cover
Contact Name
Ihsan Sa'dudin
Contact Email
ihsan.sadudin@syekhnurjati.ac.id
Phone
+6285659806094
Journal Mail Official
rmbsejati@syekhnurjati.ac.id
Editorial Address
Jl. Perjuangan, Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45132 Indonesia
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati
ISSN : -     EISSN : 28090705     DOI : -
Syekh Nurjati: Jurnal Studi Sosial Keagamaan is a scientific journal that focuses on the publication of research results in field studies on sociology, anthropology, history, mysticism, Sufism, theology, and other topics are offered. Syekh Nurjati: Jurnal Studi Sosial Keagamaan contains articles that are based on the results of research, conceptual ideas, studies, and application of theory, as well as reviews of transformative and contextual books.
Articles 62 Documents
Position and Optimization of the Economic Benefits of Zakat for Empowerment of the People Jefik Zulfikar Hafizd
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.765 KB)

Abstract

Humans are creatures who need each other. Human destiny does not all have economic adequacy, but there are also those who have shortcomings. Zakat is a means of distributing wealth from the rich to the needy. This research is a literature study using the descriptive analysis method to examine the position of zakat in sharia economic perspective and how to optimize the economic benefits of zakat. The scope of the discussion in this study includes the concept of zakat. position of zakat, zakat management, benefits of zakat, optimization of productive zakat, as well as challenges and opportunities for zakat development. Sources of research data were obtained from various references that include books, journals, laws and regulations, and other related references. The results of this study state that zakat is worship that has a major influence on the human economy. The strategy for developing zakat can be done through da'wah, utilization of information technology, and increasing productive zakat. Zakat has a very strategic function in the context of the economic system, namely as an instrument of wealth distribution. Public awareness is an important key in growing zakat itself. The findings of this study are productive zakat can be done for the construction of mosques, schools, da'wah buildings, to factories with qiyas as asnaf fii sabilillah. Zakat funds on the development are handed over to people who qualify as fii sabilillah as zakat mustahik.
Darul Hikmah Islamic Boarding School Resilience Agains Radicalism through the Muballighin Program Debi Fajrin Habibi
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.561 KB)

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menganalisis program muballighin sebagai salah satu pemegang peran penting pesantren Darul Hikmah dalam membangun kekuatan besarnya untuk menarasikan toleransi dan moderasi beragama sebagai bentuk resiliensi terhadap paham radikalisme. Penelitian ini merupakan field research dengan mengambil data di lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pesantren Darul Hikmah memiliki resiliensi yang kuat dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan memiliki kompetensi untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan pada masyarakat yang dilandasi wawasan moderasi beragama.
Mustad'afin's Interpretation as a Paradigm for Building Religious Moderation Fatikhatul Faizah; Arif Kurniawan
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.879 KB)

Abstract

Tulisan ini membahas tentang problem kontemporer yang masih menjadi masalah dunia. Kaum minoritas atau selanjutnya diredefinisi dengan mustadh’afi>n masih saja diperlakukan secara diskriminatif. Padahal semua agama tidak ada yang mengajarkan perilaku diskriminatif terhadap siapapun. Tulisan ini berusaha untuk mengurai paradigma mustadh’afi>n yang diajarkan Al-Qur’an dengan analisis penafsiran terhadap ayat-ayat yang membahas term mustad’afin. Adapun tulisan ini merupakan penelitian berbasis library research. Kemudian hasil dari penelitian ini menekankan bahwa wacana tafsir yang disampaikan oleh beberapa ulama mendorong pentingnya membela minoritas untuk mewujudkan moderasi beragama
Gus Baha's Cangkem Elek Movement as a Model of Religious Moderation Siddiq Abdur Rozzaq; Toipah Toipah
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1248.017 KB)

Abstract

Kelompok ekstrimis terus aktif menyebarkan narasi-narasi ekstrimisnya, terutama di jagat media sosial. Media sosial merupakan ladang hijau bagi kelompok tersebut untuk menyebarluaskan narasi intoleran dan ekstrim. Selain itu, masih banyak kelompok yang menuding bidah kepada kelompok lain ketika ada amalan yang tidak sesuai dengan tafsir teks keagamaan yang dipercayainya. Dalam hal ini, Gus Baha menawarkan sebuah model untuk menjawab tuduhan-tuduhan tersebut dengan gerakan cangkem elek. Jika dianalisis lebih dalam, gerakan cangkem elek ala Gus Baha ini menjadi salah satu model dalam moderasi beragama. Pertanyaannya kemudian, bagaimana gerakan cangkem elek menjadi model dalam moderasi beragama?. Penelitian ini merupakan penelitian berbasis digital. Penulis menyertakan beberapa transkip yang diambil dari video-video pengajian Gus Baha melalui kanal YouTube dan website. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menghasilkan beberapa penjelasan mengenai gerakan cangkem elek sebagai model moderasi beragama ala Gus Baha. Gerakan cangkem elek bukanlah sebuah gerakan yang terorganisir maupun terlembaga. Gerakan ini bertujuan untuk meng-counter narasi ekstrimis dengan cara qiyasi dan ketus. Gus Baha melakukan gerakan ini bukan tanpa landasan, melainkan berlandaskan kisah-kisah Alquran dan kisah sahabat Nabi saw. Gerakan cangkem elek pada konteks hari ini merupakan bentuk kontra narasi terhadap narasi narasi ekstrimis. Tidak hanya bagi orang alim, gerakan cangkem elek mengajak kalangan awam untuk ikut menyuarakan kontra narasi ekstrimis. Gerakan yang masif dari akar rumput ini diharapkan dapat menyuarakan moderasi beragama di tingkat nasional maupun internasional.
Hermeneutic Analysis of Misoginis Hadis and the Relation to Islamic Education Muhammad Muchlish Huda
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.616 KB)

Abstract

Beberapa hadits diidentifikasi mengandung muatan pendidikan misoginis. Sebenarnya apa definisi hadits misoginis dan bagaimana cara dan langkah yang tepat dalam mengenalkan hadits misoginis agar generasi muda terhidar dari radikalisme dalam memahami sumber-sumber primer dalam agama Islam. Paper ini mengetenghakan hadits-hadits misoginis dan juga beberapa perspektif dan alternatif pemaknaanya yang kontra radikal. Dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan atau library research, penelitian ini berupaya untuk memperkenalkan beberapa hadits dengan muatan pendidikan misoginis dengan tujuan agar masyarakat lebih familier dengan keberadaan hadits-hadits tersebut. Kesimpulan paper ini menunjukkan bahwasannya hadits-hadits misoginis yang tersaji dalam beberapa kitab seperti Kitab Sunan Ibnu Majah adalah hadits hadits yang familer dengan pemahaman yang subversive terhadap perempuan. Hal ini harus menjadi perhatian utama dalam konteks pengajaran hadits tersebut dengan tujuan untuk meminimalisir pemahaman yang radikal dalam beragama dan menafsirkan sumber-sumber primer dalam Islam
The Urgency of Islamic Universities in Building Student Character Based on Religious Moderation in the Digital Age Tia Sarawati; Muhamad Sofi Mubarok
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.901 KB)

Abstract

Moderasi beragama dalam era digital saat ini membawa mahasiswa untuk berpikir lebih luas dengan informasi yang mudah didapat. Moderasi beragama menemukan relevansinya untuk dikokohkan di atas dasar filosofi universal dalam konstruk pengembangan keilmuan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji pentingnya Perguruan Tinggi Islam dalam membangun karakter moderasi beragama pada mahasiswa di era digital yakni dengan memanfaatkan media sosial yang ada. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka (library research). Teknik analisis data menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil dari penelitian ini yaitu moderasi beragama menjadi basis penguatan paham keagamaan melalui ruang digital yang memiliki karakteristik multitasking untuk mengokohkan pemahaman keagamaan yang moderat, toleran dan penuh kasih sayang. Pentingnya karakter berbasis moderasi beragama bagi mahasiswa yaitu untuk membangun citra sebagai manusia yang kamil dan umat yang khair secara pribadi maupun kolektif yang bersedia dan mampu mengemban amanah dengan menumbuhkan karakter moderasi beragama. Penyampaian moderasi beragama media sosial dapat digunakan sebagai sarana kajian dan dakwah secara daring dan menyebarluaskan paham sikap moderasi beragama. Konten di media sosial yang mengangkat topik mengenai moderasi beragama sudah banyak tersebar dan diciptakan. Hal tersebut umumnya tersebar melalui beberapa media sosial yaitu Instagram, WhatsApp, Facebook, Twitter, Youtube, dan TikTok
Mainstreaming Religious Moderation on the Neswa.id Site Mohamad Yahya; Dhurrotun Nafisah
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1100.425 KB)

Abstract

Tulisan ini mengupas bagaimana nalar moderasi beragama dalam situs keislaman neswa.id. Situs ini dipilih karena, pertama, penekanan counter narasi Muslimah seragam yang bertebaran di media online. Kedua, merupakan salah satu website yang fokus konten websitenya pada bahasan isu kekinian tentang perempuan, berbeda dengan website keislaman lainnya, isu perempuan dikhususkan hanya dalam satu rubrik, Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa potret narasi moderat masih kurang gaungya di ruang digital. Karena itu, neswa.id hadir untuk mengisi kekosongan tersebut
Reasoning Moderation of Actual Al-Qur'an Interpretation KH. Mustin Syafi'i on the Website www. bangsaonline.com Muhammad Miftahuddin; Afrokuhul Banat
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.567 KB)

Abstract

Arus informasi keislaman di zaman sekarang mengalir begitu deras dan sangat cepat sehingga seringkali tidak dapat dipilah dan diproses terlebih dahulu. Hal ini tentunya disebabkan oleh semakin majunya teknologi informasi yang ada. Secara umum ada dua arus pemahaman keagamaan yang saling berkontestasi, yakni pemahaman kagamaan yang ekstrem dan moderat. Ancaman arus informasi pemahaman keagamaan yang ekstrem perlu untuk ditangkal dengan pemahaman keagamaan yang moderat, khususnya di dunia online. Pada posisi ini, pemaknaan terhadap Al-Qur’an berada di posisi yang penting sebagai kitab suci yang menjadi pegangan umat muslim. Telaah dalam tulisan ini membidik mengenai tafsir Al-Qur’an yang ditulis secara daring dalam situs www.bangsaonline.com oleh KH. Mustain Syafi’i dengan rubrik Tafsir Al-Qur’an Aktual. Tafsir ini menjadi daya tarik tersendiri dikarenakan, pertama, penulisan secara berkala dan membuatnya dapat mengikuti konteks terkini. Kedua, haluan tafsir sosial yang digunakan menjadikannya sangat kontekstual. Adapun fokus yang dibahas adalah nalar moderat dalam hubungan antar umat beragama yang terkandung dalam tafsir-tafsir yang ditulis oleh KH. Mustain Syafi’i. Beberapa temuan dalam penelitian ini ialah bahwa Tafsir Al-Qur’an Aktual memuat nilai-nilai moderat dalam kaitannya dengan hubungan antar agama. Nilai-nilai tersebut ialah toleransi dan batasan-batasannya, penggunaan logika dalam menentukan sikap, dan sikap saling menghormati antar umat beragama
The Harmonization of Religion and The State: A Study of The Indonesia Context Theguh Saumantri
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.508 KB)

Abstract

Indonesian culture and civilization are supported by soft culture. Nature is so friendly to make the embodiment of Indonesia. The presence of religion and a harmonious state is proof that Indonesia is a peaceful country and free from regional conflicts. In a harmony of religion and state is always colored equal cooperation between the two. Religion has a broad role in realizing national development. Likewise with the State that always involves religious figures and organizations in controlling development. Religion must enlighten its people in order to accept and appreciate the basic values of statehood and the country must be able to protect all religious people. This research uses a library research method by making books and literature materials about religion and the state in Indonesia as references and primary sources in this study. From the results of the study it was concluded that in Indonesia religion and the country are not opposed even conflicted, but fill each other and strengthen, building cool relationships for the good of the people.
Guide Them Back To The Right Path: Critical Discourse Analysis of the Ahmadiyah Community in West Nusa Tenggara Cyber Media Haris Fatwa Dinal Maula
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.142 KB)

Abstract

Pluralitas agama dan kepercayaan di Indonesia rupanya tidak berbanding lurus dengan kemampuan negara dalam mengelolanya. Hal itu dibuktikan dengan masih maraknya konflik horizontal antar aliran keagaman. Salah satu isu yang relevan untuk dikaji adalah tentang aliran sesat di Indonesia. Kelompok Ahmadiyah menjadi kasus yang representatif karena menjadi pihak yang paling sering merasakan diskriminasi dan persekusi di Indonesia. Penelitian ini mengambil satu kasus persekusi Ahmadiyah yang terjadi di Lombok Timur pada bulan Mei 2018 sebagai titik berangkat bagaimana media membingkai Ahmadiyah. Tujuan penelitian ini adalah menginvesitigasi motif ideologis media massa siber NTB dan bagaimana media memproduksi wacana tentang Ahmadiyah dalam konteks tragedi tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendayagunakan perangkat analisis wacana kritis Norman Fairclough. Penulis menganalisis berita di tiga media siber NTB, radarlombok.co.id, suarantb.com, dan lombokita.com dari Mei hingga September 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga media massa sedang melakukan mediatisasi agama yang berdampak pada dua konsekuensi, pertama; ketiga media massa justru berkontribusi dalam melanggengkan stigma kesesatan terhadap Ahmadiyah yang berdampak pada pelanggaran hak jemaat Ahmadiyah dalam hal kebebasan beragama dan berkeyakinan. Kedua; Dalam hal ini, upaya advokasi Ahmadiyah dibingkai dalam wacana visi daerah NTB terutama terkait pembangunan dan reputasi Nusa Tenggara Barat. Hal ini tidak terlepas dari latar belakang ketiga media massa itu sendiri yang cenderung mendukung visi misi negara.