cover
Contact Name
Ihsan Sa'dudin
Contact Email
ihsan.sadudin@syekhnurjati.ac.id
Phone
+6285659806094
Journal Mail Official
rmbsejati@syekhnurjati.ac.id
Editorial Address
Jl. Perjuangan, Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45132 Indonesia
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati
ISSN : -     EISSN : 28090705     DOI : -
Syekh Nurjati: Jurnal Studi Sosial Keagamaan is a scientific journal that focuses on the publication of research results in field studies on sociology, anthropology, history, mysticism, Sufism, theology, and other topics are offered. Syekh Nurjati: Jurnal Studi Sosial Keagamaan contains articles that are based on the results of research, conceptual ideas, studies, and application of theory, as well as reviews of transformative and contextual books.
Articles 62 Documents
Grounding Wasathiyah Islam on The Internet Da'wah Islam Wasathiyah In Mainstream Website Of Moderate Islam Indonesia Siti Muliana
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.149 KB)

Abstract

Di era globalisasi dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi menempatkan internet sebagai media baru tempat perebutan wacana dan kontestasi ideologi. Di Indonesia, corak ideologi keagamaan yang tercermin dalam website-website keislaman populer terbagi menjadi tiga corak yaitu moderatisme, radikal, dan islamis. Banyaknya website keislaman populer tersebut tentu berbanding lurus dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia dan semangat keberagamaan masyarakat di internet yang semakin meningkat. Adapun, dua organisasi keagamaan moderat di Indonesia yaitu NU dan Muhammadiyah menjadi arus utama moderasi di Indonesia sekaligus representasi Islam washatiyah ditengah semakin maraknya idelogi-ideolgi ekstremis dan radikal. Sebagai representasi Islam wahsatiyah di Indonesia, NU dan Muhammadiyah menjadi agen utama penyebaran Islam washatiyah atau moderasi yang tidak hanya dalam lingkup praktisnya, namun juga pada lingkup online yang bergerial di internet melalui website-website keislaman populer.
Revitalizing The Beas Perelek Tradition: Actualization of Patriotism During The Covid-19 Pandemic Muhamad Sofi Mubarok; Ayi Yusri Ahmad Tarmidzi
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (965.965 KB)

Abstract

Sebagai negara multikultural Indonesia mengenal tradisi ‘Gotong Royong’. Salah Satu bentuk tradisi gotong royong tersebut adalah Beas Perelek, yaitu tradisi yang lahir dan berkembang sebagai wujud kepedulian sosial dan usaha untuk menjaga stabilitas sebuah lingkungan melalui kesejahteraan ekonomi masyarakatnya. Tradisi ini berupa pendistribusian beras kepada masyarakat pra-sejahtera yang didapat dari urunan setiap masyarakat. Beas Perelek diklaim mampu meningkatkan rasa solidaritas, menumbuhkan sikap patriotisme, dan mengatasi masalah kesejahteraan ekonomi masyarakat yang dewasa ini mengalami penurunan yang siginifikan akibat pandemi Covid-19. Melalui kajian tafsir tematik, nilai tradisi Beas Perelek ini memiliki kedudukan yang agung dalam Islam. Beas Perelek merupakan aktualisasi nyata dari konsep At-Ta`awun (tolong menolong) dalam Islam. Metodologi yang digunakan dalam paper ini adakah pendekatan kualitatif dengan analisa deskriptif. Paper ini bertujuan menganalisis secara kritis-komprehensif terhadap tradisi Beas Perelek yang dewasa ini dapat menjadi solusi sederhana dalam mengatasi krisis kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia.
Learning Peace from the Veranda of Mecca: A Study on the Implementation of the Aceh Youth Volunteer House (3R) Peace Camp Program Rahadiyand Aditya; Rahmiana Rahman; Istiqomah Istiqomah
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.013 KB)

Abstract

Several studies have shown that the causes of conflict include the issue of racial differences, ethnic non-uniformity, and even religious affiliation. To suppress conflicts that arise, it is necessary to spread the notion of peace by various parties to the wider community. This study aims to see the implementation of the Peace Camp Program and the response of volunteers to the program. This research method uses descriptive qualitative research with data collection techniques using in-depth interviews, observation, and documentation studies. The findings of this study are the implementation of the Peace Camp Program in the form of a peace school, participating in community activities, small libraries, traditional sports parties, caring for the village environment, and participating in forums in the village. Meanwhile, the volunteer response showed a positive response because it could glue and provide a new understanding of the meaning of the words peace and equality.
The Role of the Forum Komunikasi Umat Beragama in Building Religious Harmony in Banyumas Regency Eka Safitri; Nur Wijayanti; Shofiyullah Shofiyullah
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.161 KB)

Abstract

This paper seeks to portray the life between religious communities in plural societies, namely in Banyumas Regency. The harmonious dynamics of life that are in line with the life philosophy are harmonious tentrem agawe santosa. Concerned pluralism in the community is built in the synergy between government apparatus, which in this case is strongly supported by KESBANGPOL in Banyumas Regency and as its driving force, the Banyumas Regency Religious Harmony Forum. This synergy is one of the basic foundations that can be used as a platform for activities that aim to communicate all religious people in Banyumas Regency. This type of research is qualitative research with research participation methods. The researcher collected data by interview, observation, and documentation. The results of this study state that Banyumas Regency is an area with a high diversity of religious diversity. The FKUB Communication Forum is one of the things that encourages harmony between religious people and is able to have a good sense of religious pluralism. In Banyumas Regency there are various faith-based community organizations and all of them are embraced in the Banyumas Regency FKUB. FKUB organizations are also made in every sub-district and with the emergence of organizations under the FKUB, the level of harmony in Banyumas Regency is getting better. The role and function of FKUB are increasingly clear in the community in an effort to maintain religious pluralism and counteract radicalism. The activities organized by FKUB are a way to gather people from various religions. Efforts to stir up the spirit of living harmoniously channeled through the written propaganda media, namely by using the BENER Bulletin (Beda Ning Rukun)
The Importance of Religious Moderation-Based Islamic Economic Education to the Community for the Realization of Economic Justice in Indonesia Jefik Zulfikar Hafizd
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.216 KB)

Abstract

Abstract: Indonesia is a country with a majority Muslim population and has great Islamic economic potential. National development goals are oriented toward the creation of a just and prosperous society, this goal can be achieved by an economic system based on sharia principles. Although it has great potential, the Indonesian people do not yet have sufficient literacy about Islamic economics. Religious moderation is needed in the public education process so that literacy positively impacts the sharia economy. The concept and practice of Islamic economics still require development and are not free from shortcomings that make it not fully in accordance with Islamic law. People who have good sharia economic literacy will behave in a moderate manner, namely accepting the idea of ​​sharia economics with its various shortcomings while still trying to push towards a better direction from its compatibility with Islamic law and its existence in the economy. Keywords: Education; Sharia Economics; Religious Moderation; Economic Justice; Indonesia Abstrak: Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam memiliki potensi ekonomi syariah yang besar. Tujuan pembangunan nasional berorientasi pada terciptanya masyarakat adil dan makmur, tujuan ini dapat dicapai oleh sistem ekonomi yang berlandaskan prinsip syariah. Meski memiliki potensi besar, namun masyarakat Indonesia belum memiliki literasi yang cukup tentang ekonomi syariah. Moderasi beragama diperlukan dalam proses edukasi masyarakat agar literasi yang dimiliki memberikan dampak positif bagi ekonomi syariah. Konsep dan praktek ekonomi syariah masih memerlukan pengembangan dan tidak luput dari kekurangan yang menjadikannya tidak sepenuhnya sesuai dengan syariat Islam. Masyarakat yang memiliki literasi ekonomi syariah baik (well literature) akan bersikap secara moderat yakni menerima gagasan ekonomi syariah dengan berbagai kekurangannya dengan tetap berusaha untuk mendorong ke arah yang lebih baik dari kesesuaiannya dengan syariat Islam dan sisi eksistensinya dalam perekonomian. Kata kunci: Edukasi; Ekonomi Syariah; Moderasi Beragama; Keadilan Ekonomi; Indonesia
The Urgency of Pluralism in The Digital World: A Study of Religious Reception on Instagram Melisa Diah Maharani
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Syekh Nurjati State Islamic Institute Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.372 KB)

Abstract

The development of the digital technology which has become a part of daily life has been influencing religious activities as well. The fenomena brought a new culture where religious behavior appearing in the digital space is no longer reflected as a personal thing between humans and God, but turns into a free-space to accept the interference of other people's power. Each comes up on behalf of the best Islamic teachings. In this context, both diversity and religiosity should go hand in hand. This research is a literature study by examining various sources related to the theme. The descriptive-analytical approach is applied in this study. The results of the study explain that the digital disruption has a major impact on a person's space of expressions. The Qur'an which has a big role in influencing Muslim’s behaviour, explicitly contains verses concerning the diversity and how to deal with that. Acknowledging the verses of pluralism is an effort to understand the multiculture by realizing the values of tolerance, sympathy and empathy.
A Study of the Atheist View on Religion Rohmawati, Hanung Sito
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Cyber Islamic University Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/sejati.v2i2.20

Abstract

Abstract: Religion is not always glorified like religious adherents glorify it. Moreover, scientific and technological progress has given birth to a new spirit of autonomy and independence that has encouraged most people to declare freedom from God. Atheists offer a concept in the form of freedom to have no religion at this time. And atheism has become a trend in the West, atheism that has developed in the West is not just a Western issue or program in various fields such as politics, economics and culture. Therefore, it is important to study to see the perspective of religion. In this article, the author only describes three influential atheists in the early 21st century. Namely Richard Dawkins, Christopher Hitchen and Sam Harris. The three figures have phenomenal works in and the existence of God. Although the three figures mentioned above are religious critics, there will be differences between them. Richard Dawkins is more concerned with the problem that religion is a delusion, Hitchen criticizes religion in terms of religious institutions. While Harris criticizes religion in terms of the things that religion has to offer, for him religion does not offer peace but the opposite. Abstrak: Agama tidak selamanya dimuliakan seperti para penganut agama memuliakanya. Apalagi kemajuan sanis dan tekhnologi melahirkan semangat autonomi dan independensi baru yang mendorong sebagian orang untuk mendeklarasikan kebebasan dari Tuhan. Kalangan ateis menawarkan konsep dalam bentuk kebebasan untuk tidak memiliki agama pada saat ini. Dan ateisme telah menjadi tren di tren bagi orang Barat, ateisme yang berkembang di Barat bukan hanya sekedar isu atau program Barat di berbagai bidang seperti bidang politik, ekonomi dan kebudayaan. Oleh karena itu penting dikaji untuk melihat cara pandang ateis terhadap agama. Dalam artikel ini penulis hanya menjabarkan tiga tokoh ateis yang berpengaruh pada awal abad ke-21. Yaitu Richard Dawkins, Christopher Hitchen dan Sam Harris. Ketiga tokoh tersebut mempunyai karya-karya fenomenal dalam menentang keberadaan Tuhan. Meskipun ketiga tokoh yang disebut di atas merupakan pengkritik agama, akan tetapi ada perbedaan antara mereka. Richard Dawkins lebih ke persoalan bahwa agama merupakan delusi, Hitchen mengkritik agama dari segi institusi agama. Sedangkan Harris mengkritik agama dari segi ha-hal yang ditawarkan oleh agama, baginya agama itu tidak menawarkan perdamaian akan tetapi sebaliknya.
Rehabilitation and Reintegration of Religion-Based Extremism-Terrorism Attitudes in a Moderation Frame Hamid, Abdul
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Cyber Islamic University Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/sejati.v2i2.21

Abstract

Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, sudah sepatutnya umat muslim memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan baik yaitu melalui jalan moderasi beragama. Namun, dewasa ini pemahaman ekstrimisme hingga munculnya terorisme lahir untuk meggoyahkan sikap moderat pada masyarakat. Dengan adanya kepenulisan ini sebagai upaya rehabilitasi dan reintegrasi sikap fundamentalisme terhadap agama dengan menanamkan sikap moderat pada masyarakat agar dapat mengembalikan wajah Islam yang semula dikenal sebagai agama yang penuh kedamaian, jauh dari sikap ekrimis, dan anti kekerasan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur/library research. Hasil dalam penelitian ini adalah tidak semua ekstremis adalah teroris, namun teroris sudah pasti ekstremis. Islam tidak membenarkan sikap berlebih-lebihan dalam beragama. Dengan demikian, perlu adanya rehabilitasi dan reintegrasi untuk mengembalikan para pelaku ekstremisme-terorisme supaya mampu kembali bermasyarakat. Penanaman sikap moderasi dalam beragama akan mewujudkan sikap masyarakat yang moderat. Diperlukan peranan dari seluruh lapisan masyarakat untuk mensosialisasikan, menumbuhkembangkan moderasi beragama kepada masyarakat demi terwujudnya keharmonisan dan kedamaian.
Between Need and Culture: Islamic Boarding School as an Educational Option for the People of Dusun Karang Syaiful Amri Wibowo, Muhammad Widan
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Cyber Islamic University Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/sejati.v2i2.24

Abstract

Artikel ini mengupas fenomena memondok yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Dusun Karang, Desa Sumurarum, Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Kajian tentang fenomena ini juga disebut “Living Islam” yang didefinisikan sebagai wajah kehidupan Islam di masyarakat, baik itu dalam bentuk ritual, ide, tulisan maupun tradisi. Tulisan ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi serta menggunakan pendekatan sejarah dan fenomenologi. Penelitian ini menemukan fakta bahwa fenomena Living Islam di Dusun Karang dipengaruhi oleh beberapa faktor berupa pertama, kurang meratanya infrastruktur pendidiakn formal. Kedua, pengaruh kharismatik sosok kiai. Ketiga, pesantren tradisional yang mau bertransformasi mengikuti perkembangan zaman seperti dibukanya pendidikan formal di dalamnya. Keempat, pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Quran yang bertajuk berbakti kepada orang tua. Implementasi dari memondok adalah tetap terjaganya nilai-nilai religius seorang santri dan terus berlangsungya tradisi keagamaan seperti ziarah, pengajian, mujahadah, dan hubungan kedekatan antara guru dan murid serta terus berlangsungnya regenerasi pengajar di TPQ-Madin Dusun Karang.
Religious Moderation Education to Counter Radicalism in Students at SMAN 5 Cirebon Kurnia, Rina; Putri, Anna Shoumilah; Lisnawati, Lia; Nursyifa, Sulistiawati
Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Rumah Moderasi Beragama of Cyber Islamic University Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/sejati.v2i2.25

Abstract

Abstract: The problems discussed in this study regarding religious moderation education to counteract radicalism in adolescents at SMAN 5 Cirebon. This study aims to determine the implementation of religious moderation education at SMAN 5 Cirebon in an effort to ward off radicalism in the educational environment. In addition, this study aims to determine the views or attitudes of students towards religious differences, tolerance, issues of radicalism, and terrorism. The method used in this research is descriptive qualitative method with a field research approach. Data collection techniques used in this study are observation, interviews, and documentation. In this study, researchers conducted field studies to obtain data from research subjects, namely; PAI teachers, counseling teachers, and students of SMAN 5 Cirebon. The result of this study is that students know and understand the attitude that must be taken to ward off radicalism. SMAN 5 Cirebon is also a public school that has implemented religious moderation education in learning activities to increase tolerance among students. Therefore, the attitude shown by students is mutual respect and never discriminates between Muslim and non-Muslim friends. Abstrak: Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini mengenai pendidikan moderasi beragama untuk menangkal radikalisme pada remaja di SMAN 5 Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendidikan moderasi beragama di SMAN 5 Cirebon dalam upaya menangkal radikalisme di lingkungan pendidikan. Selain itu, pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan atau sikap siswa terhadap perbedaan agama, toleransi, isu radikalisme, dan terorisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti melakukan studi lapangan untuk mendapatkan data dari subjek penelitian yakni; Guru PAI, Guru BK, dan siswi SMAN 5 Cirebon. Hasil penelitian ini yaitu siswa mengetahui dan memahami terkait sikap yang harus dilakukan untuk menangkal radikalisme. SMAN 5 Cirebon juga merupakan sekolah umum yang telah menerapkan pendidikan moderasi beragama dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan sikap toleransi antar siswa. Oleh karena itu, sikap yang ditunjukkan siswa diantaranya sikap saling menghargai dan tidak pernah membedakan antar teman muslim dan non-muslim.