cover
Contact Name
Fahyuddin
Contact Email
fahyuddin@uho.ac.id
Phone
+6285222057139
Journal Mail Official
fahyuddin@uho.ac.id
Editorial Address
Prodi S2 Pendidikan IPA, Kampus Pascasarjana UHO Kemaraya, Jalan Mayjend S. Parman Kendari, 93121
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Biofiskim: Pendidikan dan Pembelajaran IPA
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 2684995     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/biofiskim
Jurnal Biofiskim untuk Pendidikan dan Pembelajaran IPA (JBPPI) merupakan jurnal untuk peneliti, guru , dan pengembang kurikulum IPA pada semua level pendidikan IPA. JBPPI terbit dua kali setahun secara elektronik pada bulan april dan Oktober. Tulisan yang dapat dimuat pada jurnal ini meliputi: hasil penelitian survei, dan revie penelitian (meta analisis), evaluasi program atau efektifitas suatu inovasi dalam pengajaran atau pembelajaran IPA (biologi, fisika, dan kimia), dan analisis mendalam pada isu-isu pendidikan yang relevan secara langsung dengan peningkatan kualitas pendidikan IPA
Articles 76 Documents
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN POGIL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN KPS DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS PESERTA DIDIK Bahari, Wisdayanti; Yuris, Muhammad; Aba, La
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.396 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v3i2.16429

Abstract

 Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi perbedaan penerapan model discovery learning dan POGIL dalam meningkatkan pemahaman konseptual keterampilan proses fisika dan IPA ditinjau dari kemampuan berpikir logis siswa SMA Negeri 4 Kendari. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) tes pemahaman konsep fisika berbentuk pilihan ganda; 2) tes keterampilan proses sains dalam bentuk pilihan ganda; 3) tes kemampuan berpikir logis. Dalam penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: 1) terdapat perbedaan pemahaman konseptual siswa yang belajar melalui model POGIL dan model Discovery Learning; 2) terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains (KPS) siswa yang belajar melalui model POGIL dan model Discovery Learning; 3) tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis konkrit secara signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan model POGIL dan model Discovery Learning; 4) tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis transisional yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model POGIL dan model Discovery Learning; 5) terdapat perbedaan pemahaman konseptual siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis formal yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model POGIL dan model Discovery Learning; 6) terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains (KPS) siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis dan konkrit antara siswa yang diajar dengan model POGIL dan model Discovery Learning; 7) tidak terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains (KPS) siswa yang memiliki keterampilan berpikir logis transisional antara siswa yang dibelajarkan dengan model POGIL dan model Discovery Learning; dan 8) tidak terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains (KPS) siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis formal antara siswa yang dibelajarkan dengan model POGIL dan model Discovery Learning. Kata Kunci: model pembelajaran discovery, model POGIL, pemahaman konsep fisika, keterampilan proses sains, kemampuan berpikir logis
EFEKTIFITAS PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA Hasbia, Hasbia; Jahidin, Jahidin; Jamili, Jamili
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.96 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v1i2.13717

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh keterampilan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran PBL materi perubahan lingkungan kelas X SMA Kartika XX-2 Kendari. Populasi Penelitian ini sebanyak 94 siswa kelas X MIA SMA Kartika XX-2 Kendari tahun ajaran 2017/2018. Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelas dengan menggunakan teknik non probability sampling dengan cara purposive sampling. Rancangan penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Instrumen pengambilan data berupa tes essy. Data dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil penelitian pada kelas eksperimen pretest, posttest, dan N-gain masing-masing adalah 0,67 sedangkan pada kelas control 0,31. Data dianalisis dengan menggunakan uji t-test (independent sample t-test) pada taraf signifikan α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis melalui pembelajaran PBL terdapat pengaruh yang signifikan pada materi perubahan lingkungan di SMA Kartika XX-2 Kendari.Kata Kunci: Keterampilan Berpikir Kritis, PBL.
DESKRIPSI PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Haliki, La; Galib, La Maronta; Hamimu, La
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.041 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v2i2.13760

Abstract

Penelitianini dilatarbelakangioleh fakta hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) Tahun 2015 secara Nasional yang menunjukkan bahwa kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru di Sulawesi Tenggara masih tergolong rendah, berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 47,77 dan berada pada peringkat 27 dari 34 provinsi di Indonesia. Berdasarkan fakta ini dan juga mengacu pada berbagai penelitian terdahulu seperti, Yohafrinal, (2015)dan Rahman (2013), dalam penelitian ini diajukan permasalahan bagaimana gambaran Pedagogical Content Knowledge(PCK) guru di Sulawesi Tenggara khususnya guru Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Kolaka dilihat dari aspek Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 (Permendiknas RI No. 16/2007) dan menurut Shulman (1987). Penelitian deskriptif-analitik ini melibatkan semua guru IPA SMP di Kabupaten Kolaka yang berjumlah 59 orang yang tersebar pada 35 SMP. Data penelitian diperoleh melalui angket PCK yang memuat 60 butir pernyataan/pertanyaan yang telah divalidasi. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif yang dianalisis secara deskriptif-kuantitatif.            Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh; (1) rata-rata skorperolehanaspek PCK menurut Permendiknas RI No. 16/2007 adalah 2,70 dengan standardeviasi (SD) 0,84; (2) rata-rata skorperolehan aspek PCK menurut Shulman (1987) yaitu 2,83 denganstandardeviasi (SD) 0,84; (3) aspekgabunganantara PCK menurutPermendiknas RI No. 16/2007 dan Shulman 1987 yang terdiriatas 14 aspek, rata-rata skorperolehannyayaitu 2,73 denganstandardeviasi (SD) 0,84; (4) irisanaspek PCK keduanya terdiri atas 3 aspek, rata-rata skorperolehannya yaitu 2,81 dengan standardeviasi (SD) 0,82; (5) aspekparsial PCK dari Shulman (1987) terdiri atas 4 aspek, rata-rata skorperolehannyayaitu 2,80 denganstandardeviasi (SD) 0,86; dan (6)aspekparsial PCK dariPermendiknas RI No. 16/2007 terdiri atas 7 aspek, rata-rata skorperolehannyayaitu 2,65 denganstandardeviasi (SD) 0,84. Dengandemikian, dapat disimpulkan bahwa PCK guru IPA SMP di Kabupaten Kolaka secaraumumberada padakategori baik, baikdariaspek PCK menurut Permendiknas RI No. 16/2007 maupun menurut Shulman (1987) sertagabungan, irisan, danparsialaspekkeduanya, yang memiliki rata-rata skorperolehan tidak jauh berbeda (beradapadarentang rata-rata skor2,65-2,83) danstandar deviasi yang berada pada rentang 0,82-0,86. Untuk memperoleh kesimpulan yang lebih akurat, disarankan bagi peneliti selanjutnya agar penelitianinidapatdikembangkandengan memperluas aspek kompetensi yang diukur dan dengan subyek penelitian yang lebih banyak. Kata Kunci:Uji Kompetensi Guru (UKG), Analisis Deskriptif-Kuantitatif, Pedagogical Content Knowledge (PCK)
ANALISIS PENGUASAAN KONSEP DAN MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI SEL KELAS XI MIPA MELALUI METODE CRI (CERTAINTY RESPONS INDEX) DI SMAN 1 WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE Dinarni, Dinarni; Safilu, Safilu; Wirdhana, Sitti
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.811 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v3i1.16457

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penguasaan konsep dan miskonsepsi siswa pada materi sel kelas XI MIPA melalui metode Certainty Of Response Index (CRI) pada materi sel pada di SMA Negeri 1 Wawotobi.  Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA di SMAN 1 Wawotobi Kabupaten Konawe. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa 103. Jenis penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif.Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) Penguasaan konsep siswa pada materi sel di kelas XI MIPA SMAN 1 Wawotobi Kabupaten konawe secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mengalami miskonsepsi. 2) Berdasarkan nilai persentase indikator penguasaan konsep tertinggi ditemukan pada indikator mengidentifikasi pada soal nomor 4 sebesar 79,4%, sedangkan penguasaan konsep terendah ditemukan pada indikator mengindentikasi dan menjelaskan pada soal nomor 17 dan 20 sebesar 0%.  Siswa yang mengalami miskonsepsi tertinggi ditemukan pada indikator mengidentifikasi pada soal nomor 14 sebesar 73,6% sedangkan miskonsepsi terendah ditemukan pada indikator mengindentikasi dan menjelaskan pada soal nomor 14, 16, 18 dan 15 sebesar 2,8% dan 5,6%. Kata Kunci: analisis penguasaan konsep, miskonsepsi siswa
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS X SMA PADA MATERI SUHU DAN KALOR Syam, Nurfaidah; Firihu, Muhammad Zamrun; Anas, Muhamad
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.542 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v1i1.15272

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh model pembelajaran Role Playing terhadap keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar ranah kognitif peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian  quasi  experimental  atau eksperimen semu dengan bentuk deskriptif kuantitatif yang menggunakan dua kelas untuk dijadikan obyek penelitian. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive random sampling berjumlah 52 peserta didik kelas X yang terdistribusi pada  dua kelas (XA = 27 peserta didik dan  kelas XB  = 25 peserta didik). Kelas XA mendapatkan pembelajaran menggunakan model Role Playing, sedangkan kelas XB diberikan pembelajaran model Konvensional. Keterampilan berpikir kritis (KBK) dan hasil belajar ranah kognitif (HBK) peserta didik pada materi suhu dan kalor diukur menggunakan tes pilihan ganda dan esai. Hasil analisis deskripsi menunjukkan bahwa penerapan model Role Playing pada pembelajaran materi suhu dan kalor dapat meningkatkan KBK dan HBK peserta didik pada kategori sedang. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai rata-rata KBK dan HBK antara hasil pembelajaran Role Playing dan pembelajaran Konvensional, dan terdapat pula perbedaan peningkatan (N-gain) KBK dan HBK antara hasil pembelajaran Role Playing dengan pembelajaran Konvensional.  Kata Kunci:  Model Pembelajaran Role Playing, Keterampilan Berpikir Kritis, Hasil   Belajar Ranah Kognitif.
PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMAN 10 DAN SMAN 11 KENDARI Haswan, Haswan; Jahidin, Jahidin; Analuddin, Analuddin
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.411 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v2i1.13758

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sians siswa pada materi Bakteri. Sampel penelitian berjumlah 112 siswa. Pengambilan sampel pada penelitian menggunakan teknik non probability sampling dengan cara purposive sampling yakni menentukan sampel sebanyak dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dari beberapa kelas yang ada dari kedua sekolah. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Peningkatan keterampilan proses sains ditunjukkan oleh nilai N-gain dari rerata nilai pretest dan posttest siswa. Nilai N-gain keterampilan proses sains yang dibelajarkan dengan model inkuiri terbimbing yakni SMAN 10 Kendari 0.59 dan SMAN 11 Kendari 0.53 sedangkan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung yakni pada SMAN 10 Kendari 0.45 dan SMAN 11 Kendari 0.45 dengan signifikan 0.00 pada α 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa model inkuiri terbimbing memberikan pengaruh signifikan terhadap keterampilan proses sains. Kata Kunci: inkuiri terbimbing, keterampilan proses sains
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERSTRUKTUR DAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK PENGEMBANGAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK Sofyana, Nelly; Ngkoimani, . La Ode; Muliddin, Muliddin
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.037 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v3i1.16090

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan data empiris mengenai perbandingan antara model pembelajaran inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing untuk pengembangan pemahaman konsep fisika peserta didik ditinjau dari motivasi belajarnya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasy-experiment sedangkan desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan faktorial 2 x 2. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Wundulako tahun pelajaran 2019/2020. Sampel penelitian kelas XI IPA A dan kelas XI IPA B. Hasil analisis data menunjukkan: 1) tidak terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep fisika peserta didik antara model pembelajaran inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing, 2) terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep fisika peserta didik antara motivasi belajar tinggi dan rendah, serta 3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap pemahaman konsep fisika peserta didik.
ANALISI FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR BIOLOGI : STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN MOROWALI Septiana, Santi; Fahyuddin, Fahyuddin; Yanti, Nur Arfa
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.616 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v3i1.23525

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah  untuk mempelajari Pengaruh Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, Minat Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Biologi Pada Siswa SMA Se-Kabupaten Morowali. Jenis penelitian ini adalah korelasi sebab akibat. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 2.630 siswa dan sampel berjumlah 169 siswa dengan teknik cluster stratified random sampling yang berasal dari siswa kelas XI IPA dari SMAN 1 Witaponda, SMAN 2 Bungku, SMAN 1 Menui Kepulauan, SMAS Al-Khairaat Kolono dan SMAN 1 Bungku Pesisir. Teknik analisis menggunakan teknik analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel eksternal lingkungan  keluarga  dan  lingkungan  sekolah  siswa  SMA  sekabupaten  Morowali  masih tergolong sedang secara rata. Lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, minat, dan motivasi secara bersama sama memberikan pengaruh yang signifikan pada prestasi belajar biologi sebesar 24% dan sisanya 76% di pengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, minat, motivasi dan prestasi belajar
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DI TINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Samandy, Vebryatin; Anas, Muhammad; Zamrun, Muhammad
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.998 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v3i2.21789

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Berbasis Masalah dan Adversity Qoutient (AQ) terhadap kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini  merupakan quasi experimental dan desain penelitian menggunakan pretest-posttest control group design yang dimodifikasi dengan faktorial 2 x 2. Sampel penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Kontukowuna keseluruhan populasi  yaitu, kelas XI MIA1 dengan 24 peserta didik belajar melalui model PBM dan kelas XI MIA2 dengan 24 peserta didik belajar melalui pembelajaran konvensional. Data penelitian diperoleh melalui (1) Tes KPM dalam bentuk soal essay dan (2) angket AQ. Hasil analisis data memberikan kesimpulan 1) bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari pembelajaran konvensional, 2) kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki rata – rata adversity quotient tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki rata-rata adversity quotient rendah, 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran konvensional dengan adversity quotient untuk meningkatkan kemampuan Pemecahkan masalah. Kata Kunci: model pembelajaran berbasis masalah, adversity quotient, kemampuan pemecahan masalah
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETEREMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Makrawati, Makrawati; Jahidin, Jahidin; Ruslin, Ruslin
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.967 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v2i2.13726

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatanketerampilan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran model PBL dan siswa yang mengikuti pembelajaran langsung.Metode dalam penelitian ini quasy experiment. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIIISMPN 4 Kendari. Kelas perlakuan 59 siswa dan 61 siswa kelas kontrol. Data dianalisis secara deskriptif, menggunakan program SPSS. Hasil penelitianaspek berpikir kritis dari lima indikator yaitu penjelasan sederhana, keterampilan dasar, kesimpulan, penjelasan lebih lanjut dan strategi dan taktik nilai post-test model PBL lebik baik dibandingkan dengan pembelajaran langsung. Kesimpulanpenelitian iniadalah terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang diajar dengan PBL memiliki nilai lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran langsung. Kata Kunci:Model PBL,Keterampilan Berpikir Kritis, Siswa SMP.