cover
Contact Name
M Taufiq Rahman
Contact Email
jis@uinsgd.ac.id
Phone
+6289655289523
Journal Mail Official
jis@uinsgd.ac.id
Editorial Address
Prodi Magister Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Jalan Cimencrang, Panyileukan, Gedebage Kota Bandung Indonesia 40292
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Iman dan Spiritualitas
ISSN : -     EISSN : 27754596     DOI : http://dx.doi.org/10.15575/jis
Jurnal Iman dan Spiritualitas (JIS) is an open-access journal and peer-reviewed scientific works both theoretically and practically in the studies of religions and spirituality in various parts of the world.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas" : 20 Documents clear
Para Tokoh Tafsir Periode Pertengahan Beserta Coraknya Muhammad Yuga Fadillah; Siti Nur Umdati Putriyani; Ade Jamarudin
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i1.21803

Abstract

Salah satu perkembangan ilmu tafsir yang dinamis terjadi pada kajian para tokoh tafsir periode pertengahan dan macam-macam coraknya. Mufasir dengan latar belakang keilmuannya memberikan warna dalam perkembangan tafsir. Hadirnya membawa pembaharuan beriringan dengan perkembangan pemikiran manusia dan berbagai tantangan zaman dengan berbagai silang pendapatnya. Tulisan ini bertujuan menelaah perkembangan corak tafsir pada periode pertengahan. Penulis menggunakan metode kualitatif jenis kajian pustaka, dengan analisis deskriptif disertai ulumul Qur’an. Para mufasir periode pertengahan banyak menerbitkan berbagai macam kitab tafsir, ini menunjukan sebuah kemajuan dan bekembangnya aset ilmu tafsir dikalangan ulama periode pertengahan. Pada periode pertengahan ini (The Golden Age) para mufassir dengan karyanya melahirkan corak yang begitu komprehensif dan menjawab tantangan zaman serta menjadikan kajian tafsir lebih sistematis dinamis namun tetap mengacu kepada al-Qur’an dan sunnah. Ciri khusus dari suatu penafsiran merupakan kecenderungan seorang mufasir dalam menjelaskan isi kandungan dalam Al-Qur’an, para mufasir pada periode pertengahan ini dengan latar belakangnya menghadirkan berbagai bentuk corak penafsiran. Adapun yang menajdi karakteristik dalam penafsiran corak periode pertengahan yaitu pemaksaan gagasan pribadi kepada Al-Qur’an, bersifat Ideologis, bersifat repetitif, bersifat parsial, dan terpisahnya dengan hadits. Peneliti berharap pembaca mendapat manfaat dari penelitian ini. Demikian pula dikemudian hari, akan hadir penelitian-penelitian berikutnya yang dapat memperbaiki serta menyempurnakan apabila terdapat kekeliruan serta kekurangan di dalam penelitian ini.
Kerukunan Umat Beragama dalam Tradisi Sedekah Kampung di Palembang, Sumatera Selatan Andika Tegar Pahlevi; Rifki Rosyad; Dadang Kuswana
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i2.27616

Abstract

Belakangan ini banyak pandangan mengenai tradisi yang dianggap praktik kolot dan sudah ketinggalan zaman sekali. Padahal tradisi dan kearifan lokal merupakan adat dan kebiasaan yang masih eksis sampai saat ini. Banyak fenomena menarik mengenai tradisi kearifan lokal yang dapat bersinergi dalam merawat dan menjaga kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti tradisi yang mengandung nilai kerukunan yang terdapat di Kampung Kapitan Palembang, Sumatera Selatan. Kampung ini merupakan kampung yang terdiri dari masyarakat yang majemuk dan heterogen tetapi dapat hidup rukun berdampingan, dan melakukan kegiatan aktivitas bersama. Ada berbagai macam tradisi yang ada pada Kampung Kapitan salah satunya yaitu tradisi sedekah kampung. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif-dekriptif dengan model penelitian lapangan. Pengumpulan datanya terdiri dari teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan dari penelitian ialah terdapat beberapa macam jenis bentuk kerukunan yang terjadi di Kampung Kapitan yaitu kerukunan antar intern umat masing-masing satu agama dengan bentuk ukhuwah islamiah dan kerukunan antar umat yang berbeda agama dengan bentuk toleransi. Pelaksanaan sedekah kampung telah menumbuhkan sikap kebersamaan dan kekeluargaan yang memiliki dampak positif terhadap menumbuhnya sikap kerukunan dan keharmonisan. Beberapa faktor penyebab terjaganya kerukunan umat beragama yaitu adanya sifat toleransi, menghargai kebebasan beragama, menghargai umat agama lain dan berfikir secara positif. Keempat unsur tersebut sangat relevan dalam merawat serta menjaga kerukunan umat beragama di Kampung Kapitan.
Nahdhatunnisa: Perempuan NU Perspektif Feminisme Annisa Wahid
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i1.25375

Abstract

Terdapat tiga pilar yang harus diperjuangkan oleh perempuan. Pertama, al-hurriyah atau pembebasan (kemerdekaan). Perempuan harus memiliki dasar dan mental yang kuat untuk membebaskan diri terlebih dahulu. Bebas dari kejumudan, kebodohan, dan taqlid terhadap teks-teks yang mengurung untuk berzikir, berpikir, dan beramal shaleh lebih luas lagi. Kedua, al-adalah atau keadilan. Adil dari segi perkataan maupun perbuatan. Ketiga, musawah atau kesetaraan. Kesetaraan yang dimaksud di sini adalah kesetaraan hak untuk mendapatkan ruang serta akses publik untuk mengamalkan ilmu pengetahuan seluas-luasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perspektif feminis yang sesuai untuk mendeskripsikan pemikiran perempuan NU yang ingin membebaskan diri dari kekerasan dan ketidakadilan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan dengan menggunakan pendekatan sosial keagamaan dan dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Feminis postmodern dan model Carnivalesque dari Mikhail Bakhtin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ide-ide dalam feminis radikal ternyata lebih banyak memberikan ruang dalam menjelaskan fenomena pemikiran perempuan NU yang ingin melakukan pembebasan dan melakukan kebangkitan. Tidak kalah penting juga, dalam mewujudkan misi Nahdhatunnisa, perempuan NU harus melek dan cakap dalam dunia literasi. Sebab seseorang tidak dapat membendung perubahan monopoli zaman yang kerap disalahgunakan, kemudian juga harus turut andil dalam membendung isu-isu yang menggelembungkan ketidakharmonisan Islam dan Indonesia.
Islam dan Gender: Semangat Dasar Ajaran Islam dan Keadilan Gender Yoshy Hendra Hardiyan Syah; Yeni Huriani
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i2.25387

Abstract

Artikel ini membahas tentang konsep Islam dan Gender dalam semangat dasar ajaran Islam, Al-Qur’an, dan keadilan gender. Di dalam artikel ini membahas isu gender, perkawinan, keluarga, poligami, kekerasan terhadap perempuan, hak waris, dan perceraian dalam rumah tangga, sehingga dibahasnya isu tersebut dapat melahirkan suatu kedamaian dan keadilan. Sebagaimana Islam datang membawa perdamaian, agama Islam adalah agama penyempurna dan agama yang indah, karena segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan manusia untuk terciptanya kemenangan, baik pada kehidupan di akhirat maupun di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami, menyikapi, dan memberikan jalan keluar terhadap isu-isu yang terjadi pada Gender dalam menciptakan suatu keadilan dalam Islam. Pada penelitian ini, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu studi pustaka (literature review) dan menggunakan pendekatan tinjauan analisis deskriptif dalam membahas Islam dan Gender. Menariknya dalam artikel ini adalah menampilkan Islam sebagai agama yang “memanusiakan manusia”, karena Islam selalu menghargai segala sesuatunya terutama dalam persoalan isu gender dan hak-hak lainnya yang terdapat di dalam Al-Qur’an, yang bertujuan sebagai jalan keluar untuk bisa menjadi tolok ukur dalam mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian bagi sesama. Kemudian hasil dari penelitian ini adalah jalan keluar atas setiap masing-masing isu-isu tersebut sudah ada di dalam Al-Qur’an. Namun, penyelesaian jalan keluarnya memiliki perbedaan corak khasnya masing-masing terhadap isu yang satu dengan isu yang lainnya. Akan tetapi, perbedaan corak khas jalan keluar tersebut berpusat kepada satu esensi yang sama yaitu Islam pada akhirnya untuk mewujudkan kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan.
Analisis Manhaj Khāṣ Kitab Tafsir Ahkām Al-Qur’ān Karya Ibn al-‘Arabī Eni Zulaiha; Taryudi Taryudi
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i2.25615

Abstract

Tulisan ini membahas manhaj khāṣ Ibn al-‘Arabi dalam karyanya Tafsir Ahkam Al-Quran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui manhaj khas Ibn al-‘Arabi dalam penulisan tafsirnya. Penelitian ini didasarkan pada kajian kepustakaan dengan menggunakan metode kualitatif. Sifat dari penelitian ini adalah exploratory research. Sumber primer dalam penelitian ini adalah kitab Tafsir Ahkam Al-Quran karya Ibn al-‘Arabi, ada pun sumber sekunder berasal dari kitab, buku, artikel yang relevan dengan tema kajian. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah bahwa terdapat tujuh manhaj khas yang ditempuh oleh Ibn al-‘Arabi dalam kitab tafsirnya.
Perubahan Praktik Sosial pada Jamaah Persatuan Islam di Tasikmalaya Fathur Romdhoni; Mohammad Taufiq Rahman
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i2.27215

Abstract

Penelitian ini bertujuan membahas jemaah Persis dalam mengubah tindakan keagamaan pada kehidupan sosialnya terutama jemaah Persis di Tasikmalaya, Jawa Barat. Metode penelitian dalam penelitian ini ialah kualitatif, melalui pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan praktik sosial keagamaan yang sebelumnya tidak mengikuti tahlilan yang merupakan tradisi, sekarang mengikuti tahlilan, dan juga ziarah kubur. Kemudian adanya juga perubahan kultural dari cara komunikasi, yang semula tertutup menjadi terbuka. Faktor penyebab perubahan itu ialah lingkungan yang membuat jemaah berubah dari kebiasaan Persis sebelumnya, di mana semula Persis beribadah sesuai dengan masjidnya sendiri, dengan perkembangan jaman sekarang, Persis mulai beribadah ke mesjid diluar lembaga sendiri. Bahkan lebih uniknya, perubahan tersebut membuat umat Persis merasa nyaman dan damai ketika berinteraksi atau berubah kultural yang berbeda dari sebelumnya. Penelitian ini menemukan temuan baru bahwa dalam organisasi masyarakat keagamaan sekalipun tetap mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Persis memiliki perubahan dengan tidak sadar merubah umatnya sendiri yang juga disebabkan karena kurangnya pengawasan dari lembaga atau luasnya perkembangan pemikiran, nilai dari luar masuk ke dalam jemaah Persis.
Amalan Pembacaan QS. Ali Imran Ayat 190-196 pada Jamaah Satria Nusantara Japura Cirebon Abdul Ghoni; Dadan Rusmana
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i2.25669

Abstract

Penelitian ini berawal dari adanya kebiasaan atau kegiatan yang dilakukan oleh Jamaah Satria Nusantara Japura Cirebon, bahwasanya setiap manusia itu memiliki kekuatan supranatural jika dipadukan kekuatan tersebut dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang kita percayai bahwa Al-Qur’an memiliki sejuta kemanfaatan sehingga yang memiliki ilmu supranatural tersebut dapat menggunakan dengan baik seperti mengobati orang dari sihir, menjadikan pertahanan diri dll. Mohammad Daudah menyatakan dalam sebuah karyanyanya berjudul‚ “Energi Penyembuh dalam Al-Qur’an antara sain dan keyakinan” menurutnya suara Al-Qur’an dapat menghentikan pergerakan virus dan kuman, dan pada waktu yang bersamaan meningkatkan sel-sel sehat dan membangkitkan program yang terkacaukan di dalamnya agar siap bertempur melawan virus dan kuman. Tambahnya, bacaan al-Qur’an memiliki efek yang sangat luar biasa terhadap sel-sel dan dapat mengembalikan keseimbangan. Penelitian Living Qur`an dalam Tesis ini membahas tentang tradisi (amalan rutin) pembacaan penggalan ayat-ayat Al-Qur`an yang dilahirkan dari praktik komunal sebagai bentuk dari respon sosial masyarakat atau komunitas tertentu terhadap Al-Qur`an. Hasil dilapangan menunjukkan, latar belakang pelaksanaan kegiatan tersebut adalah agar mendapat perlindungan dari Allah swt dan terhindar dari segala macam dan bentuk gangguan-gangguan. Pemaknaan dari pembacaan amalan Q.s. Ali Imran ayat 190-196 itu sendiri adalah agar hati menjadi tentram dan damai. Salah satu manfaat amalan ini adalah untuk mengobati diri sendiri dan orang yang membutuhkan. Selain itu manfaat yang ada pada amalan ini bisa menenangkan hati dan semakin dekat dengan Allah SWT.
Faktor Pendukung dan Tantangan Menuju Kesetaraan Gender Rijal Pahlevi; Rahimin Affandi Abdul Rahim
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i2.26766

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi diskriminasi berbasis gender dan faktor pendukungnya, serta tantangan yang dihadapi dalam mencapai kesetaraan gender. Diskriminasi berbasis gender terus menjadi masalah yang signifikan di berbagai aspek kehidupan, termasuk di tempat kerja, pendidikan, dan dalam hubungan sosial. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis akar masalah diskriminasi berbasis gender dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis literatur dengan mengumpulkan data dari sumber-sumber yang relevan seperti jurnal ilmiah, buku, dan laporan penelitian terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diskriminasi berbasis gender diindikasikan oleh stereotipe gender yang berlaku dalam masyarakat, perbedaan perlakuan terhadap individu berdasarkan jenis kelamin, dan ketidakadilan dalam akses terhadap sumber daya dan kesempatan. Beberapa faktor pendukung yang memperkuat diskriminasi berbasis gender termasuk norma sosial yang patriarkal, kurangnya kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender, dan ketidaksetaraan kekuasaan antara pria dan wanita. Selain itu, media massa juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap gender dan dapat memperkuat stereotipe yang ada. Tantangan dalam mencapai kesetaraan gender meliputi resistensi terhadap perubahan yang dilakukan oleh kelompok yang memperoleh manfaat dari ketimpangan gender, kurangnya dukungan kebijakan yang kuat, dan kurangnya partisipasi aktif dari masyarakat dalam memperjuangkan kesetaraan gender.
Pasal-Pasal Kontroversial dalam RKUHP 2019 Ditinjau dari Pembaharuan Hukum Deri Afwan; Dede Kania; Rusman Rusman
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i2.27280

Abstract

Indonesia merupakan negara demokrasi, dimana seharusnya Rancangan Undang-Undang KUHP dibuat sesuai dengan konteks pada masa kini. Hal tersebut dimaksudkan agar perbuatan- perbuatan yang dilarang dan tidak dilarang sesuai dengan zaman yang berkembang pada masa sekarang. Pengaturan atas asas legalitas yang dikecualikan atau lebih tepatnya dipanggil dalam RKUHP, secara tidak langsung melahirkan permasalahan-permasalahan dalam penegakan hukum pidana (Pasal-Pasal Kontroversional). Lalu yang menjadi pokok permasalahan bagaimana jika ada multitafsir terhadap penerapan pasal-pasal kontroversial tersebut serta kemudian disalahgunakan oleh oknum aparat penegak hukum. Padahal jika kita tinjau ciri produk hukum yang tepat adalah produk hukum yang maknanya disepakati tunggal (monotafsir) dan tidak membuka ruang adanya tafsir lain. Tetapi, kenyataannya produk hukum atau undang- undang saat ini berawal dari potensi dan kinerja DPR yang patut dipertanyakan sebagai perwakilan yang menyuarakan aspirasi rakyat.
Implementasi Moderasi Beragama dalam Organisasi Massa Persatuan Islam Iqbal Maulana Akhsan; Dadang Darmawan
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i2.28192

Abstract

Implementasi moderasi beragama antara umat beragama memiliki peranan penting dalam membangun harmoni, toleransi, dan kerjasama antar umat beragama. Persatuan Islam sebagai organisasi Islam memiliki peran sentral dalam mempromosikan moderasi beragama. Sebagai organisasi pembaharu yang kembali kepada Al Quran dan hadis juga memiliki cara pandang dan berpikir yang berbeda dengan kelompok lain ini kemudian akan melahirkan sikap keberagamaan yang berbeda juga. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif dengan melakukan studi kasus terhadap Persatuan Islam. Data dikumpulkan melalui wawancara kepada tokoh-tokoh Persatuan Islam. Bentuk implementasi dari moderasi beragama antar umat beragama menurut Persatuan Islam ialah dengan bertoleransi dan bisa hidup berdampingan antar umat beragama dan tidak melahirkan kekerasan. Juga dalam berdakwah menggunakan cara yang baik dan bahasa yang baik.

Page 1 of 2 | Total Record : 20