cover
Contact Name
Fahyuddin
Contact Email
fahyuddin@uho.ac.id
Phone
+6285222057139
Journal Mail Official
fahyuddin@uho.ac.id
Editorial Address
Prodi S2 Pendidikan IPA, Kampus Pascasarjana UHO Kemaraya, Jalan Mayjend S. Parman Kendari, 93121
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Biofiskim: Pendidikan dan Pembelajaran IPA
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 2684995     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/biofiskim
Jurnal Biofiskim untuk Pendidikan dan Pembelajaran IPA (JBPPI) merupakan jurnal untuk peneliti, guru , dan pengembang kurikulum IPA pada semua level pendidikan IPA. JBPPI terbit dua kali setahun secara elektronik pada bulan april dan Oktober. Tulisan yang dapat dimuat pada jurnal ini meliputi: hasil penelitian survei, dan revie penelitian (meta analisis), evaluasi program atau efektifitas suatu inovasi dalam pengajaran atau pembelajaran IPA (biologi, fisika, dan kimia), dan analisis mendalam pada isu-isu pendidikan yang relevan secara langsung dengan peningkatan kualitas pendidikan IPA
Articles 76 Documents
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMAN 1 TONGKUNO Nurul Amalia Haerun; Jamili Jamili; Jahidin Jahidin
Jurnal Biofiskim: Pendidikan dan Pembelajaran IPA Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/biofiskim.v4i2.26932

Abstract

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar kognitif, keterampilan proses sains siswa, dan respon siswa terhadap model pembelajaran PBL. Jenis penelitian merupakan penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan rancangan Pretes-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Data Hasil belajar kognitif diperoleh dengan menggunakan tes tulis berupa pilihan ganda, Data keterampilan proses sains diperoleh dengan menggunakan angket observasi dengan skala likert dengan rentang skor antara 1-4 sesuai dengan indikator pada setiap pertemuan, dan respon siswa menggunakan angket ya/tidak. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA A sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 28 siswa dan X MIA B sebagai kelas kontrol yang berjumlah 28 siswa. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar kognitif menunjukkan bahwa rerata N-gain kelas dengan model PBL lebih tinggi yakni mencapai rerata 0,50 dibandingkan dengan kelas kontrol dengan model konvensional mencapai rerata 0,33 dan hasil analisis data keterampilan proses sains siswa menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen dengan model PBL lebih tinggi yakni mencapai rerata 86,35 dibandingkan dengan kelas kontrol model konvensional mencapai rerata 65,30 dan respon siswa terhadap model PBL memperoleh presentase total sebesar 88,96% dengan kategori sangat baik. Hasil uji-t (independent sample t-test) hasil belajar kognitif dan keterampilan proses sains siswa menunjukkan bahwa PBL berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada materi ekosistem di SMAN 1 Tongkuno. Respon siswa terhadap penerapan model PBL berkategori  sangat baik.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL FLIPPED CLASSROOM PADA MATERI GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP/MTs Harsup Harsup; Amiruddin Takda; La Aba
Jurnal Biofiskim: Pendidikan dan Pembelajaran IPA Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/biofiskim.v4i2.26766

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengembangkan perangkat pembelajaran model flipped classroom yang memenuhi unsur kevalidan, praktis, efektif dan konsisten dalam pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar peserta didik SMP/MTs. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang mengacu pada desain Research and Development (R & D) dengan model 4-D yang terdiri atas empat tahapan kegiatan yaitu: define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan dessiminate (penyebaran). Pelaksanaan uji coba keterlaksanaan dan uji coba implementasi pembelajaran flipped classroom menggunakan desain the static one-group pretest posttest design. Subjek penelitian pada uji coba keterlaksanaan adalah peserta didik kelas VIII C yang berjumlah 18 orang pada semester genap 2021/2022, sedangkan pada uji coba implementasi dilakukan pada kelas VIII B dengan jumlah peserta didik 20 orang. Untuk memperoleh data penelitian menggunakan instrumen dalam bentuk lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar pengamatan, angket, dan tes keterampilan proses sains dan hasil belajar. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan analisis inferensial dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata melalui uji-t. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran model flipped classroom yang dikembangkan telah memenuhi untuk kevalidan, kepraktisan, dan keefektivan, sehingga layak digunakan dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar peserta didik SMP/MTs.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FOUR TIER TEST UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK PADA MATERI CAHAYA DAN ALAT OPTIK DI SMP Susi Israwati; M Sirih; Nur Arfa Yanti
Jurnal Biofiskim: Pendidikan dan Pembelajaran IPA Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/biofiskim.v4i2.27702

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan instrumen tes diagnostik four tier test yang valid, efektif dan praktis untuk mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik pada materi cahaya dan alat optik di SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development)  dengan model  4D (Define, Design, Develop, and Disseminate). Subjek penelitian ini terdiri atas 30 orang peserta didik SMPN 1 Kendari pada tahap try out dan 60 orang peserta didik SMPN 1 Kendari dan SMPN 3 Kendari pada uji coba terbatas. Instrumen tes diagnostik dilakukan uji validitas logis dan uji validitas empiris. Validitas logis terdiri dari validitas isi dan validitas konstruk yang dianalisis dengan indeks V’Aiken. Hasil uji validitas isi berada pada rentang 0,74-0,88 dengan kategori sangat valid dan valid sedangkan hasil uji validitas konstruk berada pada rentang 0,74-0,91 dengan kategori sangat valid dan valid. Uji validitas empiris terdiri dari validitas item, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Hasil uji validitas item soal berdasarkan korelasi pearson product moment menunjukkan 18 butir soal termasuk kategori valid dan 2 butir soal termasuk kategori tidak valid. Hasil uji reliabilitas instrumen sebesar 0,8802 termasuk kategori sangat tinggi. Hasil uji daya pembeda butir soal berada pada rentang 0,27-0,72 dengan kriteria cukup, baik dan sangat baik. Hasil uji tingkat kesukaran butir soal berada pada rentang 0,33-0,60 berkategori sedang. Hasil analisis tes diagnostik four tier test menunjukkan sebanyak 30,92% termasuk kriteria paham konsep, sebanyak 16,20% termasuk kriteria miskonsepsi dan sebanyak 52,69% termasuk kriteria tidak paham konsep. Instrumen tes diagnostik four tier test telah mampu mencapai tujuan pengembangan instrumen yaitu mengukur miskonsepsi peserta didik pada materi cahaya dan alat optik. Hasil uji kepraktisan instrumen termasuk dalam kategori sangat praktis berdasarkan hasil respon guru dan respon siswa. Hasil respon guru terhadap instrumen diagnostik four tier test dengan indeks rata-rata persentase keputusan akhir sebesar 90,83% sedangkan hasil respon peserta didik terhadap instrumen diagnostik four tier test dengan indeks rata-rata persentase keputusan akhir sebesar 85,04%. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa instrumen diagnostik four tier test yang telah dikembangkan telah memenuhi kriteria dan dinyatakan layak digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik pada materi cahaya dan alat optik di SMP.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DITINJAU DARI SELF REGULATED LEARNING SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI DI SMA NEGERI 8 KENDARI Munawar Munawar; Muhammad Sirih; Amiruddin Amiruddin
Jurnal Biofiskim: Pendidikan dan Pembelajaran IPA Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/biofiskim.v4i2.26799

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh antara  model pembelajaran project based learning dan discovery learning terhadap hasil belajar kognitif siswa; (2) pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan self-regulated learning terhadap hasil belajar kognitif siswa; (3) pengaruh antara  model pembelajaran project based learning dan discovery learning terhadap hasil belajar kognitif siswa ditinjau dari self-regulated learning tinggi; (4) pengaruh antara  model pembelajaran project based learning dan discovery learning terhadap hasil belajar kognitif siswa ditinjau dari self-regulated learning sedang (5) ada pengaruh antara  model pembelajaran project based learning dan discovery learning terhadap hasil belajar kognitif siswa ditinjau dari self-regulated learning rendah. Jenis penelitian true eksperimen dengan desain penelitian treatment by level design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kendari. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket self-regulated learning dan tes hasil belajar kognitif siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan inferensial dengan uji hipotesis two way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh antara model pembelajaran project based learning dan discovery learning terhadap hasil belajar kognitif; (2) ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan self-regulated learning terhadap hasil belajar kognitif siswa; (3) ada pengaruh antara model pembelajaran project based learning dan discovery learning terhadap hasil belajar kognitif siswa ditinjau dari self-regulated learning tinggi; (4) ada pengaruh antara model pembelajaran project based learning dan discovery learning terhadap hasil belajar kognitif siswa ditinjau dari self-regulated learning sedang (5) tidak ada pengaruh antara model pembelajaran project based learning dan discovery learning terhadap hasil belajar kognitif siswa ditinjau dari self-regulated learning rendah.
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KETERAMPILAN KOLABORASI PADA MATERI RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA SISWA SDN 26 KENDARI Normayanti Normayanti; Jahidin Jahidin; I Wayan Suama
Jurnal Biofiskim: Pendidikan dan Pembelajaran IPA Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/biofiskim.v4i2.27954

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh model pembelajaran PjBL dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada materi rangkaian listrik sederhana siswa SDN 26 Kendari; (2) mengetahui pengaruh model pembelajaran PjBL dalam meningkatkan kolaborasi peserta didik pada materi rangkaian listrik sederhana siswa SDN 26 Kendari. Jenis penelitian eksperimen dengan desain penelitian Quasi Eksperimen Design dikhususkan kepada pola Nonequivalent (Pre-Test and Post-Test) control Group Design. Populasi siswa kelas VI.A SD Negeri 26 Kendari. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif untuk kognitif siswa dan angket keterampilan kolaborasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan infenrensial melalui Soffware Microsoft Excel dan SPSS 20 For Windows, uji normalitas melalui uji Kolmogorov-Smirnov, dan uji homogenitas melalui Levene Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran project based learning berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi rangkaian listrik sederhana, dibandingkan dengan pembelajaran konvensional; (2) model pembelajaran project based learning berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa pada materi rangakain listrik sederhana, dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY MATERI USAHA, PESAWAT SEDERHANA DAN PENERAPANNYA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK SMP Asraddin Asraddin; Fahyuddin Fahyuddin; La Agusu
Jurnal Biofiskim: Pendidikan dan Pembelajaran IPA Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/biofiskim.v4i1.25777

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui informasi data empiris dan deskripsinya tentang kevalidan perangkat pembelajaran, kepraktisan perangkat pembelajaran, keefektifan perangkat pembelajaran terhadap peningkatan pemahaman konsep dan respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan model guided inquiry. Jenis penelitian adalah Research & Development dengan model 4D yaitu Define, Design, Develop dan Disseminate. Rancangan penelitian One Group Pretest-Posttes Design dengan kelompok tunggal (satu kelas). Subjek penelitian adalah peserta didik di SMPN 2 Wangi-Wangi tepatnya kelas VIII-A sebagai ujicoba terbatas, kelas VIII-B di SMPN 2 Wangi-Wangi dan kelas VIII di SMPN Satap Pookambua sebagai ujicoba luas pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021. Pengumpulan data dilakukan melalui: 1) lembar validitas perangkat pembelajaran, 2) lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, 3) tes pemahaman konsep, 4) angket respon peserta didik, dan 4) dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial. Untuk melihat normal dan homogennya data digunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji Levene Test sebagai uji prasyarat. Sedangkan uji hipotesis penelitian digunakan analisis paired sample t-test dan analisis independent Samples T Test. Hasil penelitian yaitu: 1) perangkat pembelajaran model guided inquiry memiliki tingkat kevalidan yaitu RPP dengan persentase 90,05% dalam kategori sangat valid, bahan ajar dengan persentase 84,96% dalam kategori valid, LKPD dengan persentase 84,98% dalam kategori valid, dan instrumen tes dengan persentase 84,98% dalam kategori sangat valid, 2) Kepraktisan perangkat pembelajaran model guided inquiry pada empat kali pertemuan yaitu memiliki persentase 85,47% dengan dengan kategori baik artinya pembelajaran berlangsung dengan baik. 3) Perangkat pembelajaran model guided inquiry efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dengan nilai N-gain rata-rata pretest dan posttest yaitu sebesar 0,46 (sedang) untuk uji coba terbatas sedangkan untuk uji coba luas yaitu  0,51 (sedang) dan 0,53 (sedang). Hasil uji satitistik menunjukkan ada perbedaan nilai rata-rata pretest dan posttest pemahaman konsep dengan menggunakan model guided inquiry. 4) Respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran memiliki persentase 84,08% dengan kategori baik, penggunaan bahan ajar memiliki persentase 85,60% dengan kategori baik, dan penggunaan LKPD memiliki persentase 83,33% dengan kategori baik.