cover
Contact Name
HENNY SYAPITRI
Contact Email
heny_syahfitri86@yahoo.com
Phone
+6285359022627
Journal Mail Official
ojs.usmindonesia19@gmail.com
Editorial Address
http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/2/Editorial-Team
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Farmanesia
ISSN : """"     EISSN : 25282484     DOI : https://doi.org/10.51544/jf.v8i2
Core Subject : Health,
Jurnal Farmanesia dengan E-ISSN: 2528-2484 merupakan jurnal resmi yang diterbitkan oleh Program Studi S1 Farmasi Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia, yang artikelnya dapat diakses dan diunduh secara online oleh publik (open access journal). Jurnal ini merupakan jurnal peer-review yang diterbitkan dua kali setahun dengan topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktik kefarmasian, teknologi farmasi, dan disiplin ilmu kesehatan yang berkaitan erat. Jurnal ini menerima teks bahasa Indonesia. Berikut ini adalah area penelitian yang menjadi fokus jurnal ini: 1. Farmakologi 2. Farmasetika 3. Biologi Farmasi 4. Kimia Farmasi 5. Farmakognosi 6. Fitokimia
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Farmanesia" : 4 Documents clear
FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.) SEBAGAI ANTI-AGING Priltius, Natanael; Situmorang, Manahan; Rumela, Nuranti; Tasya, Indah
Jurnal Farmanesia Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v11i2.5792

Abstract

Latar belakang: Penuaan kulit adalah proses biologis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk sinar ultraviolet (UV), yang dapat merusak kulit. Kulit memerlukan antioksidan untuk melindungi dari kerusakan akibat radikal bebas. Penggunaan kosmetik berbahan kimia sering menimbulkan efek samping, sehingga diperlukan alternatif berbahan herbal dengan sifat antioksidan. Daun kopi arabika mengandung senyawa fenol dan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki potensi aktivitas anti-aging. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan krim dari ekstrak etanol daun kopi arabika dalam beberapa konsentrasi dan mengevaluasi efektivitasnya terhadap kondisi kulit. Dengan demikian, penelitian ini berfokus pada potensi ekstrak daun kopi arabika sebagai bahan aktif dalam krim anti-aging yang aman dan efektif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sediaan krim ekstrak etanol daun kopi arabika dengan konsentrasi berbeda (3%, 5%, dan 7%), dan menilai efektivitas krim sebagai agen anti-aging melalui pengukuran kadar air kulit, ukuran pori, dan keriput Hasil: Sediaan krim yang dihasilkan homogen dan stabil, dengan pH 4,6-6,0. ⁠Krim dengan konsentrasi 7% menunjukkan peningkatan kadar air kulit (10%), pengecilan pori (11,41%), dan pengurangan keriput (18,94%) setelah 4 minggu perawatan Kesimpulan: Ekstrak etanol daun kopi arabika dapat diformulasikan menjadi krim anti-aging yang efektif.   Krim dengan konsentrasi 7% memberikan efek anti-aging terbaik dibandingkan dengan konsentrasi lainnya, meningkatkan kondisi kulit secara signifikan.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL PASTA GIGI EKSTRAK ETANOL ALBEDO SEMANGKA MERAH (Citrulus Lanatus Thumb) Suharyanisa; Marpaung, Jon Kenedy; Suhendri, Martin; Ayu, Herti
Jurnal Farmanesia Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v11i2.5793

Abstract

Latar belakang: Menurut WHO tahun 2022, karies anak di seluruh dunia mencapai 514 juta. Berdasarkan Global Oral Health Status Report (2022), prevalensi karies anak tertinggi terdapat di wilayah Pasifik Barat sebesar 46,20%, Mediterania Barat sebesar 45,10% dam Asia Tenggara dengan persentase 42,77%(World Health Organization, 2022). Beberapa negara di Asia Tenggara dengan angka karies anak yang tinggi adalah Filipina dan Indonesia (World Health Organization, 2022). Dan data Riskesdas pada tahun 2018, persentase masyarakat Indonesia yang mengalami karies gigi sebesar 45,3% Tujuan: Untuk menganalisis efek pemutihan gigi dengan menggunakan formulasi gel pasta gigi ekstrak etanol albendo semangka merah (Citrulus Lannatus Thumb) memiliki efek antibakteri . Metode: Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental yang meliputi pengumpulan sampel, identifikasi sampel, pengolahan simplisia, pembuatan ekstrak etanol albedo buah semangka merah,, formulasi sedian gel pasta gigi, dan uji gel pasta gigi terhadap pemutihan gigi. Hasil:3 Hasil identifikasi sampel albedo semangka yang diidentifikasi di Herbarium Medanese (MEDA), Laboratorium Herbarium FMIPA Universitas Sumatera Utara (USU) menunjukkan bahwa sampel yang digunakan benar kulit eemangka dengan famili Cucurbitales dan spesies Curullus lanatus (Thumb) Kesimpulan:    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol albendo semangka merah (Citrulus Lannatus Thumb) memiliki diameter zona hambat pada ketiga formula. Pada F1, yang mengandung 10 gram ekstrak etanol albedo semangka, diameter zona hambat yang terbentuk berada pada rentang 3,925 mm hingga 6,825 mm termasuk dalam kategori "Sangat Lemah". Untuk F2, yang mengandung 15 gram ekstrak, diameter zona hambat yang dihasilkan sedikit lebih besar dibandingkan F1, yaitu berkisar antara 7,425 mm hingga 7,7425 mm. mm termasuk dalam kategori "Lemah". Formula F3, yang mengandung 20 gram ekstrak etanol albedo semangka, menunjukkan hasil yang paling baik di antara ketiga formula, dengan diameter zona hambat yang berkisar antara 8,75 mm hingga 9,425 mm termasuk dalam kategori "Lemah". Hal ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol albendo semangka merah (Citrulus Lannatus Thumb) kurang memberikan aktivitas antibakteri yang bagus yang bagus terhadap Streptococus mutans.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI SEDIAAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL BUNGA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilmbi Linn) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus br Tarigan, Betharina; Shania, Rizna Witha
Jurnal Farmanesia Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v11i2.5794

Abstract

Latar belakang: Penyakit infeksi merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, dengan infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis menjadi sangat umum. Penggunaan antibiotik yang berlebihan sering kali mengakibatkan resistensi antimikroba, menambah kesulitan dalam pengobatan infeksi. Oleh karena itu, pencarian alternatif pengobatan menggunakan bahan alami, seperti ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum), menjadi semakin penting. Daun salam diketahui mengandung senyawa aktif seperti flavonoid dan minyak atsiri yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri dari sediaan patch ekstrak etanol daun salam terhadap bakteri tersebut. Tujuan: Mengetahui aktivitas antibakteri sediaan patch ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum W.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis, mengidentifikasi pertumbuhan bakteri mana yang memiliki daya hambat lebih besar dengan menggunakan sediaan patch ekstrak etanol daun salam, serta mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada daun salam. Metode: Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan formulasi F0 (blanko), FI (5%), FII (10%), dan FIII (15%). Sediaan patch dievaluasi dari segi organoleptik, pH, ketahanan lipat, dan karakterisasi fisik lainnya. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi kertas cakram. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan patch yang dihasilkan memiliki variasi warna dan bau sesuai dengan konsentrasi ekstrak, aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus menunjukkan diameter zona hambat sebagai berikut: FI: 12,05 mm; FII: 13,78 mm; FIII: 15,48 mm. Aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis: FI: 7,75 mm; FII: 12,49 mm; FIII: 14,57 mm. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun salam dapat diformulasikan menjadi sediaan patch, meskipun potensi antibakterinya berada dalam kategori lemah. Kesimpulan: : Ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum W.) dapat diformulasikan menjadi sediaan patch dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis, meskipun efektivitasnya masih tergolong lemah. Penelitian ini memberikan dasar untuk pengembangan lebih lanjut terhadap sediaan berbasis ekstrak daun salam dalam pengobatan infeksi bakteri.
FORMULASI SEDIAAN SABUN CAIR EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens) SEBAGAI ANTIJAMUR TERHADAP JAMUR Candida albicans Thaib, Cut Masyithah; Chandra, Devina; Anggraini, May
Jurnal Farmanesia Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v11i2.5799

Abstract

Latar belakang: Keanerakaman tanaman obat dindonesia menjadi potensi besar dalam bidang kesehatan dan industri farmasi salah satunya tanaman obat sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.), termasuk tanaman perdu yang tersebar luas di negara Asia. Tanaman ini memiliki kandungan senyawa flavonoid, sterol tak jenuh, triterpenoid, polifenol, saponin, steroid, asam klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam para kumarat, asam para hidroksi benzoate, dan minyak atsiri (Uthia, et al., 2020). Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak etanol daun sambung nyawa dan minyak zaitun dapat di formulasikan menjaadi sabun cair yang memenuhi standar dan memiliki aktifitas antijamuri terhadap bakteri  Candida albicans. Metode: ini merupakan penelitian eksperimental, dengan mengekstraksi menggunakan pelarut etanol  dan dibuat sediaan sabun cair dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 6%. Sediaan dievaliasi  pH, viskositas, dan daya busa. Kemudian diuji Aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram. Hasil: Hasil evaluasi sediaan sesuai dengan SNI. Uji aktivitas antijamur sabun mandi cair ekstrak daun sambung nyawa terhadap jamur Candida albicans pada konsentrasi 2% menunjukkan diameter zona hambat 13,23 mm, konsentrasi 4% zona hambat 14,36 mm, konsentrasi 6% zona hambat 19,43 mm. Ekstrak daun sambung nyawa dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun mandi cair yang memenuhi kriteria SNI serta memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur Candida albicans Kesimpulan: Ekstrak etanol daun sambung nyawa (Gynura procumbens) dapat diformulasikan sebagai sediaan sabun mandi cair.Sediaan sabun mandi cair ekstrak etanol daun sambung nyawa(Gynura procumbens) memenuhi persyaratan evaluasi sediaan yang ditentukan. Sabun mandi cair ekstrak etanol daun sambung nyawa (Gynura procumbens) memiliki efektivitas antijamur Candida albicans. Dimana pada sediaan sabun mandi cair ekstrak etanol daun sambung nyawa yang memiliki aktivitas antijamur yang paling kuat pada Formulasi F3 ( konsentrasi 6%) zona hambat rata-rata sebesar 19,43 mm, mendekati kategori "kuat".

Page 1 of 1 | Total Record : 4