for Windows version 26. The results of this study indicate (1) The level of resilience of correctional students in LPKA class II Jakarta belongs to the medium category tends to be low. It is known from the results of calculating the value of the variable Y (resilience) with 64 respondents, the category of moderate resilience level (55%), the category of low level of resilience (23%) and the category of high level of resilience (22%) and (2) There is a positive relationship and significant between the variables of religious guidance and the resilience of correctional students in LPKA class II Jakarta, with a significance value of 0.000 <0.05 and an R value of 0.524.Abstrak: Menjalani kehidupan sebagai anak didik pemasyarakatan pastinya sulit diterima untuk kedepannya dan akan banyak penderitaan. Dengan waktu yang cukup lama, mereka akan mengalami berbagai kehilangan serta perubahan situasi dan lingkungan. Masalah inilah yang sering terjadi di LPKA dan memberikan dampak negatif pada psikologis anak. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan untuk bangkit kembali dari keterpurukan agar menjadi lebih baik lagi atau disebut dengan resiliensi. Adapun salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiliensi pada anak didik pemasyarakatan yaitu kegiatan bimbingan agama. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan dan menganalisis tingkat resiliensi anak didik pemasyarakatan di LPKA kelas II Jakarta dan (2) menganalisis hubungan bimbingan agama dengan resiliensi anak didik pemasyarakatan di LPKA kelas II Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode sensus dan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh atau sensus. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 responden. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi rank spearman dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS for Windows version 26. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Tingkat resiliensi anak didik pemasyarakatan di LPKA kelas II Jakarta tergolong dalam kategori sedang cenderung rendah. Hal ini diketahui dari hasil perhitungan nilai variabel Y (resiliensi) dengan 64 responden, kategori tingkat resiliensi sedang (55%), kategori tingkat resiliensi rendah (23%) dan kategori tingkat resiliensi tinggi (22%) dan (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel bimbingan agama dengan resiliensi anak didik pemasyarakatan di LPKA kelas II Jakarta, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai R sebesar 0,524.
Improving Religious Literacy in Muallaf in Pituruh Sub- District, Purworejo District Wiji Astuti; Abdul Aziz
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 10 No. 1, 2023
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v10i1.30013

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman keagamaan para muallaf di Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo dan menganalisis strategi pelaksanaan penyuluh Islam dalam meningkatkan literasi agama pada muallaf serta mengidentifikasi  faktor pendukung dan faktor penghambat penyuluh agama Islam dalam meningkatkan literasi agama pada muallaf di Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan yang berbentuk deskriptif kualitatif. Dalam rangka mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis menggunakan teknik observasi partisipatif, wawancara dan dokumentasi. Sumber informasinya adalah kepala KUA dan penyuluh Agama Islam Kecamatan Pituruh dan Muallaf di Kecamatan Pituruh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pelaksanaan penyuluhan agama Islam dalam meningkatkan literasi agama pada muallaf adalah ceramah dan silaturahmi. Jenis ceramahnya adalah khutbah Jum’at, ceramah ramadhan dan ceramah majlis taklim. Faktor pendukung penyuluh agama dalam meningkatkan  literasi agama pada muallaf yaitu banyaknya majlis taklim yang sudah terbentuk di setiap desa, sarana transportasi yang memadai, banyaknya masjid dan mushola, mayoritas masyarakat beragama Islam dan ormas Islam yang sedang gencar dibentuk. Sedangkan faktor penghambat penyuluh agama islam dalam meningkatkan literasi agama pada muallaf adalah kurangnya jumlah penyuluh, status muallaf dan perbedaan pendapat mengenai agama.Abstract: This study aims to describe the religious understanding of converts in Pituruh Subdistrict, Purworejo Regency and to analyze the implementation strategy of Islamic instructors in increasing religious literacy in converts and to identify supporting factors and inhibiting factors of Islamic religious instructors in increasing religious literacy in converts in Pituruh Subdistrict, Purworejo Regency. This study uses field research in the form of qualitative descriptive. In order to obtain the required data, the authors used participatory observation techniques, interviews and documentation. The source of the information was the head of the KUA and Islamic Religious Education instructors in the Pituruh and Muallaf sub-districts in the Pituruh sub-district. The results of the study show that the strategy for implementing Islamic religious counseling in increasing religious literacy in converts is lectures and hospitality. The types of lectures are Friday sermons, Ramadan lectures and majlis taklim lectures. Factors supporting religious instructors in increasing religious literacy among converts are the large number of majlis ta'lim that have been formed in each village, adequate transportation facilities, the large number of mosques and prayer rooms, the majority of Muslim communities and Islamic mass organizations which are being intensively formed. Meanwhile, the inhibiting factors for Islamic religious instructors in increasing religious literacy among converts are the lack of number of instructors, the status of converts and differences of opinion regarding religion.
The Relationship of Religion to Tribal, Racial and Interfaith Conflicts Husnul Khotimah; Indhra Musthofa
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 10 No. 1, 2023
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v10i1.26844

Abstract

Abstrak: Keberadaan berbagai agama merupakan sunatullah yang telah ditetapkan oleh tuhan di bumi ini. Dengan adanya agama, manusia akan mendapat pandangan hidup yang akan mereka pegang seumur hidupnya. Dalam beragama, setiap masyarakat dipengaruhi oleh suku maupun budaya di masing masing daerah. Dalam pelaksanaanya, setiap agama saling mengadakan kontak sosial antar masyarakat baik itu positif maupun negatif. Dalam beragama, setiap umatnya akan mengembangkan dan menyeruh kepada masing masing pemeluk agamanya. Selain itu dalam setiap agama tentunya terdapat perintah untuk toleransi antar agama. Artikel ini ditulis dengan menggunakan metode kajian pustaka. Adanya pluralitas agama dan suku serta makin tingginya moderenitas horizontal bangsa Indonesia telah menimbulkan kontak kontak sosial budaya secara cepat dan meluas, termasuk kontak antar umat beragama. Akibat terjadinya kontak atau interaksi antar umat beragama tersebut kemudian dapat terjadi konflik ketika satu diantara kedua kelompok menganggap kelompok lain merugikannya, baik identitas maupun berbagai kebutuhannya. Persoalan persoalan pada level sosial-budaya antar kelompok agama maupun ditambah dengan persoalan politik sering melahirkan konflik antar umat beragama. Oleh karena itu, persoalan agama dalam masyarakat merupakan persoalan yang harus ditangani dan ditanggulangi dengan segera karena menyangkut penganut umat beragama agar tercipta kehidupan masyarakat yang damai dan hidup rukun selaras sesuai dengan yang dicita-citakan oleh setiap agama di seluruh dunia.Abstract: The existence of various religions is a sunatullah that has been established by God on this earth. With the existence of religion, humans will get a view of life that they will hold for the rest of their lives. In religion, every society is influenced by ethnicity and culture in each region. In its implementation, each religion establishes social contact between people, both positive and negative. In religion, every member of the community will develop and call upon each adherent of their religion. In addition, in every religion, of course, there is an order for tolerance between religions. This article was written using the literature review method. The existence of religious and ethnic plurality as well as the increasing horizontal modernity of the Indonesian nation has given rise to fast and widespread socio-cultural contacts, including contact between religious communities. As a result of contact or interaction between religious communities, conflict can then occur when one of the two groups considers the other group to be detrimental to them, both their identity and their various needs. Issues at the socio-cultural level between religious groups and coupled with political issues often give birth to conflicts between religious communities. Therefore, the issue of religion in society is a problem that must be addressed and dealt with immediately because it involves adherents of religious communities in order to create a peaceful society and live in harmony in accordance with what every religion in the world aspires to.
Religious Extension Methods for Adult Community in Somawangi Village, Banjarnegara District Maryatul Kibtyah; Ayuk Hanifah; Ajeng Meli Oktaviana; Lilis Setyoningsih
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 10 No. 1, 2023
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v10i1.26691

Abstract

Abstrak: Dengan adanya perkembangan zaman memberikan pengaruh terhadap kemajuan pembangunan, tidak luput dari hal ini termasuk juga dalam kualitas manusia pembangunan untuk menghasilkan generasi pembangunan yang berkualitas diperlukan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap kualitas penyuluhan. Dalam usaha membangun manusia pembangunan merupakan hal yang sangat penting termasuk memberikan penyuluhan bagi komunitas dewasa, karena pada proses penyuluhan ini harus disesuaikan dan dikembangkan sesuai dengan laju pembangunan bangsa. Penyuluhan bukan hanya diberikan melalui lembaga pemeritah yang berpaku pada kebijakan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah, namun lebih dari itu komunitas dewasa juga bisa mendapatkan penyuluhan seperti terjun langsung di lapangan atau di luar lembaga pemerintah. Penyuluhan dapat diberikan pada komunitas dewasa dalam usaha menghasilkan manusia pembangunan, namun pada kenyataannya memberikan penyuluhan bagi komunitas dewasa tidaklah mudah. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaannya, untuk memberikan penyuluhan pada komunitas dewasa dapat dilakukan dengan berbagai metode dan strategi penyulahan yang dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi serta metode penyuluhan yang tepat bagi komunitas dewasa. Adapun metode yang digunakan yakni metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa metode penyuluhan bagi komunitas dewasa bisa dilakukan dengan penyuluhan lebih banyak tercipta diskusi dan aksi dibandingkan hanya mendengarkan ceramah penyuluh.Abstract: With the development of the times, it has an influence on the progress of development, including the quality of human development. To produce a quality generation of development, serious attention is needed to the quality of counseling. In an effort to build human development is very important, including providing counseling for adult communities, because the extension process must be adjusted and developed in accordance with the pace of national development. Extension is not only provided through government institutions that adhere to policies set by the government, but more than that, adult communities can also get extension such as directly in the field or outside government institutions. Extension can be provided to adult communities in an effort to produce human development, but in reality providing extension for adult communities is not easy. There are many things that must be considered in its implementation, to provide extension to adult communities can be done with various methods and strategies of extension needed. This study aims to reveal the strategies and methods of counseling that are appropriate for adult communities. The method used is descriptive qualitative method with a case study approach. The results of this study found that the method of extension for adult communities can be done by extension more created discussions and actions rather than just listening to extension workers.
The Role of Islamic Religious Education in Forming Sakinah Families Rahmat Yudhi Septian; Zepri Hiptraspa
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 10 No. 2, 2023
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v10i2.33963

Abstract

Abstrak: Keluarga sakinah adalah suatu gambaran keluarga yang harmonis dan ideal, ditandai dengan rumah tangga yang dihiasi oleh pribadi-pribadi salih secara spiritual dan terpenuhinya kebutuhan pokok berupa sandang, pangan dan papan. Kehidupan suami istri adalah rumus dari kebahagiaan dunia. Menciptakan hidup bahagia di keluarga, secara otomatis kebahagiaan dunia dan akhirat akan tercapai bersama. Salah satu faktor penting untuk menciptakan keluarga sakinah adalah pendidikan agama Islam. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui peran pendidikan agama Islam dalam membentuk kelurga sakinah. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga sakinah akan terbangun dengan memilih pasangan hidup, rumah tangga yang dilandasi cinta, ketenangan dalam rumah tangga, membagun rumah tangga yang baik dan pendidikan agama Islam memiliki andil besar dalam membangun keluarga sakinahAbstract: A sakinah family is an image of a harmonious and ideal family, marked by a household adorned with spiritually righteous individuals and the fulfillment of basic needs in the form of clothing, food and shelter. Husband and wife life is the formula of world happiness. Creating a happy life in the family, automatically the happiness of the world and the hereafter will be achieved together. One important factor for creating a sakinah family is Islamic religious education. The purpose of this scientific work is to find out the role of Islamic religious education in forming a sakinah family. The research method used is library research. The results of the study show that a sakinah family will be built by choosing a life partner, a household based on love, calm in the household, building a good household and Islamic religious education has a big contribution in building a sakinah family
Opportunities and Challenges of the Religious Extension Profession in the Digital Age Kibtyah, Maryatul; Mufidah, Dzurratul Lailil; Astuti, Nur Winda
Jurnal Penyuluhan Agama Jurnal Penyuluhan Agama | Vol. 10 No. 2, 2023
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v10i2.27222

Abstract

Abstrak: Perkembangan zaman yang semakin canggih, perkembangan iptek yang semakin modern, ditandai dengan penggunaan internet di dunia sudah sangat luar biasa. Pengguna aktif media sosial sekarang di Indonesia ini lebih dari 100 juta populasi dalam mengaksesnya. Media digital dengan segala kemudahan mendorong manusia mengalihkan aktivitas hidup melalui perangkat digital. Tidak terkecuali aktivitas keagamaan. Aspek-aspek sosial keagamaan dapat dilakukan melalui media digital di antaranya penyuluhan agama. Penyuluhan agama dapat dikatakan sebagian dari dakwah, yaitu proses penyampaian ajaran Islam yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki keterampilan di bidangnya guna memberikan bimbingan dan penyuluhan baik berupa pembinaan ataupun pemberdayaan kepada masyarakat luas. Penyuluh agama menggunakan digital sebagai peluang untuk melakukan melakukan aktivitasnya terhadap masyarakat. Sekalipun menjadi tantangan tersendiri untuk profesi penyuluh agama yang mana harus benar-benar menguasi ilmunya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk memahami peluang serta tantangan penyuluh di era digital.Abstract: The development of an increasingly sophisticated era, the development of increasingly modern science and technology, is marked by the use of the internet in the world which is extraordinary. Currently active users of social media in Indonesia have more than 100 million people accessing it. Digital media with all its convenience encourages people to divert their life activities through digital devices. Religious activities are no exception. Social and religious aspects can be carried out through digital media, including religious extension. Religious extension can be said to be part of da'wah, namely the process of conveying Islamic teachings carried out by someone who has skills in their field in order to provide guidance and extension in the form of guidance or empowerment to the wider community. Religious educators use digital as an opportunity to carry out their activities for the community. Even though it is a challenge in itself for the religious extension profession, which must really master its knowledge. In this research, researchers used a descriptive qualitative method which aims to understand the opportunities and challenges of extension workers in the digital age.
The Influence of Da'wah Material and Media Exposure on The Religious Attitudes of Hanan Attaki’s Youtube Channel Viewers Zarifah, Rifa; Negoro, Noor Bekti
Jurnal Penyuluhan Agama Jurnal Penyuluhan Agama | Vol. 10 No. 2, 2023
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v10i2.34157

Abstract

Abstrak: YouTube adalah media audio visual yang berbasis web penjelasan yang digunakan masyarakat untuk berbagai hal termasuk belajar keagamaan. Salah satu akun dakwah yang memanfaatkan pola tersebut adalah akun YouTube Hanan Attaki. Masyarakat luas yang mengakses media YouTube tersebut mengalamai terpaan media yang mendorongnya terjadi sebuah keberagamaan. Maka dari itu tujuan penelitian ini (1) mendeskripsikan pengaruh materi dakwah dan terpaan media terhadap sikap keberagamaan penonton chanel YouTube Hanan Attaki, (2) Menganalisis dan mengukur seberapa kuat pengaruh materi dakwah dan terpaan media terhadap sikap keberagamaan penonton channel YouTube Hanan Attaki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 116 responden. Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji koefisien korelasi dan determinasi, uji F dan uji T. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) tingkat sikap keberagamaan penonton channel YouTube Hanan Attaki tergolong tinggi dengan persentase sebesar 92% dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara materi dakwah dan terpaan media terhadap sikap keberagamaan penonton channel YouTube Hanan Attaki yang artinya semakin tinggi materi dakwah dan terpaan media maka tingkat positif sikap keberagamaan pada responden akan semakin meningkat pula, (2) signifikansi pengaruh materi dakwah dan terpaan media terhadap sikap keberagamaan sebesar 59,3%, sisanya 40,7 persen dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Abstract: YouTube is a web-based audio-visual media explanation that people use for various things including religious learning. One da'wah account that takes advantage of this pattern is Hanan Attaki's YouTube account. The wider community who access YouTube media experience media exposure that encourages religious activity. Therefore, the purpose of this study is (1) describe  the influence of da'wah material and media exposure on the religious attitude of Hanan Attaki's YouTube channel viewers, (2) analyze and measure how strong the influence of da'wah material and media exposure on the religious attitude of Hanan Attaki's YouTube channel viewers. This study used a quantitative approach with survey methods. The sample size of this study are 116 respondents. The data analysis carried out is descriptive analysis, classical assumption test, multiple linear regression test, correlation and determination coefficient test, F test and T test. The results of this study showed (1) the level of religious attitude of  Hanan Attaki's YouTube channel viewers was high with a percentage of 92% and a significance value of 0.000 < 0.05, there is a positive and significant influence between da'wah material and media exposure on the religious attitude of Hanan Attaki's YouTube channel  viewers, which means that the higher the da'wah material and media exposure, the positive level of religious attitudes in respondents will increase as well, (2) the significance of the influence of da'wah material and media exposure on religious attitudes by 59.3%, the remaining 40.7 percent are influenced by other factors outside this study. 
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) as a Curative Effort for Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) Sufferers By Stimulating Sense of Mujahadah An-Nafs Heri Fadli Wahyudi; Awalia Awalia
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 10 No. 2, 2023
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v10i2.31304

Abstract

Abstrak: Spiritual Emotional Freedom Tehnicque (SEFT) adalah teknik yang mengandung ilmu spiritual dan penyelarasan dengan sistem energi yang di dalam tubuh manusia untuk mengatasi masalah fisik dan emosional. Tujuan penelitian ini adalah agar dapat memahami bagaimana cara kerja SEFT untuk menangani rasa trauma masa lalu (Post Traumatic Stress Disorder) yang ada pada konseli. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Sementara teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan secara langsung untuk mengetahui masalah yang hadapi oleh konseli. Hasil dari penelitian ini adalah SEFT dapat memebantu konseli dalam menangani trauma yang dialami di masa lalu. Penggunaan SEFT dengan menumbuhkan rasa Mujahada an-Nafs, menjadikan konseli merasa lebih tenang jika dibandingkan dengan kondisi sebelum penerapan SEFT dalam proses konseling yang dilakukan.Abstract: Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) is a technique that contains spiritual science and alignment with the energy system in the human body to overcome physical and emotional problems. This study aims to understand how SEFT work to deal with past trauma (Post Traumatic Stress Disorder) that exists in clients. The research model used in this research is a qualitative approach with a type of case study. At the same time, the data collection techniques used are interview techniques, observation techniques and documentation techniques that are carried out directly to find out the problems faced by the client. The result of this study is that SEFT can help clients deal with trauma experienced by clients in the past. And the use of SEFT, by fostering a sense of Mujahadah an-Nafs, makes clients feel calmer compared to conditions before applying SEFT in the counselling process.
Pengaruh Kegiatan Keagamaan terhadap Strategi Coping Siswa/I SMA di SMA Negeri 7 Tangerang Ayudya Nur Khairunnisa; Artiarini Puspita Arwan; Daud Effendi AM
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 10 No. 2, 2023
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v10i2.34499

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to: 1) describe the level of coping strategies for high school students at SMA Negei 7 Tangerang, 2) analyze the effect of religious activities on coping strategies for high school students at SMA Negeri 7 Tangerang, 3) analyze the magnitude of the influence of religious activities on the coping strategies of high school students at SMA Negeri 7 Kota Tangerang. This research uses a quantitative approach with a sample of 75 respondents through a quota sampling technique. The data analysis technique used in this research is descriptive test, normality test, simple linear regression test, correlation coefficient test, T test (partial) and F test (Simultaneous). The results of the study show that: 1) coping strategies for high school students at SMA Negei 7 Tangerang have a high-evel category, 2) there is an influence of Religious Activities on Coping Strategies for High School Students at SMA Negeri 7 Tangerang, 3) the significance value is 0.000 <0.05 and the tcount is 5.337 > table is 1.993 and the results of the coefficient of determination or RSquare show a number of 0.496 or it can be interpreted that there is an influence of the variable Religious Activity (X) on the Coping Strategy variable for high school students ( Y) in SMA Negeri 7 Tangerang is 49.6% and the remaining 50.4% can be explained by other variables outside the variables that have been examined in this research. So, it can be concluded in this study Ha (Alternative Hypothesis) is accepted, meaning that there is a positive and significant influence of religious activities on the coping strategies of high school students.Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk: 1) mendeskripsikan tingkat strategi coping siswa/i SMA di SMA Negei 7 Tangerang, 2) menganalisis pengaruh kegiatan keagamaan terhadap strategi coping siswa/i SMA di SMA Negeri 7 Tangerang, 3) menganalisis besaran pengaruh kegiatan keagamaan terhadap strategi coping siswa/i SMA di SMA Negeri 7 Kota Tangerang. Penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel 75 responden melalui teknik quota sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji deskriptif, uji normalitas, uji regresi linier sederhana, uji koefisien korelasi, uji T (parsial) dan uji F (Simultan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) strategi coping siswa/i SMA di SMA Negei 7 Tangerang memiliki tingkat kategori tinggi, 2) terdapat pengaruh Kegiatan Keagamaan terhadap Strategi Coping Siswa/i SMA di SMA Negeri 7 Tangerang, 3) nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t-hitung senilai 5,337 > tabel senilai 1,993 serta hasil koefisien determinasi atau RSquare menunjukan angka sebesar 0,496 atau dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh variabel Kegiatan Keagamaan (X) terhadap variabel Strategi Coping siswa/i SMA (Y) di SMA Negeri 7 Tangerang adalah sebesar 49,6% dan sisanya 50,4% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang telah diteliti dalam peneltian ini. Maka dapat disimpulkan pada penelitian ini Ha (Hipotesis Alternatif) diterima, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan kegiatan keagamaan terhadap strategi coping siswa/i SMA.

Page 4 of 14 | Total Record : 131