Claim Missing Document
Check
Articles

The Tholiban Brigade Political Da'wah Movement in Tasikmalaya Dadang Kuswana
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 14, No 2 (2020): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/idajhs.v14i2.10218

Abstract

This study aims to analyze the existence of the Tholiban Brigade movement in Tasikmalaya as a socio-religious movement. The research aims to answer the existence, motives, and transformation of the Tholiban Brigade da'wah movement in the political field. The research was conducted through a qualitative approach through descriptive methods. Data collection was carried out through observation, interviews, and literature study. The results showed that the legalization of Islamic law in the state's formal law was carried out by the Tholiban Brigade to actualize Islamic da'wah towards Islamic daulah. The legalization of Islamic law is carried out in aspirations, participation, coalitions, and regional political bargaining. The motive of the Tholiban Brigade political da'wah movement is the spirit of amar maruf nahi munkar both in individual and social spheres. This is an effort to change the social order towards Islamic life as a whole (kaffah). The transformation of the da'wah movement towards the Brigade Tholiban political movement is based on religious teachings that view Islam as a religion and state. The implication of this research is expected to map the existence of the Tholiban Brigade political da'wah movement in the national political constellation.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi gerakan Brigade Tholiban di Tasikmalaya sebagai sebuah gerakan sosial keagamaan. Penelitian diarahkan pada upaya menjawab eksistensi, motif dan transformasi gerakan dakwah Brigade Tholiban dalam bidang politik. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif melalui metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa legalisasi syariat Islam dalam hukum formal negara dilakukan oleh Brigade Tholiban sebagai upaya aktualisasi dakwah Islam menuju daulah Islamiyyah. Legalisasi syariat Islam dilakukan dalam bentuk aspirasi, partisipasi, koalisi dan bargaining politik daerah. Motif gerakan dakwah politik Brigade Tholiban adalah spirit amar maruf nahi munkar baik pada lingkup individual maupun sosial. Transformasi gerakan dakwah menuju gerakan politik Brigadi Tholiban didasarkan pada doktrin ajaran agama yang memandang Islam sebagai agama dan negara. Implikasi penelitian ini diharapkan mampu memetakan eksistensi gerakan dakwah politik Brigade Tholiban dalam konstalasi politik nasional.
Pluralisme Sebagai Basis Kerukunan Beragama Perspektif John Hick Raja Cahaya Islam; Dadang Kuswana; Roro Sri Rejeki Waluyajati
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.873 KB) | DOI: 10.15575/jaqfi.v6i1.12719

Abstract

AbstrakPluralitas agama memiliki sebuah potensi konflik yang bisa mengaktual, sehingga pada kondisi tersebut, dibutuhkan sebuah pola agar konflik tersebut setidaknya dapat dicegah atau diminimalisir. John Hick adalah seorang pemikir agama yang menawarkan jalan pada kondisi tersebut dengan konsepnya mengenai pluralisme agama. Berangkat dari situlah penelitian ini ditulis. Metode yang digunakan adalah studi pustaka, yang mana sumber data akan diambil dari buku dan jurnal yang relevan dengan tema ini. Adapun hasil penelitian ini adalah: John Hick menawarkan revolusi Kopernikan dalam agama, yakni mengalihkan keterpustan-diri kepada keterpusatan-Realitas dalam beragama. Lalu Hick mengadopsi distingsi noumena (Yang-Riil) dan fenomena (Yang-Riil sebagaimana dipersepsi) ala Kant yang ditariknya pada ranah agama untuk membangun basis konsepsi pluralisme. Dari pluralisme inilah Hick menegaskan, bahwa pengalaman manusia ketika berkoneksi dengan Yang-Riil bersifat plural, dan karenanya monopoli klaim agama menjadi tidak relevan; dan dari situlah pluralisme sebagai basis kerukunan beragama menjadi mungkin.Kata Kunci:Pluralisme, Revolusi Kopernikan, KeselamatanAbstractReligious plurality has a potential for conflict that can be actualized, so that under these conditions, a pattern is needed so that the conflict can at least be prevented or minimized. John Hick is a religious thinker who offers a way to this condition with his concept of religious pluralism. From there this research was written. The method used is literature study, in which data sources will be taken from books and journals relevant to this theme. The results of this study are: John Hick offers a Copernican revolution in religion, namely shifting self-liberty to Reality-centeredness in religion. Then Hick adopted the Kantian distinction of noumena (Real-Real) and phenomena (The Real as perceived) which he drew on the realm of religion to build a basis for the conception of pluralism. It is from this pluralism that Hick emphasizes that human experience when connecting with the Real is plural, and therefore the monopoly of religious claims is irrelevant; and from there pluralism as a basis for religious harmony becomes possible.Keywords:Copernican Revolution, Pluralism, Salvation
Implementasi Pesan Dakwah melalui Radio Streaming dan Pemahaman Keagamaan Mad’u Litath Mainna Nasrulloh; Dadang Kuswana; Asep Shodiqin
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2 No 1 (2017): Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/tabligh.v2i1.29

Abstract

The purpose of this research is to know the implementation of message of da'wah through radio streaming to increase mad’u religious understanding for one month follow program broadcast da'wah radio Dahlia. This research uses content analysis method. The results showed the increase in religious understanding mad’u better than ever. This is indicated by the attitude and behavior of mad’u who already reflect the values ​​of Islamic religious teachings. It can be concluded that the implementation of da'wah message through radio streaming Dahlia FM is quite effective and gives satisfactory results. As evidenced from the mad’u who changed far better in increasing their understanding of religion. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan pesan dakwah melalui radio streaming terhadap peningkatan pemahaman keagamaan mad’u selama satu bulan mengikuti program siaran dakwah radio Dahlia. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan pemahaman keagamaan mad’u lebih baik lagi dari sebelumnya. Hal ini terindikasi dari sikap dan perilaku para mad’u yang sudah mencerminkan nilai-nilai ajaran agama Islam. Dapat disimpulkan bahwa implementasi pesan dakwah melalui radio streaming Dahlia FM cukup efektif dan memberikan hasil yang cukup memuaskan dengan dibuktikan para mad’u yang berubah jauh menjadi lebih baik lagi dalam peningkatan pemahaman keagamaannya.
Gaya Kepemimpinan KH. R. Sadad MB. Bukhori di Pondok Pesantren Asyrofuddin Conggeang Sumedang Irfan Prayuda; Dadang Kuswana; Moch Fakhruroji
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah Vol 3 No 3 (2018): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.837 KB) | DOI: 10.15575/tadbir.v3i3.121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang tipe kepemimpinan KH. R. Sadad MB. Bukhori dalam memimpin Pesantren. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh dari berbagai sumber primer dan sekunder dengan menggunakan tekhnik pengumpulan data melalui observasi, dan wawancara. Berdasarkan penelitian di lapangan dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, pengambilan keputusan KH. R. Sadad MB. Bukhori dilakukan dengan proses musyawarah; Kedua, komunikasi Kyai Sadad dilakukan antara atasan dan bawahan, begitupun bawahan terhadap atasan dibangun komunikasi; Ketiga, pengawasan Kyai Sadad MB. Bukhori dilakukan secara langsung terhadap bawahannya, pengawasan yang dilakukan untuk mendapatkan solusi. Secara umum penelitian ini disimpulkan bahwa Keberhasilan yang dicapai dari kepemimpinan Kyai Sadad MB. Bukhori secara signifikan meningkat dan tipe kepemimpin beliau dikategorikan sebagai kepemimpinan demokratis. This study aims to obtain objective information about the leadership type of KH. R. Sadad MB. Bukhori at Islamic Boarding School. The method used in this study is descriptive with a qualitative approach. Data obtained from primary sources is taken from research results and secondary data from books and documents. While the technique of data collection is by observing and interviewing. The results showed that: First, decision making KH. R. Sadad MB. Bukhori is carried out by a process that is not unilateral but is carried out through a deliberation process; Second, communication KH. R. Sadad MB. Bukhori is carried out by a process whereby members communicate with superiors to subordinates as well as subordinates to superiors so as to cause beneficial reciprocity between the two parties; Third, the supervision of KH. R. Sadad MB. Bukhori is carried out by direct process of subordinates, supervision is not to find fault but rather to find solutions. In general, this study concluded that the success achieved from the leadership of KH. R. Sadad MB. Bukhori significantly increased, which can be seen from the education system implemented by pesantren and from the development of improved facilities.
Strategi Pelayanan Prima Kelompok Bimbingan Ibadah Haji terhadap Calon Jamaah dalam Meningkatkan Bimbingan Kualitas Ibadah Haji Pusti Lestari; Dadang Kuswana; Yuliani Yuliani
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1 No 3 (2016): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.952 KB) | DOI: 10.15575/tadbir.v1i3.139

Abstract

Tujuan penelitian mengungkapkan konsep pelayanan prima, rancangan pemberian pelayanan, dan bentuk pelayanan KBIH Maqdis terhadap jamaah dalam meningkatkan kualitas bimbingan ibadah haji. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun langkah-langkah penelitian yang ditempuh; penentuan lokasi penelitian, pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa konsep pelayanan prima KBIH Maqdis dalam meningkatkan kualitas bimbingan ibadah haji dilihat dari konsep pelayanan prima yang diterapkan KBIH Maqdis meliputi: kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan dan tanggungjawab. Kemudian rancangan pemberian pelayanan prima KBIH Maqdis diantaranya: regulasi layanan, fasilitas layanan, peranan tim pengarah dan budaya pemberian pelayanan. Selain itu bentuk layanan KBIH Maqdis terhadap jamaah dalam meningkatkan kualitas bimbingan ibadah haji diantaranya KBIH Maqdis menyediakan pembimbing haji yang profesional dan materi bimbingan ibadah haji. The purpose of this study is to determine the concept of excellent service, the design of service delivery, and the form of KBIH Maqdis service to the congregation in improving the quality of pilgrimage guidance. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. The research steps taken; determination of research location, data collection by using observation technique, interview, literature study, further documentation of data analysis by means of data reduction, data classification and drawing conclusion. From the result of the research, it is concluded that the concept of excellent service of KBIH Maqdis in improving the quality of Hajj guidance from the concept of excellent service applied by KBIH Maqdis include: ability, attitude, appearance, attention, action and responsibility. Then the design of service delivery prime KBIH Maqdis include: service regulation, service facility, role of steering team and culture of service delivery. In addition, the form of KBIH Maqdis service to pilgrims in improving the quality of haj pilgrimage services such as KBIH Maqdis provides professional hajj guide and pilgrimage guidance material.
Pola Pengelolaan Manajemen Zakat BAZ Kota Bandung dalam Mengatasi Kemiskinan RIdwan Triandi Abdullah; Dadang Kuswana; Yuliani Yuliani
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1 No 4 (2016): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.682 KB) | DOI: 10.15575/tadbir.v1i4.145

Abstract

Tulisan ini menjelaskan pola pengelolaan manajemen dakwah dalam mengatasi kemiskinan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif yang melibatkan sumber data dari pengurus Badan Amil Zakat Kota Bandung dan pengumpalan data lapangan. Analisis data dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan BAZ Kota Bandung dapat melaksanakan pengelolaan manajemen dengan baik dan tertib. Proses pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Bandung adalah dilakukan secara bertahap dengan metode sosialisasi, edukasi dan advokasi, melalui pendekatan. BAZ Kota Bandung dalam menggerakkan para pengelola agar mengerjakan kegiatan dengan sesuai prosedur, sehingga kegiatan dan tujuan yang telah ditetapkan dapat terlaksana dengan efektif dan efesien dengan cara memberikan pembimbingan, motivasi, perjalinan hubungan dan penyelenggaraan komunikasi. Dalam penerapan konsep pengelolaan manajemen zakat di BAZ Kota Bandung berjalan dengan baik. This paper discusses pattern management of da'wah management in overcoming poverty. Research method using descriptive method involving data source from the board of Badan Amil Zakat Kota Bandung and field data. Data analysis with qualitative analysis. The results showed BAZ Kota Bandung can carry out management well and orderly management. The process of zakat management conducted by Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Bandung is done gradually with the method of socialization, education and advocacy, through the approach. BAZ Kota Bandung in moving the managers to do activities with appropriate procedures, so that the activities and objectives that have been established can be implemented effectively and efficiently by providing guidance, motivation, relationship relationship and communication implementation. In application of zakat management concept in BAZ Kota Bandung run well.
Penerapan Fungsi Actuating Pesantren dalam Upaya Pembinaan Tahfidz Nur Sakinah; Dadang Kuswana; Yuliani Yuliani
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2 No 4 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/tadbir.v2i4.798

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan fungsi actuating dalam upaya pembinaan tahfidz di Pesantren Bina Insan Mulia Al-Mawahib. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah melalui kegiatan obsevasi, wawancara dan studi dokumentasi. Dari penelitian ini diperoleh informasi bahwa proses actuating yang dilakukan pesantren Bina Insan Mulia Al Mawahib: yaitu mengadakan perekrutan santri sebelum masuk ke pesantren, pelaksanaan koordinasi, mobilisasi dan alokasi sumber daya, pemberian motivasi, penambahan hafalan, pembagian kelompok santri tahfidz, pemberian sanksi bagi santri yang tidak mencapai target, penentuan target hafalan, pengawasan pembinaan tahfidz, program unggulan tahfidz di pesantren, penentuan jumlah target hafalan dalam setiap semester, pengawasan dari Pembina tahfidz terhadap santri dan pengembangan pembinaan tahfidz terhadap santri, program unggulan dalam menghafal Alquran. adanya kendala pembina tahfidz, faktor pendukung atau penunjang santri dalam menghafal Alquran. Selanjutnya Upaya-upaya yang dilakukan di Pesantren Bina Insan Mulia Al Mawahib dalam pembinaan tahfidz terhadap santri agar pelaksanaan pembinaan tahfidz berjalan dengan baik. Upaya tersebut senantiasa berupaya untuk membina tahfidz dengan tetap menjaga kualitas dan kuantitas juga metode dalam pembinaan tahfidz seperti (1) ngaji bersama,(2) sualan,(3)sima’an(4) tasmi dan(5) talaqqi. The purpose of this research is to find out how the implementation of actuating function in the effort of fostering tahfidz in Pesantren Bina Insan Mulia Al-Mawahib. The method used in this research is descriptive method. The data collection technique is through obsevation, interview and documentation study. From this research, it is found that actuating process conducted by Pesantren Bina Insan Mulia Al Mawahib: that is holding recruitment of santri before entering pesantren, implementation of coordination, mobilization and resource allocation, giving motivation, addition of rote, division of tahfidz santri group, giving sanction for santri who do not reach the target, the targeting of memorization, the supervision of tahfidz development, the tahfidz superior program in pesantren, the determination of the target number of memorization in every semester, the supervision of the tahfidz coach towards the students and the development of tahfidz's guidance to the students, the excellent program in memorizing the Quran. the existence of constraints tahfidz builder, supporting factors or supporting santri in memorizing the Quran. Further Efforts made in Pesantren Bina Insan Mulia Al Mawahib in coaching tahfidz against santri for the implementation of tahfidz coaching goes well. The effort always strives to foster tahfidz while maintaining the quality and quantity as well as the method of fostering tahfidz such as (1) Ngaji together, (2) sualan, (3) sima'an (4) tasmi and (5) talaqqi.
Pengelolaan Masjid Berbasis Kampus dalam Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Egidiasafitri Egidiasafitri; Dadang Kuswana; Yuliani Yuliani
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah Vol 3 No 4 (2018): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.113 KB) | DOI: 10.15575/tadbir.v3i4.1213

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan masjid berbasis kampus dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan kegiatan membangun kerjasama dengan masyarakat, sehingga semua pemberdayaan yang dilakukan oleh DKM masjid dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatatif. Hasil penelitian di Masjid Al-Jabbar Kampus ITB Jatinangor dapat diperoleh data pengelolaan masjid Al-Jabbar mencakup beberapa tahapan dalam meyusun program kegiatan yang telah direncanakan. Ada beberapa langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat melalui masjid Al-Jabbar Kampus ITB Jatinangor sesuai dengan fungsi pengelolaan yang digunakan. Pertama adalah perencanaan program yang dilakukan oleh DKM masjid Al-Jabbar dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Kedua yaitu pengorganisasian diterapkan untuk pembagian tugas kerja kepada pengurus DKM. Ketiga yaitu pelaksanaan diterapkan melalui bimbingan, pemberian motivasi kepada pengurus, menjalin hubungan. Kemudian yang terakhir adalah pengawasan yang diterapkan DKM masjid Al-Jabbar melalui pengawasan langsung dan tidak langsung. This research aims to determine the management of campus-based mosques in improving community empowerment, through the planning process, organizing, actuating, and controlling of activities in building cooperation with the community, so that all the empowerment carried out by DKM mosques can run effectively and efficiently. The method used in this research uses descriptive methods with a qualitative approach. The research at the Al-Jabbar Mosque in the ITB Jatinangor Campus can be obtained from the management data of the Al-Jabbar mosque covering several stages in arranging the planned program of activities. There are several steps used in empowering the community through the Al-Jabbar mosque in accordance with the management functions used. First is program planning carried out by the DKM Al-Jabbar mosque in improving community empowerment. Second, organizing is applied to the division of work tasks to DKM administrators. Third, the implementation is implemented through guidance, giving motivation to the board, having a relationship. Then the last is the supervision applied by the Al-Jabbar DKM mosque through direct and indirect supervision.
Manajemen Strategik Customer Relationship Management (CRM) dalam Menjaga Loyalitas Donatur Dewi Awaliah; Arif Rahman; Dadang Kuswana
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah Vol 5 No 4 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/tadbir.v5i4.2125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen strategik Customer Relationship Management (CRM) dalam menjaga loyalitas donatur di lembaga zakat Sinergi Foundation. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian manajemen strategik Customer Relationship Management (CRM) dalam menjaga loyalitas donatur di Sinergi Foundation dilakukan dengan baik sesuai dengan teori tahapan manajemen strategik yaitu pengamatan atau analisis lingkungan yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dilakukan oleh Sinergi Foundation sebagai bahan untuk perumusan strategi. Perumusan strategi dilakukan dengan membentuk visi misi, implementasi strategi dilakukan dengan memperkuat sisi kelembagaan dan sistem organisasi dengan meningkatkan peran divisi masing-masing, evaluasi dan pengendalian dengan melihat analisa jumlah donatur dari tahun ke tahun serta mengadakan rapat evaluasi bulanan internal. Dengan demikian, ini menunjukan bahwa manajemen strategic Customer Relationship Management (CRM) Sinergi Foundation dalam menjaga loyalitas donaturnya sudah berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang optimal. This research aims to determine the strategic management of Customer Relationship Management (CRM) in maintaining the loyalty of donors in the zakat institutions of Sinergi Foundation. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. The result of strategic management of Customer Relationship Management (CRM) in maintaining donor loyalty in Sinergi Foundation is done well in accordance with strategic management stage theory that is observation or environmental analysis consisting of strengths, weaknesses, opportunities and threats done by Sinergi Foundation as material for strategy formulation. Strategy formulation is done by establishing mission vision, strategy implementation is done by strengthening institutional and organizational system by increasing the role of each division, evaluation and controlling by looking at the analysis of the number of donors from year to year and holding monthly internal evaluation meetings. Thus, this shows that the strategic management of Customer Relationship Management (CRM) Sinergi Foundation in maintaining donor loyalty is running well and get optimal results.
Transformasi Agama dari Ideologi Ke Politik: Brigade Tholiban di Priangan Timur Jawa Barat Indonesia Dadang Kuswana
Asyahid Journal of Islamic and Quranic Studies (AJIQS) Vol 2, No 1 (2020): Asyahid
Publisher : STAI AL-FALAH CICALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radical groups, such as Barisan santri, FPI, Gerakan Peduli Umat (GPI), KAMPU (Koalisi Aksi masyarakat peduli Ummat) Forum Pataruman, Forum Laskar Tasikmalaya (FLT), and other Islamic organizations, put pressure on the government. This movement was strengthened by the political will of the regional leadership of Tasikmalaya Regency, as seen in the regulations he issued. This research was conducted by direct observation and literature study. The results of this study indicate that first, Islam is seen as an ideology, a faith that may influence behavior but provides little opportunity for independent action. Islam is more of a "dependent variable" whose maneuvers are addressed to the political context - a view that is different from those of a "political" nature. Second, almost the same as the informal political approach, this utilitarian approach argues that politics is a rich network of social relations based on age, family, official position, and knowledge; thus this thinking shows the subtlety of politics itself. If Islam is the dependent variable, then so is politics. Third, regarding the question of the future, it appears that as modernization advances, the content and configuration of social forces will change. When this happens, there will also be changes in determining who holds power and how they exercise it, and it is also in the context of interconnected changes that we can evaluate the importance of Islamic politics in particular.Keywords: extreme, Islam politics, FPI AbstrakKelompok garis keras, seperti Barisan santri, FPI, Gerakan Peduli Umat (GPI), KAMPU (Koalisi Aksi masyarakat peduli Ummat) Forum Pataruman, Forum Laskar Tasikmalaya (FLT), dan organisasi Islam lainnya, melakukan tekanan kepada pemerintah. Gerakan tersebut, diperkuat political will dari pimpinan daerah Kabupaten Tasikmalaya, seperti yang terlihat dalam peraturan yang diterbitkannya. Penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, Islam dipandang sebagai sebuah ideologi, suatu keimanan yang mungkin mempengaruhi perilaku tetapi menyediakan kesempatan kecil untuk tindakan independen. Islam lebih bersifat "variabel dependen" yang manuvernya dialamatkan pada konteks politik -pandangan yang berbeda dari mereka yang bersifat "politis". Kedua, hampir sama dengan pendekatan politik informal, pendekatan utilitarian ini menyatakan bahwa politik merupakan jaringan perhubungan sosial yang kaya yang berdasarkan pada umur, keluarga, posisi resmi, dan pengetahuan; dengan demikian pemikiran ini menunjukkan kehalusan politik itu sendiri. Jika Islam merupakan variabel dependen, maka begitu pula politik. Ketiga, mengenai masalah masa depan, nampak bahwa dengan majunya modernisasi, isi dan konfigurasi kekuatan sosial akan berubah. Ketika hal ini terjadi, akan terdapat juga perubahan-perubahan dalam menentukan siapa yang memegang kekuasaan dan bagaimana mereka menjalankannya, dan ini juga dalam konteks perubahan yang saling berhubungan bahwa kita dapat mengevaluasi pentingnya politik Islam secara khusus.Kata kunci: garis keras, politik Islam, FPI